Lapangan pekerjaan yang terbatas bila dibandingkan dengan calon pelamar kerja yang ada memang membuat perusahaan harus mengadakan tes berlapis dalam memilih kandidat terbaiknya. Tak hanya tes tertulis, wawancara, dan tes kesehatan saja, tapi sekarang juga mulai banyak perusahaan yang mengadakan psikotes alias tes psikologi. Alasannya tentu agar perusahaan dapat melakukan seleksi dengan lebih akurat.
Apa itu tes psikologi?
Tes psikologi atau psikotes adalah tes yang menggunakan sampel perilaku untuk menilai konstruksi psikologis, seperti fungsi kognitif dan emosional, tentang individu tertentu.
Ada banyak jenis tes psikologi, diantaranya adalah:
- Tes Myers-Briggs
- Tes Sinonim
- Tes Antonim
- Tes Big Five
- Tes Acak Kata
- Tes Wartegg
- Tes Gambar Orang
- Tes Gambar Pohon
- Tes Kraepelin
- Tes Pauli
- Tes Deret Angka, dan masih banyak lagi
Tes Psikologi dalam pekerjaan
Tes psikologi untuk pekerjaan yang biasa disebut pula dengan tes psikometrik adalah metode ilmiah yang digunakan untuk mengukur kemampuan mental dan gaya perilaku seseorang. Ini dianggap sebagai metode paling efektif untuk mengukur kecocokan seorang pelamar kerja dengan posisi yang mereka lamar.
Biasanya, psikotes dirancang untuk mengukur kesesuaian kandidat untuk suatu posisi berdasarkan karakteristik kepribadian yang diperlukan untuk memenuhi fungsi kerja tersebut. Dengan kata lain, tes psikologis dalam pekerjaan dirancang untuk melihat seberapa baik seorang kandidat cocok dengan budaya suatu perusahaan dan pekerjaan yang nanti akan dilakukannya bila diterima bekerja.
Tujuan tes psikologi untuk rekrutmen
Ada berbagai tujuan mengapa perusahaan melakukan tes psikologi kepada calon karyawannya, yaitu:
Mengukur potensi kecerdasan intelegensi, emosional, dan spiritual
Di zaman sekarang, nilai bagus dan ijazah tak lantas menjamin seseorang memiliki karakter dan etos kerja yang baik. Itulah sebabnya, perusahaan membutuhkan alat bantu untuk mengukur kecerdasan intelegensi, emosional, dan spiritual dengan psikotes. Hal ini sangat penting terutama untuk posisi-posisi di mana dibutuhkan pribadi yang matang dan bertanggung jawab, seperti posisi manajer atau kepala bagian.
Lebih mengenal karakter calon karyawan
Psikotes dirancang untuk dapat mengetahui kepribadian seseorang, walaupun orang tersebut berusaha menutupinya. Bisa saja seseorang terlihat percaya diri dan fokus, padahal sebenarnya ia orang yang mudah gugup dan kehilangan konsentrasi saat berada di bawah tekanan. Kalau saat interview kerja biasanya seseorang mampu menampilkan hanya sisi terbaiknya saja, namun tidak demikian ceritanya saat berhadapan dengan psikotes, karena ia tidak dapat membohongi tes psikologi.
Mengetahui tipe karyawan dalam bekerja
Apakah Anda lebih nyaman bekerja sendirian atau dalam tim? Nah, salah satu tugas psikotes adalah menemukan tipe bekerja seseorang agar bisa ditempatkan sesuai dengan potensi dan bakat alaminya.
Selain itu, psikotes juga dapat mendeteksi apakah Anda sebagai pelamar kerja cukup tahan terhadap tekanan atau stres, terutama pada pekerjaan-pekerjaan yang menuntut karyawannya tahan mental dalam menghadapi situasi-situasi di luar dugaan.
Perusahaan dapat menempatkan karyawan di posisi yang tepat
Tidak ada yang lebih menghambat pekerjaan dibandingkan dengan penempatan orang yang salah untuk suatu jabatan. Sebagai contoh, bila perusahaan memilih sosok manajer yang tak tegas dan tak disiplin tentu bisa menghancurkan kualitas sebuah tim. Itulah salah satu penyebab mengapa psikotes dapat sangat membantu perusahaan, karena bisa membantu mereka menempatkan karyawan di jabatan dan fungsi kerja yang tepat.
Jenis-jenis tes psikologi untuk rekrutmen pegawai
Walaupun ada banyak terdapat tes psikologi, namun untuk melakukan rekrutmen karyawan baru, biasanya ada beberapa psikotes yang sangat populer digunakan oleh perusahaan, yaitu:
Big Five
Tes yang pertama adalah Big Five. Tes ini dapat digunakan untuk memprediksi cara belajar dan metode kerja kandidat yang mendaftar.
Cara mengerjakan Tes Big Five ini adalah Anda akan diberikan pertanyaan yang harus Anda jawab dengan skala dari 1 sampai dengan 5. Skala 1 = sangat tidak setuju, dan skala 5 = sangat setuju. Dari jawaban yang diberikan itulah psikolog perusahaan dapat melihat tipikal metode kerja Anda sebagai seorang calon karyawan.
Myers-Briggs
Bisa dibilang, ini adalah jenis tes psikologi yang paling populer. Bahkan, Anda pun bisa mengambil tes ini secara gratis di internet dan langsung mendapatkan hasilnya.
Tes kepribadian Myers-Briggs bisa membantu Anda lebih mengenal diri Anda sendiri. Ini pun biasanya digunakan perusahaan untuk lebih mengenal kepribadian karyawannya.
Hasil tes Myers-Briggs biasanya diwakili oleh 4 singkatan huruf, yaitu:
ISTJ, ISFJ, INFJ, INTJ, ISTP, ISFP, INFP, INTP, ESTP, ESFP, ENFP, ENTP, ESTJ, ESFJ, ENFJ, ENTJ.
Hasil tes kepribadian Myers-Briggs akan membuat tim manajemen SDM lebih mudah menentukan apakah calon pelamar kerja memiliki kecocokan dengan kebutuhan posisi yang dilamar atau tidak.
Tes Wartegg
Tes wartegg adalah salah satu bahan tes psikologi yang sangat sering digunakan, tidak hanya untuk rekrutmen pegawai, tapi juga untuk mengetahui potensi dan bakat seseorang secara umum.
Saat mengerjakan tes ini, Anda akan diminta untuk melengkapi gambar dalam 8 buah kotak yang berisi titik dan garis. Dan dari hasil pengerjaan kelengkapan gambar itulah psikolog akan mampu mengetahui karakter seseorang dari segi imajinasi, emosi, dan kemampuan emosionalnya dalam mengontrol sesuatu.
Baca juga : Berencana Resign Dalam Waktu Dekat? Pelajari Dulu Contoh Surat Pengunduran Diri dan Cara Membuatnya
Tips mengerjakan tes psikologi
Apakah Anda sering merasa gugup saat akan mengerjakan psikotes? Hal itu memang wajar kok. Meskipun begitu, sebenarnya Anda tak perlu merasa kuatir berlebihan, karena rasa cemas itu justru bisa mengganggu konsentrasi saat mengerjakan soal-soal psikotes.
Saat melakukan tes psikologi Anda harus bersikap setenang mungkin agar hasilnya akurat. Nah, untuk itu berikut ini akan kita bahas tips-tips mempersiapkan diri dalam menghadapi psikotes.
Sering berlatih mengerjakan soal psikotes
Ada banyak buku dan materi online di internet yang bisa Anda gunakan untuk berlatih. Tujuannya agar Anda terbiasa dengan petunjuk pengerjaan, dan Anda bisa berpikir lebih cepat saat mengerjakan soal-soalnya. Selain itu, sering berlatih juga bisa membuat Anda menjadi rileks ketika berhadapan dengan tes yang sebenarnya.
Konsentrasi
Salah satu kunci yang paling penting saat mengerjakan soal-soal tes psikologi adalah konsentrasi tingkat tinggi. Biasanya soal psikotes terdiri dari banyak pertanyaan yang kadang mungkin membuat Anda bosan. Tetapi, justru di situlah saat Anda harus menjaga konsentrasi agar bisa menjawab sebaik mungkin.
Tetap tenang dan jangan terpengaruh keadaan di sekitar
Saat mengerjakan soal-soal psikotes, apalagi bila Anda melakukan tes bersama puluhan orang lainnya dalam satu ruangan, seringkali Anda terpengaruh saat ada yang sudah selesai duluan mengerjakan, dan membuat Anda jadi panik dan ikut-ikutan ingin cepat selesai juga. Padahal, seharusnya abaikan saja apapun yang terjadi di ruangan. Yang terpenting adalah tetap mengerjakan sebaik-baiknya dan memaksimalkan waktu sampai habis.
Berdoa
Saat usaha sudah dilakukan secara maksimal, yang bisa Anda lakukan untuk menyempurnakan ikhtiar adalah dengan berdoa. Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan dan setelah selesai tes. Serahkan semuanya pada yang Maha Kuasa.
Nah, itulah jenis-jenis tes psikologi yang mungkin Anda hadapi saat melamar kerja di perusahaan beserta kiat-kiat untuk melaluinya dengan baik. Jangan terlalu kuatir dan persiapkan saja diri Anda dengan baik. Semoga tips-tips di atas dapat membantu Anda mengerjakan psikotes ya!