Banyak cara menghitung gaji karyawan salah satunya adala dengan menggunakan 3P (pay for position, pay for performance, pay for person). 3 parameter penghitungan gaji konvensional ini merupakan konsep yang paling terkenal, hampir semua perusahaan di seluruh dunia minimal menggunakan salah satu dari 3P konsep ini.
Untuk membantu Anda yang kebingungan dalam menentukan parameter apa yang harus digunakan daam menentukan gaji karyawan di perusahaan, salah satu dari ketiga parameter dari konsep 3P ini bisa menjadi opsi, tinggal pilih mana yang paling tepat untuk Anda terapkan di perusahaan.
Masing-masing dari cara menghitung gaji karyawan menggunakan konsep pay for position, pay for performance, dan pay for person ini memiliki kelebihan dan kekurangannya, dan berikut ini adalah ulasan tentang konsep 3P
Pay for person
Upah untuk personal ini berdasarkan kemampuan, keterampilan dan keahlian dari karyawan tersebut. Dengan menggunakan konsep pertama dari 3P ini juga bisa didasari dari tanggung jawab yang ia kerjakan, kontribusinya bagi perusahaan, dan atas inovasi-inovasi yang telah ia berikan kepada perusahaannya.
Keterampilan unik yang dimiliki karyawan merupakan asset berharga, oleh karenanya memberikan upah tinggi diluar dari posisi dan jabatan juga bisa dikatakan apresiasi dari perusahaan untuk karyawan tersebut.
Kelebihan dari Pay for person ini bisa menjadi motivasi dan pemicu semangat bagi karyawan lainnya untuk mau berkembang, dan bekerja lebih keras lagi untuk upah yang lebih tinggi. Selain itu dengan sistem atau konsep penggajian seperti ini manajemen SDM bisa lebih mengenal karakteristik karyawannya.
Kesulitan dari konsep menghitung gaji Pay for person adalah harus ada validitas yang benar-benar baik, agar gaji yang diberikan juga sesuai dan akurat dari apa yang mereka kerjakan.
Supervisor, manager termasuk HRD harus teliti dalam mengidentifikasi hasil kerja karyawannya, dan sistem penggajian Pay for person harus objektif agar semua karyawan dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan salary yang lebih tinggi.
Pay for performance
Cara menghitung gaji karyawan dengan sistem seperti ini sangat cocok diterapkan untuk divisi pemasaran, seperti marketing sales atau kepada divisi yang memiliki target performa atau KPI.
Pay for performance berarti memberikan upah kerja berdasarkan performa karyawan, yang paling mudah adalah dengan mengadakan insentif atau tunjangan khusus untuk mereka yang telah mencapai target pekerjaannya.
Tambahan upah yang diberikan atas pencapaian hasil sangat popular di praktikan di banyak perusahaan besar untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Dampak dari sistem penggajian seperti ini kepada perusahaan juga sangat nyata.
Perhitungan upah kerja dengan konsep kedua dari 3P ini lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan metode Pay for performance, karena indikator yang digunakan lebih jelas dan transparan.
Pay for position
Pay for position adalah konsep mempayar upah kerja berdasarkan posisi, kedudukan atau jabatan seseorang di perusahaan. Konsep seperti ini terkenal diperusahaan dengan senioritas dan hirarki yang tinggi, biasanya perusahaan yang sudah sangat besar.
Cara menghitung gaji karyawan dengan konsep seperti ini tidak dianjurkan untuk perusahaan rintisan atau start-up, karena bisa langsung menimbulkan kecemburuan dan konflik antar karyawan.
Faktor perhitungan gaji dengan konsep seperti ini juga berdasarkan seberapa strategis posisi, bagian, atau divisi. Misalnya staff akunting di perusahaan desain memiliki gaji yang lebih rendah dibandingkan staff desain grafis, padahal level hirarki mereka setara, yakni sama-sama staff.
Hal ini karena faktor ide kreatif dari seorang desain grafis jauh lebih krusial dan dibutuhkan perusahaan dibandingkan staff akunting tersebut.
Demikian adalah cara menghitung gaji karyawan berdasarkan konsep 3P (pay for position, pay for performance, pay for person), ketiga parameter penentuan faktor gaji ini bisa di aplikasikan ke perusahaan Anda, pilih sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis perusahaan.