Ini dia 3 cara karyawan “Akali” absen melalui mesin fingerprint, WASPADALAH!!

Ini dia 3 cara karyawan “Akali” absen melalui mesin fingerprint, WASPADALAH!!

Absensi adalah hal yang paling pokok dan menjadi dasar perhitungan dalam proses pengupahan. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini mesin fingerprint sudah menjadi andalan di banyak perusahaan untuk merekam kehadiran karyawan.

Namun demikian beberapa mesin fingerprint low end atau juga mesin yang sudah “berumur” sangat rentan untuk dimanipulasi oknum karyawan yang nakal.

Berikut adalah cara yang biasa dilakukan untuk mengakali mesin fingerprint

1. Menggunakan salinan gambar atau foto copy sidik jari

Saat ini mesin fingerprint sangat bervariasi mulai dari bentuk, ukuran sampai tingkat keakuratannya. Dimulai dari sensor pemindai yang sederhana sampai sensor yang lebih canggih.

Pemakaian salinan gambar atau foto copy sidik jari bisa dilaksanakan jika pada sebuah perusahaan menggunakan mesin fingerprint yang sensor pemindainya mudah diakali. Karyawan cukup membuat salinan gambar menggunakan mesin scanner atau foto, yang selanjutnya hasil gambarnya dibalik (flip) dan tingkat kontrasnya dinaikkan dengan kombinasi warna putih hitam.

Seterusnya hasil akan diciptakan seperti ukuran jemari sebetulnya. Tetapi cara ini tidak bisa digunakan untuk perusahaan yang memakai mesin fingerprint yang validasinya memakai wajah juga.

2. Menggunakan gel silikon

Gel silikon sebagai bahan yang umum dipakai untuk membuat salinan sidik jari. Yaitu dengan membuat cetakan sidik jari menggunakan bahan dempul yang nanti dipakai dengan menekan adonan dempul itu memakai jari. Sesudah mengeras, masukkan gel silikon cair ke cetakan itu dan tunggu sampai mengeras kembali sehingga nanti akan didapat salinan sidik jari yang serupa dengan jari asli.

3. Menggunakan jari rekan kerja

Memakai jari seseorang sebagai cara yang termudah karena tidak membutuhkan alat apa saja. Absen fingerprint bisa digunakan jika karyawan telah lakukan perekaman sidik jari lebih dulu ke alat fingerprint dan umumnya menggunakan dua jari di mana salah satunya jari dipakai sebagai cadangan.

Hal itu dapat membuat celah karena disaat perekaman sidik jari baru, karyawan dapat mengajak rekan kerjanya. Di mana saat perekaman jari pertama memakai jari sendiri, dan untuk jari kedua dapat memakai jari rekan kerja. Sehingga dapat dilaksanakan titip absen jika satu diantaranya berhalangan hadir ke kantor.

Beberapa hal di atas tentunya akan merugikan perusahaan. Karena itu perusahaan membutuhkan pencatatan kehadiran karyawan yang lebih tepat dengan memakai aplikasi HRIS (Human Resource Information System). Salah satu aplikasi HRIS terbaik di Indonesia adalah Payrollbozz

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *