Mengantisipasi dan mengatasi perilaku karyawan “nakal” di tempat kerja

Mengantisipasi dan mengatasi perilaku karyawan “nakal” di tempat kerja

Dalam mengelola sebuah perusahaan, salah satu tantangan yang mungkin dihadapi adalah perilaku karyawan nakal. Karyawan nakal dapat merugikan perusahaan dari segi finansial, reputasi, dan lingkungan kerja. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi perilaku nakal ini sebelum menjadi masalah yang lebih serius. Berikut adalah beberapa strategi dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mengantisipasi karyawan nakal:

1. Rekrutmen dan Seleksi yang Teliti

Langkah awal dalam mencegah karyawan nakal adalah dengan melakukan proses rekrutmen dan seleksi yang teliti. Pastikan bahwa calon karyawan memiliki referensi yang baik, rekam jejak yang bersih, dan kemampuan yang sesuai dengan posisi yang akan diisi. Pertimbangkan pula untuk melakukan pemeriksaan latar belakang guna mengidentifikasi potensi masalah di masa lalu.

2. Pengenalan Nilai Perusahaan dan Kode Etik

Saat awal masa kerja, perkenalkan kepada karyawan mengenai nilai-nilai perusahaan dan kode etik yang harus diikuti. Buatlah pelatihan atau orientasi khusus yang membahas pentingnya integritas, etika kerja, dan tanggung jawab sebagai bagian dari tim perusahaan. Hal ini dapat membentuk pemahaman bersama mengenai harapan dan norma-norma yang harus dijalankan.

3. Komunikasi dan Keterbukaan

Ciptakan lingkungan kerja yang mendorong komunikasi dan keterbukaan. Karyawan yang merasa dihargai dan didengar cenderung lebih enggan untuk terlibat dalam perilaku nakal. Aktiflah mendengarkan masukan, masalah, dan keluhan karyawan, serta tanggapi dengan tindakan yang sesuai.

4. Sistem Penghargaan dan Hukuman yang Jelas

Buatlah sistem penghargaan yang mendorong karyawan untuk berkinerja baik dan berperilaku positif. Di sisi lain, tetapkan konsekuensi yang jelas untuk pelanggaran kode etik atau perilaku nakal. Dengan adanya sistem penghargaan dan hukuman yang jelas, karyawan akan lebih cenderung untuk mematuhi aturan perusahaan.

5. Pengawasan dan Penggunaan Teknologi

Terapkan kebijakan keamanan yang kuat, terutama terkait dengan akses data dan informasi penting. Penggunaan CCTV dan sistem HRIS seperti payrollbozz dapat membantu mendeteksi tanda-tanda perilaku nakal dengan cepat. Jika ada indikasi perilaku yang tidak semestinya, tindakan dapat diambil lebih awal untuk mencegah eskalasi masalah.

6. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Investasikan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan. Dengan memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, karyawan mungkin merasa lebih terikat dengan perusahaan dan kurang cenderung untuk melakukan perilaku yang merugikan.

7. Penanganan Konflik dengan Bijaksana

Konflik antara karyawan atau dengan manajemen harus ditangani dengan bijaksana dan adil. Konflik yang dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan perasaan tidak puas dan menjadi pemicu perilaku nakal.

8. Pelaporan dan Whistleblowing

Buatlah mekanisme pelaporan yang aman dan rahasia bagi karyawan yang ingin melaporkan perilaku nakal atau pelanggaran etika. Mendorong karyawan untuk melaporkan masalah dapat membantu dalam mendeteksi dan mengatasi masalah lebih awal.

9. Contoh dari Manajemen Puncak

Manajemen puncak harus menjadi contoh yang baik dalam hal integritas dan etika kerja. Jika manajemen puncak menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai perusahaan, karyawan lain akan lebih cenderung untuk mengikuti jejak mereka.

Mengantisipasi karyawan nakal merupakan upaya yang harus dilakukan secara berkelanjutan. Dengan menggabungkan langkah-langkah di atas, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan bebas dari perilaku yang merugikan. Penting untuk diingat bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan investasi dalam budaya perusahaan yang positif akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesuksesan perusahaan.

10  langkah mengembangkan SDM saat kondisi keuangan terbatas

10  langkah mengembangkan SDM saat kondisi keuangan terbatas

Mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam kondisi keuangan perusahaan yang terbatas memerlukan pendekatan yang cerdas dan fokus pada penggunaan sumber daya yang efisien. Berikut adalah beberapa tips untuk mengembangkan SDM dalam situasi seperti ini:

  1. Identifikasi Prioritas: Tentukan area atau bidang yang paling membutuhkan pengembangan SDM. Fokuskan upaya pada aspek-aspek yang paling kritis dan strategis bagi pertumbuhan perusahaan.
  2. Pengembangan Internal: Utamakan pengembangan karyawan yang sudah ada di perusahaan. Ini lebih ekonomis daripada merekrut karyawan baru atau mengandalkan pelatihan eksternal. Berikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tanggung jawab baru dan belajar melalui pengalaman.
  3. Pemanfaatan Sumber Daya Internal: Identifikasi karyawan yang memiliki keterampilan khusus dan pengetahuan yang dapat dibagikan kepada rekan-rekan mereka. Ini dapat meningkatkan kolaborasi tim dan memungkinkan pertukaran pengetahuan yang bermanfaat.
  4. Pelatihan On-the-Job: Gunakan pendekatan “learning by doing” dengan memberikan pelatihan langsung di tempat kerja. Karyawan dapat belajar sambil menjalankan tugas sehari-hari, yang bisa lebih hemat biaya dibandingkan dengan pelatihan eksternal.
  5. Pelatihan Dalam Jaringan (Networking): Fasilitasi peluang bagi karyawan untuk terlibat dalam acara, seminar, atau konferensi di industri mereka. Ini tidak hanya memperluas pengetahuan mereka, tetapi juga membangun jaringan yang bermanfaat.
  6. Kemitraan dengan Perguruan Tinggi atau Institusi Pendidikan: Jalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan untuk memberikan pelatihan atau program pengembangan karyawan. Ini bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat dan biaya yang lebih terjangkau.
  7. Pendekatan Berbasis Proyek: Buat proyek-proyek khusus yang memungkinkan karyawan belajar dan berkembang sambil berkontribusi pada tujuan perusahaan. Ini juga dapat meningkatkan keterlibatan mereka dalam pekerjaan.
  8. Penggunaan Teknologi: Manfaatkan teknologi, seperti platform pembelajaran online atau webinar, untuk memberikan pelatihan kepada karyawan. Ini bisa menjadi alternatif yang lebih hemat biaya daripada pelatihan tatap muka.
  9. Pemberian Tanggung Jawab: Berikan tanggung jawab lebih kepada karyawan yang telah menunjukkan potensi dan minat dalam pengembangan diri. Ini tidak hanya meningkatkan motivasi mereka, tetapi juga membantu dalam perkembangan keterampilan.
  10. Pantau Kemajuan dan Evaluasi: Selalu pantau kemajuan karyawan dan evaluasi dampak dari upaya pengembangan yang telah dilakukan. Ini akan membantu Anda mengukur efektivitas program dan membuat penyesuaian jika diperlukan.

Ingatlah bahwa pengembangan SDM tidak selalu harus menghabiskan banyak uang. Dengan kreativitas, fokus pada kebutuhan inti, dan pemanfaatan sumber daya yang ada, Anda masih bisa mengembangkan tim Anda dalam kondisi keuangan yang terbatas.

HRD dan Personalia, sama atau beda? Yuk simak penjelasannya

HRD dan Personalia, sama atau beda? Yuk simak penjelasannya

Sampai saat ini masih banyak orang yang bingung membedakan antara HRD dan Personalia, mungkin Anda salah satunya. Keduanya berada dalam satu lingkup manajemen sumber daya manusia yang melakukan perencanaan, pengorganisasian, pembinaan dan pengawasan kegiatan sumber daya manusia, pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pelepasan untuk mencapai berbagai tujuan pribadi, organisasi dan masyarakat. (Wajdi, 2017). 

Namun, kedua jenis pekerjaan tersebut berbeda. Sebab, HRD adalah departemen yang ada di sebuah perusahaan, sedangkan untuk personalia merupakan kegiatan untuk mengelola SDM yang ada di perusahaan.

Apa itu HRD?

HRD yang memiliki kepanjangan Human Resources Department merupakan departemen Sumber Daya Manusia (SDM). HRD dinilai menjadi aset penting perusahaan karena mereka harus menjadi roda penggerak perusahaan. 

Sehingga secara umum, pekerjaan dari HRD sendiri adalah untuk mengurus segala permasalahan karyawan dan mengelola SDM dalam perusahaan. Bentuk pengelolaan tersebut mulai dari perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, penentuan gaji dan kompensasi, administrasi, dan hubungan kerja.

Secara singkat, HRD dapat disimpulkan sebagai divisi yang terlibat dalam menangani pengelolaan dan pemberdayaan SDM dalam perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan. Adapun tanggung jawab HRD sebagai berikut :

1. Melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan baru

Dalam melakukan rekrutmen dan seleksi tugas pertama HRD yaitu membuat perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan dengan melakukan analisis jabatan, membuat job description dan job specification. 

Setelah melakukan rekrutmen, HRD kembali menjalankan tugasnya dalam menyeleksi calon kandidat dengan melakukan tahap psikotes dan wawancara.

2. Melakukan pengembangan dan evaluasi karyawan

Dalam hal ini HRD memiliki tugas dalam memberdayakan tenaga kerja yang ahli dan bertanggung jawab dalam tugasnya. Maka diperlukan pembekalan agar karyawan dapat menguasai pekerjaannya. 

Pengembangan karyawan biasa dilakukan melalui training. Selain itu, proses evaluasi karyawan juga diperlukan untuk memastikan karyawan kompeten di bidangnya.

3. Memberikan kompensasi

HRD juga memiliki tanggung jawab dalam memberikan kompensasi atau imbalan untuk karyawan sesuai dengan kondisi pasar dan kontribusi karyawan pada perusahaan agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Selain itu pemberian kompensasi, imbalan atau insentif juga menjadi salah satu faktor meningkatkan kinerja karyawan (Zulkarnaen, W., & Suwarna, A., 2017).

Apa itu Personalia?

Menurut Edwin B. Flippo dalam bukunya Personnel Management mendefinisikan bahwa personalia adalah “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi agar tercapai berbagai tujuan organisasi”

Berbeda dengan HRD, lingkup kegiatan personalia merupakan kegiatan dengan sistem yang sistematis. Sistematis yang dimaksud adalah kegiatan mengelola berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bidang administratif. 

Dengan kata lain, tugas personalia lebih kepada hal-hal yang bersifat administratif karyawan seperti mengelola dan mengarsipkan data atau berkas fisik, surat, absensi, dan sejenisnya. 

Jika HRD berhubungan dengan pengelolaan karyawan, maka personalia menjadi jembatan hubungan kerja antara karyawan dan perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab personalia sebagai berikut : 

Tugas dan tanggung jawab personalia :

  • Melakukan penerimaan lamaran kerja karyawan
  • Mengatur database karyawan seperti absensi, cuti, payroll, pinjaman, serta pembaruan data karyawan
  • Menyiapkan perjanjian atau kontrak kerja karyawan
  • Menyiapkan segala kebutuhan surat yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
  • Kesimpulan

Sederhananya, dapat disimpulkan bahwa HRD dan personalia merupakan dua hal berbeda namun tidak dapat dipisahkan. Keduanya berada dalam satu ruang lingkup kerja yang berkaitan dengan SDM. 

Kerja sama keduanya sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab HRD sangat luas dalam pengelolaan dan pemberdayaan SDM, maka dari itu dibutuhkan personalia yang bertanggung jawab dalam kegiatan administratif kegiatan HRD.

3 Cara paling efisien merekrut karyawan untuk usaha kecil

3 Cara paling efisien merekrut karyawan untuk usaha kecil

Merekrut dan mempekerjakan orang yang tepat, sangat penting untuk keberhasilan bisnis Anda. Itulah sebabnya, pelaku usaha harus memiliki prosedur perekrutan yang jelas saat mencari karyawan baru. Semakin banyak orang yang melamar pekerjaan, semakin tinggi peluang Anda menemukan kandidat yang terbaik.

Namun, berbeda dengan bisnis besar yang memiliki perekrut professional untuk mencari karyawan yang tepat, pemilik usaha kecil biasanya melakukan perekrutan sendiri. Lalu, bagaimana Anda harus menyebarkan jaring yang luas untuk mencari calon karyawan potensial?

Berikut adalah 3 cara merekrut karyawan yang efisien, hemat biaya, dan mudah diterapkan:

  1. Manfaatkan Media sosial

Tak bisa dipungkiri, media sosial seperti Instagram memiliki peran besar untuk membuat sebuah bisnis dikenal secara luas. Bukan sekadar media untuk mempromosikan produk bisnis Anda, media sosial juga bisa menciptakan komunitas followers yang loyal terhadap brand Anda. Ini dapat menjadi kesempatan untuk menyebarkan informasi lowongan kerja yang ada di perusahaan kecil Anda.

Cara ini terbilang efektif, karena ketika orang menyukai dan telah memercayai sebuah brand, mereka cenderung ingin tahu cara kerja di ‘dapur’ perusahaan, bahkan ingin menjadi bagian dari brand Anda.

    1. Memantau LinkedIn

    Jika Anda ingin menemukan kandidat dari jalur yang lebih professional, Anda bisa memanfaatkan LinkedIn untuk menyebarkan informasi lowongan kerja. Di LinkedIn, orang akan membuat profil professional yang menjelaskan pengalaman kerja, keahlian, hingga minat mereka.Dengan melihat profil mereka, Anda bisa memilih mana yang sekiranya paling cocok dengan kualifikasi bisnis Anda dan menawarkan peluang untuk bergabung.

    1. Referensi Karyawan

    Melansir Hireology, sebuah penelitian terbaru menyebutkan, sumber perekrutan nomor satu adalah referensi karyawan. Karyawan perusahaan Anda saat ini bisa jadi adalah sumber pelamar potensial yang siap untuk direkrut. Biasanya, karyawan mengetahui informasi siapa saja teman atau koleganya yang sedang mencari peluang karier baru.

    Karena itu, beri tahu karyawan saat Anda membuka lowongan kerja baru untuk usaha Anda. Namun demikian, jelaskan juga bahwa Anda akan melakukan proses rekrutmen secara adil, sehingga diterima atau tidaknya pelamar dari referensi karyawan tersebut, tergantung pada kualitas pelamar.

    Itulah tiga cara merekrut untuk mendapatkan kandidat karyawan terbaik, selamat mencoba!

    Mengenal jenis cuti wajib & tidak wajib

    Mengenal jenis cuti wajib & tidak wajib

    Cuti adalah hak pekerja untuk meninggalkan pekerjaannya dalam jangka waktu tertentu yang diizinkan/resmi dengan tujuan untuk beristirahat atau untuk melakukan kepentingan pribadinya. Kebijakan cuti perlu ditetapkan agar karyawan sehat secara jasmani dan rohani serta dapat berkontribusi dengan baik dalam jangka panjang kepada perusahaan.

    Cuti karyawan terbagi menjadi cuti wajib yaitu cuti yang diatur oleh kebijakan pemerintah, serta cuti yang tidak wajib. Berikut jenis-jenis cuti:

    A. JENIS-JENIS CUTI WAJIB

    1. Cuti Tahunan

    Cuti tahunan adalah waktu cuti yang diberikan oleh perusahaan yang dapat digunakan sesuai kondisi dan keperluan tenaga kerja. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan satu hari cuti dalam sebulan atau dua belas hari dalam setahun. Disebutkan dalam Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Pasal 79 ayat (2), bahwa seorang pekerja yang sudah bekerja minimal 12 bulan secara terus-menerus berhak atas cuti tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja. Jadi bila cuti karyawan belum genap 1 tahun bekerja, sebuah perusahaan berhak untuk menolak permintaan cuti karyawan tersebut.

    1. Cuti Sakit

    Cuti sakit bagi karyawan wajib hukumnya mengingat kondisi fisik manusia yang sangat bergantung pada banyak faktor. Terlebih apabila karyawan mengantongi surat cuti sakit atas hasil rekomendasi dari dokter. Cuti sakit juga mencakup cuti yang perlu diambil karyawati ketika sedang datang bulan.

    1. Cuti Besar

    Cuti besar merupakan cuti yang diberikan ketika karyawan menunjukkan loyalitas terhadap perusahaan. Umumnya, cuti besar diberikan kepada karyawan yang telah bekerja setidaknya selama enam tahun berturut-turut pada suatu perusahaan. Pada tahun ketujuh dan kedelapan, karyawan dapat mengajukan cuti masing-masing perusahaan dan umumnya tertulis pada surat perjanjian kerja. Jika tidak tertulis, karyawan juga dapat memastikan keberadaannya lewat divisi human resource atau sumber daya manusia.

    1. Cuti Hamil dan Melahirkan

    Cuti hamil dan melahirkan ditujukan untuk perempuan yang akan melahirkan dan baru saja selesai melahirkan. Karyawan tersebut berhak atas 1,5 bulan setelah melahirkan. Peraturan ini tertera dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 pasal 82. Cuti hamil dan melahirkan perlu dilengkapi dengan surat dari dokter kandungan.

    1. Cuti Penting

    Cuti penting adalah cuti yang karyawan ketika ada kepentingan yang tidak dapat diganggu gugat dan berhubungan dengan keluarga. Berikut contoh keperluan beserta jumlah hari cuti yang membuat karyawan berhak atas cuti penting:

    • Karyawan menikah: 3 hari.
    • Anak menikah: 2 hari.
    • Anak khitanan: 2 hari.
    • Istri melahirkan atau keguguran: 2 hari.
    • Keluarga terdekat meninggal dunia seperti suami atau istri,orangtua atau mertua, menantu: 2 hari.
    • Anggota keluarga satu rumah meninggal dunia: 1 hari.
    1. Cuti Bersama

    Cuti bersama diberikan kepada seluruh karyawan mengingat sifatnya dikeluarkan oleh pemerintah secara langsung. Cuti bersama termasuk dalam cuti tahunan karyawan.

    B. JENIS-JENIS CUTI TIDAK WAJIB

    1. Cuti Sabatikal

    Cuti sabatikal adalah cuti panjang yang umumnya digunakan untuk berfokus pada penelitian, penyegaran ilmu, atau sekedar beristirahat dan berjalan-jalan.

      1. Cuti Sehabis Agenda Meeting

      Beberapa perusahaan yang memiliki agenda penting dengan tuntutan dan jam kerja yang tinggi seringkali memberikan kompensasi berupa cuti tambahan tanpa mengurangi jatah cuti tahunan yang mereka miliki.  

      Referensi: Nurachmad, Much. 2002. Panduan Membuat Peraturan dan Perjanjian dalam Perusahaan. Yogyakarta: Penerbit Medpress

      Oia, apakah di tempat Anda bekerja sudah menggunakan HRIS? Sebuah sistem pengelolaan data karyawan yang terintegrasi berkat teknologi “cloudbase” yang memungkinkan perusahaan mengelola administrasi  kepersonaliaan dari mana saja dan kapan saja.

      Sekarang Anda dapat melakukan Absensi, request/approval cuti, lembur, reimburce, dll hanya dari smartphone secara realtime. Tidak hanya itu software HRIS seperti PayrollBozz juga memungkinkan perusahaan untuk menghitung atau memproses gaji secara otomatis untuk semua karyawan, di seluruh cabang.

      Penasaran dengan sistem cloudbase HRIS kami? Klik link berikut untuk mencoba (GRATIS) dan mempelajari lebih lanjut bit.ly/CobaPayrollBozz

      Pengertian dan tipe-tipe DiSC dan kepribadiannya

      Pengertian dan tipe-tipe DiSC dan kepribadiannya

      Proses rekrutmen tidak terlepas dari proses uji fit & proper test, mulai dari personalitas, kemampuan, dan lainnya. Untuk mengenali kepribadian calon kandidat dibutuhkan psikotes, psikotes sendiri adalah alat tes psikologi dan yang salah satunya yang paling terkenal tipe DiSC kepribadian atau DiSC personality test.

      Tipe DiSC kepribadian merupakan salah satu alat tes untuk melihat kepribadian seseorang berdasarkan jawabannya. Di perusahaan sendiri tipe DiSC kepribadian ini biasa digunakan untuk mengukur ketangkasan, kedisiplinan, cara menghadapi masalah dan tantangan, dan lainnya. 

      Sebelum mengenal DiSC personality ini ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui sejarahnya, agar mengetahui landasan teori dan pengukuran alat tes ukur kepribadian ini. 

      Sejarah Tipe DiSC kepribadian 

      DiSC personality pertama kali diperkenalkan oleh seorang Psikolog asal Amerika Serikat bernama William Moulton Marston, melalui bukunya yang berjudul Emotions of Normal People yang terbit pada tahun 1928.

      Dalam Teorinya. Marston mengatakan bahwa ekspresi, perilaku, dan emosi dikategorikan menjadi 4 tipe utama, yakni berasal dari sudut pandang seseorang dalam hubungannya dengan lingkungan. Dan berikut adalah empat jenis label menurut Marston :

      • Dominance (D), fokus kepada pencapaian hasil, dan kepercayaan diri.
      • Inducement (I), memfokuskan kepada kemampuan persuasif atau mempengaruhi orang lain, keterbukaan dan hubungan.
      • Submission (S), menekankan pada kerja sama, ketulusan, ketergantungan.
      • Compliance (C), menekankan pada kualitas dan akurasi, keahlian, kompetensi.

      Walau demikian William Moulton Marston adalah ahli psikolog yang mencetuskan teori DiSC ini, namun alat tipe DiSC kepribadian ini baru dikembangkan pada tahun 1958 oleh Walter V. Clarke.

      Baca juga : 10 job portal terbaik di Indonesia untuk apply lamaran online

      Mengenal Pengertian Tipe DiSC kepribadian

      Setelah mengetahui sejarah tipe DiSC kepribadian yang ditemukan William Moulton Marston dan dikembangkan oleh Walter V. Clarke pada tahun 1958, kita akan membahas pengertiannya secara mendalam. 

      Sekarang ini tipe DiSC kepribadian merupakan alat pengukur kepribadian yang paling banyak digunakan oleh perusahaan, untuk proses psikotes setelah MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator, yang juga merupakan preferensi untuk mengukur kecerdasan, sifat, dan perilaku seseorang. 

      Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya DiSC digunakan untuk melihat kepribadian kandidat, mulai dari kecerdasan, sifat dan perilakunya. Para rekruter atau HRD perusahaan menggunakan alat DiSC personality untuk melihat kecocokan kandidat dengan lingkungan kerja.

      Serta melihat bagaimana cara ia bersikap dalam menghadapi tantangan dan tekanan, kemudian cara ia dalam menyelesaikan masalah, sampai kemampuan berkomunikasinya. 

      Nantinya HRD/rekruter akan mempertimbangkan hasil tes kepribadian ini, melihat potensi dan motivasi kerja calon kandidat, serta melihat korelasi kecocokan dengan bidang pekerjaan yang akan dijalani.

      Seperti yang dilansir dari DiSC personality profile, hasil tes melalui alat ukur DisC memiliki manfaat dalam dunia kerja, yang di antara lainnya adalah sebagai berikut : 

      • Melihat pengetahuan, cara menangani konflik, motivasi diri, faktor penyebab stress, dan cara memecahkan masalah
      • Meningkatkan komunikasi kerja antar karyawan, baik dalam tim atau perusahaan
      • Memfasilitasi kerja tim yang lebih baik dan mengajarkan konflik yang produktif
      • Mengembangkan dan meningkatkan penjualan dengan mengidentifikasi caranya menanggapi konsumen
      • Memahami memahami cara mengelola tim dengan lebih efektif

      Tipe-Tipe DiSC Kepribadian 

      1 ) Kepribadian D (Dominance)

      Kepribadian D atau Dominan cenderung memiliki sifat yang mandiri dan tegas, serta menyukai tantangan dan ambisius. Seseorang dengan kepribadian D adalah orang yang terus terang dalam menyelesaikan masalah, dan menghargai orang lain.

      Tipe DiSC kepribadian D mampu bertahan di tengah konflik dan memiliki motivasi untuk segera mengendalikan keadaan dan situasi. Orang dengan kepribadian dominan juga dikenal memiliki kepedulian yang tinggi. Dan berikut adalah keunggulan orang dengan kepribadian “D” : 

      • Kemampuan berkomunikasi yang baik
      • Fokus terhadap harapan yang realistis
      • Menggunakan pendekatan yang berorientasi pada menyelesaikan pekerjaan dengan menyingkirkan hal yang tidak perlu. 
      • Mampu bekerja dibawah tekanan
      • Menciptakan lingkungan yang positif dengan memotivasi orang lain
      • Memberikan arahan kepada orang lain dengan jelas

      Kelemahan atau kekurangan yang dimiliki orang dengan tipe “D”

      • Tidak dapat melibatkan orang lain dalam memecahkan masalah, karena cenderung ingin solusi yang cepat dan segera
      • Banyak menghilangkan detail karena ingin menyelesaikan pekerjaan dengan cepat
      • Cenderung menampilkan ketidaksabaran saat memberikan arahan yang terperinci
      • Dorongan memberikan kritik kepada orang yang tidak merasakan urgensi
      • Mengarahkan orang lain dengan sangat dominan, sehingga orang lain tidak ada kesempatan untuk bertanya
      • Bereaksi dengan cepat dan agresif ketika orang lain mengganggu otoritasnya
      • Bekerja dengan tergesa-gesa sehingga orang lain dapat merasakan stress yang tidak perlu

      Baca juga : Apa itu ASN ? Serta Perbedaan PNS dan PPPK (fungsi, tugas dan benefit)

      2 ) Kepribadian i (influence)

      Tipe DiSC kepribadian selanjutnya adalah influence atau inisial “i”. Orang dengan tipe kepribadian seperti ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi, menarik, dan sangat mudah didekati.

      Orang dengan tipe influence memiliki sifat sosial yang baik, dengan selalu ingin memperluas hubungan dan menghormati hubungannya dengan orang lain. 

      Selain itu tipe “i” selalu datang dengan ide-ide baru yang segar, sehingga orang yang berada di lingkungannya merasakan semangat dalam dirinya. Dan berikut adalah kelebihan yang dimiliki oleh orang dengan kepribadian ini : 

      • Selalu memprioritaskan hubungan dengan interaksi pribadi
      • Menjadi fasilitator untuk memecahkan masalah, dengan metode brainstorming
      • Memberikan banyak dorongan verbal kepada orang lain 
      • Komunikasi personal yang baik dan ekspresif
      • Mampu melakukan improvisasi secara cepat dengan mengandalkan intuisinya
      • Fleksibel dalam manajemen waktu
      • Memahami cara memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan
      • Membawa energi yang baik di dalam tim

      Kelemahan yang dimiliki oleh tipe “i” atau influence

      • Terlalu optimis terhadap situasi menjadikannya kurang waspada
      • Menghabiskan banyak waktu untuk berinteraksi sosial dari pada mengerjakan tugas
      • Memiliki kesulitan dalam mengikuti rutinitas secara konsisten
      • Mengedepankan firasat ketimbang perencanaan yang matang
      • Mudah terdistraksi dan hilang fokus 
      • Menghindari konflik dengan tidak membuat keputusan yang memiliki potensi penolakan atau yang terlihat buruk

      3 ) Kepribadian S (submission)

      Tipe DiSC kepribadian selanjutnya adalah Submission dengan inisial “S” yakni orang-orang pendiam yang suportif, konsisten dan setia dalam hubungan yang mereka jalani. 

      Tipe “S” adalah orang yang perhatian dan simpatik terhadap sudut pandang orang lain, dan memiliki kemampuan mendengarkan orang lain yang baik. Orang dengan tipe ini memiliki perang dan berkontribusi banyak terhadap lingkungan. 

      Tipe “S” juga selalu turut serta dalam menjaga kestabilan dalam lingkungan mereka, dan berikut adalah kelebihan yang dimiliki oleh orang dengan tipe ini : 

      • Teliti dan teratur dalam mengerjakan dan memeriksa tugas
      • Menanggapi pertanyaan dengan kesabaran dan pengertian yang tinggi
      • Aktif meminta feedback dengan rutin
      • Selalu memperhatikan kebutuhan orang lain

      Dan berikut adalah kelemahan orang dengan tipe kepribadian “S”

      • Tidak dapat mengkomunikasikan informasi negatif secara langsung
      • Terlalu pasif ketika dibutuhkan dalam keadaan genting
      • Menghindari konfrontasi 
      • Tidak mampu dan menunda mengambil keputusan karena konflik antarpribadi

      4 ) Kepribadian C (compliance)

      Terakhir tipe DiSC kepribadian “C” atau compliance, memiliki kecenderungan analisis yang tinggi dan menyukai proses. Compliance adalah tipe orang yang skeptis dan mengedepankan logika dalam menyelesaikan tugas atau masalah.

      Tipe “C” juga dikenal sebagai pribadi yang individualis dan mengerjakan sesuatu sendirian. Namun walau demikian orang dengan tipe ini sangatlah baik. 

      Tipe “C” selalu berkomunikasi dan mendukung klaimnya dengan bukti ilmiah, yang telah ia analisa. Dan berikut adalah Kelebihan dari orang dengan tipe kepribadian “C” atau Compliance:

      Baca juga : Macam-Macam Posisi Di Bank Dan Tugasnya

      • Meluangkan banyak waktu untuk melakukan analisis dan berpikir untuk mengambil keputusan
      • Memberikan prosedur yang jelas saat mendelegasikan tugas kepada orang lain
      • Menggunakan pendekatan metodis dalam menyelesaikan masalah
      • Memiliki keamanan yang tinggi dalam melakukan analisis informasi dalam jumlah yang besar
      • Memberikan tugas kerja secara tertulis dan meminta umpan balik tertulis.

      Dan berikut adalah kelemahan orang dengan tipe kepribadian “C”

      • Mencari solusi yang sempurna daripada solusi yang bisa diterapkan dilingkungan
      • Mengambil banyak waktu untuk mengolah informasi dan menilai risiko sebelum pengambilan keputusan
      • Melawan atau menghindari orang yang memiliki pendekatan masalah yang berbeda dengan dirinya
      • Memiliki dorongan untuk mengkritik orang lain yang tidak memenuhi standar dan kualitas 
      • Solusi yang rumit untuk masalah yang sederhana
      Definisi Sistem Payroll dan Manfaatnya bagi Perusahaan

      Definisi Sistem Payroll dan Manfaatnya bagi Perusahaan

      Istilah payroll tentu sudah tidak asing lagi di telinga orang yang sudah berkarir atau bahkan memiliki usaha. Secara sederhana, istilah ini merujuk pada sebuah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memudahkan pembayaran gaji karyawannya.

      Nah, bagi Anda yang masih awam atau hanya pernah mendengarkan istilah ini namun belum mengetahuinya secara detail. Pada artikel berikut, PayrollBozz akan merangkumkan informasi lengkapnya untuk Anda.

      Apa Itu Sistem Payroll?

      Software Payroll

      Sistem payroll merupakan salah satu bentuk kemajuan zaman terkait pembayaran gaji karyawan dalam sebuah perusahaan. Sistem ini memungkinkan para pelaku usaha atau staff keuangan dalam sebuah perusahaan lebih mudah dalam menghitung gaji karyawan dengan hasil yang lebih akurat. Terutama pada perusahaan yang sudah berskala besar dan memiliki banyak karyawan.

      Penggunaan sistem payroll dalam perusahaan juga memungkinkan pembayaran gaji dapat dilakukan secara tepat waktu. Sehingga tidak akan ada lagi kendala di mana masing-masing karyawan menerima gaji mereka di hari yang berbeda atau keterlambatan pembayaran.

      Sistem payroll yang saat ini beredar di pasaran juga memiliki ragam fitur yang cukup lengkap. Mulai dari perhitungan bonus, uang lembur, pajak pph 21, reimbursement dan lain sebagainya. 

      Tak heran jika penggunaan sistem payroll dalam perusahaan dianggap salah satu hal penting. Selain dapat meringankan beban staff keuangan perusahaan, software payroll ini juga menguntungkan bagi karyawan lain di mana mereka dapat melihat detail dari gaji yang diterimanya sekaligus bisa mendapatkan gaji tepat waktu sesuai kebijakan perusahaan.

      Kegunaan Sistem Payroll dalam Perusahaan

      Lebih detail mengenai kegunaan atau manfaat dari sistem payroll bagi perusahaan, berikut kami juga akan memberikan pembahasan lengkapnya untuk Anda. 

      1. Laporan gaji yang lengkap bagi karyawan

      Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan software payroll dalam perusahaan dapat memberikan keuntungan juga bagi karyawan yang bekerja di dalamnya. Di mana semua karyawan dapat melihat laporan detail mengenai gaji yang mereka terima.

      Laporan tersebut dapat meliputi besaran gaji bersih yang diterima, potongan pajak yang dikenakan, biaya asuransi, BPJS, uang lembur dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan berlaku lebih transparan dalam hal ini dan karyawan pun tak perlu menebak-nebak kemana potongan gaji mereka pergi.

      Biasanya ragam informasi tersebut dapat dilihat secara langsung melalui slip gaji yang dikirimkan oleh perusahaan.

      2. Lebih efisien dalam menghitung gaji karyawan

      Perhitungan gaji dengan cara manual tentu terbilang cukup merepotkan. Selain itu, menghitung banyak data keuangan secara manual juga berpotensi tinggi mengalami kesalahan perhitungan atau human error. Bisa saja gaji yang diterima karyawan lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari yang seharusnya.

      Maka dari itu, penggunaan software payroll ini dapat dijadikan solusi untuk melakukan perhitungan gaji dengan lebih mudah dan hasil yang akurat. Anda yang menggunakan sistem payroll di perusahaan tak perlu repot-repot lagi menghitung setiap nominal angka dengan manual karena sistem ini akan menghitung secara otomatis.

      Sebagai contoh ketika terdapat satu karyawan yang absen atau tidak masuk kerja dalam satu hari. Maka software payroll tersebut nantinya akan menyesuaikan besaran gaji yang akan diterima oleh karyawan tersebut. Termasuk jika terdapat karyawan yang melakukan lembur kerja, sistem payroll akan menghitungnya secara otomatis sehingga Anda tidak perlu repot memikirkannya.

      3. Pembuatan slip gaji secara otomatis

      Tak hanya masalah perhitungan gaji saja yang bisa dilakukan secara otomatis. Beberapa software payroll juga dibekali fitur pembuatan slip gaji elektronik. Di mana hal ini memungkinkan perusahaan lebih menghemat penggunaan kertas sekaligus membuat data gaji karyawan jauh lebih terjaga.

      Pengiriman slip gaji karyawan juga dapat dikirimkan melalui email maupun dicetak secara fisik. Tentunya hal ini dapat disesuaikan dengan preferensi perusahaan dalam memberikan laporan detail pembayaran gajinya ke karyawan.

      Kapan Pembayaran Gaji Menggunakan Sistem Payroll?

      Software payroll merupakan sistem pembayaran semata sehingga hal ini tidak ada kaitannya dengan kapan perusahaan ingin membayarkan gaji karyawan. Setiap perusahaan dapat menentukan kebijakan terkait pembayaran gaji mereka sendiri tanpa terkait atau dibatasi oleh software payroll yang digunakan.

      Namun umumnya, pembayaran gaji dilakukan setiap antara tanggal 23 hingga 27 tiap bulannya. Ada juga perusahaan yang melakukan pembayaran gaji tiap tanggal 1 atau tanggal 10. Hal tersebut disesuaikan kembali terkait kebijakan perusahaan masing-masing. Yang terpenting adalah perusahaan membayarkan gajinya tepat waktu sesuai dengan kesepakatan dengan karyawannya. 

      Hal yang Mempengaruhi Perubahan Gaji Karyawan

      Hal yang mempengaruhi gaji karyawan

      Setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing terkait pemberian gaji, bonus dan hal-hal lain. Maka dari itu, ada begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemberian gaji karyawan yang berubah-ubah. 

      Karyawan yang tidak mendapatkan slip gaji tentu akan bertanya-tanya atau kebingungan saat mereka mendapatkan nominal gaji berbeda tiap bulannya. Nah, di bawah ini kami berikan beberapa informasi terkait hal yang bisa mempengaruhi perubahan gaji karyawan.

      1. Absensi

      Faktor pertama yang mempengaruhi nominal gaji karyawan adalah absensi atau kehadirannya. Semakin banyak karyawan absen atau tidak masuk kerja tentu semakin besar potongan gaji yang diterimanya. Nah, informasi ini harus dicantumkan dalam slip gaji agar karyawan tersebut tidak kaget atau shock saat melihat gaji yang diterimanya.

      2. Jatah lembur

      Karyawan yang bekerja overtime atau lembur tentu juga harus mendapatkan kompensasi dari perusahaan yang meliputi upah lembur. Tentunya upah ini berbeda dengan gaji pokok sehingga karyawan yang bekerja lebih banyak akan mendapatkan gaji yang lebih besar.

      Nah, agar upah lembur yang dibayarkan sesuai dengan apa yang diinginkan, pihak perusahaan harus mengawasi setiap karyawan yang lembur benar-benar menyelesaikan pekerjaannya dan bukan untuk melakukan hal lain yang tidak termasuk job desc-nya.

      3. Bonus target

      Ketika penjualan bulanan perusahaan mencapai target, biasanya setiap perusahaan akan memberikan bonus khusus bagi karyawannya. Maka dari itu perusahaan boleh mendorong setiap karyawan agar mau memberikan effort terbaik mereka untuk perusahaan sehingga dapat menghasilkan penjualan yang maksimal dan melebihi target.

      Dengan demikian tak hanya perusahaan yang diuntungkan, namun juga setiap karyawan yang terlibat dari prosesnya.

      4. Potongan utang maupun denda

      Kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dan merugikan perusahaan biasanya akan dikenai denda dengan nominal tertentu. Nah, perusahaan yang memberlakukan kebijakan tersebut biasanya akan memotong dendanya dari gaji karyawan.

      Selain itu, jika ada karyawan yang mengajukan pinjaman ke perusahaan, maka gaji karyawan tersebut biasanya juga akan dikenai potongan sesuai dengan kesepakatan di awal saat karyawan mengajukan pinjaman.

      Penutup

      PayrollBozz

      Demikianlah artikel mengenai definisi sistem payroll dan seluk beluk tentangnya. 

      Jadi apakah Anda tertarik untuk menggunakan sistem ini dalam perusahaan atau bisnis yang tengah Anda jalankan sekarang? Jika ya, maka PayrollBozz dapat menjadi salah satu opsi yang bisa Anda gunakan. 

      PayrollBozz adalah software HRIS online dengan fitur administrasi yang lengkap mulai dari absensi, penggajian, pajak pph21 sampai laporan lengkap. Dengan software ini, setiap kebutuhan administrasi dalam perusahaan atau bisnis Anda dapat dijalankan dengan lebih efektif dan efisien.

      Manfaat Penting Software HR Untuk Kemajuan Bisnis

      Manfaat Penting Software HR Untuk Kemajuan Bisnis

      Di era yang serba digital seperti saat ini, ada begitu banyak teknologi mutakhir yang bermunculan demi memudahkan pekerjaan manusia di masa sekarang. 

      Salah satu kemudahan yang muncul dan dapat dengan mudah kita nikmati adalah ponsel dan sosial media. Di mana kita tidak perlu lagi berkirim surat untuk sekadar bertukar kabar atau berkomunikasi dengan sanak keluarga, teman atau pasangan yang jauh di luar kota.

      Selain ponsel dan sosial media yang memudahkan komunikasi kita, ada banyak lagi teknologi modern yang membuat setiap pekerjaan menjadi jauh lebih ringan. Salah satunya adalah software atau perangkat lunak HR.

      Sudah sejak beberapa tahun belakangan, software HR digunakan banyak perusahaan dalam memudahkan kinerja divisi Human Resource untuk mengelola data karyawan. Software ini biasa digunakan pada perusahaan berskala besar atau pabrik yang sudah memiliki banyak karyawan sehingga pendataan tidak bisa dilakukan secara manual.

      Lewat bantuan software HR ini, staff Human Resource dalam perusahaan bisa bekerja lebih efektif dan efisien. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perangkat HR ini, PayrollBozz sudah menyiapkan rangkuman informasinya untuk Anda.

      Mengenal Software HR

      Mengenal software HR

      Software HR adalah sebuah sistem yang dirancang sedemikian rupa untuk membantu mengolah dan menyimpan banyak data karyawan dalam perusahaan sekaligus. Data ini dapat berupa informasi pribadi karyawan yang sekiranya dibutuhkan perusahaan, absensi, penggajian, pajak, asuransi dan masih banyak lagi lainnya.

      Lewat sistem software HR ini, staff Human Resource tidak perlu repot-repot lagi dalam melakukan pendataan secara konvensional. Sebab perangkat HR biasanya sudah dilengkapi ragam fitur yang terintegrasi dengan baik dalam database sekaligus dapat menghasilkan informasi yang diminta atau sesuai kebutuhan perusahaan.

      Namun satu hal yang perlu diingat bahwa software HR ini tidak dapat menggantikan peran atau fungsi dari staff HR atau HRD itu sendiri. Sebab, seorang HRD tak hanya bertugas dalam mengurus absensi dan sistem penggajian, namun juga bertanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan karyawan lewat pendekatan personal.

      Perangkat ini hanya akan membantu kinerja seorang staff Human Resource menjadi jauh lebih mudah karena mereka bisa mendapatkan hasil yang cepat, akurat dan otomatis. Seperti ketika menghitung gaji, membuat slip, memantau absensi dan lain-lain.

      Jenis-jenis Software HR yang Perlu Anda Ketahui

      jenis jenis software hr

      Dalam praktiknya, software HR terdiri dari beberapa jenis yang perlu Anda ketahui. Di antaranya adalah sebagai berikut:

      1. Human Resource Information System (HRIS)

      Pertama ada Human Resource Information System atau yang kerap disebut juga dengan HRIS. Ia merupakan sebuah sistem yang dibuat khusus untuk membantu pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan, termasuk prosedur dan seluruh kebijakan yang akan diberlakukan.

      Lewat perangkat ini, perusahaan yang menggunakannya akan lebih dimudahkan dalam hal mengelola data dan mengakses setiap informasi yang berkaitan dengan SDM, data pegawai, penggajian, hingga perihal kinerja mereka. 

      2. Human Capital Management (HCM)

      Berikutnya ada HCM atau Human Capital Management yang merupakan sebuah sistem perkembangan dari HRIS. Perangkat ini memiliki fitur yang jauh lebih lengkap dan kompleks bagi staf HR yang membutuhkan.

      Lewat HCM, staff HRD dapat melakukan pengelolaan data karyawan asing atau dari luar negeri. Jadi apabila perusahaan memiliki karyawan di luar negeri, perangkat ini akan lebih memudahkan karena dapat disesuaikan dengan nilai dan mata uang yang berlaku atau yang digunakan oleh karyawan tersebut.

      Lebih jauh, sistem dari Human Capital Management ini juga memberikan solusi bagi perusahaan untuk membuat perencanaan gaji, membuat penetapan tujuan, menentukan anggaran atau budgeting, suksesi serta fitur-fitur lain yang berhubungan dengan karyawan. 

      3. Human Resource Management System (HRMS)

      Terakhir adalah Human Resource Management System atau HRMS yang merupakan sistem paling lengkap dibandingkan HRIS maupun HCM itu sendiri. HRMS kerap dijadikan solusi bagi perusahaan untuk melakukan monitoring terhadap detail gaji karyawan, membayarkan gaji secara tepat waktu, pembayaran pajak rutin, dan lain sebagainya.

      Sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk membuat jadwal shifting atau pergantian shift yang adil bagi karyawan. Penilaian kinerja pun juga dapat dilakukan lewat sistem ini, sehingga staff HR lebih mudah memantau potensi dari setiap karyawan dan melakukan evaluasi jika diperlukan.

      Keuntungan Menggunakan Software HR untuk Bisnis

      Setelah memahami definisi serta jenis-jenis dari software HR di atas, berikut kami juga akan memberikan Anda informasi terkait keuntungan atau manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan.

      1. Perhitungan gaji yang lebih mudah dan akurat

      Perusahaan yang menggaji karyawannya dengan cara manual seringkali mengalami kesalahan dalam perhitungannya. Sehingga hal ini kerap memicu timbulnya masalah antara karyawan dengan perusahaan. 

      Nah, lewat penggunaan software HR ini, perusahaan tidak perlu khawatir lagi soal perhitungan gaji. Sebab perangkat HR dapat dengan mudah menghitung gaji karyawan berdasarkan absensi atau kontribusinya. Tak hanya itu, perhitungan upah lembur, bonus kinerja, THR, asuransi hingga pajak pun juga dapat dihitung dalam software HR ini, lho.

      2. Absensi secara real-time

      Perusahaan yang memiliki banyak karyawan mungkin tak lagi mampu untuk mengatasi permasalah karyawan yang sering terlambat datang ke kantor. Namun dengan menggunakan software HR ini, pemantauan absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan secara real-time. Sehingga staff Human Resource dapat mengetahui karyawan mana saja yang kurang produktif atau sering terlambat saat masuk kerja.

      Menariknya lagi, sistem absensi dalam software HR ini juga dapat terhubung dengan sistem penggajian, lho. Sehingga perusahaan bisa membayar gaji karyawan sesuai dengan jumlah jam masuk mereka tiap bulannya.

      3. Penyimpanan data yang tidak memakan banyak tempat

      Menggunakan software HR artinya perusahaan Anda sudah siap untuk melakukan penyimpanan data secara digital. Di mana Anda tidak memerlukan lagi dokumen atau data-data yang berbentuk fisik karena semuanya dapat disimpan dalam sistem HR tersebut.

      Selain itu, penyimpanan data dalam bentuk digital ini juga cenderung lebih aman karena tidak mudah rusak, hilang atau sejenisnya. 

      4. Lebih efektif dan efisien

      Karena kinerja staff HR dapat diringankan dengan keberadaan software ini, maka mereka pun akan menghemat lebih banyak waktu. Sehingga sisa waktu yang masih ada dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan lain. Produktivitas karyawan pun akan jauh lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan sistem HR secara manual atau dengan cara yang konvensional.

      Kesimpulan

      PayrollBozz

      Itulah tadi sekilas informasi mengenai beragam software HR dan manfaatnya dalam operasional suatu bisnis. Umumnya, perangkat HR ini digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau sudah memiliki banyak karyawan. Namun bukan berarti Anda yang masih menjalankan usaha kecil tak membutuhkannya, ya.

      PayrollBozz bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang sedang mencari software HR untuk perusahaan atau bisnis Anda. Software ini dapat diakses melalui web ataupun smartphone yang Anda miliki. Fiturnya yang lengkap memungkinkan PayrollBozz dapat membantu Anda mengelola absensi, penggajian, pajak pph21 hingga berbagai macam laporan. Menarik, bukan?

      So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan PayrollBozz sekarang juga dan permudah cara Anda dalam mengelola seluruh kebutuhan Human Resource. Kalau Anda masih belum yakin, PayrollBozz juga menyediakan layanan demo gratis yang bisa Anda coba, lho.

      Cara Mudah menghilangkan Stres Karyawan di Tempat Kerja

      Cara Mudah menghilangkan Stres Karyawan di Tempat Kerja

      Stres dalam dunia kerja sebenarnya merupakan hal yang cukup wajar. Tak ada seorang pun yang tak pernah mengalami hal ini selama menjalani karirnya. 

      Hanya saja beberapa orang dibekali dengan kemampuan pengelolaan stres yang baik. Sehingga meski dalam kondisi yang paling menekan sekali pun, mereka tetap dapat bekerja dengan produktif dan fokus terhadap tanggung jawabnya. 

      Namun di sisi lain ada juga karyawan yang sulit fokus hingga menurunkan produktivitasnya ketika mengalami stres ini. Beberapa di antaranya bahkan hingga mengalami depresi karena masalah pekerjaan tersebut.

      Nah, maka dari itu, perusahaan dan atasan perlu ikut berperan dalam menjaga kewarasan karyawan selama bekerja. Salah satunya adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman agar pressure yang ada di tempat tersebut tidak terlalu memberatkan. 

      Pada artikel kali ini, PayrollBozz akan memberikan Anda informasi mengenai cara menghilangkan stres karyawan di lingkungan pekerjaan. Bagi Anda yang berprofesi sebagai HR, atasan suatu divisi maupun pemilik usaha, penting untuk mengetahui pembahasan kita kali ini. Simak lengkap artikelnya berikut, ya.

      Penyebab Stres di Lingkungan Pekerjaan

      Penyebab Stres di Lingkungan pekerjaan

      Dalam praktiknya, ada banyak hal yang dapat membuat seorang karyawan mengalami stres ketika bekerja. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal dari perusahaan.

      Sebagai contoh, karyawan yang mengalami penurunan produktivitas bisa jadi karena tidak fokus lantaran sedang mengalami banyak masalah pribadi, seperti masalah keluarga, hubungan dan lain sebagainya. 

      Selain itu, pemicu terjadinya stres di tempat kerja juga dapat disebabkan oleh tanggung jawab atau tekanan di pekerjaan yang terlampau berat. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan peninjauan ulang terkait tanggung jawab karyawan tersebut. Seperti dengan memberikan tenggat waktu yang lebih longgar, memberikan bantuan pada karyawan terkait pekerjaan dan menanyakan letak permasalahannya, dan lain-lain.

      Bahkan jika dirasa tugas karyawan tersebut terlalu banyak, perusahaan juga dapat memberikan sebagian tugasnya pada karyawan lain di divisi yang sama untuk membantu mengemban tanggung jawabnya. Sebab seorang karyawan juga memiliki kapasitas dan batasannya tersendiri. Sehingga memaksakan seseorang untuk mengerjakan semuanya sendiri juga bukanlah hal yang baik untuk dilakukan.

      Stres dalam pekerjaan juga dapat terjadi ketika lingkungan pekerjaan sudah membuatnya tidak nyaman. Di mana banyak masalah internal yang terjadi antar karyawan, misalnya mereka saling bertikai satu sama lain. Maka dari itu, perusahaan (khususnya HR) dalam hal ini, harus bisa menjadi seorang negosiator yang baik dalam menengahi permasalahan antar karyawan tersebut.

      Sebab masalah dalam perusahaan jika dibiarkan secara terus menerus dapat mengganggu jalannya operasional. Bahkan hingga merugikan perusahaan dalam jangka panjang.

      Pekerjaan yang membosankan, gaji yang rendah hingga atasan yang diktator juga menjadi beberapa masalah yang cukup sering membuat seorang karyawan mengalami stres di lingkungan kerja. 

      Cara Menghilangkan Stres Karyawan di Tempat Kerja

      Cara Menghilangkan Stres Karyawan

      Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, perusahaan dapat memiliki peran besar dalam membantu menghilangkan stres karyawan pada saat mereka bekerja. Di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan, baik itu atasan divisi, HR maupun pemilik usahanya dalam mengelola stres karyawannya.

      1. Ciptakan suasana pekerjaan yang fleksibel dan menyenangkan

      Stres yang dialami oleh karyawan dapat dipicu oleh suasana kerja yang monoton dan membosankan. Maka dari itu, tak ada salahnya jika suatu perusahaan memberlakukan aturan yang fleksibel untuk karyawan mereka selama bekerja.

      Misalnya, karyawan dibebaskan untuk pergi ke kantor maupun tidak. Selain itu, tak ada jam pasti untuk kapan harus pergi maupun pulang dari kantor. 

      Sistem perusahaan yang fleksibel tersebut sudah banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Gojek, Google dan lain-lain. Selain dianggap lebih efektif dalam meningkatkan produktivitas karyawan, jam kerja yang fleksibel ini juga membuat mereka lebih dapat memaksimalkan potensi dan kreativitasnya.

      Sebagai informasi, tak semua karyawan produktif di pagi maupun siang hari. Beberapa di antaranya bahkan merasa bahwa tingkat produktivitas mereka tinggi saat malam hari. Inilah kenapa jam kerja yang fleksibel dapat dijadikan pilihan lantaran beberapa orang merasa bahwa ada jam-jam khusus di mana mereka lebih bisa fokus.

      2. Hindari multitasking

      Multitasking merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut aktivitas mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Dalam hal ini, multitasking kerap dilakukan untuk mempercepat penyelesaian tanggung jawab.

      Sayangnya, tak semua orang dibekali dengan kemampuan multitasking yang baik. Menurut sebuah penelitian, wanita jauh lebih stabil dan lebih mampu untuk bekerja secara multitasking dibandingkan pria. Meski demikian, hal ini tidak berarti semua wanita bisa melakukan pekerjaan secara multitasking dengan output yang baik juga, ya.

      Beberapa di antaranya mungkin juga merasa bahwa multitasking atau mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus adalah hal yang melelahkan. Selain sulit untuk membuatnya fokus, bekerja dengan metode seperti ini dapat meningkatkan risiko terjadinya human error.

      Maka sebagai perusahaan yang baik, menghilangkan stres karyawan dapat dilakukan dengan cara tidak memaksa mereka untuk bekerja dengan metode multitasking. Terlebih jika deadline pekerjaan sudah mendekati atau hampir berakhir.

      Alih-alih menyuruh mereka untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Lebih baik menyarankannya agar fokus pada pekerjaan satu persatu. 

      3. Berikan apresiasi dan dukungan bagi karyawan

      Jangan pernah meremehkan peran dari sebuah apresiasi atau pemberian dukungan terhadap karyawan. Sebab barangkali salah satu penyebab stres mereka saat bekerja adalah kurangnya apresiasi yang didapatkan dari atasannya.

      Untuk itu salah satu upaya menghilangkan stres karyawan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memberikan apresiasi atau penghargaan pada setiap pekerja yang berhasil menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik. Terlebih jika dalam periode tersebut, perusahaan berhasil mencapai target penjualan yang sudah ditentukan sebelumnya.

      Apresiasi yang diberikan oleh perusahaan tak melulu harus berbentuk materi. Hal terkecil seperti mengucapkan terima kasih pada mereka atas perannya dalam membesarkan perusahaan juga sudah membuat mereka senang dan dihargai keberadaannya.

      4. Jalin komunikasi yang baik dengan setiap karyawan

      Perusahaan juga harus dapat menjalin komunikasi yang baik dengan setiap karyawan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengupayakan jalinan komunikasi yang lancar adalah dengan mengadakan sesi 1 on 1 secara rutin setiap minggu atau setiap bulan.

      Dalam sesi tersebut, perusahaan akan mengajak masing-masing karyawan berbincang tatap muka dan menanyakan perihal progress suatu proyek pekerjaan maupun menanyakan kendala apa yang dihadapi selama bekerja. 

      Harapannya dari sesi 1 on 1 tersebut, perusahaan dapat lebih memahami dan mengenal karakteristik masing-masing karyawan lebih dalam. Sekaligus apabila memang terdapat kendala, perusahaan dapat memberikan solusi terbaik untuk memecahkan permasalahannya.

      Penutup

      Demikianlah artikel mengenai cara menghilangkan stres karyawan saat bekerja. Meski tergolong cukup wajar terjadi pada setiap orang yang menjalankan karirnya, namun stres yang berkepanjangan juga tidak baik bagi kesehatan individu tersebut maupun untuk kemajuan perusahaan.

      Karyawan yang stres, tidak produktif dan tidak mendapatkan penanganan apapun dari perusahaan dapat membuatnya lebih rentan terkena depresi. Mereka mungkin akan mulai merasa tidak nyaman untuk berada di perusahaan hingga memutuskan untuk mengundurkan diri.

      Hal tersebut sangat disayangkan, apalagi jika karyawan yang resign adalah seorang yang sebelumnya cukup berpengaruh, kreatif dan memiliki potensi tinggi untuk membantu perusahaan lebih maju. 

      So, daripada perusahaan harus kehilangan karyawan yang potensial, lebih baik mulailah untuk memberikan perhatian lebih pada mereka. Berikan jaminan kesejahteraan pada setiap karyawan agar lingkungan pekerjaan menjadi jauh lebih nyaman.

      Mengenal HR Manager dan Peran Pentingnya dalam Perusahaan

      Mengenal HR Manager dan Peran Pentingnya dalam Perusahaan

      Human resource atau sumber daya manusia merupakan salah satu komponen penting dalam operasional perusahaan. Tanpa adanya SDM yang mencukupi dan berkapasitas untuk melakukan tugas-tugasnya, maka sangat mustahil operasional dalam perusahaan berjalan dengan lancar.

      Tak heran jika dalam praktiknya, eksistensi human resource ini memiliki divisi atau manajemen khusus untuk mengurusnya. Ialah HRD atau Human Resource Development yang merupakan divisi khusus untuk mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan. Nah, dalam divisi tersebut tentunya terdapat pimpinan yang biasa kita sebut dengan HR Manager.

      Kira-kira apa sih HR Manager itu sendiri? Apa saja tugas dan tanggung jawabnya dalam perusahaan? Benarkah posisi ini merupakan salah satu yang memiliki fungsi vital di perusahaan? 

      Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pada artikel kali ini PayrollBozz akan memberikan Anda informasi seputar HR Manager. Lengkap mulai dari definisi hingga peran pentingnya dalam sebuah perusahaan. Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

      Apa Itu HR Manager?

      Definisi HR Manager

      Secara sederhana, HR Manager merupakan posisi yang memimpin divisi Human Resource Development. Di mana mereka memiliki visi yang sama yakni untuk mengembangkan potensi dari masing-masing karyawan. Tujuan dari dilakukannya langkah tersebut adalah untuk meningkatkan produktivitas dalam perusahaan serta membuat jalannya operasional perusahaan lebih lancar.

      Karena seperti yang kita tahu, sumber daya manusia dalam perusahaan adalah aset paling penting. Tak heran jika perusahaan memang perlu memberikan perhatian lebih pada mereka agar nantinya dapat memberikan hasil yang maksimal.

      Selain itu, seorang HR Manager juga berperan dalam membuat kebijakan mengenai perekrutan karyawan baru dan pelatihan terhadap setiap kandidat. Merekrut karyawan baru tentu bukanlah perkara yang mudah. Sebab pasti akan ada banyak kandidat yang memiliki potensi atau keunggulan di bidangnya masing-masing.

      Namun, praktisi HR Manager harus dapat menentukan keputusan dengan baik dan memilih karyawan yang paling unggul di antara yang lain. Dengan demikian perusahaan tidak akan rugi untuk merekrut karyawan tersebut dengan mengesampingkan opsi kandidat yang lain.

      Tugas HR Manager

      Tugas HR Manager

      Dalam praktiknya, seorang HR Manager tak hanya memiliki tugas dalam merekrut karyawan baru. Di sisi lain mereka juga harus mampu melakukan hal lain seputar tanggung jawabnya. Berikut adalah beberapa tugas HR Manager yang perlu Anda ketahui selain dari menyiapkan proses perekrutan karyawan.

      1. Membuat job description yang jelas

      Tugas atau tanggung jawab HR Manager yang pertama adalah berkaitan dengan job desc dari masing-masing karyawan. Mereka harus mampu membuat deskripsi pekerjaan yang jelas dan dapat dengan mudah dipahami oleh setiap pekerja.

      Hal ini bertujuan agar setiap karyawan dapat mengerti tanggung jawab mereka di perusahaan tanpa harus dijelaskan secara berulang. Selain itu, pembuatan deskripsi pekerjaan yang jelas juga akan membantu karyawan lebih produktif karena mereka dapat fokus terhadap masing-masing tugasnya tanpa harus dicampuri dengan tanggung jawab dari pekerjaan yang lain.

      2. Menyediakan pelatihan dan pengembangan diri karyawan

      Berikutnya, seorang HR Manager seharusnya juga memberikan perhatian lebih terhadap sumber daya manusia di perusahaan. Mereka harus mampu mengelola SDM tersebut dengan baik. Salah satunya dapat dilakukan lewat cara memberikan pelatihan dan pengembangan diri bagi setiap divisi.

      Tujuan dilakukannya pelatihan ini adalah agar masing-masing karyawan dapat digali potensinya. Sebagai contoh, apabila terdapat karyawan di divisi produksi yang handal dalam pemasaran digital, nantinya ia dapat diberikan tawaran untuk pindah ke divisi pemasaran demi menunjang penjualan perusahaan.

      Pada akhirnya, setiap pelatihan dan pengembangan yang dilakukan akan kembali lagi ke perusahaan. 

      3. Membantu menciptakan suasana kondusif di perusahaan

      Dalam perusahaan sangat mungkin terjadi konflik kecil antar karyawan dalam satu divisi maupun dari divisi yang berseberangan. Hal ini tentu bukanlah rahasia umum lagi dan cukup wajar terjadi. Namun, bukan berarti konflik tersebut hanya perlu didiamkan tanpa dicari solusinya.

      Seorang HR Manager berhak dan bertanggung jawab dalam mengatur kondisi atau hubungan antar karyawan agar tidak saling bersitegang. Mereka harus mampu menjadi penengah yang baik dan objektif dalam segala situasi. Langkah ini perlu dilakukan agar konflik yang terjadi di internal perusahaan tidak mengganggu produktivitas kerja satu sama lain atau bahkan hingga menghambat jalannya operasional.

      4. Mengelola data payroll dan absensi karyawan

      Tak hanya hal-hal yang berhubungan langsung dengan SDM, HR Manager juga perlu mengatur dan mengelola setiap data yang berkaitan dengan payroll maupun kehadiran karyawan. Mereka harus dapat mengolah data tersebut dengan baik agar terhindari dari kesalahan perhitungan.

      Bukan cuma perhitungan soal gaji, namun juga hal lain seperti bonus atau tunjangan, pajak pph 21, BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan serta masih banyak lagi komponen yang lain.

      5. Melakukan evaluasi kinerja secara rutin

      Berikutnya, seorang HR Manager juga memiliki tanggung jawab pada perusahaan untuk melakukan evaluasi kinerja dari masing-masing divisi. Aktivitas ini biasanya dilakukan pada saat akhir tahun atau ketika perusahaan melakukan tutup buku.

      Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan target dengan pencapaian yang telah diraih dalam satu periode tersebut. Apakah sudah melebihi atau bahkan kurang dari target yang ditentukan? 

      Tujuan dari dilakukannya evaluasi ini adalah untuk mencari letak kesalahan, menemukan solusi maupun menyiapkan langkah dan rencana yang lebih matang untuk periode mendatang. 

      6. Mencari tahu tingkat kepuasan karyawan di perusahaan

      Tak hanya melakukan evaluasi kinerja setiap divisi, HR Manager juga harus mencari tahu atau melakukan evaluasi terhadap kepuasan karyawan ketika bekerja di perusahaan. Mereka harus tahu pendapat masing-masing karyawan selama bekerja di sana.

      Ini dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan karyawan pada saat bekerja. Terlebih jika perusahaan akan melakukan perekrutan karyawan baru dalam jumlah besar. Maka evaluasi kepuasan pekerja ini harus dilakukan agar kandidat karyawan baru dapat bertahan lama dan lebih mudah beradaptasi dengan budaya kerja di dalamnya.

      Lewat evaluasi ini, seorang HR Manager dapat mengetahui kira-kira sistem pekerjaan seperti apa yang dirasa kurang efektif dan dapat dikurangi serta mencari tahu apa yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan agar bekerja lebih maksimal.

      7. Melakukan pengelolaan terhadap anggaran belanja SDM

      Terakhir, HR Manager juga memiliki tanggung jawab besar dalam membuat anggaran belanja SDM. Maksudnya adalah saat perusahaan akan melakukan perekrutan karyawan, mereka perlu mengeluarkan budget atau anggaran tertentu.

      Nah, dalam hal ini seorang HR Manager wajib membuat anggaran tersebut dengan baik agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai tanpa harus mengorbankan biaya yang kurang efektif. Langkah perekrutan yang memerlukan biaya biasanya dapat berupa membayar platform yang akan digunakan untuk mencari kandidat berkualitas, pelatihan dan pengembangan diri yang akan dilakukan serta masih banyak lagi lainnya.

      Penutup

      PayrollBozz

      Demikianlah artikel mengenai definisi dari HR Manager serta peran pentingnya dalam perusahaan. Sudah bukan rahasia lagi jika posisi yang satu ini adalah salah satu yang terpenting dan paling dibutuhkan oleh perusahaan. Tanggung jawab yang besar tentu menjadi beban tersendiri bagi para praktisi HR dalam hal ini.

      Salah satu yang terberat adalah mengelola payroll dan sistem absensi. Tak heran jika kini banyak perusahaan yang mengandalkan aplikasi atau software payroll untuk menjalankan sistem penggajian mereka.

      PayrollBozz adalah salah satu software payroll yang dapat dijadikan solusi bagi Anda dalam memenuhi setiap kebutuhan HR. Aplikasi ini dapat dengan mudah mengelola jadwal karyawan, perhitungan pajak dan gaji, terintegrasi dengan mesin absensi di perusahaan dan masih banyak lagi lainnya.

      Dengan fiturnya yang cukup lengkap tersebut, PayrollBozz cocok dijadikan pilihan bagi Anda yang belum menggunakan software digital di perusahaan. So, tunggu apalagi? Yuk, coba PayrollBozz sekarang juga!