Jam kerja fleksibel VS Jam kerja tetap, Mana yang akan lebih mencetak karyawan produktif ?

Jam kerja fleksibel VS Jam kerja tetap, Mana yang akan lebih mencetak karyawan produktif ?

Penerapan jam kerja di dalam sebuah perusahaan saat ini memang berbeda-beda mulai dari jam kerja shift, jam kerja tetap, bahkan ada yang jam kerja fleksibel dimana karyawan dapat menentukan waktu kerja mereka sendiri. Hal ini menimbulkan beberapa perdebatan tentang mana yang lebih efektif dan efisien antara jam kerja fleksibel dan jam kerja tetap?

Banyak yang menilai dengan menetapkan jam kerja fleksibel karyawan dapat lebih bertanggung jawab atas tugasn-tugasnya, dan ada yang mengatakan juga memberlakukan jam kerja tetap jauh lebih menguntungkan untuk perusahaan karena akan membuat karyawan lebih produktif.

Dan pada artikel kali ini mari kita bahas bersama mengenai manfaat jam kerja fleksibel dan jam kerja tetap, dan manakah yang lebih baik ? Mari bersama kita simak ulasannya.

JAM KERJA FLEKSIBEL VS JAM KERJA TETAP

Dengan menerapkan jam kerja fleksibel maka setiap karyawan dapat memilih waktu kerja sesuai kebutuhan mereka, awalnya kebijakan ini diberlakukan pertama kali di eropa untuk mengurai kemacetan dijalan yang disebabkan oleh jam sibuk kerja. Dan sebenarnya flextime working bukan berarti karyawan dapat pergi dan pulang kerja seenaknya, tetapi ada metode penerapan sesuai kebijakan. Flextime working memiliki 2 metode yang paling dikenal di antaranya adalah :

Flexible working hours

Memilki waktu atau jam kerja yang sama setiap minggunya, namun karyawan dapat memilih sendiri berapa jam setiap harinya, kemudian masuk dan pulang juga karyawan sendiri yang menentukan. Sebagai contoh bila perusahaan mengatur kebijakan yaitu setiap karyawan wajib kerja selama 40 jam setiap minggunya, tetapi mereka bebas memilih mulai dan sampai jam berapa bekerja.

Variable working hours 

Jumlah kerja setiap karyawan ditetapkan sama oleh perusahaan, tetapi diluar jam-jam tertentu yang mengharuskan semua karyawan hadir, sebagai contoh jam 10.00 WIB – 13.00 WIB, karyawan bebas memilih jam kerja yang mereka inginkan.

Dari 2 metode flextime working di atas memang memiliki khasiat masing-masing bagi karyawan maupun perusahaan. Namun dengan menerapkan salah satu dari 2 metode tersebut maka manfaat yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut :

  • Menambah motivasi kerja karyawan karena mereka bisa datang jam berapapun.
  • Bisa lebih produktif dalam bekerja dengan suasana kerja yang nyaman
  • Komitmen tinggi yang bisa diberikan karyawan terhadap tanggung jawab atas tugas-tugasnya.
  • Keberadaan karyawan akan jauh lebih efektif dan efisien ketika berada di kantor.

Nah setelah kita membahas manfaat jam kerja fleksibel yang ternyata memilki banyak keuntungan baik untuk karyawan ataupun perusahaan itu sendiri. Namun pemberlakuan Jam kerja tetap juga bisa memberikan keuntungan, aslah satunya adalah dengan kehadiran fisik karyawan di kantor akan memudahkan mereka berkordinasi dengan tim ataupun dengan atasannya.

Dan sesuai dengan perundang-undangan ketenagakerjaan tentang jam kerja atau waktu kerja ini telah diatur dalam 2 sistem seperti diabwah ini :

  • 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau
  • 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.

Dari peraturan yang telah diberlakukan oleh pemerintah ini bahwa maksimal dari jam kerja karyawan adalah 40 jam setiap minggunya dan apabila jam kerja melebihi dari ketentuan di atas, maka akan dihitung sebagai jam kerja lembur, dan terdapat uang lemburan di luar gaji pokok. Kemudian apa saja keuntungan bila menerapkan sistem jam kerja tetap, berikut adalah ulasannya :

Manfaat jam kerja tetap : 

  • Memudahkan koordinasi antar karyawan atau dengan atasan
  • Kehadiran karyawan di kantor akan membuka diskusi, dan ini akan menjadikan semua karyawan sama-sama produktif
  • Pengawasan terhadap kedisiplinan dan kinerja karyawan akan bisa lebih di pantau.

Kedua penerapan jam kerja di atas sama-sama memilki manfaat yang berbeda, kedua metode di atas sebenarnya sama-sama menguntungkan kedua belah pihak yakni karyawan dan perusahaan. Walaupun sistem kerja fleksibel saat ini banyak di terapkan oleh perusahaan start-up namun tidak semua jenis bidang usaha dapat menerapkan sistem flextime working ini, seperti pelayanan jasa pengiriman, dan perushaaan yang bergerak dibidang pelayanan masyarakat.

Demikian adalah ulasan singkat mengenai manfaat jam kerja felsibel dan juga jam kerja tetap, semoga perusahaan anda telah memberlakukan metode jam kerja yang tepat bagi karyawannya.

2 Comments

  1. saya rasa perusahaan tetap harus memperhitungkan kebutuhan pelanggan dalam membebaskan jam kerja karyawan. bayangkan jika ada pelanggan menghubungi perusahaan untuk minta dibantu, namun karyawan yang bisa membantu tidak sedang bekerja, kan masalah jadinya.

Tinggalkan Balasan Untuk Gunawan Nasuha Batalkan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *