Definisi Laporan Laba Rugi dan Cara Membuatnya untuk Usaha

Definisi Laporan Laba Rugi dan Cara Membuatnya untuk Usaha

Laporan keuangan menjadi salah satu aspek penting dalam perjalanan sebuah bisnis  atau usaha. Lewat laporan inilah Anda sebagai seorang pengusaha dapat mengetahui di mana letak kondisi keuangan usaha yang tengah Anda jalankan. Tak hanya itu, laporan keuangan ini juga membantu Anda dalam membuat keputusan yang rasional dan tidak sembrono.

Salah satu jenis laporan keuangan yang wajib ada dan tak boleh Anda lupakan ialah laporan laba rugi. Sebagai seorang pengusaha, Anda tentu sudah tak lagi asing dengan istilah yang satu ini, kan? Pasalnya, keberadaan laporan laba rugi dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai berapa banyak laba atau kerugian yang Anda dapatkan.

Nah, untuk mengetahui lebih jauh mengenai jenis laporan keuangan yang satu ini. Pada artikel berikut, PayrollBozz akan mengajak Anda untuk memahaminya lebih dalam. Mulai dari definisi, cara menghitungnya hingga komponen apa saja yang terdapat dalam laporan laba rugi. 

Definisi Laporan Laba Rugi

Definisi Laporan Laba Rugi

Sesuai namanya, jenis laporan keuangan yang satu ini dibuat dengan tujuan mengetahui seberapa besar keuntungan (laba) atau kerugian yang ditanggung oleh usaha yang Anda jalankan. Pada dasarnya, laporan laba rugi dibuat dalam satu periode akuntansi tertentu. Bisa bulanan, triwulan hingga tahunan.

Dalam laporan ini nantinya akan berisi informasi mengenai berapa banyak pendapatan atau seberapa besar beban dari perusahaan yang Anda jalankan. Lewat perhitungannya, Anda akan mendapatkan hasil berupa laba atau rugi bersih yang ditanggung oleh perusahaan Anda.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, laporan keuangan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk jangka panjang atau di masa mendatang.

Begitu pun eksistensi dari laporan keuangan laba rugi ini. Lewat keberadaannya, Anda bisa menentukan strategi pemasaran hingga apa yang harus dilakukan ke depannya. 

Misalnya, bisnis Anda bergerak di bidang kuliner dan mengalami kerugian sejak mewabahnya virus corona. Lewat laporan laba rugi ini, Anda bisa mengetahui seberapa banyak kerugian yang Anda tanggung. Kemudian, Anda pun bisa menentukan langkah atau strategi baru untuk mengantisipasi terjadinya kerugian yang sama di masa mendatang.

Pun jika ternyata laporan laba rugi menunjukkan angka yang positif alias Anda mendapatkan keuntungan dari operasional usaha selama ini. Lewat laporan ini, Anda bisa menyiapkan langkah atau inovasi baru ke depannya.

Baca juga : Macam-macam Fungsi dan Rumus Excel untuk Mempermudah Pekerjaan yang Wajib Anda Ketahui

Misalnya, dengan membuka cabang di tempat lain atau dengan menyiapkan beragam menu atau produk baru yang dapat memuaskan konsumen.

Komponen Utama dalam Laporan Laba Rugi

Komponen dalam laporan laba rugi

Setelah mengetahui sekilas definisi mengenai laporan laba rugi di atas. Selanjutnya, Anda juga harus mengetahui apa saja komponen utama dari laporan keuangan yang satu ini.

Dengan mengetahui komponen utama dalam penyusunan laporan ini, harapannya Anda bisa membuat laporan laba rugi yang tepat dan sesuai dengan aturan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Revenue (Pendapatan)

Komponen pertama yang wajib ada dalam perhitungan laporan laba rugi perusahaan adalah revenue atau pendapatan. Dalam dunia akuntansi, revenue juga bisa diartikan sebagai peningkatan jumlah aktiva atau arus masuk yang terjadi dalam perusahaan lewat aktivitas operasional usaha. Hal ini biasanya berkaitan langsung dengan penjualan produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan terhadap konsumennya.

2. Expense (Beban)

Selanjutnya, jika terdapat revenue maka artinya sudah pasti terdapat expense juga. Expense atau beban dalam akuntansi dapat diartikan sebagai penggunaan aktiva atau arus keluar dalam perusahaan yang terjadi akibat produksi ataupun pengiriman barang.

Hal ini juga mencakup liabilitas (kewajiban) dari perusahaan tersebut. Misalnya, hutang atau membayar gaji karyawan. Nah, Untuk mendapatkan laporan laba bersih, Anda hanya perlu mengurangi revenue dengan expense ini.

3. Profit (Keuntungan)

Berikutnya terdapat profit atau keuntungan yang didapat dari operasional sebuah usaha. Mulai dari hasil penjualan ataupun hasil dari investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Intinya, seluruh transaksi masuk yang sudah dikurangi dari harga penjualan pokok (HPP) disebut dengan profit atau keuntungan.

4. Loss (Kerugian)

Berlawanan dengan profit, loss merupakan berkurangnya ekuitas dalam perusahaan akibat beban ataupun transaksi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Sederhananya, loss atau kerugian ini merupakan kondisi berkurangnya modal dari sebuah perusahaan setelah beroperasi dalam satu periode akuntansi tertentu.

Cara Membuat Laporan Laba Rugi

Setelah mengetahui komponen penyusun dari laporan laba rugi di atas. Selanjutnya, Anda bisa mencoba untuk membuat laporan bagi usaha Anda sendiri. Nah, berikut ini adalah cara membuat laporan laba rugi yang bisa Anda terapkan.

Dalam prakteknya, laporan laba rugi biasanya dibuat setelah laporan neraca. Ini dikarenakan salah satu sumber pembuatan laporan laba rugi didapatkan dari laporan neraca tersebut. Secara umum, langkah dalam membuat laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan jenis laporan keuangan yang akan Anda buat. Dalam hal ini Anda akan membuat laporan laba rugi.
  2. Buat header dokumen berisi identitas perusahaan seperti nama dan logo.
  3. Jangan lupa untuk menyertakan tahun atau periode waktu laporan tersebut dibuat.
  4. Selanjutnya, jangan lupa untuk mencantumkan komponen utama dari laba rugi seperti total nilai beban hingga total nilai pendapatan yang diperoleh dari kolom neraca.
  5. Nantinya, nilai laba rugi usaha Anda bisa didapatkan dari selisih antara pendapatan dan total beban.

Format Pembuatan Laporan Laba Rugi

Terdapat dua jenis format atau bentuk laporan laba rugi yang bisa Anda gunakan. Ialah format single step dan multiple step. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut kami rangkumkan informasinya.

Baca juga : Let’s Talk About Tax: Cara Menghitung Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

1. Single step

Metode atau format pertama adalah single step. Format yang satu ini biasanya paling sering digunakan oleh para pelaku usaha. Hal ini dikarenakan single step merupakan cara paling mudah untuk diterapkan.

Anda hanya perlu menjumlah seluruh pendapatan perusahaan dan menguranginya dengan seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam operasionalnya selama satu periode waktu tertentu.

2. Multiple step

Sedangkan, metode multiple step sendiri dilakukan dengan memisahkan pendapatan dan pengeluaran menjadi masing-masing 2 kategori yaitu, kategori operasional perusahaan dan non-operasional perusahaan. Kemudian, Anda hanya perlu membandingkan biaya maupun beban dengan income atau pendapatan.

Penutup

Nah, itulah tadi sekilas informasi singkat mengenai laporan laba rugi. Mulai dari definisi, komponen penyusun hingga cara pembuatannya. Bagaimana pun laporan keuangan arus kas perusahaan menjadi salah satu yang cukup penting dalam perjalanan sebuah bisnis. Anda tak bisa mengembangkan sebuah usaha jika arus kas yang ada di dalamnya tidak jelas.

Selain itu, yang tak kalah pentingnya dari laporan keuangan adalah manajemen HR dan sistem penggajian. Di era yang serba digital saat ini, ada begitu banyak kemudahan yang bisa Anda dapatkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan PayrollBozz.

PayrollBozz adalah software khusus yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengelola absensi karyawan hingga sistem penggajiannya. Anda pun tak perlu repot-repot lagi dalam mengurusi absensi, izin atau cuti dari karyawan.

Ragam fiturnya juga dapat membantu Anda dalam melakukan perhitungan gaji secara efisien, mendapatkan laporan dengan lebih mudah serta memudahkan karyawan dalam mengajukan cuti dan Anda juga dapat memberikan approval atau reject lewat aplikasi ini. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan software PayrollBozz dan nikmati kemudahan mengelola bisnis Anda dari mana saja.