Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Benar

Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Benar

Dalam operasional perusahaan, evaluasi kinerja karyawan merupakan salah satu hal yang harus selalu dilakukan. Sebab hal ini berkaitan dengan produktivitas karyawan tersebut sekaligus kualitas produksi yang dijalankan oleh perusahaan.

Evaluasi kinerja ini juga harus dilakukan secara rutin agar perusahaan dapat melakukan identifikasi terhadap masalah yang ada dan mencari solusi untuk mengatasinya. Tanpa adanya evaluasi kinerja tersebut, tentu baik perusahaan maupun karyawan tidak akan mengalami perkembangan.

Maka dari itu, dalam setiap divisi atau manajemen di perusahaan, evaluasi kinerja ini penting untuk selalu ada dan harus diperhatikan. Umumnya, evaluasi kinerja karyawan dilakukan setiap 1 tahun sekali. Namun ada juga perusahaan yang memberlakukan aturan setiap 3 atau 6 bulan sekali. 

Nah, pada artikel kali ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai evaluasi kinerja karyawan serta cara melakukannya. 

Apa Itu Evaluasi Kinerja Karyawan?

Definisi Evaluasi Kinerja Karyawan

Sederhananya, evaluasi kinerja adalah suatu proses menilai pekerjaan seseorang atau suatu divisi dalam perusahaan dengan berlandaskan standar kinerja yang berlaku di perusahaan maupun tujuan atau target yang sudah ditentukan sebelumnya. Evaluasi ini tak hanya dilakukan pada divisi yang berkaitan dengan penjualan (sales) atau pemasaran (marketing), namun juga divisi lain seperti HR, Finance dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, evaluasi yang dilakukan dalam divisi pemasaran akan membahas mengenai seberapa efektif metode marketing yang digunakan untuk mempromosikan produk perusahaan. Jika dirasa belum banyak menghasilkan penjualan produk, maka divisi tersebut harus mencari cara lain untuk memasarkan produknya dengan lebih gencar.

Tak hanya itu, apabila ternyata strategi pemasaran yang dijalankan sudah cukup efektif menarik minat konsumen. Maka perusahaan dapat melakukan evaluasi seperti dengan melakukan penambahan budget pemasaran, memperluas metode pemasaran dengan cara yang sama ke target market yang berbeda dan lain sebagainya.

Intinya, evaluasi ini dilakukan untuk melihat kekurangan, kelebihan, kesalahan serta hal lain yang bisa mempengaruhi pekerjaan karyawan yang akan dikerjakan kedepannya. Selain itu, komponen yang satu ini juga dapat dilakukan untuk memperbaiki setiap kebijakan perusahaan yang dirasa masih kurang atau bahkan tidak sesuai dengan kondisi pasar maupun perusahaan saat itu.

Nah, dari evaluasi ini akan didapatkan dua hasil yang saling bertentangan. Bisa jadi positif maupun negatif. 

Evaluasi yang menghasilkan value positif sebaiknya dipertahankan atau malah ditingkatkan. Dengan tujuan agar perusahaan dapat memperoleh hasil yang lebih baik ke depannya. Sedangkan untuk hasil yang negatif dari proses evaluasi tersebut bisa disingkirkan atau dikoreksi. Misalnya dicari tahu di mana letak kesalahannya dan dilakukan identifikasi terhadap solusi yang mungkin bisa dilakukan.

Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan

Cara Melakukan Evaluasi Kinerja Karyawan

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, evaluasi kinerja karyawan perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas mereka dalam bekerja. Selain itu, perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan dari proses evaluasi ini. 

Nah, bagi Anda yang masih bingung bagaimana cara melakukan evaluasi kinerja karyawan yang baik dan benar. Berikut kami akan memberikan sedikit tips yang bisa Anda coba.

1. Evaluasi dilakukan secara rutin dan konsisten

Tak ada aturan khusus mengenai berapa kali sebaiknya perusahaan melakukan evaluasi kinerja karyawannya dalam setahun. Beberapa perusahaan melakukan penilaian ini setiap setahun sekali, namun tak jarang juga ada perusahaan yang melakukannya setahun dua kali.

Anda bahkan diperbolehkan jika ingin melakukan evaluasi setiap bulan atau setiap triwulan sekali. Selama hal tersebut dianggap efektif dan menciptakan perubahan dalam operasional perusahaan dan meningkatkan penjualan, kenapa tidak?

Yang terpenting evaluasi ini harus dilakukan secara rutin dan konsisten agar karyawan juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan laporan yang positif pada perusahaan. 

2. Siapkan bahan untuk melakukan evaluasi

Dalam melakukan penilaian ini, Anda tentu tidak bisa sembarangan. Semua hal yang akan Anda nilai harus terlebih dahulu dilandasi dengan data yang sesuai dengan fakta.

Misalnya dengan laporan pekerjaan yang diberikan oleh karyawan atau divisi terkait, catatan perilakunya, absensi atau daftar kehadiran karyawan tersebut, dan lain sebagainya. Intinya, penilaian yang dilakukan bersifat kredibel atau dapat dipertanggungjawabkan.

3. Membuat sistem penilaian yang terstruktur

Nah, dari data yang sudah Anda kumpulkan tadi dapat dijadikan sebagai landasan dasar dalam memberikan penilaian. Berikutnya, Anda harus membuat draf sementara untuk melakukan penilaian tersebut.

Cari tahu mengenai seberapa produktif karyawan tersebut dari hari ke hari, apakah menunjukkan kinerja yang lebih baik atau bahkan lebih buruk dari periode sebelumnya? Setiap divisi dalam perusahaan tentu memiliki standar penilaiannya tersendiri.

Seperti pada divisi pemasaran, kinerja mereka dinilai dari seberapa efektif metode marketing yang digunakan atau seberapa banyak peningkatan penjualan produknya. Kemudian untuk divisi lain seperti customer service atau pelayanan pelanggan, penilaiannya didasarkan pada sejauh mana pelanggan puas terhadap pelayanan yang diberikan.

4. Lakukan evaluasi dengan menanyakan pada atasan divisi terkait

Berikutnya, evaluasi kinerja karyawan juga bisa dilakukan dengan menanyakannya secara langsung pada atasan divisi terkait. 

Sebagai contoh, Andi adalah seorang Junior Marketing yang baru bergabung ke perusahaan selama 6 bulan. Nah, Anda bisa menanyakan bagaimana kepribadian maupun kinerja Andi tersebut dalam perusahaan ke pimpinan divisi Marketing di perusahaan.

Karena bagaimana pun, atasan dari divisi tersebut jauh lebih mengetahui seluk beluk mengenai Andi dan kinerjanya. 

Satu hal yang penting untuk digaris bawahi adalah penilaian kinerja karyawan harus dilakukan secara objektif dan bukan karena dilandasi oleh masalah pribadi. Tetap berlaku profesional adalah kunci dari evaluasi kinerja yang baik dalam perusahaan.

5. Lakukan diskusi dengan karyawan terkait

Setelah mendapatkan data mengenai karyawan yang akan dinilai dari berbagai narasumber. Maka selanjutnya, Anda bisa melakukan diskusi face-to-face dengan karyawan yang akan dinilai kinerjanya.

Evaluasi ini biasanya dilakukan oleh HR sekaligus atasan dari divisi terkait. Keduanya akan menyampaikan penilaian mengenai bagaimana kinerja dari karyawan tersebut.

Apabila karyawan tersebut memiliki kinerja yang buruk dalam perusahaan, maka sampaikanlah dengan bahasa yang halus dan sopan. Hindari menggunakan penyampaian yang terlalu menggebu-gebu atau emosional karena hal tersebut dapat menyinggung perasaan karyawan.

Tanyakan juga pada karyawan tersebut mengenai apa saja kendala yang tengah ia hadapi, kenapa kinerjanya bisa menurun atau memburuk dalam satu periode belakangan ini, dan lain-lain. Intinya, berikan karyawan tersebut waktu untuk melakukan pembelaan untuk menjelaskan masalah atau kendala yang dialaminya. Perhatian-perhatian ringan tersebut meski terdengar klise namun akan sangat berarti bagi karyawan yang bersangkutan. 

6. Lakukan tindak lanjut setelah evaluasi

Tujuan dari dilakukannya evaluasi kinerja karyawan adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dari karyawan tersebut dan mencarikannya solusi yang terbaik. Selain itu, penilaian ini juga dilakukan untuk mengenali kelebihan dari karyawan yang bersangkutan agar lebih ditingkatkan di masa mendatang.

Pihak HR harus melakukan diskusi lebih lanjut mengenai karyawan tersebut kepada atasannya. Cari tahu langkah seperti apa yang sebaiknya dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan agar lebih produktif dan memaksimalkan potensinya. Jangan lupa juga untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk karyawan agar mereka lebih bersemangat dan terpacu dalam bekerja.

Tindak lanjut ini merupakan aksi yang paling penting setelah evaluasi. Karena apalah arti evaluasi jika tidak ditindaklanjuti setelahnya.

Penutup

Demikianlah artikel mengenai evaluasi kinerja karyawan mulai dari definisi hingga cara melakukannya. Dari penjelasan singkat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja merupakan salah satu hal penting yang membantu jalannya operasional perusahaan.

Tanpa adanya penilaian kinerja, karyawan tidak akan tahu di mana letak kesalahan mereka dan perusahaan juga akan sulit untuk berkembang. So, sudahkah Anda melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan? Kalau belum, yuk mulai terapkan dari sekarang! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *