Do’s and Don’ts Saat Membuat Iklan Lowongan Kerja

Do’s and Don’ts Saat Membuat Iklan Lowongan Kerja

Sebagai staf HRD di perusahaan, seringkali Anda bertugas untuk membuat iklan lowongan pekerjaan karena tuntutan penambahan karyawan secara berkala di kantor tempat Anda bekerja.

Walaupun terlihat sederhana, tetapi membuat iklan lowongan kerja juga perlu strategi tersendiri lho. Hal ini agar Anda bisa mendapat calon karyawan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Nah, oleh karena itu berikut ini kita akan membahas semua hal tentang iklan lowongan kerja, dan hal-hal apa saja yang sebaiknya ada dan hal yang harus dihindari saat membuat iklan lowongan kerja.

Apa itu iklan lowongan kerja?

Iklan lowongan kerja adalah sebuah bentuk pengumuman yang menginformasikan kepada pihak eksternal perusahaan, bahwa diperlukan orang untuk mengisi posisi tertentu yang sedang kosong.

Tujuan utama dari iklan lowongan kerja adalah menarik minat calon karyawan berkualitas untuk melamar bekerja ke perusahaan tersebut.                 

Biasanya iklan lowongan kerja bersifat informatif dan persuasif, artinya selain menginformasikan tentang lowongan kerja dan juga latar belakang perusahaan, juga mengajak orang untuk melamar di posisi yang kosong tersebut.

Mengapa membuat iklan lowongan kerja yang baik itu sangat penting?

Ternyata membuat iklan lowongan kerja tak boleh asal-asalan lho. Ini karena, sebuah iklan yang baik akan mampu membuat calon kandidat yang potensial menjadi tertarik untuk melamar. Sebaliknya, bila iklan lowongan pekerjaan hanya dibuat setengah hati, maka besar kemungkinan yang melamar pun orang-orang yang tak memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sayang, bukan?

Hal-hal yang harus dicantumkan saat membuat iklan lowongan kerja

Ada beberapa hal yang wajib dicantumkan pada iklan lowongan kerja yang baik, yaitu:

Nama Jabatan

Usahakan agar nama jabatan jelas dan tidak bersifat umum, agar orang yang membaca tahu posisi apa sebenarnya sedang membuka lowongan

Baca juga : Keuntungan Pekerjaan Freelancer di Masa New Normal dan Jenis Kerja yang Bisa Anda Lakukan

Latar belakang perusahaan

Menjelaskan latar belakang perusahaan sangat penting lho, agar calon pelamar bisa mengukur apakah dirinya akan cocok bekerja di suatu industri tertentu ataukah tidak. Penjelasan tentang perusahaan tidak perlu panjang lebar kok, yang penting ada informasi mengenai bidang usaha yang dijalankan dan skala perusahaan tersebut.

Lokasi pekerjaan

Pencantuman lokasi kerja sangat penting untuk diberitahukan di awal. Apalagi bila ternyata lokasi kerja berada di luar kota atau bahkan luar negeri.

Syarat & kualifikasi yang dibutuhkan

Buatlah daftar syarat apa saja yang harus dipenuhi pelamar untuk bisa apply di pekerjaan ini, seperti misalnya:

Ketentuan mengajukan lamaran

Cantumkan bagaimana pelamar bisa mengirimkan lamarannya. Sebaiknya di sini juga diinformasikan apabila perusahaan membutuhkan dokumen-dokumen tertentu, misalnya fotokopi ijazah atau KTP.

Tanggung jawab pekerjaan

Ada baiknya uraikan juga gambaran tugas-tugas yang nantinya harus dikerjakan oleh calon pelamar. Sebutkan juga jenis pekerjaan yang dimaksud, apakah full time job atau part time job.

Di mana sebaiknya memasang iklan lowongan kerja?

Kalau zaman dulu biasanya iklan lowongan kerja hanya dimuat di surat kabar saja, sekarang ada banyak tempat di mana perusahaan bisa memasang iklan-iklan tersebut, yaitu sosial media, situs karir, radio, dan newsletter.

Do’s saat membuat iklan lowongan kerja

Saat membuat iklan lowongan kerja, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal, yaitu:

Menggunakan judul yang menarik

Pernahkah Anda melihat iklan lowongan kerja yang membosankan? Misalnya saja selalu diawali oleh kata-kata: “Dibuka lowongan” atau ”Dicari“.

Memang tidak ada salahnya sih kalau menggunakan kata-kata tersebut, hanya saja coba bayangkan kalau dari 100 iklan yang ada, 90%-nya menggunakan awalan pembuka yang sama, tentu iklan Anda tak akan terlihat menonjol dan kemugkinan besar bisa terlewat oleh para pencari kerja.

Cobalah untuk mencari kata-kata yang unik dan catchy. Selain itu, tak ada salahnya juga apabila memasukkan nama jabatan yang dicari. Sebagai contoh: “Siapkah Anda menerima tantangan sebagai Manajer Pemasaran kami yang baru?”  

Mencantumkan sekilas tentang pekerjaan yang ditawarkan

Ada baiknya pelamar tahu gambaran umum tentang lowongan posisi yang dibuka oleh perusahaan. Dengan begitu, mereka bisa mengukur diri apakah mampu mengerjakan tugas-tugas terebut nantinya.

Katakan keuntungan bekerja di perusahaan Anda

Poin ini bisa Anda jelaskan dari sudut pandang mana pun. Misalnya saja keuntungan bekerja di perusahaan multinasional, fasilitas akomodasi yang akan diterima, atau tunjangan-tunjangan lainnya.

Penjelasan lengkap tentang tata cara pendaftaran

Seringkali kita melihat iklan lowongan kerja yang tidak merinci bagaimana cara mendaftar, sehingga banyak pelamar merasa kebingungan. Nah, untuk menghindari hal tersebut, ada jelaskanlah tata cara pendaftaran secara detail agar memudahkan mereka yang berminat mengisi jabatan tersebut.

Memberikan alternatif mengirim lamaran

Di zaman sekarang, banyak perusahaan memilih untuk menerima lamaran hanya lewat email saja. Meskipun memang jauh lebih praktis dan eknomis, tetapi tak ada salahnya Anda juga memberikan alternatif untuk menerima lamaran kerja melalui pos biasa alias secara fisik. Hal ini dikarenakan tak semua orang memiliki akses internet dengan mudah.

Memberikan range gaji

Walaupun tak semua perusahaan bisa terbuka dalam hal gaji, tapi ada baiknya bila Anda setidaknya memberikan range gaji yang kira-kira akan didapat oleh calon pelamar apabila lolos bekerja di perusahaan Anda.

Don’ts saat membuat iklan lowongan kerja

Selain hal-hal yang wajib ada dalam sebuah job advertisement, ada juga beberapa hal yang sebaiknya jangan pernah dicantumkan dalam pembuatan iklan lowongan kerja, yaitu:

Tak memberikan informasi yang lengkap

Tak ada yang lebih menjengkelkan bagi para pelamar kerja, dibandingkan dengan membaca iklan lowongan kerja yang tak memuat informasi-informasi penting secara lengkap.

Contohnya saja iklan seperti ini: “Lowongan kerja staf keuangan, minimal lulusan D-3. Kirim lamaran ke: ptbuanasejahtera@gmail.com

Membingungkan bukan, sebab tak ada informasi lain yang bisa didapat dari iklan tersebut. Berikanlah informasi yang lengkap agar calon pelamar bisa mempertimbangkan apakah dirinya mau cocok untuk memeuhi persyaratan yang diajukan atau tidak.

Menuliskan nama jabatan yang samar-samar

Bisa dibilang ini adalah trik murahan yang sering digunakan oleh perusahaan tak jelas untuk “mengelabui” banyak pelamar. Pernah tidak Anda melihat iklan lowongan kerja seperti ini:

“Lowongan pekerjaan sebagai Business Consultant. Lulusan SMA, S-1, S-2 dipersilakan melamar”

Biasanya jenis-jenis iklan seperti ini adalah lowongan untuk posisi salesperson yang dibuat sedemikian rupa agar terkesan lebih bonafid. Tetapi jangan salah, ssekarang udah banyak pelamar kerja yang smart dan tak lagi tertipu dengan istilah-istilah jabatan semacam ini. Sehingga bila Anda tetap menggunakannya, bisa dipastikan tak akan banyak orang yang tertarik untuk melamar.

Mengandung unsur SARA atau hal diskriminatif lainnya

Ini adalah unsur yang sangat tak disarankan dilakukan, tetapi nyatanya masih banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan saat membuat iklan lowongan kerja. Contoh yang sering ditemui adalah:

– Dicari, wanita berpenampilan menarik..

– Dicari pegawai toko dari suku Jawa, selain itu harap tidak melamar

Atau mewajibkan calon pelamar-nya beragama tertentu, bahkan berpandangan politik tertentu. Lowongan kerja yang baik haruslah bebas dari hal-hal tersebut, karena setiap orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan peluang kerja.

Nah, itu tadi pembahasan lengkap tentang iklan lowongan kerja, dan hal-hal apa yang wajib serta tak boleh dicantumkan saat membuatnya. Semoga informasi ini berguna ya!