Tren HR 2019

Tren HR 2019

Tak terasa kita sudah Memasuki pertengahan tahun 2018, rasa-rasanya baru kemarin kita membuat wishlist dan resolusi baru di tahun ini. Dan selalu setiap tahun memiliki trennya masing-masing, termasuk tren HR 2018 ini.

Walaupun tidak ada yang benar-benar mencolok dengan tren HR dari tahun sebelumnya, namun transformasi HR adalah sesuatu yang wajib kita ikuti terutama bagi para pemilik perusahaan maupun manajer HRD.

Masih banyak waktu dan ruang bagi kita untuk memperbaiki atau meningkatkan efiseinsi SDM, Tahun 2018 ini akan menjadi campuran kemajuan teknologi dan perubahan dalam pola pikir tentang bagaimana memimpin dan mengawasi tenaga kerja dan operasi perusahaan.

Dengan itu, mari kita lihat 10 tren HR 2018 sebagai bahan referensi dan evaluasi untuk pengelolaan SDM.

7 TREN HR 2018

1 ) Memahami karyawan

Banyak para pemimpin perusahaan mulai menyadari bahwa karyawan bukanlah sekedar mesin yang menggerakan bisnis, melainkan sebuah kekuatan utama.

Tak bisa dipungkiri seiring berjalannya waktu dan pekembangan teknologi membuat pengalaman karyawan semakin matang, ini yang membuat mereka pantas untuk dijadikan sebagai asset.

Oleh karena itu mendengar dan memahami keinginan, kebutuhan, dan kemampuan mereka membantu membangun tenaga kerja yang berkinerja tinggi dan tangguh.

2 ) Work remotely

Tren kerja jarak jauh mungkin bukanlah sesuatu yang baru, tetapi belum banyak perusahaan yang memaksimalkan teknologi informasi untuk metode atau cara kerja baru karyawan mereka.

Tidak mudah memang mengawasi karyawan yang bekerja di tempat lain, Namun perusahan bisa menyiasatinya dengan memberlakukan fleksibel worktime bagi para pekerja profesional.

Tren seperti ini sangat populer di kalangan profesional muda dari Amerika Serikat dan Eropa. Meskipun produktivitas pekerja jarak jauh telah menjadi topik hangat, penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan rekan kantor mereka, pekerja jarak jauh lebih produktif.

3 ) Posisi yang tidak aman di pasar bisnis

faktanya saat ini tidak ada satu perusahaan manapun yang bisnisnya tidak terancam. Hal tersebut disebabkan oleh munculnya produk dan layanan baru serta evolusi teknologi yang cepat.

pendekatan yang tidak konvensional diperlukan untuk mempertahankan status perusahaan Anda. Start-up kecil dapat mengubah seluruh industri secara terbalik. 2018 akan mengharuskan CEO dan tim mereka untuk waspada dan selalu mengikuti perkembangan terbaru.

4 ) Menggunakan analisis dan algoritma saat perekrutan

Tren HR 2018 memang mengacu pada pemanfaatan teknologi, tidak terkecuali saat melakukan perekruran karyawan. Beberapa HRD senior mungkin tidak terlalu senang dengan ide mengandalkan algoritma, namun, terbukti jauh lebih dapat diandalkan daripada naluri manusia yang bias.

Dengan menggunakan algoritma pada resume digital untuk mengidentifikasi kandidat dengan ciri-ciri yang disukai jauh lebih baik. Dan juga dapat digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan tidak mengabaikan atau melewatkan pelamar yang berpotensi.

5 ) Memberikan sorotan pada pelamar pasif

Sayangnya saat ini banyak perusahaan yang masih atau lebih memilih karyawan yang berstatus kerja, dibandingkan dengan karyawan yang tidak. padahal mereka yang aktif juga belum tentu memiliki skill yang memupuni atau memenuhi kriteria yang perusahaan butuhkan.

Mencari kandidat yang pasif akan memperbesar peluang perusahan mendapatkan karyawan seperti yang mereka butuhkan.

Media sosial, pencarian hashtag, sub-forum, dan sarana komunikasi online lainnya adalah cara yang mudah dan simpel dalam mengidentifikasi bakat pelamar yang pasif.

6 ) Teknologi menyingkirkan tenaga kerja

Perkembangan teknologi memangkas tenaga kerja manusia. salah satu contohnya adalah keberadaan software HR yang mampu menggeser perang admin-admin HRD.

Penggunaan software HR terbukti bisa mengelola data SDM lebih baik, cepat dan akurat dibandingkan mengandalkan admin HRD. Namun jangan khawatir karena mereka yang memiliki kemampuan profesional bisa menjadi konsultas, yang mana saat ini cukup dibutuhkan.

7 ) Digitalisasi SDM

Tren HR 2018 yang terakhir adalah bisa dikatakan yang paling penting saat ini, yakni digitalisasi tempat kerja itu sendiri. Saat ini hampir setiap perusahaan sedang mengalami transformasi digital.

Setiap aspek bisnis sekarang dapat diubah dengan Cloud, komputasi mobile, dan peningkatan otomatisasi. Penggunaan software-software pembantu yang semakin marak di perusahaan ini bukan tanpa alasan.

pasalnya mereka percaya dengan menggunakan software atau aplikasi dapat memangkas waktu adminstrasi dan juga lebih efisien, serta dapat di akses secara online sehingga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.