Ini Dia 10 Attitude dan Skill yang Wajib Dimiliki Agar Terhindar Dari PHK

Ini Dia 10 Attitude dan Skill yang Wajib Dimiliki Agar Terhindar Dari PHK

Tips terhindar PHK – Situasi COVID-19 memang membuat banyak perusahaan harus melakukan perampingan karyawan secara besar-besaran. Tidak jarang kita lihat berita di televisi, ada perusahaan yang bahkan harus memecat sebagian besar karyawannya karena sudah tak sanggup membayar gaji mereka akibat perusahaan yang tak lagi bisa beroperasi secara normal.

Pasti terkadang terselip juga di hati Anda sedikit kekhawatiran jika Anda akan bernasib sama dengan para karyawan tersebut. Apalagi kalau perusahaan Anda terkena dampak yang luar biasa akibat pandemik yang melanda dunia ini.

Meskipun begitu, sebenarnya Anda tak perlu khawatir lho. Sebab, bila Anda memiliki beberapa skill dan attitude ini, tak akan ada perusahaan yang mau memecat Anda. Mau tahu Tips terhindar PHK? Kita bahas bersama yuk!

Komunikasi yang baik

Tips terhindar PHK yang pertama adalah memiliki kemampuan yang seringkali dianggap sepele, tapi sangat penting artinya saat Anda bekerja di sebuah perusahaan. Skill komunikasi yang baik meliputi cara berbicara (terutama di depan umum), cara mendengarkan, sikap tubuh, dan ekspresi.

Perlu diingat bahwa apapun posisi Anda di perusahaan, besar kemungkinan Anda akan harus berhadapan dengan orang lain, baik itu saat rapat internal maupun saat berhadapan dengan klien.

Jika tak memiliki communication skill, tentu Anda akan kesulitan mengekspresikan pikiran Anda dengan jelas, yang berakibat buruk pula bagi reputasi perusahaan tempat Anda bekerja.

Teknologi

Penguasaan teknologi bukan berarti Anda wajib bisa menguasai bahasa-bahasa pemrograman atau membuat website sendiri dari nol (kecuali Anda memang staf di bagian IT).

Kemampuan teknologi dasar pun sudah cukup kok. Paling tidak, jangan sampai Anda dianggap gaptek oleh perusahaan. Minimal Anda harus mahir menggunakan software seperti Microsoft Office.

Bila Anda punya sedikit kemampuan menggunakan software desain grafis seperti Adobe Illustrator atau Corel Draw, tentu itu lebih baik lagi.

Intinya, semakin banyak kemampuan Anda di bidang teknologi, maka keberadaan Anda akan semakin dihargai oleh perusahaan. Bila ternyata Anda belum menguasai itu semua, tak usah cemas.

Ada banyak tutorial penggunaan software untuk pemula yang bisa Anda pelajari di internet. Asalkan Anda memiliki tekad kuat untuk belajar, pasti akan ada jalan kok.

Bisa bekerja dalam tim

Berbeda dengan pekerjaan sebagian besar freelancer, saat Anda bekerja penuh waktu di sebuah perusahaan, maka Anda harus siap untuk bekerja secara tim. Apalagi saat menangani suatu proyek besar.

Nah, bila Anda selama ini tak mengalami kesulitan saat bekerja bersama-sama dengan rekan yang lain, maka ini pasti merupakan nilai plus bagi Anda.

Perusahaan tentu akan menilai apakah Anda bisa memimpin tim maupun dipimpin oleh orang lain, dan apakah Anda bisa secara aktif berkontribusi dalam tim untuk bersama-sama mencapai tujuan perusahaan.

Baca juga : Keuntungan Pekerjaan Freelancer di Masa New Normal dan Jenis Kerja yang Bisa Anda Lakukan

Multitasking

Tips terhindar PHK selanjutnya memiliki Skill yang satu ini sudah pasti sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Apalagi bila jumlah karyawan mengalami penyusutan, tentu perusahaan akan lebih memilih mereka yang mampu mengerjakan beberapa hal sekaligus agar lebih efisien.

Sehingga, sangat penting bagi Anda untuk dapat menangani segala sesuatu yang ditugaskan oleh atasan dengan tetap menghasilkan kualitas kerja yang bagus.

Meskipun begitu, tetapkan batas maksimal berapa pekerjaan yang bisa Anda tangani dalam satu waktu agar tak kewalahan. Untuk itu, Anda membutuhkan manajemen waktu yang baik agar segala sesuatunya tetap terorganisir dan semua pekerjaan Anda bisa selesai tepat waktu.

Problem solving skill yang baik

Tak ada satu pun pekerjaan di dunia ini yang bebas masalah, walaupun itu adalah pekerjaan yang sudah Anda tangani bertahun-tahun. Bila terjadi masalah dalam project yang Anda kerjakan atau Anda melakukan kesalahan yang berakibat fatal, maka sangatlah penting untuk tetap bersikap tenang dan berkepala dingin, agar semuanya bisa diselesaikan dengan baik.

Baca juga : Pembahasan Lengkap Tentang Surat PHK Karyawan

Perusahaan tahu bahwa keadaan tak mungkin selalu berjalan dengan mulus, tapi yang terpenting adalah memiliki karyawan yang dapat diandalkan dalam menangani situasi-situasi genting seperti itu.

Nah, bila Anda adalah tipe karyawan yang selalu memiliki jalan keluar untuk setiap persoalan, SELAMAT! Anda pasti akan dipertahankan oleh perusahaan dalam situasi apapun.

Menggunakan sosial media dengan efektif

Hampir semua orang di zaman sekarang bisa menggunakan sosial media, tetapi tak semua orang bisa menggunakanya dengan efektif.

Maksudnya?

Ini berarti bahwa dibutuhkan skill tertentu untuk bisa menggunakan sosial media agar memberikan dampak positif bagi perusahaan. Sosial media tidak dianggap hanya sebagai tren sesaat saja, tapi sekarang dianggap sebagai cara networking baru, berkomunikasi dengan klien, dan memasarkan bisnis Anda.

Terampil dalam penggunaan media sosial yang efektif menjadi suatu kebutuhan wajib. Jadi, pastikan sosial media perusahaan Anda terlihat profesional dan kredibel.

Tak cukup hanya sering posting di instagram atau twitter saja untuk bisa menarik minat calon konsumen atau investor, tetapi diperlukan kemampuan membaca tren, membuat desain yang eye catchy, membuat jargon-jargon menarik, dan menyesuaikan dengan selera pasar saat membuat postingan di sosial media.

Jadi, mulai sekarang coba asah skill sosial media Anda agar terus terpakai oleh perusahaan ya!

Baca juga : Pentingnya Surat Perjanjian Hutang dan Bagaimana Cara Membuatnya

Kemampuan adaptasi dengan baik

Budaya kerja di zaman sekarang adalah setiap orang harus bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan yang ada, mulai dari perubahan cara kerja, aturan, peran, hingga fungsi kerja di perusahaan.

Tidak jarang bukan, Anda yang awalnya bekerja di bagian produksi tiba-tiba dipindah tugaskan menjadi staf bagian marketing, misalnya. Kemampuan beradaptasi tentu akan menjadi aset berharga apabila Anda bekerja di perusahaan yang sering melakukan pertukaran peran seperti itu.

Kemampuan bahasa

Tips terhindar PHK selanjutnya punya Kemampuan berbahasa asing, ini adalah aset yang sangat penting utuk Anda miliki.

Walaupun di zaman sekarang banyak orang sudah menguasai bahasa Inggris, tapi tak ada salahnya lho kalau Anda menambah penguasaan bahasa asing lainnya, seperti Korea, Jepang, Mandarin, Perancis, dan bahasa lain.

Pasti perusahaan akan berpikir dua kali untuk menendang anda dari perusahaan.

Sikap menghormati orang lain

Rasa hormat di tempat kerja tidak hanya soal menghormati sesama karyawan atau terhadap atasan saja, lho, melainkan juga menghormati diri sendri, klien dan customer.

Sikap hormat di sini bukan berarti mengiyakan semua yang dikatakan orang lain, tetapi menghargai orang lain saat terjadi perbedaan pendapat. Mereka yang memiliki tipe sikap seperti ini bersedia memperlakukan orang lain dengan sopan dan profesional, meskipun mereka tidak setuju dengan sudut pandang orang lain.

Berkomitmen pada pekerjaan

Perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang berkomitmen pada tugas yang diberikan, baik kecil maupun besar. Perusahaan biasanya menilai bagaimana respon seorang karyawan saat diberikan pekerjaan yang sekilas terlihat “remeh”.

Kalau karyawan mengerjakan pekerjaan sekecil apapun dengan kualitas tinggi dan menganggap sama pentingnya dengan pekerjaan yang besar, maka karyawan tersebut sudah pasti akan mendapatkan nilai lebih di mata perusahaan.

Nah, demikian Tips terhindar PHK dan beberapa attitude dan skill yang sangat dihargai oleh perusahaan, dan pastinya akan membuat posisi Anda aman dari PHK.

Kalau sekarang Anda belum memiliki attitude dan skill tersebut, jangan kuatir, segera saja asah hal-hal tersebut agar kualitas Anda sebagai karyawan semakin bernilai tinggi. Selamat mencoba!

Berniat Menjadi Tenaga Kerja Asing? berikut Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia yang Bekerja di Luar Negeri

Berniat Menjadi Tenaga Kerja Asing? berikut Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia yang Bekerja di Luar Negeri

Di zaman sekarang, teknologi sudah semakin canggih dan dunia seakan tanpa batas. Hal ini dirasakan hampir di semua sektor kehidupan, termasuk dunia pekerjaan.

Sudah tak aneh kan kalau kita melihat banyak warga negara asing yang bekerja di Indonesia, begitu pun Warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Nah, jika Anda berminat juga untuk bekerja di luar negeri seperti Australia, Amerika, Jepang, Korea, dan banyak negara lainnya, ada baiknya Anda simak dulu penjelasan lengkap tentang persiapan yang harus dilakukan serta hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia yang bekerja di luar negeri berikut ini.

Persiapan bekerja di luar negeri

Ada banyak pilihan pekerjaan yang bisa dilakukan kalau Anda ingin bekerja di luar negeri, sesuai dengan bidang yang Anda kuasai dan latar belakang pendidikan.

Jangan lupa juga penuhi persyaratan dokumen yang harus Anda penuhi untuk mengajukan visa bekerja pada kedutaan besar negara yang bersangkutan di Indonesia. Siapkan semua persyaratannya agar proses pengajuan visa berjalan dengan lancar.

Bila sehabis Anda kuliah di luar negeri kemudian ada tawaran pekerjaan di sana, coba tanyakan apakah Anda perlu mengurus visa baru, sebab biasanya visa pelajar tidak bisa digunakan untuk bekerja.

Baca juga : Tugas Supervisor dan Fungsi Kerjanya yang Harus Dilakukan

Saat semua persyaratan sudah dipenuhi dan Anda pun sudah bisa mulai bekerja di perusahaan luar negeri, maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu:

Bisa berbahasa asing dengan baik

Hal ini jelas menjadi modal dasar saat Anda berminat bekerja di luar negeri. Tak hanya bahasa utama di negara yang bersangkutan saja, tetapi juga bahasa internasional, yaitu Inggris.

Sebagai contoh, Anda akan bekerja di Korea Selatan. Maka tentu Anda harus menguasai bahasa Korea. Tetapi selain itu, ada baiknya Anda juga menguasai bahasa Inggris, agar kemampuan Anda lebih dibutuhkan nantinya.

Kalau Anda belum betul-betul menguasai bahasa asing tersebut, tidak usah kuatir. Anda bisa memilih untuk kursus bahasa secara online ataupun offline sesuai dengan budget yang Anda miliki. Yang terpenting adalah memiliki kemauan yang kuat untuk bisa fasih berbahasa asing.

Perluas wawasan Anda

Bekerja di luar negeri tentu berbeda dengan di Indonesia. Ada banyak hal dan aspek yang harus dipertimbangkan saat melihat suatu persoalan.

Itulah sebabnya Anda harus belajar memperluas wawasan Anda, agar selain dapat berpikir kritis, Anda juga bisa dapat lebih bijak dalam menanggapi sesuatu.

Apalagi seperti kita tahu, perusahaan asing biasanya lebih menyukai karyawan yang memiliki pengetahuan luas di berbagai bidang.

Jadi, bila Anda adalah seorang staff marketing tetapi juga sedikit mengerti dunia politik, memiliki kemampuan desain grafis yang baik, dan memiliki pengetahuan umum di bidang bisnis, tentu hal ini akan lebih dihargai oleh perusahaan.

Mempelajari negara tujuan dan juga budayanya

Anda pasti pernah dengar pepatah lama “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” kan? Arti pepatah ini kira-kira adalah kita harus menghormati adat istiadat tempat di mana kita sedang berada.

Hal ini berlaku tak hanya kalau kita sedang liburan ke daerah-daerah yang ada di Indonesia, tetapi juga saat harus bekerja di luar negeri. Misalnya saja, kalau Anda bekerja di Korea Selatan, biasanya ada sapaan-sapaan penghormatan tertentu sesuai dengan kedudukannya di perusahaan.

Maka ikutilah penyebutan sapaan tersebut. Berbeda dengan di Indonesia yang biasanya memanggil atasan cukup dengan sapaan “Pak” atau “Bu”.

Atau misalkan Anda bekerja di jazirah Arab yang lebih konvensional dari segi berbusana, maka ikutilah standar berpakaian tersebut agar Anda tidak dicap kurang menghormati budaya negara lain.

Baca juga : CEO Adalah Bagian Terpenting dalam Perusahaan. Kita Kenali Tugas dan Fungsi CEO di Perusahaan yuk!

Sebaiknya, kumpulkan semua informasi yang bisa Anda peroleh agar kelak mudah mengaplikasikannya saat bekerja di luar negeri.

Mencari tempat tinggal

Nah, salah satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah mencari tempat tinggal selama bekerja di luar negeri nantinya. Walaupun ada beberapa perusahaan yang sudah mempersiapkan akomodasi bagi pegawai asing, tetapi mungkin Anda lebih memilih untuk mencari sendiri tempat tinggal agar lebih sesuai dengan selera.

Di zaman sekarang, menyewa akomodasi saat Anda masih berada di Indonesia bukan hal yang sulit. Anda bisa cari di website penyewaan rumah, melihat-lihat foto akomodasinya, membayar uang DP, dan melunasi uang sewa saat sudah berada di sana. Mudah kan?

Melatih kondisi fisik

Salah satu kenikmatan tinggal di Indonesia adalah kemudahan mendapatkan jasa angkutan umum. Mulai dari bus, angkutan kota, taksi, ojek online, kereta, dan sebagainya dengan harga terjangkau.

Berbeda dengan di luar negeri yang mungkin hanya terbatas di bus dan kereta. Taksi biasanya terhitung cukup mahal, dan jelas tidak ada ojek online seperti di Indonesia yang siap antar jemput Anda sampai di depan pagar rumah.

Itulah sebabnya, seringkali Anda akan harus banyak berjalan kaki dari rumah ke stasiun kereta api terdekat. Apalagi kalau Anda bekerja di Jepang dan Korea. Berjalan kaki adalah hal yang pasti akan Anda lakukan setiap hari dengan jarak yang lumayan jauh dan kondisi alam yang berbukit-bukit.

Jadi, bila Anda selama ini belum terbiasa berjalan jauh, ada baiknya Anda mulai latihan dari sekarang ya.

Menyiapkan mental

Ini adalah hal yang sering agak dilupakan padahal sangat penting lho. Kondisi bekerja di luar negeri jelas beda dengan Indonesia. Mental yang tahan banting jelas diperlukan saat Anda berhadapan dengan pekerjaan dan lingkungan baru.

Ditambah lagi biasanya karakter pemimpin dan rekan kerja setiap negara berbeda-beda. Siapkan mental Anda agar tak gampang terpuruk ya.

Hak WNI yang bekerja di luar negeri

Setelah menyiapkan banyak hal sebelum bekerja di luar negeri, kini tiba saatnya Anda mengetahui hak-hak yang Anda miliki sebagai warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, di antaranya yaitu:

  • Hak untuk mendapat perlindungan hukum
  • Hak untuk memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinan serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.
  • Hak untuk mendapat upah sesuai dengan standar yang berlaku di negara tujuan.
  • Hak memperoleh kesempatan, dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerja asing lain sesuai dengan peraturan undang-undang di negara tujuan.
  • Hak untuk memperoleh jaminan hukum sesuai dengan peraturan perundangan
  • Hak untuk memperoleh jaminan perlindungan keselamatan dan keamanan saat kepulangan ke tempat asal
  • Hak atas kebebasan dan keamanan pribadi
  • Hak memperoleh pilihan meminta perlindungan dan bantuan pejabat konsuler atau diplomatik Indonesia
  • Hak menikmati perlakuan yang sama dengan warga negara di negara tujuan kerja dalam hal jaminan sosial
  • Hak mendapat perilaku yang non diskriminatif
  • Hak atas perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.

Kewajiban WNI yang bekerja di luar negeri

Nah, selain hak-hak di atas, warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri juga memiliki beberapa kewajiban, di antaranya adalah:

  • Turut menjaga nama baik negara Indonesia
  • Mematuhi hukum yang berlaku di negara yang bersangkutan
  • Membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Baca juga : Fakta Lengkap tentang Jenis Pangkat dan Golongan PNS (pegawai negeri sipil)

Nah, khusus untuk poin terakhir ini, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan dalam aturan pembayaran pajak.

Apabila Anda adalah WNI yang akan tinggal di luar negeri lebih dari 183 hari, maka Anda tidak lagi menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri, akan tetapi menjadi Subjek Pajak Luar Negeri.

Ini berarti, Anda tidak perlu membayar pajak penghasilan di Indonesia, tetapi membayar pajak penghasilannya di negara tempat Anda bekerja.

Sedangkan bagi Anda yang masih merupakan subjek pajak dalam negeri, maka ketika kembali lagi ke Indonesia dan tinggal di sini lebih dari 183 hari (6 bulan), maka wajib membayar pajak penghasilan di Indonesia dan melaporkan SPT Tahunan Pajak. 

Cara pembayaran pajaknya bisa via online lewat situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang proses bekerja di luar negeri, dan juga hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang bekerja di sana. Semoga membantu Anda yang memang berniat mencari pengalaman kerja di negara asing ya!

Tugas Supervisor dan Fungsi Kerjanya yang Harus Dilakukan

Tugas Supervisor dan Fungsi Kerjanya yang Harus Dilakukan

Hari ini tiba-tiba saja atasan Anda memanggil Anda untuk menghadap ke ruangannya. Tentu saja Anda pun langsung gugup, karena kuatir telah membuat kesalahan yang membuat bos

Anda harus memberi sanksi. Tetapi, ternyata perkiraan Anda salah, karena manajer Anda justru memberitahukan bahwa Anda telah dipromosikan menjadi seorang Supervisor!

Wah, pasti Anda senang bukan main. Sebab, ini berarti penghasilan Anda pun akan meningkat, apalagi bila ditambah tunjangan dan fasilitas lainnya. Hmm…pasti menyenangkan ya membayangkan itu semua.

Eits tapi tunggu dulu. Jangan lupa bahwa dibalik segala upgrade benefit yang akan Anda dapatkan, tanggung jawab pekerjaan Anda pun akan bertambah. Tugas-tugas baru harus Anda lakukan sebagai seorang supervisor.

Mulai panik karena takut Anda tak bisa menjalankan tugas supervisor dengan baik? Tenang saja. Kami siap membantu kok. Baca artikel ini sampai beres ya, karena kita akan membahas tuntas tugas supervisor dan fungsi kerjanya yang harus anda lakukan.

Apa itu supervisor?

Supervisor adalah sebuah jabatan yang ada dalam perusahaan, di mana ia memiliki wewenang untuk menginstruksikan sesuatu kepada anak buahnya berdasarkan arahan yang diberikan oleh atasan.

Jadi, bisa dibilang posisi supervisor berada di antara manajer dan staf biasa, alias sebagai jembatan di antara keduanya.

Biasanya, bila ada sebuah proyek, maka manajer atau atasan akan bertanya tentang perkembangan pelaksanaannya kepada supervisor. Begitu pula bila ada aspirasi atau masukan dari staf di lapangan kepada pihak manajemen, biasanya akan disampaikan lewat supervisor sebagai perantara.

Baca juga : CEO Adalah Bagian Terpenting dalam Perusahaan. Kita Kenali Tugas dan Fungsi CEO di Perusahaan yuk!

Posisi supervisor yang berada di tengah-tengah ini membuat seorang supervisor harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik karena dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan semua pihak.

Dalam sebuah departemen bisa saja terdapat lebih dari 1 supervisor. Misalnya di divisi General Affair ada supervisor bagian pengadaan barang dan supervisor bagian pemeliharaan fasilitas.

Mengapa jabatan supervisor penting?

Mungkin banyak di antara Anda yang merasa posisi manajer sudah cukup untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap karyawan, lalu mengapa harus ditambah seorang supervisor?

Hal ini karena supervisor berperan sebagai pengawas yang lebih dapat secara aktif terlibat dalam sebuah proyek. Supervisor biasanya bertugas lebih detail dalam mengawasi pekerjaan anak buahnya dibandingkan manajer yang fungsi pengawasannya bersifat lebih umum.

Tanggung jawab supervisor

Secara umum, tanggung jawab supervisor mirip dengan seorang manajer, yaitu:

Perencanaan

Anda sebagai supervisor bertanggung jawab merencanakan kegiatan yang menjadi tugas departemennya. Misalnya, membuat jadwal timeline dan rencana kerja dalam suatu proyek.

Penempatan

Menjadi supervisor berarti Anda bertanggung jawab untuk menempatkan anak buah pada posisi sesuai dengan skill-nya masing-masing.

Pengaturan

Setelah menempatkan karyawan di posisinya masing-masing, maka Anda harus bisa melakukan pengaturan agar semua karyawan dapat melakukan tugasnya dengan baik. Dengan begitu, tujuan perusahaan dapat cepat tercapai.

Pengarahan

Seringkali, walaupun karyawan sudah mengerti tugasnya masing-masing, tetap saja supervisor harus bisa mengarahkan anak buahnya agar tak terjadi penyimpangan yang bisa berakibat proyek selesai tak tepat waktu.

Baca juga : Pembahasan Lengkap Tentang Surat PHK Karyawan

Pengawasan

Jangan lupa bahwa ini adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh seorang pengawas, yaitu tanggung jawab untuk mengawasi jalannya suatu proyek batau pekerjaan.

Fungsi supervisor

Dalam perannya di dalam perusahaan, supervisor memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, yaitu:

  • Sebagai jembatan perantara antara staf dengan pihak manajemen
  • Sebagai pemberi solusi masalah yang terjadi di lapangan tanpa harus melibatkan pihak manajemen
  • Sebagai pengawas anak buahnya dalam menjalankan tugas

Tugas supervisor

Pasti Anda bertanya-tanya, apa saja sih tugas para supervisor itu? Nah, ini dia jawabannya.

Mengatur anak buah sekaligus mematuhi perintah atasan

Dua hal ini seperti yang kontradiktif ya? Tapi memang begitulah adanya. Menjadi seorang supervisor berarti Anda harus bisa bertugas menjadi atasan dan bawahan yang baik.

Anda harus bisa menerima perintah dari atasan, lalu menyampaikannya ke anak buah Anda dengan bahasa dan cara yang bisa diterima oleh mereka. Setelah itu, mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan Anda.

Fungsi pengawasan ini sangat penting artinya, karena itulah salah satu tugas Anda sebagai supervisor.

Pihak manajemen tak mungkin mengawasi pekerjaan karyawan satu-persatu, maka itulah mereka mendelegasikan tugas ini kepada Anda, agar semua pekerjaan yang dilakukan anak buah Anda dapat berjalan sesuai standar perusahaan.

Menjaga fokus kerja karyawan

Semua pekerjaan yang dilakukan secara rutin dan terus-menerus pasti bisa menimbukan rasa bosan bagi yang mengerjakan. Nah, sebagai supervisor, sudah menjadi tugas Anda untuk menjaga agar karyawan bisa tetap fokus mengerjakan semua tugas-tugasnya, walaupun kebosanan sedang melanda.

Salah satu cara agar fokus karyawan tetap bisa terjaga adalah dengan memberikan suntikan motivasi kepada mereka.

Karena Anda adalah atasan langsung, tentunya Anda yang paling mengerti bagaimana cara memompa agar semangat bekerja datang kembali dan karyawan bisa fokus sepenuhnya menyelesaikan tugas dengan baik.

Mampu menyampaikan instruksi atasan kepada anak buah

Seperti yang sempat kita bahas di atas, supervisor berfungsi sebagai jembatan antara pihak manajemen dan pihak karyawan yang bekerja di lapangan.

Oleh karena itu, bila ada perintah dari atasan, maka supervisor harus mampu menyampaikannya kepada anak buah agar mereka mengerti dan mampu menjalankan tugas sesuai instruksi.

Mampu membuat suasana kerja yang nyaman bagi anak buahnya

Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan memperhatikan aspirasi mereka. Biasanya seorang staf lapangan segan untuk langsung mengeluarkan unek-uneknya atau memberikan saran pada pihak manajemen.

Nah, di sinilah salah satu peran supervisor. Dengan menyampaikan unek-unek karyawan, pihak manajemen akan dapat membuat lingkungan kerja lebih kondusif, yang tentu berakibat langsung pada meningkatnya kenyamanan karyawan saat bekerja.

Ciri-ciri menjadi supervisor yang baik

Nah, sekarang setelah Anda mengetahui tugas dan fungsi peran supervisor, berikut ini adalah ciri-ciri seorang supervisor yang baik, yaitu:

Baca juga : Masih Bingung Bagaimana Cara Pembuatan SOP? Simak Langkah-langkahnya di Sini!

Bertanggung jawab

Seorang supervisor tidak hanya bertugas mengawasi pekerjaan anak buahnya saja, tetapi juga bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan mereka dan juga memastikan semua proses pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.

Pendengar yang baik

Supervisor adalah orang yang berada di antara manajemen dan karyawan, oleh karena itu Anda sebagai supervisor harus bisa mendengarkan kedua belah pihak, baik instruksi manajemen maupun kebutuhan karyawan.

Tegas

Tegas di sini bukan berarti galak, tetapi tahu kapan harus bertindak apabila ada kesalahan yang tidak bisa ditolerir, dan harus segera diperbaiki oleh karyawan agar tidak mempengaruhi kinerja perusahan secara umum

Teliti

Supervisor harus bisa memastikan bahwa pekerjaan anak buahnya sudah memenuhi standar kualitas yang ditentukan perusahaan. Jadi, secara tidak langsung supervisor juga berfungsi sebagai quality control.

Komunikatif

Selain mampu menjadi pendengar yang baik, supervisor juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar bisa menyampaikan keinginan perusahaan dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh karyawan.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang tugas, fungsi, sampai ciri-ciri seorang supervisor yang baik. Semoga bisa membantu Anda yang mendapat promosi jabatan sebagai seorang supervisor ya. Selamat menjalankan tugas!

Pembahasan Lengkap Tentang Surat PHK Karyawan

Pembahasan Lengkap Tentang Surat PHK Karyawan

Dalam dunia kerja, tentu baik perusahaan maupun karyawannya berharap dapat terus bekerja sama dalam jangka waktu lama. Meskipun begitu, kadang kenyataan tak sejalan dengan keinginan.

Di tengah jalan, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga berakibat terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja. Apalagi di zaman sekarang di mana banyak perusahaan struggling untuk tetap bertahan akibat kondisi yang tak menentu.

Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas secara lengkap seluk-beluk tentang PHK dan surat PHK karyawan. Di akhir artikel nanti, Anda juga akan melihat beberapa contoh surat PHK yang dikeluarkan oleh perusahaan. Kita simak bersama-sama yuk pembahasannya.

Apa itu PHK?

PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) adalah keputusan mengakhiri hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan. Artinya, sejak tanggal yang tercantum di surat PHK, baik perusahaan maupun karyawan masing-masing sudah tidak saling memiliki hak dan kewajiban lagi.

Meskipun begitu, karyawan dan perusahaan harus sama-sama menunaikan kewajibannya masing-masing sebelum tanggal resmi PHK tiba. Misalnya, karyawan masih memiliki pekerjaan yang belum diselesaikan, maka ia wajib menyelesaikannya sebelum meninggalkan perusahaan.

Begitu pun dengan perusahaan. Mereka wajib membayar gaji, pesangon, dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan.

Alasan-alasan PHK karyawan

Ada berbagai macam alasan kenapa bisa sampai terjadi PHK, diantaranya:

  • Karyawan melakukan kesalahan yang tak bisa ditolerir
  • Perusahaan bangkrut
  • Perusahaan tak bisa lagi membayar gaji karyawan
  • Karyawan meninggal dunia
  • Berakhirnya kontrak kerja

Tentu hal-hal barusan hanya contoh-contoh sebagian kecil saja alasan mengapa sampai terjadinya PHK. Bisa saja ada alasan lainnya yang menjadi pertimbangan perusahaan saat memberhentikan karyawannya.

Jenis-jenis Pemutusan Hubungan Kerja

PHK yang datang dari karyawan

Selama ini timbul anggapan bahwa PHK hanya bisa diinisiasi dari perusahaan saja. Padahal, bila merujuk pada artinya, Pemutusan Hubungan Kerja pun dapat dilakukan atas dasar keinginan pribadi karyawan.

Alasannya bisa bermacam-macam, misalnya karyawan ingin berhenti bekerja untuk memulai usaha baru, sudah tak betah bekerja, atau sakit. Bila karyawan meninggal dunia, ini juga bisa berarti otomatis terjadi Pemutusan Hubungan Kerja.

Saat karyawan yang memiliki inisiatif untuk mengundurkan diri, biasanya akan mengajukan surat pengunduran diri yang diberikan 1-3 bulan sebelumnya.

PHK yang datang dari perusahaan

Nah ini dia jenis PHK yang paling banyak terjadi, terutama di masa COVID-19 ini. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena tak mampu beroperasi secara normal lagi sejak adanya wabah ini.

Meskipun begitu, tak semua penyebab PHK dikarenakan kondisi perusahaan yang tak bagus. Bisa jadi karyawan melakukan banyak pelanggaran yang membuat perusahaan mau tak mau harus memecatnya.

Bila inisiatif PHK datang dari perusahaan, maka perusahaan akan mengeluarkan yang dinamakan Surat PHK Karyawan.

Apa itu surat PHK Karyawan?

Surat PHK karyawan adalah pernyataan secara tertulis dari perusahaan yang menginformasikan kepada karyawannya bahwa yang bersangkutan diberhentikan dari perusahaan karena alasan tertentu. Surat ini biasanya berisi alasan mengapa perusahaan sampai mengambil keputusan untuk memecat karyawannya.

Aturan pemberian surat PHK Karyawan

Secara aturan, sebaiknya perusahaan memberikan surat peringatan dulu sebanyak 3 kali sebelum akhirnya memberikan surat PHK. Meskipun demikian, dalam keadaan tertentu bisa saja perusahaan langsung memberikan surat PHK tanpa peringatan terlebih dahulu.

Baca juga : Masih Bingung Bagaimana Cara Pembuatan SOP? Simak Langkah-langkahnya di Sini!

Kapan sebaiknya perusahaan mengeluarkan surat PHK?

Sebaiknya, beri jeda yang cukup antara penerbitan surat PHK Karyawan dengan tanggal berlakunya, setidaknya 2 minggu. Dengan demikian karyawan bisa memiliki cukup waktu untuk bersiap-siap dan mendelegasikan tugasnya kepada karyawan lain.

Selain itu, perusahaan pun pasti akan membutuhkan waktu untuk mencari pengganti karyawan yang bersangkutan dan melatihnya agar siap menjalankan tugas lebih baik daripada karyawan sebelumnya.

Unsur apa saja yang harus tercantum dalam surat PHK?

Dalam sebuah surat PHK karyawan, unsur-unsur yang harus ada adalah:

  • Nomor surat
  • Ditujukan kepada siapa
  • Alasan PHK
  • Tanggal berlakunya PHK
  • Nama & jabatan penandatangan surat

Contoh surat PHK Karyawan

Nah, supaya lebih mudah memahami surat PHK karyawan, mari kita lihat beberapa contoh surat PHK berikut ini:

Contoh Surat PHK karena perusahaan bangkrut

Nomor: 1603/BGT/2020

Perihal: Pemutusan Hubungan Kerja

Kepada:
Dania Rafikaningrum
Staf Divisi Marketing

.

Dengan Hormat,

Bersama surat ini, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang saudari alami. Tetapi kondisi perusahaan yang tak kunjung membaik selama 6 bulan terakhir ini menyebabkan dengan berat hati kami harus memberhentikan sebagian besar karyawan termasuk Anda karena perusahaan sudah tak mampu lagi secara finansial.

Untuk itu, kami menginformasikan bahwa terhitung tanggal 1 Oktober 2020, kami memutuskan kerjasama antara Anda dengan PT. Aman Makmur Sentosa. Mohon agar saudari menyelesaikan semua pekerjaan yang tersisa, dan perusahaan pun akan memberikan hak-hak Anda terkait pemutusan hubungan kerja ini.

Terima kasih atas dedikasi yang telah saudari berikan kepada perusahaan, semoga sukses dengan pekerjaan saudari di perusahaan lain nantinya.

Terima kasih.

.

Jakarta, 2 September 2020

Fakta Lengkap tentang Jenis Pangkat dan Golongan PNS

Fakta Lengkap tentang Jenis Pangkat dan Golongan PNS

Kalau diadakan survey dengan responden para orang tua, dan ditanyakan pekerjaan apakah yang mereka harapkan dimiliki oleh anak-anaknya, maka kemungkinan besar jawaban mereka adalah PNS alias Pegawai Negeri Sipil.

PNS memang merupakan pekerjaan impian banyak orang Indonesia. Memang bukan tanpa alasan sih, karena nilai prestise yang tinggi masih melekat pada profesi yang satu ini.

Nah, maka dari itu, sekarang kita akan membahas secara menyeluruh tentang profesi PNS, mulai dari pengertian hingga jenis pangkat dan golongan yang ada di PNS.

Siapa itu PNS?

Jadi, Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah pegawai yang bekerja utuk pemerintahan. Mereka dianggap telah memenuhi persyaratan, dan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan atau diserahi tugas negara lainnya, serta digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengapa orang ingin menjadi PNS?

Ada banyak alasan nih kenapa profesi PNS begitu diidam-idamkan banyak orang, diantaranya:

Kebanggaan bisa mengabdi pada negara

Sebagai warga negara yang baik, banyak orang ingin ikut berkontribusi dalam kemajuan Indonesia dengan menjadi PNS, apalagi bila bisa dinas bertugas di tanah kelahirannya, pastilah itu merupakan kebanggaan tersendiri.

Gaji tetap setiap bulan

Poin yang satu ini pastinya sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Gaji yang dapatkan PNS setiap bulannya memang menjadi daya tarik tersendiri bagi calon PNS. Apalagi PNS menerima kenaikan gaji berkala, ditambah prospek mendapatkan THR dan gaji ke-13 setiap tahunnya.

Uang pensiun

Salah satu alasan mengapa para orang tua ingin anaknya menjadi PNS adalah karena jaminan hari tua yang akan didapatkan. Ya, memang setiap pensiunan PNS akan tetap mendapatkan uang pensiun setiap bulannya, walaupun sudah tidak bekerja lagi.

Meningkatkan prestise

Status sebagai Pegawai Negeri Sipil tak bisa dipungkiri memang membawa kebanggaan tersendiri karena dianggap sebagai salah satu faktor penentu yang menunjukkan kesuksesan seseorang.

Mudah mendapat pinjaman

Ini mungkin alasan yang sedikit aneh. Tapi buktinya, memang SK PNS bisa dengan mudah dijadikan jaminan saat meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan lainnya.

Intinya, setiap orang pasti memiliki alasan masing-masing kenapa ingin menjadi PNS, walaupun alasan kesejahteraan memang masih jadi yang utama.

Baca juga : Apa Saja Jenis-jenis Kompensasi yang Bisa Diberikan Pada Karyawan? Simak Penjelasannya di Sini!

Tanggung jawab PNS

Walaupun sama-sama bekerja, seorang PNS tentu memiliki tanggung jawab berbeda dengan karyawan swasta. Hal ini karena PNS bekerja bukan untuk perusahaan, tetapi untuk melayani rakyat dan mengabdi pada negara. Tanggung jawab tersebut di antaranya adalah:

  • Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab
  • Memegang rahasia jabatan
  • Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara
  • Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat

PNS harus bisa melaksanakan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, dan kalau tidak mereka bisa mendapatkan sanksi.

Siapa saja yang bisa menjadi PNS?

Siapa pun yang memenuhi syarat-syarat administratif dan lulus tes CPNS yang diadakan oleh pemerintah secara berkala bisa menjadi PNS. Memang ada syarat-syarat khusus seperti lulusan D-3, S-1, atau S-2, dengan nilai IPK tinggi dan dari jurusan tertentu. Tapi itu biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing departemen masing-masing.

Misalnya saja, untuk Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, mungkin akan lebih banyak membutuhkan Calon PNS untuk mengisi posisi sebagai guru, sedangkan di kementrian lain membutuhkan banyak ahli IT.

Apa syarat-syarat menjadi PNS?

Secara umum, syarat untuk menjadi PNS adalah:

  • Minimal berusia 18 tahun dan maksimal berusia 35 tahun saat melamar
  • Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum
  • Memiliki kualifikasi pendidikan sesuai persyaratan jabatan yang akan dilamar
  • Sehat jasmani dan rohani sesuai kualifikasi jabatan yang akan dilamar
  • Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Instansi Pemerintah
  • Berkelakuan baik
  • Merupakan lulusan perguruan tinggi dalam negeri atau perguruan tinggi luar negeri dengan IPK minimal 2,75 untuk lulusan D-III, 3,00 untuk S1 dan 3,20 untuk lulusan S2

Selain syarat-syarat di atas, biasanya masih banyak lagi syarat-syarat yang setiap tahunnya bisa dilihat saat pengumuman pendaftaran tes CPNS.

Cara menjadi PNS

Seleksi penerimaan CPNS selalu dilakukan di portal resmi https://sscasn.bkn.go.id. Seluruh proses seleksi penerimaan CPNS bersifat transparan, adil, dan tidak dipungut biaya sama sekali.

Oleh karena itu, para calon pelamar harus berhati-hati bila ada oknum tak bertanggung jawab yang menjanjikan bisa memasukkan seseorang menjadi PNS dengan imbalan sejumlah uang.

Secara umum, prosedur pendaftaran CPNS adalah sebagai berikut:

  • Langkah pertama, buka website https://bkn.go.id
  • Pilih menu SSCN lalu klik Registrasi
  • Isi NIK, Nomor KK
  • Isi alamat email yang aktif & buat password
  • Unggah pas foto
  • Login di portal SSCN dengan NIK dan password yang telah didaftarkan sebelumnya
  • Unggah foto diri dengan pegang KTP dan Kartu Informasi Akun
  • Lengkapi biodata calon peserta
  • Pilih instansi, formasi dan jabatan sesuai pendidikan
  • Unggah dokumen yang diperlukan
  • Cek kembali semua kelengkapan 
  • Cetak Kartu Pendaftaran

Panitia akan mengecek semua kelengkapan berkas dan dokumen yang diunggah. Kalau dinyatakan lulus seleksi administrasi, maka calon peserta dapat mengikuti proses seleksi selanjutnya yang diumumkan melalui website bkn.go.id.

Baca juga : Tugas dan Fungsi General Affair di Setiap Perusahaan

Jenis Pangkat dan golongan PNS

Berbeda dengan di perusahaan swasta, di PNS ada beberapa tingkatan pangkat dan golongan bagi para pegawainya. Agar lebih jelasnya mengenai pembagian pangkat dan golongan, simak penjelasan berikut ya.

Jadi, tingkat golongan pada PNS dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi adalah dari golongan I sampai IV. Itu berarti, golongan ke-IV memiliki tingkatan tertinggi.

Golongan I terdiri dari 4 pangkat, yaitu:

  • I a – Juru Muda
  • I b – Juru Muda Tingkat I
  • I c – Juru
  • I d – Juru Tingkat I 

Golongan II terdiri atas 4 pangkat, yaitu:

  • II a – Pengatur Muda
  • II b – Pengatur Muda Tingkat I
  • II c – Pengatur
  • II d – Pengatur Tingkat I

Golongan III terdiri atas 4 pangkat, yaitu:

  • III a – Penata Muda 
  • III b – Penata Muda Tingkat I 
  • III c – Penata 
  • III d – Penata Tingkat I 

Golongan IV terdiri dari 5 pangkat, yaitu:

  • IV a – Pembina 
  • IV b – Pembina Tingkat I 
  • IV c – Pembina Utama Muda 
  • IV d – Pembina Utama Madya 
  • IV e – Pembina Utama 

Penentuan pangkat dan golongan pada PNS dilakukan berdasarkan ijazah terakhir mereka. Bila seorang PNS melanjutkan pendidikan dan mendapat ijazah baru, maka ia pun bisa mengalami kenaikan pangkat dan golongan.

Sebagai contoh, seorang CPNS dengan ijazah terakhir S1 maka paling rendah mendapat pangkat Penata Muda III/a dan paling tinggi adalah Penata Muda III/d.

Tetapi apabila ia melanjutkan sekolahnya dan mendapatkan ijazah baru S-2, maka ia bisa dinaikkan golongan dan pangkatnya menjadi paling rendahnya adalah Penata Muda Tk. I III/b dan paling tinggi adalah Pembina IV/a.

Nah, cukup lengkap bukan penjelasan dari jenis pangkat dan golongan PNS di atas? Semoga membantu Anda yng berniat menjadi PNS ya.

Tugas dan Fungsi General Affair di Setiap Perusahaan

Tugas dan Fungsi General Affair di Setiap Perusahaan

Dalam setiap perusahaan, pasti ada yang dinamakan divisi GA atau General Affair. Biasanya banyak orang menyangka bahwa GA itu sama dengan bagian SDM. Tapi ternyata hal itu keliru, lho.

Nah, biar lebih jelasnya lagi mengenal divisi General Affair, kita simak yuk penjelasan lengkapnya berikut ini, sekaligus juga penjabaran tentang tugas dan fungsi General Affair di setiap perusahaan.

Apa itu General Affair?

General Affair adalah sebuah divisi yang biasanya disebut juga bagian Umum. Hal ini bukan tanpa sebab lho, karena memang divisi GA ini mengurusi banyak sekali kebutuhan-kebutuhan pengadaan barang dan jasa dalam perusahaan.

Mulai dari pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, pemeliharaan fasilitas kantor, perbaikan alat-alat, pencarian vendor-vendor yang jasanya dibutuhkan oleh perusahaan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Nah, tadi di awal kita sempat membahas bahwa banyak orang salah mengira bahwa General Affair sama dengan SDM. Hal ini mungkin dikarenakan pada beberapa perusahaan, GA merupakan bagian dari divisi HRD.

Meskipun begitu, tugas dan wewenangnya sama sekali berbeda. Ada juga perusahaan yang menjadikan General Affair sebagai divisi tersendiri, yang menyatu dengan bagian purchasing atau pembelian.

Fungsi General Affair

Sebagai divisi yang sangat penting di perusahaan, General Affair memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:

Fungsi Pengadaan

Semua barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan menjadi tanggung jawab divisi General Affair. Sehingga, GA harus selalu siap saat dituntut memenuhi permintaan barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut.

Fungsi Pemeliharaan

Semua barang-barang, fasilitas, gedung, dan aset yang dimiliki oleh perusahaan merupakan tanggung jawab divisi General Affair untuk dipelihara.

Oleh karena itu, jika para pegawai menemukan ada kerusakan pada perangkat komputer misalnya, maka harus secepatnya dilaporkan pada bagian General Affair agar bisa dilakukan langkah-langkah perbaikan.

Baca juga : Apa Saja Jenis-jenis Kompensasi yang Bisa Diberikan Pada Karyawan? Simak Penjelasannya di Sini!

Walaupun pada akhirnya teknisi yang akan memperbaikinya, tetapi prosedur yang baik adalah GA harus diberitahu terlebih dahulu, agar General Affair-lah yang menghubungi teknisi tersebut.

Hal ini dilakukan agar semua kondisi aset dan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan dapat terpantau dengan baik. Selain itu, General Affair juga bertugas mengadakan penilaian atas kondisi aset dan fasilitas secara berkala, lalu membuat laporannya untuk diberikan ke pihak manajemen.

Seringkali, karena keterbatasan anggaran perusahaan, GA harus membuat prioritas mana dulu fasilitas yang harus diperbaiki. Setelah itu, General Affair akan mengajukan anggaran ke manajemen perusahaan.

Sebagai contoh, divisi marketing dan keuangan sama-sama membutuhkan perbaikan AC yang rusak serta perluasan ruangan, tetapi anggaran perusahaan hanya cukup untuk mengizinkan perbaikan dan perluasan ruangan salah satu departemen saja.

Nah di sinilah pentingnya peran General Affair. Mereka harus bisa menimbang dan memutuskan mana dulu ruangan yang lebih membutuhkan perluasan.

Fungsi Perawatan

Walau sekilas terlihat mirip dengan fungsi pemeliharaan, tapi fungsi perawatan lebih ditujukan untuk menjaga kualitas fasilitas yang terdapat di perusahaan, misalnya saja kebersihan ruangan, kebersihan halaman gedung, toilet, dan sebagainya. Sehingga, tak heran kalau bagian cleaning service pun masuk ke dalam tanggung jawab General Affair.

Fungsi Relasi

Nah, mungkin ada di antara Anda yang sedikit bingung, apa yang dimaksud dengan fungsi relasi ini? Jadi, General Affair juga memiliki fungsi untuk membina hubungan baik dengan para vendor penyedia barang dan jasa. Hal ini sangat diperlukan, agar memudahkan perusahaan saat membutuhkan jasa mereka.

Selain itu, General Affair juga bertugas untuk membuat kontrak kerja, melakukan negosiasi harga, memastikan kualitas barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan perjanjian, memastikan pembayaran dilakukan secara tepat waktu, dan mengajukan komplain secara resmi apabila terjadi ketidaksesuaian kualitas pesanan.

Fungsi Pembuatan S.O.P dan Penjadwalan

S.O.P atau Standar Operasional Prosedur merupakan hal yang krusial dalam divisi General Affair. S.O.P ini bisa dibuat dengan menyusun alur permintaan pengadaan barang dan jasa, membuat form pengajuan, dan sebagainya.

Penyusunan S.O.P bertujuan agar semua kebutuhan pengadaan berjalan dengan rapi dan tidak ada yang terlewat.

Tak hanya itu, S.O.P juga disusun untuk membuat jadwal rutin perawatan dan pemeliharaan aset serta fasilitas kantor. Misalnya saja jadwal membersihkan ruangan, jadwal pengecekan kondisi mesin, dll.

Fungsi Perizinan

Divisi General Affair juga harus siap untuk membantu perusahaan dalam mengurus perizinan dengan pihak kepolisian atau pemerintah daerah setempat. Mereka juga harus bisa menjalin hubungan baik dengan pihak eksternal lainnya, seperti jurnalis.

Selain fungsi-fungsi di atas, General Affair juga memiliki fungsi umum seperti divisi lainnya, misalnya membuat laporan secara berkala, baik mingguan maupun bulanan.

Tugas General Affair

Walaupun memiliki banyak tugas, tetapi secara umum tugas utamanya adalah melakukan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Jadi mulai dari urusan mobil dinas, kebersihan kantor, pengadaan alat tulis kantor, pengurusan perizinan, sampai kebutuhan logistik lainnya, semua menjadi tugas General Affair.

Jangan lupa juga seorang General Affair harus membuat berbagai form pengajuan, mulai dari pengajuan barang & jasa, permintaan perbaikan fasilitas dan peralatan, serta yang lainnya. Hal ini agar memudahkan para pegawai yang membutuhkan sesuatu.

Kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi General Affair

Nah, timbul pertanyaan selanjutnya. Dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh General Affair di sebuah perusahaan, ada tidak sih kualifikasi khusus yang dibutuhkan untuk menjadi seorang staf GA? Atau siapa pun bisa menjadi General Affair?

Pada umumnya, General Affair membutuhkan orang-orang dengan latar pendidikan minimal D-3 atau S-1 Manajemen atau jurusan lainnya yang masih berkaitan.

Selain itu akan lebih baik bila mereka memahami tentang manajemen logistik. Kemampuan komputer dan komunikasi yang baik juga menjadi kunci utama seorang dalam menjadi seorang General Affair yang baik.

Baca juga : Mengapa Pakai Konsultan Pajak dan Cara Memilih Jasa Konsultan Pajak yang Baik

Skill dan attitude yang dibutuhkan untuk menjadi General Affair yang baik

Selain kualifikasi di atas, untuk menjadi General Affair yang baik Anda juga haruslah seseorang yang teliti, jujur, memiliki kemampuan negosiasi yang baik, bisa berpikir cepat, dan mampu mengkoordinasikan banyak hal dalam waktu yang bersamaan.

Anda juga haruslah seseorang yang rapi dan teratur dalam bekerja. Tugas General Affair sangat tergantung pada jadwal, sehingga pastikan juga Anda bisa membuat penjadwalan atau timeline yang baik.

Siapa yang bisa menjadi General Affair?

Secara teori, siapa pun yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan pasti bisa menjadi bagian dari General Affair. Tapi satu hal yang paling penting adaah ketelitian dan keteraturan.

Seorang GA yang baik WAJIB merupakan seseorang yang teliti, sebab pekerjaannya menuntut ia cepat mendeteksi jika terjadi kerusakan pada aset dan fasilitas, serta bisa segera mengetahui apabila ada kualitas barang dan jasa yang tidak sesuai dengan pesanan.

Selain itu, General Affair juga harus mau bersusah payah survey harga ke banyak vendor dan mengecek reputasi vendor yang bersangkutan, agar selain bisa mendapatkan harga terbaik, juga bisa mendapatkan kualitas yang bagus.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang tugas dan fungsi General Affair di dalam perusahaan. Semoga membantu Anda lebih mengerti dengan posisi yang satu ini ya.

Apa Saja Jenis-jenis Kompensasi yang Bisa Diberikan Pada Karyawan? Simak Penjelasannya di Sini!

Apa Saja Jenis-jenis Kompensasi yang Bisa Diberikan Pada Karyawan? Simak Penjelasannya di Sini!

Dalam dunia kerja, salah satu tujuan orang bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan kompensasi kepada pegawai dengan adil dan sesuai aturan.

Nah, agar lebih mengerti tentang urusan kompensasi yang diberikan perusahaan kepada para karyawannya, kita simak yuk penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu kompensasi kerja?

Hal pertama yang perlu kita ketahui adalah penjelasan tentang kompensasi kerja itu sendiri. Jadi, kompensasi adalah bentuk imbalan yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada pegawai yang telah melakukan tugasnya.

Biasanya, perusahaan memberikan informasi tentang kompensasi apa saja yang bisa didapatkan saat wawancara akhir dalam rekrutmen pekerjaan.

Dengan begitu, calon karyawan dapat mempertimbangkan apakah dirinya mau bekerja di perusahaan tersebut dengan menerima kompensasi yang ditawarkan.

Kompensasi bisa jadi faktor yang paling menentukan seseorang saat melamar pekerjaan lho. Coba saja Anda bayangkan, apabila sebuah perusahaan memberikan beban kerja yang banyak kepada karyawan, tetapi kompensasi yang diberikan tidak sesuai. Pasti akan membuat calon karyawan mundur teratur, deh.

Hal ini juga berlaku untuk mereka yang sudah menjadi pegawai. Kompensasi yang tak mengalami kenaikan walau setelah sekian lamanya bekerja bisa menjadi faktor penurun semangat kerja, lho. Jadi, urusan kompensasi ini tak bisa dianggap sepele oleh perusahaan.

Tujuan pemberian kompensasi

Walaupun pemberian kompensasi merupakan kewajiban setiap perusahaan, tetapi ada banyak manfaat lain lho dari pemberian kompensasi secara layak dan adil, baik dari kacamata perusahaan maupun karyawan, yaitu:

Meningkatkan motivasi kerja karyawan

Saat sebuah perusahaan bisa memberikan kompensasi kepada karyawan sesuai dengan haknya dan tepat waktu, maka pasti karyawan pun akan tenang dalam bekerja dan semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

Baca juga : Tips Saat Menghadapi Screening Karyawan Baru

Jadi, perusahaan harus berhati-hati agar jangan sampai telat memberikan kompensasinya kepada karyawan, apalagi sampai tak bisa memberi kepastian kapan kompensasi mereka dapat diberikan. Walaupun mungkin perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan, misalnya, perusahaan tetap wajib memenuhi hak-hak karyawannya.

Produktivitas kerja karyawan akan meningkat

Saat karyawan tak lagi dipusingkan soal finansial karena haknya sudah terpenuhi dengan baik, maka mereka pun akan lebih fokus dalam bekerja.

Dengan begitu, tentu saja pekerjaan pun bisa selesai dengan lebih cepat dan dengan kualitas yang baik. Bukan hanya pegawai yang merasa senang, tapi kinerja perusahaan pun bisa meningkat. Tentu perusahaan pula yang diuntungkan, bukan?

Meningkatkan loyalitas karyawan pada perusahaan

Saat perusahaan mampu memberikan kompensasi yang adil, transparan, dan sesuai dengan kinerja pegawainya, maka tentu karyawan akan berpikir seribu kali sebelum angkat kaki dari perusahaan, walaupun ada tawaran pekerjaan lainya.

Apalagi, belum tentu perusahaan lain bisa memberikan kompensasi yang lebih, atau minimal sama dengan yang diberikan perusahaan sekarang. Biasanya karyawan akan lebih loyal pada perusahaan yang bisa memberikan kompensasi dengan adil dan dapat memenuhi hak mereka dengan baik serta tepat waktu.

Aturan dalam pemberian kompensasi kerja

Saat akan memberikan kompensasi kerja pada karyawannya, perusahaan harus mematuhi aturan-aturan ketenagakerjaan yang berlaku. Hal ini karena sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Contoh sederhananya adalah memberikan gaji minimal UMR/UMK yang berlaku di daerah. Selain itu, kompensasi juga harus disesuaikan dengan jabatan, lamanya masa kerja, kehadiran, kemampuan, tanggug jawab yang diemban, pendidikan, dan unsur-unsur lainnya.

Jadi, jangan sampai manajer dan anak buahnya memiliki gaji yang tak jauh beda, padahal tanggung jawabnya sangat berbeda jauh.

Jenis-jenis kompensasi kerja karyawan

Walaupun kompensasi identik dengan imbalan secara finansial, tetapi tak selamanya kompensasi hanya harus berbentuk uang. Nah, secara umum kompensasi kerja karyawan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

Kompensasi finansial

Jenis kompensasi finansial ini salah satunya berbentuk gaji yang setiap bulan dibayarkan oleh perusahaan. Selain itu upah lembur, THR, bonus tahunan, juga masuk ke dalam kompensasi finansial. Jenis kompensasi ini disebut finansial karena diberikan oleh perusahaan dalam bentuk uang dan bukan yang lainnya.

Kompensasi non-finansial

Selain kompensasi finansial, ada juga kompensasi kerja non-finansial. Artinya, jenis kompensasi ini diberikan oleh perusahaan ke karyawannya dalam bentuk barang atau fasilitas. Misalnya saja laptop, rumah dinas, paket data internet, dan yang lainnya.

Selain itu, perusahaan juga biasanya memberikan kompensasi non-finansial dalam bentuk asuransi kesehatan atau asuransi ketenagakerjaan.

Bentuk kompensasi kerja yang diberikan kepada karyawan

Kalau pada poin di atas kita sudah membahas kompensasi menurut jenisnya, maka kita akan lebih detail lagi membahas kompensasi berdasarkan bentuk-bentuknya, yaitu:

Gaji

Ini pasti adalah kompensasi utama yang harus diberikan oleh perusahaan. Biasanya setiap perusahaan memiliki komponen perhitungan gajinya masing-masing. Biasanya gaji diberikan secara berkala setiap bulanya di tanggal yang sama.

Pelatihan & Pendidikan

Pelatihan dan pendidikan adalah bentuk kompensasi yang termasuk pada jenis kompensasi non-finansial. Biasanya perusahaan memberikan pelatihan kepada karyawanya, agar skill dan wawasan mereka terus terasah.

Selain itu, di beberapa perusahaan ada juga yang memberikan apresiasi atas kerja karyawannya dengan membiayai mereka saat melanjutkan pendidikannya.

Insentif

Insentif adalah bentuk kompensasi yang juga termasuk ke dalam jenis kompensasi finansial di luar gaji. Biasanya insentif diberikan kepada karyawan yang memiliki kinerja baik.

Baca juga : Do’s and Don’ts Saat Membuat Iklan Lowongan Kerja

Diharapkan dengan pemberian insentif ini, karyawan dapat lebih bersemangat untuk meningkatkan kualitas kerjanya lebih baik lagi dan membuat rekan-rekan karyawan lainnya termotivasi melakukan hal yang sama.

Bonus

Selain insentif, ada juga bonus yang memiliki bentuk mirip dengan insentif, karena merupakan kompensasi finansial di luar pemberian gaji. Biasanya perusahaan memberikan bonus kepada karyawan saat mendapatkan keuntungan yang melampaui target perusahaan. Misalnya saja ada pemberian bonus tahunan di akhir tahun setelah target perusahaan tercapai.

Tunjangan

Ada juga yang dinamakan tunjangan, yaitu kompensasi tambahan yang diberikan oleh perusahaan, misalnya saja tunjangan transport, tunjangan makan, tunjangan pulsa, tunjangan makeup, tunjangan seragam, tunjangan hari raya, dan lainnya.

Asuransi

Bentuk lain dari kompensasi kerja adalah pemberian asuransi oleh perusahaan. Ada banyak jenis asuransi yang biasaya di-cover oleh perusahaan, misalnya saja asurasi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi pensiun, dan lain sebagainya.

Umumnya premi asuransi dibayarkan oleh perusahaan dan karyawan dengan potongan gaji setiap bulan. Meskipun begitu, cukup banyak juga perusahaan yang membayar premi asurasi pegawainya secara penuh.

Fasilitas

Fasilitas adalah bentuk kompensasi yang biasanya berbentuk non-uang. Ada banyak hal yang termasuk ke dalam fasilitas, misalnya saja mobil perusahaan yang bisa digunakan oleh karyawan, komputer, perlengkapan kerja, telepon genggam, alat olahraga, dan fasilitas lainnya.

Nah, dari penjelasan di atas terbukti bukan, betapa pentingnya kompensasi itu baik bagi karyawan maupun perusahaan.

Anda juga sekarang jadi tahu tentang jenis-jenis kompensasi dan berbagai bentuknya yang biasa terdapat di perusahaan. Semoga penjelasan di atas bisa membuat Anda semakin paham dengan kompensasi kerja, ya!

Tips Saat Menghadapi Screening Karyawan Baru

Tips Saat Menghadapi Screening Karyawan Baru

Seperti kita tahu, saat sebuah perusahaan membutuhkan karyawan baru untuk mengisi posisi-posisi yang kosong, mereka akan melakukan rekrutmen pegawai.

Nah, bagi Anda yang memang sekarang sedang berusaha melamar pekerjaan, tentu ingin tahu kan proses apa saja yang ada dalam sebuah rekrutmen itu?

Jadi, rekrutmen adalah proses mengidentifikasi kebutuhan, mencari, memilih, dan mempekerjakan SDM di sebuah perusahaan. Dalam proses rekrutmen ini, biasanya perusahaan (terutama yang berskala besar) akan melakukan berbagai tahapan pemilihan calon pegawai, dan melibatkan berbagai departemen.

Perusahaan juga biasanya memasang iklan lowongan pekerjaan di berbagai sosial media, iklan koran & televisi, juga website pencari kerja.

Tahapan rekruitmen pegawai

Meskipun pastinya setiap perusahaan memiliki caranya sendiri saat merekrut karyawan, tetapi ada beberapa tahapan yang umumnya dijalankan perusahaan, yaitu:

  • Mengidentifikasi kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan meminta informasi dari manajer tiap-tiap departemen.
  • Membuat rencana perekrutan pegawai
  • Membuat job description untuk setiap lowongan yang akan dibuka
  • Membuat iklan lowongan pekerjaan
  • Memasang iklan di berbagai situs pencari kerja, sosial media, dan koran
  • Menyeleksi aplikasi secara administratif
  • Melakukan tes tertulis
  • Melakukan interview HRD
  • Melakukan interview user
  • Melakukan screening calon karyawan baru
  • Pemeriksaan referensi
  • Melakukan tes kesehatan
  • Penerimaan karyawan baru

Apa itu Screening Karyawan baru

Dari tahapan-tahapan rekrutmen di atas, ada yang dinamakan screening pegawai baru. Mungkin istilah ini masih sedikit asing bagi Anda. Nah, mari kita bahas apa itu yang dimaksud dengan screening karyawan baru.

Jadi, screening pegawai adalah proses pemeriksaan latar belakang mereka atau yang juga dikenal sebagai background check. Dalam tahapan ini, biasanya perusahaan akan memverifikasi latar belakang kandidat, termasuk mengecek apakah mereka pernah terlibat tindak kriminal atau penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Dulu proses ini disederhanakan cukup dengan memberikan SKKB atau Surat Keterangan Kelakukan Baik dari pihak kepolisian. Tetapi, akhir-akhir ini banyak perusahaan juga melakukan background check sendiri agar hasil yang didapatkan lebih akurat.

Baca juga : 10 Aturan Tentang Cara Memecat Karyawan yang Harus Anda Ketahui

Fungsi screening karyawan baru

Bagi perusahaan, screening karyawan baru berfungsi untuk menentukan apakah Anda sebagai calon karyawan dapat menangani informasi sensitif atau rahasia perusahaan, dan untuk menilai apakah Anda memiliki karakter yang baik serta kemampuan yang dibutuhkan oleh posisi yang Anda lamar.

Screening juga bertujuan untuk memastikan keamanan perusahaan saat mempekerjakan karyawan, karena dari proses ini dapat diketahui bila calon karyawan pernah melakukan tindakan kriminal atau kesalahan di masa lalu.

Mengapa screening karyawan baru wajib dilakukan?

Perusahaan perlu melakukan screening agar bisa mendapatkan calon karyawan yang berkualitas serta baik karakternya. Selain itu, dengan screening, perusahaan juga dapat dengan mudah menyingkirkan kandidat yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Apalagi di zaman sekarang, kualitas kerja bukan hanya satu-satunya hal yang penting saat menerima lamaran seorang karyawan.

Yang harus juga diperhatikan adalah attitude dan karakter mereka, apakah calon karyawan tersebut bisa bertanggung jawab dengan pekerjaannya, dan apakah mereka juga bisa bekerja dengan jujur walaupun tak sedang diawasi.

Nah, hal-hal tersebut dapat dengan lebih mudah diketahui dengan adanya screening karyawan baru.

Tahap-tahap dalam screening karyawan baru

Ada beberapa tahapan yang biasanya dilakukan perusahaan dalam melakukan screening karyawan baru, yaitu:

Mengecek keabsahan dokumen

Mengecek keabsahan dokumen-dokumen yang dilampirkan, seperti fotokopi KTP, Ijazah, atau Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB).

Walaupun terlihat sederhana, tapi pengecekan semacam ini penting untuk dilakukan karena selalu ada kemungkinan bahwa calon pelamar memalsukan dokumen, terutama ijazah.

Pemeriksaan verifikasi dan kredensial untuk memeriksa keakuratan gelar yang diterima atau sertifikasi keahlian juga biasanya dilakukan perusahaan.

Mengecek criminal record

Hal ini bisa dilakukan perusahaan dengan menanyakannya ke pihak kepolisian, apakah dulu calon karyawan yang bersangkutan pernah terlibat tindak kriminal, misalnya penipuan atau penggelapan uang.

Hal ini tentu sangat penting apalagi bila calon karyawan melamar utuk menjadi staf keuangan.  

Selain itu, bisa jadi perusahaan juga mengecek apakah karyawan pernah punya sejarah ditilang karena mengebut, misalnya. Perusahaan biasanya melakukan ini terutama apabila mereka sedang mencari driver untuk perusahaan.

Tes narkoba

Biasanya tes ini dipisahkan dengan tes kesehatan. Tes narkoba dilakukan untuk mengetes apakah di dalam tubuh calon karyawan terdapat kandungan obat-obatan terlarang atau tidak.

Screening melalui sosial media

Ini adalah proses yang baru dilakukan selama kurang lebih 10 tahun terakhir. Perusahaan bisa menilai dari sosial media seseorang, apakah mereka bisa bijak menggunakan akun sosial medianya dan apakah secara umum mereka memiliki karakter yang baik.

Baca juga : 5 Tanda Bahwa Kewirausahaan Adalah Profesi yang Cocok Anda Tekuni

Ada banyak contoh kasus lho, di mana calon karyawan gagal diterima kerja atau bahkan mereka yang sudah diterima pun dipecat hanya gara-gara tak bijak bersosmed.

Ada yang ketahuan bersikap rasis, ketahuan mengumpat bos atau mantan atasan, membocorkan rahasia perusahaan di akun twitter-nya, dan lain-lain.

Persiapan dalam menghadapi screening karyawan baru

Apakah Anda akan menghadapi screening karyawan dan merasa gugup karena takut tak lolos? Jangan kuatir, lakukan saja langkah-langkah di bawah ini untuk menghadapi screening dengan lancar:

Lakukan pemeriksaan latar belakang terhadap diri Anda sendiri

Maksudnya disini adalah coba Anda ingat-ingat dan telusuri sejarah hidup Anda, dan coba temukan apakah ada sesuatu yang bisa membantu atau malah menghambat diterimanya Anda di posisi yang dituju.

Misalkan, apabila Anda melamar sebagai manajer operasional di perusahaan, apakah dulu Anda pernah mengalami insiden saat menjabat di posisi yang sama? Kalau iya, apakah hal tersebut terjadi karena kesalahan Anda? Dengan begitu, saat Anda ditanya oleh perusahaan, Anda dapat memberikan penjelasan mengapa insiden itu terjadi dan apa bentuk tanggung jawab Anda saat itu.

Laporkan informasi yang tidak akurat

Bila dalam dokumen yang Anda serahkan ke perusahaan ada informasi yang tidak akurat, maka segera laporkan hal tersebut. Ini akan menambah kredibilitas Anda, lho.

Lakukan konfirmasi dengan pemberi referensi Anda

Saat Anda melamar suatu pekerjaan, biasanya Anda diwajibkan utuk memberi surat referensi dari mantan atasan atau dosen, misalnya.

Nah, pastikan Anda sudah mengkonfirmasi hal tersebut dengan mereka, dan beritahu apabila sewaktu-waktu perusahaan akan menelepon mereka utuk meminta keterangan tentang Anda.

Bersikap jujur

Jika Anda pernah melakukan kesalahan atau tindakan kriminal, bersikap jujurlah. Katakan Anda sudah menyesali perbuatan tersebut dan bertanggung jawab meyelesaikan masalah, serta memperbaiki diri agar tak melakukan kesalahan yang sama.

Perusahaan biasanya akan sangat menghargai kejujuran semacam ini, walaupun tentu saja Anda pun harus membuktikan dengan sungguh-sungguh bahwa Anda tak akan melakukan kesalahan yang sama.

Mengecek akun sosial media Anda

Apakah saat kuliah dulu Anda pernah memposting kata-kata kasar atau memaki-maki orang di Twitter? Walaupun kejadiannya sudah lama, tetapi jejak digital dapat membuat perusahaan tak jadi menerima Anda lho, apalagi bila perusahaan tersebut sangat menjunjung tinggi kesopanan dan attitude yang baik dari para karyawannya.

Oleh karena itu, hapuslah postingan-postingan yang berpotensi menghancurkan impian Anda untuk diterima bekerja.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang proses screening karyawan baru dan apa saja yang harus Anda persiapkan saat menghadapi proses tersebut. Semoga membantu Anda yang sedang melamar pekerjaan ya!

10 Aturan Tentang Cara Memecat Karyawan yang Harus Anda Ketahui

10 Aturan Tentang Cara Memecat Karyawan yang Harus Anda Ketahui

Saat Anda menduduki posisi sebagai manajer atau pimpinan di sebuah perusahaan, memang banyak keuntungan dan fasilitas yang bisa didapat. Tetapi selain itu, banyak juga tanggung jawab yang harus dipikul, termasuk soal memecat karyawan.

Jujur saja, pasti sebenarnya Anda tak menginginkan kalau sampai harus memecat karyawan, apalagi kalau secara pribadi Anda cukup dekat dengan mereka.

Selain itu, karyawan biasanya tidak menyangka bahwa perusahaan akan sampai hati memecat mereka. Tapi apa boleh buat, bila kinerja mereka buruk atau kondisi perusahaan sedang tak bagus, bisa jadi tiba saatnya Anda harus melakukan tindakan yang tidak menyenangkan ini.

Nah, jika Anda pada akhirnya harus memberhentikan karyawan Anda, sebaiknya simak dulu penjelasan tentang beberapa hal yang harus diperhatikan soal cara memecat karyawan agar prosesnya berlangsung dengan lancar.

Memberikan aturan yang jelas kepada karyawan

Seringkali, performa yang buruk dari seorang karyawan diawali dari ketidakjelasan aturan saat Anda mempekerjakan mereka. Misalnya saja, Anda tak memberikan job desc yang jelas atau aturan yang tegas tentang cara bekerja dan hasil seperti apa yang diharapkan.

Namun, bila Anda sudah memberikan semua bimbingan dan pengarahan kepada karyawan, tetapi mereka tetap saja tidak bisa mengerjakan tugas dengan baik, maka yang perlu Anda lakukan adalah memberikan alasan yang jelas kenapa Anda haus memecat mereka.

Sampaikan jujur dan apa adanya. Itulah cara terbaik. Dengan begitu, karyawan Anda akan tahu di mana letak kesalahannya, dan dia pun bisa memperbaiki sikapnya tersebut di tempat kerja yang baru.

Jangan mempermalukan karyawan

Jika Anda harus memecat karyawan, lakukanlah dengan private dan jangan sampai mempermalukan mereka, apalagi di depan umum. Walaupun karyawan itu bermasalah atau melakukan kesalahan yang besar, sebagai atasan Anda tetap wajib menjaga harga dirinya agar tidak jatuh di hadapan rekan kerjanya yang lain.

Agar lebih aman dan nyaman, Anda bisa menyampaikan pemecatan tersebut di luar jam kantor setelah karyawan lainya meninggalkan kantor agar privacy lebih dapat terjaga dengan baik.

Menghadirkan saksi

Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menghadirkan saksi atau perwakilan dari departemen SDM saat Anda memecat karyawan. Ini sebaiknya dilakukan agar Anda bisa membuktikan bahwa pemecatan yang Anda lakukan sudah sesuai dengan aturan dan tidak melanggar hukum.

Selain itu, bila karyawan yang Anda pecat adalah tipe pribadi yang mudah emosi atau dikhawatirkan dapat melakukan tindakan kekerasan, maka dengan hadirnya pihak lain dalam ruangan, itu bisa mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga : Do’s and Don’ts Saat Membuat Iklan Lowongan Kerja

Pastikan tindakan anda legal

Hal lain yang harus diperhatikan sebelum pemecatan karyawan adalah memastikan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan sesuai aturan hukum, termasuk pasal-pasal yang ada di dalam kontrak kerja.

Bila di dalam kontrak tertulis bahwa karyawan berhak mendapat cuti dalam tanggungan atau cuti berbayar saat menderita sakit, maka Anda tidak dapat memecat mereka karena alasan tersebut.

Atau apabila di dalam kontrak kerja disebutkan saat terjadi pemecatan maka karyawan berhak menerima pesangon 3 bulan gaji misalnya, maka sejumah itulah pesangon yang harus dibayarkan oleh perusahaan, tidak boleh kurang.

Beri peringatan dulu sebelumnya

Sebelum Anda memecat seorang karyawan, beri mereka peringatan bahwa mereka tidak berkinerja baik. Jika Anda memecat karyawan karena pelanggaran kebijakan yang serius, mungkin ceritanya akan sedikit berbeda. Namun jika kinerjanya buruk, sebaiknya lakukan tinjauan kinerja sebelum memecat mereka.

Hal ini agar Anda dapat memberikan teguran bila kinerja mereka buruk, dan memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki diri. Beri setidaknya minimal 2 kali peringatan sebelum Anda melakukan pemecatan.

Dengan begitu, karyawan tidak akan merasa tindakan pemecatan dilakukan secara tiba-tiba, melainkan setelah melalui proses yang panjang.

Selalu berikan karyawan kesempatan untuk meningkatkan kinerja terlebih dahulu, dan ambil pemecatan sebagai pilihan terakhir Anda. Sebelum memecat, pastikan Anda telah mendokumentasikan kinerja karyawan “secara tertulis” sebagai bagian dari proses peninjauan kinerja resmi Anda.

Dokumentasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa karyawan tersebut tidak lantas terkejut dengan tindakan Anda, dan juga dapat membantu Anda mempertahankan tindakan Anda secara hukum jika diperlukan.

Beritahu karyawan yang lain dengan profesional

Sangatlah penting untuk memberi tahu karyawan yang lain bahwa Anda melepaskan salah satu rekan kerja mereka. Misalnya, Anda mungkin ingin menunjukkan bahwa akan ada perubahan dalam beban kerja atau peluang baru yang tersedia.

Tapi satu hal yang perlu diingat, jangan membahas secara detail dan memberikan detail yang terlalu personal, sebab itu bisa menjadi bahan gosip di kantor. Sampaikanlah informasi pemberhentian karyawan dengan profesional, dan selalu ingat untuk menjaga harga diri karyawan yang dipecat.

Lakukan pemecatan dengan bertatap muka secara langsung

Cara Anda memecat seorang karyawan sangatlah penting. Secanggih apa pun teknologi zaman sekarang, jangan memecat karyawan dengan menggunakan metode elektronik seperti email, whatsapp, voice mail, atau telepon.

Saat Anda memecat seorang karyawan, setidaknya hargai keberadaan mereka dengan melakukannya dengan sopan, beretika, dan langsung bertatap muka. Dengan begitu karyawan pun akan merasa dihargai sebagai seorang manusia.

Tegaskan kalau itu adalah keputusan final perusahaan

Saat memecat karyawan, ada kemungkinan mereka akan melakukan negosiasi untuk mengubah keputusan Anda, agar tak jadi memecat mereka. Nah, bila itu terjadi, sebaiknya tegaskan bahwa pemecatan yang dilakukan adalah keputusan final perusahaan dan tidak dapat diubah.

Jangan biarkan karyawan tersebut percaya bahwa ada peluang untuk memengaruhi keputusan Anda.

Minta mereka mengembalikan fasilitas perusahaan yang digunakan

Di beberapa perusahaan, biasanya karyawan dapat menggunakan fasilitas kantor seperti laptop, telepon genggam, kendaraan, atau perlengkapan kerja lainnya. Nah, saat melakukan pemecatan, minta agar mereka mengembalikan semua fasilitas itu berikut kunci kantor atau brankas yang mereka pegang, juga ID Card pegawai.

Baca juga : Jenis-jenis Tes Psikologi yang Akan Anda Hadapi Saat Melamar Kerja ke Perusahaan

Ini juga termasuk dengan pinjaman karyawan bila ada. Cek dengan bagian HRD dan keuangan, apakah masih ada tunggakan pinjaman yang belum dilunasi. Pastikan semua hal itu sudah beres sebelum mereka meninggalkan kantor.

Berikan kompensasi sesuai aturan

Ini adalah hal yang sangat penting dan tak boleh sampai terlewatkan. Karyawan yang dipecat tentu bisa jadi belum memiliki rencana untuk melanjutkan bekerja di tempat lain.

Oleh karena itu perusahaan wajib memberikan hak kompensasinya berupa pesangon sesuai aturan yang berlaku. Dan pastikan agar hak-hak mereka sudah terpenuhi sebelum hari terakhir mereka bekerja di kantor.

Apabila perusahaan belum bisa membayar semua pesangonnya dalam sekali waktu, buat perjanjian tertulis kapan perusahaan akan membayar lunas semuanya. Tetapi, pastikan jangka waktunya tidak terlalu lama agar tidak menyulitkan kehidupan mantan karyawan Anda nantinya.

Memecat karyawan tidak pernah jadi kegiatan yang menyenangkan, sesering apapun Anda sudah pernah melakukannya. Meskipun begitu, semoga dengan tips-tips cara memecat karyawan yang telah kita bahas di atas, tugas tersebut semakin terasa ringan dan bisa berjalan dengan lancar tanpa masalah.

Do’s and Don’ts Saat Membuat Iklan Lowongan Kerja

Do’s and Don’ts Saat Membuat Iklan Lowongan Kerja

Sebagai staf HRD di perusahaan, seringkali Anda bertugas untuk membuat iklan lowongan pekerjaan karena tuntutan penambahan karyawan secara berkala di kantor tempat Anda bekerja.

Walaupun terlihat sederhana, tetapi membuat iklan lowongan kerja juga perlu strategi tersendiri lho. Hal ini agar Anda bisa mendapat calon karyawan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Nah, oleh karena itu berikut ini kita akan membahas semua hal tentang iklan lowongan kerja, dan hal-hal apa saja yang sebaiknya ada dan hal yang harus dihindari saat membuat iklan lowongan kerja.

Apa itu iklan lowongan kerja?

Iklan lowongan kerja adalah sebuah bentuk pengumuman yang menginformasikan kepada pihak eksternal perusahaan, bahwa diperlukan orang untuk mengisi posisi tertentu yang sedang kosong.

Tujuan utama dari iklan lowongan kerja adalah menarik minat calon karyawan berkualitas untuk melamar bekerja ke perusahaan tersebut.                 

Biasanya iklan lowongan kerja bersifat informatif dan persuasif, artinya selain menginformasikan tentang lowongan kerja dan juga latar belakang perusahaan, juga mengajak orang untuk melamar di posisi yang kosong tersebut.

Mengapa membuat iklan lowongan kerja yang baik itu sangat penting?

Ternyata membuat iklan lowongan kerja tak boleh asal-asalan lho. Ini karena, sebuah iklan yang baik akan mampu membuat calon kandidat yang potensial menjadi tertarik untuk melamar. Sebaliknya, bila iklan lowongan pekerjaan hanya dibuat setengah hati, maka besar kemungkinan yang melamar pun orang-orang yang tak memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sayang, bukan?

Hal-hal yang harus dicantumkan saat membuat iklan lowongan kerja

Ada beberapa hal yang wajib dicantumkan pada iklan lowongan kerja yang baik, yaitu:

Nama Jabatan

Usahakan agar nama jabatan jelas dan tidak bersifat umum, agar orang yang membaca tahu posisi apa sebenarnya sedang membuka lowongan

Baca juga : Keuntungan Pekerjaan Freelancer di Masa New Normal dan Jenis Kerja yang Bisa Anda Lakukan

Latar belakang perusahaan

Menjelaskan latar belakang perusahaan sangat penting lho, agar calon pelamar bisa mengukur apakah dirinya akan cocok bekerja di suatu industri tertentu ataukah tidak. Penjelasan tentang perusahaan tidak perlu panjang lebar kok, yang penting ada informasi mengenai bidang usaha yang dijalankan dan skala perusahaan tersebut.

Lokasi pekerjaan

Pencantuman lokasi kerja sangat penting untuk diberitahukan di awal. Apalagi bila ternyata lokasi kerja berada di luar kota atau bahkan luar negeri.

Syarat & kualifikasi yang dibutuhkan

Buatlah daftar syarat apa saja yang harus dipenuhi pelamar untuk bisa apply di pekerjaan ini, seperti misalnya:

Ketentuan mengajukan lamaran

Cantumkan bagaimana pelamar bisa mengirimkan lamarannya. Sebaiknya di sini juga diinformasikan apabila perusahaan membutuhkan dokumen-dokumen tertentu, misalnya fotokopi ijazah atau KTP.

Tanggung jawab pekerjaan

Ada baiknya uraikan juga gambaran tugas-tugas yang nantinya harus dikerjakan oleh calon pelamar. Sebutkan juga jenis pekerjaan yang dimaksud, apakah full time job atau part time job.

Di mana sebaiknya memasang iklan lowongan kerja?

Kalau zaman dulu biasanya iklan lowongan kerja hanya dimuat di surat kabar saja, sekarang ada banyak tempat di mana perusahaan bisa memasang iklan-iklan tersebut, yaitu sosial media, situs karir, radio, dan newsletter.

Do’s saat membuat iklan lowongan kerja

Saat membuat iklan lowongan kerja, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal, yaitu:

Menggunakan judul yang menarik

Pernahkah Anda melihat iklan lowongan kerja yang membosankan? Misalnya saja selalu diawali oleh kata-kata: “Dibuka lowongan” atau ”Dicari“.

Memang tidak ada salahnya sih kalau menggunakan kata-kata tersebut, hanya saja coba bayangkan kalau dari 100 iklan yang ada, 90%-nya menggunakan awalan pembuka yang sama, tentu iklan Anda tak akan terlihat menonjol dan kemugkinan besar bisa terlewat oleh para pencari kerja.

Cobalah untuk mencari kata-kata yang unik dan catchy. Selain itu, tak ada salahnya juga apabila memasukkan nama jabatan yang dicari. Sebagai contoh: “Siapkah Anda menerima tantangan sebagai Manajer Pemasaran kami yang baru?”  

Mencantumkan sekilas tentang pekerjaan yang ditawarkan

Ada baiknya pelamar tahu gambaran umum tentang lowongan posisi yang dibuka oleh perusahaan. Dengan begitu, mereka bisa mengukur diri apakah mampu mengerjakan tugas-tugas terebut nantinya.

Katakan keuntungan bekerja di perusahaan Anda

Poin ini bisa Anda jelaskan dari sudut pandang mana pun. Misalnya saja keuntungan bekerja di perusahaan multinasional, fasilitas akomodasi yang akan diterima, atau tunjangan-tunjangan lainnya.

Penjelasan lengkap tentang tata cara pendaftaran

Seringkali kita melihat iklan lowongan kerja yang tidak merinci bagaimana cara mendaftar, sehingga banyak pelamar merasa kebingungan. Nah, untuk menghindari hal tersebut, ada jelaskanlah tata cara pendaftaran secara detail agar memudahkan mereka yang berminat mengisi jabatan tersebut.

Memberikan alternatif mengirim lamaran

Di zaman sekarang, banyak perusahaan memilih untuk menerima lamaran hanya lewat email saja. Meskipun memang jauh lebih praktis dan eknomis, tetapi tak ada salahnya Anda juga memberikan alternatif untuk menerima lamaran kerja melalui pos biasa alias secara fisik. Hal ini dikarenakan tak semua orang memiliki akses internet dengan mudah.

Memberikan range gaji

Walaupun tak semua perusahaan bisa terbuka dalam hal gaji, tapi ada baiknya bila Anda setidaknya memberikan range gaji yang kira-kira akan didapat oleh calon pelamar apabila lolos bekerja di perusahaan Anda.

Don’ts saat membuat iklan lowongan kerja

Selain hal-hal yang wajib ada dalam sebuah job advertisement, ada juga beberapa hal yang sebaiknya jangan pernah dicantumkan dalam pembuatan iklan lowongan kerja, yaitu:

Tak memberikan informasi yang lengkap

Tak ada yang lebih menjengkelkan bagi para pelamar kerja, dibandingkan dengan membaca iklan lowongan kerja yang tak memuat informasi-informasi penting secara lengkap.

Contohnya saja iklan seperti ini: “Lowongan kerja staf keuangan, minimal lulusan D-3. Kirim lamaran ke: ptbuanasejahtera@gmail.com

Membingungkan bukan, sebab tak ada informasi lain yang bisa didapat dari iklan tersebut. Berikanlah informasi yang lengkap agar calon pelamar bisa mempertimbangkan apakah dirinya mau cocok untuk memeuhi persyaratan yang diajukan atau tidak.

Menuliskan nama jabatan yang samar-samar

Bisa dibilang ini adalah trik murahan yang sering digunakan oleh perusahaan tak jelas untuk “mengelabui” banyak pelamar. Pernah tidak Anda melihat iklan lowongan kerja seperti ini:

“Lowongan pekerjaan sebagai Business Consultant. Lulusan SMA, S-1, S-2 dipersilakan melamar”

Biasanya jenis-jenis iklan seperti ini adalah lowongan untuk posisi salesperson yang dibuat sedemikian rupa agar terkesan lebih bonafid. Tetapi jangan salah, ssekarang udah banyak pelamar kerja yang smart dan tak lagi tertipu dengan istilah-istilah jabatan semacam ini. Sehingga bila Anda tetap menggunakannya, bisa dipastikan tak akan banyak orang yang tertarik untuk melamar.

Mengandung unsur SARA atau hal diskriminatif lainnya

Ini adalah unsur yang sangat tak disarankan dilakukan, tetapi nyatanya masih banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan saat membuat iklan lowongan kerja. Contoh yang sering ditemui adalah:

– Dicari, wanita berpenampilan menarik..

– Dicari pegawai toko dari suku Jawa, selain itu harap tidak melamar

Atau mewajibkan calon pelamar-nya beragama tertentu, bahkan berpandangan politik tertentu. Lowongan kerja yang baik haruslah bebas dari hal-hal tersebut, karena setiap orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan peluang kerja.

Nah, itu tadi pembahasan lengkap tentang iklan lowongan kerja, dan hal-hal apa yang wajib serta tak boleh dicantumkan saat membuatnya. Semoga informasi ini berguna ya!