Tak disangka bahwa insentif hanya bermanfaat bagi karyawan ingin memperoleh imbalan atau kompensasi atas hasil kerja mereka untuk mencapai tujuan perusahaan dan tujuan mereka sendiri. Setiap perusahaan memiliki strategi untuk mengukur produktivitas karyawan, salah satunya adalah dengan merancang program insentif. Berikut ulasan tentang definisi dan metode penghitungan insentif karyawan.
Definisi Insentif
Insentif adalah bentuk kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan di luar gaji yang dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi karyawan sehingga karyawan akan lebih giat dalam bekerja dan berusaha untuk terus memperbaiki prestasi kerja di perusahaan. Insentif karyawan diberikan dalam bentuk penghargaan, uang, barang dan lainnya. Saat ini fungsi insentif karyawan sebagai uang perangsang dan program kesejahteraan karyawan (employee benefit and services).
Metode Penghitungan Insentif
Ada 3 sistem insentif karyawan berdasarkan:
1 ) Unit yang dihasilkan (piece rate) terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a) Straight Piecework Plan berarti upah per potong secara proporsional. Sistem ini paling banyak digunakan oleh setiap perusahaan di Indonesia. Sistem ini dapat dihitung sebesar tarif upah per potong yang dikalikan dengan kelebihan produktivitas diatas standar. insentif ini dinyatakan dalam satuan moneter. Contoh: Amir mendapatkan jumlah insentif berdasarkan:
- Jumlah Diproduksi/Jam = 16 unit
- Produksi Standar/ Jam = 10 unit
- Tarif Upah/Jam = Rp 20.000
- Tarif Insentif/Jam = Rp 12.000
- Total Upah/Jam = Rp 20.000 + Rp 12.000 = Rp 32.000
- Biaya Tenaga Kerja/ Unit = Rp 32.000 : 16 unit = 2.000
b) One-Hundred Percent Bonus Plan, insentif ini dinyatakan dalam satuan waktu per unit yang diproduksi. Contohnya: Mira mendapat jumlah insentif berdasarkan:
- Jam Kerja = 8 jam
- Unit Produksi = 110 unit
- Produksi Standar = 100 unit
- Rasio Efisiensi = 110 unit / 100 unit 1,1
- Tarif Upah/Jam = Rp 20.000
- Tarif upah/jam*Rasio Efisiensi = Rp 22.000
- Total Upah = (8 jam x Rp 20.000) + Rp 22.000 = Rp 182.000
- Total Upah/Unit Produksi = Rp 182.000 : 110 unit = 1654.5
c) Taylor Piecework Plan berarti upah per potong menurut Taylor dengan tarif insentif yang berbeda untuk karyawan yang bekerja di atas dan di bawah output rata – rata. Artinya adalah jika karyawan yang berhasil mencapai atau melebihi output rata – rata, maka akan menerima insentif yang lebih besar.
d) Group Piecework Plan merupakan sistem ini ditentukan dengan suatu standar upah per potong untuk setiap kelompok. Jika karyawan yang bekerja di atas standar kelompok, maka dia akan dibayar sebanyak unit yang dihasilkan dikalikan dengan tarif per unit. Contoh: Grup A mendapat jumlah insentif berdasarkan:
- Unit Diproduksi = 130 Unit
- Jam Kerja Standar = 13 jam
- Jam Kerja Sesungguhnya = 10 jam
- Upah Grup = Rp 12.000
- Bonus Grup = Rp 1.000
- Total Upah Grup = Rp 12.000 + Rp 1.000 = Rp 13.000
- Total Upah/ Unit diproduksi = Rp 13.000 / 130 unit = 100
2 ) Waktu (time bonuses)
yang dibayar dengan tarif dasar jam dan persentase tambahan tertentu dari tarif dasarnya untuk produksi yang melebihi standar per jam atau per hari. Terbagi menjad 3 jenis, yaitu:
- Halsey Plan merupakan pemberian insentif berdasarkan waktu standar dan upah per jam yang tertentu dengan presentase premi yang diberikan sebesar 50% dari waktu yang dihemat.
- 100 Percent Premium Plan merupakan pemberian insentif berdasarkan waktu kerja dengan presentase preminya sebesar 100% dari waktu yang dihemat.
- Bedaux Plan merupakan pemberian insentif dengan presentase premi sebesar 75% dari upah normal per jam dikalikan dengan waktu yang dihemat.
3 ) Waktu pekerjaan
- Rowan Plan merupakan sistem insentif yang menetapkan suatu indeks efisiensi dihitung dengan waktu yang dihemat dengan waktu standar kerja.
- Emerson Plan merupakan sistem insentif yang menetapkan suatu tabel indeks efisiensi. Semakin bertambah insentif karyawan, semakin naik efisiensi kerja karyawan yang sesusai dengan presentase tabel indeks efisiensi yang telah ditetapkan.
- Henry L. Grant Plan merupakan sistem insentif yang diberikan sebesar 20% dari waktu standar.
Demikian informasi tentang definisi dan metode penghitungan insentif karyawan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca!
if(window.strchfSettings === undefined) window.strchfSettings = {}; window.strchfSettings.stats = {url: “https://payrollbozz.storychief.io/definisi-dan-metode-penghitungan-insentif-karyawan?id=283389940&type=2”,title: “Definisi dan Metode Penghitungan Insentif Karyawan”,id: “36edbfc9-a668-425e-a9c2-570a54864f1d”}; (function(d, s, id) { var js, sjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) {window.strchf.update(); return;} js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = “https://d37oebn0w9ir6a.cloudfront.net/scripts/v0/strchf.js”; js.async = true; sjs.parentNode.insertBefore(js, sjs); }(document, ‘script’, ‘storychief-jssdk’))