Kondisi keamanan negara yang tidak stabil bukan hanya berdampak pada politik dan ekonomi, tetapi juga langsung memengaruhi dunia kerja. Ketidakpastian ini bisa menimbulkan rasa cemas pada karyawan, mengganggu kelancaran operasional, hingga mengancam keberlangsungan bisnis. Dalam situasi seperti ini, peran Human Resources (HR) menjadi sangat krusial.
Lalu, apa saja langkah strategis yang perlu dilakukan HR saat ini?
1. Menjaga Komunikasi yang Transparan
Ketidakjelasan situasi bisa memunculkan rumor dan kepanikan. HR perlu memastikan komunikasi internal tetap terbuka dan transparan. Informasikan kebijakan perusahaan terkait keamanan, jadwal kerja, atau langkah mitigasi yang diambil. Komunikasi rutin, baik melalui email, HRIS, maupun meeting, akan membantu menjaga rasa tenang karyawan.
2. Prioritaskan Keselamatan Karyawan
Keselamatan harus menjadi prioritas utama. HR perlu meninjau kembali protokol keamanan kerja, seperti:
-
Memberikan opsi kerja dari rumah (remote working) jika situasi rawan.
-
Menyediakan jalur evakuasi dan panduan darurat.
-
Berkoordinasi dengan manajemen fasilitas untuk memperkuat keamanan kantor.
3. Fleksibilitas dalam Kebijakan Kerja
Ketidakstabilan keamanan dapat mengganggu mobilitas. HR sebaiknya menyiapkan kebijakan kerja yang lebih fleksibel, misalnya:
-
Jam kerja yang bisa disesuaikan.
-
Izin khusus tanpa potongan jika karyawan terdampak langsung.
-
Pemanfaatan aplikasi HRIS untuk absensi online, pengajuan izin, dan komunikasi tanpa tatap muka.
4. Perhatikan Kesehatan Mental Karyawan
Situasi negara yang tidak stabil bisa memicu stres dan rasa tidak aman. HR perlu menghadirkan dukungan kesehatan mental, seperti:
-
Konseling online atau penyediaan hotline psikologis.
-
Sesi sharing atau diskusi internal untuk saling menguatkan.
-
Program wellbeing sederhana agar karyawan tetap termotivasi.
5. Menyiapkan Rencana Kontinjensi
HR harus bekerja sama dengan manajemen dalam menyusun Business Continuity Plan (BCP). Rencana ini meliputi:
-
Identifikasi fungsi-fungsi vital perusahaan yang harus tetap berjalan.
-
Penetapan tim inti yang bisa bekerja dalam kondisi darurat.
-
Pemanfaatan teknologi digital untuk menjaga produktivitas meski akses fisik terbatas.
6. Memastikan Keamanan Data Perusahaan
Di era digital, keamanan tidak hanya soal fisik, tetapi juga data. HR bersama tim IT harus memastikan:
-
Data karyawan tersimpan aman, tidak hanya di Excel atau dokumen manual.
-
Sistem HRIS yang digunakan memiliki enkripsi dan backup otomatis.
-
Akses data hanya diberikan kepada pihak yang berwenang.
Penutup
Situasi keamanan negara yang tidak stabil memang menimbulkan banyak tantangan, namun dengan langkah strategis yang tepat, HR dapat membantu perusahaan tetap beroperasi sekaligus melindungi karyawan. Kunci utamanya ada pada komunikasi, fleksibilitas, keselamatan, dan kesiapan menghadapi berbagai skenario.
Dengan demikian, HR tidak hanya menjadi pengelola SDM, tetapi juga garda depan dalam menjaga stabilitas perusahaan di tengah ketidakpastian.