Perhatikan! Ini 3 Jenis Pajak yang Wajib Dibayar UMKM

Perhatikan! Ini 3 Jenis Pajak yang Wajib Dibayar UMKM

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pahlawan ekonomi bangsa kita. Sebab meski hanya berupa usaha kecil, para pelaku UMKM ini banyak berjasa dalam membuka lapangan pekerjaan sekaligus menggerakkan roda ekonomi Indonesia.

Pada masa krisis moneter tahun 1998 misalnya, UMKM menjadi lini bisnis yang paling tahan terhadap kondisi tersebut. Mereka tetap dapat beraktivitas seperti biasa bahkan tidak mengalami dampak yang signifikan.

Dalam operasionalnya, para pelaku UMKM juga diwajibkan untuk tetap taat terhadap pajak yang dibebankan pada mereka. Namun berdasarkan Pasal 2 UU No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan yang termasuk ke dalam subjek pajak ini meliputi orang pribadi, orang pribadi yang memiliki warisan namun belum terbagi, badan yang berbentuk perseroan terbatas (PT), perseroan komanditer, yayasan, badan usaha milik negara maupun daerah, dan persekutuan lain.

Lewat penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa seorang pelaku UMKM memiliki kewajiban untuk membayar pajak penghasilan. Namun dalam hal ini hanya pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) saja yang diwajibkan, sedangkan para pengusaha mikro tidak memiliki kewajiban untuk membayar jenis pajak tersebut.

Jenis Pajak yang Wajib Dibayar UMKM

Jenis Pajak yang Harus Dibayar UMKM

Para pelaku UMKM yang mendaftarkan usahanya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) biasanya akan diberikan Surat Keterangan Terdaftar (KTT) yang berisi informasi mengenai pajak apa saja yang harus dibayar secara rutin. Hal ini tergantung dari jenis transaksi yang dilakukan oleh bisnis Anda sekaligus jumlah omzet yang diperoleh dalam setahun. Sehingga dengan kata lain tidak ada jumlah atau nominal pasti terkait pajak yang wajib Anda bayar.

Secara garis besar, terdapat 3 jenis wajib pajak yang harus dibayar oleh pelaku UMKM di antaranya ialah: PPh Pasal 4 Ayat 2 atau PPh Final, PPh Pasal 21, PPh Pasal 23. 

Nah, masing-masing jenis pajak tersebut hanya berlaku apabila bisnis atau usaha Anda memenuhi syarat atau ketentuan yang diberlakukan.

Seperti pada PPh Pasal 4 Ayat 2 hanya dikhususkan bagi usaha atau bisnis yang memiliki sewa gedung/kantor, omzet penjualan, dll. Sedangkan untuk PPh 21 akan dibebankan apabila bisnis/usaha Anda memiliki karyawan atau pegawai. Lalu untuk PPh Pasal 23 akan dibebankan bila dalam operasional bisnis Anda terjadi transaksi pembelian jasa.

Mengenal PPh Final UMKM

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, PPh Final merupakan istilah lain yang digunakan untuk menyebut PPh Pasal 4 Ayat 2. Jenis pajak yang satu ini dibebankan pada perusahaan atau pelaku usaha yang memiliki sewa bangunan, jasa konstruksi, omset usaha, pajak atas obligasi dan lain sebagainya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013, PPh Final untuk UMKM adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan atau omset yang diperoleh Wajib Pajak di bawah nominal Rp 4,8 miliar dalam setahun. 

Nah, nantinya sebagai seorang Wajib Pajak PPh Final ini harus dibayar pada tanggal 15 tiap bulannya. Pajak tersebut harus dibayarkan ke kas negara.

Setelah pembayaran PPh Final selesai dilakukan, biasanya Anda akan mendapatkan bukti pembayaran pajak atau Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). 

Selanjutnya, perusahaan akan memiliki tanggungan untuk membayar pajak secara rutin. Setidaknya terdapat dua jenis pajak yang harus dilaporkan setiap bulan dan setiap tahunnya.

Tarif PPh Final UKM

PPh Final UMKM

Terdapat beberapa perbedaan mengenai Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang masuk ke dalam perhitungan Pajak Penghasilan. Apabila karyawan dalam sebuah UKM mendapatkan gaji atau upah perbulan yang jika ditotal  kurang dari Rp 32 juta per tahun, maka pelaku usaha akan dikenakan kewajiban pajak sesuai dengan aturan PPh Final.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2013, PPh Final merupakan pajak yang diberlakukan pada pelaku UKM atas penghasilan atau omzet yang mereka terima dari operasional perusahaan. Pajak Penghasilan Final ini khusus dikenakan pada para Wajib pajak yang memiliki omset di bawah Rp 4,8 miliar dalam setahun.

Namun pada tanggal 1 Juli 2018 lalu, pemerintah akhirnya memberlakukan tarif baru untuk PPh Final pelaku UMKM. Di mana tarif PPh Final yang semula diberlakukan sebesar 1% kini telah dipotong menjadi hanya 0,5%  dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Wajib Pajak Orang Pribadi hanya dapat menikmati tarif PPh Final 0,5% dalam kurun waktu 7 tahun

2. Sedangkan untuk Wajib Pajak Badan seperti Koperasi, Persekutuan Komanditer (CV), dan Firma hanya dapat menikmati tarif PPh Final 0,5% tersebut dalam kurun waktu 4 tahun saja

3. Lalu khusus untuk Wajib Pajak yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), tarif PPh Final 0,5% hanya dapat dinikmati selama 3 tahun

Cara Menghitung Tarif PPh Final UMKM

Untuk menghitung tarif PPh Final bagi para pelaku UMKM ini sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu melakukan penjumlahan pada semua transaksi yang terjadi dalam sebulan dalam bisnis Anda, kemudian dikalikan 0,5%. Hasil dari perhitungan tersebut adalah besaran nominal pajak penghasilan final yang perlu Anda bayar ke kas negara.

Penting untuk diingat bahwa pembayaran PPh Final ini harus dilakukan secara rutin pada tanggal 15 tiap bulannya. Nah, setelah melakukan pembayaran atas kewajiban pajak bisnis Anda tersebut, maka Anda akan mendapatkan bukti pembayaran pajak atau NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara).

Contoh perhitungan PPh Final ini adalah sebagai berikut:

Adit adalah pelaku usaha sekaligus menjadi seorang Wajib Pajak Orang Pribadi. Dari bisnis kecil yang ia jalankan, per bulannya Adit bisa mendapatkan omset hingga Rp 30 juta.

Artinya, jika omset bisnisnya bulan ini adalah Rp 30 juta, maka pada tanggal 15 bulan depan Adit diwajibkan untuk membayar PPh Final sebesar Rp 150 ribu yang diperoleh dari hasil perhitungan Rp 30 juta x 0,5%. 

Penutup

PayrollBozz

Nah, itulah tadi sekilas informasi mengenai jenis-jenis pajak yang wajib dibayar oleh pelaku UMKM. Sekali lagi penting untuk digaris bawahi bahwa pajak adalah kewajiban bagi setiap masyarakat. Maka agar terhindar dari sanksi dan denda yang dapat memberatkan Anda di masa mendatang, jangan sampai menyepelekan pembayaran pajak tersebut.

Terlebih bagi para pelaku usaha yang kini telah diringankan kewajiban pajaknya dengan hanya perlu membayar 0,5% dari omset total sebulan. Pemotongan besaran pajak tersebut diharapkan tidak memberatkan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Indonesia.

Selain itu, untuk memudahkan Anda dalam mengelola seluruh keperluan sumber daya dalam perusahaan, Anda juga dapat menggunakan PayrollBozz sebagai software HRIS terbaik untuk bisnis Anda. Aplikasi ini memungkinkan para pelaku usaha atau divisi Human Resource mengelola absensi dan penggajian karyawan dari mana saja dengan lebih cepat dan akurat.

PayrollBozz juga dapat digunakan untuk membantu Anda dalam memudahkan perhitungan pajak, reimbursement, dan lain sebagainya. So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan PayrollBozz dan permudah sistem penggajian serta absensi bisnis Anda.

Ketahui Tujuan Membayar Pajak Dan Manfaatnya

Ketahui Tujuan Membayar Pajak Dan Manfaatnya

Dalam literasi keuangan, pajak merupakan salah satu kewajiban yang harus dibayarkan oleh setiap individu atau lembaga/badan tertentu yang ada di suatu negara. Nantinya pajak ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan belanja negara yang juga akan berdampak pada kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Siapa pun yang tinggal di suatu negara wajib untuk membayar pajak sesuai dengan yang diberlakukan oleh negara tempatnya tinggal. Jenis pajak ini cukup beragam, masing-masing juga memiliki kegunaan atau tujuannya tersendiri. 

Nah, maka dari itu pada artikel kali ini PayrollBozz akan memberikan Anda informasi terkait tujuan membayar pajak dan manfaatnya bagi Anda sebagai individu perorangan maupun pemilik bisnis atau usaha tertentu. Penasaran apa saja manfaatnya? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Apa Itu Pajak?

Mengenal Tujuan Membayar Pajak

Definisi dari pajak sebenarnya adalah iuran rakyat kepada Kas Negara yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tanpa adanya imbalan secara langsung dan akan digunakan untuk membayar pengeluaran umum negara.

Pajak sendiri merupakan salah satu sumber pemasukan negara yang nantinya juga akan digunakan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat. Sebagai salah satu sumber pemasukan negara, pajak merupakan komponen terbesar yang menyumbang setidaknya 70% dari pendapatan negara.

Maka dari itu, tanpa adanya iuran pajak secara rutin yang dibayarkan oleh masyarakat, maka akan terdapat banyak aktivitas atau operasional negara yang terhambat dan sulit dilaksanakan.

Penggunaan pajak sendiri biasanya dapat digunakan sebagai belanja pegawai hingga pembiayaan berbagai macam proyek pembangunan negara. Proyek-proyek pembangunan tersebut dapat meliputi segala bentuk sarana umum seperti perbaikan jalan, jembatan, sekolah, puskesmas, rumah sakit dan masih banyak lagi lainnya.

Selain itu, pengeluaran negara yang lain seperti biaya infrastruktur, pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan, subsidi bahan bakar minyak (BBM), gaji pegawai negeri sipil (PNS) dan lain-lain juga dibiayai menggunakan uang dari pajak. 

Maka dari itu, keberadaan pajak ini sangat penting bagi suatu negara bahkan bisa dibilang komponen ini menjadi ujung tombak pembangunan suatu negara. Kita sebagai penduduk atau masyarakat yang hidup di suatu negara maka harus tunduk dan mengikuti peraturan yang ada termasuk dalam pembayaran pajak secara tepat waktu.

Saat ini pemerintah di Indonesia sudah memberikan akses kemudahan kepada setiap lapisan masyarakat untuk melakukan pembayaran dan pelaporan pajak. Sehingga diharapkan tidak ada lagi alasan untuk seseorang terlambat dalam melakukan pembayaran pajak.

Jenis-jenis Pajak di Indonesia yang Perlu Diketahui 

Jenis-jenis Pajak

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, jenis pajak sendiri sebenarnya cukup beragam. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Penghasilan atau PPh merupakan salah satu jenis pajak yang paling sering diketahui banyak orang. Sesuai namanya, pajak ini dikenakan atas penghasilan seseorang maupun instansi serta badan usaha. 

Dalam praktiknya, pajak penghasilan (PPh) ini juga terdiri dari beberapa jenis seperti di antaranya: PPh 21, PPh 22, PPh 15, dan masih banyak lagi lainnya. Nah, masing-masing jenis pajak penghasilan tersebut mengatur konteks yang berbeda. Misalnya pada PPh 21 pajak yang diatur meliputi penghasilan yang diterima oleh pegawai tetap, penerima industri, pekerja lepas (freelancer), pemutusan hubungan kerja dan lain-lain.

Sedangkan contoh lain terlihat pada pph 15 yang mengatur pajak penghasilan maskapai, pelayaran, asuransi, pengeboran minyak dan perusahaan yang erat kaitannya dengan infrastruktur negara.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Berikutnya ada jenis Pajak Pertambahan Nilai atau yang kerap disingkat sebagai PPN. Jenis pajak yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi bagi Anda yang kerap berbelanja suatu barang di mall, tempat makan dan lain-lain.

Sebab PPN merupakan sebuah pajak yang memang dikenakan pada setiap jenis transaksi barang maupun jasa. Besaran PPN sendiri adalah 10% dari harga barang yang diperdagangkan.

3. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)

Berikutnya ada PPnBM atau Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang sesuai namanya merupakan pajak yang dikenakan pada saat kita melakukan transaksi barang mewah baik itu berasal dari dalam maupun luar negeri. Contoh pajak ini paling sering dikenakan ketika kita melakukan pembelian produk-produk mewah atau yang memiliki harga jual tinggi dan tidak bisa dibeli oleh sembarang orang.

4. Bea Materai

Selanjutnya ada pajak bea materai (BM) yang dikenakan pada saat kita melakukan pengurusan surat perjanjian, akta notaris, kwitansi pembayaran dan surat berharga lain yang memiliki value atau nilai di atas jumlah dan ketentuan tertentu. 

Apabila nilainya kurang dari Rp 250 ribu, maka tidak perlu dikenai materai. Sedangkan untuk transaksi antara Rp 250 ribu – 1 juta dikenakan materai Rp 3.000. Lalu untuk transaksi di atas Rp 1 juta harus menggunakan bea materai Rp 10.000. 

5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Selanjutnya ada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang merupakan jenis pajak yang dikenakan pada kepemilikan aset properti yang meliputi tanah maupun bangunan. PBB sendiri sebenarnya terbagi atas dua sektor yang mencakup PBB sektor 2 (Pedesaan dan Perkotaan) serta PBB Sektor 3 (Pertambangan, Perhutanan, dan Perkebunan).

Perbedaan di antara keduanya adalah PBB Sektor 2 dikelola oleh pemerintah daerah sedangkan untuk PBB Sektor 3 dikelola langsung oleh Dirjen Pajak Pusat.

Tujuan dan Manfaat Membayar Pajak

Tujuan Membayar Pajak (2)

Setelah mengetahui jenis-jenis pajak di atas, berikutnya kita akan masuk ke pembahasan utama dari artikel ini yakni apa saja sih tujuan dari membayar pajak? Banyak orang yang menganggap pajak adalah komponen yang remeh bahkan tak perlu diambil pusing. Kenyataannya, pembayaran pajak yang terlambat dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan denda dengan nominal yang tak sedikit.

Maka dari itu, pastikan Anda senantiasa membayar pajak tepat waktu agar terhindar dari risiko atau sanksi denda yang diberlakukan.

Di sisi lain pembayaran pajak tepat waktu juga memiliki tujuan dan manfaatnya bagi Anda pribadi maupun negara. Berikut di antaranya:

1. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara dalam menjalankan operasional dan pengeluaran rutinnya

2. Pajak juga akan digunakan untuk membiayai fasilitas umum, termasuk memperbaiki kerusakan atau membangun fasilitas baru yang dibutuhkan masyarakat

3. Sebagai alat pengatur (regulasi) mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sebagai contoh adalah membebani pajak barang mewah tertentu untuk mengurangi laju konsumsi

4. Pajak juga digunakan untuk mengatur stabilitas harga dan konsumsi, hal ini bisa diwujudkan dengan menaik/menurunkan tarif pajak atas barang tertentu

5. Meningkatkan kualitas dari fasilitas kesehatan, pendidikan, transportasi dan masih banyak lagi lainnya

6. Di sisi lain, pembayaran pajak tepat waktu juga dapat digunakan untuk menghindari sanksi denda yang berlaku bagi masyarakat

Demikianlah artikel mengenai tujuan membayar pajak dan manfaatnya bagi negara dan kita masyarakat sebagai pihak wajib pajak. Melihat betapa krusialnya fungsi pajak di atas tentu harus bisa meningkatkan kesadaran kita terhadap pembayaran pajak rutin dan tepat waktu.

Sebab, pada akhirnya pajak yang kita bayarkan juga akan dikembalikan pada kita lewat hal-hal lain seperti fasilitas umum yang sering kita gunakan. 

Hidden Cost, Biaya Tersembunyi yang Sering Diabaikan

Hidden Cost, Biaya Tersembunyi yang Sering Diabaikan

Pernahkah Anda mendengar istilah hidden cost dalam kehidupan sehari-hari? Bagi sebagian orang yang tidak mendalami literasi finansial mungkin jarang mendengarkan istilah yang satu ini. Padahal dalam realitanya, hidden cost merupakan hal yang cukup sering kita temui namun secara tidak sadar atau bahkan sering kita abaikan.

Lantas, apa sih sebenarnya hidden cost itu sendiri? Apa saja contoh yang paling sering kita temukan dalam keseharian? 

Pada artikel berikut ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih dalam mengenai definisi dari hidden cost dan contoh-contohnya yang paling sering ditemukan. Penasaran, kan? Simak lengkap artikel kami berikut ini, ya.

Apa Itu Hidden Cost?

Hidden cost adalah

Hidden cost jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti biaya yang tersembunyi. Artinya, biaya ini sering tidak kita sadari atau tidak kita lihat pada saat memutuskan untuk membeli sesuatu.

Sebagai contoh, ketika Anda mengambil keputusan untuk membeli motor atau mobil baru, hal yang paling sering Anda pikirkan adalah berapa down payment (DP) yang harus Anda bayar di awal serta berapa jumlah cicilan yang harus Anda bayar rutin tiap bulan. 

Sedangkan, di sisi lain terdapat biaya yang harus Anda keluarkan untuk perawatan motor atau mobil baru tersebut. Seperti service bulanan, uang bensin atau bahan bakar, uang parkir, biaya tol, biaya cuci mobil atau motor, dan perawatan lain yang dapat menunjang kenyamanan Anda dalam berkendara.

Biaya-biaya tersebut seringkali tidak diperhatikan oleh orang-orang dan dianggap sebagai biaya yang sepele karena dapat dipenuhi dengan mudah. Namun sayangnya, pada realitanya masih banyak orang yang kaget atau bahkan tidak mampu memenuhi hidden cost tersebut lantaran tidak dipersiapkan secara matang.

Ingat, bahwa motor atau mobil baru Anda juga berpotensi mengalami kerusakan atau mungkin saja Anda bisa mengalami kecelakaan di tengah jalan yang menyebabkan kerusakan parah sehingga membutuhkan biaya besar untuk memperbaikinya. Biaya tersebut jika tidak dipersiapkan atau diantisipasi dari awal tentu akan sangat merepotkan, bahkan tak jarang beberapa orang harus menjual asetnya yang lain hanya untuk menutupi hidden cost tersebut.

Hal ini berlaku juga ketika Anda membeli rumah atau properti, di mana tak hanya DP dan cicilan saja yang perlu Anda pertimbangkan, namun juga biaya renovasi, pembelian furniture rumah tangga, listrik dan air bulanan, pajak bangunan dan masih banyak lagi lainnya.

Apakah Hidden Cost Dapat Ditemukan dalam Bisnis?

Hidden cost dalam bisnis

Tak hanya sebatas soal keputusan finansial Anda dalam membeli sesuatu barang tertentu. Hidden cost atau biaya tersembunyi ini juga dapat muncul pada setiap kesempatan seperti ketika Anda menjalankan sebuah bisnis.

Anda tak boleh hanya memikirkan modal awal yang dibutuhkan serta biaya operasional yang akan digunakan. Lebih dari itu, hidden cost dalam operasional bisnis ini dapat berupa keterlambatan pembayaran, masalah legalitas hukum dan perizinan, denda atas keterlambatan pembayaran hingga kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan dan masih banyak lagi lainnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja biaya tersembunyi dalam operasional bisnis. Di bawah ini kami akan memberikan beberapa contoh, di antaranya:

Contoh Hidden Cost dalam Bisnis

1. Masalah legalitas hukum dan perizinan

Bisnis baru yang masih kecil atau masih dalam masa perintisan sangat rentan mengalami masalah hukum dan hak cipta. Hal ini dikarenakan banyak pelaku bisnis yang tidak melakukan riset ulang terhadap nama brand, logo dan identitas apapun yang akan digunakan. Akibatnya, mereka bisa dituntut ketika bisnis yang dijalankannya menggunakan identitas yang sama dengan bisnis lain yang sudah memiliki hak cipta.

Selain itu, masalah perizinan yang tidak jelas juga sering menjadi kendala bagi para pelaku bisnis kecil. Di mana menurut mereka perizinan ini tidak begitu penting sehingga dapat dinomorduakan. Padahal kenyataannya, masalah perizinan suatu bisnis menjadi faktor penting dalam perjalanannya agar operasional mereka dapat berjalan tanpa hambatan.

Jika Anda mengalami masalah hukum atau perizinan ini, tentu biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit. Maka dari itu, biaya yang satu ini sebenarnya bisa dihindari dengan cara Anda melakukan riset mengenai identitas brand yang ingin Anda gunakan serta mendaftarkan bisnis Anda untuk mendapatkan perizinan pendirian atau perdagangan.

2. Fasilitas penunjang kinerja karyawan

Dalam operasional bisnis, Anda tak hanya akan mengeluarkan gaji atau upah karyawan tiap bulan. Di sisi lain akan lebih baik jika Anda dapat memberikan tunjangan lebih bagi para pekerja seperti dengan memberikan asuransi, bonus target, upah lembur, kompensasi karyawan dan lain-lain.

Fasilitas tambahan tersebut akan membuat karyawan bekerja dengan lebih giat dan meningkatkan produktivitas atau kinerja mereka. Sehingga perusahaan atau bisnis Anda dapat terus berkembang ke depannya.

3. Biaya pajak

Berikutnya ada biaya pajak yang merupakan kewajiban bagi setiap penduduk di Indonesia, tak terkecuali bagi para pelaku bisnis. Di mana mereka tak hanya harus membayar kewajiban pajak pribadi namun juga pajak dari bisnisnya.

Meski jumlahnya tak seberapa, namun biaya pajak yang tidak segera dibayar atau sengaja ditunda-tunda dapat membuat Anda dikenai denda dengan jumlah yang fantastis nantinya.

4. Biaya administrasi

Lalu ada juga biaya administrasi yang akan sangat sering Anda temukan dalam operasional suatu bisnis. Biaya ini dapat meliputi listrik, internet, telepon, alat kebersihan, komputer, dan lain sebagainya.

Meski hanya termasuk biaya kecil, namun jika ditotal biaya tersebut dapat menciptakan nominal yang cukup besar. Maka dari itu, Anda harus memperkirakan berbagai macam biaya administratif dan utilitas dalam bisnis.

5. Biaya iklan dan pemasaran

Terakhir ada biaya iklan dan pemasaran yang tentunya dibutuhkan oleh setiap bisnis yang baru saja dirintis. Tanpa adanya iklan dan pemasaran tentu akan sangat sulit untuk sebuah bisnis berkembang terus ke depannya.

Namun kini promosi suatu bisnis dapat tetap dilakukan bahkan tanpa mengeluarkan modal sepeser pun. Banyaknya platform sosial media yang ada membuat para pelaku bisnis dapat memilih dengan mudah mana platform yang sesuai dengan preferensi serta target pasarnya.

Nah, jika Anda ingin menggunakan sosial media untuk memasarkan produk bisnis Anda dan mencapai target market yang tepat, penggunaan iklan dapat dimanfaatkan. Tentunya beriklan di sosial media membutuhkan biaya. Uniknya, biaya beriklan di sosial media ini dapat disesuaikan dengan budget yang Anda miliki sehingga Anda dapat membuat tolok ukur sejauh mana iklan tersebut akan berjalan.

Demikianlah artikel mengenai hidden cost dan ragam jenisnya yang paling sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, tak terkecuali dalam bisnis. Pada dasarnya setiap keputusan finansial yang kita ambil akan selalu memiliki hidden cost atau biaya tersembunyinya tersendiri. 

Maka dari itu, bijaklah dalam melakukan pengeluaran baik dalam keuangan pribadi maupun bisnis yang sedang Anda jalankan. Sebab setiap keputusan keuangan yang Anda ambil akan mempengaruhi kondisi finansial pribadi maupun bisnis Anda ke depannya.

Hati-hati! ini Ciri-ciri Investasi Bodong, Ketahui Dari Sekarang

Hati-hati! ini Ciri-ciri Investasi Bodong, Ketahui Dari Sekarang

Kasus investasi bodong menjadi salah satu yang paling banyak disorot beberapa tahun belakangan. Korban dari investasi ini sudah terlalu banyak dengan kerugian yang cukup beragam. 

Pada tahun 2019 saja misalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat kurang lebih 444 perusahaan investasi bodong yang operasionalnya sudah ditutup. Perusahaan-perusahaan investasi bodong tersebut hadir dengan berbagai macam kemasan mulai dari properti, money game, multi level marketing (MLM), cryptocurrency dan masih banyak lagi lainnya.

Jumlah kerugian yang disebabkan oleh para pelaku investasi bodong ini bahkan sudah mencapai lebih dari Rp 45 triliun. Jumlah yang cukup fantastis, bukan? Maka dari itu, sebagai seorang investor, Anda juga harus mengedukasi diri untuk tidak mudah tergiur pada tawaran investasi yang kurang masuk akal atau menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Berikut PayrollBozz sudah merangkumkan sebagian ciri-ciri investasi bodong yang harus Anda ketahui agar dapat terhindar dari kerugian finansial di masa mendatang.

Ciri-ciri Investasi Bodong yang Perlu Anda Ketahui

Ciri Investasi Bodong

1. Tidak memiliki izin atau legalitas operasional

Ciri investasi bodong yang pertama dan sudah pasti mudah untuk dikenali adalah ketika mereka menjalankan operasionalnya tanpa memiliki izin resmi. Dalam hal ini, perusahaan investasi harus dinyatakan secara legal oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan setiap aktivitasnya diawasi oleh mereka.

Meski demikian, beberapa perusahaan investasi yang sudah memiliki izin resmi juga ada yang melakukan penipuan. Maka dari itu, Anda tetap harus berhati-hati dan jangan mudah tergiur dengan tawaran-tawaran tersebut.

Selain OJK, legalitas usaha atau bisnis investasi ini juga bisa dinaungi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) yang berada di bawah Kementrian Perdagangan.

Pada dasarnya, OJK hanya mengontrol investasi yang meliputi pasar modal, asuransi, multifinance, dan perbankan. Sedangkan untuk BAPPEBTI, ia mengawasi setiap transaksi produk berjangka dan komoditi seperti minyak, logam, emas, tembaga, kopi dan lain sebagainya.

Nah, sebelum memutuskan untuk menanamkan modal pada suatu perusahaan investasi tertentu, pastikan untuk melihat surat izin operasinya. Hal ini bertujuan agar Anda dapat terhindar dari risiko investasi bodong yang belakangan banyak menjamur di masyarakat.

2. Menawarkan profit besar dalam waktu singkat

Satu hal yang perlu Anda ingat ketika terjun ke dunia investasi adalah semakin besar keuntungan yang ditawarkan, maka semakin besar juga risiko yang diberikan. Maka dari itu, Anda tidak boleh mudah tergiur dengan penawaran seperti ini.

Banyak perusahaan investasi bodong yang menawarkan keuntungan tak masuk akal hanya dalam waktu beberapa hari atau minggu setelah Anda bergabung. Penawaran tersebut tentu hanya bertujuan untuk memikat Anda agar mau menitipkan dananya pada mereka.

Biasanya pada awal operasionalnya, perusahaan tersebut benar-benar memberikan keuntungan yang sesuai dengan perjanjian. Namun selang beberapa bulan setelahnya, Anda mungkin akan menemukan kejanggalan seperti proses penarikan profit yang membutuhkan waktu lama atau terlalu banyak alasan dari pihak perusahaan hingga sampai akhirnya perusahaan tersebut melarikan diri dari tanggung jawab dan Anda akan kehilangan seluruh uang yang Anda investasikan.

Tentunya Anda tidak menginginkan hal tersebut terjadi, bukan? Nah, jika diiming-imingi produk investasi minim risiko dengan return yang menggiurkan, cobalah untuk berpikir dua kali. Cari tahu terlebih dahulu track record dari perusahaan tersebut di internet atau tanyakan pada ahli yang lebih mengerti. 

Jangan sampai ketidaktahuan Anda akan hal ini dapat membuat Anda jatuh ke dalam lubang investasi bodong dan memperpanjang daftar korban yang dirugikan.

3. Tidak adanya transparansi risiko

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, perusahaan investasi bodong juga biasanya hanya akan mempromosikan keuntungan yang ditawarkan tanpa menyinggung sedikit pun risikonya. Padahal instrumen investasi sekecil apapun tetap memiliki risiko yang harus Anda tanggung.

Risiko ini memungkinkan Anda untuk berhati-hati dalam memilih instrumen investasi yang tepat dan sesuai dengan tujuan keuangan Anda di masa depan. Maka dari itu, apabila pihak perusahaan investasi yang menawarkan jasanya ke Anda tidak memberikan informasi terkait risiko yang ditawarkan, Anda perlu berhati-hati dan mencari tahu lebih lanjut mengenai perusahaan tersebut.

Konsep dasar investasi yang perlu Anda pegang dan selalu ingat adalah “high risk, high return” atau semakin besar risiko yang ditawarkan, maka semakin besar keuntungan yang bisa Anda peroleh. Jadi, jika Anda mendapatkan penawaran investasi dengan return tinggi, Anda sudah tahukan apa artinya?

4. Cara pengelolaan dana investasi yang tidak jelas

Sebagai seorang investor Anda juga harus cerdas dan berhak mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar produk investasi pada pihak perusahaan yang menawarkan jasa pengelolaan dananya. Salah satu pertanyaan yang bisa Anda ajukan adalah mengenai cara pengelolaan dana investasi yang akan Anda tanamkan nanti.

Apabila pihak perusahaan tersebut memberikan keterangan yang tidak jelas atau bahkan menutup-nutupi cara pengelolaannya dengan dalih rahasia perusahaan, Anda berhak untuk ragu dan mengurungkan niat agar tidak berinvestasi pada perusahaan tersebut. Lebih baik cari platform atau lembaga investasi lain yang sudah terjamin kredibilitasnya sehingga Anda dapat terhindar dari kerugian besar di masa mendatang.

Selain itu, perusahaan investasi bodong juga biasanya memiliki struktur bisnis yang tidak jelas di dalamnya. Informasi detail perusahaan juga bisa jadi sulit untuk Anda cari atau temukan di internet, khususnya jika perusahaan tersebut memang baru dibuat dan tidak memiliki izin legal atas operasionalnya.

5. Bergantung pada perekrutan investor baru

Bagi sebagian orang, skema Ponzi mungkin sudah tak asing lagi di telinga. Skema ini sebenarnya merupakan modus penipuan dalam dunia investasi di mana profit yang Anda dapatkan sebagai investor sebenarnya berasal dari investor yang dirugikan sebelumnya atau yang baru saja masuk.

Produk investasi yang berjalan dengan cara seperti ini patut Anda curigai sedari awal, apalagi jika mereka secara terang-terangan mengatakan bahwa keuntungan yang diperoleh tergantung dari jumlah anggota yang bergabung. Selain itu, pihak perusahaan investasi bodong juga ada kalanya memaksa para investor untuk menanamkan lebih banyak modalnya dengan jaminan profit berkali-kali lipat.

Sekali lagi, perusahaan investasi tersebut akan membuat Anda terbuai dengan keuntungan atau profit yang Anda peroleh. Kenyataannya, profit tersebut mungkin saja berasal dari uang Anda sendiri yang hanya diputar bergantian. Pada suatu waktu, putaran tersebut akan berhenti dan Anda akan kehilangan seluruh uang yang Anda investasikan lantaran pihak perusahaan kabur dan tidak bertanggung jawab.

Itulah tadi beberapa ciri investasi bodong yang harus Anda ketahui, khususnya bagi Anda yang masih pemula dan ingin terjun ke dalam dunia permodalan. Ada baiknya untuk menggunakan platform atau lembaga yang sudah terjamin kredibilitas serta track record-nya.

Saat ini ada begitu banyak platform aplikasi investasi digital yang bisa Anda gunakan dan pastinya sudah terdaftar di OJK. Dengan demikian Anda tidak perlu takut atau khawatir lagi terhadap dana yang Anda investasikan.

Memanfaatkan Instagram Bisnis sebagai Media Pemasaran

Memanfaatkan Instagram Bisnis sebagai Media Pemasaran

Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan saat ini. Pada akhir tahun lalu dilaporkan Instagram memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif dari berbagai penjuru dunia. Lebih dari 64 persen di antaranya didominasi oleh generasi milenial dengan rentang usia 18 – 29 tahun.

Tampilan Instagram yang sederhana dilengkapi fitur-fiturnya yang menarik dan terus mengalami perkembangan, menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan platform sosial media yang satu ini. Bahkan pada tahun 2016 silam, Instagram resmi menambahkan fitur akun bisnis yang mana hal tersebut sangat berguna bagi para pelaku usaha yang ingin menggunakan platform ini sebagai salah satu media untuk memasarkan dan mem-branding produknya.

Instagram akun bisnis atau Instagram Business tersebut dapat Anda buat dengan mudah. Anda hanya perlu memiliki akun Instagram pribadi dan sebuah halaman Facebook untuk kemudian ditautkan pada akun Instagram Anda tersebut. Nantinya, akun Anda secara otomatis akan berubah menjadi sebuah akun bisnis sesuai dengan kategori dari halaman Facebook yang Anda gunakan.

Dalam akun Instagram Bisnis tersebut ada banyak fitur tambahan yang tidak bisa Anda dapatkan pada akun pribadi. Mulai dari tombol kontak untuk dihubungi, direction, hingga Instagram Analytics yang dapat berguna bagi Anda untuk mengenal lebih jauh audiens atau followers Instagram Anda tersebut.

Nah, bagi Anda yang ingin memanfaatkan akun Instagram Bisnis ini untuk menunjang pemasaran bisnis Anda. Berikut terdapat beberapa hal atau langkah yang bisa Anda lakukan.

Tips Memanfaatkan Instagram Bisnis sebagai Media Pemasaran

Memanfaatkan Instagram Bisnis

1. Gunakan username dan bio yang relevan

Pemilihan username Instagram menjadi hal yang harus diperhatikan pertama kali. Sebab hal ini akan berpengaruh terhadap kemudahan calon konsumen dalam mencari akun Instagram brand bisnis Anda tersebut.

Usahakan untuk menggunakan username Instagram sesuai dengan nama brand Anda. Jika memang username yang Anda inginkan sudah digunakan, Anda bisa menggunakan tambahan pada bagian belakangnya. Misalnya dengan menambahkan kata ‘official’, ‘id’, dan lain-lain.

Sebagai contoh, Anda memiliki brand fashion pria bernama “Men’s Wear”, Anda bisa menggunakan username Instagram “@menswear.id” atau “@menswear.official”. Kedua username tersebut akan membuat calon konsumen lebih mudah dalam mencari bisnis Anda. 

Selain itu, bio yang akan Anda tambahkan di akun Instagram Bisnis tersebut juga harus dibuat sedemikian rupa untuk merepresentasikan brand bisnis Anda.

2.  Gunakan foto profil yang menarik

Sama halnya dengan pemilihan nama dan bio yang akan digunakan, foto profil akun Instagram Bisnis juga biasanya menggunakan logo perusahaan atau brand yang akan dijual. Tujuan dari menggunakan logo sebagai foto profil tersebut juga agar memudahkan konsumen mengenali brand Anda.

Nah, karena foto profil di Instagram berbentuk lingkaran, maka Anda harus menyesuaikan gambar atau logo yang akan digunakan agar dapat terlihat jelas. Pastikan juga kualitas gambar yang Anda gunakan sebagai foto profil dalam kondisi bagus atau tidak blur, sehingga memungkinkan orang untuk melihat logo tersebut lebih jelas meski ketika membukanya lewat desktop atau komputer.

3. Buat konten yang berkualitas

Dalam bersosial media untuk bisnis, konten yang kita unggah merupakan senjata utama dalam menciptakan ketertarikan calon konsumen agar mau melakukan pembelian terhadap produk kita. Maka dari itu, Anda harus bisa membuat konten yang berkualitas dan menarik untuk menggaet lebih banyak minat audiens.

Konten yang diunggah ini harus berkaitan atau relevan dengan kategori bisnis Anda. Misalnya dengan konteks Anda menjalankan bisnis fashion, maka konten yang Anda sajikan bisa berupa rekomendasi mix and match atau tips berpakaian yang lain. Selain itu, trivia seputar dunia fashion juga dapat Anda jadikan referensi untuk pembuatan konten ini.

Usahakan juga untuk membuat konten yang mengajak pembaca untuk melakukan interaksi seperti memberikan like, komentar atau membagikannya lewat story di instagram. Dengan demikian, postingan tersebut berpotensi mendapatkan banyak engagement.

4. Pertahankan konsistensi pembuatan konten

Agar akun Instagram Anda memiliki followers yang aktif dan engagement yang sehat, Anda juga harus melakukan publikasi konten secara rutin atau konsisten. Misalnya jika Anda ingin membuat konten sehari sekali atau dua hari sekali, maka Anda harus mempertahankan ritme tersebut agar tidak kehilangan interaksi dengan audiens.

Sebab ketika suatu akun Instagram mengalami kekosongan konten, hal yang akan terjadi adalah engagement pada postingan terbarunya akan menurun. Anda mungkin tidak akan mendapatkan banyak like maupun komentar seperti yang terdapat pada postingan-postingan sebelumnya. Hal ini dikarenakan algoritma Instagram bekerja dengan menyarankan akun yang aktif dan banyak dicari atau diminati oleh penggunanya.

5. Perhatikan waktu publikasi konten

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memanfaatkan Instagram Bisnis akan membuat Anda dapat mengakses fitur yang tidak ada di Instagram Personal atau Pribadi. Salah satunya adalah fitur Insight yang memungkinkan Anda dapat melihat pada jam-jam tertentu di mana followers Anda banyak yang aktif.

Nah, ketika Anda melakukan publikasi pada jam tersebut, maka kemungkinan besar interaksi yang dihasilkan juga cukup tinggi sehingga berpotensi menarik perhatian banyak orang.

6. Gunakan caption yang menarik

Caption merupakan hal yang harus Anda perhatikan berikutnya selain konten. Meskipun Instagram merupakan sosial media berbasis foto, Anda dianjurkan tetap harus menggunakan caption di setiap foto yang Anda unggah. Tujuannya adalah untuk menarik minat baca audiens agar mau menyimak konten tersebut.

Caption ini juga bisa Anda gunakan untuk memberikan keterangan atau penjelasan cukup panjang yang tidak bisa Anda cantumkan dalam foto. Selain itu, caption juga dapat dijadikan salah satu sarana untuk mengekspresikan konten foto yang Anda unggah lewat penggunaan emoji yang relevan tentunya.

7. Gunakan juga Instagram Story

Untuk memaksimalkan sosial media yang satu ini, Anda harus menggunakan seluruh fiturnya dengan optimal. Termasuk juga dengan menggunakan Instagram Story untuk mengunggah konten-konten pendek.

Fitur Instagram Story ini terbilang cukup potensial karena belakangan banyak orang lebih memilih mencari informasi melalui story daripada melakukan scrolling di feeds Instagram-nya. Nah, Anda bisa memanfaatkan story tersebut untuk membuat polling, ask question dan lain sebagainya. Fitur ini sangat bagus digunakan untuk melakukan pendekatan dengan followers akun bisnis Anda.

8. Gaet influencer untuk kerjasama

Terakhir, Anda juga bisa memanfaatkan peran influencer atau orang-orang berpengaruh yang memiliki banyak pengikut di akunnya. Tentu tak semua influencer bisa Anda ajak kerja sama, pastikan Anda hanya menggaet influencer yang memiliki kategori relevan dengan bidang bisnis yang Anda jalankan.

Sebagai contoh, jika Anda menjalankan bisnis fashion, maka ajaklah kerja sama influencer yang stylish dan memang dikenal dengan ketertarikannya dalam dunia fashion. Atau jika Anda memiliki brand produk kecantikan, maka carilah beauty influencer yang memiliki banyak pengikut dan ketertarikan dengan produk kecantikan tersebut. Dengan demikian, uang yang akan Anda keluarkan untuk membayar influencer tersebut dapat segera balik modal dan brand awareness bisnis Anda akan meningkat berkali-kali lipat.

Demikianlah artikel mengenai tips memanfaatkan Instagram Bisnis sebagai media pemasaran untuk bisnis Anda. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

Business Development: Pengertian, Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Business Development: Pengertian, Tugas dan Skill yang Dibutuhkan

Profesi business development merupakan salah satu yang paling banyak dicari dan dibutuhkan perusahaan saat ini. Jika Anda adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dan senang bertemu dengan orang-orang baru, mungkin profesi yang satu ini cocok untuk Anda geluti.

Lantas, kira-kira apa sih yang disebut dengan business development itu? Apa saja tanggung jawab dan skill yang dibutuhkan?

Pada artikel berikut ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai definisi serta tugas dan skill yang dibutuhkan untuk memulai karir di jabatan business development.

Mengenal Business Development

Pengertian Business Development

Business development merupakan salah satu posisi krusial dalam perusahaan. Posisi yang satu ini seringkali dibutuhkan di perusahaan-perusahaan besar, namun tak jarang juga dicari oleh perusahaan kecil atau yang baru merintis.

Secara sederhana, seseorang yang menjabat sebagai business development atau yang juga kerap disingkat sebagai BD adalah orang yang harus mampu menciptakan value jangka panjang bagi perusahaan melalui tiga saluran yakni pelanggan, pasar dan kemudian relasi bisnis.

Dalam hal ini, value yang dikejar tak melulu soal uang atau profit semata namun juga kredibilitas di mata pelanggan dan mitra bisnis sekaligus branding yang positif. Seorang business development memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan strategi bisnis untuk perusahaan dalam jangka panjang.

Seringkali jabatan yang satu ini diidentikkan dengan posisi sales. Padahal jelas-jelas keduanya merupakan dua role yang berbeda. 

Seorang sales bertanggung jawab dalam mencari atau menghasilkan penjualan bagi perusahaan. Sedangkan business development lebih ke memajukan perusahaan melalui strategi bisnis yang dibuatnya. Dalam hal ini strategi tersebut meliputi melakukan riset pasar, mencari peluang baru, menjaga relasi dengan pelanggan, dan masih banyak lagi lainnya.

Unsur Penting dalam Business Development

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, seorang business development harus dapat mengintegrasikan ketiga saluran yang meliputi pelanggan, pasar serta relasi bisnis. Berikut pembahasan mengenai ketiga unsur penting tersebut.

1. Pelanggan

Konsumen merupakan salah satu unsur penting dalam operasional perusahaan. Tanpa adanya komponen ini, tentu perusahaan tidak akan bisa berkembang ke depannya. Namun juga terdapat satu hal yang perlu diketahui bahwa sebuah produk tak mungkin diperuntukkan bagi semua orang.

Maka dari itu, seorang business development harus bisa menciptakan strategi yang potensial untuk proses pemasaran yang akan dijalankan. Termasuk dalam hal ini mempelajari minat pelanggan dan mencari setiap peluang yang ada.

2. Pasar

Masih berkaitan dengan poin yang sebelumnya, pasar juga merupakan komponen penting dalam bisnis yang harus senantiasa diperhatikan. Setelah mencari tahu apa saja minat pelanggan dan produk seperti apa yang mereka butuhkan, perusahaan dapat menciptakan inovasi baru lewat kriteria tersebut.

Seorang business development memang harus jeli dalam melihat setiap peluang yang ada dan mampu melakukan analisa dengan baik. Target pasar yang dituju suatu perusahaan pun perlahan juga akan meluas seiring dengan inovasi produk yang diciptakan.

3. Relasi bisnis

Terakhir ada relasi bisnis, di mana seorang business development juga harus bisa menjaga komunikasi serta relasi yang baik dengan pelanggan, klien maupun mitra bisnis yang lain. Hal ini bertujuan agar operasional bisnis dapat berjalan dengan baik dan kerja sama yang dilakukan antara perusahaan dengan klien atau mitra bisnis dapat berjalan lancar dalam jangka panjang.

Tugas Seorang Business Development

Nah, setelah mengetahui sekilas mengenai business development di atas, Anda mungkin penasaran mengenai tugas atau tanggung jawab seorang BD secara keseluruhan. Kira-kira apa saja yang termasuk cakupan tugas dari business development di perusahaan? Berikut di antaranya:

1. Melakukan riset pasar terhadap apa saja yang mungkin diminati dan dibutuhkan banyak orang

2. Mencari peluang pelanggan atau market baru

3. Menjaga relasi atau hubungan baik dengan klien, mitra bisnis dan pelanggan

4. Bekerja sama dengan divisi lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau pasar

5. Membuat rencana pengembangan bisnis bagi perusahaan

6. Mengikuti trend pasar dan mempelajarinya untuk dijadikan patokan

7. Mempelajari kompetitor dan posisi perusahaan di dalam pasar

Skill yang Dibutuhkan Seorang Business Development

Skill yang dibutuhkan Business Development

Jika Anda tertarik untuk berkarir sebagai seorang business development dalam perusahaan, maka setidaknya terdapat beberapa skill atau kemampuan yang harus Anda kuasai. Beberapa skill tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan komunikasi yang baik

Karena business development akan berhubungan langsung dengan calon pelanggan, klien maupun mitra bisnis yang lain, maka kemampuan komunikasi menjadi salah satu yang harus dimiliki bagi Anda yang ingin menyelami karir di posisi ini.

Bagaimana pun, seorang business development juga mewakili impresi perusahaan di mata semua pihak eksternal. Anda mungkin akan diminta untuk melakukan presentasi di hadapan kolega-kolega atau menjelaskan bagaimana strategi yang Anda susun untuk mengembangkan perusahaan ke depannya.

2. Kemampuan dalam bernegosiasi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, business development akan banyak bertemu dengan orang-orang baru termasuk calon klien yang potensial untuk diajak kerja sama. Maka dari itu, agar terjalin kerja sama yang baik dengan calon klien tersebut, maka seorang BD harus mampu membuat kesepakatan dan melakukan negosiasi yang baik.

Tentunya kemampuan ini bukan suatu hal yang bisa dianggap remeh. Sebab meyakinkan seseorang merupakan hal yang tidak mudah.

Nah, jika Anda bisa membuat seseorang yakin untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan tempat Anda bekerja, posisi business development ini mungkin cocok untuk Anda.

3. Kemampuan dalam menganalisis data

Data yang harus dianalisis seorang business development tak hanya seputar produk dan pangsa pasarnya saja. Namun juga seluruh hal yang berkaitan dengannya mulai dari posisi kompetitor, inovasi yang diciptakan oleh pesaing, data investor dan klien, penjualan perusahaan setiap bulannya, dan masih banyak lagi hal yang perlu dilakukan analisis.

Semua analisis data tersebut harus disajikan dalam tampilan yang mudah dipahami dan dipresentasikan di depan atasan. Dengan demikian, business development memiliki tanggung jawab besar dalam hal memberikan atasan pertimbangan terkait langkah seperti apa yang harus diambil perusahaan ke depannya.

4. Kemampuan dalam mengatur dan mengelola setiap hal dengan baik

Fokus tugas seorang business development terbilang cukup banyak. Maka dari itu, Anda harus mampu memanajemen pekerjaan dengan baik. Termasuk mengatur waktu, prioritas kerja, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, Anda tidak akan membuang waktu secara sia-sia dan melakukan setiap hal dengan jauh lebih efektif.

5. Kemampuan dasar dalam hal pemasaran

Tak hanya bekerja sama dengan divisi sales, business development juga harus menjalin komunikasi yang baik saat bekerja sama dengan divisi pemasaran atau marketing. Dalam hal ini, Anda harus bersama-sama menciptakan strategi pemasaran yang efektif untuk melakukan branding produk perusahaan.

Anda tidak harus menguasai bidang marketing secara menyeluruh, pengetahuan dasar mengenai dunia pemasaran saja setidaknya sudah lebih dari cukup.

Itulah tadi artikel mengenai business development mulai dari definisi, tugas dan skill yang dibutuhkan. Jadi, apakah Anda tertarik untuk memulai berkarir pada role position yang satu ini?

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Financial Distress

Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Financial Distress

Istilah financial distress mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Selain karena jarang digunakan, istilah ini juga memiliki arti yang kurang menyenangkan.

Secara harfiah, financial distress merujuk pada sebuah kondisi keuangan suatu perusahaan yang mengalami penurunan. Kondisi ini biasanya mendekati perusahaan yang akan bangkrut atau akan mengalami likuidasi.

Perusahaan yang mengalami financial distress umumnya memiliki kondisi keuangan yang sudah tak lagi sehat. Ini dapat terlihat dari laporan laba bersihnya yang menunjukkan hasil yang negatif. Selain itu, laba operasi serta nilai buku ekuitasnya pun juga dapat dijadikan patokan dalam hal ini.

Dalam praktiknya, financial distress sering dialami oleh perusahaan kecil yang baru beroperasi 1 hingga 3 tahun. Namun tak jarang hal ini juga menimpa perusahaan besar sudah berjalan puluhan tahun lamanya.

Sebenarnya terdapat berbagai macam opsi yang bisa dijadikan pilihan untuk mengatasi permasalahan ini. Nah, pada artikel kali ini PayrollBozz akan memberikan pembahasan lengkapnya untuk Anda. 

Mengenal Penyebab Financial Distress

Penyebab Financial Distress

Menurut Brigham dan Daves (2003), fenomena terjadinya financial distress biasanya disebabkan oleh beberapa macam alasan. Di antaranya yang paling sering terjadi adalah ketika perusahaan mengambil keputusan besar yang salah atau kurang tepat. Selain itu faktor penggunaan dana internal yang tidak sesuai kebutuhan juga sering menjadi pemicu kesulitan finansial yang dialami oleh perusahaan.

Lebih lanjut, kondisi financial distress juga dapat dipengaruhi oleh kondisi finansial perusahaan yang kurang optimal. Seperti yang dijelaskan oleh Rodoni dan Ali (2012) dalam Juyneo (2016) yang menyatakan 3 hal tersebut ialah kurang atau tidak cukupnya modal, besarnya beban utang yang diemban oleh perusahaan serta perusahaan yang mengalami penurunan penjualan hingga mengalami kerugian.

Menurutnya, ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya kebangkrutan, maka pihak perusahaan harus bisa mengontrol ketiganya dengan baik dan secara berimbang. Dengan demikian risiko terburuk dari operasional dapat lebih ditekan.

Sebagai tambahan menurut Damodaran (1997), penyebab dari financial distress selain beban utang yang besar dan kerugian dalam kegiatan operasional, juga dapat disebabkan oleh kesulitan arus kas yang terjadi di perusahaan. Hal ini biasa terjadi ketika perusahaan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban dari operasionalnya lewat omset yang didapatkan.

Jenis-jenis Financial Distress

Jenis-jenis Financial Distress

Setelah memahami definisi serta penyebab dari financial distress di atas. Berikutnya kami juga akan memberikan informasi terkait jenis-jenis financial distress yang paling sering terjadi menurut Brigham & Gapenski (1993) dalam Saptono (2001). Setidaknya terdapat 4 jenis financial distress yang perlu Anda ketahui, berikut di antaranya:

1. Economic failure (kegagalan ekonomi)

Jenis financial distress yang pertama adalah economic failure atau kegagalan ekonomi. Kondisi ini merujuk pada situasi di mana perusahaan tidak lagi mampu untuk menutup biaya operasional termasuk modal yang dikeluarkan untuk proses produksi.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa omset yang didapatkan oleh perusahaan lebih kecil dari seluruh biaya operasional perusahaan. Akibatnya jika perusahaan terus mengalami permasalahan ini, maka yang terjadi adalah perusahaan dapat mengalami kebangkrutan.

Namun keadaan ini bisa membaik jika terdapat investor yang mau memberikan tambahan modal serta mau untuk menerima pengembalian di bawah tingkat pasar.

2. Business failure (kegagalan bisnis)

Berikutnya ada business failure atau kegagalan dalam bisnis yang merupakan sebuah kondisi di mana perusahaan tidak lagi memiliki harapan ke depannya. 

Istilah ini pertama kali digunakan oleh Dun & Bradstreet yang mengatakan bahwa kegagalan ini bisa disebabkan oleh perusahaan yang kehilangan kreditur hingga harus secara terpaksa menghentikan operasionalnya.

3. Financial failure (kegagalan finansial)

Lalu ada financial failure atau kegagalan finansial yang merupakan sebuah kondisi di mana perusahaan tak lagi mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu contohnya adalah ketika perusahaan tidak dapat membayar hutangnya tepat waktu. Ini biasa disebabkan oleh kerugian beruntun atau berkepanjangan yang dialami oleh perusahaan tersebut.

4. Legal bankruptcy (bangkrut secara hukum)

Jenis financial distress yang terakhir adalah kebangkrutan secara hukum. Sesuai namanya, hal ini terjadi ketika suatu perusahaan dinyatakan benar-benar tidak lagi dapat beroperasi atau bangkrut dan sudah disahkan secara hukum.

Di Indonesia sendiri terdapat undang-undang yang mengatur tentang syarat serta putusan bangkrut sebuah perusahaan yang diatur dalam Pasal 2 UU No. 4 Tahun 1998.

Cara Mengatasi Financial Distress

Cara Mengatasi Financial Distress

Seperti yang telah disinggung di awal, financial distress bisa diatasi dengan berbagai macam cara. Tentunya solusi yang digunakan ini disesuaikan dengan kondisi perusahaan saat itu. Berikut adalah beberapa langkah atau cara mengatasi financial distress yang bisa dilakukan perusahaan:

1.  Melakukan Restrukturisasi Hutang

Cara yang pertama adalah melakukan restrukturisasi hutang. Restrukturisasi hutang adalah kondisi di mana perusahaan membayar hutangnya dengan syarat atau cara yang lebih ringan.Tentunya hal ini harus dilakukan berdasarkan izin dari pihak kreditur selaku pemberi pinjaman.

Tujuan dari melakukan restrukturisasi hutang ini adalah agar pihak debitur dapat menyesuaikan kondisi keuangannya terlebih dahulu tanpa harus mengesampingkan kewajiban jangka pendek yang dimilikinya.

2. Menjual aset yang dimiliki perusahaan

Solusi yang berikutnya, perusahaan dapat menjual aset yang mereka miliki agar dapat menutup biaya operasional atau kewajiban jangka pendeknya. Aset ini bisa berupa mesin, kendaraan, dan lain sebagainya.

Namun untuk menggunakan solusi yang satu ini, perusahaan juga harus melakukan pertimbangan secara matang dengan memikirkan risiko jangka panjangnya.

3. Melakukan merger dengan perusahaan lain

Solusi yang berikutnya, perusahaan juga dapat melakukan merger dengan perusahaan lain yang memiliki kondisi finansial jauh lebih stabil.

Merger sendiri merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut dua atau lebih perusahaan yang bergabung menjadi satu. Di mana seluruh saham baik yang berupa aset maupun non aset akan digabungkan sehingga masing-masing pemilik perusahaan akan memiliki persentase saham pada perusahaan hasil merger tersebut.

Operasional perusahaan yang melakukan merger ini juga biasanya menggunakan nama salah satu di antaranya atau menggunakan nama baru berdasarkan kesepakatan bersama.

4. Melakukan penerbitan saham atau obligasi baru

Langkah berikutnya yang bisa dijadikan opsi adalah dengan menerbitkan saham atau obligasi baru dari perusahaan tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan modal segar dari investor yang tertarik melakukan pembelian saham atau obligasi yang telah diterbitkan.

Namun opsi ini seringkali sulit dilakukan karena investor juga akan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaannya. Bagaimana pun mereka mendambakan keuntungan, sehingga apabila kondisi keuangan perusahaan kurang meyakinkan investor tentu juga akan takut untuk melakukan pembelian saham maupun obligasi yang diterbitkan.

5. Melakukan reorganisasi perusahaan

Melakukan reorganisasi dalam struktur perusahaan juga dapat dijadikan solusi jitu mengatasi financial distress. Sebab, seperti yang kita tahu, operasional suatu bisnis sangat bergantung pada seluruh sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Apabila SDM yang ada dalam perusahaan kurang berkompeten, tentu hasil yang akan didapat juga kurang maksimal.

Maka dari itu, sebelum terlampau parah perusahaan dapat melakukan pergantian karyawan dengan merekrut mereka yang jauh lebih profesional. Lewat perekrutan ini nanti diharapkan kondisi perusahaan dapat membaik seiring berjalannya waktu.

Itulah tadi artikel pembahasan mengenai financial distress serta berbagai macam solusi yang bisa dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, perusahaan harus mampu mengontrol arus kas dengan baik termasuk melakukan analisa terhadap minat pasar dan produk yang kurang diminati.

Selain itu, pengambilan keputusan juga harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan tidak boleh secara impulsif. Pertimbangkan berbagai macam kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di masa mendatang serta menyiapkan solusinya.

Asuransi Bisnis: Definisi, Manfaat dan Perlindungan yang Ditawarkan

Asuransi Bisnis: Definisi, Manfaat dan Perlindungan yang Ditawarkan

Dalam hidup kita selalu dikelilingi oleh berbagai macam risiko atau marabahaya yang bisa datang kapan pun tanpa bisa kita duga. Hal ini membuat kita harus siap menghadapi risiko terburuknya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan melakukan persiapan seperti dengan menggunakan asuransi.

Asuransi merupakan sebuah produk finansial yang berguna memberikan perlindungan bagi pemilik polisnya. Di mana orang yang memiliki polis asuransi ini akan terlindungi dari berbagai macam kerugian finansial yang bisa terjadi kapan saja.

Salah satu produk asuransi yang paling populer adalah asuransi kesehatan. Dengan produk tersebut, seorang pemegang polis yang jatuh sakit atau harus melakukan operasi dengan jumlah biaya yang besar bisa lebih diringankan. Pihak penyedia jasa asuransi akan meng-cover sebagian atau bahkan seluruh biaya rumah sakit, mulai dari operasi, obat-obatan, rawat inap atau pun rawat jalan.

Nah, selain asuransi kesehatan, ada banyak lagi produk asuransi yang lain. Mulai dari asuransi jiwa, pendidikan, dana pensiun, kendaraan, properti bahkan hingga bisnis. Pada artikel kali ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas salah satu produk asuransi yang cukup banyak diminati oleh para pelaku usaha yakni asuransi bisnis.

Kira-kira apa sih sebenarnya asuransi bisnis itu? Apa saja perlindungan yang ditawarkan oleh produk ini? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Mengenal Asuransi Bisnis

apa itu asuransi bisnis?

Sesuai namanya, asuransi bisnis adalah sebuah produk yang digunakan untuk melindungi bisnis atau usaha yang Anda jalankan dari berbagai macam risiko. 

Proteksi yang diberikan oleh produk asuransi ini dapat berupa perlindungan pada aset yang dimiliki oleh suatu bisnis maupun penggantian pada saat usaha tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk asuransi yang satu ini memiliki peran yang cukup penting bagi para pelaku usaha.

Sayangnya, kesadaran orang-orang terhadap produk asuransi masih terbilang cukup rendah. Akibatnya, banyak orang yang enggan untuk membeli atau memiliki polis asuransi untuk dirinya sendiri, keluarga maupun bisnisnya.

Padahal dengan produk perlindungan ini, berbagai macam risiko dapat di-cover sehingga kerugian finansial yang ditanggung tidak akan memberatkan atau tidak akan membuat seseorang kehilangan banyak harta maupun tabungannya.

Manfaat Memiliki Asuransi Bisnis

manfaat asuransi bisnis

Seperti yang telah disinggung di awal, asuransi bisnis memiliki peran dalam melindungi seluruh aset yang digunakan dalam operasional usaha sekaligus melindungi bisnis tersebut akibat kerugian yang terjadi. Dengan demikian, ketika suatu saat bisnis Anda mengalami penurunan penjualan hingga menyebabkan kerugian, Anda bisa mengajukan klaim dan mendapatkan dana ganti rugi atas hal itu.

Untuk memahami manfaat dari kepemilikan asuransi bisnis, berikut kami telah merangkumkan beberapa keuntungannya bagi Anda selaku pemilik usaha.

1. Melindungi seluruh aset bisnis Anda

Tidak bisa dipungkiri bahwa risiko seperti pencurian, perampokan, kerusakan, kebakaran, bencana alam dan masih banyak lainnya dapat terjadi kapan saja terhadap bisnis Anda. Tentu jika hal tersebut sampai terjadi, kerugian yang bisa Anda tanggung akan sangat besar.

Maka dari itu, asuransi bisnis ada untuk melindungi setiap aset dalam usaha Anda agar terhindar dari kerugian mayor. Meskipun Anda harus membayar premi rutin tiap bulannya, namun harga premi tersebut akan sebanding dengan perlindungan dan keuntungan yang bisa Anda dapatkan di masa mendatang.

Dengan memiliki asuransi untuk bisnis, secara tidak langsung Anda sudah melindungi keluarga dan karyawan dari kerugian finansial usaha yang dapat berdampak juga pada mereka. Coba bayangkan jika sampai bisnis Anda mengalami kerugian hingga bangkrut, bukankah keluarga dan karyawan Anda juga akan menanggung dampaknya?

2. Mengganti kerugian yang terjadi

Pandemi virus corona yang terjadi sejak Maret 2020 lalu menjadi pukulan telak bagi para pelaku bisnis. Sebab pandemi ini datang tanpa diduga dan siapa sangka dapat mematikan banyak bisnis serta lapangan kerja.

Kerugian yang ditanggung oleh berbagai macam perusahaan pun tak main-main nominalnya. Namun hal tersebut sebenarnya bisa diantisipasi apabila Anda sudah memiliki asuransi bisnis sejak awal. Di mana ketika bisnis Anda mengalami kerugian atau penurunan grafik penjualan, Anda bisa mengajukan klaim untuk kemudian mendapatkan ganti rugi dari pihak penyedia asuransi.

Dengan demikian, operasional bisnis Anda tidak akan terganggu, Anda pun tidak perlu melakukan efisiensi karyawan maupun mengurangi jumlah produksi barang. Menarik, bukan?

3. Pondasi bisnis yang kokoh

Asuransi bisnis juga dapat berperan sebagai pondasi dalam perusahaan. Di mana komponen ini dapat menjadi jaminan agar operasional bisnis tetap berjalan dengan lancar. Sehingga Anda tidak perlu memikirkan ketakutan-ketakutan yang dapat terjadi di masa mendatang, sebab lewat kepemilikan asuransi bisnis tersebut semua risiko bisa lebih diringankan.

Sebagai gantinya, Anda bisa lebih fokus memikirkan langkah untuk mengembangkan bisnis Anda di masa depan seperti dengan menciptakan inovasi produk, menciptakan strategi pemasaran yang progresif dan masih banyak lagi lainnya.

4. Semakin optimis menjalankan bisnis

Masih berhubungan dengan poin yang sebelumnya, pondasi yang kokoh akan membuat Anda optimis dalam menjalankan bisnis. Anda tak perlu lagi takut pada berbagai macam kemungkinan terburuk yang bisa menimpa usaha Anda. Selama kerusakan atau kerugian tersebut terjadi bukan karena disengaja, pihak asuransi masih bisa memberikan klaim atas polis Anda.

Sikap Anda yang optimis juga akan mempengaruhi setiap keputusan besar yang Anda ambil untuk perusahaan. Misalnya, semula Anda takut untuk mengeluarkan produk baru, dengan adanya asuransi bisnis ini Anda tidak perlu lagi khawatir apabila produk baru yang dirilis tidak laku sehingga membuat Anda rugi.

5. Jaminan pengiriman barang

Jika bisnis Anda menjual produk berupa barang, maka pengiriman menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. 

Nah, dengan memiliki asuransi bisnis, setiap kali terdapat pengiriman barang, tanggung jawab keamanan barang tersebut akan beralih menjadi milik pihak asuransi. Sehingga apabila terjadi kerusakan, kehilangan barang atau mungkin kendaraan pengiriman mengalami kecelakaan, semuanya termasuk ke dalam proteksi dari polis asuransi bisnis Anda.

Macam-macam Asuransi Bisnis

Asuransi kecelakaan kerja

Nah, setelah mengetahui definisi serta manfaat dari asuransi bisnis di atas, berikutnya kami akan memberikan informasi produk apa saja yang termasuk ke dalam asuransi bisnis dan bisa Anda gunakan dari sekarang.

1. Asuransi properti

Sesuai namanya, asuransi ini digunakan untuk melindungi properti bisnis Anda dari kerusakan, pencurian maupun bencana alam. Masing-masing pihak penyedia asuransi memberikan syarat dan ketentuannya tersendiri, maka dari itu sebelum membelinya pastikan untuk membaca polis asuransinya dengan cermat terlebih dahulu.

Sebab jika properti bisnis Anda berada di lokasi yang rawan bencana alam seperti banjir, biasanya pihak asuransi tidak akan memasukkan jenis bencana alam tersebut ke dalam proteksi atau mungkin Anda diminta untuk membayar premi yang sedikit lebih mahal.

2. Asuransi kompensasi kerja

Berikutnya, produk asuransi yang satu ini berguna untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan pada karyawan. Di mana proteksi yang diberikan berupa tunjangan rumah sakit atau perawatan medis yang terjadi pada karyawan akibat pekerjaannya. Asuransi ini biasanya diberikan pada karyawan yang bekerja di pabrik atau bagi mereka yang bekerja di lapangan.

3. Asuransi tanggung jawab hukum terhadap publik

Produk yang Anda jual ke pasaran bisa saja tidak cocok dan menyebabkan kerusakan/kerugian bagi penggunanya. Nah, produk asuransi yang satu ini akan melindungi bisnis Anda dari tuntutan pihak ketiga (konsumen) tersebut.

Asuransi bisnis yang satu ini cocok dimiliki untuk usaha yang bergerak di bidang-bidang tertentu seperti kesehatan, kecantikan, perawatan kulit, makanan dan lain-lain. Sebab brand-brand ternama pun sering mendapatkan gugatan dari konsumennya akibat kerusakan atau kerugian yang ditimbulkan lewat produknya.

4. Asuransi gangguan bisnis

Pandemi dan bencana alam menjadi dua hal yang tidak bisa kita tebak kapan terjadinya. Produk asuransi gangguan bisnis ini dapat digunakan untuk melindungi operasional usaha Anda dari risiko tersebut. 

Kesimpulan

Itulah tadi sekilas informasi mengenai asuransi bisnis lengkap dengan definisi dan manfaat serta perlindungan yang ditawarkan. Di Indonesia sendiri asuransi bisnis masih jarang digunakan oleh para pelaku usaha. Namun lewat penjelasan di atas, Anda sudah tahu bahwa keberadaan produk proteksi ini sangat penting dan dapat meringankan beban Anda sebagai pelaku usaha.

Jadi apakah Anda masih mau berpikir panjang untuk memiliki produk asuransi yang satu ini?

Kenapa Manajemen Data Penting untuk Bisnis? Ini Alasannya!

Kenapa Manajemen Data Penting untuk Bisnis? Ini Alasannya!

Istilah manajemen data mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun dalam praktiknya, istilah ini sebenarnya cukup sering kita temukan atau kerap kita lakukan tanpa sadar.

Lantas, apa sih sebenarnya manajemen data itu? Dan apa hubungannya dengan dunia bisnis serta peran pentingnya? Pada artikel kali ini, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk membahas lebih lanjut mengenai definisi dari manajemen data hingga manfaatnya dalam sebuah bisnis. Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Apa Itu Manajemen Data?

Definisi Manajemen Data

Sesuai namanya, manajemen data adalah seluruh aktivitas mengelola informasi atau data yang ada dalam perusahaan untuk kemudian diolah dan digunakan dalam keperluan tertentu. Data-data ini bisa diperoleh dari berbagai macam cara dan dapat berupa apa saja. Mulai dari data pribadi konsumen seperti apa saja hal yang mereka butuhkan, hal apa saja yang diminati dan masih banyak lagi lainnya. 

Selain itu, data tersebut juga dapat berupa laporan keuangan atau data-data pelamar atau karyawan di mana pengumpulan data ini bertujuan untuk digunakan pada masa mendatang. Seperti data laporan keuangan digunakan untuk membuat keputusan perusahaan di masa mendatang dan data karyawan digunakan untuk memberikan hak mereka (THR, asuransi dan lain-lain).

Nah, dari sini dapat disimpulkan bahwa keberadaan manajemen data ini merupakan salah satu yang cukup penting untuk dilakukan oleh para pelaku bisnis. Sebab lewat data-data tersebut berbagai macam kebutuhan atau keperluan dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Manajemen data ini juga bisa digunakan untuk menyimpan atau mengolah data pelamar yang masuk. Nantinya ketika perusahaan mengalami kekosongan posisi tertentu, perusahaan dapat menghubungi pelamar yang sudah dimiliki data dirinya. Dengan demikian, proses rekrutmen pun dapat berjalan dengan lebih mudah tanpa harus melakukan seleksi ulang, misalnya.

Tujuan Dilakukannya Manajemen Data

Setelah membaca definisi dari manajemen data di atas, Anda tentunya sudah tahu alasan kenapa komponen yang satu ini penting untuk ada dan harus dikelola oleh perusahaan.

Seperti yang kita tahu, data merupakan salah satu aset terbesar bagi perusahaan. Apapun bentuknya, sebuah data memegang peranan penting sesuai dengan keperluannya. Lewat data-data yang dimiliki oleh suatu perusahaan, berbagai macam kebutuhan dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan cara yang lebih sederhana.

Seperti contoh ketika perusahaan memiliki data para konsumennya. Mereka dapat dengan mudah mempelajari minat atau hal-hal apa saja yang sekiranya dibutuhkan. Dengan demikian perusahaan tersebut dapat menciptakan inovasi produk yang akan laris jika dijual ke pasaran.

Nah, dalam menjalankan manajemen data ini tak hanya membutuhkan satu kegiatan saja. Melainkan terdiri dari beberapa kegiatan sekaligus meliputi pengumpulan data, pengujian, penyimpanan, pemeliharaan, menjaga keamanan, mengolah dan masih banyak lagi lainnya.

Fungsi Manajemen Data

Fungsi Manajemen Data

Setelah mengetahui tujuan dari manajemen data, di bawah ini kami juga akan memberikan informasi terkait fungsi dari manajemen data itu sendiri. 

1. Mengumpulkan data yang akan dicatat untuk kemudian dimasukkan ke dalam sebuah sistem yang akan digunakan untuk menyimpan atau mengolahnya

2. Melakukan pemeliharaan terhadap setiap data yang sudah dimasukkan secara berkala, termasuk memperbarui informasi maupun menghapus data yang sudah tidak digunakan atau tidak valid

3. Menyimpan data-data penting yang dapat berguna untuk perusahaan di masa mendatang

4. Memastikan setiap data yang diambil digunakan untuk hal yang tidak merugikan pemilik data atau pihak mana pun

5. Memastikan keakuratan data yang sudah dimiliki untuk kemudian diuji atau diterapkan pada kebutuhan perusahaan

6. Menjaga keamanan data yang tersimpan agar tidak mudah rusak, hancur, hilang atau disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab

7. Memastikan data dapat dengan mudah dipahami oleh pihak yang akan menggunakannya

Tantangan yang Kerap Ditemui dalam Manajemen Data

Dalam menjalankan praktik manajemen data ini, tak bisa dipungkiri jika terkadang terdapat masalah yang ditemui di tengah jalan. Berikut adalah tantangan yang paling sering terjadi ketika menjalankan manajemen data di perusahaan.

1. Struktur pendataan yang tidak memiliki standar

Standarisasi merupakan hal yang harus dilakukan sebelum menjalankan manajemen data. Hal ini bertujuan agar seluruh data yang tersimpan dapat dengan mudah dipahami sesuai dengan standar perusahaan maupun dapat disusun dengan struktur yang mirip satu sama lain.

Tanpa adanya standar pendataan, bisa saja susunan antara satu data dengan data yang lain berbeda dan membuat pihak yang akan menggunakannya bingung dalam membaca atau memanfaatkan data tersebut nantinya.

Maka dari itu, penting bagi suatu perusahaan untuk menentukan standar data yang ingin mereka gunakan. Mulai dari struktur, tampilan atau cara penyampaian data yang akan digunakan.

2. Sistem pendataan yang masih tradisional

Di era serba digital seperti saat ini, manajemen data dapat dilakukan dengan mudah menggunakan perangkat lunak atau aplikasi pihak ketiga. Anda bisa memanfaatkan perangkat tersebut untuk memudahkan pencatatan dan penyimpanan data tanpa harus repot-repot.

Sayangnya, banyak perusahaan yang masih memilih menggunakan metode manual atau cara yang konvensional. Di mana manajemen data dilakukan oleh manusia yang sangat rawan terjadi human error atau kesalahan dalam hal pencatatan, pengelolaan maupun pengolahannya.

Risiko hilang atau kerusakan data pun juga dapat terjadi jika hanya disimpan dalam bentuk fisik. Sedangkan jika menggunakan perangkat lunak yang ada, data-data tersebut dapat disimpan menggunakan sistem komputasi awan (cloud).

3. Kelebihan data yang masuk

Data yang masuk dalam perusahaan biasanya akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Maka dari itu, perusahaan harus menyiapkan space atau ruang tambahan agar dapat menampung data baru tersebut.

Selain itu, jika overload data ini terjadi dan perusahaan menggunakan cara konvensional dalam mencatatnya, maka hal yang ditakutkan adalah terjadinya kesalahan dalam pencatatan data barunya. Akibatnya, pendataan pun tidak berjalan secara maksimal.

4. Penyimpanan data yang berbeda

Berikutnya ada risiko penyimpanan data yang berbeda tempat. Hal ini biasanya terjadi pada bisnis yang sudah memiliki banyak cabang. Di mana biasanya setiap informasi data mengenai karyawan, pelamar dan lain sebagainya disimpan oleh cabang pusat. Sehingga pada kondisi tertentu, sulit bagi cabang lain memperoleh atau menggunakan data yang dibutuhkan.

Nah, hal seperti ini sebenarnya tidak akan terjadi atau dapat diantisipasi dengan menggunakan perangkat pendataan berbasis digital. Di mana antar cabang satu dengan cabang yang lain bisa mengakses data tersebut dengan mudah.

Penutup

PayrollBozz

Demikianlah artikel mengenai informasi seputar manajemen data mulai dari definisi, peran penting, fungsi hingga masalah yang kerap terjadi atau ditemukan dalam prosesnya. Kemajuan teknologi yang signifikan harusnya dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin demi memudahkan proses maupun kinerja manusia di masa mendatang.

Untuk itu, jangan menutup diri pada teknologi mutakhir yang ada. Tak hanya dalam proses manajemen data, namun juga pada kegiatan lain seperti penggajian.

Dengan PayrollBozz, perusahaan dapat menggaji karyawan dengan cara yang lebih mudah dan praktis. Selain itu, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengelola absen, cuti, perhitungan pajak dan reimbursement serta masih banyak lagi kegunaannya yang lain.

So, tunggu apa lagi? Yuk, coba PayrollBozz sekarang juga dan urusi gaji karyawan dengan lebih mudah!

Manfaat Penting Software HR Untuk Kemajuan Bisnis

Manfaat Penting Software HR Untuk Kemajuan Bisnis

Di era yang serba digital seperti saat ini, ada begitu banyak teknologi mutakhir yang bermunculan demi memudahkan pekerjaan manusia di masa sekarang. 

Salah satu kemudahan yang muncul dan dapat dengan mudah kita nikmati adalah ponsel dan sosial media. Di mana kita tidak perlu lagi berkirim surat untuk sekadar bertukar kabar atau berkomunikasi dengan sanak keluarga, teman atau pasangan yang jauh di luar kota.

Selain ponsel dan sosial media yang memudahkan komunikasi kita, ada banyak lagi teknologi modern yang membuat setiap pekerjaan menjadi jauh lebih ringan. Salah satunya adalah software atau perangkat lunak HR.

Sudah sejak beberapa tahun belakangan, software HR digunakan banyak perusahaan dalam memudahkan kinerja divisi Human Resource untuk mengelola data karyawan. Software ini biasa digunakan pada perusahaan berskala besar atau pabrik yang sudah memiliki banyak karyawan sehingga pendataan tidak bisa dilakukan secara manual.

Lewat bantuan software HR ini, staff Human Resource dalam perusahaan bisa bekerja lebih efektif dan efisien. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perangkat HR ini, PayrollBozz sudah menyiapkan rangkuman informasinya untuk Anda.

Mengenal Software HR

Mengenal software HR

Software HR adalah sebuah sistem yang dirancang sedemikian rupa untuk membantu mengolah dan menyimpan banyak data karyawan dalam perusahaan sekaligus. Data ini dapat berupa informasi pribadi karyawan yang sekiranya dibutuhkan perusahaan, absensi, penggajian, pajak, asuransi dan masih banyak lagi lainnya.

Lewat sistem software HR ini, staff Human Resource tidak perlu repot-repot lagi dalam melakukan pendataan secara konvensional. Sebab perangkat HR biasanya sudah dilengkapi ragam fitur yang terintegrasi dengan baik dalam database sekaligus dapat menghasilkan informasi yang diminta atau sesuai kebutuhan perusahaan.

Namun satu hal yang perlu diingat bahwa software HR ini tidak dapat menggantikan peran atau fungsi dari staff HR atau HRD itu sendiri. Sebab, seorang HRD tak hanya bertugas dalam mengurus absensi dan sistem penggajian, namun juga bertanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan karyawan lewat pendekatan personal.

Perangkat ini hanya akan membantu kinerja seorang staff Human Resource menjadi jauh lebih mudah karena mereka bisa mendapatkan hasil yang cepat, akurat dan otomatis. Seperti ketika menghitung gaji, membuat slip, memantau absensi dan lain-lain.

Jenis-jenis Software HR yang Perlu Anda Ketahui

jenis jenis software hr

Dalam praktiknya, software HR terdiri dari beberapa jenis yang perlu Anda ketahui. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Human Resource Information System (HRIS)

Pertama ada Human Resource Information System atau yang kerap disebut juga dengan HRIS. Ia merupakan sebuah sistem yang dibuat khusus untuk membantu pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan, termasuk prosedur dan seluruh kebijakan yang akan diberlakukan.

Lewat perangkat ini, perusahaan yang menggunakannya akan lebih dimudahkan dalam hal mengelola data dan mengakses setiap informasi yang berkaitan dengan SDM, data pegawai, penggajian, hingga perihal kinerja mereka. 

2. Human Capital Management (HCM)

Berikutnya ada HCM atau Human Capital Management yang merupakan sebuah sistem perkembangan dari HRIS. Perangkat ini memiliki fitur yang jauh lebih lengkap dan kompleks bagi staf HR yang membutuhkan.

Lewat HCM, staff HRD dapat melakukan pengelolaan data karyawan asing atau dari luar negeri. Jadi apabila perusahaan memiliki karyawan di luar negeri, perangkat ini akan lebih memudahkan karena dapat disesuaikan dengan nilai dan mata uang yang berlaku atau yang digunakan oleh karyawan tersebut.

Lebih jauh, sistem dari Human Capital Management ini juga memberikan solusi bagi perusahaan untuk membuat perencanaan gaji, membuat penetapan tujuan, menentukan anggaran atau budgeting, suksesi serta fitur-fitur lain yang berhubungan dengan karyawan. 

3. Human Resource Management System (HRMS)

Terakhir adalah Human Resource Management System atau HRMS yang merupakan sistem paling lengkap dibandingkan HRIS maupun HCM itu sendiri. HRMS kerap dijadikan solusi bagi perusahaan untuk melakukan monitoring terhadap detail gaji karyawan, membayarkan gaji secara tepat waktu, pembayaran pajak rutin, dan lain sebagainya.

Sistem ini juga memungkinkan perusahaan untuk membuat jadwal shifting atau pergantian shift yang adil bagi karyawan. Penilaian kinerja pun juga dapat dilakukan lewat sistem ini, sehingga staff HR lebih mudah memantau potensi dari setiap karyawan dan melakukan evaluasi jika diperlukan.

Keuntungan Menggunakan Software HR untuk Bisnis

Setelah memahami definisi serta jenis-jenis dari software HR di atas, berikut kami juga akan memberikan Anda informasi terkait keuntungan atau manfaat apa saja yang bisa Anda dapatkan.

1. Perhitungan gaji yang lebih mudah dan akurat

Perusahaan yang menggaji karyawannya dengan cara manual seringkali mengalami kesalahan dalam perhitungannya. Sehingga hal ini kerap memicu timbulnya masalah antara karyawan dengan perusahaan. 

Nah, lewat penggunaan software HR ini, perusahaan tidak perlu khawatir lagi soal perhitungan gaji. Sebab perangkat HR dapat dengan mudah menghitung gaji karyawan berdasarkan absensi atau kontribusinya. Tak hanya itu, perhitungan upah lembur, bonus kinerja, THR, asuransi hingga pajak pun juga dapat dihitung dalam software HR ini, lho.

2. Absensi secara real-time

Perusahaan yang memiliki banyak karyawan mungkin tak lagi mampu untuk mengatasi permasalah karyawan yang sering terlambat datang ke kantor. Namun dengan menggunakan software HR ini, pemantauan absensi dapat dilakukan dengan lebih mudah dan secara real-time. Sehingga staff Human Resource dapat mengetahui karyawan mana saja yang kurang produktif atau sering terlambat saat masuk kerja.

Menariknya lagi, sistem absensi dalam software HR ini juga dapat terhubung dengan sistem penggajian, lho. Sehingga perusahaan bisa membayar gaji karyawan sesuai dengan jumlah jam masuk mereka tiap bulannya.

3. Penyimpanan data yang tidak memakan banyak tempat

Menggunakan software HR artinya perusahaan Anda sudah siap untuk melakukan penyimpanan data secara digital. Di mana Anda tidak memerlukan lagi dokumen atau data-data yang berbentuk fisik karena semuanya dapat disimpan dalam sistem HR tersebut.

Selain itu, penyimpanan data dalam bentuk digital ini juga cenderung lebih aman karena tidak mudah rusak, hilang atau sejenisnya. 

4. Lebih efektif dan efisien

Karena kinerja staff HR dapat diringankan dengan keberadaan software ini, maka mereka pun akan menghemat lebih banyak waktu. Sehingga sisa waktu yang masih ada dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan lain. Produktivitas karyawan pun akan jauh lebih baik dibandingkan dengan pengelolaan sistem HR secara manual atau dengan cara yang konvensional.

Kesimpulan

PayrollBozz

Itulah tadi sekilas informasi mengenai beragam software HR dan manfaatnya dalam operasional suatu bisnis. Umumnya, perangkat HR ini digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau sudah memiliki banyak karyawan. Namun bukan berarti Anda yang masih menjalankan usaha kecil tak membutuhkannya, ya.

PayrollBozz bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang sedang mencari software HR untuk perusahaan atau bisnis Anda. Software ini dapat diakses melalui web ataupun smartphone yang Anda miliki. Fiturnya yang lengkap memungkinkan PayrollBozz dapat membantu Anda mengelola absensi, penggajian, pajak pph21 hingga berbagai macam laporan. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan PayrollBozz sekarang juga dan permudah cara Anda dalam mengelola seluruh kebutuhan Human Resource. Kalau Anda masih belum yakin, PayrollBozz juga menyediakan layanan demo gratis yang bisa Anda coba, lho.