Mengukur produktivitas karyawan

Mengukur produktivitas karyawan

Produktivitas adalah kata kunci yang dapat menggerakan organisasi atau perusahaan ke arah yang lebih baik, dengan tingginya produktivitas maka kemungkinan profibilitas yang didapat oleh perusahaan juga akan tinggi.

Namun banyak dari kita yang mungkin belum mengetahui metode apa yang harus digunakan untuk mengukur produktivitas karyawan. menghitung jumlah penjualan ataupun kustomer baru adalah cara yang tepat untuk mengukur produktivitas sales eksekutif dan front liner lainnya, namun bukan cara yang tepat untuk mengukur produktivitas staff pendukung.

Berikut ini ada beberapa metode atau cara mengukur produktivitas karyawan yang bisa anda terapkan, bukan hanya untuk front liner saja tetapi berlaku juga untuk mengukur kinerja staff pendukung.

Cara-cara mengukur produktivitas karyawan

1 ) Cara kuantitatif

Yang pertama dengan kuantitatif atau secara matematis, menjadikan jumlah angka sebagai tolak ukur produktivitas. Standar pengukuran produktivitas ini cocok diterapkan untuk bagian yang memiliki jobdesk distribusi barang ataupun bagian produksi dan pengepakan produk. SPV atau manager dapat melakukan penghitungan produktivitas melalui angka yang nyata, dan dari standar produksi/distribusi yang telah diberlakukan.

2 ) Cara kualitatif

Mengukur produktivitas dengan pendekatan kualitatif hasilnya akan lebih subyektif, metode pengukuran produktivitas seperti ini memiliki akurasi yang tinggi untuk karyawan dengan jenis tugas/pekerjaan seperti perawatan, maintenance, penjamin mutu, quality control, analis dan lainnya. Penilaian-penilaian yang dapat dilakukan dengan cara kualitatif ini misalnya seperi jumlah pelanggan yang puas per minggu/bulan atau jumlah kesalahan per jumlah output.

3 ) Produktivitas penjualan

Seperti yang sudah dikatakan di awal bahwa menilai kinerja bagian frontliner seperti akun eksekutif, sales marketing, dan lainnya cukup dengan menghitung progress penghasilan mereka untuk perusahaan. Karyawan yang mampu memenuhi target penjualan dalam 1 periode atau biasanya dalam sebulan maka bisa disimpulkan bahwa mereka produktif, atau juga dapat melihat dari jumlah konsumen baru yang didapatkan dan juga biaya per konsumen baru.

4 ) Target manajemen

Mengukur produktivitas karyawan dengan berdasarkan tujuan manajemen adalah cara yang lebih rumit, hal tersebut dikarenakan metode/cara ini membutuhkan lebih banyak strategi dan rencana untuk jangka waktu yang lebih panjang. Seperti contoh misalnya menurunkan biaya sampai 10% sebelum kurun waktu tertentu, memperluas bisnis ke wilayah geografis tertentu, dan meningkatkan kontribusi pendapatan dari suatu bisnis tertentu menjadi 15% dari 5%. Sekilas hal-hal tersebut terlihat seperti hasil kerja yang menentukan penilaian kinerja (performance appraisal). Akan tetapi, semakin tinggi tingkatannya dalam hirarki organisasi, tugas dan cara mengukurnya akan menjadi semakin makro.

5 ) Menghitung profibilitas

Peningkatan penjualan tidak akan selalu berbanding lurus dengan profibilitas atau keuntungan yang didapat oleh perusahaan, hal ini bisa dikarenakan biaya pengeluaran untuk operasional jualan lebih mahal dibandingkan dengan jumlah produk-produk yang dijual. Metode untuk mengukut produktivitas karyawan ini dapat diterapkan untuk individu, tim dan divisi. Hal ini merupakan salah satu cara dalam mengukur seberapa banyak hasil yang bisa dicapai oleh SDM/ biaya minimal. Beberapa standar penilaian mencakup margin keuntungan (profit margin), biaya per karyawan dan rasio pendapatan dengan biaya (income-to-cost ratio).

 

 

 

 

source artikel : https://www.jobstreet.co.id/id/cms/employer/bagaimana-cara-mengukur-produktivitas-dalam-pekerjaan-secara-efektif/