Dalam dunia bisnis, strategi marketing menjadi salah satu penunjang kesuksesan sebuah usaha. Jika Anda sudah menggunakan banyak metode promosi atau iklan yang ada namun belum membuahkan hasil maksimal. Mungkin Anda perlu mencoba strategi marketing funnel.
Apa itu marketing funnel? Bagaimana cara melakukannya? Pada artikel kali ini PayrollBozz akan mengajak Anda untuk memahami lebih lanjut mengenai strategi marketing funnel yang satu ini.
Apa Itu Marketing Funnel?
Funneling berasal dari kata dalam bahasa inggris “funnel” yang berarti corong. Marketing funnel dianalogikan sebagai tahapan dalam marketing yang dimulai dari peluncuran kampanye pemasaran kepada calon customer hingga kemudian mereka memutuskan untuk membeli dan menjadi pelanggan setia.
Marketing funnel dapat diilustrasikan seperti sebuah corong. Corong memiliki bentuk yang semakin mengerucut pada ujungnya. Begitu juga prinsip pada aktivitas pemasaran bisnis Anda. Pada tahap awal, campaign Anda akan menjangkau banyak orang dan berakhir dengan beberapa orang saja yang membeli produknya.
Baca juga : Mengenal Business Plan dan Peran Pentingnya dalam Bisnis
Langkah awal ini membuat calon pelanggan yang Anda target mengetahui keberadaan produk dan brand usaha Anda. Akan tetapi dari semua target yang Anda tuju, berapa banyak yang akan tertarik dan mengulik produk Anda lebih dalam? Berapa orang yang kemudian ingin membelinya? Kemudian berapa orang yang benar-benar membeli produk Anda? Berapa orang yang kemudian menjadi pelanggan setia? Setiap tahapan tersebut tentunya menunjukkan jumlah yang semakin sedikit di akhir tahapan, seperti bentuk corong yang semakin mengerucut.
Tahapan dan Strategi Marketing Funnel
Anda mungkin menjumpai marketing funnel dengan panjang tahapan yang berbeda-beda dari berbagai sumber. Ada yang memberikan tahapan cukup panjang, namun ada juga yang cukup ringkas dalam menyampaikannya.
Namun secara garis besar, strategi marketing funnel ini meliputi 5 tahap. Berikut kami paparkan tahapan serta strategi marketing funnel untuk memaksimalkan bisnis online yang Anda geluti.
1. Awareness
Pada tahap ini calon pelanggan Anda sadar bahwa ia membutuhkan produk Anda. Sebagai contoh calon audiens menonton video mengenai produk Anda berupa buket jilbab. Barulah ia sadar bahwa ia membutuhkan produk tersebut untuk memberi hadiah sahabatnya yang akan wisuda dan sedang terjebak pandemi.
Banyak pelaku usaha yang kemudian mengeluarkan dana cukup besar untuk melakukan promosi di awal. Jika tidak cukup jeli, dana Anda bisa terbuang sia-sia. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Perkenalkan brand dan produk Anda secara lengkap
Pastikan konten marketing Anda menampilkan informasi mengenai siapa Anda, produk apa yang ditawarkan, dan kenapa mereka harus membeli produknya.
b) Miliki target market yang spesifik
Mengapa demikian? Anda perlu ingat bahwa tidak ada produk yang ditujukan untuk semua orang. Perlu dimengerti bahwa audiens yang sudah terukur dan melihat konten Anda sekali pun tidak semuanya berakhir membeli produknya.
Baca juga : Ragam Peluang Bisnis di Masa Pandemi yang Menjanjikan
Lebih baik menampilkan konten marketing Anda kepada orang-orang yang memang berpeluang besar membeli produk Anda, dibandingkan menghabiskan banyak dana untuk menjangkau orang yang memang bukan target market Anda sejak awal.
c) Membuat konten marketing yang menarik
Dalam dunia bisnis online, pembuatan konten sangat menentukan tingkat awareness calon customer terhadap produk dari brand Anda. Seiring dengan meningkatnya penggunaan sosial media dan pengakses internet, kebutuhan akan konten yang baru juga meningkat setiap harinya.
Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk memulai membuat konten yang bermanfaat dan menarik bagi calon pelanggan. Jangan terburu-buru untuk melakukan hard selling. Jika target market menyukai konten Anda maka mereka akan terus mengunjungi media sosial atau website Anda untuk mendapatkan konten menarik selanjutnya.
2. Consideration
Setelah tertarik dengan dengan konten marketing Anda, maka mereka akan melakukan penelusuran produk Anda lebih lanjut. Pada tahap ini audiens Anda sudah berubah status menjadi visitor, dengan mengunjungi website atapun media sosial milik brand Anda. Jika mampu mengarahkan target audiens pada tahap ini, maka marketing Anda sudah memasuki tahap consideration (menimbang).
Pada tahap ini mereka akan membanding-bandingkan satu brand dengan brand yang lain. Calon customer Anda akan melakukan pertimbangan produk mana yang paling baik untuknya, dengan mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing produk.
Sebagai pelaku bisnis online, Anda perlu menyambut calon customer dengan baik. Anda dapat memulainya dengan menyiapkan tampilan media sosial yang menarik dan interaksi yang aktif dengan mereka. Jika Anda menggunakan website sebagai salah satu media marketing, maka pastikan untuk memberikan user experience yang baik bagi pengunjung. Siapkan desain yang menarik dan perhatikan kecepatan loading website Anda.
Setelah mampu menarik calon pelanggan dengan konten yang menarik, Anda bisa mulai menampilkan fitur atau kelebihan produk Anda. Untuk dapat memenangkan pilihan mereka, Anda bisa mencoba trik sebagai berikut:
Jangan semata-mata menyampaikan fitur produk, tetapi sampaikan nilai benefit produk Anda. Sebagai contoh jika produk Anda berupa mesin cuci, jangan menyampaikan bahwa “mesin cuci ini memiliki kecepatan sekian rpm” tetapi sampaikanlah manfaatnya seperti “mesin cuci ini mampu menghemat listrik sampai 65%”. Atau bisa juga dilakukan dengan menambahkan ilustrasi video atau gambar mengenai nilai benefit dari produk Anda.
3. Purchase
Pada tahap ini customer memutuskan untuk membeli produk Anda. Hal yang perlu dilakukan adalah memfokuskan diri pada bagaimana agar transaksi berjalan dengan cepat. Ketika proses pembelian terlalu lama atau rumit, bukan tidak mungkin pembeli akan berpindah dan gagal menyelesaikan transaksi produk pada toko Anda.
Pada tahap ini Anda juga bisa menambahkan kelebihan lain seperti adanya promo menarik seperti promo pada hari tertentu ataupun promo bundling. Anda juga bisa memberikan reminder kepada pelanggan untuk menyelesaikan transaksi. Dalam promo-promo tertentu, biasanya mereka terburu-buru memasukkan produk Anda ke keranjang belanja, tetapi lupa untuk melakukan pembayaran. Anda bisa mengingatkan mereka dengan kata-kata santai seperti “ada yang ketinggalan nih di keranjang belanjamu”. Jangan menggunakan kalimat yang terlalu menginstruksi pelangganmu. Kamu bisa menggunakan bahasa yang santai dan akrab yang sesuai dengan persona pelangganmu.
4. Retention
Setelah melakukan pembelian produk dan merasa puas, customer Anda akan membeli kembali. Jika perjalanan customer sudah sampai pada tahap ini, maka Anda patut berbahagia karena akan memiliki loyal customer. Sebuah survey mengungkapkan bahwa 80% keuntungan bisnis berasal dari 20% pelanggan lama. Melakukan promosi dan memperoleh revenue dari pelanggan lama jauh lebih mudah dibanding mencari pelanggan baru.
Baca juga : Mengenal Jenis-jenis Investasi yang Bisa Anda Jadikan Pilihan
Supaya mereka menjadi loyal customer, perlu diperhatikan kualitas produk dan layanan brand Anda. Selain itu juga bisa dilakukan pemberian reward berupa poin yang bisa ditukar dengan produk atau promo tertentu. Untuk menarik pelanggan lama kembali membeli produk Anda, bisa dilakukan pemberian rekomendasi produk sesuai dengan produk yang pernah dibeli sebelumya.
Terakhir yang tidak boleh Anda abaikan adalah pusat layanan customer yang siap membantu ketika mereka memiliki kesulitan atau keluhan. Ketika sudah memberikan pelayanan yang selalu baik kepada pelanggan, maka bukan tidak mungkin mereka akan memberikan testimnoy dan menyarankan produk Anda kepada orang –orang terdekat mereka (melangkah ke tahap berikutnya).
5. Testimony
Setelah puas dengan produk dan pelayanan Anda kemudian melakukan pembelian kembali, pelanggan akan memberikan testimoni yang bagus dan merekomendasikanannya pada orang lain. Kegiatan tersebut biasa disebut word of mouth. Anda perlu mengingat bahwa 70% orang akan memutuskan membeli produk dengan melihat review. Testimony ini merupakan tahap akhir dari marketing funnel, sekaligus juga bisa membuka funnel baru. Oleh karena itu penting untuk menampilkan bagian review pada toko online maupun media sosial produk Anda.
Penutup
Nah, itulah beberapa informasi mengenai tahapan marketing funnel beserta strategi untuk memaksimalkannya. Melalui pendekatan ini, diharapkan mampu meningkatkan efektivitas kegiatan marketing Anda.
Jika hasil yang diperoleh belum sesuai, pastikan Anda selalu siap untuk melakukan introspeki dan improvisasi. Jangan lupa untuk melakukan pengujian pada target market Anda, apakah sudah sesuai atau malah sebaliknya?
Dalam operasional sebuah bisnis tak hanya aspek pemasaran saja yang perlu Anda perhatikan. Cara Anda mengelola absensi dan penggajian karyawan pun juga perlu diberikan atensi lebih ekstra.
PayrollBozz dapat dijadikan solusi bagi Anda untuk memudahkan pengelolaan absensi hingga sistem penggajian karyawan. Tak hanya itu, perangkat lunak yang satu ini juga dilengkapi fitur untuk menghitung perpajakan, kalkulasi BPJS, pengajuan reimbursement dan masih banyak lagi lainnya. Menarik, bukan?
So, tunggu apa lagi? Yuk, segera gunakan PayrollBozz dan nikmati segala kemudahan yang ditawarkan.