Strategi Mengatasi Konflik di perushaaan

Strategi Mengatasi Konflik di perushaaan

Strategi manajemen konflik – Beragam perbedaan pendapat, tujuan, kepentingan, proses berpikir dan berselisih paham akan mengarah pada konflik. Konflik yang tidak dapat diselesaikan dengan baik akan berdampak pada menurunnya kepercayaan pada organisasi dan menurunnya produktivitas seorang karyawan.

Dalam organisasi yang sangat menuntut adanya kerjasama tim, konflik yang tidak tertangani menjadi sinyal kuat akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Munculnya suatu konflik sehingga manajemen konflik dalam organisasi berperan penting untuk menjaga iklim kerja yang kondusif dalam organisasi.

Apa itu Manajemen Konflik?

Manajemen konflik berperan dalam mengelola konflik untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan suatu masalah. Manajemen konflik merupakan salah satu cara yang digunakan oleh individu untuk menghadapi perselisihan antara dirinya dengan orang lain. Sehingga individu tersebut mendapatkan solusi tepat dan jalan keluar terhadap masalah atau konflik yang dihadapi.

Mengelola konflik perlu menggunakan skala prioritas agar konflik tersebut tidak menimbulkan kekacauan dalam koordinasi dan integrasi antara fungsi dan divisi dalam organisasi. Sebagai karyawan atau pemilik usaha, Anda harus bisa menangani konflik sebelum konflik semakin meningkat dan tidak bisa diperbaiki. Berikut lima strategi manajemen konflik yang bisa Anda pelajari.

5 Strategi Manajemen Konflik

5 Strategi Manajemen Konflik

1 ) Akomodatif (Accomodating)

Strategi akomodatif mengharuskan salah satu pihak mengalah untuk bisa menyelesaikan suatu konflik. Strategi ini tepat digunakan ketika salah satu pihak ingin menjaga suasana kerja yang damai, tanpa konflik dan mengabaikan keinginan diri sendiri dengan memuaskan kebutuhan orang atau kelompok. Biasanya strategi ini dilakukan oleh pihak lain yang lebih profesional atau memiliki solusi tepat dalam mengatasi konflik. Dengan kata lain, strategi akomodatif adalah strategi “Saya Kalah, Anda Menang” atau “I lose, You Win”.

2 ) Menghindari (Avoiding)

Strategi menghindari adalah upaya untuk menunda konflik dengan menghindari peraturan, kebijakan dan pengambilan keputusan. Dengan menunda atau mengabaikan konflik, Anda berharap masalah akan terselesaikan dengan sendirinya. Pada umumnya, mereka yang aktif menghindari konflik memiliki harga diri rendah atau memegang posisi atau jabatan yang rendah dan juga tidak berdaya dalam menghadapi konflik secara langsung. Dalam strategi ini, tidak ada pihak yang jadi pemenang dan juga tidak ada pihak yang kalah atau “No Win – No Lose”.

3 ) Kolaborasi (Collaborating)

Kolaborasi dilakukan dengan cara mengintegrasikan ide-ide dari beberapa orang yang menghadapi konflik. Tujuannya adalah untuk memuaskan semua pihak yang sedang konflik dan juga menemukan solusi kreatif yang dapat diterima oleh semua orang. Diperlukan diskusi bersama tentang permasalahan dan mencari solusi terbaik serta diperlukan kejujuran, kepercayaan dan komitmen dari semua pihak.

Gaya kolaborasi ini adalah cara yang sangat berguna untuk menggabungkan wawasan dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda tentang suatu masalah. Sehingga dapat menghasilkan sebuah komitmen yang kuat dari masing-masing pihak. Dengan kata lain, strategi kolaborasi adalah strategi “Saya Menang, Anda Menang” atau “I win, You win”.

Namun dalam menerapkan strategi ini, perlu hati-hati karena tidak semua konflik dapat diselesaikan dengan strategi ini karena banyak memakan waktu untuk bisa mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan konflik.

4 ) Kompromi (Compromising)

Strategi kompromi ini dilakukan dengan cara melakukan pendekatan kepada pihak yang yang sedang dalam konflik bersedia untuk mengalah atau tidak mendapatkan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi menjaga hubungan dan kepentingan bersama.

Biasanya strategi ini dilakukan oleh orang-orang dengan kekuatan yang setara dan memilki tujuan yang sama. Strategi ini juga dilakukan ketika pemilik bisnis sedang dalam proses negosiasi dalam kontrak bisnis atau terjadi pemungutan suara (voting). Dalam strategi ini, tidak ada pemenang atau pecundang atau “No Win – No Lose” dalam suatu konflik.

5 ) Kompetisi (Competing)

Strategi kompetisi ini menggunakan pendekatan ‘menang-kalah’, dimana satu pihak yang berkompetisi termotivasi untuk mengalahkan pihak lawan. Strategi ini menjadi pilihan terbaik karena seringkali meningkatkan produktifitas kedua belah pihak yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan.

Dalam strategi ini, yang perlu diantisipasi adalah aturan yang jelas tentang etika berkompetisi supaya tidak bersifat saling menjatuhkan dengan berbagai cara. Diperlukan sebuah tindakan tegas untuk menyelesaikan konflik tanpa bekerjasama dengan pihak lain dan bahkan dengan mengorbankan pihak lain. Dengan kata lain, strategi kompetisi adalah strategi “Saya Menang, Anda Kalah” atau “I Win, You Lose“.

Demikian informasi dari Payrollbozz mengenai strategi manajemen konflik. Semoga bermanfaat bagi para pembaca!

Unik!!! Strategi HR Apple, google dan Microsoft dalam wawancara kerja

Unik!!! Strategi HR Apple, google dan Microsoft dalam wawancara kerja

Strategi HR – Pastinya kita tahu dan sangat dekat dengan produk-produk dari ketiga perusahaan Apple, google, dan microsoft ini. Ketiga perusahaan teknologi raksasa tersebut memiliki sejarah yang panjang dalam mendirikan dan mengembangkan perusahaannya hingga sebesar sekarang.

Kesuksesan dan keberhasilan datang dari kerja keras semua lini mulai dari owner sampai ke staff karyawan, Namun tidak kah kita penasaran bagaimana ketiga perusahaan tersebut bisa memperkerjakan orang-orang hebat?

Ternyata memang ada metode yang unik dari tim HR mereka dalam mencari sosok yang tepat untuk pekerjaannya, bukan mencari yang paling pintar namun yang paling cocok. Untuk mendapatkan emas ditumpukan kuningan Apple, google, dan microsoft mencoba melihat potensi dan cara berpikir masing-masing pelamar dari pertanyaaan unik saat wawancara kerja, seperti berikut ini :

Pertanyaan interview di Apple company

Picture by uskings

1 ) Product design engineer

Kami memiliki secangkir kopi panas dan segelas kecil susu dingin. Temperatur ruangan saat ini berada di antara kedua suhu benda tersebut. Kapankah waktu yang tepat untuk mencampurkan kopi dan susu agar mendapatkan kopi susu dengan suhu terendah?

2 ) Research Scientist

Bagaimana kamu memastikan pohon Biner dapat berbentuk simetris pada bagian kanan dan kirinya?

3 ) ilmuwan apple

Bagaimana cara anda menjelaskan RAM kepada balita?

4 ) Hardware Engineering

Berikan saya lima cara untuk mengukur seberapa banyak bahan bakar sebuah mobil?

5 ) Software engineering

Kalau kamu punya dua telur dan kamu ingin menjatuhkannya dari ketinggian tertentu tanpa memecahkannya, apa yang kamu lakukan? Bagaimana caranya?

Pertanyaan interview di Google

Picture by naked security

1 ) Software Engineer Senior

Jika kamu diberi daftar harga tanah di daerah Bay Area (wilayah metropolitan di kawasan Teluk San Francisco dan Teluk San Pablo di California Utara), apa yang kamu pilih? Nilai rata-rata atau nilai tengahnya? Mengapa?

2 ) Product Manager

Jika kamu memiliki lahan kosong lalu kamu menanam satu dan dua bunga setiap hari. Ketika 45 hari lahan kamu pun penuh, pada hari ke berapa lahan kamu setengah penuh?

3 ) Software Engineer

Berapa banyak bola golf yang dapat disimpan dalam sebuah bus sekolah?

4 ) AdWords Representative

Berapa banyak bus yang ada di Hyderabad (India)?

Pertanyaan interview di Microsoft

Picture by techspot

1 ) Product design

Bagaimana andan membuat desain ponsel untuk tuna netra?

Buatlah desain pembuat kopi untuk astronot di luar angkasa!

2 ) Software engineering

Bagaimana Anda menerangkan konsep jaringan komputer ke siswa TK?

3 ) Research Scientist

Metode apa yang Anda pakai untuk mencari kata di dalam kamus?

4 ) Accounting manager

Jika Anda punya lemari pakaian yang sudah penuh, bagaimana Anda mengaturnya?

Demikian adalah daftar pertanyaan wawancara unik ala Apple, google, dan juga Microsoft yang merupakan salah satu strategi HR tim untuk mendapatkan seseorang yang tepat untuk pekerjaannya.

Pertanyaan di atas jika dipikirkan memang tidak ada jawaban yang benar-benar tepat, karena seperti yang dikatakan di awal bahwa ketiga perusahaan raksasa ini tidak mencari karyawan paling pintar, melainkan yang palin cocok untuk bekerja di perusahaannya.

Untuk itulah HR development Apple, google, dan juga Microsoft memberikan pertanyaan yang dapat mengungkap pola pikir si pelamar.

source by :

https://www.liputan6.com

https://jalantikus.com

https://www.techno.id