UMP 2021 – Pada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No M/11/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi COVID-19, yang telah ditetapkan dan diterbitkan pada 26 oktober tahun lalu, tersebut pada surat edaran menteri tersebut meminta agar para gubernur untuk dapat melakukan penyesuaian penetapan UMP (upah minimum provinsi) tahun 2021 sama dengan UMP tahun 2020.
Hal ini tentunya ditinjau karena adanya pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian Indonesia dan negara lainnya di seluruh dunia, atas pertimbangan tersebut maka melalui surat edaran tersebut para gubernur di anjurkan untuk tidak menaikkan UMP tahun 2021 di masa pemulihan ekonomi.
Namun walau demikian keputusan kenaikan UMP tetap ada di tangan pemimpin daerah, beberapa daerah seperti DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan tetap menaikan UMP Jakarta sebesar Rp 4.416.186,548 atau 3.27% dari sebelumnya, untuk sektor bisnis yang tidak terdampak pandemi.
Dan tidak hanya DKI Jakarta saja, daerah-daerah lainnya juga menaikan upah minimum provinsi mereka seperti Yogyakarta, Jawa tengah, Jawa timur, dan sulawesi selatan.
Baca juga : Upah Kerja Tidak Dibayar Sesuai? Ini Langkah Hukumnya!
Daerah yang menaikan UMP tahun 2021
1 ) Jawa Timur
Khofifah Parawansa selaku gubernur Jawa timur pada 31 oktober 2020 kemarin telah mengeluarkan surat keputusan untuk kenaikan UMP provinsi Jawa timur sebesar 5,65% dari semula Rp 1.768.000 jadi Rp 1.868.777, dan juga sudah berlaku sejak 1 januari 2021. Gubernur Jatim khofifah juga mengatakan bahwa kenaikan UMP Jatim ini telah disepakati dan disetujui bersama oleh dewan pengupahan provinsi.
2 ) DKI Jakarta
Gubernur Anies Baswedan juga menaikan UMP untuk DKI jakarta sebesar 3,5%, yang semuanya Rp 4.267.349 menjadi Rp 4.416.186, namun berbeda dengan kepala daerah lain yang juga menaikan UMP, kenaikan UMP pada DKI jakarta ini bersifat Asimetris yang hanya berlaku untuk sektor bisnis yang tidak terdampak covid19.
3 ) Daerah Istimewa Yogyakarta
Sama halnya dengan provinsi Jatim Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku kepala daerah Yogyakarta juga telah memberlakukan kenaikan UMP sejak 1 januari 2021, sebesar 3,54%, dari Rp 1.704.608 menjadi Rp 1.765.000.
4 ) Jawa Tengah
Ganjar Pranowo juga menetapkan kenaikan untuk upah minimum di provinsi Jawa tengah, yang semula Rp 1.742.015 menjadi Rp 1.798.979, atau kenaikannya sebesar 3,27%. Ganjar menyebutkan bahwasannya keputusan untuk menaikan UMP sudah sesuai dengan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
5 ) Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Selatan juga mengalami kenaikan upah minimum provinsi sebesar 2 % yang berlaku sejak 1 januari 2021, semula dari Rp 3.103.800 menjadi Rp 3.165.876. Kenaikan upah ini ditetapkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Baca juga : Bahas UU Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Penerapannya
Walau tidak semua kepala daerah menaikan standar pengupahan di daerah yang mereka pimpin, seperti halnya banten, bali, aceh dan lainnya karena sebab sedang berada dalam pemulihan ekonomi, namun tidak menutup kemungkinan kedepannya bisa berubah dan menaikan UMP.
Karena seperti yang dikatakan oleh menteri ketenagakerjaan Ida Fauziah, bahwa pemerintah melalui Menaker tidak menolak jika pemimpin daerah ingin melakukan kenaikan UMP, pasalnya Kementerian ketenagakerjaan hanya meminta para kepala daerah untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
Dan walaupun kenaikan DKI Jakarta bersifat asimetris yang hanya berlaku untuk beberapa saja, namun tetap saja Jakarta memiliki masih menjadi daerah dengan UMP tertinggi disusul oleh Papua dan Sulawesi Utara.
Berikut adalah daftar peringkat UMP tahun 2021 mulai dari yang tertinggi sama yang terendah..
Daftar UMP 2021
No | Nama provinsi / daerah | UMP | Keterangan |
1 | DKI Jakarta | Rp 4.416.000 | Naik |
2 | Papua | Rp 3.516.000 | Tetap |
3 | Sulawesi utara | Rp 3.310.723 | Tetap |
4 | Bangka Belitung | Rp 3.230.022 | Tetap |
5 | Sulawesi selatan | Rp 3.165.876 | Naik |
6 | Aceh | Rp 3.165.030 | Tetap |
7 | Sumatera selatan | Rp 3.144.446 | Tetap |
8 | Papua barat | Rp 3.134.600 | Tetap |
9 | Kepulauan Riau | Rp 3.005.383 | Tetap |
10 | Kalimantan utara | Rp 3.000.803 | Tetap |
11 | Kalimantan timur | Rp 2.981.378 | Tetap |
12 | Kalimantan tengah | Rp 2.903.144 | Tetap |
13 | Riau | Rp 2.888.563 | Tetap |
14 | Kalimantan selatan | Rp 2.877.447 | Tetap |
15 | Maluku utara | Rp 2.721.530 | Tetap |
16 | Jambi | Rp 2.630.162 | Tetap |
17 | Maluku | Rp 2.604.961 | Tetap |
18 | Gorontalo | Rp 2.586.900 | Tetap |
19 | Sulawesi barat | Rp 2.571.328 | Tetap |
20 | Sulawesi tenggara | Rp 2.552.014 | Tetap |
21 | Sumatera utara | Rp 2.499.422 | Tetap |
22 | Bali | Rp 2.494.000 | Tetap |
23 | Sumatera barat | Rp 2.484.041 | Tetap |
24 | Banten | Rp 2.460.968 | Tetap |
25 | Lampung | Rp 2.400.000 | Tetap |
26 | Kalimantan barat | Rp 2.399.698 | Tetap |
27 | Sulawesi tengah | Rp 2.303.711 | Tetap |
28 | Bengkulu | Rp 2.215.000 | Tetap |
29 | Nusa Tenggara Barat (NTB) | Rp 2.183.883 | Tetap |
30 | Nusa Tenggara Timur (NTT) | Rp 1.950.000 | Tetap |
31 | Jawa timur | Rp 1.868.777 | Naik |
32 | Jawa barat | Rp 1.810.753 | Tetap |
33 | Jawa tengah | Rp 1.798.797 | Naik |
34 | Yogyakarta | Rp 1.765.608 | Naik |
Demikian adalah daftar UMP 2021, walau tidak banyak berubah dari upah minimum tahun lalu, dikarenakan adanya pandemi Covid 19, namun peluang kembali membaiknya ekonomi Indonesia dan dunia sangat terbuka di tahun 2021, salah satunya dikarenakan banyaknya Negara yang sudah melakukan vaksinasi Covid 19.