5 Program / Cara Untuk Mengatasi Turnover Karyawan Yang Tinggi

5 Program / Cara Untuk Mengatasi Turnover Karyawan Yang Tinggi

Turnover karyawan yang tinggi merupakan masalah besar bagi perusahaan, beban yang dipangku oleh departemen SDM akan bertambah karena harus mencari kandidat lain untuk mengisi posisi yang kosong, yang mana hal tersebut akan memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang harus dikeluarkan. 

Menurut survey yang dilakukan oleh SHRM (Society for Human Resource Management), proses rekrutmen setidaknya menghabiskan biaya sebesar 50 sampai 60% dari gaji karyawan tersebut. Dan hal tersebut belum termasuk potensi kerugian operasional yang terjadi karena kekosongan jabatan. 

Oleh karenanya perlu dilakukan usaha untuk menghalau turnover karyawan yang tinggi, sebab ini bisa mengganggu operasional bisnis perusahaan, dan berikut pada artikel ini akan membahas 5 program apa saja yang dapat mengatasi masalah turnover yang tinggi. 

Baca juga : Pentingnya menghargai karyawan, dan manfaatnya bagi perusahaan (tips manajemen SDM)

5 Cara mengatasi turnover karyawan yang tinggi 

Skill development

Banyak karyawan yang memilih resign karena alasan tidak ada pengembangan karir di perusahaannya, hal ini yang membuat karyawan kurang diperhatikan keterampilannya. Dan pelatihan atau training memang sebaiknya rutin dilakukan guna mengasah keterampilan SDM di perusahaan. 

Kenyataannya hampir semua karyawan memerlukan pelatihan sekalipun mereka adalah SDM berpengalaman, pelatihan bisa difokuskan untuk 2 hal yakni untuk soft skill dan hard skill. Sementara karyawan juga memerlukan sertifikasi untuk standarisasi kompetensi di industri masing-masing. 

Evaluasi kinerja karyawan 

Banyak karyawan yang bekerja sudah lama namun tidak sadar bahwa yang dikerjakannya selama ini kurang tepat dan tidak efektif, atau mereka sudah mengetahui namun tidak berusaha untuk memperbaiki karena tidak adanya teguran dari atasan. 

Diperlukan adanya pengawasan untuk mengevaluasi kinerja mereka, kemudian bantu karyawan untuk mendiskusikan masalah serta berikan arahan yang tepat. Dengan melakukan evaluasi dan pemberian arahan yang benar akan membuat mereka bekerja dengan seharusnya dan terhindar dari kesalahan-kesalahan. 

Perhatian terhadap karyawan

Yang paling membuat seseorang nyaman adalah ketika dirinya diperhatikan dan menerima keberadaannya. Departemen SDM atau HRD perlu memberikan perhatian kepada hal ini, walau terdengar biasa saja namun inilah yang dapat meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sehingga mereka mau bekerja dengan performa terbaiknya. 

Hal-hal kecil yang bisa dilakukan seperti ucapan & perayaan ulang tahun karyawan, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada yang berprestasi, serta mengadakan program gathering untuk meningkatkan hubungan antar karyawan, serta menyegarkan pikiran mereka. 

Bila sudah diperhatikan siapa pun akan merasa nyaman dan akan bertahan di tempat tersebut, dan cara ini bisa dibilang yang paling ampuh untuk mengatasi turnover karyawan yang tinggi. 

Bantu finansial karyawan

Pandemi Covid19 yang masih berlangsung menyebabkan kesulitan finansial bagi semua orang, termasuk para pekerja dan karyawan. Sebagai bentuk kepedulian perusahaan bisa mengambil inisiatif untuk membantu karyawannya yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, dengan pinjaman. 

Namun tentunya pinjaman bisa mengganggu alur kas perusahaan, terlebih tidak hanya karyawan perusahaan pun ikut terdampak kesulitan finansial, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan mengandalkan pihak ketiga. 

Dengan Metode advance cash karyawan bisa dengan mudah mendapatkan pinjaman tanpa mengganggu kas perusahaan, dengan cara pembayaran melalui pemotongan gaji. Yang perlu dilakukan perusahaan adalah memfasilitasi advance cash 

Baca juga : Penyesuaian Gaji Karyawan Saat Keuangan Perusahaan Krisis ? Bukan Solusi Yang Tepat!

Reward / Kompensasi

Cara yang kelima untuk menekan turnover karyawan yang tinggi adalah dengan reward dan kompensasi dimana cara ini terbukti ampuh untuk membuat karyawan bertahan di perusahaan. Penambahan benefit diluar gaji gaji seperti insentif untuk performa, tunjangan keluarga, tunjangan pendidikan, asuransi kesehatan dan lainnya. 

Kompensasi untuk menjamin kebutuhan dasar hidup adalah sebuah nilai yang sangat tinggi, yang mana bisa meningkatkan loyalitas karyawan. Sayangnya masih banyak perusahaan yang berpikir kompensasi yang diberikan perusahaan akan menambah beban atau pengeluaran perusahaan. 

Padahal manfaat yang dihasilkan dari inisiatif ini sangat bernilai, karena inti dari menekan turnover karyawan yang tinggi adalah dengan membuat SDM yang didalamnya nyaman dan bahagia bekerja di tempat tersebut, dan ketika sudah nyaman dengan lingkungannya mereka akan mengeluarkan potensi terbaiknya untuk membuat perusahaan lebih sukses.

Pentingnya menghargai karyawan, dan manfaatnya bagi perusahaan (tips manajemen SDM)

Pentingnya menghargai karyawan, dan manfaatnya bagi perusahaan (tips manajemen SDM)

manajemen SDM – Karyawan adalah aset hidup bagi perusahaan, jika diarahkan dan dikembangkan dengan tepat maka aset ini bisa sangat menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karenanya perusahaan perlu membina dan mengelola SDM nya dengan baik dan benar. 

Seperti yang dikatakan oleh Angga D Sasongko founder dari Visinema yang mengatakan “put people first, they soul of your business” ,bahwasanya perusahaan perlu meletakan kepentingan karyawannya terlebih dahulu, karena hanya dengan cara itu para karyawan/pekerja bisa bekerja dengan baik dan sepenuh hati. 

Perlakukan perusahaan yang tidak adil pada karyawannya sendiri kerap kali menjadi faktor kemunduran atau kerugian bagi perusahaan, pasalnya dengan treatment yang salah karyawan bisa kehilangan semangat dalam bekerja, yang membuat kualitas bekerja mereka bisa menurun.

Pentingnya menghargai karyawan dalam manajemen SDM di perusahaan adalah kunci keberhasilan bagi perusahaan itu sendiri. Menghargai tidak harus dengan memberikan upah atau bonus berlimpah, namun bisa dimulai dengan memperlakukan karyawan dengan baik, dengan begitu perusahaan bisa menggali potensi terbaik dari SDM nya. 

Memberikan perlakuan yang baik kepada karyawan merupakan bentuk feedback dari perusahaan atas kerja keras mereka. Perusahaan dan SDM harus berjalan bersama untuk mencapai tujuan. Dan berikut adalah beberapa cara yang dapat manajemen lakukan. 

Cara memperlakukan karyawan dengan tepat

Sistem punish & reward

Tips manajemen SDM yang pertama adalah memberlakukan sistem peringatan dan penghargaan yang adil. Sistem ini digunakan untuk menjaga iklim bekerja di perusahaan tetap baik, mereka yang melakukan pelanggaran bisa diberikan peringatan atau hukuman, namun apabila karyawan berprestasi maka perusahaan memberikan apresiasi serta penghargaan. 

Sistem ini juga akan menjaga karyawan bekerja dengan performa terbaiknya, serta tetap tertib dan patuh pada ketentuan perusahaan. Namun pemberlakuan punish dan reward harus sepadan dan tidak berat sebelah agar tidak ada yang merasa dirugikan.

Gathering/Outing

Gathering atau outing bukanlah kegiatan yang membuang-buang uang, karena manfaatnya justru bisa langsung terasa untuk perusahaan. Kegiatan gathering adalah salah satu cara untuk mendekatkan hubungan karyawan, menjaga komunikasi tetap baik, dan membentuk kerja sama antar individu.

Baca juga : Dear User : Berikut Adalah Benefit Merekrut Fresh graduate

Dengan hubungan dan komunikasi yang baik antar karyawan, akan berdampak pada kualitas kerja secara tim atau grup. Pekerjaan yang dikerjakan melalui teamwork terbukti lebih baik. Dengan begini perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan Gathering atau outing.

Gathering juga tidak harus melulu soal liburan bersama atau pergi ke suatu tempat. Tim manajemen SDM bisa melakukan gathering bahkan di dalam kantor, contohnya adalah membuat lomba 17 agustus dengan mempertandingkan beberapa cabang lomba antar divisi, tim atau individu. 

Contoh lain gathering juga bisa dilakukan saat momen perayaan keagamaan, seperti bulan Ramadhan perusahaan bisa menggelar buka bersama di kantor, atau saat merayakan hari raya Natal dengan makan bersama atau tukar kado. 

Farewell dan ucapan ulang tahun

Ucapan ulang tahun kepada karyawan, staff atau bahkan pemimpin perusahaan mungkin bagi sebagian masih dianggap hal yang sepele. Padahal manfaat dari mengucapkan ulang tahun kepada mereka yang merayakannya akan mengeratkan hubungan dan menumbuhkan rasa cinta kepada entitas perusahaan. 

Baca juga : Strategi dan Tips Rekrutmen Karyawan Melalui Media Sosial

Selain itu seremonial seperti farewell bagi karyawan yang akan pindah atau pensiun juga perlu dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan bagi jasa mereka. Cara ini juga dapat meningkatkan citra positif bagi perusahaan. 

Pemenuhan hak dan kesejahteraan 

Terakhir yang sangat penting adalah pemenuhan hak bagi karyawan, mereka yang haknya terpenuhi dan disejahterakan kehidupannya oleh perusahaan akan memberikan kemampuan terbaik mereka untuk kemajuan perusahaan. 

Baca juga : Denda Telat Bayar Gaji Atau Upah Kerja Ke Karyawan/Buruh

Sebaliknya perusahaan yang tidak memenuhi kewajibannya atas karyawannya lebih sering merugi karena ditinggal dan dikhianati oleh karyawannya yang sakit hati. Kondisi ini justru tidak memberikan keuntungan sama sekali bagi perusahaan. 

Manfaat memperlakukan karyawan dengan baik bagi perusahaan

Seperti yang sudah disinggung di awal bahwa SDM adalah jiwa dari bisnis perusahaan, maka tempatkanlah kepentingan mereka di atas segalanya. SDM adalah awak kapal di perusahaan, kapal yang tidak dijalankan atau dioperasikan dengan baik akan sulit mencapai tujuan, karena ada banyak badai dan cobaan yang bisa jadi penghambat.

Namun dengan awak kapal yang handal, mereka akan bisa mengatasi itu semua dan mengarungi lautan hingga sampai tujuan. Sebagus apapun kapal bila tidak dikendalikan oleh orang-orang yang berkompeten makan ia akan karam juga.

Oleh karenanya awak kapal adalah aset paling berharga di atas kapal tersebut. Bila manajemen SDM dan perusahaan memperlakukan karyawan/pekerjanya dengan baik, maka mereka akan menjadi awak kapal yang hebat, yang mampu memberikan solusi atas setiap permasalahan dan membawa perusahaan kepada tujuannya.

Demikian adalah tips manajemen SDM di perusahaan, mulai dari cara memperlakukan karyawan dengan tepat sampai manfaatnya bagi perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat.

Macam-Macam Posisi Di Bank Dan Tugasnya

Macam-Macam Posisi Di Bank Dan Tugasnya

Macam-macam posisi di bank dan tugasnya – Tidak jarang khususnya bagi lulusan baru baik di tingkat SMA maupun perguruan tinggi memilih mencoba peluang lowongan kerja di Bank,itu karena di Bank sendiri menerima semua lulusan baik yang berpengalaman maupun lulusan baru dengan semua jurusan namun sesuai dengan kriteria yang diinginkan, selain itu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan ini memberikan gaji yang cukup tinggi bagi karyawannya, sehingga wajar bila banyak orang yang ingin bergabung dengan Bank dengan berbagai posisi.

Cari tahu macam-macam posisi di bank dan tugasnya

Pada perusahaan di bidang perbankan yaitu Bank, terdapat banyak posisi yang ditawarkan yang mana terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen bisnis dan segmen operasional. Masing-masing segmen berisi posisi-posisi atau jabatan tertentu dengan deskripsi pekerjaan masing-masing, sehingga banyak lowongan pekerjaan di Bank yang sering dibuka untuk merekrut karyawan baru, dan untuk posisi karyawan di Bank beserta tugasnya maka simak ulasan di bawah ini.

Segmen Bisnis, macam-macam posisi di bank dan tugasnya yang ada pada segmen ini harus memikirkan bagaimana bisnis perusahaan dapat stabil dan selalu jalan terus, baik berupa layanan kredit maupun tabungannya.

Macam-macam posisi dan tugas pada segmen bisnis yaitu:

macam-macam-posisi-di-bank-dan-tugasnya-1

  1. Marketing: Melakukan pemasaran dengan mencari nasabah
    Tugas marketing Bank tidaklah jauh berbeda dengan marketing di tempat lain, yakni mulai dari strategi pemasaran, promosi produk, dan penjualan. Seorang marketing bank bertugas untuk menawarkan dan memberikan pelayanan kepada nasabah.
    Sebelum menawarkan produk perbankan dan benefitnya seorang marketing harus mencari tahu tentang kebutuhan calon nasabahnya, agar bisa memberikan sebuah produk keuangan yang tepat.
  2. Analis Kredit: Menganalisis penerima pinjaman, apakah bankable atau tidak.
    Analis kredit bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan analisa semua data keuangan nasabah atau klien, mulai dari metode/kebiasaan pembayatan, informasi tentang tabungan atau simpanan, sumber pendapatan serta aktivitas belanja klien.
    Tidak sampai disitu seorang analis kredit setelah melakukan analisa dan evaluasi terhadap finansial klien/nasabah, akan memberikan rekomendasikan tindakan yang tepat terkait keuangannya.
  3. Account Officer: Melakukan pemasaran, melakukan analisa kelayakan pemberian kredit, dan pemantauan terhadap kelancaran pembayaran debitur
    Pada umumnya seorang account officer adalah orang bertugas mencari nasabah kredit, yang tentunya kriterianya layak menurut peraturan bank. Account officer juga melakukan analisa dan memeriksa kekuatan finansial calon debitur.
  4. Sales officer / Sales Executive: Marketing
    Seorang sales officer Bank bertugas untuk melakukan pemantauan pembiayaan kredit yang diberikan ke nasabah. Serta mempermudah nasabah yang ingin mengajukan kredit bank, dengan memberikan simulasi pembiayaan atau pembayaran dan juga menjelaskan manfaat yang diperoleh oleh nasabah.
  5. Customer Service: Memberikan sosialisasi pada nasabah / calon nasabah terkait produk bank
    Sama seperti di tempat lainnya tugas customer service di Bank adalah menghadapi dan melayani nasabah, mulai dari keperluan pembukaan rekening, deposito, asuransi, sampai ke masalah yang dihadapi oleh nasabah. Seorang customer service harus mampu memberikan jalan keluar atau solusi dari permasalahan yang dialami oleh nasabah bank.
  6. Funding Officer : Mencari dana simpanan dari nasabah dengan menjual berbagai produk funding perbankan
    Funding officer di bank mempunyai tugas untuk mencari dan mengumpulkan dana dari nasabah dalam berbagai bentuk produk seperti deposito, reksa dana, tahapan dan lainnya. Dari dana yang telah dikumpulkan inilah yang akan digunakan kembali oleh bank untuk perputaran dana dalam bentuk lainnya misalnya kredit pinjaman modal usaha, kredit kepemilikan rumah(KPR), Kredit Kendaraan Bermotor(KKB) dan lain sebagainya. Setelah berhasil mengumpulkan dana nasabah, maka para Funding Officer wajib menjaga agar pelanggan tidak memindahkan dananya ke bank lain dengan menggunakan berbagai macam cara pendekatan secara personal maupun professional.
  7. Collector : Menagih pembayaran pinjaman/kredit dari para nasabah.
    Seorang collector bank bertugas dan bertanggung jawab melakukan penagihan terhadap nasabah/debitur yang memiliki tanggungan atau angsuran yang belum terbayarkan dalam waktu yang telah ditentukan. Collector biasanya hanya bertugas untuk mengingatkkan dan mengejar komitmen nasabah dalam pelunasannya melalui media telp.

Macam-macam posisi dan tugas pada segmen operational yaitu:

Segmen Operasional, macam-macam posisi di bank dan tugasnya yang ada pada segmen ini yaitu harus mendukung sisi bisnis bank, dan menjalankan proses transaksi nasabah supaya berjalan lancar dan sesuai aturan/sistem yang ada. Bagian operasional menjalankan dan mengerjakan fungsi-fungsi yang ada di dalam bank, mulai dari teller yang bertugas melayani transaksi nasabah, sampai cleaning service yang bertugas

macam-macam-posisi-di-bank-dan-tugasnya-2

  1. Teller: Melayani nasabah dalam bertransaksi di Bank.
    Teller Bank bertugas di dalam counter yang bertanggung jawab memberikan pelayanan transaksi nasabah, baik itu penyimpanan atau pembayaran. Teller adalah jabatan
  2. Back Office: Pengecakan transaksi
    Melakukan pengecekan dan memastikan transaksi yang dilakukan oleh teller sudah benar dan sesuai, serta membuat pembukuan transaksi perusahaan dari harian sampai tahunan.
  3. General Affair: Bagian umum
    General affair atau GA di Bank bertugas untuk melakukan maintenance terhadap aset Bank mulai dari bangunan, fisik ATM, satpam, cleaning service serta kartu nama tetapi juga ada yang mengurus absensi karyawan.
  4. Admin kredit: Mengelola data nasabah kredit
    Seorang Admin kredit bertugas Membuat surat, menginventarisir data nasabah sampai merapikan data jaminan nasabah.
  5. Cleaning Service: Menjaga kebersihan Bank.
    Sama seperti dengan cleaning service atau petugas kebersihan di tempat lainnya, seorang cleaning service juga bertanggung jawab atas kebersihan area Bank, mulai dari lantai, pengecekan suhu ruangan, menyediakan kebutuhan untuk karyawan, dan masih banyak lainnya.
  6. Security: Petugas keamanan bank
    Security atau petugas keamanan Bank bertanggung jawab atas keamanan yang ada di Bank, mulai dari memeriksa setiap orang yang datang, menanyakan keperluan, sampai membantu dan mengarahkan nasabah yang ingin melakukan transaksi atau berurusan dengan Bank.
  7. Driver: Sopir
    Tugas inti driver atau supir Bank adalah mengantar pejabat Bank menggunakan kendaraan mobil, dan tidak hanya itu ia juga bertanggung jawab atas perawatan inventaris kendaraan.
  8. Ekspedisi / Messenger: Pesuruh.
    Messenger bertugas untuk melakukan pengiriman seperti surat-surat, dokumen, atau inventaris Bank lainnya ke tujuan

Baca juga : Tips dan cara yang benar untuk meminta kenaikan gaji kepada atasan

Bagi karyawan Bank harus memahami macam-macam posisi di bank dan tugasnya karena dengan begitu karyawan akan mengetahui tanggung jawabnya masing-masing dalam bekerja, dan biasanya karyawan akan mendapatkan pemahaman terkait posisi karyawan pada saat pelatihan atau training menjadi karyawan baru, untuk itu dengan adanya training kepada karyawan Bank sangat penting untuk menunjang kinerja karyawan.

Nah, dari penjelasan di atas terkait macam-macam posisi di bank dan tugasnya semoga dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya yang ingin bekerja di Bank, karena sebelum anda memilih posisi karyawan Bank maka harus mengetahui job deskripsinya terlebih dahulu, sehingga dengan begitu anda akan memiliki pandangan pekerjaan yang akan anda jalankan, pada umumnya semua posisi di Bank memiliki kelebihan dan resiko kerja sendiri-sendiri karena semua karyawan bekerja untuk menunjang kelancaran bisnis Bank dan untuk menjaga produktivitas Bank.

Deskripsi : Macam-macam posisi di bank dan tugasnya merupakan hal yang wajib diketahui oleh karyawan Bank karena untuk mengetahui job deskripsinya masing-masing sesuai dengan aturan.

Baca juga : Apakah anda freshgraduate SMA ? ini 5 pekerjaan untuk lulusan SMA dengan gaji yang besar

Mengenal HR Manager dan Peran Pentingnya dalam Perusahaan

Mengenal HR Manager dan Peran Pentingnya dalam Perusahaan

Human resource atau sumber daya manusia merupakan salah satu komponen penting dalam operasional perusahaan. Tanpa adanya SDM yang mencukupi dan berkapasitas untuk melakukan tugas-tugasnya, maka sangat mustahil operasional dalam perusahaan berjalan dengan lancar.

Tak heran jika dalam praktiknya, eksistensi human resource ini memiliki divisi atau manajemen khusus untuk mengurusnya. Ialah HRD atau Human Resource Development yang merupakan divisi khusus untuk mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan. Nah, dalam divisi tersebut tentunya terdapat pimpinan yang biasa kita sebut dengan HR Manager.

Kira-kira apa sih HR Manager itu sendiri? Apa saja tugas dan tanggung jawabnya dalam perusahaan? Benarkah posisi ini merupakan salah satu yang memiliki fungsi vital di perusahaan? 

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pada artikel kali ini PayrollBozz akan memberikan Anda informasi seputar HR Manager. Lengkap mulai dari definisi hingga peran pentingnya dalam sebuah perusahaan. Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Apa Itu HR Manager?

Definisi HR Manager

Secara sederhana, HR Manager merupakan posisi yang memimpin divisi Human Resource Development. Di mana mereka memiliki visi yang sama yakni untuk mengembangkan potensi dari masing-masing karyawan. Tujuan dari dilakukannya langkah tersebut adalah untuk meningkatkan produktivitas dalam perusahaan serta membuat jalannya operasional perusahaan lebih lancar.

Karena seperti yang kita tahu, sumber daya manusia dalam perusahaan adalah aset paling penting. Tak heran jika perusahaan memang perlu memberikan perhatian lebih pada mereka agar nantinya dapat memberikan hasil yang maksimal.

Selain itu, seorang HR Manager juga berperan dalam membuat kebijakan mengenai perekrutan karyawan baru dan pelatihan terhadap setiap kandidat. Merekrut karyawan baru tentu bukanlah perkara yang mudah. Sebab pasti akan ada banyak kandidat yang memiliki potensi atau keunggulan di bidangnya masing-masing.

Namun, praktisi HR Manager harus dapat menentukan keputusan dengan baik dan memilih karyawan yang paling unggul di antara yang lain. Dengan demikian perusahaan tidak akan rugi untuk merekrut karyawan tersebut dengan mengesampingkan opsi kandidat yang lain.

Tugas HR Manager

Tugas HR Manager

Dalam praktiknya, seorang HR Manager tak hanya memiliki tugas dalam merekrut karyawan baru. Di sisi lain mereka juga harus mampu melakukan hal lain seputar tanggung jawabnya. Berikut adalah beberapa tugas HR Manager yang perlu Anda ketahui selain dari menyiapkan proses perekrutan karyawan.

1. Membuat job description yang jelas

Tugas atau tanggung jawab HR Manager yang pertama adalah berkaitan dengan job desc dari masing-masing karyawan. Mereka harus mampu membuat deskripsi pekerjaan yang jelas dan dapat dengan mudah dipahami oleh setiap pekerja.

Hal ini bertujuan agar setiap karyawan dapat mengerti tanggung jawab mereka di perusahaan tanpa harus dijelaskan secara berulang. Selain itu, pembuatan deskripsi pekerjaan yang jelas juga akan membantu karyawan lebih produktif karena mereka dapat fokus terhadap masing-masing tugasnya tanpa harus dicampuri dengan tanggung jawab dari pekerjaan yang lain.

2. Menyediakan pelatihan dan pengembangan diri karyawan

Berikutnya, seorang HR Manager seharusnya juga memberikan perhatian lebih terhadap sumber daya manusia di perusahaan. Mereka harus mampu mengelola SDM tersebut dengan baik. Salah satunya dapat dilakukan lewat cara memberikan pelatihan dan pengembangan diri bagi setiap divisi.

Tujuan dilakukannya pelatihan ini adalah agar masing-masing karyawan dapat digali potensinya. Sebagai contoh, apabila terdapat karyawan di divisi produksi yang handal dalam pemasaran digital, nantinya ia dapat diberikan tawaran untuk pindah ke divisi pemasaran demi menunjang penjualan perusahaan.

Pada akhirnya, setiap pelatihan dan pengembangan yang dilakukan akan kembali lagi ke perusahaan. 

3. Membantu menciptakan suasana kondusif di perusahaan

Dalam perusahaan sangat mungkin terjadi konflik kecil antar karyawan dalam satu divisi maupun dari divisi yang berseberangan. Hal ini tentu bukanlah rahasia umum lagi dan cukup wajar terjadi. Namun, bukan berarti konflik tersebut hanya perlu didiamkan tanpa dicari solusinya.

Seorang HR Manager berhak dan bertanggung jawab dalam mengatur kondisi atau hubungan antar karyawan agar tidak saling bersitegang. Mereka harus mampu menjadi penengah yang baik dan objektif dalam segala situasi. Langkah ini perlu dilakukan agar konflik yang terjadi di internal perusahaan tidak mengganggu produktivitas kerja satu sama lain atau bahkan hingga menghambat jalannya operasional.

4. Mengelola data payroll dan absensi karyawan

Tak hanya hal-hal yang berhubungan langsung dengan SDM, HR Manager juga perlu mengatur dan mengelola setiap data yang berkaitan dengan payroll maupun kehadiran karyawan. Mereka harus dapat mengolah data tersebut dengan baik agar terhindari dari kesalahan perhitungan.

Bukan cuma perhitungan soal gaji, namun juga hal lain seperti bonus atau tunjangan, pajak pph 21, BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan serta masih banyak lagi komponen yang lain.

5. Melakukan evaluasi kinerja secara rutin

Berikutnya, seorang HR Manager juga memiliki tanggung jawab pada perusahaan untuk melakukan evaluasi kinerja dari masing-masing divisi. Aktivitas ini biasanya dilakukan pada saat akhir tahun atau ketika perusahaan melakukan tutup buku.

Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan target dengan pencapaian yang telah diraih dalam satu periode tersebut. Apakah sudah melebihi atau bahkan kurang dari target yang ditentukan? 

Tujuan dari dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mencari letak kesalahan, menemukan solusi maupun menyiapkan langkah dan rencana yang lebih matang untuk periode mendatang. 

6. Mencari tahu tingkat kepuasan karyawan di perusahaan

Tak hanya melakukan evaluasi kinerja setiap divisi, HR Manager juga harus mencari tahu atau melakukan evaluasi terhadap kepuasan karyawan ketika bekerja di perusahaan. Mereka harus tahu pendapat masing-masing karyawan selama bekerja di sana.

Ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan karyawan pada saat bekerja. Terlebih jika perusahaan akan melakukan perekrutan karyawan baru dalam jumlah besar. Maka evaluasi kepuasan pekerja ini harus dilakukan agar kandidat karyawan baru dapat bertahan lama dan lebih mudah beradaptasi dengan budaya kerja di dalamnya.

Lewat evaluasi ini, seorang HR Manager dapat mengetahui kira-kira sistem pekerjaan seperti apa yang dirasa kurang efektif dan dapat dikurangi serta mencari tahu apa yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan agar bekerja lebih maksimal.

7. Melakukan pengelolaan terhadap anggaran belanja SDM

Terakhir, HR Manager juga memiliki tanggung jawab besar dalam membuat anggaran belanja SDM. Maksudnya adalah saat perusahaan akan melakukan perekrutan karyawan, mereka perlu mengeluarkan budget atau anggaran tertentu.

Nah, dalam hal ini seorang HR Manager wajib membuat anggaran tersebut dengan baik agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai tanpa harus mengorbankan biaya yang kurang efektif. Langkah perekrutan yang memerlukan biaya biasanya dapat berupa membayar platform yang akan digunakan untuk mencari kandidat berkualitas, pelatihan dan pengembangan diri yang akan dilakukan serta masih banyak lagi lainnya.

Penutup

PayrollBozz

Demikianlah artikel mengenai definisi dari HR Manager serta peran pentingnya dalam perusahaan. Sudah bukan rahasia lagi jika posisi yang satu ini adalah salah satu yang terpenting dan paling dibutuhkan oleh perusahaan. Tanggung jawab yang besar tentu menjadi beban tersendiri bagi para praktisi HR dalam hal ini.

Salah satu yang terberat adalah mengelola payroll dan sistem absensi. Tak heran jika kini banyak perusahaan yang mengandalkan aplikasi atau software payroll untuk menjalankan sistem penggajian mereka.

PayrollBozz adalah salah satu software payroll yang dapat dijadikan solusi bagi Anda dalam memenuhi setiap kebutuhan HR. Aplikasi ini dapat dengan mudah mengelola jadwal karyawan, perhitungan pajak dan gaji, terintegrasi dengan mesin absensi di perusahaan dan masih banyak lagi lainnya.

Dengan fiturnya yang cukup lengkap tersebut, PayrollBozz cocok dijadikan pilihan bagi Anda yang belum menggunakan software digital di perusahaan. So, tunggu apalagi? Yuk, coba PayrollBozz sekarang juga!

Macam-macam subdivisi HRD beserta tugas-tugasnya

Macam-macam subdivisi HRD beserta tugas-tugasnya

Tugas-tugas HRD – Dalam sebuah perusahaan departemen SDM (sumber daya manusia) menjadi bagian yang paling krusial. Fungsi, tugas, dan tanggung jawab HRD sangat berpengaruh pada kinerja karyawan serta proses operasionalnya, oleh karenanya penting bagi setiap individu dalam departemen ini memahami dan bekerja sesuai fungsi, tugas, dan tanggung jawab masing-masing.

Departemen ini tidak hanya mengurusi soal rekrutmen karyawan saja, melainkan semua aspek yang berkaitan tentang ketenagakerjaan. Dan pada umumnya departemen SDM atau HRD memiliki subdivisi dengan fokus tugas yang berbeda-beda. 

Dan pada artikel kali ini blog.payrollbozz akan mengulas apa saja subdivisi yang ada pada departemen ini, lengkap dengan tugas-tugasnya. 

Tugas-tugas HRD sesuai subdivisinya

Divisi Rekrutmen

Yang pertama HRD memiliki subdivisi rekrutmen yang fokus tugasnya melakukan rekrutmen dan offering karyawan, serta pengembangan SDM. Subdivisi HR bertanggung jawab untuk mencari, menyeleksi, wawancara kandidat, sampai onboarding karyawan. yang dianggap memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. 

Subdivisi HR ini harus memenuhi kebutuhan manpower untuk perusahaan dan juga memprediksi kebutuhan SDM untuk perusahaan, serta membuat manpower planning. Tugas seorang rekrutmen di perusahaan dengan turnover yang tinggi sangat krusial, mengingat semua posisi pekerjaan harus bisa diisi dengan orang yang tepat.

Admin HRD / HR welfare

Selanjutnya ada admin HRD yang biasa juga disebut staff HR atau HR welfare. Subdivisi ini bertugas sebagai operator dari departemen SDM, tepatnya mengerjakan segala administrasi kepersonaliaan. 

Adapun tugas-tugas admin HRD / staff HRD / HR welfare adalah sebagai berikut : 

  • Inputing data karyawan
  • Mengelola data karyawan
  • Mengurusi perizinan seperti izin sakit, cuti, perjalanan bisnis dan lainnya
  • Membuat SK karyawan
  • Penggantian biaya atau reimbursement

General Affair

Yang selanjutnya adalah general affair atau divisi urusan umum. Tugas subdivisi HR ini yaitu memenuhi kebutuhan untuk menunjang operasional kerja karyawan serta mengelola barang inventaris milik perusahaan. 

General affair bertanggung jawab atas pengadaan segala fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari pengelolaan gedung atau kantor, menerapkan fungsi K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), pengadaan barang, berkoordinasi dengan pihak eksternal seperti kepolisian, legal dan lainnya sampai mempersiapkan anggaran untuk membeli semua kebutuhan perusahaan dan kantor.

Fungsi GA (general affair) juga krusial mengingat semua kebutuhan pendukung kerja harus dipersiapkan dengan baik demi mendukung keberlangsungan operasional perusahaan. 

Payroll / penggajian

Subdivisi HR yang terakhir adalah bagian payroll atau penggajian karyawan. Tugas HRD yang berada di subdivisi ini adalah menghitung gaji karyawan, tunjangan, insentif, pajak, potongan, dan lainnya.

Baca juga : Cara menentukan gaji karyawan melalui pertimbangan dan riset kebutuhan

Walau divisi ini hanya fokus pada pengupahan kerja, namun tanggung jawabnya juga sangat besar, karena berkaitan langsung dengan uang dan upah kerja karyawan. Oleh karenanya biasanya divisi ini diisi oleh orang-orang yang berpengalaman dan memiliki keterampilan khusus yakni mengerjakan sistem payroll karyawan

Divisi payroll juga harus bekerja sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku, khususnya dalam hal upah kerja. 

Demikian adalah penjelasan singkat terkait tugas-tugas HRD sesuai subdivisi-nya masing-masing secara umum, dan tidak menutup kemungkinan masih ada subdivisi lainnya, atau layer-layer tambahan pada masing-masing subdivisi. 

Pengertian Sumber Daya Manusia dan Manajemen SDM dalam Sebuah Perusahaan

Pengertian Sumber Daya Manusia dan Manajemen SDM dalam Sebuah Perusahaan

Dalam sebuah perusahaan, manusia adalah faktor terpenting yang tak bisa disepelekan keberadaannya. Berhasil atau tidaknya perusahaan meraih tujuannya dan berkembang menjadi perusahaan yang besar sangat bergantung pada kualitas dan kepuasan Sumber Daya Manusianya.

Di dalam struktur manajemen perusahaan pun, departemen HRD memiliki fungsi yang sangat penting, karena mengurus semua SDM di dalam perusahaan. Nah, untuk memudahkan pengertian tentang unsur Sumber Daya Manusia di dunia kerja serta pentingnya Manajemen SDM, mari kita bahas penjelasannya berikut ini.

Apa itu Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM atau Sumber Daya Manusia adalah orang-orang yang dipekerjakan dalam suatu industri atau bisnis. Mereka memberikan tenaga, skill, dan waktunya untuk didedikasikan pada perusahaan. Sebagai gantinya, perusahaan memberikan imbalan tertentu berupa gaji, tunjangan, bonus, dan lain sebagainya.

Biasanya SDM suatu perusahaan dipekerjakan setelah melalui berbagai proses rekrutmen, mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, tes skill, wawancara, dan tes kesehatan. Dari sekian banyaknya calon pelamar kerja, hingga akhirnya terpilihlah SDM-SDM yang dianggap sesuai untuk bekerja di perusahaan.

Jenis dan tugas SDM di dalam perusahaan

SDM sebuah perusahaan bisa bekerja paruh waktu (part-time), penuh waktu (full-time) atau sementara (kontrak) dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, perbedaan jenis pekerjaan berpengaruh juga pada remunerasi yang diterima oleh karyawan tersebut.

Setiap karyawan memiliki tugas khusus untuk diselesaikan yang tercantum dalam job desc masing-masing. Selain remunerasi yang berbentuk materi, perusahaan juga biasanya melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia-nya, seperti pelatihan, team building, workshop skill, dan lainnya.

Dalam beberapa kurun waktu tertentu, biasanya perusahaan juga melakukan assesment atau penilaian kinerja SDM. Hal ini untuk menentukan apakah SDM tersebut layak dipertahankan oleh perusahaan, atau malah harus diberhentikan karena kinerjanya buruk. Dalam berbagai kesempatan, penilaian kinerja juga dilakukan untuk menyeleksi mana saja karyawan yang layak mendapat promosi kerja.

Apa saja yang dibutuhkan SDM untuk bisa bekerja dengan maksimal?

Untuk dapat memenuhi tugasnya dalam perusahaan, seorang karyawan membutuhkan beberapa kondisi sebagai berikut, yaitu:

Suasana kerja yang kondusif

Yang termasuk suasana kerja kondusif ini bisa mencakup banyak hal, mulai dari atasan dan rekan kerja yang suportif, penghargaan dari pihak perusahaan, tempat kerja yang layak, dan beban kerja yang tidak melebihi kemampuan karyawan

Haknya terpenuhi tepat waktu

Tak ada yang lebih menurunkan semangat SDM suatu perusahaan selain dari terlambatnya perusahaan dalam memenuhi hak mereka, yaitu gaji. Bagaimanapun juga, tujuan karyawan bekerja yang utama adalah untuk mendapatkan penghasilan. Oleh karena itu, bila hal ini tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka motivasi kerja karyawan bisa menurun.

Komunikasi lancar antara karyawan dan perusahaan

Sangatlah penting baik bagi karyawan dan perusahaan untuk bisa saling menghargai satu sama lain dan menyuarakan keinginan masing-masing tanpa ada hambatan. Dengan begitu, perusahaan dapat mengerti kebutuhan pegawainya, dan begitu juga sebaliknya.

Peralatan dan perlengkapan kerja yang memadai

Motivasi kerja yang tinggi tanpa dibarengi dengan tersedianya peralatan dan perlengkapan kerja yang memadai nyaris tak ada artinya. Penting bagi perusahaan untuk bisa menyediakan fasilitas lengkap agar SDM dapat bekerja dengan maksimal.

Coba saja bayangkan apabila saat dikejar deadline, tiba-tiba mesin di pabrik menglami kerusakan karena kurangnya perawatan, sehingga pegawai jadi tidak bisa melakukan proses produksi sesuai jadwal. Akibatnya tentu perusahaan juga yang dirugikan.

Jaminan perawatan kesehatan

Sumber Daya Manusia di dalam perusahaan bekerja keras untuk dapat memenuhi target yang diberikan perusahaan, oleh karena itu sudah sewajarnya bila mereka mendapatkan jaminan perawatan kesehatan dari tempat mereka bekerja.

Baca juga : Perbedaan HR dan GA, beserta job deskripsinya.

Apa itu Manajemen SDM?

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengelolaan SDM di sebuah perusahaan. Divisi inilah yang bertanggungjawab penuh terhadap segala sesuatu yang menyangkut SDM perusahaan, mulai dari level terendah sampai tertinggi.

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dirancang sedemikian rupa agar dapat membantu perusahaan dalam memaksimalkan peran dan kinerja karyawan dan meraih tujuan perusahaan bersama-sama.

Biasanya, manajemen SDM dikenal dengan bagian HRD. Beberapa tanggung jawab dari divisi ini adalah untuk mengelola sistem pembayaran pegawai, rekrutmen, pelatihan, menjadi jembatan komunikasi antara karyawan dan perusahaan, mengawasi perubahan aturan ketenagakerjaan dari pemerintah, mengadakan penilaian kinerja karyawan, dan sebagainya.

Tujuan Manajemen SDM

Tujuan keseluruhan dari sumber daya manusia (SDM) adalah untuk memastikan bahwa organisasi mampu mencapai kesuksesan melalui SDM nya.

Fungsi Manajemen SDM dalam perusahaan

Manajemen SDM dalam perusahaan berfungsi sebagai jembatan antara kebutuhan perusahaan dan SDM-nya. Meskipun menjadi bagian dari pihak manajemen, tetapi divisi HRD juga harus mampu mengakomodir kebutuhan karyawan tanpa mengorbakan kepentingan perusahaan.

Tugas-tugas Manajemen SDM

Secara umum, tugas-tugas Manajemen SDM dapat difokuskan pada beberapa hal berikut:

  • Perekrutan, seleksi, dan promosi jabatan pegawai
  • Pelatihan dan pengembangan SDM
  • Menjaga hubungan antara karyawan dan perusahaan
  • Mengembangkan dan mengawasi kesejahteraan karyawan
  • Mengembangkan, mempromosikan, dan menegakkan kebijakan perusahaan
  • Melakukan pengembangan karir karyawan dan pelatihan kerja
  • Menyediakan program orientasi untuk karyawan baru
  • Memberikan panduan terkait tindakan disipliner

Selain tugas-tugas di atas, manajemen SDM juga biasanya turut membantu rencana pensiun pegawai. Pekerjaan mereka juga dapat mencakup penyelesaian konflik antara karyawan atau antara karyawan dan manajer mereka.

Tim manajemen SDM harus menyelesaikan serangkaian prosedur jika karyawan mengundurkan diri atau di-PHK, mulai dari menyediakan dokumen untuk memastikan bahwa proses itu selesai sesuai aturan, membuat surat rekomendasi, menghitung uang pesangon, dan lainya.

Selain itu, tim manajemen SDM juga harus bisa secara aktif mendorong karyawan perusahaan untuk melakukan yang terbaik agar dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Mereka juga bertugas memberikan penghargaan bagi karyawan yang berkinerja baik dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Karena departemen atau manajemen HRD bertugas mengelola produktivitas dan pengembangan pegawai di semua tingkatan, maka para anggota divisi SDM harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan semua divisi dalam perusahaan.

Baca juga : Pro-Kontra Multitasking dalam Bekerja

Bidang spesialis dalam Manajemen SDM

Di dalam tim manajemen SDM sendiri, ada beberapa posisi yang harus diisi oleh ahli di bidangnya, dan tak bisa diisi oleh sembarang orang saja, agar fungsi tugas tersebut dapat berjalan dengan baik, yaitu:

  • Manajer HRD
  • Spesialis pelatihan dan pengembangan pegawai
  • Spesialis penggajian & tunjangan
  • Pelatihan dan manajer pengembangan
  • Spesialis perekrutan pegawai
  • Konselor/penyuluhan pegawai

Pentingnya Manajemen SDM dalam suatu perusahaan

Salah satu peran penting manajemen SDM dalam suatu perusahaan adalah untuk memastikan bahwa aset perusahaan yang paling penting, yaitu sumber daya manusianya, dapat dibina dan dikelola sehingga mampu mengeluarkan potensi terbaiknya.

Tim manajemen sumber daya manusia saat ini bertanggung jawab untuk lebih dari sekedar tugas-tugas administratif belaka seperti database karyawan atau menghitung gaji pegawai. Tetapi lebih dari itu, anggota tim manajemen sumber daya manusia lebih harus memaksimalkan fungsinya dalam memastikan bahwa SDM di perusahaan dapat berkontribusi secara positif dalam mewujudkan target perusahaan.

Dengan penjelasan di atas dapat dipahami seluk beluk tentang SDM dan Manajemen SDM, terutama dalam perusahaan. Jika ada pertanyaan atau komentar, silakan share dikolom komentar ya.

9 Tips Anti Mati Gaya Saat Work From Home Atau Karantina

9 Tips Anti Mati Gaya Saat Work From Home Atau Karantina

Kegiatan Work From Home (WFH) atau kerja, belajar, bahkan beribadah dari rumah dan karantina diri semakin marak dilakukan guna meminimalisir penyebaran Covid 19. Kita yang biasa beraktifitas diluar rumah kini harus membiasakan diri untuk melakukan semuanya didalam rumah, yang mana terkadang ini membuat sebagian orang bosan, terutama bagi seorang extrovert.

Dilansir dari Science Mag sebenarnya ada sembilan hal atu kegiatan yang bisa kita lakukan di masa-masa karantina dan work from home ini, agar kita tidak cepat bosan serta tetap produktif walau hanya dari rumah. Berikut adalah ulasanya..

Tips Anti Bete Saat Work From Home/Karantina

 

work from home

 

1 ) Tetap Jaga Kesehatan

Hal utama yang bisa kita lakukan saat bete dirumah adalah melakukan kegiatan yang dapat menjaga kesehatan kita, seperti berolahraga ringan diruang tamu disana kita bisa melakukan push up, melakukan senam dan lain-lain yang membuat tubuh jadi bugar.

2 ) Pelajari Keterampilan baru

Banyaknya waktu luang yang kamu miliki sebaiknya digunakan untuk mempelajari hal yang baru, selain pada akhirnya kamu punya hal baru yang untuk dipelajari hal itu juga akan membuat kita memiliki keterampilan baru. Sebagai contoh buat kamu yang terbiasa di depan komputer, mungkin bisa mencoba melukis atau belajar alat musik.

3 ) Kerjakan yang tertunda

Jika kamu memiliki kerjaan yang belum terselesaikan dirumah, maka inilah kesempatannya untuk bisa menyelesaikannya. Mencari kesibukan seperti membersihkan lemari yang berantakan, memperbaiki laptop yang rusak atau apapun itu bisa menghilangkan rasa bosan dan juga kamu bisa melewatkan waktu tanpa cuma-cuma.

4 ) Lakukan Pekerjaan Secara Online

Kamu juga bisa mengambil pekerjaan online, atau menjadi freelance diberbagai situs penyedia jasa kerja. Ambil proyek atau pekerjaan yang bisa kamu kerjakan secara online, seperti menjadi content writer, desain logo, SEO dan lain-lain. Selain manjur dalam menghilangkan kebosanan hal ini juga dapat menghasilkan income loh..

 

Baca juga : 5 Profesi Atau Pekerjaan Yang Terdampak Paling Parah Jika Lockdown Dilakukan

 

5 ) Susun Data Pekerjaan Lewat Grafis

Buat grafis atau rangkuman visual pekerjaan kamu, yang bisa kamu presentasikan ke atasan. Buatlah secara menarik dan berbeda, ini saatnya mengasah kreativitas visual kamu.

6 ) Cari tahu banyak hal

Selanjutnya tips anti bete saat work from home adalah mencari tahu banyak hal dengan cara berselancar di internet. Banyak informasi yang bisa kamu dapatkan dari internet, eitsss.. Tapi pasti kan itu hal yang positif ya, supaya bermanfaat bagi diri sendiri.

7 ) Rencanakan karir

Di waktu yang luang kita bisa pergunakan untuk memikirkan banyak hal salah satunya adalah dengan merencanakan karir, dan juga meningkatkan skill.

8 ) Main game biar gak stress

Melakukan karantina atau work from home jika sudah terlalu lama maka rasanya akan seperti terkurung, dan hal ini berpotensi menimbulkan rasa bosan hingga stress. Lakukan kegiatan yang menghimbur seperti bermain game.

9 ) Lakukan hal yang menyenangkan

Yang terakhir tips agar tidak bete saat work from home dan karantina adalah melakukan hal yang menyenangkan, yang dapat meningkatkan mood seperti memasak, berkebun, nonton film atau mengerjakan hobi lainnya, selama masih berkegiatan dirumah.

 

Gunakan PayrollBozz biar tetep bisa ceklok walau work from home

 

Lakukan Analisis Beban Kerja (workload analysis) untuk mengetahui tugas pokok karyawan

Lakukan Analisis Beban Kerja (workload analysis) untuk mengetahui tugas pokok karyawan

Analisis beban kerja atau workload analysis adalah sebuah metode untuk menentukan jumlah jam kerja karyawan yang digunakan atau dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Atau workload analysis bisa juga dilakukan untuk menetapkan jumlah personalia, jumlah tanggung jawab, dan beban kerja yang tepat untuk dilimpahkan kepada seorang karyawan/petugas.

Analisis beban kerja bertujuan untuk memeriksa berapa jumlah orang yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakan suatu tugas, dan seberapa beberapa besar tanggung jawab yang dapat dibebankan kepada satu atau kelompok karyawan dalam suatu pekerjaan.

Oleh karenanya melakukan analisis beban kerja menjadi suatu keharusan bagi pihak perusahaan dalam hal ini di kerjakan oleh divisi manajemen SDM, untuk bisa mengetahui dengan tepat besaran beban kerja, tanggung jawab dan target untuk masing-masing karyawan atau tim kerja.

Dalam melakukan analisis beban kerja ada 3 tahapan utama yang harus dilakukan yakni melakukan penguraian tugas pokok dan fungsi dari sebuah jabatan atau posisi, perhitungan beban kerja dan juga pendekatan analisis.

Cara melakukan analisis beban kerja (workload analysis)

Melakukan penguraian tugas pokok

Agar bisa menguraikan tugas pokok pada posisi tertentu, terdapat 3 metode untuk melakukan hal tersebut, diatanranya adalah metode wawancara, metode pertanyaan, dan observasi atau pengamatan langsung ke lapangan.

Metode wawancara

Yang pertama Anda dapat memanggil karyawan dan langsung berdialog langsung seputar tugas, fungsi dan tanggung jawab yang dibebankan kepada dirinya.

Metode pertanyaan

Tahapan yang kedua yaitu dengan menggunakan metode daftar pertanyaan, yang dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan tentang tugas, fungsi dan tanggung jawab kepada semua pemangku jabatan dan posisi. Bisa dilakukan dengan mengirim surat ke email masing-masing.

Observasi (pengamatan langsung ke lapangan)

Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan, melihat langsung serta mengamati fenomena dengan mata kepala sendiri. Bertujuan untuk mengetahui tugas apa saja yang dikerjakan oleh pemegang posisi atau jabatan.

Perhitungan beban kerja

Selanjutnya menghitung beban kerja ketika uraian tugas pokok dan fungsi telah diketahui. Untuk menghitung beban kerja, bisa dilakukan dengan rumus formula beban kerja × waktu = isi kerja.

Pendekatan analisis beban kerja

Untuk melakukan analisis beban kerja bisa dengan melakukan pendekatan organisasi, pendekatan analisis jabatan serta pendekatan adminstratif.

Pendekatan organisasi akan menghasilkan pemahanan fungsi dan tugas setiap posisi dalam organisasi, dan juga bagaimana koordinasi sistem bekerja, antar satuan kerja untuk mengungkap beban kerja individual serta kinerja timnya.

Selain itu juga terdapat pendekatan analisis jabatan untuk mengungkap penempatan, pemahaman jumlah serta penerimaan karyawan di waktu yang sudah direncanakan. Dalam artian promosi, rewarding juga mutasi dapat dilakukan berlandaskan analisis beban kerja melalui metode pendekatan ini.

Yang terakhir dalam metode ini adalah pendekatan adminstratif dapat menghasilkan berbagai macam kebijakan dalam organisasi atau perusahaan, dan hal lainnya yang memiliki hubungan dengan adminstrasi kepersonaliaan.

Ketika semua metode analisis beban kerja telah dilakukan, maka ada banyak hal yang bisa didapatkan seperti waktu yang dibutuhkan oleh karyawan atau tim kerja untuk megerjakan suatu tugas, lengkap dengan fungsi jabatan, tugas serta tanggung jawab dari masing-masing pemangku posisi.

Hasil analisis beban kerja juga bisa dijadikan acuan perhitungan gaji karyawan, berdasarkan beban, tugas, dan tanggung jawab yang dilimpahkan kepada yang bersangkutan.

Perancangan Strategis MSDM dan Karir SDM Di Masa Depan

Perancangan Strategis MSDM dan Karir SDM Di Masa Depan

Adanya tujuan dari perancangan manajemen SDM ini agar, tata kelola dan laksana organisasi di perusahaan menjadi lebih tersistematis. Perencanaan ini juga untuk menjaga work flow agar tetap berjalan baik dan juga pada jalurnya, selain itu Manpower planning yang juga akan kita bahas nanti berguna untuk mem-back up turn over karyawan yang tinggi, seperti hal yang biasa terjadi di moment setelah hari raya idul fitri.

Perancangan Strategis MSDM

Perencanaan strategis ini penting dan perlu kita pertimbangkan untuk tujuan memajukan dan mengembangkan bisnis perusahaan. berikut ini adalah tahapan dalam perencanaan strategis MSDM :

  1. Mengkaji kondisi bisnis, analisa ini dibutuhkan guna dalam melihat peluang bisnis perusahaan kedepannya. Hal ini juga melingkupi peningkatan probabilitas perusahaan, kekuatan kompetitor, dan perubahan teknologi.
  2. Evaluasi kekuatan dan kelemahan, dari analisis ini kita bisa paham pemetaan kekuatan perusahaan sekaligus mencari cara alternative untuk memperbaiki aspek yang lemah.
  3. Retargeting tujuan, Dalam menentukan tujuan kembali perusahaan biasanya akan menjawab proyeksi laba serta kapan investasi dapat kembali.
  4. Menyusun strategi, Tahap terakhir ini merupakan langkah menyusun strategi sehingga dapat memfokuskan tujuan yang ingin perusahaan capai dengan pemanfaatan SDM yang benar.

Perancangan Karir SDM

Salah satu unsur penting dalam manajemen SDM adalah perencanaan karier karyawan. Perencanaan karier karyawan adalah suatu proses yang bertujuan agar karier tenaga kerja dapat dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuannya sehingga bisa berfungsi dengan baik dan optimal bagi perusahaan.

Perencanaan karier temasuk sebagai program pembinaan tenaga kerja. Tujuan kegiatan pembinaan ini adalah memelihara (maintain) karyawan dengan cara mengembangkannya, sesuai dengan bakat dan kemampuannya, agar bisa berfungsi dengan baik dan optimal bagi perusahaan.

Oleh karenanya kita perlu memikirkan sebuah strategi atau cara agar SDM yang bekerja di perusahaan dapat berkembang dan memiliki karirnya disini, dan berikut ini adalah step-by step untuk menyusun karir SDM di masa depan.

Langkah pertama Path carrier

Path carrier adalah Menghubungkan satu posisi dengan posisi yang lain. Secara visual, jalur karier menunjukkan keterkaitan antara suatu jabatan dengan jabatan lainnya.

Jalur karier dikaitkan berdasarkan jabatan yang memiliki posisi. Ini berarti jalur karier mengarahkan karier pegawai berdasarkan urutan jabatan/profesi/posisi dengan pertimbangan “kemiripan,kesesuaian dan keterkaitan” task dan requirment pada posisi serta hirarki jabatan.

Langkah kedua Program kaderisasi

Program kaderisasi dirumuskan setelah rancangan jalur karier terbentuk. Melalui program kaderisasi ini, jika dalam organisasi terdapat jabatan kosong yang perlu diisi, maka dapat diketahui karyawan-karyawan yang sesuai untuk menempati jabatan tersebut. Dari sudut pandangan karyawan, program kaderisasi dapat memberikan keterangan mengenai kemungkinan promosi atau mutasi yang dapat dialami oleh seseorang karyawan.

Langkah ketiga buat persiapan untuk rancangan karir SDM

  • Perlu diterapkan pengelola kedua jenis rumusan tersebut dalam organisasi
  • Para pengelola kedua jenis rumusan tersebut perlu disiapkan, misalnya melalui pelatihan untuk memahami cara penggunaan kedua rumusan tersebut secara baik. Di pihak lain, keberhasilan kedua rumusan tersebut juga perlu diperkenalkan kepada semua pihak lain dalam organisasi.
  • Pengelola kedua jenis rumusan tersebut juga perlu memperhatikan pemeliharaan serta penyempurnaannya, sehingga karakteristiknya menjadi benar-benar sesuai dengan kondisi aktual.
  • Pengelola SDM harus mampu menangani perubahan jalur karier maupun data pendukung rencana kaderisasi jika dilakukan perubahan struktur organisasi.

Langkah keempat  sistem pengelolaan

Path carrier dan program kaderisasi ini erat sekali kaitannya dengan sistem pengelolaan SDM lainnya seperti Perencanaan SDM, Performance appraisal (PA), Sistim imbalan, Kultur organisasi dan lain-lain. Karena itu, akan lebih lengkap jika dikembangkan pula perencanaan SDM yang baik untuk melengkapi implementasi kedua jenis rancangan yang diusulkan tersebut.

Benarkah karyawan yang diberi waktu bermain bisa lebih produktif ?

Benarkah karyawan yang diberi waktu bermain bisa lebih produktif ?

Pertanyaan pada judul di atas memang sesuatu hal yang menarik untuk kita bahas, apalagi jika anda adalah seorang pimpinan perusahaan, manajer ataupun divisi HR yang sedang berupaya meningkatkan produktivitas karyawan.

Karyawan akan lebih produktif apabila diberikan waktu senggang untuk sekedar bermain karena memang aktivitas ini mampu menghilangkan jenuh.

2 faktor yang dapat membenarkan pernyataan diatas adalah karena kebanyakan pekerja sekarang berasal dari generasi millenial, dan juga Bekerja apabila dibuatkan grafik bisa seperti pelana kuda. Kadang bersemangat, kadang pula melorot.

Umumnya karyawan yang sedang merasa jenuh akan mengisi waktunya dengan melakukan aktivitas yang dapat menghibur dirinya, seperti bermain game, mendengarkan lagu, mengobrol, minum kopi, atau sekedar tidur sejenak untuk menghilangkan lelah.

Namun masih banyak perusahaan menganggap aktivitas di luar tugas-tugas dan pekerjaannya adalah hal yang tidak wajar, dan karyawan tersebut di anggap tidak serius dalam bekerja dan yang lebih parahnya lagi mereka dapat diberikan surat peringatan.

Namun pertanyaannya apakah benar seorang karyawan dapat lebih produktif jika diberikan waktu untuk bermain? Nyatanya benar!

The Huffington Post melaporkan, karyawan yang diberi kesempatan bermain di kantor juga menunjukkan peningkatan produktivitas. Laporan itu merilis hasil penelitian pendiri The National Institute for Play, Stuart Brown. Riset itu mengungkapkan, bagaimana kebiasaan bermain dapat membentuk pikiran, menciptakan kompetensi, dan menstabilkan emosi.

Dengan memberikan kesempatan karyawan untuk bermain justru akan menambah loyalitas mereka kepada perusahaan, membuat mereka dapat berpikir jernih, emosi terkendali, dan merasa nyaman di kantor yang berakibat pada peningkatan produktivitas mereka.

Dengan bermain atau mengerjakan aktivitas di luar tugas-tugasnya akan membentuk rasa percaya diri yang lebih kuat dalam pribadi karyawan tersebut.

Kepercayaan diri merupakan dasar dari hidup sehat karena didalamnya terdapat elemen-elemen positif seperti perhatian, sosialisasi yang sehat, kreativitas, dan lainnya. “Tak ada yang lebih mencerahkan pikiran selain bermain,”

Bermain juga dapat merangsang otak untuk tetap kreatif dikala stress melanda, dan bahkan dengan bermain pula karyawan bisa melihat masalah dari perspektif yang lain, serta menemukan solusi yang baru.

Dapat disimpulkan bahwa manfaat bermain secara umum dapat memperkuat tali silahturahmi dengan orang lain, menjauhkan diri dari perasaan kesepian, cemas, depresi dan terisolasi.

Jadi Perlukah Karyawan Di Berikan Waktu Bermain Saat Jam Kerja ? 

Sudah terbukti menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh pendiri The National Institute for Play, Stuart Brown. bahwa bermain mampu meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini mungkin perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk membuat kebijakan waktu bermain disela-sela kesibukan mereka, Selain mengurangi stress nyatanya bermain di sela-sela bekerja juga memberikan manfaat lainnya sebagai berikut.

1 ) Meningkatkan fokus

Menurut C.Shawn bermain game terutama game action perang dan strategi akan mengalami peningkatan dalam penglihatan mereka, dan secara tidak sadar dengan bermain seorang pemain sudah melakukan aktivitas yang meningkatkan dan mempertajam fokus mereka.

2 ) Meningkatkan kemampuan berbahasa

Manfaat dari main game yang lainnya adalah dengan bermain video game seseorang juga secara tidak sadar telah mencoba belajar memahami bahasa asing dari game tersebut. Hal ini bagus buat orang tersebut baik itu untuk karyawan atau anak kecil, karena bisa memahami bahasa asing dan menambah kosakata.

3 ) Berpikir taktis dan strategis

Selain merangsang otak untuk bisa berimajinasi ternyata game juga mampu membuat pemainnya berpikir taktis dan terlatih untuk membuat strategi. efek dari bermain game ini juga akan terbawa ketika karyawan bekerja, karena sudah terlatih mencari solusi dalam tekanan untuk meraih kemenangan