Apakah Anda ingin membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis untuk bisnis Anda? HR Analytics adalah jawabannya!
HR Analytics memberikan wawasan mendalam tentang tenaga kerja Anda melalui data yang akurat dan relevan. Dengan mengadopsi pendekatan ini, Anda dapat mengubah cara Anda mengelola sumber daya manusia dan mengambil keputusan yang lebih baik.
Mengapa HR Analytics Penting?
Mengurangi Turnover Karyawan: Dengan memahami tren turnover dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Anda dapat merancang strategi retensi yang lebih efektif, mengurangi biaya turnover, dan mempertahankan talenta terbaik.
Meningkatkan Produktivitas: Data yang dianalisis dapat mengungkap area yang membutuhkan perbaikan, baik dari sisi individu maupun tim, sehingga memungkinkan intervensi yang tepat untuk meningkatkan kinerja.
Mengoptimalkan Pengeluaran: HR Analytics membantu Anda mengalokasikan anggaran dengan lebih bijak, dari mulai pelatihan hingga insentif, berdasarkan data yang menunjukkan return on investment yang jelas.
Memperkuat Kepuasan Karyawan: Dengan memahami apa yang memotivasi karyawan Anda dan area-area di mana mereka merasa kurang puas, Anda dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan engagement dan loyalitas.
Berikut adalah beberapa langkah menggunakan HR Analytics untuk mengambil keputusan yang lebih baik:
1. Tentukan Tujuan yang Jelas
Sebelum mulai menganalisis data, tentukan tujuan yang spesifik. Apakah Anda ingin mengurangi turnover, meningkatkan kepuasan karyawan, atau mengoptimalkan proses rekrutmen? Tujuan yang jelas akan memandu Anda dalam menentukan jenis data yang perlu dianalisis.
2. Kumpulkan Data yang Relevan
Pastikan Anda mengumpulkan data yang relevan dari berbagai sumber. Payrollbozz dapat membantu Anda mendapatkan sumber data secara cepat dan akurat seperti; Data absensi, survei karyawan, atau laporan performa. Data yang relevan dan berkualitas akan menghasilkan wawasan yang lebih akurat.
3. Analisis Tren dan Pola
Analisis tren dan pola dari data historis untuk mengidentifikasi masalah atau peluang yang mungkin terlewatkan. Misalnya, pola turnover yang meningkat pada waktu tertentu dapat mengindikasikan masalah yang perlu segera ditangani.
4. Gunakan Prediktif Analytics
Manfaatkan prediktif analytics untuk memprediksi hasil di masa depan berdasarkan data yang ada. Melalui fitur KPI pada aplikasi Payrollbozz, Anda dapat memprediksi karyawan yang berisiko tinggi terjadi konflik dan dapat mengambil langkah preventif.
5. Libatkan Pemangku Kepentingan
Libatkan pemangku kepentingan dalam proses analisis dan pengambilan keputusan. Wawasan yang dihasilkan dari HR Analytics harus didiskusikan dengan manajemen dan tim terkait untuk memastikan implementasi yang efektif.
6. Evaluasi Dampak Keputusan
Setelah keputusan diambil dan diimplementasikan, gunakan HR Analytics untuk mengevaluasi dampaknya. Apakah keputusan tersebut berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan? Lakukan penyesuaian jika diperlukan.
7. Pelatihan dan Pengembangan
Pastikan tim HR dan manajer lainnya memahami cara menggunakan HR Analytics. Berikan pelatihan jika diperlukan agar mereka dapat memaksimalkan manfaat dari data yang ada.
Dengan HR Analytics, Anda tidak lagi harus bergantung pada intuisi semata. Anda dapat memanfaatkan data nyata untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan mengarahkan bisnis Anda ke arah yang lebih sukses.
Networking bisnis adalah salah satu kunci sukses dalam dunia usaha. Memiliki jaringan yang luas dapat membuka berbagai peluang, mulai dari mendapatkan klien baru, partner bisnis, hingga inspirasi untuk inovasi. Berikut adalah beberapa strategi efektif untuk memperluas networking bisnis Anda:
1. Menghadiri Acara dan Seminar
Menghadiri acara, seminar, atau konferensi bisnis adalah cara yang bagus untuk bertemu dengan orang-orang baru dalam industri Anda. Pastikan Anda aktif berpartisipasi dan tidak hanya menjadi penonton. Beranikan diri untuk memulai percakapan dengan peserta lain dan memperkenalkan diri Anda serta bisnis Anda.
2. Bergabung dengan Asosiasi atau Komunitas Bisnis
Bergabung dengan asosiasi atau komunitas bisnis yang relevan dengan bidang Anda dapat memberikan banyak manfaat. Anda akan bertemu dengan individu yang memiliki minat dan tujuan yang sama, sehingga memudahkan untuk berbagi pengalaman dan informasi. Selain itu, banyak asosiasi bisnis yang secara rutin mengadakan pertemuan dan acara networking.
3. Memanfaatkan Media Sosial
Media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk networking bisnis. Platform seperti LinkedIn, Facebook, dan Twitter dapat digunakan untuk terhubung dengan profesional lainnya di seluruh dunia. Aktiflah dalam grup atau forum yang relevan dengan industri Anda, dan jangan ragu untuk membagikan konten yang bermanfaat serta berinteraksi dengan postingan orang lain.
4. Menjaga Hubungan yang Sudah Ada
Seringkali kita terlalu fokus pada membangun koneksi baru dan lupa untuk menjaga hubungan yang sudah ada. Pastikan Anda tetap berkomunikasi dengan kontak lama Anda, baik melalui email, telepon, atau pertemuan langsung. Menjaga hubungan baik dengan koneksi yang sudah ada bisa menjadi sumber referensi dan dukungan yang berharga.
5. Mengadakan Acara Sendiri
Mengadakan acara sendiri, seperti seminar, workshop, atau meetup, adalah cara efektif untuk memperluas jaringan Anda. Anda dapat mengundang berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar industri Anda. Selain memperkenalkan bisnis Anda, acara ini juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan membangun hubungan dengan peserta.
6. Berkolaborasi dengan Bisnis Lain
Kolaborasi dengan bisnis lain dapat membuka pintu untuk networking yang lebih luas. Carilah bisnis yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Anda, dan usulkan kolaborasi yang saling menguntungkan. Selain memperluas jaringan, kolaborasi ini juga bisa meningkatkan visibilitas dan kredibilitas bisnis Anda.
7. Mengikuti Kelas atau Kursus
Mengikuti kelas atau kursus yang relevan dengan bidang Anda tidak hanya memperdalam pengetahuan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk bertemu dengan profesional lain yang memiliki minat yang sama. Diskusi dan kerja kelompok dalam kelas tersebut bisa menjadi awal dari hubungan bisnis yang baru.
8. Menggunakan Referral
Jangan ragu untuk meminta referensi dari kontak Anda. Jika mereka puas dengan layanan atau produk Anda, kemungkinan besar mereka akan dengan senang hati merekomendasikan Anda kepada jaringan mereka. Referral adalah salah satu cara paling efektif untuk mendapatkan koneksi baru yang berkualitas.
9. Mengembangkan Personal Branding
Mengembangkan personal branding yang kuat akan membantu Anda menonjol di antara banyak profesional lainnya. Pastikan profil online Anda mencerminkan keahlian dan pencapaian Anda, dan jangan ragu untuk berbagi konten yang menunjukkan pengetahuan dan keterampilan Anda. Personal branding yang baik akan menarik perhatian orang-orang yang ingin terhubung dengan Anda.
10. Menggunakan Alat dan Aplikasi Networking
Manfaatkan berbagai alat dan aplikasi yang dirancang khusus untuk networking bisnis, seperti aplikasi meetup, eventbrite, dan platform serupa. Aplikasi ini dapat membantu Anda menemukan acara networking, grup diskusi, dan peluang kolaborasi yang relevan dengan minat dan kebutuhan Anda.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, Anda dapat memperluas jaringan bisnis Anda secara signifikan. Ingatlah bahwa networking bukan hanya tentang seberapa banyak kontak yang Anda miliki, tetapi juga seberapa baik Anda menjaga dan memanfaatkan hubungan tersebut. Selamat mencoba dan semoga sukses!
Merekrut dan mempekerjakan orang yang tepat, sangat penting untuk keberhasilan bisnis Anda. Itulah sebabnya, pelaku usaha harus memiliki prosedur perekrutan yang jelas saat mencari karyawan baru. Semakin banyak orang yang melamar pekerjaan, semakin tinggi peluang Anda menemukan kandidat yang terbaik.
Namun, berbeda dengan bisnis besar yang memiliki perekrut professional untuk mencari karyawan yang tepat, pemilik usaha kecil biasanya melakukan perekrutan sendiri. Lalu, bagaimana Anda harus menyebarkan jaring yang luas untuk mencari calon karyawan potensial?
Berikut adalah 3 cara merekrut karyawan yang efisien, hemat biaya, dan mudah diterapkan:
Manfaatkan Media sosial
Tak bisa dipungkiri, media sosial seperti Instagram memiliki peran besar untuk membuat sebuah bisnis dikenal secara luas. Bukan sekadar media untuk mempromosikan produk bisnis Anda, media sosial juga bisa menciptakan komunitas followers yang loyal terhadap brand Anda. Ini dapat menjadi kesempatan untuk menyebarkan informasi lowongan kerja yang ada di perusahaan kecil Anda.
Cara ini terbilang efektif, karena ketika orang menyukai dan telah memercayai sebuah brand, mereka cenderung ingin tahu cara kerja di ‘dapur’ perusahaan, bahkan ingin menjadi bagian dari brand Anda.
Memantau LinkedIn
Jika Anda ingin menemukan kandidat dari jalur yang lebih professional, Anda bisa memanfaatkan LinkedIn untuk menyebarkan informasi lowongan kerja. Di LinkedIn, orang akan membuat profil professional yang menjelaskan pengalaman kerja, keahlian, hingga minat mereka.Dengan melihat profil mereka, Anda bisa memilih mana yang sekiranya paling cocok dengan kualifikasi bisnis Anda dan menawarkan peluang untuk bergabung.
Referensi Karyawan
Melansir Hireology, sebuah penelitian terbaru menyebutkan, sumber perekrutan nomor satu adalah referensi karyawan. Karyawan perusahaan Anda saat ini bisa jadi adalah sumber pelamar potensial yang siap untuk direkrut. Biasanya, karyawan mengetahui informasi siapa saja teman atau koleganya yang sedang mencari peluang karier baru.
Karena itu, beri tahu karyawan saat Anda membuka lowongan kerja baru untuk usaha Anda. Namun demikian, jelaskan juga bahwa Anda akan melakukan proses rekrutmen secara adil, sehingga diterima atau tidaknya pelamar dari referensi karyawan tersebut, tergantung pada kualitas pelamar.
Itulah tiga cara merekrut untuk mendapatkan kandidat karyawan terbaik, selamat mencoba!
Istilah payroll tentu sudah tidak asing lagi di telinga orang yang sudah berkarir atau bahkan memiliki usaha. Secara sederhana, istilah ini merujuk pada sebuah sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk memudahkan pembayaran gaji karyawannya.
Nah, bagi Anda yang masih awam atau hanya pernah mendengarkan istilah ini namun belum mengetahuinya secara detail. Pada artikel berikut, PayrollBozz akan merangkumkan informasi lengkapnya untuk Anda.
Apa Itu Sistem Payroll?
Sistem payroll merupakan salah satu bentuk kemajuan zaman terkait pembayaran gaji karyawan dalam sebuah perusahaan. Sistem ini memungkinkan para pelaku usaha atau staff keuangan dalam sebuah perusahaan lebih mudah dalam menghitung gaji karyawan dengan hasil yang lebih akurat. Terutama pada perusahaan yang sudah berskala besar dan memiliki banyak karyawan.
Penggunaan sistem payroll dalam perusahaan juga memungkinkan pembayaran gaji dapat dilakukan secara tepat waktu. Sehingga tidak akan ada lagi kendala di mana masing-masing karyawan menerima gaji mereka di hari yang berbeda atau keterlambatan pembayaran.
Sistem payroll yang saat ini beredar di pasaran juga memiliki ragam fitur yang cukup lengkap. Mulai dari perhitungan bonus, uang lembur, pajak pph 21, reimbursement dan lain sebagainya.
Tak heran jika penggunaan sistem payroll dalam perusahaan dianggap salah satu hal penting. Selain dapat meringankan beban staff keuangan perusahaan, software payroll ini juga menguntungkan bagi karyawan lain di mana mereka dapat melihat detail dari gaji yang diterimanya sekaligus bisa mendapatkan gaji tepat waktu sesuai kebijakan perusahaan.
Kegunaan Sistem Payroll dalam Perusahaan
Lebih detail mengenai kegunaan atau manfaat dari sistem payroll bagi perusahaan, berikut kami juga akan memberikan pembahasan lengkapnya untuk Anda.
1. Laporan gaji yang lengkap bagi karyawan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan software payroll dalam perusahaan dapat memberikan keuntungan juga bagi karyawan yang bekerja di dalamnya. Di mana semua karyawan dapat melihat laporan detail mengenai gaji yang mereka terima.
Laporan tersebut dapat meliputi besaran gaji bersih yang diterima, potongan pajak yang dikenakan, biaya asuransi, BPJS, uang lembur dan lain-lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan berlaku lebih transparan dalam hal ini dan karyawan pun tak perlu menebak-nebak kemana potongan gaji mereka pergi.
Biasanya ragam informasi tersebut dapat dilihat secara langsung melalui slip gaji yang dikirimkan oleh perusahaan.
2. Lebih efisien dalam menghitung gaji karyawan
Perhitungan gaji dengan cara manual tentu terbilang cukup merepotkan. Selain itu, menghitung banyak data keuangan secara manual juga berpotensi tinggi mengalami kesalahan perhitungan atau human error. Bisa saja gaji yang diterima karyawan lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari yang seharusnya.
Maka dari itu, penggunaan software payroll ini dapat dijadikan solusi untuk melakukan perhitungan gaji dengan lebih mudah dan hasil yang akurat. Anda yang menggunakan sistem payroll di perusahaan tak perlu repot-repot lagi menghitung setiap nominal angka dengan manual karena sistem ini akan menghitung secara otomatis.
Sebagai contoh ketika terdapat satu karyawan yang absen atau tidak masuk kerja dalam satu hari. Maka software payroll tersebut nantinya akan menyesuaikan besaran gaji yang akan diterima oleh karyawan tersebut. Termasuk jika terdapat karyawan yang melakukan lembur kerja, sistem payroll akan menghitungnya secara otomatis sehingga Anda tidak perlu repot memikirkannya.
3. Pembuatan slip gaji secara otomatis
Tak hanya masalah perhitungan gaji saja yang bisa dilakukan secara otomatis. Beberapa software payroll juga dibekali fitur pembuatan slip gaji elektronik. Di mana hal ini memungkinkan perusahaan lebih menghemat penggunaan kertas sekaligus membuat data gaji karyawan jauh lebih terjaga.
Pengiriman slip gaji karyawan juga dapat dikirimkan melalui email maupun dicetak secara fisik. Tentunya hal ini dapat disesuaikan dengan preferensi perusahaan dalam memberikan laporan detail pembayaran gajinya ke karyawan.
Kapan Pembayaran Gaji Menggunakan Sistem Payroll?
Software payroll merupakan sistem pembayaran semata sehingga hal ini tidak ada kaitannya dengan kapan perusahaan ingin membayarkan gaji karyawan. Setiap perusahaan dapat menentukan kebijakan terkait pembayaran gaji mereka sendiri tanpa terkait atau dibatasi oleh software payroll yang digunakan.
Namun umumnya, pembayaran gaji dilakukan setiap antara tanggal 23 hingga 27 tiap bulannya. Ada juga perusahaan yang melakukan pembayaran gaji tiap tanggal 1 atau tanggal 10. Hal tersebut disesuaikan kembali terkait kebijakan perusahaan masing-masing. Yang terpenting adalah perusahaan membayarkan gajinya tepat waktu sesuai dengan kesepakatan dengan karyawannya.
Hal yang Mempengaruhi Perubahan Gaji Karyawan
Setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing terkait pemberian gaji, bonus dan hal-hal lain. Maka dari itu, ada begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemberian gaji karyawan yang berubah-ubah.
Karyawan yang tidak mendapatkan slip gaji tentu akan bertanya-tanya atau kebingungan saat mereka mendapatkan nominal gaji berbeda tiap bulannya. Nah, di bawah ini kami berikan beberapa informasi terkait hal yang bisa mempengaruhi perubahan gaji karyawan.
1. Absensi
Faktor pertama yang mempengaruhi nominal gaji karyawan adalah absensi atau kehadirannya. Semakin banyak karyawan absen atau tidak masuk kerja tentu semakin besar potongan gaji yang diterimanya. Nah, informasi ini harus dicantumkan dalam slip gaji agar karyawan tersebut tidak kaget atau shock saat melihat gaji yang diterimanya.
2. Jatah lembur
Karyawan yang bekerja overtime atau lembur tentu juga harus mendapatkan kompensasi dari perusahaan yang meliputi upah lembur. Tentunya upah ini berbeda dengan gaji pokok sehingga karyawan yang bekerja lebih banyak akan mendapatkan gaji yang lebih besar.
Nah, agar upah lembur yang dibayarkan sesuai dengan apa yang diinginkan, pihak perusahaan harus mengawasi setiap karyawan yang lembur benar-benar menyelesaikan pekerjaannya dan bukan untuk melakukan hal lain yang tidak termasuk job desc-nya.
3. Bonus target
Ketika penjualan bulanan perusahaan mencapai target, biasanya setiap perusahaan akan memberikan bonus khusus bagi karyawannya. Maka dari itu perusahaan boleh mendorong setiap karyawan agar mau memberikan effort terbaik mereka untuk perusahaan sehingga dapat menghasilkan penjualan yang maksimal dan melebihi target.
Dengan demikian tak hanya perusahaan yang diuntungkan, namun juga setiap karyawan yang terlibat dari prosesnya.
4. Potongan utang maupun denda
Kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dan merugikan perusahaan biasanya akan dikenai denda dengan nominal tertentu. Nah, perusahaan yang memberlakukan kebijakan tersebut biasanya akan memotong dendanya dari gaji karyawan.
Selain itu, jika ada karyawan yang mengajukan pinjaman ke perusahaan, maka gaji karyawan tersebut biasanya juga akan dikenai potongan sesuai dengan kesepakatan di awal saat karyawan mengajukan pinjaman.
Penutup
Demikianlah artikel mengenai definisi sistem payroll dan seluk beluk tentangnya.
Jadi apakah Anda tertarik untuk menggunakan sistem ini dalam perusahaan atau bisnis yang tengah Anda jalankan sekarang? Jika ya, maka PayrollBozz dapat menjadi salah satu opsi yang bisa Anda gunakan.
PayrollBozz adalah software HRIS online dengan fitur administrasi yang lengkap mulai dari absensi, penggajian, pajak pph21 sampai laporan lengkap. Dengan software ini, setiap kebutuhan administrasi dalam perusahaan atau bisnis Anda dapat dijalankan dengan lebih efektif dan efisien.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pahlawan ekonomi bangsa kita. Sebab meski hanya berupa usaha kecil, para pelaku UMKM ini banyak berjasa dalam membuka lapangan pekerjaan sekaligus menggerakkan roda ekonomi Indonesia.
Pada masa krisis moneter tahun 1998 misalnya, UMKM menjadi lini bisnis yang paling tahan terhadap kondisi tersebut. Mereka tetap dapat beraktivitas seperti biasa bahkan tidak mengalami dampak yang signifikan.
Dalam operasionalnya, para pelaku UMKM juga diwajibkan untuk tetap taat terhadap pajak yang dibebankan pada mereka. Namun berdasarkan Pasal 2 UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan yang termasuk ke dalam subjek pajak ini meliputi orang pribadi, orang pribadi yang memiliki warisan namun belum terbagi, badan yang berbentuk perseroan terbatas (PT), perseroan komanditer, yayasan, badan usaha milik negara maupun daerah, dan persekutuan lain.
Lewat penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa seorang pelaku UMKM memiliki kewajiban untuk membayar pajak penghasilan. Namun dalam hal ini hanya pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) saja yang diwajibkan, sedangkan para pengusaha mikro tidak memiliki kewajiban untuk membayar jenis pajak tersebut.
Jenis Pajak yang Wajib Dibayar UMKM
Para pelaku UMKM yang mendaftarkan usahanya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) biasanya akan diberikan Surat Keterangan Terdaftar (KTT) yang berisi informasi mengenai pajak apa saja yang harus dibayar secara rutin. Hal ini tergantung dari jenis transaksi yang dilakukan oleh bisnis Anda sekaligus jumlah omzet yang diperoleh dalam setahun. Sehingga dengan kata lain tidak ada jumlah atau nominal pasti terkait pajak yang wajib Anda bayar.
Secara garis besar, terdapat 3 jenis wajib pajak yang harus dibayar oleh pelaku UMKM di antaranya ialah: PPh Pasal 4 Ayat 2 atau PPh Final, PPh Pasal 21, PPh Pasal 23.
Nah, masing-masing jenis pajak tersebut hanya berlaku apabila bisnis atau usaha Anda memenuhi syarat atau ketentuan yang diberlakukan.
Seperti pada PPh Pasal 4 Ayat 2 hanya dikhususkan bagi usaha atau bisnis yang memiliki sewa gedung/kantor, omzet penjualan, dll. Sedangkan untuk PPh 21 akan dibebankan apabila bisnis/usaha Anda memiliki karyawan atau pegawai. Lalu untuk PPh Pasal 23 akan dibebankan bila dalam operasional bisnis Anda terjadi transaksi pembelian jasa.
Mengenal PPh Final UMKM
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, PPh Final merupakan istilah lain yang digunakan untuk menyebut PPh Pasal 4 Ayat 2. Jenis pajak yang satu ini dibebankan pada perusahaan atau pelaku usaha yang memiliki sewa bangunan, jasa konstruksi, omset usaha, pajak atas obligasi dan lain sebagainya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013, PPh Final untuk UMKM adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan atau omset yang diperoleh Wajib Pajak di bawah nominal Rp 4,8 miliar dalam setahun.
Nah, nantinya sebagai seorang Wajib Pajak PPh Final ini harus dibayar pada tanggal 15 tiap bulannya. Pajak tersebut harus dibayarkan ke kas negara.
Setelah pembayaran PPh Final selesai dilakukan, biasanya Anda akan mendapatkan bukti pembayaran pajak atau Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN).
Selanjutnya, perusahaan akan memiliki tanggungan untuk membayar pajak secara rutin. Setidaknya terdapat dua jenis pajak yang harus dilaporkan setiap bulan dan setiap tahunnya.
Tarif PPh Final UKM
Terdapat beberapa perbedaan mengenai Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang masuk ke dalam perhitungan Pajak Penghasilan. Apabila karyawan dalam sebuah UKM mendapatkan gaji atau upah perbulan yang jika ditotal kurang dari Rp 32 juta per tahun, maka pelaku usaha akan dikenakan kewajiban pajak sesuai dengan aturan PPh Final.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013, PPh Final merupakan pajak yang diberlakukan pada pelaku UKM atas penghasilan atau omzet yang mereka terima dari operasional perusahaan. Pajak Penghasilan Final ini khusus dikenakan pada para Wajib pajak yang memiliki omset di bawah Rp 4,8 miliar dalam setahun.
Namun pada tanggal 1 Juli 2018 lalu, pemerintah akhirnya memberlakukan tarif baru untuk PPh Final pelaku UMKM. Di mana tarif PPh Final yang semula diberlakukan sebesar 1% kini telah dipotong menjadi hanya 0,5% dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi hanya dapat menikmati tarif PPh Final 0,5% dalam kurun waktu 7 tahun
2. Sedangkan untuk Wajib Pajak Badan seperti Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), dan Firma hanya dapat menikmati tarif PPh Final 0,5% tersebut dalam kurun waktu 4 tahun saja
3. Lalu khusus untuk Wajib Pajak yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), tarif PPh Final 0,5% hanya dapat dinikmati selama 3 tahun
Cara Menghitung Tarif PPh Final UMKM
Untuk menghitung tarif PPh Final bagi para pelaku UMKM ini sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu melakukan penjumlahan pada semua transaksi yang terjadi dalam sebulan dalam bisnis Anda, kemudian dikalikan 0,5%. Hasil dari perhitungan tersebut adalah besaran nominal pajak penghasilan final yang perlu Anda bayar ke kas negara.
Penting untuk diingat bahwa pembayaran PPh Final ini harus dilakukan secara rutin pada tanggal 15 tiap bulannya. Nah, setelah melakukan pembayaran atas kewajiban pajak bisnis Anda tersebut, maka Anda akan mendapatkan bukti pembayaran pajak atau NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara).
Contoh perhitungan PPh Final ini adalah sebagai berikut:
Adit adalah pelaku usaha sekaligus menjadi seorang Wajib Pajak Orang Pribadi. Dari bisnis kecil yang ia jalankan, per bulannya Adit bisa mendapatkan omset hingga Rp 30 juta.
Artinya, jika omset bisnisnya bulan ini adalah Rp 30 juta, maka pada tanggal 15 bulan depan Adit diwajibkan untuk membayar PPh Final sebesar Rp 150 ribu yang diperoleh dari hasil perhitungan Rp 30 juta x 0,5%.
Penutup
Nah, itulah tadi sekilas informasi mengenai jenis-jenis pajak yang wajib dibayar oleh pelaku UMKM. Sekali lagi penting untuk digaris bawahi bahwa pajak adalah kewajiban bagi setiap masyarakat. Maka agar terhindar dari sanksi dan denda yang dapat memberatkan Anda di masa mendatang, jangan sampai menyepelekan pembayaran pajak tersebut.
Terlebih bagi para pelaku usaha yang kini telah diringankan kewajiban pajaknya dengan hanya perlu membayar 0,5% dari omset total sebulan. Pemotongan besaran pajak tersebut diharapkan tidak memberatkan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.
Selain itu, untuk memudahkan Anda dalam mengelola seluruh keperluan sumber daya dalam perusahaan, Anda juga dapat menggunakan PayrollBozz sebagai software HRIS terbaik untuk bisnis Anda. Aplikasi ini memungkinkan para pelaku usaha atau divisi Human Resource mengelola absensi dan penggajian karyawan dari mana saja dengan lebih cepat dan akurat.
PayrollBozz juga dapat digunakan untuk membantu Anda dalam memudahkan perhitungan pajak, reimbursement, dan lain sebagainya. So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan PayrollBozz dan permudah sistem penggajian serta absensi bisnis Anda.
Di era yang serba digital seperti saat ini, ada begitu banyak teknologi mutakhir yang bermunculan demi memudahkan pekerjaan manusia di masa sekarang.
Salah satu kemudahan yang muncul dan dapat dengan mudah kita nikmati adalah ponsel dan sosial media. Di mana kita tidak perlu lagi berkirim surat untuk sekadar bertukar kabar atau berkomunikasi dengan sanak keluarga, teman atau pasangan yang jauh di luar kota.
Selain ponsel dan sosial media yang memudahkan komunikasi kita, ada banyak lagi teknologi modern yang membuat setiap pekerjaan menjadi jauh lebih ringan. Salah satunya adalah software atau perangkat lunak HR.
Sudah sejak beberapa tahun belakangan, software HR digunakan banyak perusahaan dalam memudahkan kinerja divisi Human Resource untuk mengelola data karyawan. Software ini biasa digunakan pada perusahaan berskala besar atau pabrik yang sudah memiliki banyak karyawan sehingga pendataan tidak bisa dilakukan secara manual.
Lewat bantuan software HR ini, staff Human Resource dalam perusahaan bisa bekerja lebih efektif dan efisien. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perangkat HR ini, PayrollBozzsudah menyiapkan rangkuman informasinya untuk Anda.
Mengenal Software HR
Software HR adalah sebuah sistem yang dirancang sedemikian rupa untuk membantu mengolah dan menyimpan banyak data karyawan dalam perusahaan sekaligus. Data ini dapat berupa informasi pribadi karyawan yang sekiranya dibutuhkan perusahaan, absensi, penggajian, pajak, asuransi dan masih banyak lagi lainnya.
Lewat sistem software HR ini, staff Human Resource tidak perlu repot-repot lagi dalam melakukan pendataan secara konvensional. Sebab perangkat HR biasanya sudah dilengkapi ragam fitur yang terintegrasi dengan baik dalam database sekaligus dapat menghasilkan informasi yang diminta atau sesuai kebutuhan perusahaan.
Namun satu hal yang perlu diingat bahwa software HR ini tidak dapat menggantikan peran atau fungsi dari staff HR atau HRD itu sendiri. Sebab, seorang HRD tak hanya bertugas dalam mengurus absensi dan sistem penggajian, namun juga bertanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan karyawan lewat pendekatan personal.
Perangkat ini hanya akan membantu kinerja seorang staff Human Resource menjadi jauh lebih mudah karena mereka bisa mendapatkan hasil yang cepat, akurat dan otomatis. Seperti ketika menghitung gaji, membuat slip, memantau absensi dan lain-lain.
Jenis-jenis Software HR yang Perlu Anda Ketahui
Dalam praktiknya, software HR terdiri dari beberapa jenis yang perlu Anda ketahui. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Human Resource Information System (HRIS)
Pertama ada Human Resource Information System atau yang kerap disebut juga dengan HRIS. Ia merupakan sebuah sistem yang dibuat khusus untuk membantu pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan, termasuk prosedur dan seluruh kebijakan yang akan diberlakukan.
Lewat perangkat ini, perusahaan yang menggunakannya akan lebih dimudahkan dalam hal mengelola data dan mengakses setiap informasi yang berkaitan dengan SDM, data pegawai, penggajian, hingga perihal kinerja mereka.
2. Human Capital Management (HCM)
Berikutnya ada HCM atau Human Capital Management yang merupakan sebuah sistem perkembangan dari HRIS. Perangkat ini memiliki fitur yang jauh lebih lengkap dan kompleks bagi staf HR yang membutuhkan.
Lewat HCM, staff HRD dapat melakukan pengelolaan data karyawan asing atau dari luar negeri. Jadi apabila perusahaan memiliki karyawan di luar negeri, perangkat ini akan lebih memudahkan karena dapat disesuaikan dengan nilai dan mata uang yang berlaku atau yang digunakan oleh karyawan tersebut.
Lebih jauh, sistem dari Human Capital Management ini juga memberikan solusi bagi perusahaan untuk membuat perencanaan gaji, membuat penetapan tujuan, menentukan anggaran atau budgeting, suksesi serta fitur-fitur lain yang berhubungan dengan karyawan.
3. Human Resource Management System (HRMS)
Terakhir adalah Human Resource Management System atau HRMS yang merupakan sistem paling lengkap dibandingkan HRIS maupun HCM itu sendiri. HRMS kerap dijadikan solusi bagi perusahaan untuk melakukan monitoring terhadap detail gaji karyawan, membayarkan gaji secara tepat waktu, pembayaran pajak rutin, dan lain sebagainya.
Sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk membuat jadwal shifting atau pergantian shift yang adil bagi karyawan. Penilaian kinerja pun juga dapat dilakukan lewat sistem ini, sehingga staff HR lebih mudah memantau potensi dari setiap karyawan dan melakukan evaluasi jika diperlukan.
Keuntungan Menggunakan Software HR untuk Bisnis
Setelah memahami definisi serta jenis-jenis dari software HR di atas, berikut kami juga akan memberikan Anda informasi terkait keuntungan atau manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan.
1. Perhitungan gaji yang lebih mudah dan akurat
Perusahaan yang menggaji karyawannya dengan cara manual seringkali mengalami kesalahan dalam perhitungannya. Sehingga hal ini kerap memicu timbulnya masalah antara karyawan dengan perusahaan.
Nah, lewat penggunaan software HR ini, perusahaan tidak perlu khawatir lagi soal perhitungan gaji. Sebab perangkat HR dapat dengan mudah menghitung gaji karyawan berdasarkan absensi atau kontribusinya. Tak hanya itu, perhitungan upah lembur, bonus kinerja, THR, asuransi hingga pajak pun juga dapat dihitung dalam software HR ini, lho.
2. Absensi secara real-time
Perusahaan yang memiliki banyak karyawan mungkin tak lagi mampu untuk mengatasi permasalah karyawan yang sering terlambat datang ke kantor. Namun dengan menggunakan software HR ini, pemantauan absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan secara real-time. Sehingga staff Human Resource dapat mengetahui karyawan mana saja yang kurang produktif atau sering terlambat saat masuk kerja.
Menariknya lagi, sistem absensi dalam software HR ini juga dapat terhubung dengan sistem penggajian, lho. Sehingga perusahaan bisa membayar gaji karyawan sesuai dengan jumlah jam masuk mereka tiap bulannya.
3. Penyimpanan data yang tidak memakan banyak tempat
Menggunakan software HR artinya perusahaan Anda sudah siap untuk melakukan penyimpanan data secara digital. Di mana Anda tidak memerlukan lagi dokumen atau data-data yang berbentuk fisik karena semuanya dapat disimpan dalam sistem HR tersebut.
Selain itu, penyimpanan data dalam bentuk digital ini juga cenderung lebih aman karena tidak mudah rusak, hilang atau sejenisnya.
4. Lebih efektif dan efisien
Karena kinerja staff HR dapat diringankan dengan keberadaan software ini, maka mereka pun akan menghemat lebih banyak waktu. Sehingga sisa waktu yang masih ada dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan lain. Produktivitas karyawan pun akan jauh lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan sistem HR secara manual atau dengan cara yang konvensional.
Kesimpulan
Itulah tadi sekilas informasi mengenai beragam software HR dan manfaatnya dalam operasional suatu bisnis. Umumnya, perangkat HR ini digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau sudah memiliki banyak karyawan. Namun bukan berarti Anda yang masih menjalankan usaha kecil tak membutuhkannya, ya.
PayrollBozz bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang sedang mencari software HR untuk perusahaan atau bisnis Anda. Software ini dapat diakses melalui web ataupun smartphone yang Anda miliki. Fiturnya yang lengkap memungkinkan PayrollBozz dapat membantu Anda mengelola absensi, penggajian, pajak pph21 hingga berbagai macam laporan. Menarik, bukan?
So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan PayrollBozz sekarang juga dan permudah cara Anda dalam mengelola seluruh kebutuhan Human Resource. Kalau Anda masih belum yakin, PayrollBozz juga menyediakan layanan demo gratis yang bisa Anda coba, lho.
Komunikasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu komponen penting yang mendukung jalannya operasional perusahaan. Tanpa adanya komponen ini, aktivitas bisnis dapat berjalan dengan lambat atau bahkan mengalami kekacauan.
Untuk itu dalam setiap bisnis baik yang berskala kecil maupun besar harus menjaga jalannya komunikasi dalam operasional mereka. Ini mencakup komunikasi antara atasan dan bawahan yang harus terjalin dengan baik agar aktivitas bisnisnya tidak mengalami hambatan.
Nah, pada artikel kali ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai istilah komunikasi bisnis. Lengkap mulai dari definisinya menurut para ahli hingga tujuan, teknik dan hambatan apa saja yang mungkin ditemui.
Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.
Apa Itu Komunikasi Bisnis?
Secara sederhana, komunikasi bisnis dapat diartikan sebagai upaya berbagi informasi antara orang-orang yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang bersangkutan. Dalam hal ini, orang-orang tersebut bisa saja berasal dari pihak internal perusahaan maupun eksternal seperti investor, klien dan lain-lain.
Komunikasi bisnis yang terjalin dengan baik akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya dengan cara yang lebih mudah. Selain itu juga dapat membantu menghindari risiko terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh minimnya komunikasi.
Komunikasi Bisnis Menurut Ahli
Beberapa ahli memiliki pendapatnya tersendiri mengenai definisi dari komunikasi bisnis. Berikut adalah beberapa di antaranya yang cukup umum digunakan dalam literasi.
Menurut seorang pakar bisnis, William Albig, komunikasi bisnis merupakan aktivitas pertukaran pendapat, gagasan, perintah dan informasi yang dilakukan secara personal maupun impersonal. Nah, pertukaran informasi atau gagasan ini tadi dilakukan melalui lambang simbol ataupun sinyal tertentu.
Kemudian menurut Philip Kotler, seorang ilmuwan sekaligus pakar pemasaran mengatakan bahwa
Menurut Philip Kotler, salah satu ilmuwan yang menjadi rujukan dalam dunia manajemen dan pemasaran, komunikasi bisnis merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan (seseorang) melalui proses pertukaran.
Lalu ada juga menurut Raymond Ross yang menyatakan bahwa komunikasi bisnis merupakan sebuah proses menyortir, memilih serta mengirimkan simbol dengan tujuan untuk membantu pendengar dalam membangkitkan makna atau respons dari pikirannya agar serupa dengan sesuatu yang dimaksudkan oleh komunikator dalam dunia bisnis.
Tujuan dari Komunikasi Bisnis
Dalam praktiknya, komunikasi bisnis memiliki beberapa tujuan. Selain berguna sebagai sarana penyampaian informasi pada semua pihak yang terlibat, komponen ini juga kerap digunakan untuk melakukan persuasi, kolaborasi hingga integrasi pada audiens yang dituju.
Nah, untuk memudahkan Anda dalam memahami masing-masing tujuan komunikasi bisnis tersebut, selengkapnya akan kami bahas di bawah ini, ya.
1. Komunikasi bisnis untuk menyampaikan informasi (informing)
Tujuan utama komunikasi bisnis adalah untuk menyampaikan informasi pada setiap pihak lain yang akan terlibat. Sebagai contoh, ketika perusahaan membutuhkan karyawan baru untuk mengisi beberapa jabatan yang dibutuhkan, maka perusahaan harus membuat lowongan pekerjaan yang informatif terkait posisi yang dibuka.
Nah, lowongan pekerjaan tersebut dapat dimuat dalam berbagai macam media yang ingin digunakan oleh perusahaan. Misalnya seperti postingan di media sosial, media massa dan lain sebagainya. Lowongan ini berfungsi sebagai salah satu bentuk komunikasi bisnis pada pihak eksternal.
2. Komunikasi bisnis untuk melakukan persuasi (persuading)
Berikutnya, komunikasi bisnis juga digunakan sebagai media persuasi atau ajakan terhadap pihak lain. Dalam hal ini, komunikasi yang akan dilakukan harus dapat menarik minat audiens yang dituju. Misalnya, pada konten sosial media yang Anda unggah harus dapat membuat pembaca tertarik untuk memberikan like maupun komentarnya.
Di sisi lain, komunikasi bisnis ini juga dapat digunakan untuk menjalin negosiasi dengan partner bisnis ataupun diterapkan dalam aktivitas sales agar calon konsumen mau membeli produk yang ditawarkan.
Itulah kenapa mereka yang bekerja dalam perusahaan dan akan berhubungan langsung dengan klien maupun konsumen sangat dianjurkan untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
3. Komunikasi bisnis untuk kolaborasi (collaborating)
Hampir mirip dengan tujuan persuasi, komunikasi bisnis juga dapat digunakan sebagai sarana menjalin kolaborasi atau kerja sama dengan mitra bisnis Anda yang lain. Dengan adanya komunikasi bisnis ini, kolaborasi yang akan terjalin dapat berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan oleh pihak yang terlibat.
Saat ini kita tengah berada di era digital yang perkembangannya sangatlah cepat. Komunikasi antar bisnis pun dapat terjalin dengan mudah melalui sosial media yang tersedia sehingga memudahkan para pelaku bisnis untuk saling menjalin kerja sama atau berkolaborasi satu sama lain.
Sebagai bisnis yang berdiri di tengah perkembangan teknologi, jangan sampai Anda menutup diri dari tawaran kerja sama yang diajukan oleh brand bisnis lain. Selama itu menguntungkan untuk kedua belah pihak, kenapa tidak?
4. Komunikasi bisnis untuk integrasi
Berikutnya, masih berhubungan dengan poin yang sebelumnya, ketika suatu bisnis menjalin kolaborasi atau kerja sama maka diperlukan juga integrasi yang utuh. Dengan demikian, operasional kedua perusahaan dapat berjalan dengan baik dan selaras.
Selain itu, dari sektor internal perusahaan, integrasi ini juga diperlukan agar komunikasi yang terjalin antar semua pihak yang terlibat dapat berjalan dengan baik dan meminimalisir terjadinya miss komunikasi.
Ragam Teknik Komunikasi dalam Bisnis
Dalam proses penyampaian komunikasinya, terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Teknik Verbal
Pertama ada teknik verbal, sesuai namanya teknik ini menggunakan komunikasi secara langsung menggunakan lisan dan bukan tertulis. Namun di era digital saat ini, Anda bisa berkomunikasi dengan orang secara verbal meskipun tanpa harus bertatap muka secara langsung, misalnya dengan memanfaatkan telepon maupun melakukan video call.
Namun demikian, komunikasi menggunakan teknologi modern masih sering menyebabkan terjadinya miss komunikasi. Sehingga sangat disarankan untuk tetap melakukan teknik verbal ini secara face to face agar terhindar dari kesalahpahaman baik itu dari intonasi bicara hingga kesalahan pendengaran akibat jaringan yang buruk.
Teknik komunikasi verbal ini kerap digunakan dalam berbagai macam situasi bisnis seperti pada saat rapat, konferensi, presentasi, diskusi kerja sama dengan klien maupun seputar proyek tertentu dan masih banyak lagi lainnya.
2. Teknik Non-Verbal
Berikutnya, dalam komunikasi bisnis Anda juga bisa menggunakan teknik non-verbal yang meliputi gestur atau gerakan tubuh. Dalam hal ini, bahasa tubuh seseorang dapat menyampaikan pesan atau tujuan tertentu. Misalnya, kontak mata dan postur, di mana seseorang dapat melihat ketertarikan Anda terhadap suatu topik atau pembahasan dari sorot mata Anda ketika mendengarkannya.
Selain itu, ada banyak lagi ragam komunikasi non-verbal yang secara tidak langsung sering kita lakukan. Seperti ketika Anda menganggukkan kepala pada saat rapat pertanda bahwa Anda cukup memperhatikan komunikator yang tengah menyampaikan sesuatu. Kemudian pada saat seseorang menyilangkan lengannya dan memperhatikan lingkungan di sekitarnya pertanda bahwa orang tersebut tengah menunjukkan perilaku yang defensif.
3. Teknik Komunikasi Tertulis
Terakhir ada teknik komunikasi tertulis yang biasanya dibuat oleh perusahaan untuk menyampaikan informasi tertentu. Sesuai namanya, komunikasi ini disampaikan dengan media tertulis seperti surat fisik maupun surat elektronik (email) dan pesan singkat lewat sosial media.
Dalam proses penyampaiannya, gaya bahasa yang akan digunakan harus disesuaikan dengan orang yang dituju. Selain itu, jika Anda ingin mengirimkan email pastikan untuk membuat singkat, padat dan jelas karena banyak orang tidak senang membaca surat elektronik yang terlalu panjang.
Penutup
Nah, itulah tadi definisi dari komunikasi bisnis, tujuan hingga ragam tekniknya yang bisa Anda gunakan. Pada akhirnya komunikasi bisnis merupakan sebuah komponen yang harus diperhatikan dalam proses penyampaiannya. Hal ini bertujuan agar terhindar dari terjadinya miss komunikasi di dalam maupun dengan pihak luar dari perusahaan.
Membuka cabang bisnis baru merupakan salah satu keputusan besar yang harus dipikirkan secara matang bagi para pelaku usaha. Tak hanya karena membutuhkan modal besar, melakukan ekspansi bisnis juga membutuhkan pertimbangan dan strategi yang tepat dan matang agar dapat berjalan dengan lancar.
Ekspansi yang dilakukan tanpa persiapan hanya akan membuat bisnis Anda merugi. Bahkan hingga mengalami kebangkrutan. Untuk itu, pada artikel kali ini PayrollBozz akan memberikan Anda tips sukses membuka cabang baru yang bisa dicoba.
Apa saja itu? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, ya.
Tips Sukses Membuka Cabang Baru
1. Pastikan keuangan bisnis utama dalam kondisi yang stabil
Sebelum memutuskan untuk melakukan ekspansi atau membuka cabang baru, Anda harus memastikan bahwa kondisi keuangan bisnis Anda dalam kondisi yang stabil. Pastikan bahwa arus kas dalam bisnis tersebut menunjukkan grafik pertumbuhan yang positif dan memiliki profit atau keuntungan.
Satu hal yang perlu Anda ketahui, omset besar yang didapat oleh suatu bisnis tidak menjamin bahwa bisnis tersebut telah berjalan dengan sukses. Omset yang didapat dalam hal ini adalah pendapatan kotor, sedangkan profit adalah keuntungan atau sisa uang yang bisa Anda kembangkan untuk menambah kuantitas produksi maupun melakukan ekspansi.
Sehingga alih-alih mengukur kemampuan bisnis Anda melalui omset yang diperoleh, coba pertimbangkan berapa banyak profit yang sudah Anda dapat atau kumpulkan dari operasional bisnis tersebut.
2. Siapkan modal yang dibutuhkan
Berikutnya, setelah memastikan bahwa kondisi keuangan bisnis yang pertama stabil. Anda bisa melanjutkan upaya dengan menyiapkan modal yang dibutuhkan.
Sebaiknya, modal ini diambil dari akumulasi profit yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Untuk itu, membuka cabang bisnis baru perlu dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Lantaran, Anda tak direkomendasikan melakukan ekspansi jika bisnis Anda baru mengalami keuntungan satu kali atau baru beroperasi dalam waktu yang singkat.
Sederhananya, bisnis yang Anda jalankan sekarang juga harus memiliki tabungan. Tabungan tersebut diperoleh dari profit atau keuntungan yang didapatkan selama beberapa bulan atau periode waktu tertentu. Setelah profit tersebut terkumpul dan cukup untuk memulai bisnis baru, maka Anda baru dikategorikan siap melakukan ekspansi bisnis ini.
3. Melakukan riset terhadap pasar dan lokasi yang akan dipilih
Selain harus menyiapkan modal berupa uang, Anda juga harus mengumpulkan modal mengenai data terkait pasar maupun lokasi yang akan dijadikan tempat ekspansi bisnis Anda.
Pemilihan lokasi menjadi salah satu yang terpenting karena dapat berdampak besar terhadap penjualan produk bisnisnya. Semakin strategis lokasi yang Anda pilih, tentu semakin besar pula peluang orang-orang mengetahui keberadaan bisnis Anda.
Sayangnya, lokasi yang strategis biasanya juga dibandrol dengan harga sewa atau jual yang mahal. Sehingga Anda juga harus menyiapkan budget yang sedikit lebih ekstra untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kemudian Anda juga harus melakukan riset pasar mengenai bagaimana karakteristik orang-orang di sekitar lokasi yang akan dipilih. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa ekspansi bisnis Anda cukup relevan jika dibuka pada lingkungan tersebut.
Sebagai contoh, Anda membuka bisnis laundry di daerah pedesaan. Karakteristik orang desa yang lebih memilih untuk mencuci secara manual tentu akan membuat bisnis laundry Anda tersebut tidak terlalu menguntungkan.
Berbeda jika Anda membuka bisnis laundry di tengah-tengah kota. Di mana banyak orang tak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka sendiri karena kesibukan yang cukup padat. Sehingga jasa laundry banyak dicari dan menguntungkan untuk dibuka di sana.
4. Perhatikan pasokan bahan baku
Jika Anda menjalankan bisnis kuliner, maka tahap ekspansi ini juga harus dilakukan dengan mempertimbangkan akses pasokan bahan baku. Akses daerah yang sulit bisa menjadi salah satu kenaikan harga distribusi. Sehingga hal ini dapat mengurangi keuntungan yang seharusnya bisa Anda peroleh.
Untuk itu, ada baiknya Anda mencari supplier bahan baku yang berada di dekat lokasi bisnis baru Anda. Biaya distribusi yang murah dapat ditekan sehingga Anda bisa memaksimalkan keuntungan yang akan didapatkan.
Meski demikian, Anda tetap harus memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan oleh supplier tersebut, ya. Jangan sampai kualitas bahan baku yang kurang bagus membuat Anda menghalalkan segala cara demi meraup keuntungan besar. Karena hal tersebut nantinya dapat berpengaruh terhadap kredibilitas bisnis Anda dan kepuasan pelanggan.
5. Cari sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial
Berikutnya, Anda juga harus siap untuk merekrut karyawan baru yang bertugas menjalankan operasional cabang bisnis Anda tersebut.
Nah, dalam proses perekrutannya, pastikan Anda melakukan seleksi yang ketat. Carilah karyawan yang memiliki etika baik, berkualitas dan memiliki potensi lebih untuk dikembangkan. Dengan demikian, mereka dapat terus belajar dan mengasah kemampuannya dalam operasional bisnis Anda tersebut.
Selain itu, jika Anda akan merekrut karyawan untuk posisi frontliner, ada baiknya untuk memperhatikan kemampuan berkomunikasi mereka juga. Sebab, tak hanya bekerja sebagai karyawan yang menemui pelanggan, secara tidak langsung mereka juga akan menjadi representatif bisnis Anda and golden goddess slot.
6. Siapkan strategi pemasaran yang tepat
Membuka cabang bisnis artinya Anda juga harus menyiapkan strategi pemasaran yang baru pula. Bahkan mungkin strategi pemasaran yang akan digunakan oleh cabang bisnis Anda ini nantinya akan sedikit berbeda dengan cabang yang utama.
Sebagai contoh, Anda akan membutuhkan budget besar untuk mempromosikan cabang bisnis Anda yang baru tersebut. Karena Anda harus mengenalkannya ke pangsa pasar yang ada di sekitar lokasi.
Strategi pemasaran ini dapat dieksekusi dengan cara konvensional maupun melalui media digital. Untuk saat ini, strategi marketing menggunakan media digital dianggap cukup efektif dan tidak membutuhkan banyak dana. Sehingga Anda bisa mencobanya dengan melakukan promosi di sosial media maupun membuat website resmi untuk bisnis Anda tersebut
7. Ciptakan identitas branding yang kuat
Masih berkaitan dengan metode pemasaran yang akan Anda gunakan. Dalam hal ini, Anda juga harus membangun identitas branding yang kuat terkait dengan cabang bisnis Anda tersebut.
Cara ini bisa dilakukan dengan menonjolkan beberapa aspek yang ada di bisnis Anda. Seperti melalui penggunaan logo yang menarik dan relevan, pemilihan warna cat toko baru Anda sesuai dengan identitas bisnisnya maupun menggunakan copywriting yang menarik.
Intinya, identitas branding ini nanti harus dapat mewakili bisnis Anda dalam menyampaikan value-nya ke pelanggan. Sehingga mereka tertarik untuk mampir atau berkunjung ke cabang bisnis Anda yang baru dan berlangganan hingga menjadi konsumen yang loyal.
8. Lakukan evaluasi bisnis secara berkala
Dengan membuka cabang baru artinya tanggung jawab Anda sebagai seorang pelaku usaha menjadi berlipat ganda. Anda harus dapat mengelola kedua bisnis tersebut dengan baik dan sama rata.
Jangan sampai karena terlalu antusias dengan pembukaan cabang baru, cabang utama menjadi terlantar dan tidak terurus. Luangkan waktu untuk rutin mengunjungi keduanya dan melihat progress setiap cabang.
Apabila salah satu cabang mengalami penurunan penjualan, maka harus diadakan evaluasi untuk meningkatkan angka penjualan. Misalnya dengan diadakan promo khusus untuk cabang tersebut. Dengan demikian, semua cabang bisnis Anda dapat berjalan dengan lancar sampai nantinya Anda siap untuk membuka cabang baru yang lain dan seterusnya.
Istilah product knowledge dalam bisnis tentu bukanlah hal yang asing lagi. Terlebih dalam dunia sales atau penjualan, istilah ini merupakan salah satu komponen yang wajib dikuasai oleh salesman yang akan memasarkan produk barang atau jasa tertentu.
Seorang sales dituntut untuk dapat menguasai informasi sebuah produk yang akan mereka jual ke pelanggan dengan tujuan agar dapat menjawab setiap pertanyaan dengan baik. Tentunya hal ini berbeda dengan hanya menghafal sebuah naskah informasi suatu produk, karena pelanggan bisa saja mengajukan pertanyaan yang kritis atau tak pernah diduga sebelumnya.
Maka dari itu, sales yang baik harus dapat menguasai seluruh informasi tersebut di luar kepala. Dan dapat menyampaikannya dengan kemasan yang berbeda-beda.
Nah, pada artikel kali ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai definisi dari product knowledge dan seluk beluknya. Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.
Definisi Product Knowledge
Secara sederhana, product knowledge dapat didefinisikan sebagai pengetahuan terhadap produk tertentu yang akan dijual ke pelanggan. Kemampuan ini wajib dikuasai oleh mereka yang berprofesi sebagai sales atau siapapun yang akan berhadapan langsung dengan klien, pelanggan dan sejenisnya.
Tujuan dari penguasaan product knowledge adalah agar dapat menarik minat pelanggan lebih dalam. Sebab, seorang sales yang menjual produk dengan menghafal naskah informasinya, tentu akan memiliki perbedaan dalam cara penyampaian. Hal tersebut dapat membuatnya terlihat kaku, terlalu formal atau bahkan tidak menarik sehingga pelanggan yang sedang diprospek tidak memiliki interest atau ketertarikan terhadap produknya.
Pelanggan yang tertarik terhadap produk yang ditawarkan, biasanya akan mengajukan berbagai macam pertanyaan yang ada di benak mereka. Tugas seorang sales yang mewakili perusahaan dalam menjual produk harus dapat menjawab pertanyaan tersebut lewat product knowledge yang telah mereka kuasai.
Biasanya perusahaan akan memberikan skrip berisi informasi lengkap terkait produk yang akan dijual. Namun seorang sales juga harus mau untuk mencoba produk-produk tersebut sehingga ketika pelanggan menemukan kendala yang tidak ada dalam naskah informasi produknya, sales tersebut dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
Peran Penting Product Knowledge dalam Bisnis
Product knowledge tak hanya diperlukan untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan. Namun juga dapat membantu seorang sales dalam menjalin komunikasi yang lebih baik dengan mereka.
Komunikasi ini dapat berupa tanya jawab yang diajukan oleh pelanggan yang penasaran terhadap produknya. Karena bagaimana pun, pelanggan berhak mengetahui seluk beluk tentang produk yang akan mereka beli sebelumnya.
Selain itu, penguasaan product knowledge ini juga akan membuat seorang sales lebih percaya diri dalam melakukan presentasi di depan pelanggan. Karena mereka tidak perlu gugup atau takut apabila pelanggan mengajukan pertanyaan di luar dugaan.
Seorang sales juga berperan penting dalam menjadi representasi perusahaan di depan pelanggan. Bagaimana profesionalitas mereka akan mempengaruhi persepsi customer terkait brand perusahaannya. Sehingga dalam hal ini, product knowledge yang dikuasai oleh seorang sales dapat berperan dalam meningkatkan kredibilitas brand atau perusahaan tersebut.
Semakin tinggi kredibilitas yang berhasil dibangun, tentu calon customer juga tidak akan ragu untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.
Jenis-jenis Product Knowledge yang Harus Dikuasai
Dalam praktiknya, product knowledge terdiri dari beberapa jenis yang perlu dikuasai oleh seorang sales perusahaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Pengetahuan mengenai spesifikasi produk
Yang pertama, seorang sales harus benar-benar menguasai spesifikasi sebuah produk tertentu. Mereka harus dapat memahami setiap detail dari produk yang akan dijual agar apabila konsumen memberikan pertanyaan, sales dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
Sebagai contoh, jika Anda adalah seorang sales produk smartphone. Maka Anda harus memahami detail dari ponsel pintar tersebut meliputi prosesor yang digunakan, sistem OS yang dibawakan, kapasitas baterai, ragam fitur yang ditawarkan dan masih banyak lagi lainnya.
Semakin detail dan semakin Anda menguasai sebuah informasi produk, biasanya pelanggan akan semakin tertarik untuk membeli produk tersebut. Tentunya hal ini harus dilengkapi dengan kemasan penyampaian yang menarik, ya.
Buatlah pelanggan merasa bahwa produk tersebut adalah pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Seperti dengan Anda menginformasikan spesifikasi kamera dalam ponsel pintar tersebut yang tergolong jernih dan memberikan hasil bagus dibanding ponsel lain dalam range harga yang sama.
2. Pengetahuan mengenai manfaat dari sebuah produk
Tak hanya harus menguasai keseluruhan spesifikasi produk tertentu. Seorang sales juga dituntut harus mengetahui apa saja manfaat dari produk yang dijualnya. Karena poin manfaat inilah yang nantinya dapat berpengaruh terhadap keinginan customer dalam membeli produknya. Lagipula siapa yang mau membeli sebuah produk yang tak memiliki manfaat jelas?
Sebab tak sedikit konsumen yang memilih untuk membeli suatu produk berdasarkan manfaat atau fungsi yang ditawarkan. Sebagai contoh ketika sales peralatan masak menawarkan produknya ke ibu rumah tangga.
Cara yang terbaik agar menghasilkan closing atau penjualan adalah dengan memberitahukan pada ibu-ibu tersebut mengenai manfaat yang ditawarkan oleh alat masak tersebut. Seperti wajan yang anti lengket, anti panas atau lebih mudah dibersihkan dan lain sebagainya.
3. Pengetahuan mengenai penggunaan produknya
Jenis product knowledge yang berikutnya adalah mengenai penggunaannya. Konsumen yang diprospek harus mengetahui secara pasti mengenai informasi yang satu ini.
Tujuannya agar ketika membeli produk tersebut, mereka tidak akan salah dalam menjalankan fungsinya yang berujung pada kekecewaan. Seorang sales harus menunjukkan contoh atau tahapan tentang cara menggunakan produknya dengan baik.
Dengan demikian, produk tersebut dapat berfungsi maksimal seperti informasi yang telah disampaikan. Informasi penggunaan produk ini perlu disampaikan ke konsumen agar memicu timbulnya kepuasan pada diri mereka.
Penutup
Demikianlah artikel mengenai pengertian dari product knowledge dan seluk beluk tentangnya. Lewat informasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa komponen yang satu ini memegang peranan yang cukup penting dalam dunia sales atau penjualan.
Untuk itu, setiap sales memang diharuskan menguasai informasi produk yang akan dijual secara menyeluruh. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan trafik penjualan secara signifikan.
Seorang sales juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan inisiatif yang tinggi. Ketika konsumen bingung untuk menanyakan sesuatu atau sudah mulai tidak tertarik, tugas seorang sales adalah mengajak konsumen tersebut untuk kembali memberikan perhatiannya pada produk yang dijual. Caranya tentu beragam, tergantung bagaimana pendekatan yang digunakan oleh masing-masing sales.
Untuk menunjang kinerja sales dalam perusahaan, maka diperlukan kesejahteraan yang mendukung proses kerja mereka. Salah satunya dengan memberikan gaji dan tip secara tepat waktu.
Nah, untuk melakukan proses penggajian secara tepat waktu tersebut, perusahaan dapat menggunakan PayrollBozz, sebuah aplikasi yang dapat memudahkan Anda dalam mengelola dan menghitung gaji secara otomatis.
Aplikasi ini juga dapat terhubung dengan mesin absensi dalam perusahaan, sehingga perhitungan gaji dapat dilakukan dengan lebih mudah dan akurat berdasarkan jumlah kehadirannya. Menarik, bukan?
So, tunggu apa lagi? Yuk, beralih ke PayrollBozz dan permudah cara Anda dalam menghitung gaji karyawan sekarang juga!
Dalam setiap perusahaan, pasti ada yang dinamakan divisi GA atau General Affair. Biasanya banyak orang menyangka bahwa GA itu sama dengan bagian SDM. Tapi ternyata hal itu keliru, lho.
Nah, biar lebih jelasnya lagi mengenal divisi General Affair, kita simak yuk penjelasan lengkapnya berikut ini, sekaligus juga penjabaran tentang tugas dan fungsi General Affair di setiap perusahaan.
Apa itu General Affair?
General Affair adalah sebuah divisi yang biasanya disebut juga bagian Umum. Hal ini bukan tanpa sebab lho, karena memang divisi GA ini mengurusi banyak sekali kebutuhan-kebutuhan pengadaan barang dan jasa dalam perusahaan.
Mulai dari pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, pemeliharaan fasilitas kantor, perbaikan alat-alat, pencarian vendor-vendor yang jasanya dibutuhkan oleh perusahaan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Nah, tadi di awal kita sempat membahas bahwa banyak orang salah mengira bahwa General Affair sama dengan SDM. Hal ini mungkin dikarenakan pada beberapa perusahaan, GA merupakan bagian dari divisi HRD.
Meskipun begitu, tugas dan wewenangnya sama sekali berbeda. Ada juga perusahaan yang menjadikan General Affair sebagai divisi tersendiri, yang menyatu dengan bagian purchasing atau pembelian.
Fungsi General Affair
Sebagai divisi yang sangat penting di perusahaan, General Affair memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
Fungsi Pengadaan
Semua barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan menjadi tanggung jawab divisi General Affair. Sehingga, GA harus selalu siap saat dituntut memenuhi permintaan barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut.
Fungsi Pemeliharaan
Semua barang-barang, fasilitas, gedung, dan aset yang dimiliki oleh perusahaan merupakan tanggung jawab divisi General Affair untuk dipelihara.
Oleh karena itu, jika para pegawai menemukan ada kerusakan pada perangkat komputer misalnya, maka harus secepatnya dilaporkan pada bagian General Affair agar bisa dilakukan langkah-langkah perbaikan.
Walaupun pada akhirnya teknisi yang akan memperbaikinya, tetapi prosedur yang baik adalah GA harus diberitahu terlebih dahulu, agar General Affair-lah yang menghubungi teknisi tersebut.
Hal ini dilakukan agar semua kondisi aset dan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan dapat terpantau dengan baik. Selain itu, General Affair juga bertugas mengadakan penilaian atas kondisi aset dan fasilitas secara berkala, lalu membuat laporannya untuk diberikan ke pihak manajemen.
Seringkali, karena keterbatasan anggaran perusahaan, GA harus membuat prioritas mana dulu fasilitas yang harus diperbaiki. Setelah itu, General Affair akan mengajukan anggaran ke manajemen perusahaan.
Sebagai contoh, divisi marketing dan keuangan sama-sama membutuhkan perbaikan AC yang rusak serta perluasan ruangan, tetapi anggaran perusahaan hanya cukup untuk mengizinkan perbaikan dan perluasan ruangan salah satu departemen saja.
Nah di sinilah pentingnya peran General Affair. Mereka harus bisa menimbang dan memutuskan mana dulu ruangan yang lebih membutuhkan perluasan.
Fungsi Perawatan
Walau sekilas terlihat mirip dengan fungsi pemeliharaan, tapi fungsi perawatan lebih ditujukan untuk menjaga kualitas fasilitas yang terdapat di perusahaan, misalnya saja kebersihan ruangan, kebersihan halaman gedung, toilet, dan sebagainya. Sehingga, tak heran kalau bagian cleaning service pun masuk ke dalam tanggung jawab General Affair.
Fungsi Relasi
Nah, mungkin ada di antara Anda yang sedikit bingung, apa yang dimaksud dengan fungsi relasi ini? Jadi, General Affair juga memiliki fungsi untuk membina hubungan baik dengan para vendor penyedia barang dan jasa. Hal ini sangat diperlukan, agar memudahkan perusahaan saat membutuhkan jasa mereka.
Selain itu, General Affair juga bertugas untuk membuat kontrak kerja, melakukan negosiasi harga, memastikan kualitas barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan perjanjian, memastikan pembayaran dilakukan secara tepat waktu, dan mengajukan komplain secara resmi apabila terjadi ketidaksesuaian kualitas pesanan.
Fungsi Pembuatan S.O.P dan Penjadwalan
S.O.P atau Standar Operasional Prosedur merupakan hal yang krusial dalam divisi General Affair. S.O.P ini bisa dibuat dengan menyusun alur permintaan pengadaan barang dan jasa, membuat form pengajuan, dan sebagainya.
Penyusunan S.O.P bertujuan agar semua kebutuhan pengadaan berjalan dengan rapi dan tidak ada yang terlewat.
Tak hanya itu, S.O.P juga disusun untuk membuat jadwal rutin perawatan dan pemeliharaan aset serta fasilitas kantor. Misalnya saja jadwal membersihkan ruangan, jadwal pengecekan kondisi mesin, dll.
Fungsi Perizinan
Divisi General Affair juga harus siap untuk membantu perusahaan dalam mengurus perizinan dengan pihak kepolisian atau pemerintah daerah setempat. Mereka juga harus bisa menjalin hubungan baik dengan pihak eksternal lainnya, seperti jurnalis.
Selain fungsi-fungsi di atas, General Affair juga memiliki fungsi umum seperti divisi lainnya, misalnya membuat laporan secara berkala, baik mingguan maupun bulanan.
Tugas General Affair
Walaupun memiliki banyak tugas, tetapi secara umum tugas utamanya adalah melakukan pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Jadi mulai dari urusan mobil dinas, kebersihan kantor, pengadaan alat tulis kantor, pengurusan perizinan, sampai kebutuhan logistik lainnya, semua menjadi tugas General Affair.
Jangan lupa juga seorang General Affair harus membuat berbagai form pengajuan, mulai dari pengajuan barang & jasa, permintaan perbaikan fasilitas dan peralatan, serta yang lainnya. Hal ini agar memudahkan para pegawai yang membutuhkan sesuatu.
Kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi General Affair
Nah, timbul pertanyaan selanjutnya. Dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh General Affair di sebuah perusahaan, ada tidak sih kualifikasi khusus yang dibutuhkan untuk menjadi seorang staf GA? Atau siapa pun bisa menjadi General Affair?
Pada umumnya, General Affair membutuhkan orang-orang dengan latar pendidikan minimal D-3 atau S-1 Manajemen atau jurusan lainnya yang masih berkaitan.
Selain itu akan lebih baik bila mereka memahami tentang manajemen logistik. Kemampuan komputer dan komunikasi yang baik juga menjadi kunci utama seorang dalam menjadi seorang General Affair yang baik.
Skill dan attitude yang dibutuhkan untuk menjadi General Affair yang baik
Selain kualifikasi di atas, untuk menjadi General Affair yang baik Anda juga haruslah seseorang yang teliti, jujur, memiliki kemampuan negosiasi yang baik, bisa berpikir cepat, dan mampu mengkoordinasikan banyak hal dalam waktu yang bersamaan.
Anda juga haruslah seseorang yang rapi dan teratur dalam bekerja. Tugas General Affair sangat tergantung pada jadwal, sehingga pastikan juga Anda bisa membuat penjadwalan atau timeline yang baik.
Siapa yang bisa menjadi General Affair?
Secara teori, siapa pun yang memiliki kemampuan yang dibutuhkan pasti bisa menjadi bagian dari General Affair. Tapi satu hal yang paling penting adaah ketelitian dan keteraturan.
Seorang GA yang baik WAJIB merupakan seseorang yang teliti, sebab pekerjaannya menuntut ia cepat mendeteksi jika terjadi kerusakan pada aset dan fasilitas, serta bisa segera mengetahui apabila ada kualitas barang dan jasa yang tidak sesuai dengan pesanan.
Selain itu, General Affair juga harus mau bersusah payah survey harga ke banyak vendor dan mengecek reputasi vendor yang bersangkutan, agar selain bisa mendapatkan harga terbaik, juga bisa mendapatkan kualitas yang bagus.
Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang tugas dan fungsi General Affair di dalam perusahaan. Semoga membantu Anda lebih mengerti dengan posisi yang satu ini ya.