cara menghukum bawahan – Pernahkah anda sebagai seorang atasan mengalami hal yang tidak diinginkan, seperti harus menghukum seorang karyawan yang melakukan kesalahan, dan hal tersebut harus anda lakukan agar menimbulkan efek jera kepada yang bersangkutan, agar ke depannya bisa di perbaiki, Namun tidak sedikit juga atasan-atasan yang salah memberikan hukuman kepada bawahannya, yang menyebabkan mereka menjadi down, menjadi tidak produktif, bahkan resign.
Karyawan yang mengundurkan diri karena hukuman yang menurutnya tidak sepantasnya, adalah merupakan suatu kerugian bagi perusahaan, terlebih karyawan tersebut adalah salah satu karyawan terbaik yang telah lama bekerja. Menghukum atau memberi peringatan juga membutuhkan suatu strategi, agar tujuan dari memberikan peringatan kepada yang bersangkutan bisa tercapai, yakni memberikan efek jera dan untuk memperbaiki.
Lalu bagaimana cara memberikan hukuman yang bijak, agar tujuan dan maksudnya bisa tercapai ? berikut ini adalah ulasannya!
Tips dan cara menghukum bawahan dengan benar (merubah peringatan menjadi motivasi)
1 ) Lakukan peneguran secepatnya
Jika anda seorang atasan melihat sesuatu yang dikerjakan oleh bawahan anda tidak benar, maka lakukanlah peneguran saat itu juga. Tujuan dari peneguran yang sifatnya aktual agar orang yang melakukan kesalahan dapat memberikan klarifikasi dengan benar, dan penegur (atasan) juga bisa memberikan himbauan agar tidak mengulangi kesalahannya, kemudian berikan orang tersebut kesempatan untuk memperbaikinya. lalu bagaimana cara melakukan teguran yang baik tanpa membuat bawahan merasa tersinggung atau dipermlaukan ?
Caranya cukup mudah, ketika anda melihat karyawan melakukan kesalahan, dekati dia dan panggil namanya dengan nada yang biasa (tidak perlu meninggi). Kemudian panggil dan arahkan ke tempat yang sepi agar bisa berbicara empat mata. Tanyakan mengapa hal tersebut dapat terjadi, serta bantu bawahan anda untuk memperbaiki kesalahannya. dengan cara seperti ini anda sebagai orang atasan telah berhasil merubah sebuah teguran menjadi motivasi, dan bahan evaluasi bagi si karyawan tersebut.
2 ) Dengarkan pembelaan dan argumen dari bawahan
Sebagai atasan yang bijak anda juga perlu mendengarkan sebuah argumen atau pembelaan dari seseorang yang anda tegur karena kesalahannya. Walaupun anda menyaksikan dengan jelas bahwa karyawan tersebut melakukan kesalahan, bukan berarti orang tersebut tidak boleh memberikan alasan. Dengan mendengarkan alasan dan pembelaannya, anda baru bisa memberikan hukuman yang tepat, atau bahkan memberikan saran dan bantuan kepadanya.
Sebagai contoh: “Anda melihat dengan mata kepala sendiri karyawan anda datang sangat telat ke kantor. Jika anda langsung memberikan teguran keras dan langsung memberikan hukuman, maka potensi untuk karyawan ini memperbaiki diri untuk kedepannya akan kecil, Karena anda tidak tahu apa yang ia alami saat perjalanan. Bisa saja ia telat karena mengalami suatu kecelakaan kecil yang membuatnya telat ke kantor, atau harus mengurus salah satu anggota keluarga yang sedang sakit. dengan mendengerkan alasan terlebih dahulu, maka kita bisa dengan bijak memberikan hukuman yang setimpal dan potensi karyawan tersebut untuk tidak lagi datang terlambat juga lebih besar”.
3 ) Berikan kesempatan dan motivasi
Sebagai seorang atasan yang memimpin jalannya sistem kerja di perusahaan, anda dituntut untuk tegas mengambil keputusan baik itu dalam pekerjaan ataupun yang bersangkutan terhadap kinerja bawahan anda. Memberikan kesempatan kepada seseorang yang melakukan kesalahan adalah suatu tindakan toleran dan simpatik kepada mereka yang melakukan kesalahan.
Selain itu berikan motivasi kepada bawahan anda agar ia tetap produktif dalam pekerjaan. Karena bisa saja ia sedang jenuh terhadap rutinitasnya yang menyebabkannya melakukan kesalahan, berikan bawahan anda kesempatan, arahan dan motivasi untuk bisa menjadi lebih baik lagi.
4 ) Bantu dengan solusi
Setelah anda menegur karyawan yang berbuat kesalahan, kewajiban anda sebagai pimpinan yang baik adalah selanjutnya memberikan bantuan dan solusi.
Setelah menegur, kita punya kewajiban untuk memberikan solusi dan jalan keluar sebagai upaya perbaikan. Jika apa yang kita tegur itu menjadi masalah yang belum diselesaikan, sebagai atasan kita dapat memberikan jalan keluar apa yang sebaiknya dilakukan. Dengan demikian bawahan kita akan merasa dihargai dan diperhatikan.
Bila kesalahannya ringan, tegurlah secara lisan, agar dia tidak mengulangi kesalahan tersebut.. Ajak dia memperbaiki kesalahan bersama-sama dengan kita. Ini sebenarnya juga suatu bentuk teguran, tapi sangat halus sifatnya. Namun, bisa jadi bentuk seperti ini malah membuat bawahan kita cepat memahami seluk-beluk pekerjaan mereka. Bahkan, bawahan mampu mengembangkan tugas-tugasnya lebih baik lagi, ini karena tidak lepas dari cara kita memberi teguran yang simpatik.
Beritahu apa yang kita harapkan. Penekanan teguran bukan pada kesalahan semata tetapi harus pada cara memperbaikinya dan menghindari kesalahan itu terulang kembali. Salah satu keluhan terbesar orang yang ditegur adalah ‘’Saya tidak tahu apa yang atasan harapkan dari saya.”
5 ) Buat komitmen untuk perbaikan
cara menghukum bawahan dengan baik dan benar yang terakhir adalah setelah anda menjalankan keempat tips di atas, selanjutnya anda dapat membuat perjanjian untuk perbaikan. Dengan membuat kesepakatan perbaikan ini berarti anda sebagai atasan telah menjalankan fungsi dan tugas dengan baik sebagai seorang pimpinan. Kemudian akhiri prosedur pemberian teguran dengan saling pengertian, dan berikan motivasi kepada bawahan anda.