Tren HRD 2021, Buat Perusahaan Lebih Baik & Karyawan Lebih Sejahtera

Tren HRD 2021, Buat Perusahaan Lebih Baik & Karyawan Lebih Sejahtera

Tahun 2019 silam PayrollBozz membuat ulasan tentang Tren HR 2019 dan seiring berjalannya waktu dan perubahan besar di tahun 2020 kemarin karena pandemi, membuat tren HRD 2021 kembali mengalami perubahan. 

Bidang HR memang merupakan dunia yang cukup dinamis, seringkali terjadi perubahan karena kebutuhan pasar dan perusahaan, ini membuat para HRD harus sigap menghadapi perubahan tersebut, dan melalui artikel kali ini PayrollBozz akan mengulas tren HRD 2021 yang dilansir dari HR trend institute.

Prediksi Tren HRD 2021

1 ) Ethical leadership

Penerapan ethical leadership diprediksi akan menjadi tren HRD saat ini, ethical leadership sendiri adalah sebuah gaya atau metode kepemimpinan yang bermartabat, mengedepankan kejujuran, menghormati orang lain, mengedepankan kesejahteraan serta keadilan bagi semua orang. 

Menurut HR Trend Institute gaya kepemimpinan di bidang HRD seperti ini yang akan menjadi solusi bagi permasalahan klasik di perusahaan, yaitu senioritas dan lingkungan kerja yang tidak baik.

Menurut para pakar dari departemen HRD banyak perusahaan, institusi atau organisasi yang gagal mengatasi 2 masalah klasik tersebut, dikarenakan membiasakan lingkungan kerja tidak baik “Toxic” yang membuat karyawan enggan untuk bekerja maksimal. 

Tentu ini adalah tugas HRD untuk membenahi masalah ini, dimana HRD harus bisa menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dengan menerapkan ethical leadership yang adil bagi setiap karyawan. 

2 ) Anti-fragile personality

Belajar dari pandemi perusahaan berusaha mencari sosok karyawan yang tahan bantin atau anti fragile personality. Dan hal ini diprediksi akan terjadi, yaitu departemen HRD akan memfokuskan perekrutan karyawan pada karyawan yang memiliki personalitas seperti ini. 

Yang dimaksud tahan banting adalah kepribadian yang pantang menyerah dan pekerja keras, perusahaan memerlukan kandidat seperti ini, terutama di masa-masa krisis seperti yang terjadi saat ini. 

Namun tanggung jawab departemen HRD tidak hanya sampai di perekrutan karyawan baru saja, mereka juga harus dapat menumbuhkan dan memberdayakan kepribadian ini di karyawan yang sudah bekerja di perusahaan.

3 ) Bawa kantor ke dalam rumah

Karena pandemi pemerintah mengharuskan perusahaan untuk menggunakan sistem WFH atau remote working, guna menekan penyebaran covid19. Kalaupun ada yang work from office sesuai dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 25%.

Hal inilah yang membuat WFH semakin membudaya, bahkan beberapa perusahaan mengaku remote working atau WFH justru lebih efisien. 

4 ) Peningkatan skill karyawan

Upskilling employee bukanlah hal yang baru dalam dunia HRD, salah satu tugas dan fungsi departemen SDM adalah megembangkan keterampilan karyawan, agar menjadi lebih produktif. Walau demikian seiring dengan perkembangan zaman ada skill-skill baru yang wajib di tingkatkan atau di ajarkan kepada karyawan.

Ini terjadi guna karyawan dapat mengikuti perkembangan industri, agar mereka tetap bisa bersaing di era ini. Adapun keahlian atau keterampilan yang perlu ditingkatkan tahun 2021 adalah sebagai berikut : 

  • Membaca data dan kemampuan analitik
  • Manajemen dan membaca tren bisnis
  • Digital integration
  • Digital literacy
  • Pemahaman ilmu finansial

5 ) Meningkatkan kesejahteraan

Tren HRD 2021 yang terakhir adalah meningkatkan kesejahteraan dan nilai-nilai kesetaraan di perusahaan. Pada tahun-tahun sebelumnya diversitas dan ketidaksetaraan sering terjadi dalam lingkungan kerja.

Ini adalah sebuah masalah yang juga klasik, menurut Get How Now menumbuhkan nilai kesetaraan dan meningkatkan kesejahteraan di lingkungan kerja akan menjadi tren HRD 2021, hal ini juga merujuk pada studi yang dilakukan World Bank

Menurut World Bank, kesetaraan gender di tempat kerja telah membantu mendorong kemajuan ekonomi global dengan signifikan hingga menembus 120 triliun euro.

HRD perlu meningkatkan kesejahteraan pekerja salah satunya dengan menumbuhkan nilai kesetaraan dan mereduksi diversitas yang terjadi di tempat kerja, prinsip bahwa setiap orang memiliki hak yang sama perlu ditanamkan kembali.

Mengenal manfaat dan fungsi KPI (key performance indicator) untuk perusahaan

Mengenal manfaat dan fungsi KPI (key performance indicator) untuk perusahaan

KPI karyawan – Satu yang tidak boleh terlewat oleh perusahaan adalah penerapan sistem key performance indicator sebagai alat ukur keberhasilan dan performa karyawan. Fungsi KPI karyawan sendiri adalah untuk mengontrol kinerja atau produktivitas karyawan dalam perusahaan, dan datanya bisa dijadikan bahan evaluasi bagi perusahaan untuk meningkatkan performa. 

Dan definisi menurut para pakar seperti yang disampaikan oleh Banerjee dan Buoti (2012), Key Performance Indicator (KPI) adalah ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga digunakan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan.

Maka dengan demikian sistem KPI karyawan sangatlah krusial, tanpa KPI perusahaan tidak dapat mengukur sejauh mana keberhasilan telah dicapai, dan merancang perencanaan SDM yang tepat. 

KPI juga menjaga performa karyawan tetap baik dengan ukuran target yang diberikan kepadanya, dan kalaupun target tidak dapat tercapai, maka akan terlihat adanya penurunan performa, dan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk segera dicari jalan keluarnya. 

Untuk menerapkan fungsi KPI terdapat prinsip SMART yang merupakan 5 fondasi untuk membuat ukuran yang tepat, berikut adalah penjelasannya : 

  • Spesific : Tujuan atau target yang dibuat harus spesifik, jelas, dan detail agar tidak lebar dan rancu. 
  • Measureable : Tujuan dan target yang dibebankan kepada karyawan atau tim harus memiliki ukuran, baik itu secara kuantitas ataupun kualitas. 
  • Achievable : Target harus bisa diraih dan dicapai, walaupun diformulasikan dengan tantangan
  • Realistic : Tujuan haruslah realistis dengan mempertimbangkan rintangan dan hambatan yang ada di depan
  • Time sensitive : Memberikan batasan waktu untuk sebuah target untuk dicapai.

Dengan menerapkan sistem KPI ini juga HRD akan dimudahkan dalam melakukan dampak kinerja karyawan untuk pencapaian perusahaan, selain itu KPI karyawan juga dapat digunakan sebagai parameter untuk mengadakan reward dan punishment yang objektif, yang mana juga cara ini dilakukan untuk memancing karyawan untuk mengeluarkan performa terbaiknya saat bekerja. 

Baca juga : Hukum Ketenagakerjaan: Definisi, Tujuan dan Regulasinya

Tidak hanya itu saja dari KPI ini karyawan jadi mengerti dan memahami apa tujuan perusahaan, dan apa ekspektasi perusahaan terhadap dirinya, sehingga karyawan bisa bekerja dengan visi karena mereka mengetahui dampak pekerjaannya untuk perusahaan. 

3 Kriteria untuk membangun sistem KPI

kpi karyawan

Untuk memastikan sistem KPI bisa berjalan dengan baik di perusahaan, ada 3 kriteria yang yang harus dipenuhi, berikut adalah 3 kriteria key performance indicator :

  • Desentralisasi mulai dari level manajemen hingga ke level operasional.
  • Kolaborasi antara karyawan dan tim serta pelanggan.
  • Integrasi atau keterkaitan antara ukuran, laporan dan tindakan.

Pada praktik dan proses KPI merupakan sistem yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga masing-masing tugas divisi atau karyawan dapat mempengaruhi lainnya, disinilah fungsi KPI bermain, dimana sistem ini dapat menemukan sesuatu yang miss dari sebuah alur kerja. 

Demikian adalah pengenalan manfaat dan fungsi KPI karyawan yang perlu Anda ketahui, gunakan sistem KPI yang handal dan powerfull untuk menunjang produktivitas dan bisnis perusahaan. 

Kerja Remote: Definisi, Keuntungan serta Tips Menjalankannya

Kerja Remote: Definisi, Keuntungan serta Tips Menjalankannya

Dewasa ini, trend kerja remote semakin banyak digunakan oleh berbagai perusahaan, terutama mereka yang bergerak dalam bidang IT. Seperti yang kita tahu, pekerjaan yang seluruhnya dilakukan lewat gadget seperti PC atau laptop memang bisa dilakukan di mana saja. Tak melulu harus dengan pergi ke kantor, Anda pun bisa menyelesaikan pekerjaannya di kamar, di kafe atau di mana pun tempat yang sekiranya nyaman untuk bekerja.

Kerja remote atau remote working ini cukup bisa dijadikan solusi bagi perusahaan yang menginginkan orientasi pada hasil namun dengan menekan biaya operasional. Bisa dibilang kerja remote yang dilakukan oleh karyawan akan sangat mempengaruhi tagihan utilitas perusahaan tersebut. 

Selain itu, jika Anda adalah pelaku usaha yang masih awal atau pemula, mempekerjakan seseorang secara remote ini juga tak membuat Anda harus memiliki kantor. Artinya, Anda bisa menjalankan operasional bisnis tanpa harus menyewa tempat atau mendirikan satu kantor yang megah. Cukup menghemat banyak biaya, bukan?

Nah, pada artikel PayrollBozz kali ini, kami akan mengajak Anda untuk memahami istilah kerja remote yang cukup populer beberapa tahun belakangan. Mulai dari definisi, keuntungan yang ditawarkan hingga tips-tips untuk menjalankannya bagi karyawan yang melakukan remote working. Apa saja itu? Simak lengkap ulasannya berikut ini, ya.

Mengenal Kerja Remote

Kerja Remote

Kerja remote merupakan istilah yang merujuk pada aktivitas bekerja dari jarak jauh dan berada di luar kantor. Dalam hal ini, Anda bisa menyelesaikan pekerjaan dari kantor di rumah, mall, kafe atau bahkan saat liburan di luar pulau sekali pun. Kuncinya hanyalah gadget berupa laptop atau PC yang kemudian harus terhubung dengan koneksi internet untuk memudahkan penyampaian laporan pada atasan atau rekan kerja yang lain.

Konsep remote working ini kurang lebih sama dengan work from home atau officeless system. Di mana eksistensi kantor tak begitu lagi diperlukan karena pekerjaan dapat tetap diselesaikan meski orang-orang tak pergi lagi ke kantor mereka.

Seluruh aktivitas pekerjaan biasanya dilakukan secara daring atau online. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan, mengirim laporan, berkomunikasi dengan rekan kerja dan masih banyak lagi lainnya.

Sistem kerja ini tak hanya dapat digunakan oleh karyawan saja. Bahkan para pengusaha pun juga dapat bekerja dengan tenang dari rumah atau tempat lain di luar kantor. Cara ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki karyawan dari luar daerah, baik itu kota maupun luar negeri. Dengan demikian, aktivitas operasional bisnis pun tetap dapat berjalan dengan lancar.

Tujuan Kerja Remote

tujuan kerja remote

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sistem kerja remote diadakan untuk membantu menekan biaya operasional dalam sebuah bisnis. Selain itu, sistem ini juga memudahkan seorang pengusaha dalam merekrut karyawan yang berkompeten namun berada di luar daerah kantor didirikan.

Misalnya, Anda sebagai pelaku usaha merekrut karyawan asing dari Australia. Remote working bisa dijadikan solusi untuk mempekerjakan karyawan tersebut tanpa harus mewajibkannya untuk pindah ke Indonesia.

Baca juga :

Untuk masalah alur pekerjaan, jam kerja dan laporan semuanya tinggal disesuaikan dengan preferensi masing-masing. Beberapa perusahaan biasanya memberikan kebebasan pada karyawannya untuk bekerja sesuai keinginan mereka.

Namun demikian bukan berarti karyawan ini bisa bekerja seenaknya, ya. Tetap ada target atau hasil yang harus dilaporkan setiap harinya dengan demikian kerja remote bisa menjadi solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

Keuntungan Kerja Remote Bagi Perusahaan dan Karyawan

1. Jarak dan lokasi tak lagi jadi masalah

Baik karyawan atau pihak perusahaan tak perlu khawatir lagi soal jarak di antara mereka. Karena kerja remote membuat siapapun bisa bekerja secara fleksibel dari mana saja. Peluang kerja karyawan pun juga lebih terbuka lebar. Mereka bisa menyesuaikan jam kerjanya sesuai dengan kondisi mood atau suasana hati. Selain itu, keuntungan sistem remote working bagi perusahaan adalah membuat mereka dapat merekrut karyawan yang potensial dan terbaik.

2. Menghemat biaya transportasi dan operasional

Bagi karyawan yang biasanya pergi ke kantor dengan mobil atau alat transportasi yang lain, macet seringkali menjadi masalah yang utama. Hal ini membuat mereka kehilangan berjam-jam waktunya hanya untuk di jalan. 

Nah, dengan sistem kerja remote, karyawan tak perlu lagi bermacet-macetan. Mereka bisa lebih menghemat banyak waktu dan lebih produktif untuk mengerjakan hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sedangkan untuk perusahaan, mereka bisa lebih menghemat biaya tagihan utilitas yang meliputi listrik, air, internet dan lain sebagainya.

3. Jam kerja fleksibel

Lewat sistem remote working ini, seseorang dapat bekerja dalam waktu terbaiknya. Mereka bisa menyesuaikan kapan suasana hatinya sedang membaik dan pada waktu paling produktif menurutnya. Dengan demikian, hasil yang diberikan pun akan jauh lebih memuaskan dibanding dengan seorang karyawan yang bekerja dengan mood yang buruk dan berada dalam tekanan.

Selain itu, jam kerja fleksibel yang dimaksud di sini adalah Anda bisa mengerjakan pekerjaan kapan pun selama itu tidak melebihi deadline. Artinya, misal Anda ingin bekerja di tengah malam atau dini hari, tentu boleh-boleh saja. Tak ada yang jadi masalah dengan hal tersebut selama laporan dan progress terus berjalan.

4. Work-life balance

Sistem kerja remote juga memudahkan siapapun untuk menyeimbangkan hidupnya dengan jam kerja yang mereka miliki. Anda bisa menyesuaikan kapan waktu yang tepat untuk quality time bersama keluarga. Selain itu, karena bekerja remote, Anda bisa membawa pekerjaan kemana saja meski sedang liburan sekali pun.

5. Pilihan tempat kerja yang beragam

Tak melulu harus bekerja dari rumah, karyawan yang bekerja secara remote juga bisa menggunakan opsi lain untuk pergi ke mall, cafe, hotel atau coworking space yang ada di sekitar. Sehingga jika memang Anda sedang merasa bosan di rumah, terdapat banyak tempat yang bisa dijadikan opsi untuk space bekerja.

Tips Bekerja dengan Sistem Remote Working

tips bekerja dengan sistem remote

Tak semua orang bisa nyaman bekerja dengan sistem remote working ini. Beberapa di antaranya berpikir bahwa kerja di kantor jauh lebih nyaman karena minim distraksi. Nah, berikut PayrollBozz juga berikan beberapa tips bekerja remote yang bisa Anda coba dan terapkan. 

1. Kendalikan diri saat bekerja

Risiko paling sering dialami oleh para pekerja remote adalah mereka dapat dengan mudah terganggu atau terdistraksi dengan suatu hal tertentu. Misalnya, suara keramaian anak kecil dari tetangga atau tiba-tiba muncul hasrat ingin bermain game daring. Jika bekerja di kantor, semua distraksi tersebut tentu tidak akan ada karena senantiasa diawasi oleh bos atau merasa tidak enak dengan rekan kerja lainnya.

Namun bekerja di rumah membuat hal-hal tersebut seringkali terjadi. Saat sedang tidak mood bekerja dan memilih untuk bermain game. Sayangnya, tak disadari waktu mereka bermain sudah cukup lama dan membuatnya malas untuk melanjutkan pekerjaannya.

Untuk itu, Anda harus memiliki sikap pengendalian diri yang kuat. Anda pun bisa membatasi akses pada ponsel saat bekerja agar tidak mudah terganggu dengan notifikasi yang ada.

2. Temukan cara terbaik untuk bekerja

Setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan. Maka dari itu, Anda bisa mengeksplorasi dan mencari tahu cara kerja seperti apa yang paling menarik dan memudahkan bagi Anda.

3. Tentukan jam kerja yang paling produktif

Lagi-lagi, setiap orang juga memiliki jam-jam tertentu di mana mereka merasa dirinya paling produktif. Ada orang yang cenderung bisa mengerjakan pekerjaan dengan cepat pada saat tengah malam hingga dini hari. Ada juga yang memilih untuk mengerjakan pagi hingga sore. Semuanya tinggal disesuaikan dengan preferensi Anda saat bekerja.

4. Miliki perencanaan atau to-do-list

Untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan, milikilah to-do-list atau daftar apa saja yang harus segera diselesaikan. Dengan demikian, Anda dapat tetap fokus pada satu tujuan yang utama.

5. Tetap online untuk berkomunikasi dengan klien atau rekan kerja

Pada tips di atas, kami sarankan Anda untuk menjauhkan hp pada saat bekerja agar tidak terganggu. Namun bukan berarti Anda bisa menyepelekan setiap notifikasi chat atau panggilan dari rekan kerja, atasan maupun klien. Pastikan Anda segera memberikan respon jika memang hal tersebut bersifat urgent. Karena bagaimana pun, komunikasi menjadi kunci utama dalam kerja remote yang baik.

Kesimpulan

PayrollBozz

Nah, demikianlah artikel mengenai kerja remote kali ini. Dengan memahami definisi serta penjelasan singkatnya di atas, baik Anda sebagai pelaku usaha atau karyawan dapat mengetahui plus minusnya.

Bagi perusahaan yang menginginkan untuk merekrut calon talent terbaik dari luar daerah, sistem kerja remote ini sangat direkomendasikan. Tak perlu khawatir soal sistem penggajian karyawan yang bekerja secara remote. Anda bisa mempercayakan semua proses perhitungan dan distribusi gaji dengan PayrollBozz.

Aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menghitung gaji, kalkulasi BPJS dan PPh 21 serta mendistribusikan gaji pada seluruh karyawan dengan tepat waktu. Anda pun bisa membuat slip gaji online dengan cepat dan hasil yang akurat. Sehingga akan sangat menghemat waktu Anda dan dapat menggunakannya untuk mengerjakan hal-hal lain. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan PayrollBozz dan permudah cara Anda dalam memproses gaji karyawan!

Officeless System, Kerja Kekinian Tanpa Harus Ke Kantor

Officeless System, Kerja Kekinian Tanpa Harus Ke Kantor

Istilah officeless system atau sistem kerja tanpa kantor mungkin masih terdengar asing di telinga beberapa orang. Namun sebenarnya di era yang serba digital seperti saat ini, sudah banyak perusahaan besar yang memberlakukan sistem ini dalam operasional bisnis mereka.

Hal ini dikarenakan officeless system dianggap cukup efektif dalam meningkatkan produktivitas karyawan karena mereka dapat bekerja dari mana saja dan kapan saja, tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.

Meski demikian, karyawan yang diperbolehkan untuk bekerja dari luar kantor tetap harus memperhatikan pola kerja serta laporan yang harus mereka buat untuk perusahaan. Karena bagaimana pun, tanggung jawab tetap menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan.

Nah, bagi Anda para pelaku usaha yang ingin meningkatkan produktivitas sekaligus kreativitas karyawan pada saat bekerja. Tak ada salahnya untuk mengadopsi sistem kerja tanpa kantor yang satu ini. Untuk itu pada artikel PayrollBozz kali ini, kami akan membahas mengenai seluk beluk officeless system yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: Jenis Profesi Freelancer dan Keuntungannya di Era New Normal

Definisi Officeless System

definisi officeless system

Secara harfiah officeless system berarti sebuah sistem yang meniadakan kantor dalam operasional sebuah perusahaan. Dalam prakteknya, setiap karyawan yang bekerja secara officeless ini tidak diwajibkan pergi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sebagai gantinya, mereka bisa menggunakan tempat apapun baik itu rumah, cafe, tempat makan, mall hingga coworking space sekali pun. 

Bisa dibilang penerapan sistem kerja tanpa kantor ini tak hanya dapat berdampak positif bagi kinerja karyawan, namun juga perusahaan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karyawan yang bekerja dari rumah atau tempat mana pun yang ia sukai tentu akan lebih produktif karena mereka bisa enjoy dan menyesuaikan pola kerjanya.

Selain itu, cara ini juga digadang-gadang dapat meningkatkan kreativitas karyawan karena mereka dibebaskan berekspresi mengikuti mood atau suasana hatinya. 

Dalam praktek penerapan officeless system ini, jam kerja seringkali menjadi lebih fleksibel. Artinya, setiap karyawan dapat bekerja kapan pun dan di mana pun. Tanpa mereka harus mengikuti aturan 8 sampai 5 atau 9 sampai 6 yang sudah cukup umum digunakan.

Namun demikian, bukan berarti karyawan yang bekerja dengan sistem officeless ini dapat berlaku seenaknya. Justru hal ini berlaku sebaliknya karena laporan pekerjaan dituntut untuk selalu ada.

Sehingga jika Anda adalah karyawan yang bekerja tanpa harus ke kantor, Anda harus senantiasa rutin mengirimkan hasil laporan pekerjaan pada atasan untuk memastikan bahwa progress terus berjalan.

Keuntungan dari Officeless System bagi Perusahaan dan Karyawan

Bagi perusahaan yang menjalankan sistem kerja tanpa kantor ini, mereka bisa menghemat lebih banyak pengeluaran. Sebut saja tagihan utilitas seperti air dan listrik yang lebih bisa ditekan karena karyawan tak lagi menggunakan barang elektronik dalam kantor.

Tak hanya itu, perusahaan juga jauh lebih menghemat biaya kertas yang biasa digunakan untuk mencetak laporan dan lain sebagainya. Sehingga alokasi dana pun bisa lebih diefisienkan untuk hal-hal lain yang lebih mendukung produktivitas perusahaan.

Karena karyawan yang bekerja di luar kantor cenderung minim stres dan tekanan, hal ini juga lebih mensejahterakan mereka pada saat bekerja. Sehingga mereka dapat lebih fokus dan produktif dalam menyelesaikan pekerjaannya. Mereka akan menikmati setiap proses yang dilaluinya tersebut. 


Tak hanya menghemat pengeluaran bagi perusahaan saja, karyawan yang bekerja dari rumah atau di luar kantor juga bisa lebih menghemat biaya yang biasanya mereka keluarkan untuk transportasi atau makan siang. 

Baca juga: Cara Menggunakan Google Meet untuk Work From Home

Kekurangan dari Officeless System dalam Penerapannya

kekurangan officeless system

Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas, sistem yang satu ini juga memiliki kekurangannya tersendiri. Di mana mayoritas kekurangannya ditanggung oleh karyawan. Sebut saja tagihan utilitas mereka yang cenderung membengkak. Mulai dari tagihan listrik, internet dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, karyawan yang dipilih untuk bekerja di luar kantor juga cenderung sering mengalami miskomunikasi atau salah paham. Memang teknologi digital saat ini sudah banyak yang mendukung untuk memudahkan komunikasi antara dua orang atau bahkan lebih. Anda bisa melakukan voice atau video call dengan satu kelompok sekaligus. 

Sayangnya, komunikasi tersebut masih sering mengalami kendala. Di mana beberapa karyawan mungkin tak memiliki koneksi yang baik sehingga tak seluruh percakapan dapat terekam atau terdengar dengan jelas.

Selain itu, meski jam kerja cenderung fleksibel dan karyawan dapat mengerjakan pekerjaan mereka kapan pun. Hal ini juga dapat menjadi kekurangan karena tuntutan pekerjaan dapat datang kapan saja.

Misalnya revisi yang diajukan oleh klien baru masuk jam-jam malam atau saat Anda sedang hangout bersama teman. Tentu akan sangat merepotkan jika revisi tersebut harus segera dikerjakan dan dikirim kembali, bukan?

Profesi yang Cocok Menggunakan Sistem Kerja Tanpa Kantor

Profesi yang cocok kerja tanpa kantor

Perlu diketahui bahwa tak semua pekerjaan dapat dilakukan tanpa harus pergi ke kantor. Beberapa di antaranya memang harus mewajibkan Anda datang ke kantor karena seluruh peralatan operasional yang dibutuhkan hanya ada dalam kantor tersebut. Sebut saja karyawan produksi, quality control dan masih banyak lagi yang lain.

Nah, di bawah ini kami berikan juga beberapa contoh profesi yang bisa menyelesaikan pekerjaannya dari luar kantor tanpa harus mengalami kerepotan. 

1. Programmer atau developer

Seorang programmer atau developer sangat bisa menyelesaikan pekerjaannya dari mana saja tanpa harus terbatas lokasi tertentu. Selama mereka memiliki perangkat PC atau laptopnya yang mumpuni serta dapat terhubung dengan internet itu sudah lebih dari cukup.

Mengingat profesi programmer cukup  berat untuk dijalani dan membutuhkan banyak konsentrasi, sistem officeless cenderung lebih direkomendasikan bagi mereka. Tujuannya agar programmer tersebut dapat lebih maksimal mengerjakan project-nya tanpa terganggu dengan lingkungan kantor yang tegang dan mungkin sangat menekan.

2. Designer

Berikutnya ada designer yang juga dapat mengadopsi sistem kerja tanpa harus pergi ke kantor. Lagi-lagi selama mereka memiliki perangkat pendukung yang mumpuni itu lebih dari cukup. Karena tidak semua komputer atau laptop dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi editing foto yang cukup berat.

Seorang designer juga biasanya bekerja dengan memperhatikan mood atau suasana hati mereka. Meskipun dituntut untuk tetap profesional dalam segala situasi, namun seringkali hasil yang diberikan ketika mereka dalam kondisi mood yang baik dan pada saat suasana hatinya buruk akan sangat berbeda.

Maka dari itu penting bagi perusahaan untuk mengerti dan memahami kebutuhan karyawannya yang bergerak di divisi kreatif.

3. Content writer

Seperti dua profesi yang telah disebutkan di atas, content writer juga memiliki senjata utama yakni sebuah perangkat laptop atau PC untuk digunakannya dalam menyelesaikan sebuah artikel atau tulisan. Hal inilah yang membuat profesi ini tidak masalah jika dikerjakan dari luar kantor.

Selain ketiga profesi yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak lagi profesi yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan kantor. Pada dasarnya, setiap profesi yang menggunakan gadget sebagai perangkat untuk menyelesaikan pekerjaannya sangat bisa diselesaikan secara officeless. Namun demikian, hal ini kembali pada Anda sebagai pemilik usaha yang berhak menentukan bagaimana sistem kerja dalam perusahaan tersebut.

Mengenal Istilah Head Hunter dan Cara Jitu Agar Dilirik Mereka

Mengenal Istilah Head Hunter dan Cara Jitu Agar Dilirik Mereka

Di era yang serba digital seperti saat ini, mencari pekerjaan tentu bukanlah perkara yang mudah. Apalagi dengan banyaknya tenaga kerja fresh graduate yang bermunculan. Persaingan pun semakin ketat dengan lapangan pekerjaan yang tidak seimbang. 

Nah, di tengah persaingan yang semakin ketat tersebut, muncul jasa konsultan rekrutmen karyawan yang lebih akrab disebut dengan istilah head hunter. Di tengah kemunculannya, banyak perusahaan yang membutuhkan jasa head hunter untuk mencari karyawan profesional dengan cara yang lebih cepat dan efisien.

Biasanya, orang yang dicari oleh head hunter adalah yang berkaitan dengan posisi senior dan cenderung profesional dalam bidang yang dibutuhkan. Seperti manajer, direktur, CEO, CFO, COO dan masih banyak lagi lainnya.

Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui seluk beluk head hunter lebih dalam. Pada artikel kali ini, PayrollBozz akan menjelaskannya secara detail mulai dari definisi, cara kerja hingga tips agar menjadi calon karyawan yang dipilih oleh pihak konsultan head hunter. Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Mengenal Lebih Jauh tentang Head Hunter

mengenal head hunter

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, head hunter merupakan jasa konsultan rekrutmen karyawan. Di mana mereka berperan sebagai pihak yang merekomendasikan seorang karyawan ke pihak perusahaan yang membutuhkan. Namun, para perusahaan head hunter ini tidak akan merekomendasikan karyawan secara asal-asalan. Terlebih dahulu mereka akan melakukan identifikasi terlebih dahulu mengenai pengalaman kerja, prestasi yang berkaitan dan masih banyak lagi pertimbangan yang akan dilakukan.

Pihak head hunter ini jugalah yang nantinya berperan sebagai peng-interview calon karyawan atau kandidat yang sudah terpilih. Interview ini meliputi analisis jabatan, kepribadian dan seluruh komponen yang biasanya dibutuhkan atau diperlukan dalam wawancara pekerjaan. Sehingga perusahaan yang membutuhkan kandidat hanya perlu menerimanya dan bisa langsung mempekerjakan karyawan tersebut.

Dalam tahap mencari kandidatnya, pihak head hunter biasanya memanfaatkan situs sosial media profesional seperti LinkedIn atau bisa juga dengan menggunakan database yang telah mereka miliki sebelumnya. Sekali lagi, mereka hanya akan merekomendasikan calon karyawan yang berkompeten dan berkualitas dalam bidangnya. Dengan harapan, kandidat yang terpilih dan sudah terbukti profesional dalam bidangnya, tidak memerlukan pelatihan dasar ulang.

Baca juga: Cara Menemukan Kandidat Karyawan Terbaik Lewat Iklan Lamaran Kerja

Cara Kerja Head Hunter

cara kerja head hunter

Pihak head hunter hanya akan mencari calon kandidat karyawan ketika mereka mendapatkan permintaan dari klien yang biasanya berupa perusahaan. Setelah mendapatkan permintaan dari klien tersebut, mereka akan segera mencarikan kandidat yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pencarian kandidat ini bisa dilakukan lewat situs sosial media profesional seperti LinkedIn atau dengan menggunakan database yang mereka miliki. Seluruh tahapan akan dilakukan oleh pihak head hunter dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek yang berpengaruh terhadap kualitas kinerjanya.

Mulai dari latar belakang, pendidikan, pengalaman bekerja, prestasi dalam pendidikan hingga pencapaian dalam karir dan masih banyak lagi. Termasuk juga pihak head hunter akan mempertimbangkan skill dan knowledge yang dimiliki oleh para calon kandidat karyawan untuk kliennya.

Biasanya klien perusahaan ini sudah menentukan seperti apa kandidat yang mereka inginkan. Misalnya menguasai human resource secara menyeluruh atau dapat menghasilkan penjualan yang signifikan untuk perusahaan.

Dengan demikian diharapkan kandidat calon karyawan yang direkomendasikan oleh pihak head hunter benar-benar berkualitas dan dapat membawa perubahan ke arah yang positif bagi perusahaan yang membutuhkan.

Perbedaan Head Hunter dan Outsourcing

Bagi Anda yang sudah pernah mendengar istilah outsourcing, mungkin terbesit pertanyaan, “Apa bedanya head hunter dengan outsourcing?” Mengingat kedua istilah ini sama-sama berkecimpung dalam dunia perekrutan karyawan. Namun sebenarnya jika ditilik lebih lanjut, kedua istilah ini memiliki perbedaan definisi yang cukup jelas. Sehingga untuk membedakannya pun cukup mudah.

Head hunter hanya merekomendasikan calon karyawan yang nantinya akan bekerja di perusahaan kliennya. Dengan demikian, setelah kandidat tersebut bekerja

Head hunter merupakan pihak ketiga yang merekomendasikan calon karyawan pada klien perusahaan. Nantinya karyawan yang diterima akan sepenuhnya bekerja dan bertanggung jawab untuk perusahaan terkait. Masalah penggajian pun juga sepenuhnya akan digaji oleh perusahaan tersebut. Hanya saja perusahaan klien yang menggunakan jasa head hunter ini nantinya perlu membayar komisi sebesar 20-25% gaji dari karyawan yang berhasil direkrut dalam 1 tahun.

Sedangkan karyawan outsourcing merupakan tanggung jawab penuh pihak penyedia jasa outsource tersebut. Mereka hanya dipekerjakan pada perusahaan lain, namun pihak yang menggajinya tetap dari perusahaan outsourcing-nya atau perusahaan yang menyalurkan mereka. Sehingga, jika Anda menggunakan jasa karyawan outsourcing ini, Anda tak perlu membayar apapun pada karyawan tersebut. Sebaliknya, Anda harus membayar jasa yang diberikan oleh perusahaan outsourcing-nya.

Cara Jitu yang Bisa Anda Coba agar Dilirik oleh Head Hunter

1. Mengirimkan CV pada mereka

Cara paling mudah agar eksistensi Anda dilirik oleh perusahaan head hunter adalah dengan mengirimkan CV yang menarik pada mereka. Ada begitu banyak perusahaan head hunter di Indonesia yang bisa Anda jadikan pilihan. Mulai dari Arcigee Indonesia, Robert Walters, Kelly Service dan masih banyak lagi opsi perusahaan head hunter yang lain.

Dalam pengiriman CV pada pihak Head Hunter ini, Anda tak boleh mengharapkan respon yang cepat. Karena bisa saja perusahaan klien membutuhkan posisi yang lain dan bukan seperti yang sesuai dengan keahlian Anda. Untuk itu, Anda tak boleh bergantung hanya pada CV yang dikirimkan pada perusahaan head hunter yang ada.

2. Buatlah profil LinkedIn

LinkedIn menjadi salah satu jenis sosial media yang banyak digunakan oleh para profesional. Pada situs ini, Anda dapat menggunakannya sebagai CV atau portofolio online. Nantinya, perusahaan yang tertarik atau berminat dengan pengalaman kerja dan riwayat pendidikan Anda bisa menghubunginya sewaktu-waktu.

Nah, tak sedikit juga perusahaan head hunter yang menggunakan situs sosial media ini sebagai acuan dalam mencari kandidat karyawan yang berkompeten. Namun untuk melakukan perekrutan, mereka akan terlebih dahulu mempertimbangkan seluruh informasi yang tertulis dalam profil tersebut.

Maka dari itu, jika Anda membuat akun LinkedIn pastikan untuk mengisi data diri secara lengkap dan sesuai dengan fakta. Tulis juga seluruh pencapaian atau prestasi Anda semasa sekolah bahkan juga prestasi dalam karir. Dengan demikian, siapapun yang melihatnya akan tertarik dan Anda bisa mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan atau juga dari perusahaan head hunter yang membutuhkan calon kandidat karyawan.

3. Bangun branding diri Anda secara online

Personal branding menjadi salah satu hal terpenting yang harus Anda perhatikan. Terlebih jika Anda cukup aktif dalam media sosial. Bangunlah citra baik bagi diri Anda sendiri lewat berbagai macam cara. Anda bisa menggunakan platform sosial media yang ada sebagai modal awal untuk membangun personal branding yang positif.

Perusahaan head hunter yang akan merekrut kandidat karyawan biasanya akan melakukan pencarian mendalam terhadap track record Anda selama ini. Termasuk di antaranya juga jejak digital. Untuk itu, pastikan bahwa Anda cukup bijak dan positif dalam menggunakan sosial media agar saat perusahaan head hunter melirik, mereka tidak kehilangan minat saat mencari tahu soal seluk beluk identitas Anda.

Baca juga: 5 Profesi yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Penutup

Nah, itulah tadi sekilas artikel mengenai head hunter dan cara jitu agar dilirik oleh mereka. Bagi Anda yang saat ini sedang berusaha mencari pekerjaan baru, semoga segera mendapatkan profesi sesuai dengan yang diinginkan. Tak ada salahnya juga Anda mengikuti tips di atas agar dapat menarik perhatian perusahaan head hunter yang ada. Selamat mencoba!

Mengenal Outsourcing Karyawan dan Perbedaannya dengan Karyawan Kontrak

Mengenal Outsourcing Karyawan dan Perbedaannya dengan Karyawan Kontrak

Istilah outsourcing karyawan bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi di pendengaran. Namun, nyatanya masih banyak orang yang salah dalam mengartikan istilah ini dalam prakteknya. Lantas, apa sih sebenarnya outsourcing karyawan itu? 

Pada artikel berikut ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk menilik lebih jauh mengenai definisi dari istilah outsourcing karyawan hingga kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan. Penasaran, kan? Simak artikel lengkapnya berikut ini, ya!

Definisi Outsourcing Karyawan

karyawan outsourcing

Outsourcing dalam sebuah perusahaan bisa digambarkan sebagai penggunaan tenaga kerja yang dibutuhkan dari pihak ketiga atau melalui perantara untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Artinya, tenaga kerja outsourcing ini bernaung di bawah perusahaan penyalur sebelum nantinya ditugaskan ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa mereka. 

Untuk masa kerja dari tenaga kerja outsourcing bergantung pada jenis kontrak yang telah mereka (pihak karyawan) sepakati bersama dengan perusahaan yang merekrutnya.

Dalam sistem kerja outsourcing, perusahaan penyedia jasa ini akan melakukan pembayaran terlebih dahulu kepada para karyawannya, lalu kemudian mereka menagih ke perusahaan klien. Tenaga kerja outsourcing sendiri biasanya bekerja dengan cara sistem kontrak dengan perusahaan yang menggunakan jasa mereka, perusahaan penyalur hanya bertugas menyalurkan mereka ke perusahaan  pengguna jasanya

Baca juga : Omnibus Law Ciptaker, Dan Poin-Poin Yang Penting Untuk Diketahui

Jika tenaga kerja outsourcing dan kontrak sama-sama bekerja secara kontrak dalam sebuah perusahaan, lalu hal apakah yang membedakan kedua jenis karyawan ini?

Perbedaan Karyawan Outsourcing dan Karyawan Kontrak

Perbedaan outsourcing karyawan

Beberapa hal yang menjadi perbedaan mendasar antara tenaga kerja outsourcing dengan karyawan kontrak adalah dari dalam sistem kerja yang mereka jalani. Seorang karyawan kontrak biasanya direkrut oleh perusahaan untuk bekerja dengan sistem kontrak yang nantinya harus disetujui oleh kedua pihak. Kontrak ini mengatur perjanjian hubungan kerja dalam satu periode waktu yang telah ditentukan. Misalnya, 12 bulan atau kontrak 1 tahun.

Sedangkan tenaga kerja outsourcing proses rekrutmennya dilakukan oleh pihak ketiga. Di mana outsourcing karyawan sendiri dibagi menjadi dua yaitu pihak pemborong seluruh pekerjaan serta pihak penyalur tenaga kerja itu sendiri.

Selain perbedaan dalam sistem rekrutmen kerja yang ada antara karyawan kontrak dan tenaga kerja outsourcing. Hal lain yang membedakan adalah lama masa kerja dari karyawan kontrak dan karyawan outsourcing. 

Masa kerja dari karyawan kontrak biasanya disepakati bersama dalam kontrak kerja dengan jangka waktu maksimal adalah dua tahun. Sedangkan untuk tenaga kerja outsourcing masa kerjanya tidak pasti, artinya kontrak kerja dari tenaga kerja outsourcing tergantung dengan seberapa lama pihak perusahaan membutuhkan jasa dari tenaga kerja tersebut.

Selain itu perjanjian kerja yang dibuat untuk karyawan kontrak biasanya dibuat secara tertulis antara perusahaan dengan pihak karyawan kontrak dan biasanya perjanjian ini disebut sebagai PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu). Sedangkan untuk para karyawan outsourcing biasanya perjanjian kerja tidak diberikan dari perusahaan namun dari pihak penyalur kerja yang menyalurkan mereka.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Jasa Outsourcing Karyawan

kelebihan dan kekurangan outsourcing karyawan

Seperti halnya seluruh aspek dalam kehidupan yang memiliki pro dan kontra atau kelebihan dan kekurangan. Outsourcing karyawan pun memiliki value yang serupa. Nah, berikut beberapa kelebihan serta kekurangan dari menggunakan jasa outsourcing karyawan dalam perusahaan. 

Baca juga : Mau Kerja dari Rumah? Coba 5 Profesi Potensial Berikut Ini!

Kelebihan Mempekerjakan Tenaga Kerja Outsourcing

1. Menghemat biaya pelatihan karyawan

Tenaga kerja outsourcing  biasanya telah memiliki keahlian spesifik seperti yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan keahlian yang telah dimiliki oleh karyawan ini, maka perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan uang untuk memberikan pelatihan kepada para karyawan barunya.

2. Tidak perlu repot melakukan proses perekrutan

Tenaga kerja outsourcing adalah karyawan yang didapat dengan menggunakan pihak ketiga (pihak perantara) atau biasanya juga disebut sebagai perusahaan penyalur tenaga kerja. Pihak penyalur tenaga kerja ini juga biasanya telah melatih para calon karyawan outsourcing itu dengan berbagai keterampilan sesuai yang dibutuhkan.

Kekurangan Mempekerjakan Tenaga Kerja Outsourcing

1. Kecanduan terhadap outsourcing karyawan

Pihak perusahaan yang sering menggunakan jasa dari penyedia outsourcing karyawan biasanya akan mengalami ketergantungan terhadap karyawan outsourcing. Karena dinilai lebih mudah untuk direkrut sekaligus tidak membutuhkan banyak waktu.

Nah, tenaga kerja outsourcing ini biasanya sering dijadikan solusi bagi para perusahaan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan atau proyek tertentu.

2. Informasi perusahaan rentan bocor

Memang sebenarnya tidak disarankan ketika perusahaan menggunakan Tenaga kerja outsourcing untuk mengerjakan pekerjaan yang berkaitan erat dengan kegiatan utama bisnis. Namun banyak dari pekerjaan dari tenaga kerja outsourcing sendiri yang beresiko meningkatkan peluang bocornya rahasia perusahaan. Risikonya, informasi yang didapat dari internal perusahaan itu bisa dijual ke pihak lain atau kemungkinan lebih buruknya adalah diketahui oleh kompetitor.

3. Kontrak yang cukup singkat

Kontrak kerja karyawan outsourcing yang relatif singkat biasanya juga akan merepotkan perusahaan. Hal ini dikarenakan pihak perusahaan harus mencari karyawan baru atau memperbarui kontraknya secara berkala. 

Kesimpulan

Melihat penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tenaga kerja outsourcing berbeda dengan tenaga kerja kontrak walaupun konsep kerjanya sama-sama dikontrak oleh perusahaan. Tenaga kerja kontrak adalah tenaga kerja mandiri yang bekerja dalam perusahaan tanpa perantara pihak ketiga. Sedangkan tenaga kerja outsourcing melakukan pekerjaan dalam perusahaan melalui perantara dari perusahaan penyalur.

Penggunaan tenaga kerja outsourcing sendiri bagi perusahaan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan masing masing. Karenanya, diharapkan perusahaan cukup jeli dan mampu memanfaatkan jasa outsourcing karyawan dengan bijak dan maksimal.

Permudah Cara Anda Mengelola Absensi Karyawan Outsourcing dengan PayrollBozz

Dalam menggunakan jasa outsourcing karyawan, tentu Anda akan mencari kandidat yang mumpuni dan sekiranya dapat bekerja dengan baik dalam perusahaan Anda, bukan? 

Baca juga : Mengenal Surat Kuasa dan Fungsinya dalam Pemindahan Wewenang

Maka dari itu tak ada salahnya untuk menggunakan aplikasi PayrollBozz yang dapat membantu Anda dalam mengelola absensi karyawan. Tak hanya itu, perangkat lunak ini juga dapat digunakan sebagai sistem penggajian yang lebih modern dan efisien. Urusan cuti dan izin karyawan pun juga bisa Anda kelola dari mana saja lewat aplikasi PayrollBozz. 

Jika Anda sering mengalami kesulitan dalam hal perhitungan reimbursement, pajak, BPJS dan komponen lain dalam perusahaan. PayrollBozz juga dapat diandalkan untuk membantu memudahkan pekerjaan tersebut sehingga Anda dapat menghemat lebih banyak waktu untuk produktif dalam hal lain.

Tak hanya itu, laporan absensi bulanan pun juga akan secara otomatis tersedia dalam aplikasi ini. Sehingga akan sangat memudahkan Anda dalam mengelolanya.

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan aplikasi PayrollBozz dan permudah cara Anda dalam mengelola absensi dan seluruh kebutuhan mobile HR.

Apa Saja Tugas Direktur Utama, Dan Berapa Gajinya? Berikut Adalah Ulasannya!

Apa Saja Tugas Direktur Utama, Dan Berapa Gajinya? Berikut Adalah Ulasannya!

Direktur utama adalah seorang pemimpin perusahaan, pengarah, kepala koordinator, eksekutor dan komunikator bagi sebuah perusahaan. Seorang direktur adalah nahkoda bagi perusahaan, harus memiliki tujuan yang jelas, dalam hal ini adalah “Visi” serta tahu cara menuju ke arah tersebut yang disebut “Misi”.

Menciptakan visi dan membuat misi adalah tugas utama seorang direktur untuk mencapai tujuan perusahaan, tidak hanya itu seorang direktur juga harus mampu melakukan pengawasan, menjaga kestabilan perusahaan, menyeleksi dan menyelesaikan masalah dengan cara yang luar biasa. 

Tanggung jawab seorang direktur utama sangatlah berat, karena ialah orang yang bertanggung jawab langsung kepada para pemegang saham atau komisaris dari perusahaan tersebut. Tidak mudah menjadi seorang direktur, karena harus memiliki pengalaman, kepintaran, kreativitas, dan mampu bertahan dalam tekanan yang tinggi. 

Tidak seperti dalam sinetron dimana direktur utama seolah-olah hanya bertugas melakukan approval dan menandatangani surat, jauh dari apa yang ditampilkan pada layar kaca sesungguhnya direktur utama dituntut bekerja extraordinary agar dapat mewujudkan kesuksesan, dan tidak jarang dia mengeksekusi sendiri.  

Namun dibalik tanggung jawab dan tugasnya yang berat, menjadi seorang direktur juga memiliki sisi indahnya yaitu gaji dan tunjangan yang besar, fasilitas yang spesial, serta kesejahteraan yang bisa dibilang terjamin. 

Baiklah kami tahu Anda tentu penasaran dengan sisi indah direktur utama, namun sebelum ke arah situ alangkah lebih baiknya kita tahu apa saja tugas-tugas pokok seorang direktur utama.

Tugas-tugas ini adalah gambaran pada umumnya, karena pada realitanya tugas direktur di masing-masing perusahaan berbeda satu sama lain, dan bahkan ada yang diberikan misi khusus kepada pemegang saham atau komisaris. 

Baca juga : CEO Adalah Bagian Terpenting dalam Perusahaan. Kita Kenali Tugas dan Fungsi CEO di Perusahaan yuk!

Tugas Direktur Utama

Seperti yang sudah kita singgung diatas direktur adalah seorang pengarah yang mensupervisi perusahaan, nah tugas-tugas pokoknya pun tidak jauh dari membuat perencanaan dan menjaga kondisi perusahaan untuk tetap stabil agar terus bisa bersaing. Dan berikut adalah daftar tugas pokok direktur utama. 

  1. Memimpin seluruh divisi dan eksekutif perusahaan
  2. Membuat perencanaan dan strategi utama, untuk mencapai visi perusahaan
  3. Menjadi perwakilan perusahaan, apabila ada kerjasama dengan pihak luar atau perusahaan lain
  4. Decision maker dan menentukan kebijakan perusahaan
  5. Mengawasi kegiatan kepegawaian dengan membaca laporan yang diberikan pimpinan eksekutif di perusahaan
  6. Memeriksa keuangan dan membuat anggaran pengeluaran untuk biaya operasional perusahaan
  7. Membuat inovasi yang kreatif untuk kemajuan bisnis 
  8. Memimpin rapat internal perusahaan dan juga dengan pemegang saham

Nah daftar diatas merupakan tugas pokok utama seorang direktur utama, walaupun secara spesifik bisa saja berbeda dengan kenyataannya, namun dari sini kita bisa melihat betapa pentingnya peran seorang direktur, karena ia adalah ruh yang ada di dalam perusahaan. 

Selain tugasnya yang berat, tanggung jawab yang diberikan kepada seorang direktur juga tidaklah kalah berat. Bahkan jika salah langkah atau gagal, direktur bisa membuat perusahaan bangkrut atau kalah bersaing dengan kompetitor dan berikut adalah tanggung jawab seorang direktur. 

Baca juga : Tugas Supervisor dan Fungsi Kerjanya yang Harus Dilakukan

Tanggung Jawab Direktur Utama

  1. Membuat/memeriksa anggaran belanja perusahaan, dan melaporkannya kepada pemegang saham
  2. Memimpin perusahaan serta membuat kebijakan dan peraturan perusahaan
  3. Melakukan seleksi dan mempromosikan karyawan untuk jabatan eksekutif
  4. Melakukan evaluasi rutin secara umum dan juga spesifik untuk kemajuan bisnis perusahaan
  5. Mengembangkan bisnis perusahaan
  6. Membuat perusahaan untung

Setelah mengetahui tugas dan tanggung jawab dari seorang direktur utama, berikut adalah nominal gaji yang bisa Anda dapatkan jika menduduki jabatan ini. Namun gaji direktur utama juga ada tingkatannya, tergantung seberapa besar perusahaan yang ia pimpin. 

Gaji Direktur Utama

  • Gaji Direktur utama di perusahaan swasta berskala kecil, Rp 50.000.000/bulan
  • Gaji Direktur utama di perusahaan swasta berskala besar, Rp 95.000.000/bulan
  • Gaji Direktur utama di perusahaan multinasional, Rp 500.000.000/bulan – Rp 700.000.000
  • Gaji Direktur utama di perusahaan pemerintah/BUMN, Rp 3 miliar/bulan

Daftar gaji direktur utama diatas merupakan taksiran umum, bisa saja lebih diatas nominal tersebut atau bahkan kurang dari nominal ini. Semua kembali bagaimana kondisi perusahaan yang ia pimpin serta apa saja tugasnya. 

Melihat gajinya yang besar, tentu membuat kita bertanya-tanya bagaimana cara menjadi direktur utama? Apa saja syarat untuk menduduki jabatan prestigious ini. Nah berikut ini ada bocoran nih, apa saja syarat yang diperlukan untuk berada di posisi ini, berikut adalah ulasannya : 

Baca juga : Fakta Lengkap tentang Jenis Pangkat dan Golongan PNS

Syarat Umum Untuk Menjadi Direktur Utama

  • Pria atau wanita berusia minimal 25 tahun
  • Memiliki pendidikan S2 di semua jurusan
  • Memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi
  • Memiliki sifat tegas dan cekatan
  • Mampu bekerja dibawah tekanan yang besar
  • Memiliki kemampuan memecahkan masalah
  • Mampu berpikir kreatif dan out of the box di segala situasi
  • Berkepribadian baik dan jujur
  • Bertanggung jawab

Terlihat basic bukan? Namun percayalah tidak semua orang bisa menjadi seperti di atas dengan mudah, selain itu biasanya direktur dipilih oleh seorang komisaris, nah disini tentunya Anda sudah harus memiliki pengalaman dalam memimpin sebuah organisasi, divisi atau perusahaan. 

Selain syarat di atas Anda juga perlu memiliki keterampilan sebagai berikut: 

  1. Punya time management yang baik  
  2. Kreatifitas tingkat tinggi untuk menciptakan inovasi yang luar biasa
  3. Bisa beradaptasi di segala lingkungan
  4. Handal dalam berkomunikasi dan bernegosiasi
  5. Mampu berpikir tenang dan mengontrol emosi saat di keadaan yang sulit

Nah bagaimana apakah Anda sudah yakin ingin menjadi seorang direktur utama? Sebaiknya persiapkan diri Anda sekarang, karena untuk berada pada posisi tersebut sangatlah tidak mudah, namun ada gaji yang besar menanti Anda.

Demikian adalah definisi direktur utama adalah seperti diatas, beserta gaji, tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan kepadanya.

Ini Dia 10 Attitude dan Skill yang Wajib Dimiliki Agar Terhindar Dari PHK

Ini Dia 10 Attitude dan Skill yang Wajib Dimiliki Agar Terhindar Dari PHK

Tips terhindar PHK – Situasi COVID-19 memang membuat banyak perusahaan harus melakukan perampingan karyawan secara besar-besaran. Tidak jarang kita lihat berita di televisi, ada perusahaan yang bahkan harus memecat sebagian besar karyawannya karena sudah tak sanggup membayar gaji mereka akibat perusahaan yang tak lagi bisa beroperasi secara normal.

Pasti terkadang terselip juga di hati Anda sedikit kekhawatiran jika Anda akan bernasib sama dengan para karyawan tersebut. Apalagi kalau perusahaan Anda terkena dampak yang luar biasa akibat pandemik yang melanda dunia ini.

Meskipun begitu, sebenarnya Anda tak perlu khawatir lho. Sebab, bila Anda memiliki beberapa skill dan attitude ini, tak akan ada perusahaan yang mau memecat Anda. Mau tahu Tips terhindar PHK? Kita bahas bersama yuk!

Komunikasi yang baik

Tips terhindar PHK yang pertama adalah memiliki kemampuan yang seringkali dianggap sepele, tapi sangat penting artinya saat Anda bekerja di sebuah perusahaan. Skill komunikasi yang baik meliputi cara berbicara (terutama di depan umum), cara mendengarkan, sikap tubuh, dan ekspresi.

Perlu diingat bahwa apapun posisi Anda di perusahaan, besar kemungkinan Anda akan harus berhadapan dengan orang lain, baik itu saat rapat internal maupun saat berhadapan dengan klien.

Jika tak memiliki communication skill, tentu Anda akan kesulitan mengekspresikan pikiran Anda dengan jelas, yang berakibat buruk pula bagi reputasi perusahaan tempat Anda bekerja.

Teknologi

Penguasaan teknologi bukan berarti Anda wajib bisa menguasai bahasa-bahasa pemrograman atau membuat website sendiri dari nol (kecuali Anda memang staf di bagian IT).

Kemampuan teknologi dasar pun sudah cukup kok. Paling tidak, jangan sampai Anda dianggap gaptek oleh perusahaan. Minimal Anda harus mahir menggunakan software seperti Microsoft Office.

Bila Anda punya sedikit kemampuan menggunakan software desain grafis seperti Adobe Illustrator atau Corel Draw, tentu itu lebih baik lagi.

Intinya, semakin banyak kemampuan Anda di bidang teknologi, maka keberadaan Anda akan semakin dihargai oleh perusahaan. Bila ternyata Anda belum menguasai itu semua, tak usah cemas.

Ada banyak tutorial penggunaan software untuk pemula yang bisa Anda pelajari di internet. Asalkan Anda memiliki tekad kuat untuk belajar, pasti akan ada jalan kok.

Bisa bekerja dalam tim

Berbeda dengan pekerjaan sebagian besar freelancer, saat Anda bekerja penuh waktu di sebuah perusahaan, maka Anda harus siap untuk bekerja secara tim. Apalagi saat menangani suatu proyek besar.

Nah, bila Anda selama ini tak mengalami kesulitan saat bekerja bersama-sama dengan rekan yang lain, maka ini pasti merupakan nilai plus bagi Anda.

Perusahaan tentu akan menilai apakah Anda bisa memimpin tim maupun dipimpin oleh orang lain, dan apakah Anda bisa secara aktif berkontribusi dalam tim untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan.

Baca juga : Keuntungan Pekerjaan Freelancer di Masa New Normal dan Jenis Kerja yang Bisa Anda Lakukan

Multitasking

Tips terhindar PHK selanjutnya memiliki Skill yang satu ini sudah pasti sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Apalagi bila jumlah karyawan mengalami penyusutan, tentu perusahaan akan lebih memilih mereka yang mampu mengerjakan beberapa hal sekaligus agar lebih efisien.

Sehingga, sangat penting bagi Anda untuk dapat menangani segala sesuatu yang ditugaskan oleh atasan dengan tetap menghasilkan kualitas kerja yang bagus.

Meskipun begitu, tetapkan batas maksimal berapa pekerjaan yang bisa Anda tangani dalam satu waktu agar tak kewalahan. Untuk itu, Anda membutuhkan manajemen waktu yang baik agar segala sesuatunya tetap terorganisir dan semua pekerjaan Anda bisa selesai tepat waktu.

Problem solving skill yang baik

Tak ada satu pun pekerjaan di dunia ini yang bebas masalah, walaupun itu adalah pekerjaan yang sudah Anda tangani bertahun-tahun. Bila terjadi masalah dalam project yang Anda kerjakan atau Anda melakukan kesalahan yang berakibat fatal, maka sangatlah penting untuk tetap bersikap tenang dan berkepala dingin, agar semuanya bisa diselesaikan dengan baik.

Baca juga : Pembahasan Lengkap Tentang Surat PHK Karyawan

Perusahaan tahu bahwa keadaan tak mungkin selalu berjalan dengan mulus, tapi yang terpenting adalah memiliki karyawan yang dapat diandalkan dalam menangani situasi-situasi genting seperti itu.

Nah, bila Anda adalah tipe karyawan yang selalu memiliki jalan keluar untuk setiap persoalan, SELAMAT! Anda pasti akan dipertahankan oleh perusahaan dalam situasi apapun.

Menggunakan sosial media dengan efektif

Hampir semua orang di zaman sekarang bisa menggunakan sosial media, tetapi tak semua orang bisa menggunakanya dengan efektif.

Maksudnya?

Ini berarti bahwa dibutuhkan skill tertentu untuk bisa menggunakan sosial media agar memberikan dampak positif bagi perusahaan. Sosial media tidak dianggap hanya sebagai tren sesaat saja, tapi sekarang dianggap sebagai cara networking baru, berkomunikasi dengan klien, dan memasarkan bisnis Anda.

Terampil dalam penggunaan media sosial yang efektif menjadi suatu kebutuhan wajib. Jadi, pastikan sosial media perusahaan Anda terlihat profesional dan kredibel.

Tak cukup hanya sering posting di instagram atau twitter saja untuk bisa menarik minat calon konsumen atau investor, tetapi diperlukan kemampuan membaca tren, membuat desain yang eye catchy, membuat jargon-jargon menarik, dan menyesuaikan dengan selera pasar saat membuat postingan di sosial media.

Jadi, mulai sekarang coba asah skill sosial media Anda agar terus terpakai oleh perusahaan ya!

Baca juga : Pentingnya Surat Perjanjian Hutang dan Bagaimana Cara Membuatnya

Kemampuan adaptasi dengan baik

Budaya kerja di zaman sekarang adalah setiap orang harus bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada, mulai dari perubahan cara kerja, aturan, peran, hingga fungsi kerja di perusahaan.

Tidak jarang bukan, Anda yang awalnya bekerja di bagian produksi tiba-tiba dipindah tugaskan menjadi staf bagian marketing, misalnya. Kemampuan beradaptasi tentu akan menjadi aset berharga apabila Anda bekerja di perusahaan yang sering melakukan pertukaran peran seperti itu.

Kemampuan bahasa

Tips terhindar PHK selanjutnya punya Kemampuan berbahasa asing, ini adalah aset yang sangat penting utuk Anda miliki.

Walaupun di zaman sekarang banyak orang sudah menguasai bahasa Inggris, tapi tak ada salahnya lho kalau Anda menambah penguasaan bahasa asing lainnya, seperti Korea, Jepang, Mandarin, Perancis, dan bahasa lain.

Pasti perusahaan akan berpikir dua kali untuk menendang anda dari perusahaan.

Sikap menghormati orang lain

Rasa hormat di tempat kerja tidak hanya soal menghormati sesama karyawan atau terhadap atasan saja, lho, melainkan juga menghormati diri sendri, klien dan customer.

Sikap hormat di sini bukan berarti mengiyakan semua yang dikatakan orang lain, tetapi menghargai orang lain saat terjadi perbedaan pendapat. Mereka yang memiliki tipe sikap seperti ini bersedia memperlakukan orang lain dengan sopan dan profesional, meskipun mereka tidak setuju dengan sudut pandang orang lain.

Berkomitmen pada pekerjaan

Perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang berkomitmen pada tugas yang diberikan, baik kecil maupun besar. Perusahaan biasanya menilai bagaimana respon seorang karyawan saat diberikan pekerjaan yang sekilas terlihat “remeh”.

Kalau karyawan mengerjakan pekerjaan sekecil apapun dengan kualitas tinggi dan menganggap sama pentingnya dengan pekerjaan yang besar, maka karyawan tersebut sudah pasti akan mendapatkan nilai lebih di mata perusahaan.

Nah, demikian Tips terhindar PHK dan beberapa attitude dan skill yang sangat dihargai oleh perusahaan, dan pastinya akan membuat posisi Anda aman dari PHK.

Kalau sekarang Anda belum memiliki attitude dan skill tersebut, jangan kuatir, segera saja asah hal-hal tersebut agar kualitas Anda sebagai karyawan semakin bernilai tinggi. Selamat mencoba!

Berniat Menjadi Tenaga Kerja Asing? berikut Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia yang Bekerja di Luar Negeri

Berniat Menjadi Tenaga Kerja Asing? berikut Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia yang Bekerja di Luar Negeri

Di zaman sekarang, teknologi sudah semakin canggih dan dunia seakan tanpa batas. Hal ini dirasakan hampir di semua sektor kehidupan, termasuk dunia pekerjaan.

Sudah tak aneh kan kalau kita melihat banyak warga negara asing yang bekerja di Indonesia, begitu pun Warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Nah, jika Anda berminat juga untuk bekerja di luar negeri seperti Australia, Amerika, Jepang, Korea, dan banyak negara lainnya, ada baiknya Anda simak dulu penjelasan lengkap tentang persiapan yang harus dilakukan serta hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri berikut ini.

Persiapan bekerja di luar negeri

Ada banyak pilihan pekerjaan yang bisa dilakukan kalau Anda ingin bekerja di luar negeri, sesuai dengan bidang yang Anda kuasai dan latar belakang pendidikan.

Jangan lupa juga penuhi persyaratan dokumen yang harus Anda penuhi untuk mengajukan visa bekerja pada kedutaan besar negara yang bersangkutan di Indonesia. Siapkan semua persyaratannya agar proses pengajuan visa berjalan dengan lancar.

Bila sehabis Anda kuliah di luar negeri kemudian ada tawaran pekerjaan di sana, coba tanyakan apakah Anda perlu mengurus visa baru, sebab biasanya visa pelajar tidak bisa digunakan untuk bekerja.

Baca juga : Tugas Supervisor dan Fungsi Kerjanya yang Harus Dilakukan

Saat semua persyaratan sudah dipenuhi dan Anda pun sudah bisa mulai bekerja di perusahaan luar negeri, maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu:

Bisa berbahasa asing dengan baik

Hal ini jelas menjadi modal dasar saat Anda berminat bekerja di luar negeri. Tak hanya bahasa utama di negara yang bersangkutan saja, tetapi juga bahasa internasional, yaitu Inggris.

Sebagai contoh, Anda akan bekerja di Korea Selatan. Maka tentu Anda harus menguasai bahasa Korea. Tetapi selain itu, ada baiknya Anda juga menguasai bahasa Inggris, agar kemampuan Anda lebih dibutuhkan nantinya.

Kalau Anda belum betul-betul menguasai bahasa asing tersebut, tidak usah kuatir. Anda bisa memilih untuk kursus bahasa secara online ataupun offline sesuai dengan budget yang Anda miliki. Yang terpenting adalah memiliki kemauan yang kuat untuk bisa fasih berbahasa asing.

Perluas wawasan Anda

Bekerja di luar negeri tentu berbeda dengan di Indonesia. Ada banyak hal dan aspek yang harus dipertimbangkan saat melihat suatu persoalan.

Itulah sebabnya Anda harus belajar memperluas wawasan Anda, agar selain dapat berpikir kritis, Anda juga bisa dapat lebih bijak dalam menanggapi sesuatu.

Apalagi seperti kita tahu, perusahaan asing biasanya lebih menyukai karyawan yang memiliki pengetahuan luas di berbagai bidang.

Jadi, bila Anda adalah seorang staff marketing tetapi juga sedikit mengerti dunia politik, memiliki kemampuan desain grafis yang baik, dan memiliki pengetahuan umum di bidang bisnis, tentu hal ini akan lebih dihargai oleh perusahaan.

Mempelajari negara tujuan dan juga budayanya

Anda pasti pernah dengar pepatah lama “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” kan? Arti pepatah ini kira-kira adalah kita harus menghormati adat istiadat tempat di mana kita sedang berada.

Hal ini berlaku tak hanya kalau kita sedang liburan ke daerah-daerah yang ada di Indonesia, tetapi juga saat harus bekerja di luar negeri. Misalnya saja, kalau Anda bekerja di Korea Selatan, biasanya ada sapaan-sapaan penghormatan tertentu sesuai dengan kedudukannya di perusahaan.

Maka ikutilah penyebutan sapaan tersebut. Berbeda dengan di Indonesia yang biasanya memanggil atasan cukup dengan sapaan “Pak” atau “Bu”.

Atau misalkan Anda bekerja di jazirah Arab yang lebih konvensional dari segi berbusana, maka ikutilah standar berpakaian tersebut agar Anda tidak dicap kurang menghormati budaya negara lain.

Baca juga : CEO Adalah Bagian Terpenting dalam Perusahaan. Kita Kenali Tugas dan Fungsi CEO di Perusahaan yuk!

Sebaiknya, kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh agar kelak mudah mengaplikasikannya saat bekerja di luar negeri.

Mencari tempat tinggal

Nah, salah satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah mencari tempat tinggal selama bekerja di luar negeri nantinya. Walaupun ada beberapa perusahaan yang sudah mempersiapkan akomodasi bagi pegawai asing, tetapi mungkin Anda lebih memilih untuk mencari sendiri tempat tinggal agar lebih sesuai dengan selera.

Di zaman sekarang, menyewa akomodasi saat Anda masih berada di Indonesia bukan hal yang sulit. Anda bisa cari di website penyewaan rumah, melihat-lihat foto akomodasinya, membayar uang DP, dan melunasi uang sewa saat sudah berada di sana. Mudah kan?

Melatih kondisi fisik

Salah satu kenikmatan tinggal di Indonesia adalah kemudahan mendapatkan jasa angkutan umum. Mulai dari bus, angkutan kota, taksi, ojek online, kereta, dan sebagainya dengan harga terjangkau.

Berbeda dengan di luar negeri yang mungkin hanya terbatas di bus dan kereta. Taksi biasanya terhitung cukup mahal, dan jelas tidak ada ojek online seperti di Indonesia yang siap antar jemput Anda sampai di depan pagar rumah.

Itulah sebabnya, seringkali Anda akan harus banyak berjalan kaki dari rumah ke stasiun kereta api terdekat. Apalagi kalau Anda bekerja di Jepang dan Korea. Berjalan kaki adalah hal yang pasti akan Anda lakukan setiap hari dengan jarak yang lumayan jauh dan kondisi alam yang berbukit-bukit.

Jadi, bila Anda selama ini belum terbiasa berjalan jauh, ada baiknya Anda mulai latihan dari sekarang ya.

Menyiapkan mental

Ini adalah hal yang sering agak dilupakan padahal sangat penting lho. Kondisi bekerja di luar negeri jelas beda dengan Indonesia. Mental yang tahan banting jelas diperlukan saat Anda berhadapan dengan pekerjaan dan lingkungan baru.

Ditambah lagi biasanya karakter pemimpin dan rekan kerja setiap negara berbeda-beda. Siapkan mental Anda agar tak gampang terpuruk ya.

Hak WNI yang bekerja di luar negeri

Setelah menyiapkan banyak hal sebelum bekerja di luar negeri, kini tiba saatnya Anda mengetahui hak-hak yang Anda miliki sebagai warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, di antaranya yaitu:

  • Hak untuk mendapat perlindungan hukum
  • Hak untuk memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinan serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.
  • Hak untuk mendapat upah sesuai dengan standar yang berlaku di negara tujuan.
  • Hak memperoleh kesempatan, dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerja asing lain sesuai dengan peraturan undang-undang di negara tujuan.
  • Hak untuk memperoleh jaminan hukum sesuai dengan peraturan perundangan
  • Hak untuk memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan saat kepulangan ke tempat asal
  • Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi
  • Hak memperoleh pilihan meminta perlindungan dan bantuan pejabat konsuler atau diplomatik Indonesia
  • Hak menikmati perlakuan yang sama dengan warga negara di negara tujuan kerja dalam hal jaminan sosial
  • Hak mendapat perilaku yang non diskriminatif
  • Hak atas perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.

Kewajiban WNI yang bekerja di luar negeri

Nah, selain hak-hak di atas, warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri juga memiliki beberapa kewajiban, di antaranya adalah:

  • Turut menjaga nama baik negara Indonesia
  • Mematuhi hukum yang berlaku di negara yang bersangkutan
  • Membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Baca juga : Fakta Lengkap tentang Jenis Pangkat dan Golongan PNS (pegawai negeri sipil)

Nah, khusus untuk poin terakhir ini, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan dalam aturan pembayaran pajak.

Apabila Anda adalah WNI yang akan tinggal di luar negeri lebih dari 183 hari, maka Anda tidak lagi menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri, akan tetapi menjadi Subjek Pajak Luar Negeri.

Ini berarti, Anda tidak perlu membayar pajak penghasilan di Indonesia, tetapi membayar pajak penghasilannya di negara tempat Anda bekerja.

Sedangkan bagi Anda yang masih merupakan subjek pajak dalam negeri, maka ketika kembali lagi ke Indonesia dan tinggal di sini lebih dari 183 hari (6 bulan), maka wajib membayar pajak penghasilan di Indonesia dan melaporkan SPT Tahunan Pajak. 

Cara pembayaran pajaknya bisa via online lewat situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang proses bekerja di luar negeri, dan juga hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang bekerja di sana. Semoga membantu Anda yang memang berniat mencari pengalaman kerja di negara asing ya!

Tugas Supervisor dan Fungsi Kerjanya yang Harus Dilakukan

Tugas Supervisor dan Fungsi Kerjanya yang Harus Dilakukan

Hari ini tiba-tiba saja atasan Anda memanggil Anda untuk menghadap ke ruangannya. Tentu saja Anda pun langsung gugup, karena kuatir telah membuat kesalahan yang membuat bos

Anda harus memberi sanksi. Tetapi, ternyata perkiraan Anda salah, karena manajer Anda justru memberitahukan bahwa Anda telah dipromosikan menjadi seorang Supervisor!

Wah, pasti Anda senang bukan main. Sebab, ini berarti penghasilan Anda pun akan meningkat, apalagi bila ditambah tunjangan dan fasilitas lainnya. Hmm…pasti menyenangkan ya membayangkan itu semua.

Eits tapi tunggu dulu. Jangan lupa bahwa dibalik segala upgrade benefit yang akan Anda dapatkan, tanggung jawab pekerjaan Anda pun akan bertambah. Tugas-tugas baru harus Anda lakukan sebagai seorang supervisor.

Mulai panik karena takut Anda tak bisa menjalankan tugas supervisor dengan baik? Tenang saja. Kami siap membantu kok. Baca artikel ini sampai beres ya, karena kita akan membahas tuntas tugas supervisor dan fungsi kerjanya yang harus anda lakukan.

Apa itu supervisor?

Supervisor adalah sebuah jabatan yang ada dalam perusahaan, di mana ia memiliki wewenang untuk menginstruksikan sesuatu kepada anak buahnya berdasarkan arahan yang diberikan oleh atasan.

Jadi, bisa dibilang posisi supervisor berada di antara manajer dan staf biasa, alias sebagai jembatan di antara keduanya.

Biasanya, bila ada sebuah proyek, maka manajer atau atasan akan bertanya tentang perkembangan pelaksanaannya kepada supervisor. Begitu pula bila ada aspirasi atau masukan dari staf di lapangan kepada pihak manajemen, biasanya akan disampaikan lewat supervisor sebagai perantara.

Baca juga : CEO Adalah Bagian Terpenting dalam Perusahaan. Kita Kenali Tugas dan Fungsi CEO di Perusahaan yuk!

Posisi supervisor yang berada di tengah-tengah ini membuat seorang supervisor harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik karena dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan semua pihak.

Dalam sebuah departemen bisa saja terdapat lebih dari 1 supervisor. Misalnya di divisi General Affair ada supervisor bagian pengadaan barang dan supervisor bagian pemeliharaan fasilitas.

Mengapa jabatan supervisor penting?

Mungkin banyak di antara Anda yang merasa posisi manajer sudah cukup untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap karyawan, lalu mengapa harus ditambah seorang supervisor?

Hal ini karena supervisor berperan sebagai pengawas yang lebih dapat secara aktif terlibat dalam sebuah proyek. Supervisor biasanya bertugas lebih detail dalam mengawasi pekerjaan anak buahnya dibandingkan manajer yang fungsi pengawasannya bersifat lebih umum.

Tanggung jawab supervisor

Secara umum, tanggung jawab supervisor mirip dengan seorang manajer, yaitu:

Perencanaan

Anda sebagai supervisor bertanggung jawab merencanakan kegiatan yang menjadi tugas departemennya. Misalnya, membuat jadwal timeline dan rencana kerja dalam suatu proyek.

Penempatan

Menjadi supervisor berarti Anda bertanggung jawab untuk menempatkan anak buah pada posisi sesuai dengan skill-nya masing-masing.

Pengaturan

Setelah menempatkan karyawan di posisinya masing-masing, maka Anda harus bisa melakukan pengaturan agar semua karyawan dapat melakukan tugasnya dengan baik. Dengan begitu, tujuan perusahaan dapat cepat tercapai.

Pengarahan

Seringkali, walaupun karyawan sudah mengerti tugasnya masing-masing, tetap saja supervisor harus bisa mengarahkan anak buahnya agar tak terjadi penyimpangan yang bisa berakibat proyek selesai tak tepat waktu.

Baca juga : Pembahasan Lengkap Tentang Surat PHK Karyawan

Pengawasan

Jangan lupa bahwa ini adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh seorang pengawas, yaitu tanggung jawab untuk mengawasi jalannya suatu proyek batau pekerjaan.

Fungsi supervisor

Dalam perannya di dalam perusahaan, supervisor memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, yaitu:

  • Sebagai jembatan perantara antara staf dengan pihak manajemen
  • Sebagai pemberi solusi masalah yang terjadi di lapangan tanpa harus melibatkan pihak manajemen
  • Sebagai pengawas anak buahnya dalam menjalankan tugas

Tugas supervisor

Pasti Anda bertanya-tanya, apa saja sih tugas para supervisor itu? Nah, ini dia jawabannya.

Mengatur anak buah sekaligus mematuhi perintah atasan

Dua hal ini seperti yang kontradiktif ya? Tapi memang begitulah adanya. Menjadi seorang supervisor berarti Anda harus bisa bertugas menjadi atasan dan bawahan yang baik.

Anda harus bisa menerima perintah dari atasan, lalu menyampaikannya ke anak buah Anda dengan bahasa dan cara yang bisa diterima oleh mereka. Setelah itu, mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan Anda.

Fungsi pengawasan ini sangat penting artinya, karena itulah salah satu tugas Anda sebagai supervisor.

Pihak manajemen tak mungkin mengawasi pekerjaan karyawan satu-persatu, maka itulah mereka mendelegasikan tugas ini kepada Anda, agar semua pekerjaan yang dilakukan anak buah Anda dapat berjalan sesuai standar perusahaan.

Menjaga fokus kerja karyawan

Semua pekerjaan yang dilakukan secara rutin dan terus-menerus pasti bisa menimbukan rasa bosan bagi yang mengerjakan. Nah, sebagai supervisor, sudah menjadi tugas Anda untuk menjaga agar karyawan bisa tetap fokus mengerjakan semua tugas-tugasnya, walaupun kebosanan sedang melanda.

Salah satu cara agar fokus karyawan tetap bisa terjaga adalah dengan memberikan suntikan motivasi kepada mereka.

Karena Anda adalah atasan langsung, tentunya Anda yang paling mengerti bagaimana cara memompa agar semangat bekerja datang kembali dan karyawan bisa fokus sepenuhnya menyelesaikan tugas dengan baik.

Mampu menyampaikan instruksi atasan kepada anak buah

Seperti yang sempat kita bahas di atas, supervisor berfungsi sebagai jembatan antara pihak manajemen dan pihak karyawan yang bekerja di lapangan.

Oleh karena itu, bila ada perintah dari atasan, maka supervisor harus mampu menyampaikannya kepada anak buah agar mereka mengerti dan mampu menjalankan tugas sesuai instruksi.

Mampu membuat suasana kerja yang nyaman bagi anak buahnya

Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan memperhatikan aspirasi mereka. Biasanya seorang staf lapangan segan untuk langsung mengeluarkan unek-uneknya atau memberikan saran pada pihak manajemen.

Nah, di sinilah salah satu peran supervisor. Dengan menyampaikan unek-unek karyawan, pihak manajemen akan dapat membuat lingkungan kerja lebih kondusif, yang tentu berakibat langsung pada meningkatnya kenyamanan karyawan saat bekerja.

Ciri-ciri menjadi supervisor yang baik

Nah, sekarang setelah Anda mengetahui tugas dan fungsi peran supervisor, berikut ini adalah ciri-ciri seorang supervisor yang baik, yaitu:

Baca juga : Masih Bingung Bagaimana Cara Pembuatan SOP? Simak Langkah-langkahnya di Sini!

Bertanggung jawab

Seorang supervisor tidak hanya bertugas mengawasi pekerjaan anak buahnya saja, tetapi juga bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan mereka dan juga memastikan semua proses pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.

Pendengar yang baik

Supervisor adalah orang yang berada di antara manajemen dan karyawan, oleh karena itu Anda sebagai supervisor harus bisa mendengarkan kedua belah pihak, baik instruksi manajemen maupun kebutuhan karyawan.

Tegas

Tegas di sini bukan berarti galak, tetapi tahu kapan harus bertindak apabila ada kesalahan yang tidak bisa ditolerir, dan harus segera diperbaiki oleh karyawan agar tidak mempengaruhi kinerja perusahan secara umum

Teliti

Supervisor harus bisa memastikan bahwa pekerjaan anak buahnya sudah memenuhi standar kualitas yang ditentukan perusahaan. Jadi, secara tidak langsung supervisor juga berfungsi sebagai quality control.

Komunikatif

Selain mampu menjadi pendengar yang baik, supervisor juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar bisa menyampaikan keinginan perusahaan dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh karyawan.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang tugas, fungsi, sampai ciri-ciri seorang supervisor yang baik. Semoga bisa membantu Anda yang mendapat promosi jabatan sebagai seorang supervisor ya. Selamat menjalankan tugas!