Di tahun 2017 ini dunia kerja di penuhi oleh generasi millenial yang notabennya lahir antara tahun 1981 sampai 2000, dan juga generasi X yang lahir di kisaran tahun 1965 sampai 1980. Keberagaman inilah yang membuat perusahaan penuh dengan gagasan yang juga beragam dari kepala-kepala yang berbeda generasi ini.
Umumnya generasi X saat ini memilki jabatan top level manajerial yang menangani bawahannya yang kebanyakan merupakan gen millenial. Namun terkadang perbedaan pemikiran antara X dan millenial juga dapat menyebabkan konflik di perusahaan. Tugas HRD atau CEO adalah menyatukan dua kepala berbeda generasi agar terciptanya keselarasan, yang pastinya akan mendukung kemajuan perusahaan. Dan pada artikel ini mari kita lihat apakah generasi millenial dan generasi X dapat bersatu di dunia kerja.
Mix & match generasi X dan millenial
Generasi Millenial memiliki otak yang fresh
Salah satu alasan mengapa generasi ini dicari di dunia kerja adalah karena mereka memilki otak yang masih fresh, yang masih bisa di optimalkan. Ide dan gagasan yang baru akan datang dari kepala mereka yang biasanya berpikir out of the box atau berpikir tidak pada lazimnya, namun hal ini yang dibutuhkan di sebuah perusahaan, butuh kepala dan semangat baru dari para pemuda-pemuda tersebut.
Generasi X matang dan tahu cara bersikap
Generasi X mungkin sudah terlebih dahulu menjajal asam manisnya kehidupan sehingga menjadikan mereka jauh lebih matang. Kematangan inilah yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin, untuk pengambilan keputusan yang bijak. Gen X juga lebih teguh dalam menentukan sikap, dan karakter tersebut adalah salah satu kualifikasi pemimpin yang baik.
Perancang strategi dan eksekutor
Kecocokan generasi millenial dan X juga terlihat ketika mereka menjalin kerjasama dalam sebuah tim kerja. Mereka yang memilki pengalaman (Generasi X) biasanya akan menyusun rencana dan langkah-langkah yang harus di ambil, hal ini layak mereka lakukan karena pengalaman dan kematangan dalam menganalisa sesuatu jauh lebih matang dari pada eksekutor. Eksekutor dalam hal ini adalah generasi millenial yang masih memilki gairah, tenaga dan semangat kerja yang tinggi, dan siap melakukan tindakan.
Generasi X seorang pengayom yang dewasa
Sebagai generasi yang dewasa terlebih dahulu generasi X wajib melindungi dan mengayomi yang lebih muda. Memberikan pendidikan dan nilai-nilai kehidupan kepada generasi yang lebih muda adalah salah satu bentuk dari mengayomi, dan dengan cara seperti ini genrasi X dan millenial bisa saling akrab secara personal.
Generasi millenial masih bisa berkembang
kebanyakan karyawan dari generasi millenial loyal kepada perusahaan yang memberikan mereka kesempatan untuk maju dan berkembang. Mereka akan sangat senang ketika perusahaan berbaik hati untuk memberikan pelatihan serta pembelajaran untuk kemajuan mereka. Dengan begitu gen meillenial merasa jauh lebih diperhatikan dalam karirnya, dalam hal ini kehadiran mentor sangat di perlukan.
Demikian di atas tadi adalah mix and match antar generasi tersebut yang bisa kita temukan sebagai penyelaras yang dapat saling melengkapi, walaupun pastinya masih banyak perbedaan yang bisa di satukan antar 2 generasi tersebut.