Karyawan yang resign bukan meninggalkan perusahaan melainkan bossnya

Karyawan yang resign bukan meninggalkan perusahaan melainkan bossnya

Rata-rata alasan karyawan resign adalah karena bosnya, bukan karena pekerjaan mereka. Pernyataan ini pernah atau bahkan sering kita dengar tentunya, dan memang benar rata-rata Bos menjadi alasan utama mengapa karyawan mengundurkan diri dari perusahaan.

Survei Gallup baru-baru ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% karyawan yang telah berhenti dari pekerjaannya, karena ingin menjauh dari bos atau atasannya. Studi lain, yang menyimpulkan pada tahun 2016, menempatkan angka pada 75%, lebih tinggi dari pada survei yang dilakukan Gallup.

Dan masih banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang-orang yang keluar dari pekerjaan seringkali adalah karyawan terbaik di perusahaan tersebut.

Karyawan-karyawan terbaik ini mereka merasa pantas menerima perlakuan yang lebih baik dari atasannya dan keterlibatan yang lebih banyak di perusahaannya, dan hal tersebut tidak mereka dapatkan di tempat kerja lamanya.

Oleh sebabnya karyawan tersebut mencari peluang yang lebih baik di perusahaan lain, mereka keluar dari pekerjaan karena tidak mendapatkan perlakukan yang baik dari atasannya, dan karenanya resign adalah jawaban untuk menghindari atasan yang menjengkelkan.

Berikut adalah lima alasan utama orang berhenti (resign) dari pekerjaan:

  1. Mereka tidak ingin bekerja dengan Bos mereka.
  2. Mereka menginginkan lebih banyak kesempatan untuk maju.
  3. Mereka menginginkan keseimbangan kerja / kehidupan yang lebih baik.
  4. Mereka ingin mendapatkan lebih banyak uang/gaji yang lebih tinggi.
  5. Mereka tidak puas atau tidak nyaman dengan lingkungan kerjanya.

Perhatikan baik-baik daftar di atas, empat dari lima alasan di atas sebenernya merupakan cara lain untuk mengatakan bahwa mereka membutuhkan kepemimpinan yang lebih baik, dan bahkan kompensasi atau insentif tidak masuk ke dalam 5 daftar teratas tadi.

Seorang atasan, boss, atau pemimpin yang progresif tahu betul loyalitas karyawan tidak dapat mereka beli, melainkan hanya bisa diperoleh jika mereka memberikan hal tersebut.

Mempertahankan dengan cara memberikan perlakuakn yang baik, kesempatan yang baik, dan memberikan kepercayaan kepada mereka merupakan cara pemimpin progresif untuk bisa meraih loyalitas karyawan mereka.

Dampak dari manajer dan pemimpin yang hebat terhadap retensi dan pengembangan melampaui atribut pekerjaan apapun. Dibawah ini kita bisa melihat bagaimana atasan, boss, atau pemimpin yang payah membiarkan karyawan terbaiknya pergi begitu saja.

Kurang/tidak rendah hati : 

Membuat mereka tidak bisa didekati (jauh dengan anak buah) dan kecil kemungkinannya untuk mengenali kinerja luar biasa dari karyawannya.

Gagal melibatkan kreativitas karyawan : 

Setiap orang memiliki kreativitasnya masing-masing, dan melibatkan krativitas seseorang akan membuat mereka termotivasi di tempat kerja, dan apabila atasan gagal memanfaatkan hal tersebut itu akan Membuat orang merasa kurang terinspirasi dan kurang dimanfaatkan.

Tidak memanfaatkan keterampilan karyawan :

Pemimpin atau boss yang payah cenderung menginginkan anak buahnya bekerja dengan cara mereka dan juga Meremehkan kemampuan dan potensi orang.

Mempromosikan orang yang salah :

Membuat sakit hari karyawan tidak mesti berkata kasar, tetapi mempromosikan jabatan orang yang salah yang tidak lebih baik dari mereka dan tidak berprestasi adalah cara membuat karyawan terbaik anda sakit hati.

Gagal Berbagi Visi yang Memikat :

Merampok dengan antuasiasme dan ego untuk tujuan pribadi adalah cara yang membuat orang lain jengkel. Pada top 5 daftar alasan karyawan resign, pada nomor kedua kita bisa mengetahui bahwa karyawan juga ingin diberikan kesempatan untuk maju, bukan hanya sekedar menjalankan tujuan orang lain.

Think about this list, especially if you are a manager of people. If you want fewer great people to quit you in the future. It may be time to make some adjustments to your leadership approach.