Pertanyaan “Apa kelemahan terbesarmu?” adalah salah satu yang paling menantang dalam wawancara kerja. Jika dijawab dengan jujur tanpa strategi, bisa memberikan kesan negatif. Namun jika dijawab terlalu menghindar, bisa dianggap tidak reflektif. Lalu, bagaimana cara menjawabnya dengan cerdas dan elegan tanpa menjatuhkan diri sendiri?
- Pilih Kelemahan yang Tidak Krusial untuk Posisi Tersebut
Pilih kelemahan yang tidak berkaitan langsung dengan keterampilan inti pekerjaan. Misalnya, jika kamu melamar sebagai akuntan, kamu tidak ingin mengatakan bahwa kamu buruk dalam angka. Sebaliknya, kamu bisa menyebut hal seperti:
“Saya kadang terlalu perfeksionis dan suka menghabiskan waktu memastikan semuanya sempurna, tapi sekarang saya belajar menetapkan batas waktu agar tetap efisien.”
- Gunakan Pendekatan “Kelemahan yang Sudah Diatasi”
Tunjukkan bahwa kamu menyadari kelemahan tersebut dan sudah mengambil langkah untuk memperbaikinya. Ini menunjukkan kamu punya growth mindset.
Contoh:
“Saya dulunya kurang percaya diri saat harus berbicara di depan umum. Tapi sekarang saya aktif mengikuti pelatihan public speaking dan mulai terbiasa memimpin presentasi tim.”
- Hindari Jawaban Klise yang Terlalu Umum
Hindari jawaban seperti “Saya terlalu bekerja keras” atau “Saya perfeksionis” jika tidak bisa membuktikan bahwa itu benar adanya dan sudah dikelola dengan baik. Pewawancara bisa menganggap itu hanya jawaban aman yang tidak menunjukkan refleksi diri.
- Gunakan Format STAR untuk Menjawab
Gunakan format S-T-A-R (Situation, Task, Action, Result) saat menjelaskan kelemahanmu:
- Situation: Situasi saat kelemahan itu muncul
- Task: Tantangan yang dihadapi
- Action: Langkah yang kamu ambil
- Result: Hasilnya sekarang
Contoh:
“Saat pertama kali memimpin proyek (Situation), saya kesulitan mendelegasikan tugas karena ingin mengerjakan semuanya sendiri (Task). Saya sadar hal itu tidak efisien, lalu saya mulai belajar mendelegasikan dan mempercayai anggota tim (Action). Kini, proyek saya berjalan lebih cepat dan tim lebih terlibat (Result).”
- Jujur Tapi Tetap Profesional
Kunci dari menjawab pertanyaan ini adalah kejujuran yang dikemas secara positif. Pewawancara tidak mencari kandidat yang sempurna, tapi mereka mencari orang yang mampu mengevaluasi diri dan terus berkembang.
Menjawab pertanyaan tentang kelemahan bukan tentang menghindar atau menjilat. Tapi tentang bagaimana kamu menunjukkan kedewasaan, kesadaran diri, dan kemauan untuk terus berkembang. Jadi, siapkan jawabanmu dengan cermat dan jujur, dan ubah kelemahan menjadi peluang untuk menampilkan kekuatanmu!