Dear User : Berikut Adalah Benefit Merekrut Fresh graduate

Dear User : Berikut Adalah Benefit Merekrut Fresh graduate

Kebanyakan pihak user atau manajemen menginginkan kandidat yang berpengalaman dengan segudang portofolio yang menakjubkan, permintaan tersebut membuat HRD harus memasang kualifikasi yang tinggi di iklan lowongan pekerjaan. 

Pengalaman bekerja di bidang yang sama memang menjadi modal utama untuk bisa memahami tugas dan tanggung jawab, agar dapat mengikuti ritme bekerja di perusahaan. 

Kualifikasi yang tinggi ini membuat lulusan baru atau fresh graduate menjadi dikesampingkan, padahal ada banyak keuntungan atau benefit yang akan didapat perusahaan ketika merekrut angkatan kerja baru. 

Ketika Anda mempekerjakan seorang fresh graduate, yang mereka kejarlah bukanlah gaji yang tinggi atau bagaimana caranya mendapatkan jabatan, melainkan bekerja dan memberikan performa yang terbaik bagi perusahaan. 

Tidak semua freshgraduate yang baru lulus kemampuannya dibawah kandidat yang berpengalaman, dengan arahan yang tepat bisa saja mereka memiliki skill yang lebih baik. Dan berikut adalah benefit mempekerjakan pekerja fresh graduate

Benefit mempekerjakan freshgraduate

1 ) Semangat bekerja dan belajar yang tinggi

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, ketika seorang fresh graduate diterima bekerja maka hanya akan ada satu hal yang ia lakukan, yaitu bekerja sebaik mungkin untuk perusahaan. 

Begitu seorang fresh graduate masuk ke dalam perusahaan, ia akan menaruh fokus penuh pada tugas dan tanggung jawabnya tanpa embel-embel cari muka, politik kantor atau mengincar gaji dan jabatan. 

Selain bekerja keras mereka juga gigih untuk belajar hal baru, angkatan kerja baru masih sangat terbuka dengan hal-hal baru, mereka akan dengan senang hati untuk mempelajarinya. 

Baca juga : 10 job portal terbaik di Indonesia untuk apply lamaran online

2 ) Tidak neko-neko soal gaji

Ketika lulus pendidikan hal yang paling diinginkan oleh seorang fresh graduate adalah mendapatkan pekerjaan, dan kebanyakan dari mereka tidak mematok gaji yang tinggi, biasanya seorang fresh graduate dapat menerima gaji yang ditawarkan oleh perusahaan. 

Memang tidak semua lulusan baru demikian,ada juga yang menuntut gaji yang setara dengan kandidat yang berpengalaman.

Namun umumnya selama perusahaan memberikan nilai yang layak dan pantas, pekerja fresh graduate tidak mempermasalahkan. Karena bagi mereka, pengalaman bekerja adalah yang terpenting. 

3 ) Ambisius dan penuh motivasi

Keunggulan fresh graduate lainnya adalah mereka orang yang masih sangat termotivasi dan memiliki ambisi. Hal ini akan terlihat dari bagaimana mereka bekerja, dengan gairah dan semangat yang tinggi. 

Disadur dari HR in Asia, kebanyakan lulusan baru sangat berterima kasih dan menghargai atas kesempatan yang diberikan perusahaan kepada mereka. Dan hal tersebut membuat mereka termotivasi. 

Pekerja yang termotivasi akan semangat dalam menghadapi tantangan, serta aktif dalam memberikan saran dan memiliki inisiatif yang tinggi dalam bekerja.

4 ) Creative dan out of the box

Sebagai angkatan kerja baru, rata-rata umur fresh graduate masih sangat muda dan hal tersebut membuat mereka datang dengan ide-ide baru yang kreatif. 

Salah satu berlian yang ada di dalam seorang fresh graduate adalah nilai kreativitas mereka. Tidak jarang dari mereka memiliki ide cemerlang yang out of the box ,dan memiliki dampak positif bagi kemajuan perusahaan. 

Dan di era sosial media ini, banyak perusahaan yang melakukan optimasi pemasaran melalui platform-platform sosial media. Angkatan kerja baru saat ini sangat akrab dengan perkembangan internet sehingga sangat mudah bagi mereka untuk beradaptasi. 

Perusahaan membutuhkan darah segar, dan mulai bergerak dengan cara yang baru, untuk bisa tetap eksis dan berkompetisi di era ini. 

Baca juga : Apa itu ASN ? Serta Perbedaan PNS dan PPPK (fungsi, tugas dan benefit)

5 ) Up to date dan inovatif

Tidak hanya kreatif dan mampu menciptakan hal yang baru, fresh graduate juga mampu berinovasi, yakni memadukan yang lama dengan yang baru sehingga terlihat unik namun tidak kehilangan esensinya. 

Fresh Graduate adalah lambang new mind di dalam perusahaan, yang diharapkan dapat membawa perubahan. 

6 ) Pendengar yang baik namun aktif ketika dimintai saran

Hal spesial lainnya dari seorang fresh graduate adalah mereka mampu menjadi pendengar yang baik, dan mampu mengaplikasikan instruksi dengan baik. 

Sebagai “The new kids on the block” fresh graduate selalu terbuka dengan masukan, pendapat, dan kritikan atas kinerja mereka. Apabila diberikan arahan yang tepat, fresh graduate bisa berkembang menjadi SDM yang potensial.

Dan selain pendengar yang baik, fresh graduate juga aktif ketika dimintai saran, pendapat, atau ide. Mereka senang ketika suara dan gagasan mereka didengar, apalagi diperhitungkan oleh atasannya. 

Ini akan menjadi moodbooster yang baik bagi seorang fresh graduate dalam bekerja, ketika mereka dihargai dengan cara diajak bicara dan dimintai pendapat ini akan berdampak langsung pada motivasi kerja mereka. 

Demikian adalah benefit mempekerjakan fresh graduate, walaupun pekerja berpengalaman dengan segudang portofolio bisa mempercepat proses transisi dan adaptasi, namun menerima pekerja yang baru lulus juga bisa menjadi investasi masa depan bagi perusahaan.

Macam-Macam Posisi Di Bank Dan Tugasnya

Macam-Macam Posisi Di Bank Dan Tugasnya

Macam-macam posisi di bank dan tugasnya – Tidak jarang khususnya bagi lulusan baru baik di tingkat SMA maupun perguruan tinggi memilih mencoba peluang lowongan kerja di Bank,itu karena di Bank sendiri menerima semua lulusan baik yang berpengalaman maupun lulusan baru dengan semua jurusan namun sesuai dengan kriteria yang diinginkan, selain itu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan ini memberikan gaji yang cukup tinggi bagi karyawannya, sehingga wajar bila banyak orang yang ingin bergabung dengan Bank dengan berbagai posisi.

Cari tahu macam-macam posisi di bank dan tugasnya

Pada perusahaan di bidang perbankan yaitu Bank, terdapat banyak posisi yang ditawarkan yang mana terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen bisnis dan segmen operasional. Masing-masing segmen berisi posisi-posisi atau jabatan tertentu dengan deskripsi pekerjaan masing-masing, sehingga banyak lowongan pekerjaan di Bank yang sering dibuka untuk merekrut karyawan baru, dan untuk posisi karyawan di Bank beserta tugasnya maka simak ulasan di bawah ini.

Segmen Bisnis, macam-macam posisi di bank dan tugasnya yang ada pada segmen ini harus memikirkan bagaimana bisnis perusahaan dapat stabil dan selalu jalan terus, baik berupa layanan kredit maupun tabungannya.

Macam-macam posisi dan tugas pada segmen bisnis yaitu:

macam-macam-posisi-di-bank-dan-tugasnya-1

  1. Marketing: Melakukan pemasaran dengan mencari nasabah
    Tugas marketing Bank tidaklah jauh berbeda dengan marketing di tempat lain, yakni mulai dari strategi pemasaran, promosi produk, dan penjualan. Seorang marketing bank bertugas untuk menawarkan dan memberikan pelayanan kepada nasabah.
    Sebelum menawarkan produk perbankan dan benefitnya seorang marketing harus mencari tahu tentang kebutuhan calon nasabahnya, agar bisa memberikan sebuah produk keuangan yang tepat.
  2. Analis Kredit: Menganalisis penerima pinjaman, apakah bankable atau tidak.
    Analis kredit bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan analisa semua data keuangan nasabah atau klien, mulai dari metode/kebiasaan pembayatan, informasi tentang tabungan atau simpanan, sumber pendapatan serta aktivitas belanja klien.
    Tidak sampai disitu seorang analis kredit setelah melakukan analisa dan evaluasi terhadap finansial klien/nasabah, akan memberikan rekomendasikan tindakan yang tepat terkait keuangannya.
  3. Account Officer: Melakukan pemasaran, melakukan analisa kelayakan pemberian kredit, dan pemantauan terhadap kelancaran pembayaran debitur
    Pada umumnya seorang account officer adalah orang bertugas mencari nasabah kredit, yang tentunya kriterianya layak menurut peraturan bank. Account officer juga melakukan analisa dan memeriksa kekuatan finansial calon debitur.
  4. Sales officer / Sales Executive: Marketing
    Seorang sales officer Bank bertugas untuk melakukan pemantauan pembiayaan kredit yang diberikan ke nasabah. Serta mempermudah nasabah yang ingin mengajukan kredit bank, dengan memberikan simulasi pembiayaan atau pembayaran dan juga menjelaskan manfaat yang diperoleh oleh nasabah.
  5. Customer Service: Memberikan sosialisasi pada nasabah / calon nasabah terkait produk bank
    Sama seperti di tempat lainnya tugas customer service di Bank adalah menghadapi dan melayani nasabah, mulai dari keperluan pembukaan rekening, deposito, asuransi, sampai ke masalah yang dihadapi oleh nasabah. Seorang customer service harus mampu memberikan jalan keluar atau solusi dari permasalahan yang dialami oleh nasabah bank.
  6. Funding Officer : Mencari dana simpanan dari nasabah dengan menjual berbagai produk funding perbankan
    Funding officer di bank mempunyai tugas untuk mencari dan mengumpulkan dana dari nasabah dalam berbagai bentuk produk seperti deposito, reksa dana, tahapan dan lainnya. Dari dana yang telah dikumpulkan inilah yang akan digunakan kembali oleh bank untuk perputaran dana dalam bentuk lainnya misalnya kredit pinjaman modal usaha, kredit kepemilikan rumah(KPR), Kredit Kendaraan Bermotor(KKB) dan lain sebagainya. Setelah berhasil mengumpulkan dana nasabah, maka para Funding Officer wajib menjaga agar pelanggan tidak memindahkan dananya ke bank lain dengan menggunakan berbagai macam cara pendekatan secara personal maupun professional.
  7. Collector : Menagih pembayaran pinjaman/kredit dari para nasabah.
    Seorang collector bank bertugas dan bertanggung jawab melakukan penagihan terhadap nasabah/debitur yang memiliki tanggungan atau angsuran yang belum terbayarkan dalam waktu yang telah ditentukan. Collector biasanya hanya bertugas untuk mengingatkkan dan mengejar komitmen nasabah dalam pelunasannya melalui media telp.

Macam-macam posisi dan tugas pada segmen operational yaitu:

Segmen Operasional, macam-macam posisi di bank dan tugasnya yang ada pada segmen ini yaitu harus mendukung sisi bisnis bank, dan menjalankan proses transaksi nasabah supaya berjalan lancar dan sesuai aturan/sistem yang ada. Bagian operasional menjalankan dan mengerjakan fungsi-fungsi yang ada di dalam bank, mulai dari teller yang bertugas melayani transaksi nasabah, sampai cleaning service yang bertugas

macam-macam-posisi-di-bank-dan-tugasnya-2

  1. Teller: Melayani nasabah dalam bertransaksi di Bank.
    Teller Bank bertugas di dalam counter yang bertanggung jawab memberikan pelayanan transaksi nasabah, baik itu penyimpanan atau pembayaran. Teller adalah jabatan
  2. Back Office: Pengecakan transaksi
    Melakukan pengecekan dan memastikan transaksi yang dilakukan oleh teller sudah benar dan sesuai, serta membuat pembukuan transaksi perusahaan dari harian sampai tahunan.
  3. General Affair: Bagian umum
    General affair atau GA di Bank bertugas untuk melakukan maintenance terhadap aset Bank mulai dari bangunan, fisik ATM, satpam, cleaning service serta kartu nama tetapi juga ada yang mengurus absensi karyawan.
  4. Admin kredit: Mengelola data nasabah kredit
    Seorang Admin kredit bertugas Membuat surat, menginventarisir data nasabah sampai merapikan data jaminan nasabah.
  5. Cleaning Service: Menjaga kebersihan Bank.
    Sama seperti dengan cleaning service atau petugas kebersihan di tempat lainnya, seorang cleaning service juga bertanggung jawab atas kebersihan area Bank, mulai dari lantai, pengecekan suhu ruangan, menyediakan kebutuhan untuk karyawan, dan masih banyak lainnya.
  6. Security: Petugas keamanan bank
    Security atau petugas keamanan Bank bertanggung jawab atas keamanan yang ada di Bank, mulai dari memeriksa setiap orang yang datang, menanyakan keperluan, sampai membantu dan mengarahkan nasabah yang ingin melakukan transaksi atau berurusan dengan Bank.
  7. Driver: Sopir
    Tugas inti driver atau supir Bank adalah mengantar pejabat Bank menggunakan kendaraan mobil, dan tidak hanya itu ia juga bertanggung jawab atas perawatan inventaris kendaraan.
  8. Ekspedisi / Messenger: Pesuruh.
    Messenger bertugas untuk melakukan pengiriman seperti surat-surat, dokumen, atau inventaris Bank lainnya ke tujuan

Baca juga : Tips dan cara yang benar untuk meminta kenaikan gaji kepada atasan

Bagi karyawan Bank harus memahami macam-macam posisi di bank dan tugasnya karena dengan begitu karyawan akan mengetahui tanggung jawabnya masing-masing dalam bekerja, dan biasanya karyawan akan mendapatkan pemahaman terkait posisi karyawan pada saat pelatihan atau training menjadi karyawan baru, untuk itu dengan adanya training kepada karyawan Bank sangat penting untuk menunjang kinerja karyawan.

Nah, dari penjelasan di atas terkait macam-macam posisi di bank dan tugasnya semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya yang ingin bekerja di Bank, karena sebelum anda memilih posisi karyawan Bank maka harus mengetahui job deskripsinya terlebih dahulu, sehingga dengan begitu anda akan memiliki pandangan pekerjaan yang akan anda jalankan, pada umumnya semua posisi di Bank memiliki kelebihan dan resiko kerja sendiri-sendiri karena semua karyawan bekerja untuk menunjang kelancaran bisnis Bank dan untuk menjaga produktivitas Bank.

Deskripsi : Macam-macam posisi di bank dan tugasnya merupakan hal yang wajib diketahui oleh karyawan Bank karena untuk mengetahui job deskripsinya masing-masing sesuai dengan aturan.

Baca juga : Apakah anda freshgraduate SMA ? ini 5 pekerjaan untuk lulusan SMA dengan gaji yang besar

Perbedaan HR dan GA, beserta job deskripsinya.

Perbedaan HR dan GA, beserta job deskripsinya.

Apa itu HRGA – Banyak orang yang menyangka atau berfikiran divisi HRGA (human resource & general affair) merupakan satu divisi, dan deskripsi pekerjaannya sama. Pengertian seperti ini adalah salah, memang di banyak perusahaan divisi HR dan Divisi GA dijadikan satu karena alasan efisiensi, namun dalam praktiknya tetap saja staff-staff di dalamnya memiliki pekerjaannya masing-masing, dan tidak bisa di campur adukan.

Untuk lebih mengenali lebih dalam lagi tentang kedua bidang ini, mari kita bahas masing-masing definisi serta deskripsi pekerjaannya.

Divisi HR (Human resource)

Seperti namanya divisi sumber daya manusia, divisi ini fokus kepada pengurusan individu di dalamnya, dalam hal ini perusahaan. Apa saja hal yang berkaitan dengan SDM, mulai dari perekrutan, kebutuhan, adminstrasi, kewajiban dan haknya semua harus dikelola dan dipenuhi, tidak hanya itu divisi HR juga wajib memfasilitasi kegiatan yang tujuannya untuk mengembangkan keterampilan dari karir karyawan, seperti training skill.

HRD adalah divisi yang sangat krusial di dalam perusahaan, maka dari itu keberadaannya dalam suatu organisasi sangat dominan dan diberikan otoritas yang tinggi dalam pengambilan keputusan terkait SDM, lalu apa saja yang menjadi pekerjaannya? Berikut dibawah ini adalah listnya.

Job deskripsi divisi HR

  1. Melakukan manpower planning
    Tugas seorang HR adalah membangun perencanaan SDM yang berkualitas di sebuah perusahaan atau organisasi. Selain membuat perencanaan masa depan untuk SDM, divisi HR juga bertanggung jawab atas pengelolaan SDM, pengawasan, pengembangan keterampilan yakni dengan mengadakan pelatihan dan workshop, serta mengurusi administrasi kepersonaliaan.
  2. Membuat peraturan 
    Untuk menjaga keberlangsungan operasional dan bisnis perusahaan, seorang HR juga bertanggung jawab dalam membuat peraturan yang diberlakukan untuk semua karyawan. Dimana peraturan itu dibuat agar semua bekerja sesuai standar (SOP) dan job deskripsinya masing-masing.
  3. Melakukan rekrutmen
    Perekrutan atau hiring merupakan tugas utama dari divisi HR, rekrutmen adalah bagian dari perencanaan SDM selain melakukan HR development. Proses rekrutmen mulai dari pemasangan iklan kerja, memfilter lamaran yang masuk, memanggil kandidat dan melakukan wawancara kerja sampai proses offering.
  4. Transisi karyawan
    Divisi HR juga bertanggung jawab dalam proses pemindahan atau transisi karyawan, seperti kenaikan jabatan, mutasi, perpindahan divisi dan demosi. Di banyak perusahaan HR juga bertugas merekomendasikan nama-nama potensial untuk diberikan promosi.
  5. Kegiatan eksternal
    Outing, gathering atau segala bentuk acara dengan tujuan untuk mempererat hubungan antar karyawan dan penyegaran di sela hari-hari bekerja.  Merupakan tanggung jawab HR untuk mempersiapkannya, mulai dari tempat, operasional, konsumsi, susunan acara dan lainnya. HR juga dapat membentuk panitia diluar dari divisinya
  6. Sistem kehadiran karyawan
    Divisi HR juga mengurus sistem kehadiran atau absensi karyawan, ini adalah tugas utama divisi HR selain rekrutmen dan payroll. Pengelolaan kehadiran karyawan adalah hal yang krusial, karena perhitungan gaji dan lainnya ditentukan dari sini.
  7. Kontrak kerja karyawan
    HR juga harus membuat kontrak kerja karyawan dan juga memperbaharui, atau memutuskan kontrak kerja karyawan apabila sudah habis. Dalam kontrak kerja karyawan, juga harus ada peraturan dan pasal-pasal yang harus dibuat.
  8. Memberi peringatan
    Memberikan surat peringatan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran peraturan atau ketentuan yang berlaku merupakan tugas seorang HR. HR harus memperhatikan siapa saja yang melanggar dan bertindak tidak disiplin dan setelahnya memberikan teguran berupa SP (surat peringatan)

Dari 8 poin di atas merupakan deskripsi pekerjaan yang murni hanya dilakukan oleh divisi HR, semua berkaitan tentang individu didalam perusahaan, tidak yang berkaitan tentang manajemen gedung, kebersihan dan lainnya, karena pekerjaan tersebut sangat spesifik kepada GA.

Divisi GA (General affair)

GA atau general affair adalah pengurus umum yang mengerjakan segala urusan sifatnya umum seperti pengelolaan gedung, parkiran, air, sampai kebersihan. Jadi secara garis besar bisa dikatakan GA melakukan perawatan, memperhatikan, mengerjakan dan mengurusi segala sesuatu inventaris kantor, baik berbentuk fisik seperti gedung dan kendaraan, sampai non-fisik seperti kebersihan lingkungan kerja.

GA sangat dibutuhkan di sebuah perusahaan berskala besar yang memiliki banyak karyawan dan kantor besar, karena fungsi mereka adalah memperhatikan dan membenahi segala sesuatu milik perusahaan kecuali SDM, karena itu merupakan tugas divisi HR. Dan berikut ini adalah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab GA.

Job deskripsi divisi GA

  1. Pekerjaan Umum
    Tugas utama seorang General Affair adalah melakukan pekerjaan umum, mulai dari perawatan gedung atau tempat kerja, lingkungan kerja, kendaraan operasional milik perusahaan, kebersihan, air dan masih banyak lainnya.
  2.  Mechanical dan electrical
    Sistem kelistrikan juga menjadi tanggung jawab seorang general affair. GA harus melakukan pengecekan berkala pada sistem listrik dan kabel, dan melakukan perbaikan apabila terjadi masalah atau kerusakan
  3. Berhubungan dengan pihak eksternal
    General affair juga bertanggung jawab dengan pihak luar untuk kepentingan perusahaan, seperti pihak penyedia jasa dan layanan, satuan keamanan/polisi, dan pemerintah daerah.

  4. Pengadaan ATK dan alat-alat kerja lainnya
    Pengadaan ATK (alat tulis kantor) atau perangkat kerja untuk mendukung kinerja karyawan lainnya merupakan tanggung jawab seorang GA. Dimana seorang GA harus melakukan perencanaan dan mengadakan stok ATK dan alat kerja lainnya.
  5. Operasional dan telekomunikasi
    Selain ATK General affair juga bertanggung jawab atas operasional yang ada di perusahaan, dan menangani telekomunikasi seperti telepon, internet dan lainnya

  6. Mengurusi perizinan
    General affair juga bertanggung jawab atas pemberian izin yang masuk, dan permohonan perizinan untuk ke pihak luar. 

Dari definisi dan job desc masing-masing tentunya kita sudah mengetahui apa saja yang menjadi perbedaan diantara kedua divisi ini, yakni HR dan GA. Walaupun keberadaannya sering menjadi satu kesatuan di dalam perusahaan, namun tanggung jawab dan pekerjaannya sangatlah berbeda. Demikian adalah penjelasan HR & GA yang semoga bermanfaat untuk Anda.

Macam-macam subdivisi HRD beserta tugas-tugasnya

Macam-macam subdivisi HRD beserta tugas-tugasnya

Tugas-tugas HRD – Dalam sebuah perusahaan departemen SDM (sumber daya manusia) menjadi bagian yang paling krusial. Fungsi, tugas, dan tanggung jawab HRD sangat berpengaruh pada kinerja karyawan serta proses operasionalnya, oleh karenanya penting bagi setiap individu dalam departemen ini memahami dan bekerja sesuai fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing.

Departemen ini tidak hanya mengurusi soal rekrutmen karyawan saja, melainkan semua aspek yang berkaitan tentang ketenagakerjaan. Dan pada umumnya departemen SDM atau HRD memiliki subdivisi dengan fokus tugas yang berbeda-beda. 

Dan pada artikel kali ini blog.payrollbozz akan mengulas apa saja subdivisi yang ada pada departemen ini, lengkap dengan tugas-tugasnya. 

Tugas-tugas HRD sesuai subdivisinya

Divisi Rekrutmen

Yang pertama HRD memiliki subdivisi rekrutmen yang fokus tugasnya melakukan rekrutmen dan offering karyawan, serta pengembangan SDM. Subdivisi HR bertanggung jawab untuk mencari, menyeleksi, wawancara kandidat, sampai onboarding karyawan. yang dianggap memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. 

Subdivisi HR ini harus memenuhi kebutuhan manpower untuk perusahaan dan juga memprediksi kebutuhan SDM untuk perusahaan, serta membuat manpower planning. Tugas seorang rekrutmen di perusahaan dengan turnover yang tinggi sangat krusial, mengingat semua posisi pekerjaan harus bisa diisi dengan orang yang tepat.

Admin HRD / HR welfare

Selanjutnya ada admin HRD yang biasa juga disebut staff HR atau HR welfare. Subdivisi ini bertugas sebagai operator dari departemen SDM, tepatnya mengerjakan segala administrasi kepersonaliaan. 

Adapun tugas-tugas admin HRD / staff HRD / HR welfare adalah sebagai berikut : 

  • Inputing data karyawan
  • Mengelola data karyawan
  • Mengurusi perizinan seperti izin sakit, cuti, perjalanan bisnis dan lainnya
  • Membuat SK karyawan
  • Penggantian biaya atau reimbursement

General Affair

Yang selanjutnya adalah general affair atau divisi urusan umum. Tugas subdivisi HR ini yaitu memenuhi kebutuhan untuk menunjang operasional kerja karyawan serta mengelola barang inventaris milik perusahaan. 

General affair bertanggung jawab atas pengadaan segala fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari pengelolaan gedung atau kantor, menerapkan fungsi K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), pengadaan barang, berkoordinasi dengan pihak eksternal seperti kepolisian, legal dan lainnya sampai mempersiapkan anggaran untuk membeli semua kebutuhan perusahaan dan kantor.

Fungsi GA (general affair) juga krusial mengingat semua kebutuhan pendukung kerja harus dipersiapkan dengan baik demi mendukung keberlangsungan operasional perusahaan. 

Payroll / penggajian

Subdivisi HR yang terakhir adalah bagian payroll atau penggajian karyawan. Tugas HRD yang berada di subdivisi ini adalah menghitung gaji karyawan, tunjangan, insentif, pajak, potongan, dan lainnya.

Baca juga : Cara menentukan gaji karyawan melalui pertimbangan dan riset kebutuhan

Walau divisi ini hanya fokus pada pengupahan kerja, namun tanggung jawabnya juga sangat besar, karena berkaitan langsung dengan uang dan upah kerja karyawan. Oleh karenanya biasanya divisi ini diisi oleh orang-orang yang berpengalaman dan memiliki keterampilan khusus yakni mengerjakan sistem payroll karyawan

Divisi payroll juga harus bekerja sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku, khususnya dalam hal upah kerja. 

Demikian adalah penjelasan singkat terkait tugas-tugas HRD sesuai subdivisi-nya masing-masing secara umum, dan tidak menutup kemungkinan masih ada subdivisi lainnya, atau layer-layer tambahan pada masing-masing subdivisi. 

7 Proses Rekrutmen karyawan paling efektif

7 Proses Rekrutmen karyawan paling efektif

Proses rekrutmen karyawan merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan SDM yang berkualitas dan tepat untuk mengisi sebuah jabatan. Tahapan-tahapan yang dilakukan selama rekrutmen karyawan sangatlah menentukan, dan proses rekrutmen karyawan juga berlanjut pada tahapan onboarding. 

Onboarding sendiri adalah suatu tahapan bagi karyawan dalam melakukan penyesuaian di tempat bekerja yang baru, dimana pada fase ini karyawan yang baru masuk mempelajari sistem bekerja, budaya kantor, memahami job description-nya, melatih keterampilan dan masih banyak lainnya.

Walaupun proses adaptasi dan penyesuaian dapat dilakukan pada fase onboarding, namun proses rekrutmen adalah kunci mendapatkan kandidat yang tepat. Pada proses ini baiknya perusahaan atau tim rekrutmen mengenali betul calon kandidat yang melamar. 

Dan pada artikel kali ini PayrollBozz akan membahas proses rekrutmen karyawan yang efektif dan efisien guna mendapatkan kandidat yang tepat serta berkompeten, berikut adalah ulasannya. 

Baca juga : 5 Aplikasi yang dapat membantu tunanetra bekerja dan berkegiatan sehari-hari

7 Proses Rekrutmen karyawan yang efektif

1 ) Berorientasi pada masa depan / jangka panjang

Mungkin umumnya HR recruitment berorientasi pada kecocokan karyawan dengan job deskripsi jabatan dan pengalaman mereka, pandangan ini tidak sepenuhnya tepat jika perusahaan ingin mendapatkan SDM yang mampu membawa perusahaan maju dan berkembang. 

Yang pertama harus dilakukan dalam proses rekrutmen karyawan adalah SET GOAL ,goal yang dimaksud adalah mencari kandidat atau karyawan yang memiliki visi sama seperti perusahaan, sehingga kedepannya kandidat tidak hanya mengerti tentang pekerjaan dan bisnis perusahaan melainkan mampu menghasilkan inovasi. 

2 ) Berburu dengan tepat

Setelah mengetahui kandidat seperti apa yang dicari, lakukan perburuan dengan benar. Mengiklankan lowongan pekerjaan di portal kerja memang terbukti maksimal dalam mendatangkan pelamar, namun ada baiknya perusahaan juga aktif berburu.

Berburu yang dimaksud adalah mencari kandidat yang memang terbukti dapat bekerja dengan baik, tim rekrutmen dapat melakukan pemantauan dari perusahaan lain dan melakukan analisis pada kandidat yang di target. 

Cara ini terbukti efisien jika perusahaan ingin mendapatkan SDM yang berkualitas dan tepat, karena pada dasarnya SDM terbaik selalu dipertahankan oleh perusahaan ia bekerja.

3 ) Company branding 

Company branding dapat mendatangkan kandidat yang tepat ketika perusahaan membuka iklan lowongan pekerjaan di portal kerja. Dari sini kandidat yang datang sudah dipastikan mengetahui perusahaan dengan baik, mulai dari industrinya, produknya, salary-nya, lingkungan kerja dan lainnya. 

Baca juga : Dear Job Seeker, Berikut Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill

Company branding sendiri adalah strategi promosi untuk memperkenalkan perusahaan dan entitasnya kepada khalayak, dengan tujuan khalayak mengetahui logo, produk, dan bisnis perusahaan. 

Company branding bukanlah strategi yang dapat dilakukan satu atau dua hari, proses ini membutuhkan waktu yang panjang namun dampaknya bisa berbagai macam, mulai dari nama produk/bisnis sampai ke lingkungan kerja, dimana ketika bisnis perusahaan sudah maju dan terkenal, dengan sendirinya akan mendatangkan kandidat yang berkualitas. 

Ini adalah cara efisien dan efektif dalam proses rekrutmen karyawan, perusahaan bisa menawarkan karir yang baik bagi kandidat, yang mana ini justru akan memunculkan kompetisi antara para pelamar. 

4 ) Screening proses 

Proses screening adalah tahapan yang krusial sebelum tim HR / rekrutmen memutuskan untuk mewawancara sang kandidat. Baiknya proses ini dilakukan dengan sangat teliti dan jangan terburu-buru.

Kualitas kandidat tercermin pada CV atau resume-nya, tidak semua yang berpengalaman 5 tahun dalam bidangnya dapat dikategorikan sebagai ahli, praktisi, dan profesional. Portofolio yang diberikan harus di cross check terlebih dahulu dan dibuktikan apakah klaim pada resume-nya benar atau hanya mengada-ada.

5 ) Proses wawancara kandidat 

Selanjutnya proses rekrutmen karyawan adalah wawancara kandidat, setelah melakukan screening CV tentunya perusahaan sekarang memiliki lebih dari satu calon kandidat, ada sebuah konsep Art of questioning, dimana cara dilakukan untuk menguliti informasi pada seseorang melalui pertanyaan.

Kepiawaian dan keahlian bertanya seorang rekruter sangat dibutuhkan disini, baiknya tim rekruter membuat list pertanyaan terkait klaim yang ada pada CV atau resume kandidat. Selain itu menguji wawasan dan visi kandidat dengan pertanyaan-pertanyaan khusus, sehingga rekruter tahu sejauh mana yang memiliki wawasan dan pandangan tentang pekerjaan dan perusahaan yang ia lamar

6 ) Uji kompetensi

Tahapan uji kompetensi atau kelayakan biasanya dilakukan oleh seorang user, dimana user nantinya akan melakukan tes kemampuan kandidat. Hasil uji kompetensi kandidat bisa merujuk kepada hasil wawancara dan resume-nya.

Seperti yang dikatakan di awal, bahwa sebaiknya proses rekrutmen karyawan tidak hanya berorientasi pada pengalaman dan kemampuan saja, namun juga pada visi dan kemampuan analisis yang baik, apabila ingin mendapatkan SDM yang berkualitas, yang mampu berkontribusi banyak untuk perusahaan. 

Sebagai contoh tes kandidat bisa dilakukan dengan memberikan suatu kasus yang berkaitan tentang bisnis perusahaan, dan kandidat harus memberikan solusi atas permasalahan tersebut, serta inovasi agar kedepannya perusahaan tetap bertahan. 

Baca juga : Jenis-jenis, ketentuan, dan cara menghitung upah lembur

7 ) Onboarding karyawan

Terakhir dalam proses rekrutmen karyawan adalah onboarding. Disini perusahaan atau tim HR harus memastikan karyawan baru mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru, dan mengenalkan sistem kerja perusahaan padanya.

Kebanyakan perusahaan memberlakukan probation atau masa percobaan, waktunya pun beragam mulai dari 3 bulan hingga satu tahun. Hal ini bertujuan untuk melihat kompetensi kandidat yang sebenarnya, dan seberapa cocok ia dengan sistem dan budaya kerja perusahaan. 

Tren HRD 2021, Buat Perusahaan Lebih Baik & Karyawan Lebih Sejahtera

Tren HRD 2021, Buat Perusahaan Lebih Baik & Karyawan Lebih Sejahtera

Tahun 2019 silam PayrollBozz membuat ulasan tentang Tren HR 2019 dan seiring berjalannya waktu dan perubahan besar di tahun 2020 kemarin karena pandemi, membuat tren HRD 2021 kembali mengalami perubahan. 

Bidang HR memang merupakan dunia yang cukup dinamis, seringkali terjadi perubahan karena kebutuhan pasar dan perusahaan, ini membuat para HRD harus sigap menghadapi perubahan tersebut, dan melalui artikel kali ini PayrollBozz akan mengulas tren HRD 2021 yang dilansir dari HR trend institute.

Prediksi Tren HRD 2021

1 ) Ethical leadership

Penerapan ethical leadership diprediksi akan menjadi tren HRD saat ini, ethical leadership sendiri adalah sebuah gaya atau metode kepemimpinan yang bermartabat, mengedepankan kejujuran, menghormati orang lain, mengedepankan kesejahteraan serta keadilan bagi semua orang. 

Menurut HR Trend Institute gaya kepemimpinan di bidang HRD seperti ini yang akan menjadi solusi bagi permasalahan klasik di perusahaan, yaitu senioritas dan lingkungan kerja yang tidak baik.

Menurut para pakar dari departemen HRD banyak perusahaan, institusi atau organisasi yang gagal mengatasi 2 masalah klasik tersebut, dikarenakan membiasakan lingkungan kerja tidak baik “Toxic” yang membuat karyawan enggan untuk bekerja maksimal. 

Tentu ini adalah tugas HRD untuk membenahi masalah ini, dimana HRD harus bisa menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dengan menerapkan ethical leadership yang adil bagi setiap karyawan. 

2 ) Anti-fragile personality

Belajar dari pandemi perusahaan berusaha mencari sosok karyawan yang tahan bantin atau anti fragile personality. Dan hal ini diprediksi akan terjadi, yaitu departemen HRD akan memfokuskan perekrutan karyawan pada karyawan yang memiliki personalitas seperti ini. 

Yang dimaksud tahan banting adalah kepribadian yang pantang menyerah dan pekerja keras, perusahaan memerlukan kandidat seperti ini, terutama di masa-masa krisis seperti yang terjadi saat ini. 

Namun tanggung jawab departemen HRD tidak hanya sampai di perekrutan karyawan baru saja, mereka juga harus dapat menumbuhkan dan memberdayakan kepribadian ini di karyawan yang sudah bekerja di perusahaan.

3 ) Bawa kantor ke dalam rumah

Karena pandemi pemerintah mengharuskan perusahaan untuk menggunakan sistem WFH atau remote working, guna menekan penyebaran covid19. Kalaupun ada yang work from office sesuai dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 25%.

Hal inilah yang membuat WFH semakin membudaya, bahkan beberapa perusahaan mengaku remote working atau WFH justru lebih efisien. 

4 ) Peningkatan skill karyawan

Upskilling employee bukanlah hal yang baru dalam dunia HRD, salah satu tugas dan fungsi departemen SDM adalah megembangkan keterampilan karyawan, agar menjadi lebih produktif. Walau demikian seiring dengan perkembangan zaman ada skill-skill baru yang wajib di tingkatkan atau di ajarkan kepada karyawan.

Ini terjadi guna karyawan dapat mengikuti perkembangan industri, agar mereka tetap bisa bersaing di era ini. Adapun keahlian atau keterampilan yang perlu ditingkatkan tahun 2021 adalah sebagai berikut : 

  • Membaca data dan kemampuan analitik
  • Manajemen dan membaca tren bisnis
  • Digital integration
  • Digital literacy
  • Pemahaman ilmu finansial

5 ) Meningkatkan kesejahteraan

Tren HRD 2021 yang terakhir adalah meningkatkan kesejahteraan dan nilai-nilai kesetaraan di perusahaan. Pada tahun-tahun sebelumnya diversitas dan ketidaksetaraan sering terjadi dalam lingkungan kerja.

Ini adalah sebuah masalah yang juga klasik, menurut Get How Now menumbuhkan nilai kesetaraan dan meningkatkan kesejahteraan di lingkungan kerja akan menjadi tren HRD 2021, hal ini juga merujuk pada studi yang dilakukan World Bank

Menurut World Bank, kesetaraan gender di tempat kerja telah membantu mendorong kemajuan ekonomi global dengan signifikan hingga menembus 120 triliun euro.

HRD perlu meningkatkan kesejahteraan pekerja salah satunya dengan menumbuhkan nilai kesetaraan dan mereduksi diversitas yang terjadi di tempat kerja, prinsip bahwa setiap orang memiliki hak yang sama perlu ditanamkan kembali.

Mengenal manfaat dan fungsi KPI (key performance indicator) untuk perusahaan

Mengenal manfaat dan fungsi KPI (key performance indicator) untuk perusahaan

KPI karyawan – Satu yang tidak boleh terlewat oleh perusahaan adalah penerapan sistem key performance indicator sebagai alat ukur keberhasilan dan performa karyawan. Fungsi KPI karyawan sendiri adalah untuk mengontrol kinerja atau produktivitas karyawan dalam perusahaan, dan datanya bisa dijadikan bahan evaluasi bagi perusahaan untuk meningkatkan performa. 

Dan definisi menurut para pakar seperti yang disampaikan oleh Banerjee dan Buoti (2012), Key Performance Indicator (KPI) adalah ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga digunakan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan.

Maka dengan demikian sistem KPI karyawan sangatlah krusial, tanpa KPI perusahaan tidak dapat mengukur sejauh mana keberhasilan telah dicapai, dan merancang perencanaan SDM yang tepat. 

KPI juga menjaga performa karyawan tetap baik dengan ukuran target yang diberikan kepadanya, dan kalaupun target tidak dapat tercapai, maka akan terlihat adanya penurunan performa, dan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk segera dicari jalan keluarnya. 

Untuk menerapkan fungsi KPI terdapat prinsip SMART yang merupakan 5 fondasi untuk membuat ukuran yang tepat, berikut adalah penjelasannya : 

  • Spesific : Tujuan atau target yang dibuat harus spesifik, jelas, dan detail agar tidak lebar dan rancu. 
  • Measureable : Tujuan dan target yang dibebankan kepada karyawan atau tim harus memiliki ukuran, baik itu secara kuantitas ataupun kualitas. 
  • Achievable : Target harus bisa diraih dan dicapai, walaupun diformulasikan dengan tantangan
  • Realistic : Tujuan haruslah realistis dengan mempertimbangkan rintangan dan hambatan yang ada di depan
  • Time sensitive : Memberikan batasan waktu untuk sebuah target untuk dicapai.

Dengan menerapkan sistem KPI ini juga HRD akan dimudahkan dalam melakukan dampak kinerja karyawan untuk pencapaian perusahaan, selain itu KPI karyawan juga dapat digunakan sebagai parameter untuk mengadakan reward dan punishment yang objektif, yang mana juga cara ini dilakukan untuk memancing karyawan untuk mengeluarkan performa terbaiknya saat bekerja. 

Baca juga : Hukum Ketenagakerjaan: Definisi, Tujuan dan Regulasinya

Tidak hanya itu saja dari KPI ini karyawan jadi mengerti dan memahami apa tujuan perusahaan, dan apa ekspektasi perusahaan terhadap dirinya, sehingga karyawan bisa bekerja dengan visi karena mereka mengetahui dampak pekerjaannya untuk perusahaan. 

3 Kriteria untuk membangun sistem KPI

kpi karyawan

Untuk memastikan sistem KPI bisa berjalan dengan baik di perusahaan, ada 3 kriteria yang yang harus dipenuhi, berikut adalah 3 kriteria key performance indicator :

  • Desentralisasi mulai dari level manajemen hingga ke level operasional.
  • Kolaborasi antara karyawan dan tim serta pelanggan.
  • Integrasi atau keterkaitan antara ukuran, laporan dan tindakan.

Pada praktik dan proses KPI merupakan sistem yang saling berkaitan satu sama lain, sehingga masing-masing tugas divisi atau karyawan dapat mempengaruhi lainnya, disinilah fungsi KPI bermain, dimana sistem ini dapat menemukan sesuatu yang miss dari sebuah alur kerja. 

Demikian adalah pengenalan manfaat dan fungsi KPI karyawan yang perlu Anda ketahui, gunakan sistem KPI yang handal dan powerfull untuk menunjang produktivitas dan bisnis perusahaan. 

Kerja Remote: Definisi, Keuntungan serta Tips Menjalankannya

Kerja Remote: Definisi, Keuntungan serta Tips Menjalankannya

Dewasa ini, trend kerja remote semakin banyak digunakan oleh berbagai perusahaan, terutama mereka yang bergerak dalam bidang IT. Seperti yang kita tahu, pekerjaan yang seluruhnya dilakukan lewat gadget seperti PC atau laptop memang bisa dilakukan di mana saja. Tak melulu harus dengan pergi ke kantor, Anda pun bisa menyelesaikan pekerjaannya di kamar, di kafe atau di mana pun tempat yang sekiranya nyaman untuk bekerja.

Kerja remote atau remote working ini cukup bisa dijadikan solusi bagi perusahaan yang menginginkan orientasi pada hasil namun dengan menekan biaya operasional. Bisa dibilang kerja remote yang dilakukan oleh karyawan akan sangat mempengaruhi tagihan utilitas perusahaan tersebut. 

Selain itu, jika Anda adalah pelaku usaha yang masih awal atau pemula, mempekerjakan seseorang secara remote ini juga tak membuat Anda harus memiliki kantor. Artinya, Anda bisa menjalankan operasional bisnis tanpa harus menyewa tempat atau mendirikan satu kantor yang megah. Cukup menghemat banyak biaya, bukan?

Nah, pada artikel PayrollBozz kali ini, kami akan mengajak Anda untuk memahami istilah kerja remote yang cukup populer beberapa tahun belakangan. Mulai dari definisi, keuntungan yang ditawarkan hingga tips-tips untuk menjalankannya bagi karyawan yang melakukan remote working. Apa saja itu? Simak lengkap ulasannya berikut ini, ya.

Mengenal Kerja Remote

Kerja Remote

Kerja remote merupakan istilah yang merujuk pada aktivitas bekerja dari jarak jauh dan berada di luar kantor. Dalam hal ini, Anda bisa menyelesaikan pekerjaan dari kantor di rumah, mall, kafe atau bahkan saat liburan di luar pulau sekali pun. Kuncinya hanyalah gadget berupa laptop atau PC yang kemudian harus terhubung dengan koneksi internet untuk memudahkan penyampaian laporan pada atasan atau rekan kerja yang lain.

Konsep remote working ini kurang lebih sama dengan work from home atau officeless system. Di mana eksistensi kantor tak begitu lagi diperlukan karena pekerjaan dapat tetap diselesaikan meski orang-orang tak pergi lagi ke kantor mereka.

Seluruh aktivitas pekerjaan biasanya dilakukan secara daring atau online. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan, mengirim laporan, berkomunikasi dengan rekan kerja dan masih banyak lagi lainnya.

Sistem kerja ini tak hanya dapat digunakan oleh karyawan saja. Bahkan para pengusaha pun juga dapat bekerja dengan tenang dari rumah atau tempat lain di luar kantor. Cara ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki karyawan dari luar daerah, baik itu kota maupun luar negeri. Dengan demikian, aktivitas operasional bisnis pun tetap dapat berjalan dengan lancar.

Tujuan Kerja Remote

tujuan kerja remote

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sistem kerja remote diadakan untuk membantu menekan biaya operasional dalam sebuah bisnis. Selain itu, sistem ini juga memudahkan seorang pengusaha dalam merekrut karyawan yang berkompeten namun berada di luar daerah kantor didirikan.

Misalnya, Anda sebagai pelaku usaha merekrut karyawan asing dari Australia. Remote working bisa dijadikan solusi untuk mempekerjakan karyawan tersebut tanpa harus mewajibkannya untuk pindah ke Indonesia.

Baca juga :

Untuk masalah alur pekerjaan, jam kerja dan laporan semuanya tinggal disesuaikan dengan preferensi masing-masing. Beberapa perusahaan biasanya memberikan kebebasan pada karyawannya untuk bekerja sesuai keinginan mereka.

Namun demikian bukan berarti karyawan ini bisa bekerja seenaknya, ya. Tetap ada target atau hasil yang harus dilaporkan setiap harinya dengan demikian kerja remote bisa menjadi solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

Keuntungan Kerja Remote Bagi Perusahaan dan Karyawan

1. Jarak dan lokasi tak lagi jadi masalah

Baik karyawan atau pihak perusahaan tak perlu khawatir lagi soal jarak di antara mereka. Karena kerja remote membuat siapapun bisa bekerja secara fleksibel dari mana saja. Peluang kerja karyawan pun juga lebih terbuka lebar. Mereka bisa menyesuaikan jam kerjanya sesuai dengan kondisi mood atau suasana hati. Selain itu, keuntungan sistem remote working bagi perusahaan adalah membuat mereka dapat merekrut karyawan yang potensial dan terbaik.

2. Menghemat biaya transportasi dan operasional

Bagi karyawan yang biasanya pergi ke kantor dengan mobil atau alat transportasi yang lain, macet seringkali menjadi masalah yang utama. Hal ini membuat mereka kehilangan berjam-jam waktunya hanya untuk di jalan. 

Nah, dengan sistem kerja remote, karyawan tak perlu lagi bermacet-macetan. Mereka bisa lebih menghemat banyak waktu dan lebih produktif untuk mengerjakan hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sedangkan untuk perusahaan, mereka bisa lebih menghemat biaya tagihan utilitas yang meliputi listrik, air, internet dan lain sebagainya.

3. Jam kerja fleksibel

Lewat sistem remote working ini, seseorang dapat bekerja dalam waktu terbaiknya. Mereka bisa menyesuaikan kapan suasana hatinya sedang membaik dan pada waktu paling produktif menurutnya. Dengan demikian, hasil yang diberikan pun akan jauh lebih memuaskan dibanding dengan seorang karyawan yang bekerja dengan mood yang buruk dan berada dalam tekanan.

Selain itu, jam kerja fleksibel yang dimaksud di sini adalah Anda bisa mengerjakan pekerjaan kapan pun selama itu tidak melebihi deadline. Artinya, misal Anda ingin bekerja di tengah malam atau dini hari, tentu boleh-boleh saja. Tak ada yang jadi masalah dengan hal tersebut selama laporan dan progress terus berjalan.

4. Work-life balance

Sistem kerja remote juga memudahkan siapapun untuk menyeimbangkan hidupnya dengan jam kerja yang mereka miliki. Anda bisa menyesuaikan kapan waktu yang tepat untuk quality time bersama keluarga. Selain itu, karena bekerja remote, Anda bisa membawa pekerjaan kemana saja meski sedang liburan sekali pun.

5. Pilihan tempat kerja yang beragam

Tak melulu harus bekerja dari rumah, karyawan yang bekerja secara remote juga bisa menggunakan opsi lain untuk pergi ke mall, cafe, hotel atau coworking space yang ada di sekitar. Sehingga jika memang Anda sedang merasa bosan di rumah, terdapat banyak tempat yang bisa dijadikan opsi untuk space bekerja.

Tips Bekerja dengan Sistem Remote Working

tips bekerja dengan sistem remote

Tak semua orang bisa nyaman bekerja dengan sistem remote working ini. Beberapa di antaranya berpikir bahwa kerja di kantor jauh lebih nyaman karena minim distraksi. Nah, berikut PayrollBozz juga berikan beberapa tips bekerja remote yang bisa Anda coba dan terapkan. 

1. Kendalikan diri saat bekerja

Risiko paling sering dialami oleh para pekerja remote adalah mereka dapat dengan mudah terganggu atau terdistraksi dengan suatu hal tertentu. Misalnya, suara keramaian anak kecil dari tetangga atau tiba-tiba muncul hasrat ingin bermain game daring. Jika bekerja di kantor, semua distraksi tersebut tentu tidak akan ada karena senantiasa diawasi oleh bos atau merasa tidak enak dengan rekan kerja lainnya.

Namun bekerja di rumah membuat hal-hal tersebut seringkali terjadi. Saat sedang tidak mood bekerja dan memilih untuk bermain game. Sayangnya, tak disadari waktu mereka bermain sudah cukup lama dan membuatnya malas untuk melanjutkan pekerjaannya.

Untuk itu, Anda harus memiliki sikap pengendalian diri yang kuat. Anda pun bisa membatasi akses pada ponsel saat bekerja agar tidak mudah terganggu dengan notifikasi yang ada.

2. Temukan cara terbaik untuk bekerja

Setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan. Maka dari itu, Anda bisa mengeksplorasi dan mencari tahu cara kerja seperti apa yang paling menarik dan memudahkan bagi Anda.

3. Tentukan jam kerja yang paling produktif

Lagi-lagi, setiap orang juga memiliki jam-jam tertentu di mana mereka merasa dirinya paling produktif. Ada orang yang cenderung bisa mengerjakan pekerjaan dengan cepat pada saat tengah malam hingga dini hari. Ada juga yang memilih untuk mengerjakan pagi hingga sore. Semuanya tinggal disesuaikan dengan preferensi Anda saat bekerja.

4. Miliki perencanaan atau to-do-list

Untuk memudahkan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan, milikilah to-do-list atau daftar apa saja yang harus segera diselesaikan. Dengan demikian, Anda dapat tetap fokus pada satu tujuan yang utama.

5. Tetap online untuk berkomunikasi dengan klien atau rekan kerja

Pada tips di atas, kami sarankan Anda untuk menjauhkan hp pada saat bekerja agar tidak terganggu. Namun bukan berarti Anda bisa menyepelekan setiap notifikasi chat atau panggilan dari rekan kerja, atasan maupun klien. Pastikan Anda segera memberikan respon jika memang hal tersebut bersifat urgent. Karena bagaimana pun, komunikasi menjadi kunci utama dalam kerja remote yang baik.

Kesimpulan

PayrollBozz

Nah, demikianlah artikel mengenai kerja remote kali ini. Dengan memahami definisi serta penjelasan singkatnya di atas, baik Anda sebagai pelaku usaha atau karyawan dapat mengetahui plus minusnya.

Bagi perusahaan yang menginginkan untuk merekrut calon talent terbaik dari luar daerah, sistem kerja remote ini sangat direkomendasikan. Tak perlu khawatir soal sistem penggajian karyawan yang bekerja secara remote. Anda bisa mempercayakan semua proses perhitungan dan distribusi gaji dengan PayrollBozz.

Aplikasi ini dapat membantu Anda dalam menghitung gaji, kalkulasi BPJS dan PPh 21 serta mendistribusikan gaji pada seluruh karyawan dengan tepat waktu. Anda pun bisa membuat slip gaji online dengan cepat dan hasil yang akurat. Sehingga akan sangat menghemat waktu Anda dan dapat menggunakannya untuk mengerjakan hal-hal lain. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan PayrollBozz dan permudah cara Anda dalam memproses gaji karyawan!

Officeless System, Kerja Kekinian Tanpa Harus Ke Kantor

Officeless System, Kerja Kekinian Tanpa Harus Ke Kantor

Istilah officeless system atau sistem kerja tanpa kantor mungkin masih terdengar asing di telinga beberapa orang. Namun sebenarnya di era yang serba digital seperti saat ini, sudah banyak perusahaan besar yang memberlakukan sistem ini dalam operasional bisnis mereka.

Hal ini dikarenakan officeless system dianggap cukup efektif dalam meningkatkan produktivitas karyawan karena mereka dapat bekerja dari mana saja dan kapan saja, tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.

Meski demikian, karyawan yang diperbolehkan untuk bekerja dari luar kantor tetap harus memperhatikan pola kerja serta laporan yang harus mereka buat untuk perusahaan. Karena bagaimana pun, tanggung jawab tetap menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan.

Nah, bagi Anda para pelaku usaha yang ingin meningkatkan produktivitas sekaligus kreativitas karyawan pada saat bekerja. Tak ada salahnya untuk mengadopsi sistem kerja tanpa kantor yang satu ini. Untuk itu pada artikel PayrollBozz kali ini, kami akan membahas mengenai seluk beluk officeless system yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: Jenis Profesi Freelancer dan Keuntungannya di Era New Normal

Definisi Officeless System

definisi officeless system

Secara harfiah officeless system berarti sebuah sistem yang meniadakan kantor dalam operasional sebuah perusahaan. Dalam prakteknya, setiap karyawan yang bekerja secara officeless ini tidak diwajibkan pergi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sebagai gantinya, mereka bisa menggunakan tempat apapun baik itu rumah, cafe, tempat makan, mall hingga coworking space sekali pun. 

Bisa dibilang penerapan sistem kerja tanpa kantor ini tak hanya dapat berdampak positif bagi kinerja karyawan, namun juga perusahaan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, karyawan yang bekerja dari rumah atau tempat mana pun yang ia sukai tentu akan lebih produktif karena mereka bisa enjoy dan menyesuaikan pola kerjanya.

Selain itu, cara ini juga digadang-gadang dapat meningkatkan kreativitas karyawan karena mereka dibebaskan berekspresi mengikuti mood atau suasana hatinya. 

Dalam praktek penerapan officeless system ini, jam kerja seringkali menjadi lebih fleksibel. Artinya, setiap karyawan dapat bekerja kapan pun dan di mana pun. Tanpa mereka harus mengikuti aturan 8 sampai 5 atau 9 sampai 6 yang sudah cukup umum digunakan.

Namun demikian, bukan berarti karyawan yang bekerja dengan sistem officeless ini dapat berlaku seenaknya. Justru hal ini berlaku sebaliknya karena laporan pekerjaan dituntut untuk selalu ada.

Sehingga jika Anda adalah karyawan yang bekerja tanpa harus ke kantor, Anda harus senantiasa rutin mengirimkan hasil laporan pekerjaan pada atasan untuk memastikan bahwa progress terus berjalan.

Keuntungan dari Officeless System bagi Perusahaan dan Karyawan

Bagi perusahaan yang menjalankan sistem kerja tanpa kantor ini, mereka bisa menghemat lebih banyak pengeluaran. Sebut saja tagihan utilitas seperti air dan listrik yang lebih bisa ditekan karena karyawan tak lagi menggunakan barang elektronik dalam kantor.

Tak hanya itu, perusahaan juga jauh lebih menghemat biaya kertas yang biasa digunakan untuk mencetak laporan dan lain sebagainya. Sehingga alokasi dana pun bisa lebih diefisienkan untuk hal-hal lain yang lebih mendukung produktivitas perusahaan.

Karena karyawan yang bekerja di luar kantor cenderung minim stres dan tekanan, hal ini juga lebih mensejahterakan mereka pada saat bekerja. Sehingga mereka dapat lebih fokus dan produktif dalam menyelesaikan pekerjaannya. Mereka akan menikmati setiap proses yang dilaluinya tersebut. 


Tak hanya menghemat pengeluaran bagi perusahaan saja, karyawan yang bekerja dari rumah atau di luar kantor juga bisa lebih menghemat biaya yang biasanya mereka keluarkan untuk transportasi atau makan siang. 

Baca juga: Cara Menggunakan Google Meet untuk Work From Home

Kekurangan dari Officeless System dalam Penerapannya

kekurangan officeless system

Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas, sistem yang satu ini juga memiliki kekurangannya tersendiri. Di mana mayoritas kekurangannya ditanggung oleh karyawan. Sebut saja tagihan utilitas mereka yang cenderung membengkak. Mulai dari tagihan listrik, internet dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, karyawan yang dipilih untuk bekerja di luar kantor juga cenderung sering mengalami miskomunikasi atau salah paham. Memang teknologi digital saat ini sudah banyak yang mendukung untuk memudahkan komunikasi antara dua orang atau bahkan lebih. Anda bisa melakukan voice atau video call dengan satu kelompok sekaligus. 

Sayangnya, komunikasi tersebut masih sering mengalami kendala. Di mana beberapa karyawan mungkin tak memiliki koneksi yang baik sehingga tak seluruh percakapan dapat terekam atau terdengar dengan jelas.

Selain itu, meski jam kerja cenderung fleksibel dan karyawan dapat mengerjakan pekerjaan mereka kapan pun. Hal ini juga dapat menjadi kekurangan karena tuntutan pekerjaan dapat datang kapan saja.

Misalnya revisi yang diajukan oleh klien baru masuk jam-jam malam atau saat Anda sedang hangout bersama teman. Tentu akan sangat merepotkan jika revisi tersebut harus segera dikerjakan dan dikirim kembali, bukan?

Profesi yang Cocok Menggunakan Sistem Kerja Tanpa Kantor

Profesi yang cocok kerja tanpa kantor

Perlu diketahui bahwa tak semua pekerjaan dapat dilakukan tanpa harus pergi ke kantor. Beberapa di antaranya memang harus mewajibkan Anda datang ke kantor karena seluruh peralatan operasional yang dibutuhkan hanya ada dalam kantor tersebut. Sebut saja karyawan produksi, quality control dan masih banyak lagi yang lain.

Nah, di bawah ini kami berikan juga beberapa contoh profesi yang bisa menyelesaikan pekerjaannya dari luar kantor tanpa harus mengalami kerepotan. 

1. Programmer atau developer

Seorang programmer atau developer sangat bisa menyelesaikan pekerjaannya dari mana saja tanpa harus terbatas lokasi tertentu. Selama mereka memiliki perangkat PC atau laptopnya yang mumpuni serta dapat terhubung dengan internet itu sudah lebih dari cukup.

Mengingat profesi programmer cukup  berat untuk dijalani dan membutuhkan banyak konsentrasi, sistem officeless cenderung lebih direkomendasikan bagi mereka. Tujuannya agar programmer tersebut dapat lebih maksimal mengerjakan project-nya tanpa terganggu dengan lingkungan kantor yang tegang dan mungkin sangat menekan.

2. Designer

Berikutnya ada designer yang juga dapat mengadopsi sistem kerja tanpa harus pergi ke kantor. Lagi-lagi selama mereka memiliki perangkat pendukung yang mumpuni itu lebih dari cukup. Karena tidak semua komputer atau laptop dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi editing foto yang cukup berat.

Seorang designer juga biasanya bekerja dengan memperhatikan mood atau suasana hati mereka. Meskipun dituntut untuk tetap profesional dalam segala situasi, namun seringkali hasil yang diberikan ketika mereka dalam kondisi mood yang baik dan pada saat suasana hatinya buruk akan sangat berbeda.

Maka dari itu penting bagi perusahaan untuk mengerti dan memahami kebutuhan karyawannya yang bergerak di divisi kreatif.

3. Content writer

Seperti dua profesi yang telah disebutkan di atas, content writer juga memiliki senjata utama yakni sebuah perangkat laptop atau PC untuk digunakannya dalam menyelesaikan sebuah artikel atau tulisan. Hal inilah yang membuat profesi ini tidak masalah jika dikerjakan dari luar kantor.

Selain ketiga profesi yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak lagi profesi yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan kantor. Pada dasarnya, setiap profesi yang menggunakan gadget sebagai perangkat untuk menyelesaikan pekerjaannya sangat bisa diselesaikan secara officeless. Namun demikian, hal ini kembali pada Anda sebagai pemilik usaha yang berhak menentukan bagaimana sistem kerja dalam perusahaan tersebut.

Mengenal Istilah Head Hunter dan Cara Jitu Agar Dilirik Mereka

Mengenal Istilah Head Hunter dan Cara Jitu Agar Dilirik Mereka

Di era yang serba digital seperti saat ini, mencari pekerjaan tentu bukanlah perkara yang mudah. Apalagi dengan banyaknya tenaga kerja fresh graduate yang bermunculan. Persaingan pun semakin ketat dengan lapangan pekerjaan yang tidak seimbang. 

Nah, di tengah persaingan yang semakin ketat tersebut, muncul jasa konsultan rekrutmen karyawan yang lebih akrab disebut dengan istilah head hunter. Di tengah kemunculannya, banyak perusahaan yang membutuhkan jasa head hunter untuk mencari karyawan profesional dengan cara yang lebih cepat dan efisien.

Biasanya, orang yang dicari oleh head hunter adalah yang berkaitan dengan posisi senior dan cenderung profesional dalam bidang yang dibutuhkan. Seperti manajer, direktur, CEO, CFO, COO dan masih banyak lagi lainnya.

Bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui seluk beluk head hunter lebih dalam. Pada artikel kali ini, PayrollBozz akan menjelaskannya secara detail mulai dari definisi, cara kerja hingga tips agar menjadi calon karyawan yang dipilih oleh pihak konsultan head hunter. Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Mengenal Lebih Jauh tentang Head Hunter

mengenal head hunter

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, head hunter merupakan jasa konsultan rekrutmen karyawan. Di mana mereka berperan sebagai pihak yang merekomendasikan seorang karyawan ke pihak perusahaan yang membutuhkan. Namun, para perusahaan head hunter ini tidak akan merekomendasikan karyawan secara asal-asalan. Terlebih dahulu mereka akan melakukan identifikasi terlebih dahulu mengenai pengalaman kerja, prestasi yang berkaitan dan masih banyak lagi pertimbangan yang akan dilakukan.

Pihak head hunter ini jugalah yang nantinya berperan sebagai peng-interview calon karyawan atau kandidat yang sudah terpilih. Interview ini meliputi analisis jabatan, kepribadian dan seluruh komponen yang biasanya dibutuhkan atau diperlukan dalam wawancara pekerjaan. Sehingga perusahaan yang membutuhkan kandidat hanya perlu menerimanya dan bisa langsung mempekerjakan karyawan tersebut.

Dalam tahap mencari kandidatnya, pihak head hunter biasanya memanfaatkan situs sosial media profesional seperti LinkedIn atau bisa juga dengan menggunakan database yang telah mereka miliki sebelumnya. Sekali lagi, mereka hanya akan merekomendasikan calon karyawan yang berkompeten dan berkualitas dalam bidangnya. Dengan harapan, kandidat yang terpilih dan sudah terbukti profesional dalam bidangnya, tidak memerlukan pelatihan dasar ulang.

Baca juga: Cara Menemukan Kandidat Karyawan Terbaik Lewat Iklan Lamaran Kerja

Cara Kerja Head Hunter

cara kerja head hunter

Pihak head hunter hanya akan mencari calon kandidat karyawan ketika mereka mendapatkan permintaan dari klien yang biasanya berupa perusahaan. Setelah mendapatkan permintaan dari klien tersebut, mereka akan segera mencarikan kandidat yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pencarian kandidat ini bisa dilakukan lewat situs sosial media profesional seperti LinkedIn atau dengan menggunakan database yang mereka miliki. Seluruh tahapan akan dilakukan oleh pihak head hunter dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek yang berpengaruh terhadap kualitas kinerjanya.

Mulai dari latar belakang, pendidikan, pengalaman bekerja, prestasi dalam pendidikan hingga pencapaian dalam karir dan masih banyak lagi. Termasuk juga pihak head hunter akan mempertimbangkan skill dan knowledge yang dimiliki oleh para calon kandidat karyawan untuk kliennya.

Biasanya klien perusahaan ini sudah menentukan seperti apa kandidat yang mereka inginkan. Misalnya menguasai human resource secara menyeluruh atau dapat menghasilkan penjualan yang signifikan untuk perusahaan.

Dengan demikian diharapkan kandidat calon karyawan yang direkomendasikan oleh pihak head hunter benar-benar berkualitas dan dapat membawa perubahan ke arah yang positif bagi perusahaan yang membutuhkan.

Perbedaan Head Hunter dan Outsourcing

Bagi Anda yang sudah pernah mendengar istilah outsourcing, mungkin terbesit pertanyaan, “Apa bedanya head hunter dengan outsourcing?” Mengingat kedua istilah ini sama-sama berkecimpung dalam dunia perekrutan karyawan. Namun sebenarnya jika ditilik lebih lanjut, kedua istilah ini memiliki perbedaan definisi yang cukup jelas. Sehingga untuk membedakannya pun cukup mudah.

Head hunter hanya merekomendasikan calon karyawan yang nantinya akan bekerja di perusahaan kliennya. Dengan demikian, setelah kandidat tersebut bekerja

Head hunter merupakan pihak ketiga yang merekomendasikan calon karyawan pada klien perusahaan. Nantinya karyawan yang diterima akan sepenuhnya bekerja dan bertanggung jawab untuk perusahaan terkait. Masalah penggajian pun juga sepenuhnya akan digaji oleh perusahaan tersebut. Hanya saja perusahaan klien yang menggunakan jasa head hunter ini nantinya perlu membayar komisi sebesar 20-25% gaji dari karyawan yang berhasil direkrut dalam 1 tahun.

Sedangkan karyawan outsourcing merupakan tanggung jawab penuh pihak penyedia jasa outsource tersebut. Mereka hanya dipekerjakan pada perusahaan lain, namun pihak yang menggajinya tetap dari perusahaan outsourcing-nya atau perusahaan yang menyalurkan mereka. Sehingga, jika Anda menggunakan jasa karyawan outsourcing ini, Anda tak perlu membayar apapun pada karyawan tersebut. Sebaliknya, Anda harus membayar jasa yang diberikan oleh perusahaan outsourcing-nya.

Cara Jitu yang Bisa Anda Coba agar Dilirik oleh Head Hunter

1. Mengirimkan CV pada mereka

Cara paling mudah agar eksistensi Anda dilirik oleh perusahaan head hunter adalah dengan mengirimkan CV yang menarik pada mereka. Ada begitu banyak perusahaan head hunter di Indonesia yang bisa Anda jadikan pilihan. Mulai dari Arcigee Indonesia, Robert Walters, Kelly Service dan masih banyak lagi opsi perusahaan head hunter yang lain.

Dalam pengiriman CV pada pihak Head Hunter ini, Anda tak boleh mengharapkan respon yang cepat. Karena bisa saja perusahaan klien membutuhkan posisi yang lain dan bukan seperti yang sesuai dengan keahlian Anda. Untuk itu, Anda tak boleh bergantung hanya pada CV yang dikirimkan pada perusahaan head hunter yang ada.

2. Buatlah profil LinkedIn

LinkedIn menjadi salah satu jenis sosial media yang banyak digunakan oleh para profesional. Pada situs ini, Anda dapat menggunakannya sebagai CV atau portofolio online. Nantinya, perusahaan yang tertarik atau berminat dengan pengalaman kerja dan riwayat pendidikan Anda bisa menghubunginya sewaktu-waktu.

Nah, tak sedikit juga perusahaan head hunter yang menggunakan situs sosial media ini sebagai acuan dalam mencari kandidat karyawan yang berkompeten. Namun untuk melakukan perekrutan, mereka akan terlebih dahulu mempertimbangkan seluruh informasi yang tertulis dalam profil tersebut.

Maka dari itu, jika Anda membuat akun LinkedIn pastikan untuk mengisi data diri secara lengkap dan sesuai dengan fakta. Tulis juga seluruh pencapaian atau prestasi Anda semasa sekolah bahkan juga prestasi dalam karir. Dengan demikian, siapapun yang melihatnya akan tertarik dan Anda bisa mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan atau juga dari perusahaan head hunter yang membutuhkan calon kandidat karyawan.

3. Bangun branding diri Anda secara online

Personal branding menjadi salah satu hal terpenting yang harus Anda perhatikan. Terlebih jika Anda cukup aktif dalam media sosial. Bangunlah citra baik bagi diri Anda sendiri lewat berbagai macam cara. Anda bisa menggunakan platform sosial media yang ada sebagai modal awal untuk membangun personal branding yang positif.

Perusahaan head hunter yang akan merekrut kandidat karyawan biasanya akan melakukan pencarian mendalam terhadap track record Anda selama ini. Termasuk di antaranya juga jejak digital. Untuk itu, pastikan bahwa Anda cukup bijak dan positif dalam menggunakan sosial media agar saat perusahaan head hunter melirik, mereka tidak kehilangan minat saat mencari tahu soal seluk beluk identitas Anda.

Baca juga: 5 Profesi yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Penutup

Nah, itulah tadi sekilas artikel mengenai head hunter dan cara jitu agar dilirik oleh mereka. Bagi Anda yang saat ini sedang berusaha mencari pekerjaan baru, semoga segera mendapatkan profesi sesuai dengan yang diinginkan. Tak ada salahnya juga Anda mengikuti tips di atas agar dapat menarik perhatian perusahaan head hunter yang ada. Selamat mencoba!