Cara menentukan gaji karyawan melalui pertimbangan dan riset kebutuhan

Cara menentukan gaji karyawan melalui pertimbangan dan riset kebutuhan

Setelah sebelumnya blog.payrollbozz mengulas 7 Proses Rekrutmen karyawan paling efektif, kali ini akan dilanjutkan ke tahapan offering, dimana pada fase ini perusahaan atau tim rekrutmen sudah menemukan kandidat yang cocok dan tepat. 

Pada tahapan ini biasanya pihak perusahaan dan kandidat akan berdiskusi beberapa hal, seperti tugas dan tanggung jawab, upah kerja/gaji, tunjangan kesejahteraan, fasilitas kerja dan kesehatan, benefit/insentif, serta sistem kepegawaian. Dan pada artikel kali ini payrollbozz akan mengulas cara menentukan gaji karyawan baru melalui pertimbangan dan riset yang objektif.

Tentu tujuan riset dan pertimbangan gaji dilakukan agar mendapatkan nominal yang objektif dan tepat, agar kedua belah pihak yakni karyawan dan perusahaan bisa mendapatkan keuntungan bersama dari kegiatan pertukaran jasa dengan uang ini. Dan berikut adalah cara menentukan gaji karyawan baru. 

Cara menentukan gaji karyawan baru melalui pertimbangan

Riset gaji dengan upah minimum

Pertama-tama cara menentukan gaji karyawan yaitu melihat upah minimum daerah tempat bekerja. Karena tentunya penetapan standar gaji pada suatu daerah melihat pada aspek kebutuhan hidup di daerah tersebut. 

Riset gaji dengan cara seperti ini adalah yang termudah dan objektif, selama masih mengikuti ketentuan tentang upah kerja yang berlaku maka cara ini dapat menjadi acuan. 

Riset gaji berdasarkan tanggung jawab dan resiko kerja

Penentuan upah kerja tidak hanya berhenti dari sudut pandang standar upah kerja di suatu daerah, tetapi juga memperhitungkan tanggung jawab yang dibebankan kepada karyawan dan resiko dari pekerjaannya. 

Apabila tanggung jawab yang diberikan pada karyawan tersebut terbilang tinggi dan krusial, maka perusahaan juga harus memberikan upah kerja yang lebih tinggi. Selain faktor kepantasan, upah kerja sesuai tanggung jawab juga bisa memberikan motivasi pada karyawan untuk bekerja semaksimal mungkin.

Selain faktor tanggung jawab dan tugas, resiko pekerjaan juga harus dipertimbangkan terlebih jenis pekerjaan yang dijalani bisa menimbulkan dampak signifikan terhadap fisik karyawan tersebut apabila terjadi kecelakaan. Perusahaan dapat memberikan tunjangan jaminan keselamatan kerja dan uang santunan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

Riset gaji dengan kompetitor

Cara menentukan gaji karyawan baru selanjutnya perusahaan juga bisa melakukan riset kepada kompetitor. Gaji tentu menjadi motivasi bagi karyawan dalam bekerja, jika perusahaan tidak ingin kalah dalam persaingan bisnis karena karyawan kalah performa dengan karyawan kompetitor, maka ada baiknya perusahaan juga memperhatikan faktor ini. 

Kasus hijack employee atau pembajakan karyawan kompetitor sering terjadi, tentunya kejadian ini sangat disayangkan, karena karyawan sebagai aset maka kehilangan karyawan merupakan kerugian bagi perusahaan apalagi sampai pindah ke kompetitor bisnis. 

Perusahaan perlu memikirkan kecukupan dan benefit yang karyawan dapatkan jika bekerja di perusahaan Anda, baiknya gaji yang diberikan tidak lebih sedikit daripada perusahaan kompetitor, dan lebih baik lagi jika perusahaan dapat memberikan lebih dari yang bisa diberikan oleh kompetitor bisnis. 

Pertimbangan biaya hidup

Pertama yang perlu dilihat dari aspek ini adalah status karyawan baru atau kandidat tersebut, apakah masih single, sudah menikah, dan berapa anak yang dimiliki. 

Dari tanggungan keluarga kita bisa mengkalkulasi secara kasar berapa biaya hidup si karyawan baru, semisal yang bersangkutan berstatus menikah dengan 2 anak maka perhitungan upah kerja/gaji juga harus melihat faktor tersebut, mulai dari biaya makan, sekolah anak, asuransi kesehatan, biaya operasional dan masih banyak lainnya. 

Pertimbangan ini juga sifatnya subjektif, masing-masing perusahaan memiliki faktor perhitungan yang berbeda, namun yang terpenting jaminan kesejahteraan dan kesehatan karyawan dan keluarganya bisa tercover dengan layak melalui gaji yang diberikan perusahaan. 

Demikian adalah cara menentukan gaji karyawan melalui riset dan pertimbangan, faktor penentuan gaji diatas merupakan faktor yang biasa digunakan oleh banyak perusahaan. Dan pada kenyataannya juga faktor penentuan gaji bisa berbeda satu sama lain, namun tetap yang menjadi landasan penentuan upah kerja adalah kesejahteraan karyawan. 

Landasan yang menjadi dasar kenaikan atau penyesuaian gaji karyawan

Landasan yang menjadi dasar kenaikan atau penyesuaian gaji karyawan

Dasar kenaikan gaji karyawan memang secara eksplist disebutkan dalam undang-undang ketenagakerjaan, seperti halnya PHK (pemutusan hubungan kerja) yang secara tegas diatur dalam undang-undang.

Kemudian juga tidak ada ketentuan yang mengatur jumlah kenaikan gaji atau upah karyawan, namun walau demikian pengusaha harus memperhatikan perencanaan penyesuaian, dengan memperhatikan upah minimum yang telah ditetapkan, jenjang karir, dan jabatan dalam struktur organisasi.

Dasar kenaikan gaji karyawan merupakan domain para pihak terkait dalam hal ini karyawan dan pihak pemberi kerja (pengusaha), melalukan atau membuat perjanjian kerja yang didalamnya mengatur, penyesuaian gaji dalam jangka waktu tertentu.

Dan selain upah minimum dan jenjang karir dalam perusahaan, ada 7 hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam penyesuaian gaji berkala, berikut merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Landasan yang menjadi dasar kenaikan gaji karyawan

1 ) Loyalitas karyawan kepada perusahaan

Loyalitas karyawan merupakan harga mahal dari karyawan itu sendiri kepada perusahaan. Pekerjaan yang ia lakukan untuk kemajuan bisnis perusahaan perlu dijadikan bahan pertimbangan untuk kenaikan gaji. penilaian ini juga akan menunjukkan tingkat retensi karyawan.

2 ) Prestasi kerja

Apresiasi dan penghargaan berupa kenaikan gaji untuk prestasi yang dihasilkan oleh karyawan, bukanlah merupakan sesuatu yang berlebihan, malahan patut di budayakan. Prestasi demi prestasi yang dilakukan karyawan akan selalu membawa perubahan perusahaan ke arah yang positif.

Cara menghitung persentase kenaikan gaji berkala

3 ) Opini partner karyawan

Mungkin pemimpin perusahaan atau HRD tidak dapat langsung bersentuhan dengan semua karyawan, oleh karenanya sulit untuk melihat hasil kinerja dan produktifitas karyawan. Oleh karenanya pertimbangan rekan sejawat juga perlu diperhatikan untuk dasar kenaikan dan penyesuaian gaji.

4 ) Hasil evaluasi

Adanya target, tujuan dan bucket jobs yang dimandatkan kepada karyawan kiranya bisa di evaluasi dalam waktu yang berkala. Sehingga dari sini bisa terlihat performa karyawan yang berorientasi pada tujuan dan tanggung jawab mereka. Ini merupakan landasan yang paling kongkrit untuk dasar menaikan upah kerja karyawan.

5 ) Self assessment employee

Dasar kenaikan gaji karyawan selanjutnya adalah penilaian diri sendiri. Jika sebelumnya pihak perusahaan mengevaluasi kerja karyawan berdasarkan evaluasi orientasi kerja, maka karyawan juga berhak memberikan nilai atas kinerjanya sendiri. Hal ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan.

6 ) Keterampilan diluar tugas utama

Selanjutnya hal yang perlu dipertimbangan untuk dasar kenaikan gaji karyawan adalah keterampilan atau kemampuan lain yang ia miliki, diluar bidang pekerjaannya. Keterampilan spesial atau unik karyawan bisa dimanfaatkan untuk keuntungan perusahaan itu sendiri, oleh karenanya hal ini juga perlu menjadi bahan pertimbangan.

7 ) Software payroll

Yang terakhir dalam dasar kenaikan gaji karyawan adalah menggunakan software penggajian, hal ini menjadi penting karena di dalam software terdapat record salary beserta tunjangannya. Sehingga pihak perusahaan tahu kapan terakhir karyawan mendapatkan penyesuaian gaji, dan kapan kembali akan mendapatkan penyesuai berdasarkan masa kerja.

Demikian adalah dasar-dasar kenaikan gaji karyawan secara berkala yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan. Kenaikan upah kerja walau tidak besar namun rutin diadakan, bisa meningkatkan kesejahteraan pekerja yang nantinya juga akan berpengaruh pada performa kerjanya.