Strategi dan Tips Rekrutmen Karyawan Melalui Media Sosial

Strategi dan Tips Rekrutmen Karyawan Melalui Media Sosial

Media sosial saat ini menjadi primadona di dunia pemasaran dan periklanan di seluruh dunia, eksistensi atau keberadaan seseorang, institusi atau perusahaan bisa semakin diakui apabila aktif di jejaring sosial ini. 

Platform media sosial seperti facebook, instagram, TikTok, linkedin dan lainnya sejak beberapa waktu yang lalu sudah dimanfaatkan untuk rekrutmen karyawan. Dan mengapa cara ini kerap dilakukan untuk proses rekrutmen? Alasannya karena sosial media memiliki banyak pengunjung, semakin banyak yang melihat semakin besar kemungkinan perusahaan menemukan kandidat potensial, dan selain itu juga gratis. 

Itulah sebabnya media sosial menjadi salah satu opsi untuk rekrutmen karyawan, untuk mengoptimalkan media sosial ada beberapa cara dan trik yang bisa Anda lakukan, beberapa diantaranya seperti dibawah ini. 

Baca juga : 10 job portal terbaik di Indonesia untuk apply lamaran online

Tips Rekrutmen Karyawan Via Media Sosial

Sesuaikan jenis pekerjaan dengan platform medianya

Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengiklankan lowongan pekerjaan di sosial media adalah menyesuaikan jenis pekerjaan dengan pengguna platform media sosial tersebut. 

Banyak yang menilai setiap platform memiliki pengunjung yang sama, hal tersebut keliru karena pengunjung di setiap platform sangat tersegmentasi, memiliki kebiasaan, minat, dan tujuan yang berbeda saat datang ke platform tersebut. 

Oleh karenanya, pahami terlebih dahulu visitor di platform tersebut. Contoh jika Anda ingin mencari seorang graphic designer atau Digital content specialist yang erat kaitannya dengan seni dan teknologi digital, maka direkomendasikan untuk memanfaatkan instagram dan TikTok. 

Hal ini merujuk pada kecocokan jenis pekerjaan dengan demografi pengguna di platform tersebut, yang mana dari umur ada di kisaran 24 – 34 tahun dan 52% nya adalah perempuan serta tipikal platform yang mengedepankan grafis dan visual menjadi tempat yang cocok bagi pekerja kreatif untuk bermain. 

Tidak dipungkiri pekerjaan seperti graphic designer atau Digital content specialist di dominasi oleh pekerja muda berkisar umur 20 hingga 35 tahun. Terlebih mereka sangat aktif di internet membuat mereka memiliki banyak referensi. 

Sedangkan pekerjaan seperti Manajer operasional produksi atau admin data entry, direkomendasikan untuk mengiklankannya di facebook. Karena dilihat dari jenis pekerjaannya yang masif, sangat tepat dengan facebook dengan jumlah pengguna yang masif dan lebih beragam. 

Demografi pengguna facebook sendiri kebanyakan orang yang lebih dewasa secara umur dibandingkan Instagram atau TikTok. Lebih dari 65% pengguna facebook berada di umur 40 sampai dengan 50 tahun, dan sisanya berada dalam usia prima dari 29 sampai 39 tahun. 

Dilansir dari kompas, pada tahun 2020 setiap bulannya facebook didatangi 2,5 miliar pengunjung atau pengguna. Pengguna facebook di Indonesia sendiri pada tahun 2019 yang dilansir dari liputan6 mencapai 56 juta user, dan menduduki peringkat keempat, setelah Amerika Serikat, Brasil dan India. 

Dengan banyaknya pengguna membuat facebook memiliki pengguna yang sangat beragam, sehingga sangat cocok apabila Anda mengiklankan jenis pekerjaan yang general atau umum.

Baca juga : Dear User : Berikut Adalah Benefit Merekrut Fresh graduate

Buat poster yang menarik

“Bagaimana si buat poster iklan yang dapat menarik minat banyak orang?, apakah dari segi desain atau konten?”

Dalam membuat banner, flyer, atau apapun itu untuk menarik massa haruslah menarik dari segi desain dan konten, tidak terkecuali poster lowongan pekerjaan. 

Pertama : Desain grafis

Desain yang eye catching akan menjadi sorotan bagi siapapun yang melihatnya, jadi membuat desain yang menarik, unik, dan personality berpeluang memenangkan rasa penasaran orang yang melihatnya. 

Kedua : Copywriting

Copywriting atau teks iklan atau judul poster merupakan faktor penting yang dapat menarik seseorang untuk membaca atau melihat kontennya. Copywriting yang menarik tentu harus menjual dan menggiurkan.

Ketiga : Konten iklan

Iklan lowongan pekerjaan setidaknya menyebutkan job title, job desc, dan penempatan kerja. Namun banyak orang yang lebih tertarik apabila dalam iklan tersebut, disebutkan kisaran penghasilan, seperti “gaji 5 – 7 juta per bulan”. 

Angka gaji yang ditaruh di iklan ternyata mampu menarik perhatian banyak orang, karena ada kepastian untuk hal yang sensitif. 

Instruksi sharing

Tips selanjutnya dalam rekrutmen karyawan via sosial media adalah instruksi berbagi / sharing, hampir semua platform media sosial memiliki tombol berbagi, dan sebaiknya konten iklan lowongan pekerjaan baik itu format gambar atau video, menginstruksikan yang melihat untuk menyebarkan informasi ini. 

Instruksi sharing bisa Anda letakan di dalam konten iklan, atau pada caption. Mengapa ini penting? Karena instruksi tersebut dapat menyadarkan orang yang melihat, untuk berbagi kepada teman, keluarga, kontak atau siapapun yang membutuhkan. 

Format pengiriman resume 

Hal umum bila menggunakan media sosial untuk rekrutmen karyawan adalah meminta kandidat untuk mengirimkan CV atau resume mereka ke email. Hal ini akan menjadi sulit apabila banyak orang yang mengirimkan email kepada Anda, banyak CV yang masuk tercampur dengan surel lainnya. 

Cara mudah untuk mengatur itu semua adalah dengan membuat email khusus untuk alamat pengiriman CV, contoh : kirimcv@namaperusahaan.com . dan tidak hanya itu,, format subject dan konten email juga harus ditetapkan, agar mudah memisahkan lowongan pekerjaan satu dan lainnya. 

Contoh format subject untuk posisi desain grafis : DESAIN GRAFIS_CV _NAMA KANDIDAT_TAHUN, dan untuk format subject data entry : DATA ENTRY_CV _NAMA KANDIDAT_TAHUN

Anda juga bisa meminta kandidat untuk menuliskan data diri di konten email, seperti nama, umur, pendidikan terakhir, nomor telepon dan domisili. Ini untuk memudahkan tim rekrutmen untuk mencari kandidat yang pendidikan, umur dan domisili nya sesuai. 

Seleksi kandidat

Untung mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, lakukan seleksi dengan cara yang paling mudah, yakni dengan melihat latar belakangnya, mulai dari pendidikan, pengalaman dan portfolio. 

Setelahnya Anda bisa memberikan tes kepribadian, untuk melihat sifat, cara berpikir dan bertindak. Dan tahapan yang terakhir adalah dengan melakukan wawancara secara langsung.

Baca juga : Pengertian dan tipe-tipe DiSC dan kepribadiannya

Proses rekrutmen karyawan baik menggunakan sosial media atau portal kerja bisa efisien apabila pelaksanaannya baik, dan perusahaan memiliki manpower planning yang baik, sehingga perusahaan bisa mendapatkan kandidat yang tepat, sesuai dengan visi dan misi perusahaan. 

Demikian adalah ulasan mengenai proses rekrutmen karyawan via media sosial, dengan tips-tips sederhana diatas, mencari kandidat melalui platform sosial media bisa sangat efektif. 

7 Proses Rekrutmen karyawan paling efektif

7 Proses Rekrutmen karyawan paling efektif

Proses rekrutmen karyawan merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan SDM yang berkualitas dan tepat untuk mengisi sebuah jabatan. Tahapan-tahapan yang dilakukan selama rekrutmen karyawan sangatlah menentukan, dan proses rekrutmen karyawan juga berlanjut pada tahapan onboarding. 

Onboarding sendiri adalah suatu tahapan bagi karyawan dalam melakukan penyesuaian di tempat bekerja yang baru, dimana pada fase ini karyawan yang baru masuk mempelajari sistem bekerja, budaya kantor, memahami job description-nya, melatih keterampilan dan masih banyak lainnya.

Walaupun proses adaptasi dan penyesuaian dapat dilakukan pada fase onboarding, namun proses rekrutmen adalah kunci mendapatkan kandidat yang tepat. Pada proses ini baiknya perusahaan atau tim rekrutmen mengenali betul calon kandidat yang melamar. 

Dan pada artikel kali ini PayrollBozz akan membahas proses rekrutmen karyawan yang efektif dan efisien guna mendapatkan kandidat yang tepat serta berkompeten, berikut adalah ulasannya. 

Baca juga : 5 Aplikasi yang dapat membantu tunanetra bekerja dan berkegiatan sehari-hari

7 Proses Rekrutmen karyawan yang efektif

1 ) Berorientasi pada masa depan / jangka panjang

Mungkin umumnya HR recruitment berorientasi pada kecocokan karyawan dengan job deskripsi jabatan dan pengalaman mereka, pandangan ini tidak sepenuhnya tepat jika perusahaan ingin mendapatkan SDM yang mampu membawa perusahaan maju dan berkembang. 

Yang pertama harus dilakukan dalam proses rekrutmen karyawan adalah SET GOAL ,goal yang dimaksud adalah mencari kandidat atau karyawan yang memiliki visi sama seperti perusahaan, sehingga kedepannya kandidat tidak hanya mengerti tentang pekerjaan dan bisnis perusahaan melainkan mampu menghasilkan inovasi. 

2 ) Berburu dengan tepat

Setelah mengetahui kandidat seperti apa yang dicari, lakukan perburuan dengan benar. Mengiklankan lowongan pekerjaan di portal kerja memang terbukti maksimal dalam mendatangkan pelamar, namun ada baiknya perusahaan juga aktif berburu.

Berburu yang dimaksud adalah mencari kandidat yang memang terbukti dapat bekerja dengan baik, tim rekrutmen dapat melakukan pemantauan dari perusahaan lain dan melakukan analisis pada kandidat yang di target. 

Cara ini terbukti efisien jika perusahaan ingin mendapatkan SDM yang berkualitas dan tepat, karena pada dasarnya SDM terbaik selalu dipertahankan oleh perusahaan ia bekerja.

3 ) Company branding 

Company branding dapat mendatangkan kandidat yang tepat ketika perusahaan membuka iklan lowongan pekerjaan di portal kerja. Dari sini kandidat yang datang sudah dipastikan mengetahui perusahaan dengan baik, mulai dari industrinya, produknya, salary-nya, lingkungan kerja dan lainnya. 

Baca juga : Dear Job Seeker, Berikut Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Company branding sendiri adalah strategi promosi untuk memperkenalkan perusahaan dan entitasnya kepada khalayak, dengan tujuan khalayak mengetahui logo, produk, dan bisnis perusahaan. 

Company branding bukanlah strategi yang dapat dilakukan satu atau dua hari, proses ini membutuhkan waktu yang panjang namun dampaknya bisa berbagai macam, mulai dari nama produk/bisnis sampai ke lingkungan kerja, dimana ketika bisnis perusahaan sudah maju dan terkenal, dengan sendirinya akan mendatangkan kandidat yang berkualitas. 

Ini adalah cara efisien dan efektif dalam proses rekrutmen karyawan, perusahaan bisa menawarkan karir yang baik bagi kandidat, yang mana ini justru akan memunculkan kompetisi antara para pelamar. 

4 ) Screening proses 

Proses screening adalah tahapan yang krusial sebelum tim HR / rekrutmen memutuskan untuk mewawancara sang kandidat. Baiknya proses ini dilakukan dengan sangat teliti dan jangan terburu-buru.

Kualitas kandidat tercermin pada CV atau resume-nya, tidak semua yang berpengalaman 5 tahun dalam bidangnya dapat dikategorikan sebagai ahli, praktisi, dan profesional. Portofolio yang diberikan harus di cross check terlebih dahulu dan dibuktikan apakah klaim pada resume-nya benar atau hanya mengada-ada.

5 ) Proses wawancara kandidat 

Selanjutnya proses rekrutmen karyawan adalah wawancara kandidat, setelah melakukan screening CV tentunya perusahaan sekarang memiliki lebih dari satu calon kandidat, ada sebuah konsep Art of questioning, dimana cara dilakukan untuk menguliti informasi pada seseorang melalui pertanyaan.

Kepiawaian dan keahlian bertanya seorang rekruter sangat dibutuhkan disini, baiknya tim rekruter membuat list pertanyaan terkait klaim yang ada pada CV atau resume kandidat. Selain itu menguji wawasan dan visi kandidat dengan pertanyaan-pertanyaan khusus, sehingga rekruter tahu sejauh mana yang memiliki wawasan dan pandangan tentang pekerjaan dan perusahaan yang ia lamar

6 ) Uji kompetensi

Tahapan uji kompetensi atau kelayakan biasanya dilakukan oleh seorang user, dimana user nantinya akan melakukan tes kemampuan kandidat. Hasil uji kompetensi kandidat bisa merujuk kepada hasil wawancara dan resume-nya.

Seperti yang dikatakan di awal, bahwa sebaiknya proses rekrutmen karyawan tidak hanya berorientasi pada pengalaman dan kemampuan saja, namun juga pada visi dan kemampuan analisis yang baik, apabila ingin mendapatkan SDM yang berkualitas, yang mampu berkontribusi banyak untuk perusahaan. 

Sebagai contoh tes kandidat bisa dilakukan dengan memberikan suatu kasus yang berkaitan tentang bisnis perusahaan, dan kandidat harus memberikan solusi atas permasalahan tersebut, serta inovasi agar kedepannya perusahaan tetap bertahan. 

Baca juga : Jenis-jenis, ketentuan, dan cara menghitung upah lembur

7 ) Onboarding karyawan

Terakhir dalam proses rekrutmen karyawan adalah onboarding. Disini perusahaan atau tim HR harus memastikan karyawan baru mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru, dan mengenalkan sistem kerja perusahaan padanya.

Kebanyakan perusahaan memberlakukan probation atau masa percobaan, waktunya pun beragam mulai dari 3 bulan hingga satu tahun. Hal ini bertujuan untuk melihat kompetensi kandidat yang sebenarnya, dan seberapa cocok ia dengan sistem dan budaya kerja perusahaan. 

Tips Saat Menghadapi Screening Karyawan Baru

Tips Saat Menghadapi Screening Karyawan Baru

Seperti kita tahu, saat sebuah perusahaan membutuhkan karyawan baru untuk mengisi posisi-posisi yang kosong, mereka akan melakukan rekrutmen pegawai.

Nah, bagi Anda yang memang sekarang sedang berusaha melamar pekerjaan, tentu ingin tahu kan proses apa saja yang ada dalam sebuah rekrutmen itu?

Jadi, rekrutmen adalah proses mengidentifikasi kebutuhan, mencari, memilih, dan mempekerjakan SDM di sebuah perusahaan. Dalam proses rekrutmen ini, biasanya perusahaan (terutama yang berskala besar) akan melakukan berbagai tahapan pemilihan calon pegawai, dan melibatkan berbagai departemen.

Perusahaan juga biasanya memasang iklan lowongan pekerjaan di berbagai sosial media, iklan koran & televisi, juga website pencari kerja.

Tahapan rekruitmen pegawai

Meskipun pastinya setiap perusahaan memiliki caranya sendiri saat merekrut karyawan, tetapi ada beberapa tahapan yang umumnya dijalankan perusahaan, yaitu:

  • Mengidentifikasi kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan meminta informasi dari manajer tiap-tiap departemen.
  • Membuat rencana perekrutan pegawai
  • Membuat job description untuk setiap lowongan yang akan dibuka
  • Membuat iklan lowongan pekerjaan
  • Memasang iklan di berbagai situs pencari kerja, sosial media, dan koran
  • Menyeleksi aplikasi secara administratif
  • Melakukan tes tertulis
  • Melakukan interview HRD
  • Melakukan interview user
  • Melakukan screening calon karyawan baru
  • Pemeriksaan referensi
  • Melakukan tes kesehatan
  • Penerimaan karyawan baru

Apa itu Screening Karyawan baru

Dari tahapan-tahapan rekrutmen di atas, ada yang dinamakan screening pegawai baru. Mungkin istilah ini masih sedikit asing bagi Anda. Nah, mari kita bahas apa itu yang dimaksud dengan screening karyawan baru.

Jadi, screening pegawai adalah proses pemeriksaan latar belakang mereka atau yang juga dikenal sebagai background check. Dalam tahapan ini, biasanya perusahaan akan memverifikasi latar belakang kandidat, termasuk mengecek apakah mereka pernah terlibat tindak kriminal atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Dulu proses ini disederhanakan cukup dengan memberikan SKKB atau Surat Keterangan Kelakukan Baik dari pihak kepolisian. Tetapi, akhir-akhir ini banyak perusahaan juga melakukan background check sendiri agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

Baca juga : 10 Aturan Tentang Cara Memecat Karyawan yang Harus Anda Ketahui

Fungsi screening karyawan baru

Bagi perusahaan, screening karyawan baru berfungsi untuk menentukan apakah Anda sebagai calon karyawan dapat menangani informasi sensitif atau rahasia perusahaan, dan untuk menilai apakah Anda memiliki karakter yang baik serta kemampuan yang dibutuhkan oleh posisi yang Anda lamar.

Screening juga bertujuan untuk memastikan keamanan perusahaan saat mempekerjakan karyawan, karena dari proses ini dapat diketahui bila calon karyawan pernah melakukan tindakan kriminal atau kesalahan di masa lalu.

Mengapa screening karyawan baru wajib dilakukan?

Perusahaan perlu melakukan screening agar bisa mendapatkan calon karyawan yang berkualitas serta baik karakternya. Selain itu, dengan screening, perusahaan juga dapat dengan mudah menyingkirkan kandidat yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Apalagi di zaman sekarang, kualitas kerja bukan hanya satu-satunya hal yang penting saat menerima lamaran seorang karyawan.

Yang harus juga diperhatikan adalah attitude dan karakter mereka, apakah calon karyawan tersebut bisa bertanggung jawab dengan pekerjaannya, dan apakah mereka juga bisa bekerja dengan jujur walaupun tak sedang diawasi.

Nah, hal-hal tersebut dapat dengan lebih mudah diketahui dengan adanya screening karyawan baru.

Tahap-tahap dalam screening karyawan baru

Ada beberapa tahapan yang biasanya dilakukan perusahaan dalam melakukan screening karyawan baru, yaitu:

Mengecek keabsahan dokumen

Mengecek keabsahan dokumen-dokumen yang dilampirkan, seperti fotokopi KTP, Ijazah, atau Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB).

Walaupun terlihat sederhana, tapi pengecekan semacam ini penting untuk dilakukan karena selalu ada kemungkinan bahwa calon pelamar memalsukan dokumen, terutama ijazah.

Pemeriksaan verifikasi dan kredensial untuk memeriksa keakuratan gelar yang diterima atau sertifikasi keahlian juga biasanya dilakukan perusahaan.

Mengecek criminal record

Hal ini bisa dilakukan perusahaan dengan menanyakannya ke pihak kepolisian, apakah dulu calon karyawan yang bersangkutan pernah terlibat tindak kriminal, misalnya penipuan atau penggelapan uang.

Hal ini tentu sangat penting apalagi bila calon karyawan melamar utuk menjadi staf keuangan.  

Selain itu, bisa jadi perusahaan juga mengecek apakah karyawan pernah punya sejarah ditilang karena mengebut, misalnya. Perusahaan biasanya melakukan ini terutama apabila mereka sedang mencari driver untuk perusahaan.

Tes narkoba

Biasanya tes ini dipisahkan dengan tes kesehatan. Tes narkoba dilakukan untuk mengetes apakah di dalam tubuh calon karyawan terdapat kandungan obat-obatan terlarang atau tidak.

Screening melalui sosial media

Ini adalah proses yang baru dilakukan selama kurang lebih 10 tahun terakhir. Perusahaan bisa menilai dari sosial media seseorang, apakah mereka bisa bijak menggunakan akun sosial medianya dan apakah secara umum mereka memiliki karakter yang baik.

Baca juga : 5 Tanda Bahwa Kewirausahaan Adalah Profesi yang Cocok Anda Tekuni

Ada banyak contoh kasus lho, di mana calon karyawan gagal diterima kerja atau bahkan mereka yang sudah diterima pun dipecat hanya gara-gara tak bijak bersosmed.

Ada yang ketahuan bersikap rasis, ketahuan mengumpat bos atau mantan atasan, membocorkan rahasia perusahaan di akun twitter-nya, dan lain-lain.

Persiapan dalam menghadapi screening karyawan baru

Apakah Anda akan menghadapi screening karyawan dan merasa gugup karena takut tak lolos? Jangan kuatir, lakukan saja langkah-langkah di bawah ini untuk menghadapi screening dengan lancar:

Lakukan pemeriksaan latar belakang terhadap diri Anda sendiri

Maksudnya disini adalah coba Anda ingat-ingat dan telusuri sejarah hidup Anda, dan coba temukan apakah ada sesuatu yang bisa membantu atau malah menghambat diterimanya Anda di posisi yang dituju.

Misalkan, apabila Anda melamar sebagai manajer operasional di perusahaan, apakah dulu Anda pernah mengalami insiden saat menjabat di posisi yang sama? Kalau iya, apakah hal tersebut terjadi karena kesalahan Anda? Dengan begitu, saat Anda ditanya oleh perusahaan, Anda dapat memberikan penjelasan mengapa insiden itu terjadi dan apa bentuk tanggung jawab Anda saat itu.

Laporkan informasi yang tidak akurat

Bila dalam dokumen yang Anda serahkan ke perusahaan ada informasi yang tidak akurat, maka segera laporkan hal tersebut. Ini akan menambah kredibilitas Anda, lho.

Lakukan konfirmasi dengan pemberi referensi Anda

Saat Anda melamar suatu pekerjaan, biasanya Anda diwajibkan utuk memberi surat referensi dari mantan atasan atau dosen, misalnya.

Nah, pastikan Anda sudah mengkonfirmasi hal tersebut dengan mereka, dan beritahu apabila sewaktu-waktu perusahaan akan menelepon mereka utuk meminta keterangan tentang Anda.

Bersikap jujur

Jika Anda pernah melakukan kesalahan atau tindakan kriminal, bersikap jujurlah. Katakan Anda sudah menyesali perbuatan tersebut dan bertanggung jawab meyelesaikan masalah, serta memperbaiki diri agar tak melakukan kesalahan yang sama.

Perusahaan biasanya akan sangat menghargai kejujuran semacam ini, walaupun tentu saja Anda pun harus membuktikan dengan sungguh-sungguh bahwa Anda tak akan melakukan kesalahan yang sama.

Mengecek akun sosial media Anda

Apakah saat kuliah dulu Anda pernah memposting kata-kata kasar atau memaki-maki orang di Twitter? Walaupun kejadiannya sudah lama, tetapi jejak digital dapat membuat perusahaan tak jadi menerima Anda lho, apalagi bila perusahaan tersebut sangat menjunjung tinggi kesopanan dan attitude yang baik dari para karyawannya.

Oleh karena itu, hapuslah postingan-postingan yang berpotensi menghancurkan impian Anda untuk diterima bekerja.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang proses screening karyawan baru dan apa saja yang harus Anda persiapkan saat menghadapi proses tersebut. Semoga membantu Anda yang sedang melamar pekerjaan ya!