Tentunya kita mengetahui bahwa setiap perusahaan memiliki seorang rekruter yang tugas utamanya adalah membuat iklan pekerjaan, mewawancarai, menseleksi, merekrut sampai melakukan PHK. Pekerjaan merekrut ini biasanya dilakukan oleh HRD, ia juga orang yang harus membuat Manpower planning atau perencanaan SDM.
Seiring dengan berkembangnya bisnis perusahaan, seorang rekruter harus memenuhi kebutuhan perusahaan akan sumber daya manusia, oleh karenanya kekosongan jabatan di posisi tertentu harus segera ditambal dengan menghire orang baru.
Lalu bagaimana dengan Talent acquisition? Banyak yang mengira karena kedua profesi ini memiliki arti yang mirip-mirip maka menyimpulkan bahwa keduanya adalah sama. Padahal ada perbedaan antara talent acquisition dan recruitment.
Talent acquisition sebenarnya masih satu kesatuan dengan recruitment namun tugas mengakuisisi ini lebih special dan spesifik, mengapa demikian? Bila kita tadi sudah sama-sama tahu seorang rekruter harus bisa menambal posisi yang kosong dengan memasukan orang baru, sedangkan talent acquisition mengamati orang bertalenta di tempat lain dan berusaha mengakuisisinya.
Mengakuisisi juga tidak bisa asal, kualifikasi yang dijadikan standar juga harus sangat spesifik, dan biasanya juga talent acquisition hanya mengamati satu atau dua orang saja dalam waktu yang lama, mereka melakukan observasi mendalam atas objeknya. Memberikan penilaian, mengamati keterampilannya, malakukan perbandingan, mengukur keberhasilan, mencari tahu kekuatan dan kelemahanya, dan masih banyak lainnya.
Talent acquisition juga biasanya mendapatkan permintaan atau perintah langsung dari atasan yang berada di level CEO, Chairman atau komisaris perusahaan untuk bisa mengakuisisi seseorang yang dapat memberikan perubahan dan kemajuan bagi perusahaannya, dan tidak jarang kualifikasi yang ditetapkan sangat unik, dan standar penilainannya juga sangat tinggi.
Bagaimana recruitment dan talent acquisition menentukan target?
Utamanya seorang recruitment mencari pekerja untuk mengisi posisi fungsional, seperti admin, sales marketing, keamanan dan sebagainya. Untuk mendapatkan orang yang bisa mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan, seorang HRD atau recruitment biasanya memasang iklan di portal lowongan pekerjaan seperti Jobstreet.co.id, dan menulis kualifikasi yang dibutuhkan.
Dari sana para pelamar akan mengirimkan CV mereka, setelah melakukan penyeleksian CV recruitment akan lanjut ke tahap wawancara, disini pelamar akan kembali diseleksi, setelah lolos dari proses wawancara yang setidaknya dilakukan 2 kali, maka pelamar akan mendapatkan keputusan diterima atau tidaknya.
Tidak terlalu sulit untuk mendapatkan kandidat bagi seorang rekruter, satu atau dua iklan di internet dan sosial media sudah bisa mendatangkan banyak orang, dari sana mereka bisa langsung memilih kandidat yang layak.
Berbeda dengan talent acquisition ada banyak hal yang harus mereka pelajari, tidak hanya mengenai kandidat, melainkan tentang deskripsi pekerjaannya. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi orientasi perusahaan.
Talent acquisition sendiri lebih mengharapkan seorang berbakat yang cocok dengan kebudayaan organisasi yang dapat mengisi posisi strategis, serta memiliki visi untuk menggerakan perusahaan ke arah yang lebih baik.
Lalu bagaimana seorang talent acquisition mendapatkan kandidat mereka, berbeda dengan rekruter mereka tidak mengirim iklan melalui job portal atau sosial media, melainkan mencari di perusahaan lain, Ya tentunya perusahaan yang sukses.
Tim pencari talenta berbakat biasanya mencari orang yang paling berpengaruh dibalik suksesnya perusahaan tersebut, dan melakukan observasi. Melihat seberapa jauh kemampuannya, setelah itu melakukan pendekatan.
Disini keterampilan lobi dan negosiasi seorang tim pencari talenta berbakat diuji, mereka harus berusaha keras untuk mengajak kandidat bergabung ke perusahaannya.
Perbedaan talent acquisition dan recruitment
Masuk pada kesimpulan yakni perbedaan talent acquisition dan recruitment bahwa diantara keduanya ada perbedaan :
- tujuan dan visi dalam hal perekrutan
- metode perekrutan dan mencari kandidat
- Standar kualifikasi yang berbeda
- Talent Scoping dan Management
- Segmentasi tenaga kerja
Demikian adalah perbedaan talent acquisition dan recruitment semoga informasi ini dapat membantu Anda semua.