Komunikasi Bisnis: Definisi, Tujuan dan Ragam Tekniknya

Komunikasi Bisnis: Definisi, Tujuan dan Ragam Tekniknya

Komunikasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu komponen penting yang mendukung jalannya operasional perusahaan. Tanpa adanya komponen ini, aktivitas bisnis dapat berjalan dengan lambat atau bahkan mengalami kekacauan.

Untuk itu dalam setiap bisnis baik yang berskala kecil maupun besar harus menjaga jalannya komunikasi dalam operasional mereka. Ini mencakup komunikasi antara atasan dan bawahan yang harus terjalin dengan baik agar aktivitas bisnisnya tidak mengalami hambatan.

Nah, pada artikel kali ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai istilah komunikasi bisnis. Lengkap mulai dari definisinya menurut para ahli hingga tujuan, teknik dan hambatan apa saja yang mungkin ditemui. 

Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Apa Itu Komunikasi Bisnis?

Secara sederhana, komunikasi bisnis dapat diartikan sebagai upaya berbagi informasi antara orang-orang yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang bersangkutan. Dalam hal ini, orang-orang tersebut bisa saja berasal dari pihak internal perusahaan maupun eksternal seperti investor, klien dan lain-lain.

Komunikasi bisnis yang terjalin dengan baik akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya dengan cara yang lebih mudah. Selain itu juga dapat membantu menghindari risiko terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh minimnya komunikasi.

Komunikasi Bisnis Menurut Ahli

Beberapa ahli memiliki pendapatnya tersendiri mengenai definisi dari komunikasi bisnis. Berikut adalah beberapa di antaranya yang cukup umum digunakan dalam literasi.

Menurut seorang pakar bisnis, William Albig, komunikasi bisnis merupakan aktivitas pertukaran pendapat, gagasan, perintah dan informasi yang dilakukan secara personal maupun impersonal. Nah, pertukaran informasi atau gagasan ini tadi dilakukan melalui lambang simbol ataupun sinyal tertentu.

Kemudian menurut Philip Kotler, seorang ilmuwan sekaligus pakar pemasaran  mengatakan bahwa 

Menurut Philip Kotler, salah satu ilmuwan yang menjadi rujukan dalam dunia manajemen dan pemasaran, komunikasi bisnis merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan (seseorang) melalui proses pertukaran.

Lalu ada juga menurut Raymond Ross yang menyatakan bahwa komunikasi bisnis merupakan sebuah proses menyortir, memilih serta mengirimkan simbol dengan tujuan untuk membantu pendengar dalam membangkitkan makna atau respons dari pikirannya agar serupa dengan sesuatu yang dimaksudkan oleh komunikator dalam dunia bisnis.

Tujuan dari Komunikasi Bisnis

Dalam praktiknya, komunikasi bisnis memiliki beberapa tujuan. Selain berguna sebagai sarana penyampaian informasi pada semua pihak yang terlibat, komponen ini juga kerap digunakan untuk melakukan persuasi, kolaborasi hingga integrasi pada audiens yang dituju.

Nah, untuk memudahkan Anda dalam memahami masing-masing tujuan komunikasi bisnis tersebut, selengkapnya akan kami bahas di bawah ini, ya.

1. Komunikasi bisnis untuk menyampaikan informasi (informing)

Tujuan utama komunikasi bisnis adalah untuk menyampaikan informasi pada setiap pihak lain yang akan terlibat. Sebagai contoh, ketika perusahaan membutuhkan karyawan baru untuk mengisi beberapa jabatan yang dibutuhkan, maka perusahaan harus membuat lowongan pekerjaan yang informatif terkait posisi yang dibuka.

Nah, lowongan pekerjaan tersebut dapat dimuat dalam berbagai macam media yang ingin digunakan oleh perusahaan. Misalnya seperti postingan di media sosial, media massa dan lain sebagainya. Lowongan ini berfungsi sebagai salah satu bentuk komunikasi bisnis pada pihak eksternal.

2. Komunikasi bisnis untuk melakukan persuasi (persuading)

Berikutnya, komunikasi bisnis juga digunakan sebagai media persuasi atau ajakan terhadap pihak lain. Dalam hal ini, komunikasi yang akan dilakukan harus dapat menarik minat audiens yang dituju. Misalnya, pada konten sosial media yang Anda unggah harus dapat membuat pembaca tertarik untuk memberikan like maupun komentarnya.

Di sisi lain, komunikasi bisnis ini juga dapat digunakan untuk menjalin negosiasi dengan partner bisnis ataupun diterapkan dalam aktivitas sales agar calon konsumen mau membeli produk yang ditawarkan.

Itulah kenapa mereka yang bekerja dalam perusahaan dan akan berhubungan langsung dengan klien maupun konsumen sangat dianjurkan untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik. 

3. Komunikasi bisnis untuk kolaborasi (collaborating)

Hampir mirip dengan tujuan persuasi, komunikasi bisnis juga dapat digunakan sebagai sarana menjalin kolaborasi atau kerja sama dengan mitra bisnis Anda yang lain. Dengan adanya komunikasi bisnis ini, kolaborasi yang akan terjalin dapat berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan oleh pihak yang terlibat.

Saat ini kita tengah berada di era digital yang perkembangannya sangatlah cepat. Komunikasi antar bisnis pun dapat terjalin dengan mudah melalui sosial media yang tersedia sehingga memudahkan para pelaku bisnis untuk saling menjalin kerja sama atau berkolaborasi satu sama lain.

Sebagai bisnis yang berdiri di tengah perkembangan teknologi, jangan sampai Anda menutup diri dari tawaran kerja sama yang diajukan oleh brand bisnis lain. Selama itu menguntungkan untuk kedua belah pihak, kenapa tidak?

4. Komunikasi bisnis untuk integrasi 

Berikutnya, masih berhubungan dengan poin yang sebelumnya, ketika suatu bisnis menjalin kolaborasi atau kerja sama maka diperlukan juga integrasi yang utuh. Dengan demikian, operasional kedua perusahaan dapat berjalan dengan baik dan selaras.

Selain itu, dari sektor internal perusahaan, integrasi ini juga diperlukan agar komunikasi yang terjalin antar semua pihak yang terlibat dapat berjalan dengan baik dan meminimalisir terjadinya miss komunikasi.

Ragam Teknik Komunikasi dalam Bisnis

Dalam proses penyampaian komunikasinya, terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Teknik Verbal

Pertama ada teknik verbal, sesuai namanya teknik ini menggunakan komunikasi secara langsung menggunakan lisan dan bukan tertulis. Namun di era digital saat ini, Anda bisa berkomunikasi dengan orang secara verbal meskipun tanpa harus bertatap muka secara langsung, misalnya dengan memanfaatkan telepon maupun melakukan video call.

Namun demikian, komunikasi menggunakan teknologi modern masih sering menyebabkan terjadinya miss komunikasi. Sehingga sangat disarankan untuk tetap melakukan teknik verbal ini secara face to face agar terhindar dari kesalahpahaman baik itu dari intonasi bicara hingga kesalahan pendengaran akibat jaringan yang buruk.

Teknik komunikasi verbal ini kerap digunakan dalam berbagai macam situasi bisnis seperti pada saat rapat, konferensi, presentasi, diskusi kerja sama dengan klien maupun seputar proyek tertentu dan masih banyak lagi lainnya.

2. Teknik Non-Verbal

Berikutnya, dalam komunikasi bisnis Anda juga bisa menggunakan teknik non-verbal yang meliputi gestur atau gerakan tubuh. Dalam hal ini, bahasa tubuh seseorang dapat menyampaikan pesan atau tujuan tertentu. Misalnya, kontak mata dan postur, di mana seseorang dapat melihat ketertarikan Anda terhadap suatu topik atau pembahasan dari sorot mata Anda ketika mendengarkannya.

Selain itu, ada banyak lagi ragam komunikasi non-verbal yang secara tidak langsung sering kita lakukan. Seperti ketika Anda menganggukkan kepala pada saat rapat pertanda bahwa Anda cukup memperhatikan komunikator yang tengah menyampaikan sesuatu. Kemudian pada saat seseorang menyilangkan lengannya dan memperhatikan lingkungan di sekitarnya pertanda bahwa orang tersebut tengah menunjukkan perilaku yang defensif.

3. Teknik Komunikasi Tertulis 

Terakhir ada teknik komunikasi tertulis yang biasanya dibuat oleh perusahaan untuk menyampaikan informasi tertentu. Sesuai namanya, komunikasi ini disampaikan dengan media tertulis seperti surat fisik maupun surat elektronik (email) dan pesan singkat lewat sosial media.

Dalam proses penyampaiannya, gaya bahasa yang akan digunakan harus disesuaikan dengan orang yang dituju. Selain itu, jika Anda ingin mengirimkan email pastikan untuk membuat singkat, padat dan jelas karena banyak orang tidak senang membaca surat elektronik yang terlalu panjang.

Penutup

Nah, itulah tadi definisi dari komunikasi bisnis, tujuan hingga ragam tekniknya yang bisa Anda gunakan. Pada akhirnya komunikasi bisnis merupakan sebuah komponen yang harus diperhatikan dalam proses penyampaiannya. Hal ini bertujuan agar terhindar dari terjadinya miss komunikasi di dalam maupun dengan pihak luar dari perusahaan.

8 Tips Sukses Membuka Cabang Baru, Nomor 7 Wajib!

8 Tips Sukses Membuka Cabang Baru, Nomor 7 Wajib!

Membuka cabang bisnis baru merupakan salah satu keputusan besar yang harus dipikirkan secara matang bagi para pelaku usaha. Tak hanya karena membutuhkan modal besar, melakukan ekspansi bisnis juga membutuhkan pertimbangan dan strategi yang tepat dan matang agar dapat berjalan dengan lancar.

Ekspansi yang dilakukan tanpa persiapan hanya akan membuat bisnis Anda merugi. Bahkan hingga mengalami kebangkrutan. Untuk itu, pada artikel kali ini PayrollBozz akan memberikan Anda tips sukses membuka cabang baru yang bisa dicoba.

Apa saja itu? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, ya.

Tips Sukses Membuka Cabang Baru

1. Pastikan keuangan bisnis utama dalam kondisi yang stabil

Sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi atau membuka cabang baru, Anda harus memastikan bahwa kondisi keuangan bisnis Anda dalam kondisi yang stabil. Pastikan bahwa arus kas dalam bisnis tersebut menunjukkan grafik pertumbuhan yang positif dan memiliki profit atau keuntungan.

Satu hal yang perlu Anda ketahui, omset besar yang didapat oleh suatu bisnis tidak menjamin bahwa bisnis tersebut telah berjalan dengan sukses. Omset yang didapat dalam hal ini adalah pendapatan kotor, sedangkan profit adalah keuntungan atau sisa uang yang bisa Anda kembangkan untuk menambah kuantitas produksi maupun melakukan ekspansi.

Sehingga alih-alih mengukur kemampuan bisnis Anda melalui omset yang diperoleh, coba pertimbangkan berapa banyak profit yang sudah Anda dapat atau kumpulkan dari operasional bisnis tersebut.

2. Siapkan modal yang dibutuhkan

Berikutnya, setelah memastikan bahwa kondisi keuangan bisnis yang pertama stabil. Anda bisa melanjutkan upaya dengan menyiapkan modal yang dibutuhkan.

Sebaiknya, modal ini diambil dari akumulasi profit yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Untuk itu, membuka cabang bisnis baru perlu dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Lantaran, Anda tak direkomendasikan melakukan ekspansi jika bisnis Anda baru mengalami keuntungan satu kali atau baru beroperasi dalam waktu yang singkat.

Sederhananya, bisnis yang Anda jalankan sekarang juga harus memiliki tabungan. Tabungan tersebut diperoleh dari profit atau keuntungan yang didapatkan selama beberapa bulan atau periode waktu tertentu. Setelah profit tersebut terkumpul dan cukup untuk memulai bisnis baru, maka Anda baru dikategorikan siap melakukan ekspansi bisnis ini.

3. Melakukan riset terhadap pasar dan lokasi yang akan dipilih

Selain harus menyiapkan modal berupa uang, Anda juga harus mengumpulkan modal mengenai data terkait pasar maupun lokasi yang akan dijadikan tempat ekspansi bisnis Anda.

Pemilihan lokasi menjadi salah satu yang terpenting karena dapat berdampak besar terhadap penjualan produk bisnisnya. Semakin strategis lokasi yang Anda pilih, tentu semakin besar pula peluang orang-orang mengetahui keberadaan bisnis Anda.

Sayangnya, lokasi yang strategis biasanya juga dibandrol dengan harga sewa atau jual yang mahal. Sehingga Anda juga harus menyiapkan budget yang sedikit lebih ekstra untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kemudian Anda juga harus melakukan riset pasar mengenai bagaimana karakteristik orang-orang di sekitar lokasi yang akan dipilih. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa ekspansi bisnis Anda cukup relevan jika dibuka pada lingkungan tersebut.

Sebagai contoh, Anda membuka bisnis laundry di daerah pedesaan. Karakteristik orang desa yang lebih memilih untuk mencuci secara manual tentu akan membuat bisnis laundry Anda tersebut tidak terlalu menguntungkan. 

Berbeda jika Anda membuka bisnis laundry di tengah-tengah kota. Di mana banyak orang tak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka sendiri karena kesibukan yang cukup padat. Sehingga jasa laundry banyak dicari dan menguntungkan untuk dibuka di sana.

4. Perhatikan pasokan bahan baku

Jika Anda menjalankan bisnis kuliner, maka tahap ekspansi ini juga harus dilakukan dengan mempertimbangkan akses pasokan bahan baku. Akses daerah yang sulit bisa menjadi salah satu kenaikan harga distribusi. Sehingga hal ini dapat mengurangi keuntungan yang seharusnya bisa Anda peroleh.

Untuk itu, ada baiknya Anda mencari supplier bahan baku yang berada di dekat lokasi bisnis baru Anda. Biaya distribusi yang murah dapat ditekan sehingga Anda bisa memaksimalkan keuntungan yang akan didapatkan. 

Meski demikian, Anda tetap harus memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan oleh supplier tersebut, ya. Jangan sampai kualitas bahan baku yang kurang bagus membuat Anda menghalalkan segala cara demi meraup keuntungan besar. Karena hal tersebut nantinya dapat berpengaruh terhadap kredibilitas bisnis Anda dan kepuasan pelanggan.

5. Cari sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial

Berikutnya, Anda juga harus siap untuk merekrut karyawan baru yang bertugas menjalankan operasional cabang bisnis Anda tersebut.

Nah, dalam proses perekrutannya, pastikan Anda melakukan seleksi yang ketat. Carilah karyawan yang memiliki etika baik, berkualitas dan memiliki potensi lebih untuk dikembangkan. Dengan demikian, mereka dapat terus belajar dan mengasah kemampuannya dalam operasional bisnis Anda tersebut.

Selain itu, jika Anda akan merekrut karyawan untuk posisi frontliner, ada baiknya untuk memperhatikan kemampuan berkomunikasi mereka juga. Sebab, tak hanya bekerja sebagai karyawan yang menemui pelanggan, secara tidak langsung mereka juga akan menjadi representatif bisnis Anda and golden goddess slot.

6. Siapkan strategi pemasaran yang tepat

Membuka cabang bisnis artinya Anda juga harus menyiapkan strategi pemasaran yang baru pula. Bahkan mungkin strategi pemasaran yang akan digunakan oleh cabang bisnis Anda ini nantinya akan sedikit berbeda dengan cabang yang utama.

Sebagai contoh, Anda akan membutuhkan budget besar untuk mempromosikan cabang bisnis Anda yang baru tersebut. Karena Anda harus mengenalkannya ke pangsa pasar yang ada di sekitar lokasi. 

Strategi pemasaran ini dapat dieksekusi dengan cara konvensional maupun melalui media digital. Untuk saat ini, strategi marketing menggunakan media digital dianggap cukup efektif dan tidak membutuhkan banyak dana. Sehingga Anda bisa mencobanya dengan melakukan promosi di sosial media maupun membuat website resmi untuk bisnis Anda tersebut

7. Ciptakan identitas branding yang kuat

Masih berkaitan dengan metode pemasaran yang akan Anda gunakan. Dalam hal ini, Anda juga harus membangun identitas branding yang kuat terkait dengan cabang bisnis Anda tersebut.

Cara ini bisa dilakukan dengan menonjolkan beberapa aspek yang ada di bisnis Anda. Seperti melalui penggunaan logo yang menarik dan relevan, pemilihan warna cat toko baru Anda sesuai dengan identitas bisnisnya maupun menggunakan copywriting yang menarik.

Intinya, identitas branding ini nanti harus dapat mewakili bisnis Anda dalam menyampaikan value-nya ke pelanggan. Sehingga mereka tertarik untuk mampir atau berkunjung ke cabang bisnis Anda yang baru dan berlangganan hingga menjadi konsumen yang loyal.

8. Lakukan evaluasi bisnis secara berkala

Dengan membuka cabang baru artinya tanggung jawab Anda sebagai seorang pelaku usaha menjadi berlipat ganda. Anda harus dapat mengelola kedua bisnis tersebut dengan baik dan sama rata.

Jangan sampai karena terlalu antusias dengan pembukaan cabang baru, cabang utama menjadi terlantar dan tidak terurus. Luangkan waktu untuk rutin mengunjungi keduanya dan melihat progress setiap cabang.

Apabila salah satu cabang mengalami penurunan penjualan, maka harus diadakan evaluasi untuk meningkatkan angka penjualan. Misalnya dengan diadakan promo khusus untuk cabang tersebut. Dengan demikian, semua cabang bisnis Anda dapat berjalan dengan lancar sampai nantinya Anda siap untuk membuka cabang baru yang lain dan seterusnya.