7 Strategi Mengurangi Angka Turnover Karyawan di Perusahaan

7 Strategi Mengurangi Angka Turnover Karyawan di Perusahaan

Turnover karyawan yang tinggi dapat menjadi tantangan besar bagi perusahaan. Hal ini tidak hanya menyebabkan biaya yang signifikan, tetapi juga dapat mengganggu produktivitas dan moral tim. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu mengurangi turnover karyawan di perusahaan Anda.

1. Perekrutan yang Tepat

Perekrutan yang tepat adalah langkah pertama untuk mengurangi turnover karyawan. Pastikan proses perekrutan Anda tidak hanya menilai keterampilan teknis, tetapi juga kesesuaian budaya calon karyawan dengan perusahaan.

  • Wawancara yang Mendalam: Lakukan wawancara mendalam untuk memahami calon karyawan lebih baik.
  • Referensi: Periksa referensi untuk mendapatkan gambaran tentang performa calon karyawan di pekerjaan sebelumnya.
  • Tes Kecocokan: Gunakan tes kecocokan untuk menilai apakah calon karyawan sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan Anda.

2. Program Onboarding yang Efektif

Program onboarding yang baik membantu karyawan baru beradaptasi dengan cepat dan merasa diterima di perusahaan.

  • Orientasi Menyeluruh: Berikan orientasi yang mencakup semua aspek pekerjaan dan budaya perusahaan.
  • Mentorship: Sediakan mentor untuk membimbing karyawan baru selama beberapa bulan pertama.
  • Pelatihan Berkelanjutan: Lanjutkan pelatihan setelah masa onboarding untuk memastikan karyawan baru terus belajar dan berkembang.

3. Lingkungan Kerja yang Positif

Lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan mengurangi turnover.

  • Keseimbangan Kerja-Hidup: Dukung keseimbangan kerja-hidup dengan kebijakan fleksibel seperti jam kerja fleksibel atau opsi kerja dari rumah.
  • Budaya Penghargaan: Ciptakan budaya yang menghargai dan mengakui kontribusi karyawan.
  • Kesehatan dan Kesejahteraan: Sediakan program kesehatan dan kesejahteraan untuk mendukung kesehatan fisik dan mental karyawan.

4. Pengembangan Karir

Karyawan yang melihat peluang pengembangan karir di perusahaan lebih cenderung bertahan.

  • Rencana Pengembangan Karir: Buat rencana pengembangan karir yang jelas untuk setiap karyawan.
  • Peluang Pelatihan: Sediakan peluang pelatihan dan pengembangan keterampilan.
  • Promosi Internal: Berikan prioritas kepada karyawan internal untuk promosi dan pengisian posisi yang lebih tinggi.

5. Kompensasi dan Benefit yang Kompetitif

Kompensasi dan benefit yang kompetitif dapat menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.

  • Gaji yang Kompetitif: Pastikan gaji yang Anda tawarkan kompetitif dengan pasar.
  • Benefit yang Menarik: Sediakan benefit tambahan seperti asuransi kesehatan, tunjangan transportasi, atau tunjangan pendidikan.
  • Bonus dan Insentif: Berikan bonus dan insentif berdasarkan kinerja untuk meningkatkan motivasi karyawan.

6. Feedback dan Komunikasi yang Terbuka

Komunikasi yang terbuka dan feedback yang konstruktif dapat meningkatkan hubungan antara karyawan dan manajemen.

  • Survey Kepuasan Karyawan: Lakukan survey kepuasan karyawan secara berkala untuk mengidentifikasi area perbaikan.
  • One-on-One Meeting: Adakan pertemuan satu-satu antara manajer dan karyawan untuk mendiskusikan kinerja dan harapan.
  • Saluran Komunikasi Terbuka: Sediakan saluran komunikasi terbuka dimana karyawan dapat menyampaikan masukan dan keluhan tanpa takut akan dampak negatif.

7. Evaluasi dan Penyesuaian

Evaluasi secara berkala kebijakan dan strategi yang Anda terapkan untuk mengurangi turnover karyawan.

  • Analisis Data Turnover: Analisis data turnover untuk mengidentifikasi tren dan penyebab utama.
  • Penyesuaian Kebijakan: Sesuaikan kebijakan berdasarkan hasil analisis dan feedback dari karyawan.
  • Penilaian Berkala: Lakukan penilaian berkala terhadap program dan inisiatif yang diterapkan untuk memastikan efektivitasnya.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang menarik dan mendukung, yang pada gilirannya akan membantu mengurangi turnover karyawan dan meningkatkan produktivitas serta kepuasan kerja di perusahaan Anda.

10 Tips untuk Fresh Graduate mendapat pengalaman kerja

10 Tips untuk Fresh Graduate mendapat pengalaman kerja

Memasuki dunia kerja sebagai seorang fresh graduate adalah sebuah tantangan, terutama saat mencari pengalaman kerja yang pertama. Namun, dengan sikap positif dan pendekatan yang tepat, fresh graduate dapat meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pengalaman kerja yang berharga.

Berikut adalah 10 tips yang dapat membantu fresh graduate memulai karir mereka dengan baik;

  1. Riset dan Pemahaman Industri: Sebelum mencari pekerjaan, lakukan riset mendalam tentang industri yang diminati. Pahami tren, perkembangan, dan kebutuhan pasar kerja untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik.
  1. Buat Portofolio yang Mengesankan: Bangun portofolio yang mencerminkan keterampilan, proyek, atau tugas yang telah Anda selesaikan selama masa studi. Ini dapat menjadi bukti konkret tentang kemampuan dan dedikasi Anda.
  1. Optimalkan Profil LinkedIn: LinkedIn merupakan alat yang sangat penting dalam mencari pekerjaan. Pastikan profil Anda terlihat profesional, dengan foto yang baik, ringkasan diri yang menarik, dan daftar keterampilan yang relevan.
  1. Bergabung dengan Komunitas dan Acara Networking: Ikuti acara-acara industri, seminar, atau pertemuan networking. Ini memberi Anda kesempatan untuk membangun jaringan, bertemu dengan profesional, dan mendapatkan wawasan langsung tentang industri.
  1. Manfaatkan Program Magang: Program magang dapat menjadi pintu gerbang menuju dunia kerja. Ajukan lamaran magang di perusahaan yang diminati dan gunakan kesempatan ini untuk belajar lebih banyak tentang pekerjaan di lapangan.
  1. Perbarui Keterampilan dan Pelajari yang Baru: Selalu perbarui keterampilan Anda sesuai dengan perkembangan industri. Ambil keuntungan dari kursus online, sertifikasi, atau pelatihan tambahan untuk meningkatkan daya saing.
  1. Jaga Komunikasi yang Efektif: Pelajari cara berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan ini sangat dihargai oleh perekrut dan atasan potensial.
  1. Jalin Hubungan dengan Dosen dan Alumni: Dosen dan alumni dapat menjadi sumber inspirasi dan dukungan. Minta masukan, tanyakan pengalaman mereka, dan jangan ragu untuk meminta saran.
  1. Ketahui Nilai dan Kelebihan Pribadi: Pahami nilai-nilai Anda dan kelebihan yang membedakan Anda dari kandidat lain. Sampaikan ini dengan jelas dalam CV, surat lamaran, dan wawancara.
  1. Berdayakan Diri dengan Mental Positif: Hadapi proses pencarian pekerjaan dengan sikap positif. Terima penolakan sebagai bagian dari perjalanan dan gunakan setiap pengalaman sebagai kesempatan untuk tumbuh.

Mendapatkan pengalaman kerja sebagai fresh graduate memang memerlukan usaha dan ketekunan. Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat memaksimalkan peluang untuk mendapatkan pengalaman berharga yang akan membentuk karir Anda ke depan. Ingatlah bahwa proses ini adalah perjalanan yang terus berkembang, dan setiap langkah membawa Anda lebih dekat ke kesuksesan.

Mengenal konsep “Quiet Firing” serta dampaknya terhadap karyawan dan perusahaan

Mengenal konsep “Quiet Firing” serta dampaknya terhadap karyawan dan perusahaan

Dalam dunia kerja yang terus berubah, perusahaan seringkali dihadapkan pada tantangan dalam mengelola hubungan kerja dengan karyawan. Salah satu pendekatan yang telah muncul dan menarik perhatian adalah konsep “quiet firing”. Konsep ini mengeksplorasi bagaimana perusahaan dapat mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan secara perlahan atau diam-diam.

Secara gamblang Quiet Firing bisa diartikan sebagai tindakan disengaja yang dilakukan perusahaan untuk membuat karyawan merasa tidak nyaman dan terpaksa resign. Meskipun terdengar kontroversial, ada alasan-alasan tertentu di balik penerapan pendekatan ini. Artikel ini akan membahas konsep quiet firing, alasannya, serta dampaknya pada perusahaan dan karyawan.

1. Definisi Quiet Firing: Quiet firing dapat diartikan sebagai strategi perusahaan dalam mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan tanpa memberikan peringatan yang jelas atau tanpa melibatkan proses pemecatan yang terbuka. Pendekatan ini sering kali dilakukan secara bertahap, memberikan waktu kepada karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tanpa menimbulkan ketegangan yang berlebihan.

2. Alasan di Balik Quiet Firing:
Minimalkan Ketegangan: Pendekatan ini dapat membantu perusahaan untuk menghindari ketegangan dan konflik yang dapat muncul jika proses pemecatan dilakukan secara terbuka.
Penghindaran Stigma: Quiet firing mencegah karyawan merasa stigmatized atau terdiskriminasi, yang dapat memengaruhi citra perusahaan.
Menjaga Produktivitas: Dengan menghindari gangguan besar-besaran, perusahaan berharap dapat menjaga tingkat produktivitas selama transisi.

3. Dampak Terhadap Karyawan:
Aspek Psikologis: Quiet firing dapat berdampak pada aspek psikologis karyawan karena mereka mungkin merasa tidak dihargai atau tidak memahami alasan di balik pengakhiran hubungan kerja.
Kesempatan Adaptasi: Di sisi lain, memberikan waktu tambahan kepada karyawan dapat memberi mereka kesempatan untuk mencari pekerjaan baru atau merencanakan langkah-langkah selanjutnya

4. Pertimbangan Etika dan Hukum:
Keterbukaan dan Keadilan: Kritik terhadap quiet firing mencakup pertanyaan etika seputar keadilan dan keterbukaan. Beberapa berpendapat bahwa setiap karyawan memiliki hak untuk mengetahui alasan di balik pengakhiran hubungan kerja.
Pemenuhan Kewajiban Hukum: Perusahaan tetap harus memastikan bahwa tindakan mereka sesuai dengan hukum ketenagakerjaan yang berlaku dan tidak melanggar hak-hak karyawan.

5. Alternatif dan Pendekatan Seimbang:
Transparansi Terbatas: Sebaliknya, beberapa perusahaan mungkin memilih untuk memberikan pemberitahuan terbatas atau informasi yang kurang rinci untuk menjaga transparansi tanpa menciptakan kepanikan.
Pengembangan Keterampilan: Sebagai alternatif, perusahaan dapat memberikan dukungan dan pelatihan kepada karyawan untuk mengembangkan keterampilan baru atau meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.

Quiet firing adalah pendekatan yang memunculkan berbagai pendapat dan kontroversi dalam dunia bisnis. Meskipun beberapa perusahaan mungkin melihatnya sebagai cara untuk meminimalkan konflik, penting untuk mempertimbangkan dampaknya pada kesejahteraan karyawan dan reputasi perusahaan.

Pendekatan yang seimbang, memperhatikan etika dan hukum, mungkin menjadi kunci dalam mengelola hubungan kerja yang kompleks dan memastikan bahwa perubahan dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

Pengertian Remote Working & Keuntungannya Bagi Perusahaan Serta Karyawan

Pengertian Remote Working & Keuntungannya Bagi Perusahaan Serta Karyawan

Pengertian remote working – remote working adalah sebuah pekerjaan ada jenis bekerja yang dapat dilakukan tanpa harus pergi ke kantor, dengan mengandalkan jaringan komunikasi baik itu panggilan suara, panggilan suara video, mengandalkan jaringan internet atau Cloud systems. 

Secara garis besar remote working memungkinkan seseorang bekerja dari jarak jauh, dan dapat dilakukan di lokasi yang berbagai macam seperti cafe, rumah, co-working space, taman atau tempat-tempat lainnya yang nyaman untuk bekerja. 

Budaya bekerja jarak jauh semakin digandrungi seiring dengan pembatasan berkumpul akibat pandemi Covid19, serta didukung dengan perangkat dan jaringan yang semakin memudahkan seseorang untuk bertemu secara virtual, baik antar individu maupun massal seperti seminar, teleconference, dan lainnya. 

Dan banyak perusahaan yang mulai merasakan benefit dari remote working ini, walaupun tidak sedikit juga yang merasa kesulitan dalam beradaptasi. Namun sebenarnya apa saja sih yang menjadi keuntungan bekerja jarak jauh atau remote working ,mari kita lihat ulasannya. 

Keuntungan Menerapkan Remote Working / Bekerja Jarak Jauh 

Keuntungan Bagi Perusahaan

Hemat Biaya Operasional

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwasannya Remote Working adalah kerja jarak jauh yang memungkinkan seseorang bekerja dari mana saja, ternyata justru menghemat biaya operasional yang harus dikeluarkan saat  Work From Office. 

Seperti biaya listrik, air, makanan, maintenance AC, biaya parkir kendaraan dan masih banyak lainnya. Walau tidak semua sektor pekerjaan dapat dilakukan jarak jauh, namun hal ini setidaknya telah terbukti dapat menghemat biaya operasional. 

Efisien & efektif

Ketakutan awal perusahaan saat menerapkan remote working adalah produktivitas kerja yang menurun, karena sulitnya memantau kehadiran dan pekerjaan karyawan. Tapi untungnya ada banyak sekali aplikasi dan SaaS (software as a service) yang dapat mengukur produktivitas karyawan. 

Contohnya untuk perihal kehadiran karyawan, dengan aplikasi PayrollBozz kehadiran karyawan dapat dilakukan via mobile serta dapat dipantau dan di cek keberadaannya, kemudian untuk melihat daftar tugas yang diselesaikan oleh karyawan dapat melalui Gitscrum sebagai Job desc board. 

Baca juga : Kenapa Perlu Software HRIS Untuk Masa Depan Perusahaan? Ini Penjelasannya.

Produktivitas Kerja Meningkat 

Berdasarkan penelitian oleh  Harvard Business Review, 4,4% hasil pekerjaan yang dilakukan dari rumah atau remote working oleh karyawan mengalami peningkatan, setelah perusahaan menerapkan kebijakan ini. 

Tidak hanya penelitian yang dilakukan oleh  Harvard Business Review, penelitian lain yang dilakukan oleh Stanford University mengungkapkan bahwa 13% dari 16 ribu pekerja yang melakukan remote working juga mengalami peningkatan produktivitas. 

Hal ini tidak terlepas dari kenyamanan bekerja karyawan, sehingga membuat karyawan menjadi lebih produktif dan termotivasi untuk bekerja serta mampu berpikir lebih kreatif. 

Manfaat Remote Working Bagi Karyawan

Work-life balance adalah sebuah isu yang akhir-akhir ini ramai di perbincangkan di kalangan pekerja. Work-life balance sendiri menurut Glints adalah suatu keadaan dimana seseorang yang bekerja dapat mengatur dan membagi waktu antara tanggung jawab pekerjaan, kehidupan keluarga dan tanggung jawab yang lainnya.

Dengan bekerja dari rumah banyak hal yang bisa dilakukan, namun ini bisa tercapai ketika seseorang sudah menyelesaikan tanggung jawab utamanya sebagai pekerja, yakni menyelesaikan tugasnya. 

Baca juga : Apa Itu Headhunter ? Serta Benefitnya Untuk Proses Rekrutmen Karyawan

Setelah menyelesaikan tugas dan kewajiban dari perusahaan, seseorang bisa langsung membagi waktu dan tenaga nya untuk hal yang lain, semisal membantu keluarga, mengantar dan menjemput anak sekolah, membantu tugas pasangan, dan mengerjakan pekerjaan rumah. 

Walau pada realitanya beberapa orang justru menganggap WFH atau remote working adalah masalah karena justru ada banyak gangguan yang membuat seseorang tidak dapat fokus bekerja. 

Selain Work-life balance sama seperti perusahaan, karyawan juga dapat menghemat biaya operasional seperti ongkos perjalanan dan makan siang diluar rumah, yang sering kali menjadi faktor besar dalam pemborosan keuangan. 

Kekurangan Remote Working 

Kekurangan remote working adalah tidak semua jenis pekerjaan bisa menerima kebijakan ini, dan masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan langsung dari kantor atau lokasi kerja. Tapi walau demikian faktanya tren bekerja dari jarak jauh semakin berkembang, dan sudah banyak orang dan perusahaan yang merasakan manfaatnya.

Dan diperkirakan tren remote working terus mengalami peningkatan seiring dengan berkembangnya industri, kemajuan teknologi dan jaringan, serta jenis pekerjaan baru di industri digital. 

Demikian adalah ulasan mengenai keuntungan remote working masih adanya kontroversi dalam tren ini menyebabkan kebijakannya belum dapat diterima oleh banyak perusahaan dan karyawan. Namun seperti yang telah disampaikan seiring dengan perkembangan tren bekerja seperti ini akan menjadi kebiasaan baru. 

Business Development: Pengertian, Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Business Development: Pengertian, Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Profesi business development merupakan salah satu yang paling banyak dicari dan dibutuhkan perusahaan saat ini. Jika Anda adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dan senang bertemu dengan orang-orang baru, mungkin profesi yang satu ini cocok untuk Anda geluti.

Lantas, kira-kira apa sih yang disebut dengan business development itu? Apa saja tanggung jawab dan skill yang dibutuhkan?

Pada artikel berikut ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai definisi serta tugas dan skill yang dibutuhkan untuk memulai karir di jabatan business development.

Mengenal Business Development

Pengertian Business Development

Business development merupakan salah satu posisi krusial dalam perusahaan. Posisi yang satu ini seringkali dibutuhkan di perusahaan-perusahaan besar, namun tak jarang juga dicari oleh perusahaan kecil atau yang baru merintis.

Secara sederhana, seseorang yang menjabat sebagai business development atau yang juga kerap disingkat sebagai BD adalah orang yang harus mampu menciptakan value jangka panjang bagi perusahaan melalui tiga saluran yakni pelanggan, pasar dan kemudian relasi bisnis.

Dalam hal ini, value yang dikejar tak melulu soal uang atau profit semata namun juga kredibilitas di mata pelanggan dan mitra bisnis sekaligus branding yang positif. Seorang business development memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan strategi bisnis untuk perusahaan dalam jangka panjang.

Seringkali jabatan yang satu ini diidentikkan dengan posisi sales. Padahal jelas-jelas keduanya merupakan dua role yang berbeda. 

Seorang sales bertanggung jawab dalam mencari atau menghasilkan penjualan bagi perusahaan. Sedangkan business development lebih ke memajukan perusahaan melalui strategi bisnis yang dibuatnya. Dalam hal ini strategi tersebut meliputi melakukan riset pasar, mencari peluang baru, menjaga relasi dengan pelanggan, dan masih banyak lagi lainnya.

Unsur Penting dalam Business Development

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, seorang business development harus dapat mengintegrasikan ketiga saluran yang meliputi pelanggan, pasar serta relasi bisnis. Berikut pembahasan mengenai ketiga unsur penting tersebut.

1. Pelanggan

Konsumen merupakan salah satu unsur penting dalam operasional perusahaan. Tanpa adanya komponen ini, tentu perusahaan tidak akan bisa berkembang ke depannya. Namun juga terdapat satu hal yang perlu diketahui bahwa sebuah produk tak mungkin diperuntukkan bagi semua orang.

Maka dari itu, seorang business development harus bisa menciptakan strategi yang potensial untuk proses pemasaran yang akan dijalankan. Termasuk dalam hal ini mempelajari minat pelanggan dan mencari setiap peluang yang ada.

2. Pasar

Masih berkaitan dengan poin yang sebelumnya, pasar juga merupakan komponen penting dalam bisnis yang harus senantiasa diperhatikan. Setelah mencari tahu apa saja minat pelanggan dan produk seperti apa yang mereka butuhkan, perusahaan dapat menciptakan inovasi baru lewat kriteria tersebut.

Seorang business development memang harus jeli dalam melihat setiap peluang yang ada dan mampu melakukan analisa dengan baik. Target pasar yang dituju suatu perusahaan pun perlahan juga akan meluas seiring dengan inovasi produk yang diciptakan.

3. Relasi bisnis

Terakhir ada relasi bisnis, di mana seorang business development juga harus bisa menjaga komunikasi serta relasi yang baik dengan pelanggan, klien maupun mitra bisnis yang lain. Hal ini bertujuan agar operasional bisnis dapat berjalan dengan baik dan kerja sama yang dilakukan antara perusahaan dengan klien atau mitra bisnis dapat berjalan lancar dalam jangka panjang.

Tugas Seorang Business Development

Nah, setelah mengetahui sekilas mengenai business development di atas, Anda mungkin penasaran mengenai tugas atau tanggung jawab seorang BD secara keseluruhan. Kira-kira apa saja yang termasuk cakupan tugas dari business development di perusahaan? Berikut di antaranya:

1. Melakukan riset pasar terhadap apa saja yang mungkin diminati dan dibutuhkan banyak orang

2. Mencari peluang pelanggan atau market baru

3. Menjaga relasi atau hubungan baik dengan klien, mitra bisnis dan pelanggan

4. Bekerja sama dengan divisi lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau pasar

5. Membuat rencana pengembangan bisnis bagi perusahaan

6. Mengikuti trend pasar dan mempelajarinya untuk dijadikan patokan

7. Mempelajari kompetitor dan posisi perusahaan di dalam pasar

Skill yang Dibutuhkan Seorang Business Development

Skill yang dibutuhkan Business Development

Jika Anda tertarik untuk berkarir sebagai seorang business development dalam perusahaan, maka setidaknya terdapat beberapa skill atau kemampuan yang harus Anda kuasai. Beberapa skill tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan komunikasi yang baik

Karena business development akan berhubungan langsung dengan calon pelanggan, klien maupun mitra bisnis yang lain, maka kemampuan komunikasi menjadi salah satu yang harus dimiliki bagi Anda yang ingin menyelami karir di posisi ini.

Bagaimana pun, seorang business development juga mewakili impresi perusahaan di mata semua pihak eksternal. Anda mungkin akan diminta untuk melakukan presentasi di hadapan kolega-kolega atau menjelaskan bagaimana strategi yang Anda susun untuk mengembangkan perusahaan ke depannya.

2. Kemampuan dalam bernegosiasi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, business development akan banyak bertemu dengan orang-orang baru termasuk calon klien yang potensial untuk diajak kerja sama. Maka dari itu, agar terjalin kerja sama yang baik dengan calon klien tersebut, maka seorang BD harus mampu membuat kesepakatan dan melakukan negosiasi yang baik.

Tentunya kemampuan ini bukan suatu hal yang bisa dianggap remeh. Sebab meyakinkan seseorang merupakan hal yang tidak mudah.

Nah, jika Anda bisa membuat seseorang yakin untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan tempat Anda bekerja, posisi business development ini mungkin cocok untuk Anda.

3. Kemampuan dalam menganalisis data

Data yang harus dianalisis seorang business development tak hanya seputar produk dan pangsa pasarnya saja. Namun juga seluruh hal yang berkaitan dengannya mulai dari posisi kompetitor, inovasi yang diciptakan oleh pesaing, data investor dan klien, penjualan perusahaan setiap bulannya, dan masih banyak lagi hal yang perlu dilakukan analisis.

Semua analisis data tersebut harus disajikan dalam tampilan yang mudah dipahami dan dipresentasikan di depan atasan. Dengan demikian, business development memiliki tanggung jawab besar dalam hal memberikan atasan pertimbangan terkait langkah seperti apa yang harus diambil perusahaan ke depannya.

4. Kemampuan dalam mengatur dan mengelola setiap hal dengan baik

Fokus tugas seorang business development terbilang cukup banyak. Maka dari itu, Anda harus mampu memanajemen pekerjaan dengan baik. Termasuk mengatur waktu, prioritas kerja, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, Anda tidak akan membuang waktu secara sia-sia dan melakukan setiap hal dengan jauh lebih efektif.

5. Kemampuan dasar dalam hal pemasaran

Tak hanya bekerja sama dengan divisi sales, business development juga harus menjalin komunikasi yang baik saat bekerja sama dengan divisi pemasaran atau marketing. Dalam hal ini, Anda harus bersama-sama menciptakan strategi pemasaran yang efektif untuk melakukan branding produk perusahaan.

Anda tidak harus menguasai bidang marketing secara menyeluruh, pengetahuan dasar mengenai dunia pemasaran saja setidaknya sudah lebih dari cukup.

Itulah tadi artikel mengenai business development mulai dari definisi, tugas dan skill yang dibutuhkan. Jadi, apakah Anda tertarik untuk memulai berkarir pada role position yang satu ini?

Definisi Financial Freedom dan Cara Mencapainya

Definisi Financial Freedom dan Cara Mencapainya

Kebebasan finansial atau financial freedom adalah impian bagi setiap orang. Pasalnya istilah ini merujuk pada sebuah kondisi di mana seseorang tak lagi memiliki hutang atau cicilan yang memberatkannya dalam hidup. Mereka dapat menjalani kehidupan, membeli barang yang disukainya tanpa harus berpikir panjang dan memiliki penghasilan pasif di samping pekerjaan utamanya.

Definisi financial freedom ini sebenarnya cukup relatif tergantung masing-masing personal yang menyikapinya. Identiknya, financial freedom selalu dikaitkan dengan aktivitas pensiun dini, di mana seseorang tak perlu lagi bekerja terus menerus karena seluruh aset yang dimilikinya sudah memberikan penghasilan yang cukup. Seperti contoh ketika seseorang memiliki bisnis properti entah itu kos-kosan maupun kontrakan atau juga bisa ketika orang menjadi trader sukses dalam saham ataupun cryptocurrency.

Pada intinya, definisi financial freedom sendiri tergantung dari perspektif masing-masing orang. Ada yang mengartikan istilah ini ketika mereka tidak lagi memiliki hutang dan bisa menabung dari gaji perbulan yang ia dapatkan. Ada juga yang menerjemahkan financial freedom ketika ia bisa berjalan-jalan ke luar negeri tanpa harus khawatir soal saldo di rekening tabungannya. 

Jadi, setiap orang memiliki cara pandangnya yang berbeda terkait istilah financial freedom ini. Nah, Anda sendiri tentu bisa juga membuat pemahaman yang berbeda dibanding orang lain mengenai kebebasan finansial.

Cara Mencapai Kondisi Financial Freedom

Cara Mencapai Financial Freedom

Nah, setelah memahami definisi dari financial freedom di atas, berikutnya PayrollBozz juga akan memberikan Anda informasi terkait apa saja sih yang bisa seseorang lakukan untuk mencapai kebebasan finansial dalam hidupnya? Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Melunasi hutang atau cicilan yang dimilikinya

Seorang yang memasuki kondisi financial freedom umumnya akan terbebas dari belenggu hutang atau cicilan dalam hidupnya. Mereka yang masih memiliki banyak hutang tentu belum bisa disebut bebas secara finansial.

Sebab arti kata ‘bebas’ dalam frasa financial freedom ini berarti bahwa Anda memiliki kendali penuh terhadap seluruh uang atau aset yang Anda miliki. Artinya, Anda tidak memiliki kewajiban lain yang sekiranya memberatkan dan membuat Anda harus terus memutar otak untuk membayarnya.

Hutang sendiri merupakan salah satu kewajiban yang harus segera dibayar atau dilunasi. Komponen ini juga sering menjadi faktor pemicu seseorang mengalami kebangkrutan dalam hidupnya, lho. Terlebih jika komposisi hutangnya sudah melebihi total dari pendapatan yang bisa ia peroleh dalam sebulan. 

Maka dari itu, salah satu syarat seseorang dapat dikatakan bebas secara finansial adalah ketika tidak lagi memiliki hutang.

2. Berinvestasi

Berikutnya, tanda seseorang sudah mencapai financial freedom-nya juga dapat dilihat dari ia yang sudah mulai berinvestasi. Dalam hal ini investasi yang dimaksud tak melulu menggunakan saham, namun juga bisa pada instrumen lain seperti properti, reksadana, obligasi, dan lain sebagainya.

Investasi ini nantinya dapat dijadikan penghasilan pasif yang dapat menghidupi Anda di masa mendatang. Sehingga Anda pun bisa mulai mengambil rencana untuk pensiun dini atau tidak lagi bekerja.

Tentu jika Anda ingin mengandalkan aset investasi tersebut sebagai modal dalam menjalani hidup, Anda harus menyiapkan dana yang cukup banyak untuk memulainya. Selain itu, jangan lupa untuk memilih instrumen investasi yang sudah Anda ketahui seluk beluk tentang risikonya. Jangan sampai Anda menginvestasikan uang ke instrumen yang bahkan Anda sendiri belum terlalu paham.

3. Memiliki sumber penghasilan tambahan atau lebih dari satu

Seorang yang sudah bebas secara finansial biasanya juga akan memiliki sumber penghasilan lebih dari satu. Sumber penghasilan ini bisa didapatkan dari pekerjaan utama, bisnis maupun profit dari investasi yang dijalankan.

Intinya, penghasilan tersebut jika diakumulasikan dapat memenuhi kehidupan sehari-hari serta sebagian di antaranya juga dapat ditabung untuk kebutuhan di masa mendatang.

Bagi Anda yang saat ini bingung untuk mencari penghasilan tambahan karena belum memiliki banyak modal untuk berbisnis atau berinvestasi. Anda bisa memanfaatkan passion yang Anda miliki seperti dengan menjual jasa sebagai seorang freelancer atau dengan bergabung menjadi seorang dropshipper yang dapat dijalankan tanpa modal.

4. Bijak dalam mengelola keuangan

Anda tidak akan bisa mencapai kebebasan finansial jika masih sering menghambur-hamburkan uang di masa sekarang. Seorang yang telah mencapai financial freedom umumnya sangat bijak dalam membuat pengeluaran.

Nah, jika Anda ingin mencapai kebebasan finansial ini, maka hal yang perlu Anda lakukan adalah mengelola setiap pengeluaran dan pemasukan dengan baik. Prioritaskan hal-hal sekiranya termasuk ke dalam kebutuhan yang jika tidak dipenuhi dapat menghambat kehidupan Anda.

Seperti contoh ketika ponsel yang Anda miliki jatuh dan mengalami kerusakan parah. Padahal ponsel tersebut penting digunakan untuk menjalin komunikasi dengan rekan kerja atau mitra bisnis. Maka dari itu, meskipun ponsel termasuk ke dalam kebutuhan tersier, Anda bisa tetap membelinya lantaran Anda membutuhkan barang tersebut untuk menghasilkan lebih banyak uang.

Contoh lain ketika Anda pergi berjalan-jalan ke mall dan melihat pakaian yang menurut Anda keren. Anda tahu bahwa Anda menginginkan pakaian tersebut, namun Anda tidak membutuhkannya toh di rumah juga masih ada banyak pakaian di lemari serupa yang jarang terpakai. Maka Anda tidak perlu membelinya meskipun Anda ingin memilikinya. Dengan demikian, Anda telah belajar mengontrol arus kas keluar dalam hidup Anda agar tidak sembarangan dalam melakukan pembelanjaan.

5. Miliki tabungan dan dana darurat

Bagi sebagian orang tabungan dan dana darurat seringkali dianggap sama. Padahal kedua komponen keuangan ini memiliki perbedaan yang terletak pada tujuan dari pengumpulannya.

Tabungan umumnya digunakan untuk memenuhi hal-hal yang bersifat sudah direncanakan. Seperti ketika Anda ingin berlibur ke luar negeri tahun depan, maka Anda perlu menyiapkan tabungan untuk mewujudkannya.

Sedangkan dana darurat adalah dana khusus yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak terduga atau mendadak. Contoh paling sering dana darurat digunakan untuk membayar biaya rumah sakit ketika Anda berobat atau mengalami kecelakaan, merenovasi rumah ketika terdapat kerusakan, memperbaiki kendaraan saat mesin mengalami masalah dan masih banyak lagi lainnya.

Jika Anda memiliki tabungan dan dana darurat ini, maka ketika suatu hari Anda tertimpa musibah, tabungan yang sudah Anda siapkan tidak perlu sampai digunakan. Sehingga Anda tetap bisa menggunakan tabungan tersebut untuk tujuan awal pengumpulannya.

Kesimpulan

Itulah tadi artikel mengenai definisi dari financial freedom sekaligus cara-cara untuk mencapainya. Kebebasan finansial adalah impian bagi setiap orang yang mendambakan kehidupan tenang dan bahagia tanpa terbelit hutang ataupun cicilan.

Namun untuk mencapai tujuan tersebut memang dibutuhkan usaha keras agar memberikan hasil kebebasan yang setimpal. Selama Anda memiliki tekad kuat untuk mewujudkannya dan mau berusaha dan terus belajar, tentu financial freedom bukan suatu hal yang mustahil untuk diraih.

Terlebih dengan banyaknya kemudahan yang bisa kita dapatkan di era digital seperti saat ini. Seperti dengan menjual jasa freelance, menjalankan bisnis re-selling atau dropshipping, melakukan affiliate marketing, menjual foto di situs berbayar dan masih banyak lagi lainnya. Anda bisa memanfaatkan peluang tersebut berdasarkan passion atau bidang apapun yang Anda cintai. Selamat mencoba!

Berikut Pangkat Golongan PNS Sesuai Pendidikan 2021

Berikut Pangkat Golongan PNS Sesuai Pendidikan 2021

Berdasar rumor yang beredar saat ini di masyarakat, bahwa pemerintah akan kembali mengadakan penerimaan CPNS baru,  banyak masyarakat yang sudah antusias dan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian dan tahapan seleksi CPNS. Banyak dari calon peserta yang sengaja melakukan persiapan khusus, seperti mengambil kelas privat khusus seleksi CPNS 2021

Berbicara tentang PNS a(pegawai Negeri sipil) ini kita perlu mengetahui pangkat golongan PNS, pertanyaan mendasar yang pertama kali akan muncul adalah bagaimana kriteria golongan PNS berdasarkan tingkat pendidikan mereka? Hal ini tentunya sangat penting untuk diperhatikan. Sebab di dalam lingkungan PNS sendiri dikenal juga dengan jenjang karir dan maksimum jenjang karir berdasarkan jenjang pendidikan terakhir.

Pengetahuan atau informasi tentang pangkat golongan PNS bisa Anda di banyak sumber terpercaya seperti blog payrollbozz yang merupakan sumber terpercaya untuk mendapatkan informasi dan bacaan mengenai dunia karir, ketenagakerjaan, dan dunia HR.

Bagi Anda yang ingin mendaftar CPNS tahun 2021 ini, penting untuk tahu pangkat golongan PNS terlebih dahulu. Pangkat dan golongan PNS sudah pasti akan berpengaruh terhadap gaji yang akan didapat serta tunjangan yang akan diterima. Tetapi pangkat dan golongan PNS ini sangat dipengaruhi oleh jenjang pendidikan terakhir.

Namun sebelum mengulas lebih lanjut terkait dengan pangkat golongan PNS, tidak ada salahnya jika dimulai terlebih dahulu dengan pengertian PNS. Artinya artikel ini akan mulai mengulas definisi PNS berdasarkan Undang-Undang terlebih dahulu.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah profesi untuk PNS atau pegawai negeri sipil, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di lingkungan dan instansi pemerintahan.

ASN atau aparatur sipil Negara sendiri terdiri dari 2 kategori yakni PNS dan juga PPPK, dan berdasarkan peraturan undang-undang, PNS adalah warga negara Indonesia yang sudah memenuhi persyaratan tertentu, diangkat menjadi Pejabat ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintah.

Di dalam Undang-Undang yang sama dituliskan juga bahwa pegawai negeri sipil sebagai pejabat aparatur sipil negara memiliki beberapa tugas, diantaranya adalah:

  1. PNS bertugas untuk melaksanakan kebijakan publik yang sudah ditentukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan dari ketentuan peraturan perundang-undangan.
  2. PNS harus memberikan pelayanan publik secara profesional dan berkualitas.
  3. PNS harus mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tapi yang perlu diingat adalah ini merupakan tugas dasar seorang PNS. Artinya disamping ketiga tugas dasar di atas, seorang PNS memiliki tugas-tugas lain sesuai dengan pangkat dan golongan PNS itu sendiri.

Pola Kepangkatan PNS

pangkat golongan pns

Pada dasarnya golongan dan kepangkatan PNS ini memiliki pola perubahannya masing-masing. Maksudnya jika Anda diterima menjadi seorang PNS dan menduduki golongan II sebab Anda merupakan lulusan strata satu, maka karir Anda tetap bisa berkembang.

Apabila melihat pola dasar jenjang karir PNS, maka Anda akan menemukan banyak prospek atau kesempatan berkembang dan naik pangkat pada saat sudah menjadi PNS. Artinya secara pola dasar, golongan PNS memiliki pola yang dapat dikatakan pasti, karena berdasarkan pada usia dan masa kerja.

Hal inilah yang membuat profesi PNS sangat menggiurkan bagi sebagian besar orang, karena pangkat golongan PNS yang hampir pasti meningkat, seiring dengan masa kerja, umur, dan pendidikan. Belum seiring dengan naiknya jabatan dan golongan semakin banyak tunjangan, benefit, dan gaji yang diterima, tapi pastinya beban tanggung jawab dan tugas yang diberikan juga semakin berat.

Misalnya saja seperti ini, untuk PNS yang merupakan lulusan SLTA saat diterima menjadi PNS, pada saat itu usianya baru 18 tahun, maka pangkat golongan PNS-nya adalah golongan II dengan ruang a. Tapi setelah tiga tahun masa kerja atau setara dengan usia 21 tahun, maka golongannya tetap golongan II, hanya saja berada di ruang b.

Batas golongan dan pangkat PNS lulusan SLTA yang dapat didudukinya adalah golongan III. Kemudian untuk ruangnya adalah d, atau setara dengan penata tingkat I. Sedangkan untuk PNS lulusan D4 atau S1, pangkat termudanya adalah golongan III dengan ruang a atau sebagai penata muda. Kemudian untuk pangkat tertingginya adalah golongan III dengan ruang d atau setara dengan penata tingkat I.

Tetapi jika Anda melihat draft Undang-Undang Aparatul Sipil Negara atau ASN, Anda akan menemukan bagian pengembangan karir. Pada Undang-Undang tersebut sangat jelas tertulis bahwa pengembangan karir PNS akan didasarkan pada kualifikasi, kompetensi, penilaian kerja, serta kebutuhan pegawai di bagian tertentu.

Artinya pada UU tersebut sangat jelas berkaitan dengan kenaikan pangkat dan penempatan golongan PNS berdasarkan pada beberapa hal, seperti:

  1. Kompetensi Manajerial. Kompetensi ini diukur berdasarkan tingkat pendidikan dan struktural.
  2. Kompetensi Sosial Kultural. Kompetensi ini diukur berdasarkan dari pengalaman kerja yang berkaitan dengan orang majemuk.
  3. Pengalaman kerja. Pengalaman kerja yang dimaksud di sini adalah pengalaman kerja yang berkaitan dengan orang majemuk yang meliputi hal agama, suku, dan budaya, sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

Daftar Pangkat Golongan PNS Berdasarkan Pendidikannya

pangkat golongan pns

Pangkat golongan PNS dipengaruhi oleh kualifikasi tingkat pendidikan calon kandidat, dan tentunya seperti yang tertulis dalam UU nomor 5 tahun 2014, posisi, jabatan dan golongan juga dipengaruhi oleh pengalaman dan kompetensi, yang diukur dan disesuaikan dengan posisi yang dilamar.

Penerimaan CPNS menerima lowongan dari bebagai jenjang pendidikan. Kemudian setelah diterima tentu akan diangkat dalam pangkat, golongan, dan jabatan yang berbeda-beda berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku. Buat Anda para calon pendaftar CPNS yang ingin tahu pangkat golongan PNS berdasarkan tingkat pendidikan, di bawah ini adalah pangkat dan golongan PNS berdasarkan jenjang pendidikannya:

1 ) Tingkat Pendidikan SMA

Bagi Anda yang mau mendaftar CPNS dan berasal dari lulusan SMA sederajat, maka setelah Anda diangkat PNS nanti akan diangkat dalam golongan 2a.

2 ) Tingkat Pendidikan D2

Bagi Anda yang pernah kuliah dengan jenjang pendidikan D2, maka setelah menjadi PNS akan diangkat dalam pangkat dan golongan 2b.

3 ) Tingkat Pendidikan D3

Bagi Anda yang lulusan D3 STAN, Kebidanan, maupun Keperawatan, akan dimasukkan ke golongan 2c pada saat diangkat menjad PNS dengan masa kerja 3 tahun.

4 ) Tingkat Pendidikan S1

Untuk lulusan sarjana atau S1, saat diterima sebagai PNS akan menduduki pangkat golongan PNS 3a dengan masa kerja 0 tahun. Artinya ketika Anda sebelumnya pernah kerja, misalnya kerja di bank selama 5 tahun, nantinya masa kerja akan diperhitungkan juga.

5 ) Tingkat Pendidikan S1 Dokter dan Apoteker

Jika lulusan S1 lainnya diangkat dalam golongan 3a, berbeda dengan lulusan S1 dokter dan apoteker. Pada saat diangkat menjadi PNS keduanya akan menduduki golongan 3b. Artinya pangkat golongan PNS-nya satu tingkat lebih tinggi daripada lulusan S1 lainnya.

6 ) Tingkat Pendidikan S2

Untuk PNS luluan S2, saat diangkat menjadi PNS mereka akan masuk ke golongan 3b, sama dengan S1 kedokteran dan apoteker.

7 ) Tingkat Pendidikan S3

Untuk jenjang pendidikan paling tinggi, yaitu lulusan S3, mereka akan diangkat dalam golongan 3c.

Batasan Golongan Maksimum PNS

pangkat golongan pns

Selain memperhatikan pangkat dan golongan PNS sesuai dengan pendidikannya, ada hal lain yang penting untuk diperhatikan juga, yaitu terkait dengan batasan golongan maksimum PNS.

Hal ini dikarenakan selain jabatan fungsional tertentu ada batasan maksimum untuk pangkat golongan PNS. Misalnya seperti ini, PNS lulusan D3 maksimal hanya bisa menduduki golongan 3d, tidak bisa lebih dari itu.

Yang menjadi pertanyaanya kemudian adalah berapa gaji PNS berdasarkan pangkat dan golongannya? Lalu berapa gaji untuk PNS baru di awal masa tugasnya?

Aturan terkait dengan gaji PNS terbaru sudah diatur dalam PP No. 15 tahun 2019 tentang Perubahan Kedelapan Belas atas PP No. 7 Tahun 1977 tentang peraturan gaji PNS atau Pegawai Negeri Sipil.

Meskipun gaji pokok PNS tergolong kecil setara dengan upah minimum, tapi PNS terkenal dengan banyaknya tunjangan kinerja. Bahkan di beberapa instansi tertentu tunjangannya bisa berkali-kali lipat dari gaji pokoknya.

Apalagi tidak ada aturan pemerintah yang secara khusus mengatur soal tunjangan tersebut. Artinya setiap instansi memiliki kebijakan sendiri-sendiri terkait dengan tunjangan PNS. Bisa jadi meskipun pangkat golongan PNS Anda sama, tapi tunjangannya bisa berbeda karena berbeda instansi.

Dear Job Seeker, Berikut Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Dear Job Seeker, Berikut Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Perbedaan hard skill dan soft skill. Bagi kamu yang baru saja lulus dan sedang mencari pekerjaan, pastinya sibuk sedang utak-atik CV atau resume yang membuat perusahaan atau recruiter terkesan dan tertarik untuk mengadakan wawancara dengan kamu. 

Nah salah satu tips membuat HRD atau pencari bakat tertarik dengan Anda adalah kolom skill, yang biasanya terdiri dari 2 kategori yaitu hard skill dan soft skill, dimana keduanya ini sangat menentukan apakah kamu cocok untuk pekerjaan tersebut atau tidak. 

Dan supaya tidak salah paham dengan 2 istilah tersebut pada artikel kali ini kita akan membahas perbedaan hard skill dan soft skill, supaya penempatannya tidak salah dan juga tepat, berikut adalah pengertiannya. 

Baca juga : Pelamar Harus Tau! Perbedaan CV dan Resume, Definisi dan Tujuannya

Pengertian Hard skill 

perbedaan hard skill dan soft skill

Hard skill adalah keterampilan yang didapat dari sebuah pelatihan, pendidikan, kursus atau sejenisnya secara formal, yang dapat menjadi modal utama seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Hard skill bisa dipelajari dan juga ditingkatkan. 

Salah satu contoh hard skill itu seperti kefasihan dalam menggunakan software / aplikasi seperti Adobe premiere, photoshop. Microsoft office, kemudian kemampuan manajemen seperti akunting, MSDM, aset, kemudian ada juga pengoperasian mesin / kendaraan, seperti forklift, mesin press, dan masih banyak lainnya.

Intinya semua keterampilan yang dapat menunjang pekerjaan merupakan hard skill, tanpa kemampuan hard skill sesuai bidangnya maka  kamu akan kesulitan dalam mengerjakan hal tersebut. 

Dalam dunia kerja Hard skill adalah rujukan utama bagi perusahaan di dalam seleksi calon kandidat karyawan, Oleh karenanya pastikan hard skill yang kamu miliki sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilamar. 

Kemudian klaim hard skill sendiri biasanya juga didukung oleh sebuah bukti, baik itu ijazah, sertifikat pendidikan, sertifikat workshop / seminar, atau lampiran nilai saat sekolah atau kuliah. 

Baca juga : Tren HRD 2021, Buat Perusahaan Lebih Baik & Karyawan Lebih Sejahtera

Pengertian Soft skill 

Sedangkan soft skill adalah keterampilan atau kecakapan penunjang diluar hard skill. Soft skill sendiri bisa dibilang merupakan bakat alami yang dimiliki seseorang atau kemampuan yang terlahir karena rutinitas dan pengalamannya.

Contoh dari soft skill seperti kemampuan public speaking, presentasi, komunikasi persuasif, kepemimpinan, kerjasama tim yang baik, intuisi, inisiatif, initiator, negosiasi dan masih banyak lainnya.

Dalam dunia bisnis atau karir soft skill merupakan atribut yang menempel yang dapat menunjang hard skill, seperti contoh arsitek dengan kemampuan presentasi yang baik, akan memiliki peluang lebih tinggi diterima oleh pengembang desainnya dari pada arsitek yang bagus namun tidak memiliki kemampuan presentasi. 

Soft skill juga senjata rahasia yang sewaktu-waktu dapat dikeluarkan apabila hard skill kurang bekerja dengan optimal, bila di analogikan hard skill adalah konten dari sebuah produk sedangkan soft skill merupakan kemasan produk itu sendiri yang mampu menarik minat orang-orang.

Perusahaan sendiri juga menyukai kandidat yang memiliki soft skill yang berbeda dari kemampuan dasarnya.

Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Setelah melihat pemahaman hard skill dan soft skill serta tujuan dari keterampilan tersebut, tentunya kamu sekarang sudah paham bahwa keduanya adalah 2 jenis keterampilan yang berbeda dengan tujuan yang berbeda. 

Baca juga : 5 Pekerjaan IT Yang Gak Perlu Skill Coding, Check It out!

Perbedaan hard skill dan soft skill adalah cara bagaimana keterampilan tersebut diraih, bila hard skill dengan cara formal yang ditempuh dengan jalur pendidikan dan pelatihan, maka berbeda dengan soft skill yang merupakan bakat alami yang terasah secara tidak sengaja berkat kebiasaan dan pengalaman. 

Hard skill juga adalah modal ilmu yang utama bagi semua orang dalam mengerjakan sesuatu sesuai dengan latar belakang mereka, sedangkan soft skill adalah atribut pendukung yang dapat mendukung pekerjaan.

“Mana yang lebih penting, Hard Skill atau Soft Skill ?” Tidak ada yang paling tinggi derajatnya, semua penting dan semua berguna pada tempatnya, bahkan keduanya saling mendukung satu sama lain. Maka latih lah keduanya supaya agar value kamu juga semakin tinggi. 

Demikian adalah perbedaan Hard skill dan soft skill, semoga penjelasan-penjelasan diatas dapat bermanfaat bagi kamu yaa.. 

Pelamar Harus Tau! Perbedaan CV dan Resume, Definisi dan Tujuannya

Pelamar Harus Tau! Perbedaan CV dan Resume, Definisi dan Tujuannya

Perbedaan CV dan Resume – Halo para pencari kerja pastinya kamu tau ya dan pernah membuat Curriculum Vitae (CV) ataupun Resume, namun apakah kamu sudah mengetahui Perbedaan keduanya serta penggunaannya dalam melamar pekerjaan? 

Nah pada artikel kali ini PayrollBozz akan menjelaskan perbedaan CV dan resume mulai dari definisinya, tujuan penggunaannya, serta tips dalam membuatnya agar tidak salah kaprah dan salah informasi.

Di Indonesia sendiri kedua dokumen ini sering dianggap sama dan tidak berbeda, padahal keduanya tidaklah sama walaupun serupa, serta penggunaannya pun untuk hal yang berbeda, bila CV lebih menonjolkan latar belakang pendidikan sedangkan resume lebih menekankan deskripsi pencapaian selama bekerja. 

Di eropa sendiri memiliki standar baku masing-masing untuk CV maupun resume, nah artikel ini juga penting buat kamu yang berniat melamar ke eropa agar tidak salah kirim dokumen yang diminta, berikut adalah definisi CV dan resume serta perbedaan antara keduanya. 

Baca juga : Gara-gara pandemi, 5 pertanyaan baru saat interview kerja ini muncul

Definisi CV dan tips membuatnya

perbedaan CV dan resume

Curriculum vitae atau CV adalah dokumen yang berisi riwayat hidup seseorang, mulai dari biodata, latar belakang pendidikan & pekerjaan, keterampilan, dan pencapaian yang telah dilakukan selama hidup.

CV digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, bisa untuk pendidikan seperti mengajukan beasiswa dan tentunya untuk melamar pekerjaan, supaya HRD mengetahui kandidat lebih dalam lagi dan menempatkan kandidat ditempat yang tepat.

Ciri atau karakter dari CV sendiri sangat terlihat pada kronologi latar belakang pendidikan dan pengalaman bekerja, karena CV juga dikenal sebagai Course of Life yang mana lebih menunjukan pada data pendidikan dan karir seseorang dalam hidupnya.

CV harus memuat informasi yang rinci dan berurut gunanya agar HRD atau orang yang membaca dapat mengenal Anda dari segi potensi dan pengalaman hidup. Diluar negeri sendiri penggunaan CV lebih banyak dipakai untuk kebutuhan pekerjaan pengajar, seperti guru, pelatih dan dosen. 

CV juga cenderung statis dan tidak banyak berubah, dan biasanya semakin lama hidup seseorang maka semakin panjang juga CV nya, berbeda dengan resume yang bisa berubah sewaktu-waktu sesuai pencapaian baru dan kebutuhannya. 

Baca juga : Cara mencairkan BPJS ketenagakerjaan sebagian atau seluruhnya

Tips membuat Curriculum vitae atau CV

  1. Buat desain sederhana, mudah dibaca dan dipahami
  2. Tata letak rapi dan berurutan
  3. Mencantumkan informasi pendidikan dan pengalaman bekerja secara detail
  4. Masukan kontak referensi 
  5. Cantumkan keterampilan khusus, contoh : bahasa, ahli menggunakan software, presentasi, public speaking dan lainnya
  6. Masukan informasi akun sosial media
  7. Bold atau highlight pada segmen pencapaian

Definisi Resume dan tips membuatnya

perbedaan CV dan resume

Apa itu resume? Resume seperti CV namun lebih ringkas dan update, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya berbeda dengan CV yang sifatnya statis dan jarang berubah, resume justru harus sering diperbaharui sesuai dengan pencapaian terbaru, baik itu dalam hal pekerjaan maupun pendidikan.

Resume lebih sering digunakan untuk kebutuhan melamar kerja, kebanyakan HRD lebih suka membaca resume dibanding CV, karena dari sanalah mereka mendapatkan gambaran terbaru dari kandidatnya, tanpa harus membuang waktu untuk membaca CV.

Di Indonesia sendiri resume lebih banyak digunakan HRD ketimbang CV dalam mencari kandidat, biasanya HRD atau perusahaan memiliki format sendiri untuk CV kandidat dan mengisinya bersamaan dengan psikotes atau semacamnya.

Resume adalah file yang berisi rangkuman pengalaman Anda sebagai seorang profesional, dengan menonjolkan sisi prestasi dan pencapaian sebagai seorang profesional, serta memberikan informasi tentang visi dari karir.

Baca juga Upah Kerja Tidak Dibayar Sesuai? Ini Langkah Hukumnya!

Tips membuat Resume

  1. Ringkas dan tidak bertele-tele dengan format desain yang sederhana
  2. Masukan informasi yang penting saja
  3. Berikan deskripsi di pekerjaan atau pencapaian terbaru
  4. Jujur pada pencapaian agar bisa dipertanggung jawabkan
  5. Isi sesuai kebutuhan perusahaan yang dilamar

Nah demikian adalah penjelasan, definisi, fungsi dan tujuan serta perbedaan CV dan resume. Semoga setelah membaca ini kita bisa lebih paham agar kedepannya tepat dalam memberikan dokumen yang dibutuhkan.

Tips lulus masa probation (percobaan kerja). SUKSES!

Tips lulus masa probation (percobaan kerja). SUKSES!

Tips lulus masa probation – Menurut BreatheHR, Probation adalah masa percobaan calon karyawan atau pekerja dimana seseorang yang berada dalam fase ini (probation) terbebas dari ikatan kontrak tertentu. 

Fase percobaan kerja ini merupakan masa dimana seorang atasan, supervisor, manajer, atau direktur melakukan penilaian yang menentukan apakah yang bersangkutan pantas di kontrak sebagai karyawan di perusahaannya. 

Masa percobaan kerja sendiri menurut UU ketenagakerjaan pasal 60 paling lama adalah tiga bulan lamanya, setelahnya perusahaan harus memberikan keputusan tentang nasib si kandidat, apakah lanjut atau tidak. 

Manfaat dari fase probation atau masa percobaan kerja bisa dirasakan oleh kedua belah pihak, baik itu pemberi kerja ataupun penerima upah. Di fase ini keduanya bisa saling mengenal satu sama lain, tentang ritme kerja perusahaan dan kualitas pekerjaan si kandidat. 

Dengan adanya fase ini kedua pihak bisa sama-sama terpuaskan, apabila salah satu tidak merasa puas atas performa pihak lainnya, maka masa percobaan kerja bisa diakhiri dan tidak akan dilanjutkan ke kontrak kerja yang lebih serius.

Tetapi tidak sedikit kandidat yang gagal dalam fase probation ini, akibatnya mereka tidak mendapatkan kontrak kerja atau diterima sebagai karyawan. Banyak hal sebenarnya yang menyebabkan hal tersebut terjadi. 

Mulai dari kualitas pekerjaan yang tidak mengesankan, tidak dapat mengikuti peraturan perusahaan, tidak dapat menjaga konsistensi selama masa percobaan, tidak disiplin, atau tidak dapat mencapai target. 

Baca juga : Kerja Remote: Definisi, Keuntungan serta Tips Menjalankannya

Namun walau demikian banyak kandidat juga yang lulus masa percobaan ini, karena mereka benar-benar mencapai apa yang perusahaan inginkan dari dirinya sebagai karyawan. Nah berikut ini adalah tips lulus masa probation yang bisa kamu terapkan, check it out!

Tips lulus probation (masa percobaan kerja) di perusahaan

1 ) Paham dengan deskripsi pekerjaan kamu

tips lulus probation

Yang paling penting untuk kamu pahami selama masa probation di perusahaan adalah mengerti betul tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada kamu. Karena hanya dengan menyelesaikan pekerjaan dengan baik kamu bisa lulus ujian ini. 

Maka fokuslah pada tugas dan apa yang harus kamu capai dalam masa itu, hal tersebut adalah merupakan kunci utama untuk sukses selama masa probation. 

Kamu juga bisa melakukan sedikit improvisasi untuk menarik perhatian atasan, dengan menciptakan gol-gol sendiri yang diatas standar yang diberikan oleh kamu. Dengan begitu kamu bisa membuat atasan terkesan dan membuka peluang besar untuk lulus dari tahap percobaan ini. 

Namun yang perlu diingat jangan terlalu terlena dengan improvisasi yang kamu buat, selalu berada di benang merah dan sistem kerja perusahaan. 

2 ) Bekerja dengan profesional

tips lulus probation

Apabila atasan memberikan 10 target kepada kamu dalam waktu 3 bulan, maka selesaikanlah semua targetnya dalam waktu 3 bulan. Dan berikan performa yang konsisten sehingga kamu memiliki reputasi yang bagus, baik itu di mata atasan ataupun rekan kerja. 

Dilansir dari ekrut kurang lebih 38 persen orang yang ada dalam probation mengalami kegagalan karena bermasalah pada manajemen waktu mereka, yang mempengaruhi kualitas kerja mereka. Ditambah lagi hasil dari pekerjaannya tidak memuaskan atau tidak mencapai target. 

Jadi jika ingin lulus masa probation bekerjalah profesional, datang tepat waktu, selesaikan tugas yang diberikan, konsisten, serta berdedikasi terhadap profesi yang kamu tekuni. 

3 ) Teruslah termotivasi 

Banyak kandidat yang hebat namun mereka tetap gagal melalui masa percobaan kerja, padahal memiliki kualitas pekerjaan yang sangat baik, namun karena kehilangan motivasi membuat dirinya kehilangan semangat dan juga kehilangan arah. 

Teruslah motivasi dirimu agar tetap berada di performa terbaik, ingatlah tujuan dari masa percobaan kerja ini yaitu karir di perusahaan, gaji yang pantas, fasilitas yang mendukung serta kesejahteraan hidup. 

Setiap orang memiliki motivasi mereka masing-masing, oleh karenanya carilah sesuatu yang dapat membuat kamu tetap semangat menjalani karir ini. Seseorang yang tidak memiliki motivasi maka ia akan kehilangan tujuan, dan akan membuatnya kehilangan hasrat dalam menjalani suatu pekerjaan. 

Baca juga : Officeless System, Kerja Kekinian Tanpa Harus Ke Kantor

4 ) Bekerja dengan tim/rekan kerja

tips lulus probation

Perusahaan bisa sukses dan maju karena orang didalamnya bisa bekerja sama dan bergotong-royong dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan. Orang-orang seperti inilah yang sangat dibutuhkan oleh semua perusahaan. 

Mainkan peran kamu secara baik dalam sebuah tim, dan jaga komunikasi dengan rekan kerja kamu, semua atasan baik itu manajer atau direktur selalu menginginkan orang-orang yang mampu bekerja sama dengan tim dalam suatu arahan. 

Oleh karenanya jika kamu ingin sukses melalui masa probation ini, kamu harus bisa bekerja sama dengan rekan kerja. Dan kamu juga bisa belajar dengan para senior di perusahaan tersebut. 

Nantinya pendapat dari rekan satu tim juga akan menentukan nasib kamu di perusahaan tersebut, karena pendapat tim juga menjadi salah satu bahan penilaian untuk atasan. 

5 ) Ikuti budaya kantor

Tips lulus probation yang terakhir dan sama pentingnya adalah mengikuti budaya kantor, dari hal yang paling sederhana seperti gaya berpakaian sampai mainan teman-teman di kantor. 

Walau terdengar tidak penting, namun dengan mengakrabkan diri dengan rekan kerja melalui pendekatan budaya memang terbukti jitu, dan tentu manfaatnya meningkatkan kemistri anda dengan rekan atau tim kerja, sehingga dapat menunjang pekerjaan. 

Demikian adalah tips lulus probation dari blog.payrollbozz.com yang bisa kamu terapkan, dan semoga berhasil menjalani masa percobaan kerja.