Ketergantungan kepada orang akan mengarahkan anda kepada ekspetasi dan ekspetasi mengarahkan anda pada depresi!

Ketergantungan kepada orang akan mengarahkan anda kepada ekspetasi dan ekspetasi mengarahkan anda pada depresi!

Judul di atas mungkin membuat kita tersadar dan bertanya kepada diri kita sendiri, “apakah selama ini saya secara tidak sengaja menggantungkan diri pada orang lain?“.

“Never get too attach to someone, because attachments lead to expectations and expectations lead to sufferin”. Kalimat tadi adalah sebuah peringatan bagi kita untuk bisa mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, karena jika orang tersebut berdiri dan kita masih nyaman bersandar padanya, kita akan terjatuh.

Seorang yang sukses memberikan pesan kepada temannya tentang bagaimana caranya berada di puncak kesuksesan, pertama yang harus dilakukan adalah melepaskan beban agar tubuh lebih ringan dan mudah menanjak ke atas.

Lalu seorang temannya menjawab bahwa tidak ada beban atau tanggungan dalam hidupnya, dia tidak punya istri sudah pasti belum memiliki anak, tidak memiliki cicilan apapun, ataupun lainnya yang dapat menghambat dirinya untuk sukses dan kaya. tapi entah kenapa sampai sekarang dia belum bisa sukses.

Lalu orang yang sukses itu memberi himbauan kepada temannya bahwa terlalu bergantung kepada orang lain, juga akan menghambat dirinya untuk maju dan itu adalah beban yang sebenernya dalam kehidupan.

Terkadang kita harus bisa mandiri, menyelesaikan apa yang telah dimulai dengan sendirinya tanpa bantuan orang lain. karena hal tersebut membuat orang belajar mengenal dirinya sendiri, dengan secara tidak langsung membuat dirinya menjadi lebih baik.

Kemudian seorang temannya menyadari bahwa selama ini prestasi yang ia raih di perusahaan terlalu banyak campur tangan rekannya, sampai ia lupa belajar untuk menyelesaikan masalah dengan solusinya sendiri. Pada posisi ini sebenernya yang lebih di untungkan adalah rekannya, karena ia bisa belajar banyak dari masalahnya.

Tanpa disadari selama ini ia berjalan dan bergerak dalam tubuh seseorang, dia bukanlah dirinya lagi, tidak berjalan dalam kehendaknya, dan hidup dalam ambisi orang lain. Hingga pada akhirnya sadar bahwa ia tidak bisa selamanya hidup dengan bergantung kepada orang lain.

Setelah mendengar saran dari temannya dia pun diam untuk merenungkan diri, dalam hatinya ia bertanya “sejak kapan saya bergantung kepada orang? apakah selama ini saya hanya takut mencoba untuk menyelesaikan segalanya sendiri? padahal dulu pun saya tidak tahu dia bisa membantu saya atau tidak”

Setelah ia merenungkan segalanya, dan mengintrospeksi dirinya sendiri dan mencoba memberanikan diri untuk menyelesaikan masalah dengan sendirinya dengan mengambil tanggung jawab penuh. ia pun berhasil dan ternyata hasil yang di dapat sama baiknya.

Terkadang selama ini kita tidak tahu apa yang telah membelenggu kita dan menjadi penghambat adalah ketergantungan diri kita kepada orang lain. Tidak lagi mengedepankan logika melainkan emosi saat bekerja, mudah depresi, cepat menyerah hingga mudah meminta pertolongan.

Tantanganlah yang membuat diri kita menjadi lebih kuat, bukan orang lain. Berhenti menjadi ranting karena itu akan mudah patah, tapi jadilah pohon yang besar yang bisa meneduhkan apapun dibawahnya.

Dari judul di atas kita bisa kembali belajar dan introspeksi diri sendiri, bahwa menjadi mandiri dan bekerja sama itu sama penting, tetapi jangan sampai kita hanya bergerak atas kehendak orang, tapi berusahalah memberi manfaat dan terobosan yang membawa anda dan tim bisa maju.

Jangan pernah takut gagal hanya karena tidak yakin pada diri sendiri, karena kegagalan bersahabat dengan kesuksesan jadi kenali kegagalan agar bisa meraih kesuksesan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *