Mengantisipasi dan mengatasi perilaku karyawan “nakal” di tempat kerja

Mengantisipasi dan mengatasi perilaku karyawan “nakal” di tempat kerja

Dalam mengelola sebuah perusahaan, salah satu tantangan yang mungkin dihadapi adalah perilaku karyawan nakal. Karyawan nakal dapat merugikan perusahaan dari segi finansial, reputasi, dan lingkungan kerja. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi perilaku nakal ini sebelum menjadi masalah yang lebih serius. Berikut adalah beberapa strategi dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mengantisipasi karyawan nakal:

1. Rekrutmen dan Seleksi yang Teliti

Langkah awal dalam mencegah karyawan nakal adalah dengan melakukan proses rekrutmen dan seleksi yang teliti. Pastikan bahwa calon karyawan memiliki referensi yang baik, rekam jejak yang bersih, dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang akan diisi. Pertimbangkan pula untuk melakukan pemeriksaan latar belakang guna mengidentifikasi potensi masalah di masa lalu.

2. Pengenalan Nilai Perusahaan dan Kode Etik

Saat awal masa kerja, perkenalkan kepada karyawan mengenai nilai-nilai perusahaan dan kode etik yang harus diikuti. Buatlah pelatihan atau orientasi khusus yang membahas pentingnya integritas, etika kerja, dan tanggung jawab sebagai bagian dari tim perusahaan. Hal ini dapat membentuk pemahaman bersama mengenai harapan dan norma-norma yang harus dijalankan.

3. Komunikasi dan Keterbukaan

Ciptakan lingkungan kerja yang mendorong komunikasi dan keterbukaan. Karyawan yang merasa dihargai dan didengar cenderung lebih enggan untuk terlibat dalam perilaku nakal. Aktiflah mendengarkan masukan, masalah, dan keluhan karyawan, serta tanggapi dengan tindakan yang sesuai.

4. Sistem Penghargaan dan Hukuman yang Jelas

Buatlah sistem penghargaan yang mendorong karyawan untuk berkinerja baik dan berperilaku positif. Di sisi lain, tetapkan konsekuensi yang jelas untuk pelanggaran kode etik atau perilaku nakal. Dengan adanya sistem penghargaan dan hukuman yang jelas, karyawan akan lebih cenderung untuk mematuhi aturan perusahaan.

5. Pengawasan dan Penggunaan Teknologi

Terapkan kebijakan keamanan yang kuat, terutama terkait dengan akses data dan informasi penting. Penggunaan CCTV dan sistem HRIS seperti payrollbozz dapat membantu mendeteksi tanda-tanda perilaku nakal dengan cepat. Jika ada indikasi perilaku yang tidak semestinya, tindakan dapat diambil lebih awal untuk mencegah eskalasi masalah.

6. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Investasikan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan. Dengan memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, karyawan mungkin merasa lebih terikat dengan perusahaan dan kurang cenderung untuk melakukan perilaku yang merugikan.

7. Penanganan Konflik dengan Bijaksana

Konflik antara karyawan atau dengan manajemen harus ditangani dengan bijaksana dan adil. Konflik yang dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan perasaan tidak puas dan menjadi pemicu perilaku nakal.

8. Pelaporan dan Whistleblowing

Buatlah mekanisme pelaporan yang aman dan rahasia bagi karyawan yang ingin melaporkan perilaku nakal atau pelanggaran etika. Mendorong karyawan untuk melaporkan masalah dapat membantu dalam mendeteksi dan mengatasi masalah lebih awal.

9. Contoh dari Manajemen Puncak

Manajemen puncak harus menjadi contoh yang baik dalam hal integritas dan etika kerja. Jika manajemen puncak menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai perusahaan, karyawan lain akan lebih cenderung untuk mengikuti jejak mereka.

Mengantisipasi karyawan nakal merupakan upaya yang harus dilakukan secara berkelanjutan. Dengan menggabungkan langkah-langkah di atas, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan bebas dari perilaku yang merugikan. Penting untuk diingat bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan investasi dalam budaya perusahaan yang positif akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesuksesan perusahaan.

10  langkah mengembangkan SDM saat kondisi keuangan terbatas

10  langkah mengembangkan SDM saat kondisi keuangan terbatas

Mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam kondisi keuangan perusahaan yang terbatas memerlukan pendekatan yang cerdas dan fokus pada penggunaan sumber daya yang efisien. Berikut adalah beberapa tips untuk mengembangkan SDM dalam situasi seperti ini:

  1. Identifikasi Prioritas: Tentukan area atau bidang yang paling membutuhkan pengembangan SDM. Fokuskan upaya pada aspek-aspek yang paling kritis dan strategis bagi pertumbuhan perusahaan.
  2. Pengembangan Internal: Utamakan pengembangan karyawan yang sudah ada di perusahaan. Ini lebih ekonomis daripada merekrut karyawan baru atau mengandalkan pelatihan eksternal. Berikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tanggung jawab baru dan belajar melalui pengalaman.
  3. Pemanfaatan Sumber Daya Internal: Identifikasi karyawan yang memiliki keterampilan khusus dan pengetahuan yang dapat dibagikan kepada rekan-rekan mereka. Ini dapat meningkatkan kolaborasi tim dan memungkinkan pertukaran pengetahuan yang bermanfaat.
  4. Pelatihan On-the-Job: Gunakan pendekatan “learning by doing” dengan memberikan pelatihan langsung di tempat kerja. Karyawan dapat belajar sambil menjalankan tugas sehari-hari, yang bisa lebih hemat biaya dibandingkan dengan pelatihan eksternal.
  5. Pelatihan Dalam Jaringan (Networking): Fasilitasi peluang bagi karyawan untuk terlibat dalam acara, seminar, atau konferensi di industri mereka. Ini tidak hanya memperluas pengetahuan mereka, tetapi juga membangun jaringan yang bermanfaat.
  6. Kemitraan dengan Perguruan Tinggi atau Institusi Pendidikan: Jalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan untuk memberikan pelatihan atau program pengembangan karyawan. Ini bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat dan biaya yang lebih terjangkau.
  7. Pendekatan Berbasis Proyek: Buat proyek-proyek khusus yang memungkinkan karyawan belajar dan berkembang sambil berkontribusi pada tujuan perusahaan. Ini juga dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan.
  8. Penggunaan Teknologi: Manfaatkan teknologi, seperti platform pembelajaran online atau webinar, untuk memberikan pelatihan kepada karyawan. Ini bisa menjadi alternatif yang lebih hemat biaya daripada pelatihan tatap muka.
  9. Pemberian Tanggung Jawab: Berikan tanggung jawab lebih kepada karyawan yang telah menunjukkan potensi dan minat dalam pengembangan diri. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi mereka, tetapi juga membantu dalam perkembangan keterampilan.
  10. Pantau Kemajuan dan Evaluasi: Selalu pantau kemajuan karyawan dan evaluasi dampak dari upaya pengembangan yang telah dilakukan. Ini akan membantu Anda mengukur efektivitas program dan membuat penyesuaian jika diperlukan.

Ingatlah bahwa pengembangan SDM tidak selalu harus menghabiskan banyak uang. Dengan kreativitas, fokus pada kebutuhan inti, dan pemanfaatan sumber daya yang ada, Anda masih bisa mengembangkan tim Anda dalam kondisi keuangan yang terbatas.

HRD dan Personalia, sama atau beda? Yuk simak penjelasannya

HRD dan Personalia, sama atau beda? Yuk simak penjelasannya

Sampai saat ini masih banyak orang yang bingung membedakan antara HRD dan Personalia, mungkin Anda salah satunya. Keduanya berada dalam satu lingkup manajemen sumber daya manusia yang melakukan perencanaan, pengorganisasian, pembinaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pelepasan untuk mencapai berbagai tujuan pribadi, organisasi dan masyarakat. (Wajdi, 2017). 

Namun, kedua jenis pekerjaan tersebut berbeda. Sebab, HRD adalah departemen yang ada di sebuah perusahaan, sedangkan untuk personalia merupakan kegiatan untuk mengelola SDM yang ada di perusahaan.

Apa itu HRD?

HRD yang memiliki kepanjangan Human Resources Department merupakan departemen Sumber Daya Manusia (SDM). HRD dinilai menjadi aset penting perusahaan karena mereka harus menjadi roda penggerak perusahaan. 

Sehingga secara umum, pekerjaan dari HRD sendiri adalah untuk mengurus segala permasalahan karyawan dan mengelola SDM dalam perusahaan. Bentuk pengelolaan tersebut mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, penentuan gaji dan kompensasi, administrasi, dan hubungan kerja.

Secara singkat, HRD dapat disimpulkan sebagai divisi yang terlibat dalam menangani pengelolaan dan pemberdayaan SDM dalam perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Adapun tanggung jawab HRD sebagai berikut :

1. Melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan baru

Dalam melakukan rekrutmen dan seleksi tugas pertama HRD yaitu membuat perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan dengan melakukan analisis jabatan, membuat job description dan job specification. 

Setelah melakukan rekrutmen, HRD kembali menjalankan tugasnya dalam menyeleksi calon kandidat dengan melakukan tahap psikotes dan wawancara.

2. Melakukan pengembangan dan evaluasi karyawan

Dalam hal ini HRD memiliki tugas dalam memberdayakan tenaga kerja yang ahli dan bertanggung jawab dalam tugasnya. Maka diperlukan pembekalan agar karyawan dapat menguasai pekerjaannya. 

Pengembangan karyawan biasa dilakukan melalui training. Selain itu, proses evaluasi karyawan juga diperlukan untuk memastikan karyawan kompeten di bidangnya.

3. Memberikan kompensasi

HRD juga memiliki tanggung jawab dalam memberikan kompensasi atau imbalan untuk karyawan sesuai dengan kondisi pasar dan kontribusi karyawan pada perusahaan agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Selain itu pemberian kompensasi, imbalan atau insentif juga menjadi salah satu faktor meningkatkan kinerja karyawan (Zulkarnaen, W., & Suwarna, A., 2017).

Apa itu Personalia?

Menurut Edwin B. Flippo dalam bukunya Personnel Management mendefinisikan bahwa personalia adalah “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi agar tercapai berbagai tujuan organisasi”

Berbeda dengan HRD, lingkup kegiatan personalia merupakan kegiatan dengan sistem yang sistematis. Sistematis yang dimaksud adalah kegiatan mengelola berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bidang administratif. 

Dengan kata lain, tugas personalia lebih kepada hal-hal yang bersifat administratif karyawan seperti mengelola dan mengarsipkan data atau berkas fisik, surat, absensi, dan sejenisnya. 

Jika HRD berhubungan dengan pengelolaan karyawan, maka personalia menjadi jembatan hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab personalia sebagai berikut : 

Tugas dan tanggung jawab personalia :

  • Melakukan penerimaan lamaran kerja karyawan
  • Mengatur database karyawan seperti absensi, cuti, payroll, pinjaman, serta pembaruan data karyawan
  • Menyiapkan perjanjian atau kontrak kerja karyawan
  • Menyiapkan segala kebutuhan surat yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
  • Kesimpulan

Sederhananya, dapat disimpulkan bahwa HRD dan personalia merupakan dua hal berbeda namun tidak dapat dipisahkan. Keduanya berada dalam satu ruang lingkup kerja yang berkaitan dengan SDM. 

Kerja sama keduanya sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab HRD sangat luas dalam pengelolaan dan pemberdayaan SDM, maka dari itu dibutuhkan personalia yang bertanggung jawab dalam kegiatan administratif kegiatan HRD.

3 Cara paling efisien merekrut karyawan untuk usaha kecil

3 Cara paling efisien merekrut karyawan untuk usaha kecil

Merekrut dan mempekerjakan orang yang tepat, sangat penting untuk keberhasilan bisnis Anda. Itulah sebabnya, pelaku usaha harus memiliki prosedur perekrutan yang jelas saat mencari karyawan baru. Semakin banyak orang yang melamar pekerjaan, semakin tinggi peluang Anda menemukan kandidat yang terbaik.

Namun, berbeda dengan bisnis besar yang memiliki perekrut professional untuk mencari karyawan yang tepat, pemilik usaha kecil biasanya melakukan perekrutan sendiri. Lalu, bagaimana Anda harus menyebarkan jaring yang luas untuk mencari calon karyawan potensial?

Berikut adalah 3 cara merekrut karyawan yang efisien, hemat biaya, dan mudah diterapkan:

  1. Manfaatkan Media sosial

Tak bisa dipungkiri, media sosial seperti Instagram memiliki peran besar untuk membuat sebuah bisnis dikenal secara luas. Bukan sekadar media untuk mempromosikan produk bisnis Anda, media sosial juga bisa menciptakan komunitas followers yang loyal terhadap brand Anda. Ini dapat menjadi kesempatan untuk menyebarkan informasi lowongan kerja yang ada di perusahaan kecil Anda.

Cara ini terbilang efektif, karena ketika orang menyukai dan telah memercayai sebuah brand, mereka cenderung ingin tahu cara kerja di ‘dapur’ perusahaan, bahkan ingin menjadi bagian dari brand Anda.

    1. Memantau LinkedIn

    Jika Anda ingin menemukan kandidat dari jalur yang lebih professional, Anda bisa memanfaatkan LinkedIn untuk menyebarkan informasi lowongan kerja. Di LinkedIn, orang akan membuat profil professional yang menjelaskan pengalaman kerja, keahlian, hingga minat mereka.Dengan melihat profil mereka, Anda bisa memilih mana yang sekiranya paling cocok dengan kualifikasi bisnis Anda dan menawarkan peluang untuk bergabung.

    1. Referensi Karyawan

    Melansir Hireology, sebuah penelitian terbaru menyebutkan, sumber perekrutan nomor satu adalah referensi karyawan. Karyawan perusahaan Anda saat ini bisa jadi adalah sumber pelamar potensial yang siap untuk direkrut. Biasanya, karyawan mengetahui informasi siapa saja teman atau koleganya yang sedang mencari peluang karier baru.

    Karena itu, beri tahu karyawan saat Anda membuka lowongan kerja baru untuk usaha Anda. Namun demikian, jelaskan juga bahwa Anda akan melakukan proses rekrutmen secara adil, sehingga diterima atau tidaknya pelamar dari referensi karyawan tersebut, tergantung pada kualitas pelamar.

    Itulah tiga cara merekrut untuk mendapatkan kandidat karyawan terbaik, selamat mencoba!

    Apa Itu Headhunter ? Serta Benefitnya Untuk Proses Rekrutmen Karyawan

    Apa Itu Headhunter ? Serta Benefitnya Untuk Proses Rekrutmen Karyawan

    Headhunter adalah agen atau perusahaan yang memberikan jasa rekrutmen dan konsultasi terkait SDM kepada perusahaan lainnya. Headhunter merupakan spesialis dalam mencari SDM yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh klien. 

    Headhunter memiliki peran dan tanggung jawab kepada pihak klien dalam mensupply kandidat yang sesuai dan terbaik, mulai dari level staff, manajerial, strategis sampai C-suite atau eksekutif seperti direksi dan CEO. 

    Lalu apa perbedaan HR rekrutmen perusahaan dengan headhunter ? secara garis besar tujuan dari tugas masing-masing memang sama, yakni memastikan proses rekrutmen karyawan lancar, dan jabatan yang kosong dapat diisi dengan kandidat yang tepat. 

    Namun HR rekrutmen adalah internal perusahaan, yang tugasnya tidak hanya mengurus proses rekrutmen karyawan, melainkan banyak hal lainnya mulai dari administrasi kepersonaliaan sampai pengembangan SDM.

    Sedangkan headhunter fokus pada satu hal, yakni mencari kandidat yang sesuai. Dan mereka memiliki keunggulan dari relasi dengan para kandidat yang berkompeten dan database kandidat yang sebelumnya telah disortir, sesuai dengan profesi dan keahlian. 

    Headhunter juga memiliki waktu dan fokus dalam mengamati kandidat-kandidat yang berkompeten di banyak perusahaan, inilah yang membuat mereka selalu siap untuk mensupply kandidat berkompeten kepada klien mereka. 

    Perusahaan yang biasanya menggunakan jasa headhunter berorientasi pada kepuasan tenaga kerja, mereka membutuhkan kandidat dengan high requirement untuk bisa bekerja dan memberikan kontribusi yang lebih dari biasanya. 

    Sistem Kerjasama Headhunter 

    Sampai saat ini belum ada sistem kerjasama yang baku antara perusahaan yang menggunakan dengan headhunter itu sendiri, yang juga berkaitan dengan biaya, jaminan, dan lainnya. 

    Baca juga : PENTING! Pahami PPN dan PPH Pasal 22 Agar Tak Merasa Terjebak

    Namun dari informasi yang diberikan oleh salah satu Headhunter di Jakarta kepada tim blog PayrollBozz, mengungkapkan beberapa sistem kerjasama dan jaminan apa saja yang diberikan kepada klien. 

    Fee (Biaya)

    Mengenai biaya jasa/layanan yang diberikan headhunter dalam rekrutmen karyawan tergantung pada level job, masing-masing job title dikenakan biaya/rate yang berbeda seperti berikut ini : 

    Blue Collar Position/Worker

    Blue Collar adalah istilah yang digunakan untuk pekerja buruh. Untuk fee yang dikenakan pada level posisi ini dihitung per individu, dengan tarif yang rata. 

    Contoh : Perusahaan ABC membutuhkan 2 kandidat untuk posisi Blue Collar, dengan tarif satu kandidat dikenakan biaya layanan sebesar 1 juta rupiah. Berarti biaya yang perlu dikeluarkan Perusahaan ABC untuk 2 kandidat adalah 2 juta rupiah.

    White Collar Position

    White collar position adalah istilah yang digunakan untuk pekerja kantor, dalam kategori ini termasuk staff, supervisor, manajer dan lainnya. Untuk level posisi ini tarif yang dikenakan tidak flat, melainkan sesuai dengan salary yang diterima oleh kandidat per tahunnya. 

    Contoh : Perusahaan ABC yang membutuhkan 1 kandidat untuk posisi supervisor, dengan salary 8 juta rupiah per bulan atau 96 juta per tahun. Maka tarif yang dikenakan 30% dari gaji per tahun kandidat tersebut, yakni Rp 28.800.000

    C-suite 

    C-suite atau posisi eksekutif di perusahaan seperti direksi dan CEO dikenakan tarif 10%-20% dari gaji kandidat per tahun.

    Contoh : Perusahaan ABC membutuhkan kandidat untuk posisi CEO, dengan gaji 35 juta per bulan atau 420 juta per tahun. Maka tarif yang dikenakan untuk posisi ini sekitar 42 juta. 

    Benefit menggunakan jasa headhunter

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, headhunter adalah spesialis dalam hal rekrutmen kandidat yang berkualitas, mereka memiliki relasi, jaringan, dan metode tersendiri dalam mencari kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan klien. 

    Adapun keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari menggunakan layanan headhunter adalah sebagai berikut : 

    Daftar kandidat yang berkualitas sesuai dengan requirement

    Kandidat yang berkualitas yang dimaksud adalah mereka yang profesional, berpengalaman di bidangnya, berintegritas, dan sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan.

    Mengenal portfolio kandidat

    Headhunter tidak hanya mengenal kandidat yang dia pilih, tetapi juga mengenal kualitas dari pekerjaannya. Oleh karenanya mereka tahu dengan baik, apakah sang kandidat benar-benar ahli dalam bidangnya, yang dilihat dari portfolio nya. 

    Baca juga : Kenapa Perlu Software HRIS Untuk Masa Depan Perusahaan? Ini Penjelasannya.

    Jaminan / garansi

    Beberapa headhunter termasuk yang memberikan informasi kepada tim blog payrollbozz juga menyediakan garansi kandidat. Yang mana apabila performa kandidat tidak sesuai harapan selama 3 bulan atau sudah mengajukan resign sebelum 3 bulan bekerja. Maka pihak headhunter akan mencarikan pengganti kandidat tersebut tanpa dikenakan biaya lagi. 

    Menghemat waktu perusahaan

    Selain mendapatkan jaminan kandidat yang berkualitas, tim HR perusahaan juga menghemat waktu untuk proses rekrutmen dan berfokus kepada hal lainnya yang lebih penting seperti pengembangan SDM. 

    Demikian adalah pengertian headhunter serta sistem kerjasama dan benefit yang didapat, semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 

    Kenapa Perlu Software HRIS Untuk Masa Depan Perusahaan? Ini Penjelasannya.

    Kenapa Perlu Software HRIS Untuk Masa Depan Perusahaan? Ini Penjelasannya.

    Masuknya industri 4.0 di era modern ini mengintegrasikan lini produksi langsung dengan pasar melalui jaringan internet atau online, yang memungkinkan setiap informasi dapat tersebar dengan cepat dan masif. 

    Dan pada versi terbaru dari industri bisnis ini perusahaan harus mampu bergerak lebih cepat, efisien, dan akurat dalam banyak hal, guna memenangkan persaingan bisnis serta eksistensi nama perusahaan/brand di mata publik. 

    Hal ini tidak terkecuali untuk manajemen SDM, melalui software HRIS (human resource information systems) memudahkan perusahaan dalam mengelola data karyawan baik dalam jumlah kecil ataupun besar. 

    Pengelolaan data karyawan yang dimaksud sendiri seperti kehadiran karyawan (absensi), penggajian, pajak, administrasi kepersonaliaan (pengajuan cuti, sakit, pinjaman reimbursement) dan masih banyak lainnya. 

    Peran software HRIS dalam industri 4.0 adalah sebagai sistem yang mengintegrasikan pengelolaan data SDM/karyawan mengandalkan jaringan online, dan tidak hanya itu dengan sistem HRIS semua dapat dikerjakan otomatis dan tersistematis, sehingga meminimalisir human error.

    Baca juga : Cara Hitung Upah Lembur Sesuai UU Cipta Kerja

    Lalu apa manfaatnya software HRIS untuk perusahaan? 

    Sistem HRIS dirancang untuk untuk mempercepat, mengintegrasikan, dan otomatisasi proses administrasi kepersonaliaan. Dengan menggunakan sistem, segala aktivitas juga terekam atau terdokumentasi dengan baik. 

    Dengan menggunakan software HRIS pengguna baik itu karyawan maupun HRD dapat melakukan aktivitas administrasi kepersonaliaan seperti pengajuan cuti, pinjaman, reimbursement, clock in/out melalui aplikasi mobile, melihat payslip, melihat tugas harian dan masih banyak lainnya. 

    Semua dapat dilakukan dan dilihat dari sistem HRIS melalui website ataupun aplikasi mobile yang tersedia. 

    Konsep sistem HRIS adalah memangkas semua proses administrasi yang tadinya memakan waktu menjadi lebih cepat, hemat dan paperless. HRIS men-digitalisasi manajemen SDM agar mudah di akses dan data yang tersimpan menjadi aman dengan tata kelola yang baik. 

    Manfaat software HRIS lainnya untuk perusahaan diantaranya sebagai berikut : 

    • Setiap aktivitas terdokumentasi dengan baik
    • Semua proses menjadi transparan
    • Meminimalisir human error karena semua dikerjakan by systems
    • Proses penggajian, perhitungan pajak, insentif, dan iuran BPJS dapat dihitung secara otomatis dengan satu kali pengaturan. 
    • Keamanan data dan aksesibilitas tinggi

    Temukan segala yang Anda ingin ketahui tentang software HRIS secara mendetail di www.payrollbozz.com, dan coba demo nya, GRATIS!

    5 Program / Cara Untuk Mengatasi Turnover Karyawan Yang Tinggi

    5 Program / Cara Untuk Mengatasi Turnover Karyawan Yang Tinggi

    Turnover karyawan yang tinggi merupakan masalah besar bagi perusahaan, beban yang dipangku oleh departemen SDM akan bertambah karena harus mencari kandidat lain untuk mengisi posisi yang kosong, yang mana hal tersebut akan memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan. 

    Menurut survey yang dilakukan oleh SHRM (Society for Human Resource Management), proses rekrutmen setidaknya menghabiskan biaya sebesar 50 sampai 60% dari gaji karyawan tersebut. Dan hal tersebut belum termasuk potensi kerugian operasional yang terjadi karena kekosongan jabatan. 

    Oleh karenanya perlu dilakukan usaha untuk menghalau turnover karyawan yang tinggi, sebab ini bisa mengganggu operasional bisnis perusahaan, dan berikut pada artikel ini akan membahas 5 program apa saja yang dapat mengatasi masalah turnover yang tinggi. 

    Baca juga : Pentingnya menghargai karyawan, dan manfaatnya bagi perusahaan (tips manajemen SDM)

    5 Cara mengatasi turnover karyawan yang tinggi 

    Skill development

    Banyak karyawan yang memilih resign karena alasan tidak ada pengembangan karir di perusahaannya, hal ini yang membuat karyawan kurang diperhatikan keterampilannya. Dan pelatihan atau training memang sebaiknya rutin dilakukan guna mengasah keterampilan SDM di perusahaan. 

    Kenyataannya hampir semua karyawan memerlukan pelatihan sekalipun mereka adalah SDM berpengalaman, pelatihan bisa difokuskan untuk 2 hal yakni untuk soft skill dan hard skill. Sementara karyawan juga memerlukan sertifikasi untuk standarisasi kompetensi di industri masing-masing. 

    Evaluasi kinerja karyawan 

    Banyak karyawan yang bekerja sudah lama namun tidak sadar bahwa yang dikerjakannya selama ini kurang tepat dan tidak efektif, atau mereka sudah mengetahui namun tidak berusaha untuk memperbaiki karena tidak adanya teguran dari atasan. 

    Diperlukan adanya pengawasan untuk mengevaluasi kinerja mereka, kemudian bantu karyawan untuk mendiskusikan masalah serta berikan arahan yang tepat. Dengan melakukan evaluasi dan pemberian arahan yang benar akan membuat mereka bekerja dengan seharusnya dan terhindar dari kesalahan-kesalahan. 

    Perhatian terhadap karyawan

    Yang paling membuat seseorang nyaman adalah ketika dirinya diperhatikan dan menerima keberadaannya. Departemen SDM atau HRD perlu memberikan perhatian kepada hal ini, walau terdengar biasa saja namun inilah yang dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sehingga mereka mau bekerja dengan performa terbaiknya. 

    Hal-hal kecil yang bisa dilakukan seperti ucapan & perayaan ulang tahun karyawan, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada yang berprestasi, serta mengadakan program gathering untuk meningkatkan hubungan antar karyawan, serta menyegarkan pikiran mereka. 

    Bila sudah diperhatikan siapa pun akan merasa nyaman dan akan bertahan di tempat tersebut, dan cara ini bisa dibilang yang paling ampuh untuk mengatasi turnover karyawan yang tinggi. 

    Bantu finansial karyawan

    Pandemi Covid19 yang masih berlangsung menyebabkan kesulitan finansial bagi semua orang, termasuk para pekerja dan karyawan. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan bisa mengambil inisiatif untuk membantu karyawannya yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, dengan pinjaman. 

    Namun tentunya pinjaman bisa mengganggu alur kas perusahaan, terlebih tidak hanya karyawan perusahaan pun ikut terdampak kesulitan finansial, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mengandalkan pihak ketiga. 

    Dengan Metode advance cash karyawan bisa dengan mudah mendapatkan pinjaman tanpa mengganggu kas perusahaan, dengan cara pembayaran melalui pemotongan gaji. Yang perlu dilakukan perusahaan adalah memfasilitasi advance cash 

    Baca juga : Penyesuaian Gaji Karyawan Saat Keuangan Perusahaan Krisis ? Bukan Solusi Yang Tepat!

    Reward / Kompensasi

    Cara yang kelima untuk menekan turnover karyawan yang tinggi adalah dengan reward dan kompensasi dimana cara ini terbukti ampuh untuk membuat karyawan bertahan di perusahaan. Penambahan benefit diluar gaji gaji seperti insentif untuk performa, tunjangan keluarga, tunjangan pendidikan, asuransi kesehatan dan lainnya. 

    Kompensasi untuk menjamin kebutuhan dasar hidup adalah sebuah nilai yang sangat tinggi, yang mana bisa meningkatkan loyalitas karyawan. Sayangnya masih banyak perusahaan yang berpikir kompensasi yang diberikan perusahaan akan menambah beban atau pengeluaran perusahaan. 

    Padahal manfaat yang dihasilkan dari inisiatif ini sangat bernilai, karena inti dari menekan turnover karyawan yang tinggi adalah dengan membuat SDM yang didalamnya nyaman dan bahagia bekerja di tempat tersebut, dan ketika sudah nyaman dengan lingkungannya mereka akan mengeluarkan potensi terbaiknya untuk membuat perusahaan lebih sukses.

    Masa Depan Manajemen SDM : Integrasi & Transparansi Dengan Cloud Based HRIS Systems

    Masa Depan Manajemen SDM : Integrasi & Transparansi Dengan Cloud Based HRIS Systems

    Sistem HRIS (human resource information systems) telah menjadi tren manajemen SDM, hal ini seiring dengan meningkatnya sistem teknologi informasi dan perangkat seperti smartphone, mesin absensi, dan tentunya jaringan internet. 

    Memanfaatkan kemajuan teknologi, para pengembang sistem HRIS melakukan inovasi dengan membuat sistem manajemen SDM yang terpusat dan mudah di akses dari manapun dan kapanpun melalui jaringan internet. 

    Dengan sistem HRIS ini memudahkan semua pengguna, baik itu perusahaan, HRD ataupun karyawan. Dengan HRIS memungkinkan pengguna untuk mengakses atau melakukan administrasi kepersonaliaan dari perangkat mereka masing-masing, baik itu di desktop atau melalui aplikasi di smartphone. 

    Sebelum berbicara jauh perihal sistem HR modern ini, ada baiknya kita mundur sedikit untuk kembali mengenal sistem atau software HRIS ini, dari definisi sampai kegunaannya. 

    Mengenal Software/Sistem HRIS (human resource information systems)

    HRIS adalah sebuah sistem untuk tata kelola dan tata letak data dan melakukan pengorganisasian agar mudah di akses. HRIS sendiri adalah suatu sistem dari kesatuan sistem yang lebih besar lagi yakni ERP (enterprise resource planning).

    ERP sendiri diperuntukan untuk bagi perusahaan yang ingin melakukan pengelolaan data karyawannya secara otomatis dan terintegrasi yang mencakup semua aspek dalam manajemen SDM. 

    Yang mana dalam ERP terdapat sistem HRIS yang menjadi manajer HR virtual untuk melakukan pengelolaan data, mulai dari data pribadi masing-masing karyawan, penggajian, jadwal kerja, laporan absensi, pengajuan lembur, sistem cuti. Izin, dan reimbursement sampai laporan kinerja. 

    Dan sistem HRIS modern seperti PayrollBozz biasanya dilengkapi dengan aplikasi untuk memudahkan pengguna dalam mengaksesnya. Terlebih di zaman pandemi yang mana banyak perusahaan harus memberlakukan WFH untuk pekerjanya. 

    Keberadaan aplikasi HRIS sangat dibutuhkan untuk keperluan absensi, mengakses laporan, dan melihat jadwal kerja. Software HRIS ini dibutuhkan oleh semua jenis perusahaan dari industri apapun, karena dapat memangkas waktu administrasi, meminimalisir human error, serta mengantisipasi kecurangan karena semua data terekam dengan rapi pada sistem. 

    Tujuan dan manfaat sistem HRIS

    1 ) Pengelolaan data terpusat 

    Untuk memudahkan perusahaan yang memiliki cabang atau toko yang tersebar dalam mengumpulkan data karyawannya, seperti laporan kehadiran atau target penjualan. Dengan sistem HRIS data-data tersebut bisa dikumpulkan secara otomatis, bahkan bisa dilihat real time oleh pusat. 

    2 ) Meminimalisir kesalahan

    Kekeliruan atau kesalahan terkait pengelolaan data, kehadiran, perhitungan pajak dan gaji karyawan sering terjadi, hal ini tidak luput dari kekurangan yang ada pada manusia. Namun dengan sistem HRIS hal tersebut bisa diatasi, karena semua sudah berjalan otomatis sesuai dengan pengaturan. 

    3 ) Digitalisasi & Paperless 

    Tujuan software HRIS juga mengurangi penggunaan kertas untuk kebutuhan administrasi kepersonaliaan, seperti surat pengajuan, slip gaji, dan lainnya menggunakan kertas. Dengan sistem HRIS semuanya sudah ter-digitalisasi, hemat kertas, lebih mudah di akses, dan data terdokumentasi dengan baik. 

    4 ) Aksesibilitas tinggi

    Aksesibilitas adalah manfaat yang besar bagi perusahaan dan HRD, dalam melaksanakan tugasnya. Pekerjaan perhitungan payroll, approval, reimbursement, dan lainnya kini dapat dikerjakan dengan cepat dari mana saja selama tersambung dengan jaringan internet. 

    5 ) Transparansi data

    Salah satu kelemahan pada pengelolaan SDM dengan cara manual adalah transparansi dan dokumentasi data yang kerap terjadi kesalahan, dan tidak tertata dengan baik. Sistem HRIS membantu perusahaan dalam pengelolaan data yang transparan, akuntabel, dan terorganisir secara baik dan otomatis. 

    Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, bahwa sistem HRIS menggunakan basis penyimpanan awan atau cloud based systems, yang mana teknologi penyimpanan data ini sudah digunakan sejak lama untuk berbagai kebutuhan. 

    Baca juga : Belum tahu pentingnya cloud based systems dan manfaatnya? Pelajari disini!

    Dengan penyimpanan awan ini pengguna dapat mengakses data mereka, mulai dari mengedit, menambahkan, menghapus, atau mengunduh. Yang kemudian teknologi penyimpanan ini di adopsi untuk sistem manajemen modern. 

    Perpaduan sistem manajemen SDM dengan Cloud based adalah inovasi dalam dunia HRD, dan menjadi tren HR di era modern ini, karena manfaat, pemangkasan waktu, aksesibilitas yang tinggi dan menghemat biaya operasional. 

    Sistem HR modern untuk perusahaan

    Melihat dari kecenderungan budaya kerja di Indonesia saat ini, yang mana nampaknya budaya kerja WFH atau remote working akan tetap berlangsung setelah pandemi. Budaya kerja dipertahankan karena dinilai efektif dan efisien untuk sebagian industri. 

    Oleh karenanya perusahaan juga harus memfasilitasi budaya kerja ini dengan sistem HR yang modern, yang mampu mengakomodir kebutuhannya seperti absensi dari rumah, mengirim laporan, pengajuan online dan lainnya. 

    Aplikasi HRIS seperti PayrollBozz sendiri memiliki tracking systems yang baik, dimana HRD tetap bisa memastikan keberadaan karyawan walaupun tidak bekerja dari kantor (WFO), dan melakukan pengaturan lokasi mana saja yang diizinkan untuk absen melalui aplikasi mobile. 

    Dengan budaya kerja yang baru, perusahaan membutuhkan sistem HRD yang powerful dan terintegrasi. Selain itu keuntungan lainnya menggunakan sistem HRIS perusahaan atau HRD memiliki sistem penggajian yang otomatis, semua diproses berdasarkan formula yang telah diatur sebelumnya.

    Pentingnya menghargai karyawan, dan manfaatnya bagi perusahaan (tips manajemen SDM)

    Pentingnya menghargai karyawan, dan manfaatnya bagi perusahaan (tips manajemen SDM)

    manajemen SDM – Karyawan adalah aset hidup bagi perusahaan, jika diarahkan dan dikembangkan dengan tepat maka aset ini bisa sangat menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karenanya perusahaan perlu membina dan mengelola SDM nya dengan baik dan benar. 

    Seperti yang dikatakan oleh Angga D Sasongko founder dari Visinema yang mengatakan “put people first, they soul of your business” ,bahwasanya perusahaan perlu meletakan kepentingan karyawannya terlebih dahulu, karena hanya dengan cara itu para karyawan/pekerja bisa bekerja dengan baik dan sepenuh hati. 

    Perlakukan perusahaan yang tidak adil pada karyawannya sendiri kerap kali menjadi faktor kemunduran atau kerugian bagi perusahaan, pasalnya dengan treatment yang salah karyawan bisa kehilangan semangat dalam bekerja, yang membuat kualitas bekerja mereka bisa menurun.

    Pentingnya menghargai karyawan dalam manajemen SDM di perusahaan adalah kunci keberhasilan bagi perusahaan itu sendiri. Menghargai tidak harus dengan memberikan upah atau bonus berlimpah, namun bisa dimulai dengan memperlakukan karyawan dengan baik, dengan begitu perusahaan bisa menggali potensi terbaik dari SDM nya. 

    Memberikan perlakuan yang baik kepada karyawan merupakan bentuk feedback dari perusahaan atas kerja keras mereka. Perusahaan dan SDM harus berjalan bersama untuk mencapai tujuan. Dan berikut adalah beberapa cara yang dapat manajemen lakukan. 

    Cara memperlakukan karyawan dengan tepat

    Sistem punish & reward

    Tips manajemen SDM yang pertama adalah memberlakukan sistem peringatan dan penghargaan yang adil. Sistem ini digunakan untuk menjaga iklim bekerja di perusahaan tetap baik, mereka yang melakukan pelanggaran bisa diberikan peringatan atau hukuman, namun apabila karyawan berprestasi maka perusahaan memberikan apresiasi serta penghargaan. 

    Sistem ini juga akan menjaga karyawan bekerja dengan performa terbaiknya, serta tetap tertib dan patuh pada ketentuan perusahaan. Namun pemberlakuan punish dan reward harus sepadan dan tidak berat sebelah agar tidak ada yang merasa dirugikan.

    Gathering/Outing

    Gathering atau outing bukanlah kegiatan yang membuang-buang uang, karena manfaatnya justru bisa langsung terasa untuk perusahaan. Kegiatan gathering adalah salah satu cara untuk mendekatkan hubungan karyawan, menjaga komunikasi tetap baik, dan membentuk kerja sama antar individu.

    Baca juga : Dear User : Berikut Adalah Benefit Merekrut Fresh graduate

    Dengan hubungan dan komunikasi yang baik antar karyawan, akan berdampak pada kualitas kerja secara tim atau grup. Pekerjaan yang dikerjakan melalui teamwork terbukti lebih baik. Dengan begini perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan Gathering atau outing.

    Gathering juga tidak harus melulu soal liburan bersama atau pergi ke suatu tempat. Tim manajemen SDM bisa melakukan gathering bahkan di dalam kantor, contohnya adalah membuat lomba 17 agustus dengan mempertandingkan beberapa cabang lomba antar divisi, tim atau individu. 

    Contoh lain gathering juga bisa dilakukan saat momen perayaan keagamaan, seperti bulan Ramadhan perusahaan bisa menggelar buka bersama di kantor, atau saat merayakan hari raya Natal dengan makan bersama atau tukar kado. 

    Farewell dan ucapan ulang tahun

    Ucapan ulang tahun kepada karyawan, staff atau bahkan pemimpin perusahaan mungkin bagi sebagian masih dianggap hal yang sepele. Padahal manfaat dari mengucapkan ulang tahun kepada mereka yang merayakannya akan mengeratkan hubungan dan menumbuhkan rasa cinta kepada entitas perusahaan. 

    Baca juga : Strategi dan Tips Rekrutmen Karyawan Melalui Media Sosial

    Selain itu seremonial seperti farewell bagi karyawan yang akan pindah atau pensiun juga perlu dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan bagi jasa mereka. Cara ini juga dapat meningkatkan citra positif bagi perusahaan. 

    Pemenuhan hak dan kesejahteraan 

    Terakhir yang sangat penting adalah pemenuhan hak bagi karyawan, mereka yang haknya terpenuhi dan disejahterakan kehidupannya oleh perusahaan akan memberikan kemampuan terbaik mereka untuk kemajuan perusahaan. 

    Baca juga : Denda Telat Bayar Gaji Atau Upah Kerja Ke Karyawan/Buruh

    Sebaliknya perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya atas karyawannya lebih sering merugi karena ditinggal dan dikhianati oleh karyawannya yang sakit hati. Kondisi ini justru tidak memberikan keuntungan sama sekali bagi perusahaan. 

    Manfaat memperlakukan karyawan dengan baik bagi perusahaan

    Seperti yang sudah disinggung di awal bahwa SDM adalah jiwa dari bisnis perusahaan, maka tempatkanlah kepentingan mereka di atas segalanya. SDM adalah awak kapal di perusahaan, kapal yang tidak dijalankan atau dioperasikan dengan baik akan sulit mencapai tujuan, karena ada banyak badai dan cobaan yang bisa jadi penghambat.

    Namun dengan awak kapal yang handal, mereka akan bisa mengatasi itu semua dan mengarungi lautan hingga sampai tujuan. Sebagus apapun kapal bila tidak dikendalikan oleh orang-orang yang berkompeten makan ia akan karam juga.

    Oleh karenanya awak kapal adalah aset paling berharga di atas kapal tersebut. Bila manajemen SDM dan perusahaan memperlakukan karyawan/pekerjanya dengan baik, maka mereka akan menjadi awak kapal yang hebat, yang mampu memberikan solusi atas setiap permasalahan dan membawa perusahaan kepada tujuannya.

    Demikian adalah tips manajemen SDM di perusahaan, mulai dari cara memperlakukan karyawan dengan tepat sampai manfaatnya bagi perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat.

    Strategi dan Tips Rekrutmen Karyawan Melalui Media Sosial

    Strategi dan Tips Rekrutmen Karyawan Melalui Media Sosial

    Media sosial saat ini menjadi primadona di dunia pemasaran dan periklanan di seluruh dunia, eksistensi atau keberadaan seseorang, institusi atau perusahaan bisa semakin diakui apabila aktif di jejaring sosial ini. 

    Platform media sosial seperti facebook, instagram, TikTok, linkedin dan lainnya sejak beberapa waktu yang lalu sudah dimanfaatkan untuk rekrutmen karyawan. Dan mengapa cara ini kerap dilakukan untuk proses rekrutmen? Alasannya karena sosial media memiliki banyak pengunjung, semakin banyak yang melihat semakin besar kemungkinan perusahaan menemukan kandidat potensial, dan selain itu juga gratis. 

    Itulah sebabnya media sosial menjadi salah satu opsi untuk rekrutmen karyawan, untuk mengoptimalkan media sosial ada beberapa cara dan trik yang bisa Anda lakukan, beberapa diantaranya seperti dibawah ini. 

    Baca juga : 10 job portal terbaik di Indonesia untuk apply lamaran online

    Tips Rekrutmen Karyawan Via Media Sosial

    Sesuaikan jenis pekerjaan dengan platform medianya

    Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengiklankan lowongan pekerjaan di sosial media adalah menyesuaikan jenis pekerjaan dengan pengguna platform media sosial tersebut. 

    Banyak yang menilai setiap platform memiliki pengunjung yang sama, hal tersebut keliru karena pengunjung di setiap platform sangat tersegmentasi, memiliki kebiasaan, minat, dan tujuan yang berbeda saat datang ke platform tersebut. 

    Oleh karenanya, pahami terlebih dahulu visitor di platform tersebut. Contoh jika Anda ingin mencari seorang graphic designer atau Digital content specialist yang erat kaitannya dengan seni dan teknologi digital, maka direkomendasikan untuk memanfaatkan instagram dan TikTok. 

    Hal ini merujuk pada kecocokan jenis pekerjaan dengan demografi pengguna di platform tersebut, yang mana dari umur ada di kisaran 24 – 34 tahun dan 52% nya adalah perempuan serta tipikal platform yang mengedepankan grafis dan visual menjadi tempat yang cocok bagi pekerja kreatif untuk bermain. 

    Tidak dipungkiri pekerjaan seperti graphic designer atau Digital content specialist di dominasi oleh pekerja muda berkisar umur 20 hingga 35 tahun. Terlebih mereka sangat aktif di internet membuat mereka memiliki banyak referensi. 

    Sedangkan pekerjaan seperti Manajer operasional produksi atau admin data entry, direkomendasikan untuk mengiklankannya di facebook. Karena dilihat dari jenis pekerjaannya yang masif, sangat tepat dengan facebook dengan jumlah pengguna yang masif dan lebih beragam. 

    Demografi pengguna facebook sendiri kebanyakan orang yang lebih dewasa secara umur dibandingkan Instagram atau TikTok. Lebih dari 65% pengguna facebook berada di umur 40 sampai dengan 50 tahun, dan sisanya berada dalam usia prima dari 29 sampai 39 tahun. 

    Dilansir dari kompas, pada tahun 2020 setiap bulannya facebook didatangi 2,5 miliar pengunjung atau pengguna. Pengguna facebook di Indonesia sendiri pada tahun 2019 yang dilansir dari liputan6 mencapai 56 juta user, dan menduduki peringkat keempat, setelah Amerika Serikat, Brasil dan India. 

    Dengan banyaknya pengguna membuat facebook memiliki pengguna yang sangat beragam, sehingga sangat cocok apabila Anda mengiklankan jenis pekerjaan yang general atau umum.

    Baca juga : Dear User : Berikut Adalah Benefit Merekrut Fresh graduate

    Buat poster yang menarik

    “Bagaimana si buat poster iklan yang dapat menarik minat banyak orang?, apakah dari segi desain atau konten?”

    Dalam membuat banner, flyer, atau apapun itu untuk menarik massa haruslah menarik dari segi desain dan konten, tidak terkecuali poster lowongan pekerjaan. 

    Pertama : Desain grafis

    Desain yang eye catching akan menjadi sorotan bagi siapapun yang melihatnya, jadi membuat desain yang menarik, unik, dan personality berpeluang memenangkan rasa penasaran orang yang melihatnya. 

    Kedua : Copywriting

    Copywriting atau teks iklan atau judul poster merupakan faktor penting yang dapat menarik seseorang untuk membaca atau melihat kontennya. Copywriting yang menarik tentu harus menjual dan menggiurkan.

    Ketiga : Konten iklan

    Iklan lowongan pekerjaan setidaknya menyebutkan job title, job desc, dan penempatan kerja. Namun banyak orang yang lebih tertarik apabila dalam iklan tersebut, disebutkan kisaran penghasilan, seperti “gaji 5 – 7 juta per bulan”. 

    Angka gaji yang ditaruh di iklan ternyata mampu menarik perhatian banyak orang, karena ada kepastian untuk hal yang sensitif. 

    Instruksi sharing

    Tips selanjutnya dalam rekrutmen karyawan via sosial media adalah instruksi berbagi / sharing, hampir semua platform media sosial memiliki tombol berbagi, dan sebaiknya konten iklan lowongan pekerjaan baik itu format gambar atau video, menginstruksikan yang melihat untuk menyebarkan informasi ini. 

    Instruksi sharing bisa Anda letakan di dalam konten iklan, atau pada caption. Mengapa ini penting? Karena instruksi tersebut dapat menyadarkan orang yang melihat, untuk berbagi kepada teman, keluarga, kontak atau siapapun yang membutuhkan. 

    Format pengiriman resume 

    Hal umum bila menggunakan media sosial untuk rekrutmen karyawan adalah meminta kandidat untuk mengirimkan CV atau resume mereka ke email. Hal ini akan menjadi sulit apabila banyak orang yang mengirimkan email kepada Anda, banyak CV yang masuk tercampur dengan surel lainnya. 

    Cara mudah untuk mengatur itu semua adalah dengan membuat email khusus untuk alamat pengiriman CV, contoh : kirimcv@namaperusahaan.com . dan tidak hanya itu,, format subject dan konten email juga harus ditetapkan, agar mudah memisahkan lowongan pekerjaan satu dan lainnya. 

    Contoh format subject untuk posisi desain grafis : DESAIN GRAFIS_CV _NAMA KANDIDAT_TAHUN, dan untuk format subject data entry : DATA ENTRY_CV _NAMA KANDIDAT_TAHUN

    Anda juga bisa meminta kandidat untuk menuliskan data diri di konten email, seperti nama, umur, pendidikan terakhir, nomor telepon dan domisili. Ini untuk memudahkan tim rekrutmen untuk mencari kandidat yang pendidikan, umur dan domisili nya sesuai. 

    Seleksi kandidat

    Untung mendapatkan kandidat yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan, lakukan seleksi dengan cara yang paling mudah, yakni dengan melihat latar belakangnya, mulai dari pendidikan, pengalaman dan portfolio. 

    Setelahnya Anda bisa memberikan tes kepribadian, untuk melihat sifat, cara berpikir dan bertindak. Dan tahapan yang terakhir adalah dengan melakukan wawancara secara langsung.

    Baca juga : Pengertian dan tipe-tipe DiSC dan kepribadiannya

    Proses rekrutmen karyawan baik menggunakan sosial media atau portal kerja bisa efisien apabila pelaksanaannya baik, dan perusahaan memiliki manpower planning yang baik, sehingga perusahaan bisa mendapatkan kandidat yang tepat, sesuai dengan visi dan misi perusahaan. 

    Demikian adalah ulasan mengenai proses rekrutmen karyawan via media sosial, dengan tips-tips sederhana diatas, mencari kandidat melalui platform sosial media bisa sangat efektif.