Tentang manajemen SDM, tutorial payrollbozz, artikel HR menarik untuk kemajuan dunia HR Indonesia
Tag: sumber daya manusia
Sumber daya manusia atau SDM adalah salah satu hal yang paling penting dan krusial serta keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, institusi, ataupun perusahaan. SDM juga menjadi kunci sukses dan faktor yang menentukan apakah sebuah organisasi atau perusahaan bisa berjalan baik atau tidak. Pada hakikatnya SDM adalah orang-orang yang bekerja atau dipikerjakan dalam sebuah perushaaan, organisasi, atau institusi untuk mencapai tujuan perusahaan atau lainnya. HR/SDM juga melakukan perencanaan, penyusunan dan ide untuk keberlangsungan perushaan tempat mereka bekerja.
Seiring berjalannya waktu, kemajua terbaru memandang karyawan bukan lagi sebagai orang-orang yang bekerja bagi perusahaan, tetapi sebagai aset dan modal berharga bagi perusahaan yang apabila dikelola dengan tepat dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Sumber daya manusia (Human capital)
Dan belakangan ini mulai muncul istilah H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Apakah Anda ingin membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis untuk bisnis Anda? HR Analytics adalah jawabannya!
HR Analytics memberikan wawasan mendalam tentang tenaga kerja Anda melalui data yang akurat dan relevan. Dengan mengadopsi pendekatan ini, Anda dapat mengubah cara Anda mengelola sumber daya manusia dan mengambil keputusan yang lebih baik.
Mengapa HR Analytics Penting?
Mengurangi Turnover Karyawan: Dengan memahami tren turnover dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Anda dapat merancang strategi retensi yang lebih efektif, mengurangi biaya turnover, dan mempertahankan talenta terbaik.
Meningkatkan Produktivitas: Data yang dianalisis dapat mengungkap area yang membutuhkan perbaikan, baik dari sisi individu maupun tim, sehingga memungkinkan intervensi yang tepat untuk meningkatkan kinerja.
Mengoptimalkan Pengeluaran: HR Analytics membantu Anda mengalokasikan anggaran dengan lebih bijak, dari mulai pelatihan hingga insentif, berdasarkan data yang menunjukkan return on investment yang jelas.
Memperkuat Kepuasan Karyawan: Dengan memahami apa yang memotivasi karyawan Anda dan area-area di mana mereka merasa kurang puas, Anda dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan engagement dan loyalitas.
Berikut adalah beberapa langkah menggunakan HR Analytics untuk mengambil keputusan yang lebih baik:
1. Tentukan Tujuan yang Jelas
Sebelum mulai menganalisis data, tentukan tujuan yang spesifik. Apakah Anda ingin mengurangi turnover, meningkatkan kepuasan karyawan, atau mengoptimalkan proses rekrutmen? Tujuan yang jelas akan memandu Anda dalam menentukan jenis data yang perlu dianalisis.
2. Kumpulkan Data yang Relevan
Pastikan Anda mengumpulkan data yang relevan dari berbagai sumber. Payrollbozz dapat membantu Anda mendapatkan sumber data secara cepat dan akurat seperti; Data absensi, survei karyawan, atau laporan performa. Data yang relevan dan berkualitas akan menghasilkan wawasan yang lebih akurat.
3. Analisis Tren dan Pola
Analisis tren dan pola dari data historis untuk mengidentifikasi masalah atau peluang yang mungkin terlewatkan. Misalnya, pola turnover yang meningkat pada waktu tertentu dapat mengindikasikan masalah yang perlu segera ditangani.
4. Gunakan Prediktif Analytics
Manfaatkan prediktif analytics untuk memprediksi hasil di masa depan berdasarkan data yang ada. Melalui fitur KPI pada aplikasi Payrollbozz, Anda dapat memprediksi karyawan yang berisiko tinggi terjadi konflik dan dapat mengambil langkah preventif.
5. Libatkan Pemangku Kepentingan
Libatkan pemangku kepentingan dalam proses analisis dan pengambilan keputusan. Wawasan yang dihasilkan dari HR Analytics harus didiskusikan dengan manajemen dan tim terkait untuk memastikan implementasi yang efektif.
6. Evaluasi Dampak Keputusan
Setelah keputusan diambil dan diimplementasikan, gunakan HR Analytics untuk mengevaluasi dampaknya. Apakah keputusan tersebut berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan? Lakukan penyesuaian jika diperlukan.
7. Pelatihan dan Pengembangan
Pastikan tim HR dan manajer lainnya memahami cara menggunakan HR Analytics. Berikan pelatihan jika diperlukan agar mereka dapat memaksimalkan manfaat dari data yang ada.
Dengan HR Analytics, Anda tidak lagi harus bergantung pada intuisi semata. Anda dapat memanfaatkan data nyata untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan mengarahkan bisnis Anda ke arah yang lebih sukses.
Jakarta, 11 Juni 2024 – Payrollbozz dan Aikrut.id dengan bangga mengumumkan keberhasilan penyelenggaraan webinar bertema “Cara Jitu Mencegah HR Burnout: Strategi Efisiensi Cara Kerja HR agar Lebih Cepat dan Tepat” yang telah berlangsung pada 7 Juni 2024. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 profesional HR dari seluruh Indonesia, menunjukkan tingginya minat dan kebutuhan akan solusi praktis dalam mengatasi burnout di kalangan praktisi HR.
Webinar ini berfokus pada cara-cara praktis dan strategis untuk meningkatkan efisiensi kerja HR sehingga dapat mencegah burnout. Menghadapi tekanan dan tuntutan yang tinggi, profesional HR memerlukan pendekatan baru untuk mengelola tugas mereka secara efektif dan produktif.
Pembicara dan Topik Utama:
Acara ini menghadirkan tiga pembicara utama yang ahli di bidangnya:
Septiadhi Wirawan – Head of Marcomm Aikrut, seorang lulusan Psikolog dari universitas terkemuka di Indonesia, yang membahas tanda-tanda dan dampak burnout serta strategi pencegahan.
Dwi Mispriyanto – Customer Support Payrollbozz, yang membahas permasalahan yang paling sering dirasakan oleh HR yang masih menggunakan cara konvensional / manual dalam melakukan proses administrasi kepegawaian
Ibrahim – Head of Sales Payrollbozz, yang membahas penggunaan teknologi untuk otomatisasi tugas HR yang berulang dan memakan waktu.
Sorotan Acara:
Pemahaman tentang Burnout: Septiadhi Wirawan menjelaskan apa itu “burnout” bagaimana dampak buruk burnout pada HR, serta strategi untuk mengidentifikasi dan mengatasinya sejak dini.
Teknologi sebagai Solusi: Dwi Mispriyanto mengupas contoh nyata yang sering disampaikan oleh klien Payrollbozz sebelum menggunakan sistem HRIS. Teknologi “wajib” digunakan oleh HR sebagai Solusi seluruh proses kepegawaian sehingga HR dapat lebih fokus atas fungsi utamanya, yaitu pengembangan sumber daya manusia
Efisiensi Kerja HR: Ibrahim memberikan demo fitur-fitur aplikasi Payrollbozz, membantu HR dalam melakukan otomatisasi administrasi HR. Membantu menyelesaikan tugas HR dengan lebih cepat dan tepat.
Webinar ini juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab interaktif, memungkinkan peserta untuk berdiskusi langsung dengan para ahli dan mendapatkan solusi atas masalah yang mereka hadapi sehari-hari di tempat kerja.
Dengan keberhasilan acara ini, Payrollbozz dan Aikrut.id berkomitmen untuk terus menyelenggarakan webinar-webinar berkualitas dengan topik-topik relevan lainnya yang dapat membantu para profesional HR di Indonesia.
Tentang Payrollbozz:
Payrollbozz adalah platform HRIS yang menyediakan solusi lengkap untuk manajemen penggajian, absensi, cuti, dan berbagai kebutuhan HR lainnya. Dengan teknologi canggih, Payrollbozz membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan produktivitas departemen HR.
Tentang Aikrut.id:
Aikrut.id adalah platform yang berfokus pada solusi web inovatif, memanfaatkan teknologi untuk mengubah cara perusahaan merekrut dan menilai bakat. Meminimalkan bias manusia, Aikrut membantu identifikasi dan evaluasi kandidat terbaik secara efisien dan akurat, mendorong rekrutmen yang cerdas dan terarah.
Turnover karyawan yang tinggi merupakan masalah besar bagi perusahaan, beban yang dipangku oleh departemen SDM akan bertambah karena harus mencari kandidat lain untuk mengisi posisi yang kosong, yang mana hal tersebut akan memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan.
Menurut survey yang dilakukan oleh SHRM (Society for Human Resource Management), proses rekrutmen setidaknya menghabiskan biaya sebesar 50 sampai 60% dari gaji karyawan tersebut. Dan hal tersebut belum termasuk potensi kerugian operasional yang terjadi karena kekosongan jabatan.
Oleh karenanya perlu dilakukan usaha untuk menghalau turnover karyawan yang tinggi, sebab ini bisa mengganggu operasional bisnis perusahaan, dan berikut pada artikel ini akan membahas 5 program apa saja yang dapat mengatasi masalah turnover yang tinggi.
Banyak karyawan yang memilih resign karena alasan tidak ada pengembangan karir di perusahaannya, hal ini yang membuat karyawan kurang diperhatikan keterampilannya. Dan pelatihan atau training memang sebaiknya rutin dilakukan guna mengasah keterampilan SDM di perusahaan.
Kenyataannya hampir semua karyawan memerlukan pelatihan sekalipun mereka adalah SDM berpengalaman, pelatihan bisa difokuskan untuk 2 hal yakni untuk soft skill dan hard skill. Sementara karyawan juga memerlukan sertifikasi untuk standarisasi kompetensi di industri masing-masing.
Evaluasi kinerja karyawan
Banyak karyawan yang bekerja sudah lama namun tidak sadar bahwa yang dikerjakannya selama ini kurang tepat dan tidak efektif, atau mereka sudah mengetahui namun tidak berusaha untuk memperbaiki karena tidak adanya teguran dari atasan.
Diperlukan adanya pengawasan untuk mengevaluasi kinerja mereka, kemudian bantu karyawan untuk mendiskusikan masalah serta berikan arahan yang tepat. Dengan melakukan evaluasi dan pemberian arahan yang benar akan membuat mereka bekerja dengan seharusnya dan terhindar dari kesalahan-kesalahan.
Perhatian terhadap karyawan
Yang paling membuat seseorang nyaman adalah ketika dirinya diperhatikan dan menerima keberadaannya. Departemen SDM atau HRD perlu memberikan perhatian kepada hal ini, walau terdengar biasa saja namun inilah yang dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sehingga mereka mau bekerja dengan performa terbaiknya.
Hal-hal kecil yang bisa dilakukan seperti ucapan & perayaan ulang tahun karyawan, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada yang berprestasi, serta mengadakan program gathering untuk meningkatkan hubungan antar karyawan, serta menyegarkan pikiran mereka.
Bila sudah diperhatikan siapa pun akan merasa nyaman dan akan bertahan di tempat tersebut, dan cara ini bisa dibilang yang paling ampuh untuk mengatasi turnover karyawan yang tinggi.
Bantu finansial karyawan
Pandemi Covid19 yang masih berlangsung menyebabkan kesulitan finansial bagi semua orang, termasuk para pekerja dan karyawan. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan bisa mengambil inisiatif untuk membantu karyawannya yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, dengan pinjaman.
Namun tentunya pinjaman bisa mengganggu alur kas perusahaan, terlebih tidak hanya karyawan perusahaan pun ikut terdampak kesulitan finansial, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mengandalkan pihak ketiga.
Dengan Metode advance cash karyawan bisa dengan mudah mendapatkan pinjaman tanpa mengganggu kas perusahaan, dengan cara pembayaran melalui pemotongan gaji. Yang perlu dilakukan perusahaan adalah memfasilitasi advance cash
Cara yang kelima untuk menekan turnover karyawan yang tinggi adalah dengan reward dan kompensasi dimana cara ini terbukti ampuh untuk membuat karyawan bertahan di perusahaan. Penambahan benefit diluar gaji gaji seperti insentif untuk performa, tunjangan keluarga, tunjangan pendidikan, asuransi kesehatan dan lainnya.
Kompensasi untuk menjamin kebutuhan dasar hidup adalah sebuah nilai yang sangat tinggi, yang mana bisa meningkatkan loyalitas karyawan. Sayangnya masih banyak perusahaan yang berpikir kompensasi yang diberikan perusahaan akan menambah beban atau pengeluaran perusahaan.
Padahal manfaat yang dihasilkan dari inisiatif ini sangat bernilai, karena inti dari menekan turnover karyawan yang tinggi adalah dengan membuat SDM yang didalamnya nyaman dan bahagia bekerja di tempat tersebut, dan ketika sudah nyaman dengan lingkungannya mereka akan mengeluarkan potensi terbaiknya untuk membuat perusahaan lebih sukses.
manajemen SDM – Karyawan adalah aset hidup bagi perusahaan, jika diarahkan dan dikembangkan dengan tepat maka aset ini bisa sangat menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karenanya perusahaan perlu membina dan mengelola SDM nya dengan baik dan benar.
Seperti yang dikatakan oleh Angga D Sasongko founder dari Visinema yang mengatakan “put people first, they soul of your business” ,bahwasanya perusahaan perlu meletakan kepentingan karyawannya terlebih dahulu, karena hanya dengan cara itu para karyawan/pekerja bisa bekerja dengan baik dan sepenuh hati.
Perlakukan perusahaan yang tidak adil pada karyawannya sendiri kerap kali menjadi faktor kemunduran atau kerugian bagi perusahaan, pasalnya dengan treatment yang salah karyawan bisa kehilangan semangat dalam bekerja, yang membuat kualitas bekerja mereka bisa menurun.
Pentingnya menghargai karyawan dalam manajemen SDM di perusahaan adalah kunci keberhasilan bagi perusahaan itu sendiri. Menghargai tidak harus dengan memberikan upah atau bonus berlimpah, namun bisa dimulai dengan memperlakukan karyawan dengan baik, dengan begitu perusahaan bisa menggali potensi terbaik dari SDM nya.
Memberikan perlakuan yang baik kepada karyawan merupakan bentuk feedback dari perusahaan atas kerja keras mereka. Perusahaan dan SDM harus berjalan bersama untuk mencapai tujuan. Dan berikut adalah beberapa cara yang dapat manajemen lakukan.
Cara memperlakukan karyawan dengan tepat
Sistem punish & reward
Tips manajemen SDM yang pertama adalah memberlakukan sistem peringatan dan penghargaan yang adil. Sistem ini digunakan untuk menjaga iklim bekerja di perusahaan tetap baik, mereka yang melakukan pelanggaran bisa diberikan peringatan atau hukuman, namun apabila karyawan berprestasi maka perusahaan memberikan apresiasi serta penghargaan.
Sistem ini juga akan menjaga karyawan bekerja dengan performa terbaiknya, serta tetap tertib dan patuh pada ketentuan perusahaan. Namun pemberlakuan punish dan reward harus sepadan dan tidak berat sebelah agar tidak ada yang merasa dirugikan.
Gathering/Outing
Gathering atau outing bukanlah kegiatan yang membuang-buang uang, karena manfaatnya justru bisa langsung terasa untuk perusahaan. Kegiatan gathering adalah salah satu cara untuk mendekatkan hubungan karyawan, menjaga komunikasi tetap baik, dan membentuk kerja sama antar individu.
Dengan hubungan dan komunikasi yang baik antar karyawan, akan berdampak pada kualitas kerja secara tim atau grup. Pekerjaan yang dikerjakan melalui teamwork terbukti lebih baik. Dengan begini perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan Gathering atau outing.
Gathering juga tidak harus melulu soal liburan bersama atau pergi ke suatu tempat. Tim manajemen SDM bisa melakukan gathering bahkan di dalam kantor, contohnya adalah membuat lomba 17 agustus dengan mempertandingkan beberapa cabang lomba antar divisi, tim atau individu.
Contoh lain gathering juga bisa dilakukan saat momen perayaan keagamaan, seperti bulan Ramadhan perusahaan bisa menggelar buka bersama di kantor, atau saat merayakan hari raya Natal dengan makan bersama atau tukar kado.
Farewell dan ucapan ulang tahun
Ucapan ulang tahun kepada karyawan, staff atau bahkan pemimpin perusahaan mungkin bagi sebagian masih dianggap hal yang sepele. Padahal manfaat dari mengucapkan ulang tahun kepada mereka yang merayakannya akan mengeratkan hubungan dan menumbuhkan rasa cinta kepada entitas perusahaan.
Selain itu seremonial seperti farewell bagi karyawan yang akan pindah atau pensiun juga perlu dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan bagi jasa mereka. Cara ini juga dapat meningkatkan citra positif bagi perusahaan.
Pemenuhan hak dan kesejahteraan
Terakhir yang sangat penting adalah pemenuhan hak bagi karyawan, mereka yang haknya terpenuhi dan disejahterakan kehidupannya oleh perusahaan akan memberikan kemampuan terbaik mereka untuk kemajuan perusahaan.
Sebaliknya perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya atas karyawannya lebih sering merugi karena ditinggal dan dikhianati oleh karyawannya yang sakit hati. Kondisi ini justru tidak memberikan keuntungan sama sekali bagi perusahaan.
Manfaat memperlakukan karyawan dengan baik bagi perusahaan
Seperti yang sudah disinggung di awal bahwa SDM adalah jiwa dari bisnis perusahaan, maka tempatkanlah kepentingan mereka di atas segalanya. SDM adalah awak kapal di perusahaan, kapal yang tidak dijalankan atau dioperasikan dengan baik akan sulit mencapai tujuan, karena ada banyak badai dan cobaan yang bisa jadi penghambat.
Namun dengan awak kapal yang handal, mereka akan bisa mengatasi itu semua dan mengarungi lautan hingga sampai tujuan. Sebagus apapun kapal bila tidak dikendalikan oleh orang-orang yang berkompeten makan ia akan karam juga.
Oleh karenanya awak kapal adalah aset paling berharga di atas kapal tersebut. Bila manajemen SDM dan perusahaan memperlakukan karyawan/pekerjanya dengan baik, maka mereka akan menjadi awak kapal yang hebat, yang mampu memberikan solusi atas setiap permasalahan dan membawa perusahaan kepada tujuannya.
Demikian adalah tips manajemen SDM di perusahaan, mulai dari cara memperlakukan karyawan dengan tepat sampai manfaatnya bagi perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat.
Macam-macam posisi di bank dan tugasnya – Tidak jarang khususnya bagi lulusan baru baik di tingkat SMA maupun perguruan tinggi memilih mencoba peluang lowongan kerja di Bank,itu karena di Bank sendiri menerima semua lulusan baik yang berpengalaman maupun lulusan baru dengan semua jurusan namun sesuai dengan kriteria yang diinginkan, selain itu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan ini memberikan gaji yang cukup tinggi bagi karyawannya, sehingga wajar bila banyak orang yang ingin bergabung dengan Bank dengan berbagai posisi.
Cari tahu macam-macam posisi di bank dan tugasnya
Pada perusahaan di bidang perbankan yaitu Bank, terdapat banyak posisi yang ditawarkan yang mana terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen bisnis dan segmen operasional. Masing-masing segmen berisi posisi-posisi atau jabatan tertentu dengan deskripsi pekerjaan masing-masing, sehingga banyak lowongan pekerjaan di Bank yang sering dibuka untuk merekrut karyawan baru, dan untuk posisi karyawan di Bank beserta tugasnya maka simak ulasan di bawah ini.
Segmen Bisnis, macam-macam posisi di bank dantugasnya yang ada pada segmen ini harus memikirkan bagaimana bisnis perusahaan dapat stabil dan selalu jalan terus, baik berupa layanan kredit maupun tabungannya.
Macam-macam posisi dan tugas pada segmen bisnis yaitu:
Marketing: Melakukan pemasaran dengan mencari nasabah Tugas marketing Bank tidaklah jauh berbeda dengan marketing di tempat lain, yakni mulai dari strategi pemasaran, promosi produk, dan penjualan. Seorang marketing bank bertugas untuk menawarkan dan memberikan pelayanan kepada nasabah. Sebelum menawarkan produk perbankan dan benefitnya seorang marketing harus mencari tahu tentang kebutuhan calon nasabahnya, agar bisa memberikan sebuah produk keuangan yang tepat.
Analis Kredit: Menganalisis penerima pinjaman, apakah bankable atau tidak. Analis kredit bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan analisa semua data keuangan nasabah atau klien, mulai dari metode/kebiasaan pembayatan, informasi tentang tabungan atau simpanan, sumber pendapatan serta aktivitas belanja klien. Tidak sampai disitu seorang analis kredit setelah melakukan analisa dan evaluasi terhadap finansial klien/nasabah, akan memberikan rekomendasikan tindakan yang tepat terkait keuangannya.
Account Officer: Melakukan pemasaran, melakukan analisa kelayakan pemberian kredit, dan pemantauan terhadap kelancaran pembayaran debitur Pada umumnya seorang account officer adalah orang bertugas mencari nasabah kredit, yang tentunya kriterianya layak menurut peraturan bank. Account officer juga melakukan analisa dan memeriksa kekuatan finansial calon debitur.
Sales officer / Sales Executive: Marketing Seorang sales officer Bank bertugas untuk melakukan pemantauan pembiayaan kredit yang diberikan ke nasabah. Serta mempermudah nasabah yang ingin mengajukan kredit bank, dengan memberikan simulasi pembiayaan atau pembayaran dan juga menjelaskan manfaat yang diperoleh oleh nasabah.
Customer Service: Memberikan sosialisasi pada nasabah / calon nasabah terkait produk bank Sama seperti di tempat lainnya tugas customer service di Bank adalah menghadapi dan melayani nasabah, mulai dari keperluan pembukaan rekening, deposito, asuransi, sampai ke masalah yang dihadapi oleh nasabah. Seorang customer service harus mampu memberikan jalan keluar atau solusi dari permasalahan yang dialami oleh nasabah bank.
Funding Officer : Mencari dana simpanan dari nasabah dengan menjual berbagai produk funding perbankan Funding officer di bank mempunyai tugas untuk mencari dan mengumpulkan dana dari nasabah dalam berbagai bentuk produk seperti deposito, reksa dana, tahapan dan lainnya. Dari dana yang telah dikumpulkan inilah yang akan digunakan kembali oleh bank untuk perputaran dana dalam bentuk lainnya misalnya kredit pinjaman modal usaha, kredit kepemilikan rumah(KPR), Kredit Kendaraan Bermotor(KKB) dan lain sebagainya. Setelah berhasil mengumpulkan dana nasabah, maka para Funding Officer wajib menjaga agar pelanggan tidak memindahkan dananya ke bank lain dengan menggunakan berbagai macam cara pendekatan secara personal maupun professional.
Collector : Menagih pembayaran pinjaman/kredit dari para nasabah. Seorang collector bank bertugas dan bertanggung jawab melakukan penagihan terhadap nasabah/debitur yang memiliki tanggungan atau angsuran yang belum terbayarkan dalam waktu yang telah ditentukan. Collector biasanya hanya bertugas untuk mengingatkkan dan mengejar komitmen nasabah dalam pelunasannya melalui media telp.
Macam-macam posisi dan tugas pada segmen operational yaitu:
Segmen Operasional, macam-macam posisi di bank dan tugasnya yang ada pada segmen ini yaitu harus mendukung sisi bisnis bank, dan menjalankan proses transaksi nasabah supaya berjalan lancar dan sesuai aturan/sistem yang ada. Bagian operasional menjalankan dan mengerjakan fungsi-fungsi yang ada di dalam bank, mulai dari teller yang bertugas melayani transaksi nasabah, sampai cleaning service yang bertugas
Teller: Melayani nasabah dalam bertransaksi di Bank. Teller Bank bertugas di dalam counter yang bertanggung jawab memberikan pelayanan transaksi nasabah, baik itu penyimpanan atau pembayaran. Teller adalah jabatan
Back Office: Pengecakan transaksi Melakukan pengecekan dan memastikan transaksi yang dilakukan oleh teller sudah benar dan sesuai, serta membuat pembukuan transaksi perusahaan dari harian sampai tahunan.
General Affair: Bagian umum General affair atau GA di Bank bertugas untuk melakukan maintenance terhadap aset Bank mulai dari bangunan, fisik ATM, satpam, cleaning service serta kartu nama tetapi juga ada yang mengurus absensi karyawan.
Admin kredit: Mengelola data nasabah kredit Seorang Admin kredit bertugas Membuat surat, menginventarisir data nasabah sampai merapikan data jaminan nasabah.
Cleaning Service: Menjaga kebersihan Bank. Sama seperti dengan cleaning service atau petugas kebersihan di tempat lainnya, seorang cleaning service juga bertanggung jawab atas kebersihan area Bank, mulai dari lantai, pengecekan suhu ruangan, menyediakan kebutuhan untuk karyawan, dan masih banyak lainnya.
Security: Petugas keamanan bank Security atau petugas keamanan Bank bertanggung jawab atas keamanan yang ada di Bank, mulai dari memeriksa setiap orang yang datang, menanyakan keperluan, sampai membantu dan mengarahkan nasabah yang ingin melakukan transaksi atau berurusan dengan Bank.
Driver: Sopir Tugas inti driver atau supir Bank adalah mengantar pejabat Bank menggunakan kendaraan mobil, dan tidak hanya itu ia juga bertanggung jawab atas perawatan inventaris kendaraan.
Ekspedisi / Messenger: Pesuruh. Messenger bertugas untuk melakukan pengiriman seperti surat-surat, dokumen, atau inventaris Bank lainnya ke tujuan
Bagi karyawan Bank harus memahami macam-macam posisi di bank dan tugasnya karena dengan begitu karyawan akan mengetahui tanggung jawabnya masing-masing dalam bekerja, dan biasanya karyawan akan mendapatkan pemahaman terkait posisi karyawan pada saat pelatihan atau training menjadi karyawan baru, untuk itu dengan adanya training kepada karyawan Bank sangat penting untuk menunjang kinerja karyawan.
Nah, dari penjelasan di atas terkait macam-macam posisi di bank dan tugasnya semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya yang ingin bekerja di Bank, karena sebelum anda memilih posisi karyawan Bank maka harus mengetahui job deskripsinya terlebih dahulu, sehingga dengan begitu anda akan memiliki pandangan pekerjaan yang akan anda jalankan, pada umumnya semua posisi di Bank memiliki kelebihan dan resiko kerja sendiri-sendiri karena semua karyawan bekerja untuk menunjang kelancaran bisnis Bank dan untuk menjaga produktivitas Bank.
Deskripsi : Macam-macam posisi di bank dan tugasnya merupakan hal yang wajib diketahui oleh karyawan Bank karena untuk mengetahui job deskripsinya masing-masing sesuai dengan aturan.
Human resource atau sumber daya manusia merupakan salah satu komponen penting dalam operasional perusahaan. Tanpa adanya SDM yang mencukupi dan berkapasitas untuk melakukan tugas-tugasnya, maka sangat mustahil operasional dalam perusahaan berjalan dengan lancar.
Tak heran jika dalam praktiknya, eksistensi human resource ini memiliki divisi atau manajemen khusus untuk mengurusnya. Ialah HRD atau Human Resource Development yang merupakan divisi khusus untuk mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan. Nah, dalam divisi tersebut tentunya terdapat pimpinan yang biasa kita sebut dengan HR Manager.
Kira-kira apa sih HR Manager itu sendiri? Apa saja tugas dan tanggung jawabnya dalam perusahaan? Benarkah posisi ini merupakan salah satu yang memiliki fungsi vital di perusahaan?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pada artikel kali ini PayrollBozz akan memberikan Anda informasi seputar HR Manager. Lengkap mulai dari definisi hingga peran pentingnya dalam sebuah perusahaan. Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.
Apa Itu HR Manager?
Secara sederhana, HR Manager merupakan posisi yang memimpin divisi Human Resource Development. Di mana mereka memiliki visi yang sama yakni untuk mengembangkan potensi dari masing-masing karyawan. Tujuan dari dilakukannya langkah tersebut adalah untuk meningkatkan produktivitas dalam perusahaan serta membuat jalannya operasional perusahaan lebih lancar.
Karena seperti yang kita tahu, sumber daya manusia dalam perusahaan adalah aset paling penting. Tak heran jika perusahaan memang perlu memberikan perhatian lebih pada mereka agar nantinya dapat memberikan hasil yang maksimal.
Selain itu, seorang HR Manager juga berperan dalam membuat kebijakan mengenai perekrutan karyawan baru dan pelatihan terhadap setiap kandidat. Merekrut karyawan baru tentu bukanlah perkara yang mudah. Sebab pasti akan ada banyak kandidat yang memiliki potensi atau keunggulan di bidangnya masing-masing.
Namun, praktisi HR Manager harus dapat menentukan keputusan dengan baik dan memilih karyawan yang paling unggul di antara yang lain. Dengan demikian perusahaan tidak akan rugi untuk merekrut karyawan tersebut dengan mengesampingkan opsi kandidat yang lain.
Tugas HR Manager
Dalam praktiknya, seorang HR Manager tak hanya memiliki tugas dalam merekrut karyawan baru. Di sisi lain mereka juga harus mampu melakukan hal lain seputar tanggung jawabnya. Berikut adalah beberapa tugas HR Manager yang perlu Anda ketahui selain dari menyiapkan proses perekrutan karyawan.
1. Membuat job description yang jelas
Tugas atau tanggung jawab HR Manager yang pertama adalah berkaitan dengan job desc dari masing-masing karyawan. Mereka harus mampu membuat deskripsi pekerjaan yang jelas dan dapat dengan mudah dipahami oleh setiap pekerja.
Hal ini bertujuan agar setiap karyawan dapat mengerti tanggung jawab mereka di perusahaan tanpa harus dijelaskan secara berulang. Selain itu, pembuatan deskripsi pekerjaan yang jelas juga akan membantu karyawan lebih produktif karena mereka dapat fokus terhadap masing-masing tugasnya tanpa harus dicampuri dengan tanggung jawab dari pekerjaan yang lain.
2. Menyediakan pelatihan dan pengembangan diri karyawan
Berikutnya, seorang HR Manager seharusnya juga memberikan perhatian lebih terhadap sumber daya manusia di perusahaan. Mereka harus mampu mengelola SDM tersebut dengan baik. Salah satunya dapat dilakukan lewat cara memberikan pelatihan dan pengembangan diri bagi setiap divisi.
Tujuan dilakukannya pelatihan ini adalah agar masing-masing karyawan dapat digali potensinya. Sebagai contoh, apabila terdapat karyawan di divisi produksi yang handal dalam pemasaran digital, nantinya ia dapat diberikan tawaran untuk pindah ke divisi pemasaran demi menunjang penjualan perusahaan.
Pada akhirnya, setiap pelatihan dan pengembangan yang dilakukan akan kembali lagi ke perusahaan.
3. Membantu menciptakan suasana kondusif di perusahaan
Dalam perusahaan sangat mungkin terjadi konflik kecil antar karyawan dalam satu divisi maupun dari divisi yang berseberangan. Hal ini tentu bukanlah rahasia umum lagi dan cukup wajar terjadi. Namun, bukan berarti konflik tersebut hanya perlu didiamkan tanpa dicari solusinya.
Seorang HR Manager berhak dan bertanggung jawab dalam mengatur kondisi atau hubungan antar karyawan agar tidak saling bersitegang. Mereka harus mampu menjadi penengah yang baik dan objektif dalam segala situasi. Langkah ini perlu dilakukan agar konflik yang terjadi di internal perusahaan tidak mengganggu produktivitas kerja satu sama lain atau bahkan hingga menghambat jalannya operasional.
4. Mengelola data payroll dan absensi karyawan
Tak hanya hal-hal yang berhubungan langsung dengan SDM, HR Manager juga perlu mengatur dan mengelola setiap data yang berkaitan dengan payroll maupun kehadiran karyawan. Mereka harus dapat mengolah data tersebut dengan baik agar terhindari dari kesalahan perhitungan.
Bukan cuma perhitungan soal gaji, namun juga hal lain seperti bonus atau tunjangan, pajak pph 21, BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan serta masih banyak lagi komponen yang lain.
5. Melakukan evaluasi kinerja secara rutin
Berikutnya, seorang HR Manager juga memiliki tanggung jawab pada perusahaan untuk melakukan evaluasi kinerja dari masing-masing divisi. Aktivitas ini biasanya dilakukan pada saat akhir tahun atau ketika perusahaan melakukan tutup buku.
Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan target dengan pencapaian yang telah diraih dalam satu periode tersebut. Apakah sudah melebihi atau bahkan kurang dari target yang ditentukan?
Tujuan dari dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mencari letak kesalahan, menemukan solusi maupun menyiapkan langkah dan rencana yang lebih matang untuk periode mendatang.
6. Mencari tahu tingkat kepuasan karyawan di perusahaan
Tak hanya melakukan evaluasi kinerja setiap divisi, HR Manager juga harus mencari tahu atau melakukan evaluasi terhadap kepuasan karyawan ketika bekerja di perusahaan. Mereka harus tahu pendapat masing-masing karyawan selama bekerja di sana.
Ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan karyawan pada saat bekerja. Terlebih jika perusahaan akan melakukan perekrutan karyawan baru dalam jumlah besar. Maka evaluasi kepuasan pekerja ini harus dilakukan agar kandidat karyawan baru dapat bertahan lama dan lebih mudah beradaptasi dengan budaya kerja di dalamnya.
Lewat evaluasi ini, seorang HR Manager dapat mengetahui kira-kira sistem pekerjaan seperti apa yang dirasa kurang efektif dan dapat dikurangi serta mencari tahu apa yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan agar bekerja lebih maksimal.
7. Melakukan pengelolaan terhadap anggaran belanja SDM
Terakhir, HR Manager juga memiliki tanggung jawab besar dalam membuat anggaran belanja SDM. Maksudnya adalah saat perusahaan akan melakukan perekrutan karyawan, mereka perlu mengeluarkan budget atau anggaran tertentu.
Nah, dalam hal ini seorang HR Manager wajib membuat anggaran tersebut dengan baik agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai tanpa harus mengorbankan biaya yang kurang efektif. Langkah perekrutan yang memerlukan biaya biasanya dapat berupa membayar platform yang akan digunakan untuk mencari kandidat berkualitas, pelatihan dan pengembangan diri yang akan dilakukan serta masih banyak lagi lainnya.
Penutup
Demikianlah artikel mengenai definisi dari HR Manager serta peran pentingnya dalam perusahaan. Sudah bukan rahasia lagi jika posisi yang satu ini adalah salah satu yang terpenting dan paling dibutuhkan oleh perusahaan. Tanggung jawab yang besar tentu menjadi beban tersendiri bagi para praktisi HR dalam hal ini.
Salah satu yang terberat adalah mengelola payroll dan sistem absensi. Tak heran jika kini banyak perusahaan yang mengandalkan aplikasi atau software payroll untuk menjalankan sistem penggajian mereka.
PayrollBozz adalah salah satu software payroll yang dapat dijadikan solusi bagi Anda dalam memenuhi setiap kebutuhan HR. Aplikasi ini dapat dengan mudah mengelola jadwal karyawan, perhitungan pajak dan gaji, terintegrasi dengan mesin absensi di perusahaan dan masih banyak lagi lainnya.
Dengan fiturnya yang cukup lengkap tersebut, PayrollBozz cocok dijadikan pilihan bagi Anda yang belum menggunakan software digital di perusahaan. So, tunggu apalagi? Yuk, coba PayrollBozzsekarang juga!
Tugas-tugas HRD – Dalam sebuah perusahaan departemen SDM (sumber daya manusia) menjadi bagian yang paling krusial. Fungsi, tugas, dan tanggung jawab HRD sangat berpengaruh pada kinerja karyawan serta proses operasionalnya, oleh karenanya penting bagi setiap individu dalam departemen ini memahami dan bekerja sesuai fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing.
Departemen ini tidak hanya mengurusi soal rekrutmen karyawan saja, melainkan semua aspek yang berkaitan tentang ketenagakerjaan. Dan pada umumnya departemen SDM atau HRD memiliki subdivisi dengan fokus tugas yang berbeda-beda.
Dan pada artikel kali ini blog.payrollbozz akan mengulas apa saja subdivisi yang ada pada departemen ini, lengkap dengan tugas-tugasnya.
Tugas-tugas HRD sesuai subdivisinya
Divisi Rekrutmen
Yang pertama HRD memiliki subdivisi rekrutmen yang fokus tugasnya melakukan rekrutmen dan offering karyawan, serta pengembangan SDM. Subdivisi HR bertanggung jawab untuk mencari, menyeleksi, wawancara kandidat, sampai onboarding karyawan. yang dianggap memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
Subdivisi HR ini harus memenuhi kebutuhan manpower untuk perusahaan dan juga memprediksi kebutuhan SDM untuk perusahaan, serta membuat manpower planning. Tugas seorang rekrutmen di perusahaan dengan turnover yang tinggi sangat krusial, mengingat semua posisi pekerjaan harus bisa diisi dengan orang yang tepat.
Admin HRD / HR welfare
Selanjutnya ada admin HRD yang biasa juga disebut staff HR atau HR welfare. Subdivisi ini bertugas sebagai operator dari departemen SDM, tepatnya mengerjakan segala administrasi kepersonaliaan.
Adapun tugas-tugas admin HRD / staff HRD / HR welfare adalah sebagai berikut :
Inputing data karyawan
Mengelola data karyawan
Mengurusi perizinan seperti izin sakit, cuti, perjalanan bisnis dan lainnya
Membuat SK karyawan
Penggantian biaya atau reimbursement
General Affair
Yang selanjutnya adalah general affair atau divisi urusan umum. Tugas subdivisi HR ini yaitu memenuhi kebutuhan untuk menunjang operasional kerja karyawan serta mengelola barang inventaris milik perusahaan.
General affair bertanggung jawab atas pengadaan segala fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari pengelolaan gedung atau kantor, menerapkan fungsi K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), pengadaan barang, berkoordinasi dengan pihak eksternal seperti kepolisian, legal dan lainnya sampai mempersiapkan anggaran untuk membeli semua kebutuhan perusahaan dan kantor.
Fungsi GA (general affair) juga krusial mengingat semua kebutuhan pendukung kerja harus dipersiapkan dengan baik demi mendukung keberlangsungan operasional perusahaan.
Payroll / penggajian
Subdivisi HR yang terakhir adalah bagian payroll atau penggajian karyawan. Tugas HRD yang berada di subdivisi ini adalah menghitung gaji karyawan, tunjangan, insentif, pajak, potongan, dan lainnya.
Walau divisi ini hanya fokus pada pengupahan kerja, namun tanggung jawabnya juga sangat besar, karena berkaitan langsung dengan uang dan upah kerja karyawan. Oleh karenanya biasanya divisi ini diisi oleh orang-orang yang berpengalaman dan memiliki keterampilan khusus yakni mengerjakan sistem payroll karyawan.
Divisi payroll juga harus bekerja sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku, khususnya dalam hal upah kerja.
Demikian adalah penjelasan singkat terkait tugas-tugas HRD sesuai subdivisi-nya masing-masing secara umum, dan tidak menutup kemungkinan masih ada subdivisi lainnya, atau layer-layer tambahan pada masing-masing subdivisi.
Dalam sebuah perusahaan, manusia adalah faktor terpenting yang tak bisa disepelekan keberadaannya. Berhasil atau tidaknya perusahaan meraih tujuannya dan berkembang menjadi perusahaan yang besar sangat bergantung pada kualitas dan kepuasan Sumber Daya Manusianya.
Di dalam struktur manajemen perusahaan pun, departemen HRD memiliki fungsi yang sangat penting, karena mengurus semua SDM di dalam perusahaan. Nah, untuk memudahkan pengertian tentang unsur Sumber Daya Manusia di dunia kerja serta pentingnya Manajemen SDM, mari kita bahas penjelasannya berikut ini.
Apa itu Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM atau Sumber Daya Manusia adalah orang-orang yang dipekerjakan dalam suatu industri atau bisnis. Mereka memberikan tenaga, skill, dan waktunya untuk didedikasikan pada perusahaan. Sebagai gantinya, perusahaan memberikan imbalan tertentu berupa gaji, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya.
Biasanya SDM suatu perusahaan dipekerjakan setelah melalui berbagai proses rekrutmen, mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, tes skill, wawancara, dan tes kesehatan. Dari sekian banyaknya calon pelamar kerja, hingga akhirnya terpilihlah SDM-SDM yang dianggap sesuai untuk bekerja di perusahaan.
Jenis dan tugas SDM di dalam perusahaan
SDM sebuah perusahaan bisa bekerja paruh waktu (part-time), penuh waktu (full-time) atau sementara (kontrak) dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, perbedaan jenis pekerjaan berpengaruh juga pada remunerasi yang diterima oleh karyawan tersebut.
Setiap karyawan memiliki tugas khusus untuk diselesaikan yang tercantum dalam job desc masing-masing. Selain remunerasi yang berbentuk materi, perusahaan juga biasanya melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia-nya, seperti pelatihan, team building, workshop skill, dan lainnya.
Dalam beberapa kurun waktu tertentu, biasanya perusahaan juga melakukan assesment atau penilaian kinerja SDM. Hal ini untuk menentukan apakah SDM tersebut layak dipertahankan oleh perusahaan, atau malah harus diberhentikan karena kinerjanya buruk. Dalam berbagai kesempatan, penilaian kinerja juga dilakukan untuk menyeleksi mana saja karyawan yang layak mendapat promosi kerja.
Apa saja yang dibutuhkan SDM untuk bisa bekerja dengan maksimal?
Untuk dapat memenuhi tugasnya dalam perusahaan, seorang karyawan membutuhkan beberapa kondisi sebagai berikut, yaitu:
Suasana kerja yang kondusif
Yang termasuk suasana kerja kondusif ini bisa mencakup banyak hal, mulai dari atasan dan rekan kerja yang suportif, penghargaan dari pihak perusahaan, tempat kerja yang layak, dan beban kerja yang tidak melebihi kemampuan karyawan
Haknya terpenuhi tepat waktu
Tak ada yang lebih menurunkan semangat SDM suatu perusahaan selain dari terlambatnya perusahaan dalam memenuhi hak mereka, yaitu gaji. Bagaimanapun juga, tujuan karyawan bekerja yang utama adalah untuk mendapatkan penghasilan. Oleh karena itu, bila hal ini tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka motivasi kerja karyawan bisa menurun.
Komunikasi lancar antara karyawan dan perusahaan
Sangatlah penting baik bagi karyawan dan perusahaan untuk bisa saling menghargai satu sama lain dan menyuarakan keinginan masing-masing tanpa ada hambatan. Dengan begitu, perusahaan dapat mengerti kebutuhan pegawainya, dan begitu juga sebaliknya.
Peralatan dan perlengkapan kerja yang memadai
Motivasi kerja yang tinggi tanpa dibarengi dengan tersedianya peralatan dan perlengkapan kerja yang memadai nyaris tak ada artinya. Penting bagi perusahaan untuk bisa menyediakan fasilitas lengkap agar SDM dapat bekerja dengan maksimal.
Coba saja bayangkan apabila saat dikejar deadline, tiba-tiba mesin di pabrik menglami kerusakan karena kurangnya perawatan, sehingga pegawai jadi tidak bisa melakukan proses produksi sesuai jadwal. Akibatnya tentu perusahaan juga yang dirugikan.
Jaminan perawatan kesehatan
Sumber Daya Manusia di dalam perusahaan bekerja keras untuk dapat memenuhi target yang diberikan perusahaan, oleh karena itu sudah sewajarnya bila mereka mendapatkan jaminan perawatan kesehatan dari tempat mereka bekerja.
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengelolaan SDM di sebuah perusahaan. Divisi inilah yang bertanggungjawab penuh terhadap segala sesuatu yang menyangkut SDM perusahaan, mulai dari level terendah sampai tertinggi.
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dirancang sedemikian rupa agar dapat membantu perusahaan dalam memaksimalkan peran dan kinerja karyawan dan meraih tujuan perusahaan bersama-sama.
Biasanya, manajemen SDM dikenal dengan bagian HRD. Beberapa tanggung jawab dari divisi ini adalah untuk mengelola sistem pembayaran pegawai, rekrutmen, pelatihan, menjadi jembatan komunikasi antara karyawan dan perusahaan, mengawasi perubahan aturan ketenagakerjaan dari pemerintah, mengadakan penilaian kinerja karyawan, dan sebagainya.
Tujuan Manajemen SDM
Tujuan keseluruhan dari sumber daya manusia (SDM) adalah untuk memastikan bahwa organisasi mampu mencapai kesuksesan melalui SDM nya.
Fungsi Manajemen SDM dalam perusahaan
Manajemen SDM dalam perusahaan berfungsi sebagai jembatan antara kebutuhan perusahaan dan SDM-nya. Meskipun menjadi bagian dari pihak manajemen, tetapi divisi HRD juga harus mampu mengakomodir kebutuhan karyawan tanpa mengorbakan kepentingan perusahaan.
Tugas-tugas Manajemen SDM
Secara umum, tugas-tugas Manajemen SDM dapat difokuskan pada beberapa hal berikut:
Perekrutan, seleksi, dan promosi jabatan pegawai
Pelatihan dan pengembangan SDM
Menjaga hubungan antara karyawan dan perusahaan
Mengembangkan dan mengawasi kesejahteraan karyawan
Mengembangkan, mempromosikan, dan menegakkan kebijakan perusahaan
Melakukan pengembangan karir karyawan dan pelatihan kerja
Menyediakan program orientasi untuk karyawan baru
Memberikan panduan terkait tindakan disipliner
Selain tugas-tugas di atas, manajemen SDM juga biasanya turut membantu rencana pensiun pegawai. Pekerjaan mereka juga dapat mencakup penyelesaian konflik antara karyawan atau antara karyawan dan manajer mereka.
Tim manajemen SDM harus menyelesaikan serangkaian prosedur jika karyawan mengundurkan diri atau di-PHK, mulai dari menyediakan dokumen untuk memastikan bahwa proses itu selesai sesuai aturan, membuat surat rekomendasi, menghitung uang pesangon, dan lainya.
Selain itu, tim manajemen SDM juga harus bisa secara aktif mendorong karyawan perusahaan untuk melakukan yang terbaik agar dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Mereka juga bertugas memberikan penghargaan bagi karyawan yang berkinerja baik dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Karena departemen atau manajemen HRD bertugas mengelola produktivitas dan pengembangan pegawai di semua tingkatan, maka para anggota divisi SDM harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua divisi dalam perusahaan.
Di dalam tim manajemen SDM sendiri, ada beberapa posisi yang harus diisi oleh ahli di bidangnya, dan tak bisa diisi oleh sembarang orang saja, agar fungsi tugas tersebut dapat berjalan dengan baik, yaitu:
Manajer HRD
Spesialis pelatihan dan pengembangan pegawai
Spesialis penggajian & tunjangan
Pelatihan dan manajer pengembangan
Spesialis perekrutan pegawai
Konselor/penyuluhan pegawai
Pentingnya Manajemen SDM dalam suatu perusahaan
Salah satu peran penting manajemen SDM dalam suatu perusahaan adalah untuk memastikan bahwa aset perusahaan yang paling penting, yaitu sumber daya manusianya, dapat dibina dan dikelola sehingga mampu mengeluarkan potensi terbaiknya.
Tim manajemen sumber daya manusia saat ini bertanggung jawab untuk lebih dari sekedar tugas-tugas administratif belaka seperti database karyawan atau menghitung gaji pegawai. Tetapi lebih dari itu, anggota tim manajemen sumber daya manusia lebih harus memaksimalkan fungsinya dalam memastikan bahwa SDM di perusahaan dapat berkontribusi secara positif dalam mewujudkan target perusahaan.
Dengan penjelasan di atas dapat dipahami seluk beluk tentang SDM dan Manajemen SDM, terutama dalam perusahaan. Jika ada pertanyaan atau komentar, silakan share dikolom komentar ya.
Kegiatan Work From Home (WFH) atau kerja, belajar, bahkan beribadah dari rumah dan karantina diri semakin marak dilakukan guna meminimalisir penyebaran Covid 19. Kita yang biasa beraktifitas diluar rumah kini harus membiasakan diri untuk melakukan semuanya didalam rumah, yang mana terkadang ini membuat sebagian orang bosan, terutama bagi seorang extrovert.
Dilansir dari Science Mag sebenarnya ada sembilan hal atu kegiatan yang bisa kita lakukan di masa-masa karantina dan work from home ini, agar kita tidak cepat bosan serta tetap produktif walau hanya dari rumah. Berikut adalah ulasanya..
Tips Anti Bete Saat Work From Home/Karantina
1 ) Tetap Jaga Kesehatan
Hal utama yang bisa kita lakukan saat bete dirumah adalah melakukan kegiatan yang dapat menjaga kesehatan kita, seperti berolahraga ringan diruang tamu disana kita bisa melakukan push up, melakukan senam dan lain-lain yang membuat tubuh jadi bugar.
2 ) Pelajari Keterampilan baru
Banyaknya waktu luang yang kamu miliki sebaiknya digunakan untuk mempelajari hal yang baru, selain pada akhirnya kamu punya hal baru yang untuk dipelajari hal itu juga akan membuat kita memiliki keterampilan baru. Sebagai contoh buat kamu yang terbiasa di depan komputer, mungkin bisa mencoba melukis atau belajar alat musik.
3 ) Kerjakan yang tertunda
Jika kamu memiliki kerjaan yang belum terselesaikan dirumah, maka inilah kesempatannya untuk bisa menyelesaikannya. Mencari kesibukan seperti membersihkan lemari yang berantakan, memperbaiki laptop yang rusak atau apapun itu bisa menghilangkan rasa bosan dan juga kamu bisa melewatkan waktu tanpa cuma-cuma.
4 ) Lakukan Pekerjaan Secara Online
Kamu juga bisa mengambil pekerjaan online, atau menjadi freelance diberbagai situs penyedia jasa kerja. Ambil proyek atau pekerjaan yang bisa kamu kerjakan secara online, seperti menjadi content writer, desain logo, SEO dan lain-lain. Selain manjur dalam menghilangkan kebosanan hal ini juga dapat menghasilkan income loh..
Buat grafis atau rangkuman visual pekerjaan kamu, yang bisa kamu presentasikan ke atasan. Buatlah secara menarik dan berbeda, ini saatnya mengasah kreativitas visual kamu.
6 ) Cari tahu banyak hal
Selanjutnya tips anti bete saat work from home adalah mencari tahu banyak hal dengan cara berselancar di internet. Banyak informasi yang bisa kamu dapatkan dari internet, eitsss.. Tapi pasti kan itu hal yang positif ya, supaya bermanfaat bagi diri sendiri.
7 ) Rencanakan karir
Di waktu yang luang kita bisa pergunakan untuk memikirkan banyak hal salah satunya adalah dengan merencanakan karir, dan juga meningkatkan skill.
8 ) Main game biar gak stress
Melakukan karantina atau work from home jika sudah terlalu lama maka rasanya akan seperti terkurung, dan hal ini berpotensi menimbulkan rasa bosan hingga stress. Lakukan kegiatan yang menghimbur seperti bermain game.
9 ) Lakukan hal yang menyenangkan
Yang terakhir tips agar tidak bete saat work from home dan karantina adalah melakukan hal yang menyenangkan, yang dapat meningkatkan mood seperti memasak, berkebun, nonton film atau mengerjakan hobi lainnya, selama masih berkegiatan dirumah.
Gunakan PayrollBozz biar tetep bisa ceklok walau work from home
Analisis beban kerja atau workload analysis adalah sebuah metode untuk menentukan jumlah jam kerja karyawan yang digunakan atau dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Atau workload analysis bisa juga dilakukan untuk menetapkan jumlah personalia, jumlah tanggung jawab, dan beban kerja yang tepat untuk dilimpahkan kepada seorang karyawan/petugas.
Analisis beban kerja bertujuan untuk memeriksa berapa jumlah orang yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakan suatu tugas, dan seberapa beberapa besar tanggung jawab yang dapat dibebankan kepada satu atau kelompok karyawan dalam suatu pekerjaan.
Oleh karenanya melakukan analisis beban kerja menjadi suatu keharusan bagi pihak perusahaan dalam hal ini di kerjakan oleh divisi manajemen SDM, untuk bisa mengetahui dengan tepat besaran beban kerja, tanggung jawab dan target untuk masing-masing karyawan atau tim kerja.
Dalam melakukan analisis beban kerja ada 3 tahapan utama yang harus dilakukan yakni melakukan penguraian tugas pokok dan fungsi dari sebuah jabatan atau posisi, perhitungan beban kerja dan juga pendekatan analisis.
Cara melakukan analisis beban kerja (workload analysis)
Melakukan penguraian tugas pokok
Agar bisa menguraikan tugas pokok pada posisi tertentu, terdapat 3 metode untuk melakukan hal tersebut, diatanranya adalah metode wawancara, metode pertanyaan, dan observasi atau pengamatan langsung ke lapangan.
Metode wawancara
Yang pertama Anda dapat memanggil karyawan dan langsung berdialog langsung seputar tugas, fungsi dan tanggung jawab yang dibebankan kepada dirinya.
Metode pertanyaan
Tahapan yang kedua yaitu dengan menggunakan metode daftar pertanyaan, yang dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan tentang tugas, fungsi dan tanggung jawab kepada semua pemangku jabatan dan posisi. Bisa dilakukan dengan mengirim surat ke email masing-masing.
Observasi (pengamatan langsung ke lapangan)
Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, melihat langsung serta mengamati fenomena dengan mata kepala sendiri. Bertujuan untuk mengetahui tugas apa saja yang dikerjakan oleh pemegang posisi atau jabatan.
Perhitungan beban kerja
Selanjutnya menghitung beban kerja ketika uraian tugas pokok dan fungsi telah diketahui. Untuk menghitung beban kerja, bisa dilakukan dengan rumus formula beban kerja × waktu = isi kerja.
Pendekatan analisis beban kerja
Untuk melakukan analisis beban kerja bisa dengan melakukan pendekatan organisasi, pendekatan analisis jabatan serta pendekatan adminstratif.
Pendekatan organisasi akan menghasilkan pemahanan fungsi dan tugas setiap posisi dalam organisasi, dan juga bagaimana koordinasi sistem bekerja, antar satuan kerja untuk mengungkap beban kerja individual serta kinerja timnya.
Selain itu juga terdapat pendekatan analisis jabatan untuk mengungkap penempatan, pemahaman jumlah serta penerimaan karyawan di waktu yang sudah direncanakan. Dalam artian promosi, rewarding juga mutasi dapat dilakukan berlandaskan analisis beban kerja melalui metode pendekatan ini.
Yang terakhir dalam metode ini adalah pendekatan adminstratif dapat menghasilkan berbagai macam kebijakan dalam organisasi atau perusahaan, dan hal lainnya yang memiliki hubungan dengan adminstrasi kepersonaliaan.
Ketika semua metode analisis beban kerja telah dilakukan, maka ada banyak hal yang bisa didapatkan seperti waktu yang dibutuhkan oleh karyawan atau tim kerja untuk megerjakan suatu tugas, lengkap dengan fungsi jabatan, tugas serta tanggung jawab dari masing-masing pemangku posisi.
Hasil analisis beban kerja juga bisa dijadikan acuan perhitungan gaji karyawan, berdasarkan beban, tugas, dan tanggung jawab yang dilimpahkan kepada yang bersangkutan.