Pernahkah Anda mendengar istilah hidden cost dalam kehidupan sehari-hari? Bagi sebagian orang yang tidak mendalami literasi finansial mungkin jarang mendengarkan istilah yang satu ini. Padahal dalam realitanya, hidden cost merupakan hal yang cukup sering kita temui namun secara tidak sadar atau bahkan sering kita abaikan.
Lantas, apa sih sebenarnya hidden cost itu sendiri? Apa saja contoh yang paling sering kita temukan dalam keseharian?
Pada artikel berikut ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih dalam mengenai definisi dari hidden cost dan contoh-contohnya yang paling sering ditemukan. Penasaran, kan? Simak lengkap artikel kami berikut ini, ya.
Apa Itu Hidden Cost?
Hidden cost jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti biaya yang tersembunyi. Artinya, biaya ini sering tidak kita sadari atau tidak kita lihat pada saat memutuskan untuk membeli sesuatu.
Sebagai contoh, ketika Anda mengambil keputusan untuk membeli motor atau mobil baru, hal yang paling sering Anda pikirkan adalah berapa down payment (DP) yang harus Anda bayar di awal serta berapa jumlah cicilan yang harus Anda bayar rutin tiap bulan.
Sedangkan, di sisi lain terdapat biaya yang harus Anda keluarkan untuk perawatan motor atau mobil baru tersebut. Seperti service bulanan, uang bensin atau bahan bakar, uang parkir, biaya tol, biaya cuci mobil atau motor, dan perawatan lain yang dapat menunjang kenyamanan Anda dalam berkendara.
Biaya-biaya tersebut seringkali tidak diperhatikan oleh orang-orang dan dianggap sebagai biaya yang sepele karena dapat dipenuhi dengan mudah. Namun sayangnya, pada realitanya masih banyak orang yang kaget atau bahkan tidak mampu memenuhi hidden cost tersebut lantaran tidak dipersiapkan secara matang.
Ingat, bahwa motor atau mobil baru Anda juga berpotensi mengalami kerusakan atau mungkin saja Anda bisa mengalami kecelakaan di tengah jalan yang menyebabkan kerusakan parah sehingga membutuhkan biaya besar untuk memperbaikinya. Biaya tersebut jika tidak dipersiapkan atau diantisipasi dari awal tentu akan sangat merepotkan, bahkan tak jarang beberapa orang harus menjual asetnya yang lain hanya untuk menutupi hidden cost tersebut.
Hal ini berlaku juga ketika Anda membeli rumah atau properti, di mana tak hanya DP dan cicilan saja yang perlu Anda pertimbangkan, namun juga biaya renovasi, pembelian furniture rumah tangga, listrik dan air bulanan, pajak bangunan dan masih banyak lagi lainnya.
Apakah Hidden Cost Dapat Ditemukan dalam Bisnis?
Tak hanya sebatas soal keputusan finansial Anda dalam membeli sesuatu barang tertentu. Hidden cost atau biaya tersembunyi ini juga dapat muncul pada setiap kesempatan seperti ketika Anda menjalankan sebuah bisnis.
Anda tak boleh hanya memikirkan modal awal yang dibutuhkan serta biaya operasional yang akan digunakan. Lebih dari itu, hidden cost dalam operasional bisnis ini dapat berupa keterlambatan pembayaran, masalah legalitas hukum dan perizinan, denda atas keterlambatan pembayaran hingga kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan dan masih banyak lagi lainnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja biaya tersembunyi dalam operasional bisnis. Di bawah ini kami akan memberikan beberapa contoh, di antaranya:
Contoh Hidden Cost dalam Bisnis
1. Masalah legalitas hukum dan perizinan
Bisnis baru yang masih kecil atau masih dalam masa perintisan sangat rentan mengalami masalah hukum dan hak cipta. Hal ini dikarenakan banyak pelaku bisnis yang tidak melakukan riset ulang terhadap nama brand, logo dan identitas apapun yang akan digunakan. Akibatnya, mereka bisa dituntut ketika bisnis yang dijalankannya menggunakan identitas yang sama dengan bisnis lain yang sudah memiliki hak cipta.
Selain itu, masalah perizinan yang tidak jelas juga sering menjadi kendala bagi para pelaku bisnis kecil. Di mana menurut mereka perizinan ini tidak begitu penting sehingga dapat dinomorduakan. Padahal kenyataannya, masalah perizinan suatu bisnis menjadi faktor penting dalam perjalanannya agar operasional mereka dapat berjalan tanpa hambatan.
Jika Anda mengalami masalah hukum atau perizinan ini, tentu biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Maka dari itu, biaya yang satu ini sebenarnya bisa dihindari dengan cara Anda melakukan riset mengenai identitas brand yang ingin Anda gunakan serta mendaftarkan bisnis Anda untuk mendapatkan perizinan pendirian atau perdagangan.
2. Fasilitas penunjang kinerja karyawan
Dalam operasional bisnis, Anda tak hanya akan mengeluarkan gaji atau upah karyawan tiap bulan. Di sisi lain akan lebih baik jika Anda dapat memberikan tunjangan lebih bagi para pekerja seperti dengan memberikan asuransi, bonus target, upah lembur, kompensasi karyawan dan lain-lain.
Fasilitas tambahan tersebut akan membuat karyawan bekerja dengan lebih giat dan meningkatkan produktivitas atau kinerja mereka. Sehingga perusahaan atau bisnis Anda dapat terus berkembang ke depannya.
3. Biaya pajak
Berikutnya ada biaya pajak yang merupakan kewajiban bagi setiap penduduk di Indonesia, tak terkecuali bagi para pelaku bisnis. Di mana mereka tak hanya harus membayar kewajiban pajak pribadi namun juga pajak dari bisnisnya.
Meski jumlahnya tak seberapa, namun biaya pajak yang tidak segera dibayar atau sengaja ditunda-tunda dapat membuat Anda dikenai denda dengan jumlah yang fantastis nantinya.
4. Biaya administrasi
Lalu ada juga biaya administrasi yang akan sangat sering Anda temukan dalam operasional suatu bisnis. Biaya ini dapat meliputi listrik, internet, telepon, alat kebersihan, komputer, dan lain sebagainya.
Meski hanya termasuk biaya kecil, namun jika ditotal biaya tersebut dapat menciptakan nominal yang cukup besar. Maka dari itu, Anda harus memperkirakan berbagai macam biaya administratif dan utilitas dalam bisnis.
5. Biaya iklan dan pemasaran
Terakhir ada biaya iklan dan pemasaran yang tentunya dibutuhkan oleh setiap bisnis yang baru saja dirintis. Tanpa adanya iklan dan pemasaran tentu akan sangat sulit untuk sebuah bisnis berkembang terus ke depannya.
Namun kini promosi suatu bisnis dapat tetap dilakukan bahkan tanpa mengeluarkan modal sepeser pun. Banyaknya platform sosial media yang ada membuat para pelaku bisnis dapat memilih dengan mudah mana platform yang sesuai dengan preferensi serta target pasarnya.
Nah, jika Anda ingin menggunakan sosial media untuk memasarkan produk bisnis Anda dan mencapai target market yang tepat, penggunaan iklan dapat dimanfaatkan. Tentunya beriklan di sosial media membutuhkan biaya. Uniknya, biaya beriklan di sosial media ini dapat disesuaikan dengan budget yang Anda miliki sehingga Anda dapat membuat tolok ukur sejauh mana iklan tersebut akan berjalan.
Demikianlah artikel mengenai hidden cost dan ragam jenisnya yang paling sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, tak terkecuali dalam bisnis. Pada dasarnya setiap keputusan finansial yang kita ambil akan selalu memiliki hidden cost atau biaya tersembunyinya tersendiri.
Maka dari itu, bijaklah dalam melakukan pengeluaran baik dalam keuangan pribadi maupun bisnis yang sedang Anda jalankan. Sebab setiap keputusan keuangan yang Anda ambil akan mempengaruhi kondisi finansial pribadi maupun bisnis Anda ke depannya.