Pertanyaan pada judul di atas memang sesuatu hal yang menarik untuk kita bahas, apalagi jika anda adalah seorang pimpinan perusahaan, manajer ataupun divisi HR yang sedang berupaya meningkatkan produktivitas karyawan.
Karyawan akan lebih produktif apabila diberikan waktu senggang untuk sekedar bermain karena memang aktivitas ini mampu menghilangkan jenuh.
2 faktor yang dapat membenarkan pernyataan diatas adalah karena kebanyakan pekerja sekarang berasal dari generasi millenial, dan juga Bekerja apabila dibuatkan grafik bisa seperti pelana kuda. Kadang bersemangat, kadang pula melorot.
Umumnya karyawan yang sedang merasa jenuh akan mengisi waktunya dengan melakukan aktivitas yang dapat menghibur dirinya, seperti bermain game, mendengarkan lagu, mengobrol, minum kopi, atau sekedar tidur sejenak untuk menghilangkan lelah.
Namun masih banyak perusahaan menganggap aktivitas di luar tugas-tugas dan pekerjaannya adalah hal yang tidak wajar, dan karyawan tersebut di anggap tidak serius dalam bekerja dan yang lebih parahnya lagi mereka dapat diberikan surat peringatan.
Namun pertanyaannya apakah benar seorang karyawan dapat lebih produktif jika diberikan waktu untuk bermain? Nyatanya benar!
The Huffington Post melaporkan, karyawan yang diberi kesempatan bermain di kantor juga menunjukkan peningkatan produktivitas. Laporan itu merilis hasil penelitian pendiri The National Institute for Play, Stuart Brown. Riset itu mengungkapkan, bagaimana kebiasaan bermain dapat membentuk pikiran, menciptakan kompetensi, dan menstabilkan emosi.
Dengan memberikan kesempatan karyawan untuk bermain justru akan menambah loyalitas mereka kepada perusahaan, membuat mereka dapat berpikir jernih, emosi terkendali, dan merasa nyaman di kantor yang berakibat pada peningkatan produktivitas mereka.
Dengan bermain atau mengerjakan aktivitas di luar tugas-tugasnya akan membentuk rasa percaya diri yang lebih kuat dalam pribadi karyawan tersebut.
Kepercayaan diri merupakan dasar dari hidup sehat karena didalamnya terdapat elemen-elemen positif seperti perhatian, sosialisasi yang sehat, kreativitas, dan lainnya. “Tak ada yang lebih mencerahkan pikiran selain bermain,”
Bermain juga dapat merangsang otak untuk tetap kreatif dikala stress melanda, dan bahkan dengan bermain pula karyawan bisa melihat masalah dari perspektif yang lain, serta menemukan solusi yang baru.
Dapat disimpulkan bahwa manfaat bermain secara umum dapat memperkuat tali silahturahmi dengan orang lain, menjauhkan diri dari perasaan kesepian, cemas, depresi dan terisolasi.
Jadi Perlukah Karyawan Di Berikan Waktu Bermain Saat Jam Kerja ?
Sudah terbukti menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh pendiri The National Institute for Play, Stuart Brown. bahwa bermain mampu meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini mungkin perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk membuat kebijakan waktu bermain disela-sela kesibukan mereka, Selain mengurangi stress nyatanya bermain di sela-sela bekerja juga memberikan manfaat lainnya sebagai berikut.
1 ) Meningkatkan fokus
Menurut C.Shawn bermain game terutama game action perang dan strategi akan mengalami peningkatan dalam penglihatan mereka, dan secara tidak sadar dengan bermain seorang pemain sudah melakukan aktivitas yang meningkatkan dan mempertajam fokus mereka.
2 ) Meningkatkan kemampuan berbahasa
Manfaat dari main game yang lainnya adalah dengan bermain video game seseorang juga secara tidak sadar telah mencoba belajar memahami bahasa asing dari game tersebut. Hal ini bagus buat orang tersebut baik itu untuk karyawan atau anak kecil, karena bisa memahami bahasa asing dan menambah kosakata.
3 ) Berpikir taktis dan strategis
Selain merangsang otak untuk bisa berimajinasi ternyata game juga mampu membuat pemainnya berpikir taktis dan terlatih untuk membuat strategi. efek dari bermain game ini juga akan terbawa ketika karyawan bekerja, karena sudah terlatih mencari solusi dalam tekanan untuk meraih kemenangan